PENGARUH KADAR PVP K-30 DALAM FORMULA TABLET HISAP EKSTRAK WORTEL (Daucus carota) DENGAN BASIS MANNITOL SECARA GRANULASI BASAH

SKRIPSI
AYU LINDA LESTARI

PENGARUH KADAR PVP K-30 DALAM
FORMULA TABLET HISAP EKSTRAK
WORTEL (Daucus carota) DENGAN BASIS
MANNITOL SECARA GRANULASI BASAH

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

KATA PENGANTAN

Puji syukur yang tiada henti-hentinya saya ucapkan atas kehadirat Allah
SWT, serta shalawat dan salam selalu tercurah pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Syukur Alhamdulillah dan terimakasih banyak kepada Allah
SWT atas rahmat dan hidayah-Nya serta hanya atas Ridho-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KADAR PVP K-30
DALAM FORMULA TABLET HISAP EKSTRAK WORTEL (Daucus

carota) DENGAN BASIS MANNITOL SECARA GRANULASI BASAH”
untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program
Studi Farmasi pada

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai
pihak yang memberikan bimbingan, bantuan, serta do’a sehingga penulis dapat
menyelesaikan dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimaksih
yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Dr. H. Achmaad Radjaram, Apt. sebagai Pembimbing 1 dan Dian Ermawati,
S.farm., M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan
penuh kesabaran dalam membimbing, serta memberi dorongan moral kepada
saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

2.


Drs. H. Achmad Inoni, Apt. dan Dra. Uswatun Chasanah., Apt sebagai Tim
Penguji yang memberikan saran, dan masukan yang membangun terhadap
skripsi saya.

3.

Agustin Rafikayanti, S.Farm., sebagai Dosen Wali yang telah banyak
memberikan arahan, bimbingan, dan masukan mengenai perkuliahan.

4.

Yoyok Bekti P, M.Kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.

5.

Nailis Syifa’, S.Farm, M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang.

6.


Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya
mengikuti program perkuliahan.

iv

v

RINGKASAN
Wortel (Daucus carota) merupakan salah satu jenis sayuran yang
mengandung banyak β-karoten yang merupakan precursor vitamin A. Kekurangan
vitamin A dapat menyebabkan kebutaan, tingginya angka kesakitan dan kematian
di kalangan balita. Mengingat β-karoten sangat penting untuk kesehatan,
menkonsumsi pangan yang mengandung zat gizi ini perlu menjadi kebiasaan
setiap harinya. Akan tetapi, kebanyakan masyarakat Indonesia tidak menyukai
rasa dari wortel sehingga untuk meningkatkan penggunaannya adalah dengan
membuatnya dalam bentuk ekstrak yang diformulasikan dalam bentuk sediaan
tablet hisap.
Pada penelitian ini telah dilakukan serangkaian proses yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kadar PVP K-30 sebagai bahan pengikat terhadap mutu
fisik tablet hisap ekstrak wortel (Daucus carota) dengan basis mannitol yang
dibuat secara granulasi basah. Kadar PVP K-30 yang digunakan adalah 0% (F1),
1% (F2), 2% (F3), dan 3% (F4).
Pemeriksaan mutu fisik massa kempa yang dilakukan meliputi kandungan
lengas, kecepatan alir, sudut diam, dan kompaktibilitas. Hasil pemeriksaan
kandungan lengas didapatkan bahwa kandungan lengas granul sebesar 0,94±0,02
(%) pada F1; 1,14±0,02 (%) pada F2; 1,27±0,04 (%) pada F3; 1,50±0,04 (%) pada
F4. Hasil pemeriksaan kecepatan alir granul pada masing-masing formula yaitu F1
sebesar 12,10±0,10 g/det; F2 sebesar 10,38±0,03 g/det; F3 sebesar 8,71±0,08 g/det;
F4 sebesar 8,20±0,09 g/det. Dari pemeriksaan sudut diam granul didapatkan harga
F1 sebesar 25,14±0,300; F2 sebesar 26,69±0,290; F3 sebesar 27,57±0,290; F4
sebesar 28,56±0,560. Dari hasil uji kompaktibilitas granul dengan tekanan 1 ton
didapatkan harga F1 sebesar 2,25±0,31 kg; F2 sebesar 5,82±0,22 kg; F3 sebesar
7,95±0,21 kg; F4 sebesar 11,25±0,47 kg dan untuk tekanan 2 ton didapatkan
harga F1 sebesar 4,05±0,11 kg; F2 sebesar 8,02±0,27 kg; F3 sebesar 12,20±0,33
kg; F4 sebesar 15,95±0,11 kg. Hasil pemeriksaan mutu fisik massa kempa
menunjukkan bahwa granul memenuhi persyaratan yang baik. Kemudian dicetak
menjadi tablet hisap dengan alat hydraulic press dengan diameter 13 mm dan
tekanan 2 ton selama 3 detik.

Pemeriksaan mutu fisik tablet hisap yang dilakukan meliputi pemeriksaan
kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut. Dari pemeriksaan kekerasan didapatkan
hasil F1 sebesar 4,15±0,29 kg; F2 sebesar 7,83±0,33 kg; F3 sebesar 11,85±0,21
kg; F4 sebesar 16,35±0,46 kg. Hasil ini menunjukkan bahwa F3, dan F4
memenuhi persyaratan, sedangkan pada F1 dan F2 tidak memenuhi persyaratan.
Pada uji kerapuhan didapatkan hasil sebesar 1,27±0,16% pada F1; 0,84±0,04%
pada F2; 0,53±0,04% pada F3; 0,22±0,08% pada F4. Hal ini menunjukkan bahwa
F2, F3, dan F4 memenuhi persyaratan, sedangkan pada F1 tidak memenuhi
persyaratan. Hasil pemeriksaan waktu melarut untuk F1 sebesar 3,43±0,03 menit;
F2 sebesar 4,20±0,08 menit; F3 sebesar 5,14±0,06 menit; F4 sebesar 6,19±0,05
menit. Dari hasil ini dapat didapatkan bahwa F3 dan F4 memenuhi persyaratan
sedangkan F1 dan F2 tidak memenuhi persyaratan.
Dari keseluruhan hasil uji analisis statistik pemeriksaan mutu fisik tablet
hisap ekstrak wortel dengan kadar bahan pengikat polivinilpirolidon K-30 sebesar
0%, 1%, 2%, dan 3% menghasilkan perbedaan kekerasan, kerapuhan, dan waktu
vi

melarut tablet hisap yang bermakna pada α = 0,05. Formula yang yang memenuhi
semua persyaratan adalah formula dengan kadar PVP K-30 sebesar 2% (F3) dan
3% (F4), akan tetapi formula yang terpilih dalam penelitian ini adalah formula

dengan PVP K-30 sebesar 3% (F4), karena formula ini menghasilkan hasil yang
paling baik dibandingkan dengan ketiga formula termasuk F3.

vii

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
RINGKASAN ........................................................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1

Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1


1.2

Rumusan Masalah ................................................................................ 4

1.3

Tujuan Penelitian.................................................................................. 4

1.4

Hipotesis ............................................................................................... 4

1.5

Manfaat Penelitian................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 6
2.1


Wortel ................................................................................................... 6

2.2

β-karoten ............................................................................................ 10

2.3

Ekstrak ................................................................................................ 12
2.3.1

Maserasi ............................................................................... 12

2.3.2

Perkolasi ............................................................................... 12

2.4

Tablet Hisap ....................................................................................... 12


2.5

Granulasi Basah.................................................................................. 14

2.6

Karakteristik Granul ........................................................................... 15
x

2.7

2.8

2.6.1

Kecepatan Alir dan Sudut Diam .......................................... 15

2.6.2


Kompaktibilitas Tablet ......................................................... 16

2.6.3

Kandungan Lengas ............................................................... 16

Mutu Fisik Tablet Hisap ..................................................................... 17
2.7.1

Kekerasan Tablet.................................................................. 17

2.7.2

Kerapuhan Tablet ................................................................. 17

2.7.3

Waktu Melarut Tablet .......................................................... 18

Tinjauan Bahan Eksipien ................................................................... 18

2.8.1

PVP (Polivinilpirolidon) K-30 ............................................. 18

2.8.2

Magnesium Stearat ............................................................... 20

2.8.3

Mannitol ............................................................................... 21

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................... 23
3.1

Uraian Kerangka Konseptual ............................................................. 23

BAB IV BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN .................................. 27
4.1

Bahan Penelitian ................................................................................. 27

4.2

Alat Penelitian .................................................................................... 27

4.3

Rancangan Penelitian ......................................................................... 27
4.4

Metode Penelitian ................................................................ 28

4.4.1

Pembuatan dan Pemeriksaan Ekstrak Wortel ...................... 31

4.4.2

Pemeriksaan Kualitatif Eksipien .......................................... 32

4.4.3

Pemeriksaan Mutu Fisik Granul .......................................... 32

4.4.4

Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap ................................. 33

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................. 35
5.1

Pemeriksaan Kualitatif Bahan Penelitian ........................................... 35
5.1.1

Pemeriksaan Kualitatif Ekstrak Wortel (Daucus carota) .... 35

5.1.2

Pemeriksaan Kualitatif Polivinilpirolidon K-30 .................. 36

xi

5.1.3

Pemeriksaan Kualitatif Mannitol ......................................... 36

5.2

Pemeriksaan Mutu Fisik Granul dengan Pengikat PVP K-30............ 37

5.3

Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Wortel ...................... 39

5.4

Analisis Statistik Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Wortel ............... 42
5.4.1

Analisis Statistik Uji Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Wortel
.............................................................................................. 42

5.4.2

Analisis Statistik Uji Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Wortel
.............................................................................................. 44

5.4.3

Analisis Statistik Uji Waktu Melarut Tablet Hisap Ekstrak
Wortel................................................................................... 45

BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 48
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 52
7.1

Kesimpulan......................................................................................... 52

7.2

Saran ................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 53

xii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

II.1 Hubungan antara Sifat Alir dan Sudut Istirahat Granul (Aulton, 2002)......... 15
II.3 Macam-macam Fungsi PVP K-30 dan Konsentrasi yang digunakan ............ 20
IV.1 Rancangan Formula Tablet Hisap Ekstrak Wortel ....................................... 28
V.2 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Polivinilpirolidon K-30 ................................... 36
V.3 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Mannitol .......................................................... 37
V.4 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul dengan Pengikat PVP K-30 .............. 38
V.5 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Wortel ........................ 39
V.6 Hasil Uji One Way Anova Data Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Wortel ... 43
V.7 Hasil Uji Tukey’s HSD Data Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Wortel ......... 43
V.8 Hasil Uji One Way Anova Data Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Wortel ... 44
V.9 Hasil Uji Tukey’s HSD Data Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Wortel ........ 44
V.10 Hasil Uji One Way Anova Data Waktu Melarut Tablet Hisap Ekstrak Wortel
............................................................................................................................... 45
V.11 Hasil Uji Tukey’s HSD Data Waktu Melarut Tablet Hisap Ekstrak Wortel 45

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Umbi Wortel (Daucus carota) .......................................................................... 6
β.β Struktur Molekul β-karoten ............................................................................. 10
2.3 Struktur Molekul Polivinilpirolidon................................................................ 19
2.4 Struktur Molekul Magnesium Stearate ........................................................... 21
2.6 Struktur Molekul Mannitol ............................................................................. 22
3.1 Skema Kerangka Konseptual .......................................................................... 26
4.1 Bagan Alur Kerja Penelitian ........................................................................... 30
5.1 Histogram Pengaruh Tekanan Terhadap Kompaktibilitas Tablet Hisap......... 39
5.2 Histogram Hubungan Kadar Polivinilpirolidon K-30 Terhadap Kekerasan
Tablet Hisap Ekstrak Wortel ................................................................................. 40
5.3 Histogram Hubungan Kadar Polivinilpirolidon K-30 Terhadap Kerapuhan
Tablet Hisap Ekstrak Wortel ................................................................................. 41
5.4 Histogram Hubungan Kadar Polivinilpirolidon K-30 Terhadap Waktu Melarut
Tablet Hisap Ekstrak Wortel ................................................................................. 42

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... 57
2. Surat Pernyataan........................................................................................ 58
3. Perhitungan Ekstrak yang Ditambahkan dalam Tablet Hisap Ekstrak
Wortel........................................................................................................ 59
4. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul dengan Bahan Pengikat Pvp K-30 ........ 60
5. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Wortel ............................. 65
6. Proses Pembuatan Ekstrak ........................................................................ 70
7. Hasil Klt Ekstrak Wortel ........................................................................... 71
8. Determinasi Tanaman Wortel ................................................................... 72
9. Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet Hisap ....................................... 73
10. Ekstrak Wortel Dengan Program Spss 18 ................................................. 73
11. Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Wortel dengan
Program Spss 18........................................................................................ 76
12. Hasil Analisis Statistik Waktu Melarut Tablet Hisap Ekstrak Wortel
dengan Program Spss 18 ........................................................................... 79
13. Sertifikat Analisis Pvp K-30 ..................................................................... 82
14. Sertifikat Analisis Mannitol ...................................................................... 83
15. Sertifikat Analisis Magnesium Stearate .................................................... 84
16. Hasil Ft-Ir Pvp K-30 ................................................................................. 85
17. Hasil Ft-Ir Mannitol .................................................................................. 86
18. Tabel Gugus Fungsi Ft-Ir .......................................................................... 87
19. Tabel F (Α=5%) ........................................................................................ 88
20. Foto TabletHisap Ekstrak Wortel ............................................................. 89

xv

DAFTAR SINGKATAN
PVP

= Polyvinylpyrrolidone

KVA

= Kurang Vitamin A

HPMC

= Hydroxypropyl methylcellulose

CMC-Na

= Natrium– Carboxymethyle Cellulose

cm

= Sentimeter

α

= Alfa

ß

= Beta
= Gamma

%

= Persen

0

= Derajat Celcius

C

tan θ

= Tangent Teta

kg

= Kilogram

rpm

= Revolutions Per Minute

API

= Active Pharmaceutical Ingredient

w/w

= Weight/Weight

MgO

= Magnesium Oxide

mg

= Miligram

KLT

= Kromatografi Lapis Tipis

mBar

= Millibar

H2SO4

= Asam Sulfat

Rf

= Faktor Retansi

KBr

= Kalsium Bromida

MC

= Moisture Content

ml

= Mililiter

UV

= Ultra Violet

SPSS

= Statistical Product and Service Solution

HSD

= Honestly Significant Difference

xvi

DAFTAR PUSTAKA
Achadi, E. , Arifah, S. , Muslimatun, S., Anggondowati, T., Setiarini, A.. 2010.
Efektivitas Program Fortifikasi Minyak Goreng dengan Vitamin A
terhadap Status Gizi Anak Sekolah di Kota Makasar. Jakarta:
Universitas Indonesia
Agoes, G. 2012. Sediaan Farmasi Padat. Bandung : ITB.
Anggara, T. P., Zubaidah, E., dan Purwantiningrum, I., 2015. Pengaruh Edible
Coating Sebagai Barrier Oksigen pada Pembuatan Wortel Instan. Jurnal
Pangan dan Agroindustri, Vol. 3 No.4, p.1722-1729
Ansel, H. C., 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI-Press : Jakarta
Anwar, E., 2012. Eksipien dalam Sediaan Farmasi. Jakarta : Dian Rakyat
Aulton, M., and Summers M. 2002. Tablet and Compaction in : Pharmaceutics
The Science of Dosage Form Design. 2nd., Churchill Livingstone:
Philadelphia.
Banker, G.S and Anderson, N.R., 2008. Teori praktek Farmasi Industri. Jakarta
: Universitas Indonesia Press.
Baskhara, A.W., 2008. Sehat Murah dengan Buah & Sayur. Yogyakarta :
Kreasi Wacana.
Berlian, N., dan Hartuti., 2003. Wortel dan Lobak. Jakarta : Penebar Swadaya.
Bugay, D. E., and Findly, P. W., 1999. Pharmateutical Exepien : Characteristic
by IR, Rahman, and NMR Spectroscopy (Drug and Pharmateutical
sciencs)
Cahyono, B., 2002. Wortel : Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Yogyakarta : Kaninus.
Chabil, L., Rizki, M.I., dan Hayati, F., 2012. FormulasiNanopartikel
Karotenoid Ekstrak Wortel (Daucus carota L) Sebagai Pewarna
Lipstik. p.809-822
Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Trubus
Agriwidya.
Davies, P.N., Newton, J.M. In Phamaceutical Powder Compaction Technology.
Aldebrom, G, Nystrom, C., EDS: Mercel Dekker. New York, 1995.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi
IV. Departemen KesehatanRepublik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Deteksi dan tatalaksanakasus
xeroftalmia :pedoman bagi tenaga kesehatan. Jakarta : Departemen
Kesehatan.

53

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Panduan Manajemen
Suplementasi Vitamin A. Jakarta: Departemen Kesehatan.
.
Fadlil, A., Aji, W. S., Azis, N., dan Setianto, A.B., 2012. Rancang Bangun Sistem
Instrumentasi Otomatis Uji Kecepatan Alir Granul/Serbuk Obat.
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST)
Periode III, SSN: 1979-911X
Fretes, H.D, Susanto, AB., Prasetyo, B., dan Limantara, L., 2012. Karotenoid dari
Makroalgae dan Mikroalgae : Potensi Kesehatan Aplikasi dan
Bioteknologi. J. Teknol. dan Industri Pangan, Vol. 23 No. 2, pp. 221228
King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules, and Pills, In Osol A., Chase G.D.,
Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Hervey S. C., King R. E.,
Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. remington’s Pharmaceutical
Sciences 16th Edition, volume 2. Marc Publishing Company : Easton.
Kumalaningsih, S., 2006. Antioksidan Alami-Penangkal Radikal Bebas,
Sumber, Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya :
Trubus Agrisarana.
Lachman, C.L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J.L., 2008. Teori dan Praktek
Farmasi Industri. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Lieberman M.A, et. Al. 1989. Pharmaceutical Dosage Forms : Tablet. Second
Edition, Revisied dan Expanded, Volume I, Marcel Dekker, Inc.New
York.
Mandes, R. W., and Bhargava H., 2007. Lozonges, in : Swarbrick, James.
Encyclopedia of Pharmaceutical Thecnology Third Edition, volume 4.
Marcel Dekker Inc : New York.
Mangoenprasodjo, A. S., 2005. Mata Indah Mata Sehat. Yogyakarta :
Thinkfresh.
Mayne, Susan Taylor.1996. Beta-Caroten,
Prevention in Human. New york.

Carotenoids,

and

Disease

Martin, A., 1993. Farmasi Fisik : Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu
Farmasetik, Edisi ketiga, Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta.
Muktamar, T.R., 2007. Pengaruh Penambahan PVP (Polivinil Pirolidon) sebagai
Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik dan Profil Disolusi Tablet
Parasetamol dengan Metode Granulasi Basah. Surakarta: Skripsi.
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mulqie, L. dan Prima P., A, 2010. Penyuluhan CPOTB dan Persiapan Pendirian
IKOT di Kabupaten Garut. Prosiding SNaPP2010 Edisi eksakta, pp.132466.
Naid, T.,Muflihunna, A., dan Madi, M. I. O., 2012. Analisis Kadar ß-Karoten
pada buah pare (Momordica charantia l.) Asal ternate secara

54

spektrofotometri UV-VIS. Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16
No. 3, pp.127-130.
Nugrahani, I., Rahmat, H. dan Djajadisastra, J. 2005. Karakteristik Granul dan
Tablet Propanolol Hidroklorida Dengan Metode Granulasi Peleburan.
Dalam: Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II, No.2. FMIPA Universitas
Indonesia, Jakarta.
Octaviani, T., Guntarti, A., dan Susanti, H., 2014. Penetapan Kadar ß-Karoten
pada Beberapa Jenis Cabe (Genus Capsicum) dengan Metode
Spektrofotometri Tampak. Pharmaciana, Vol. 4 No. 2, pp. 101-109
Peranita, Mardianti, Dasrizal, M.P, Prarikeslan, Widya. 2014. Budidaya
Tanaman Wortel (Daucus Carrota. L) di Kenagarian Alahan Panjang
Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Sumatera Barat.
Parrot. E.L., 1979. Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceuties,
3 Rd Edition, Burgess Publishing Company: Mineapolis.
Peters, D., 1989. Medicated Lozenges, In : Lieberman. H.A., Lachman. L. And
Schwart.I.B.Eds., Pharmaceutical Dosage Forms, Tablet, Vol 1, 2nd Ed
Revisied And Expanded,Marcel Dekker. Inc. New York.
Product Licence Applications (PLA). 2010. Beta-Caroten.
Qiu, Y., Chen, Y., dan Zhang, G.G.Z., 2009. Developing SOLID Oral Dosage
Forms, First Edition. India : Graphic Era University.
Ridwan, Endi. 2013. Cakupan Suplementasi Kapsul Vitamin A Dalam
Hubungannya dengan Karakteristik Rumah Tangga danAkses
Pelayanan Kesehatan pada Anak Balitadi Indonesia Analisis Data
Riskesdas 2010.Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.
Rowe, R. C., Sheskey, P.J., Weller., 2009, Handbook of Pharmaceutical
Excipient, 4th Edition, London : The Pharmaceutical Press and The
American Pharmaceutical Association.
Siregar, CJP., Wiraksa, S., 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet : Dasardasar Praktis. Jakarta : EGC
Singn, S.K., Naini, V., 2007. Dosage Form. Non Parenterals. In Encylopedia of
Pharmaceutical Technology 3rd edn.ed.J. Swarbrick Informa
Healthcare: New York.
Sitorus, A.,Ali, A., Hamzah, F.. 2014. Kajian Pembuatan Minuman Jelly dari
Sayuran Worteldan Brokoli.
Subramanian V., Shanmugan., M., Lin, Y.E., Paranjothy, K., Gorlamari, K., 2010.
Sugar Free Chewable Tablet. USP US 2010/0272781 A1.
SuperNutrition’s Fact vs Fiction. β009. The Truth About Vitamin A (Retinol)
& Beta-Carotene. US.

55

Swarbrick. J., Boyland. J. C, 1994, Lozenges In: Encyclopedia of
Pharmaceutical Technology, Vol. XVI, Marcel Dekker. Inc, New York,
pp: 65-67, 79-80, 83.
Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi V. Terjemahan :
Soewandi N. Cetakan ke-2. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Wade. A., Weller : P. J., 1994, Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2nd
edition, American Pharmaceutical Society of Great Britain, Washington,
London, pp: 234-239.
Wijayakusuma, H., 2005. Penyembuhan dengan Wortel. Jakarta : Pustaka
Populer Obat.

56

BAB I
PANDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Indonesia

dikenal

sebagai

negara

agraris

yang

memungkinkan

dikembangkannya tanaman sayur-sayuran yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Sayuran sangat berperan dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan
peningkatan gizi karena mengandung sumber vitamin, serat dan mineral yang
dibutuhkan manusia misalnya wortel (Peranita dkk, 2014).
Wortel (Daucus carota L) termasuk komoditas sayuran yang banyak
mengandung β-karoten

yang merupakan precursor vitamin A. Karoten atau

provitamin A dapat dikonversi oleh tubuh menjadi vitamin A yang aktif. Vitamin
A merupakan bagian yang penting dari penerimaan cahaya mata. Kekurangan
vitamin A menyebabkan kebutaan, tingginya angka kesakitan, dan kematian
dikalangan balita. Diperkirakan lebih dari 250 juta anak di seluruh dunia memiliki
resiko kekurangan vitamin A. Setiap tahun di Indonesia diperkirakan lebih dari
60.000 anak menderita gangguan penglihatan yang pada umumnya diderita oleh
anak-anak pra-sekolah, sehingga dianjurkan setiap hari mengkonsumsi makanan
yang mengandung vitamin A seperti halnya wortel ataupun produk olahannya
(Anggara dkk, 2015).
Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah yang tersebar di
seluruh dunia terutama di negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur
terutama pada masa pertumbuhan. Kurang Vitamin A dalam tubuh dapat
menimbulkan berbagai jenis penyakit yang merupakan “Nutrition Related
Diseases” yang dapat mengenai berbagai macam anatomi dan fungsi dari organ
tubuh seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan epitelisme
sel-sel kulit. Salah satu dampak kurang vitamin A adalah kelainan pada mata yang
umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan - 4 tahun yang menjadi penyebab utama
kebutaan di negara berkembang (Depkes, 2003).
Mengingat β-karoten atau provitamin A sangat penting untuk kesehatan,
mengkonsumsi pangan yang mengandung zat gizi ini perlu menjadi kebiasaaan

1

2

setiap hari termasuk diantaranya mengkonsumsi wortel. Kebanyakan masyarakat
tidak menyukai rasa dari wortel terutama anak-anak walaupun sudah dibuat dalam
bentuk yang berbeda contohnya jus. Salah satu upaya untuk mengembangkan
tanaman wortel ini agar lebih praktis dan efektif dalam penggunaannya serta
disukai oleh masyarakat terutama anak-anak adalah dengan membuatnya dalam
bentuk ekstrak yang diformulasikan dalam bentuk sediaan tablet hisap, sehingga
tanaman yang terkandung dalam tablet hisap tersebut akan lebih mudah diserap
oleh tubuh dan mudah dilepaskan sebagai bahan aktif di dalam tubuh. Diharapkan
dengan dibuat sebagai tablet hisap, rasa yang tidak enak dan bau yang tidak
disukai dapat tertutupi sehingga dapat dikonsumsi seperti permen dengan rasa dan
aroma yang enak sehingga digemari orang dewasa maupun anak-anak.
Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat, biasanya ditambahkan perasa, pemanis, dan diharapkan untuk larut atau
tererosi secara perlahan di mulut (Mendes & Bhargava, 2007). Dengan
mempertimbangkan kenyamanan dan akseptabilitas pasien tablet hisap lebih
disukai daripada bentuk sediaan lainnya (Subramanian et al, 2010).
Tablet hisap atau lozenges merupakan sediaan padat yang diformulasikan
tanpa disintegran dan dapat melarut di dalam mulut. Tablet hisap digunakan untuk
kerja lokal di mulut atau untuk aktivitas sistemik (Singh & Naini, 2007).
Metode dalam pembuatan tablet hisap ada dua cara yaitu peleburan
(Lozenges) dan pengempaan (Troches) (Lachman et al., 2008). Cara peleburan ini
biasa disebut hard candy lozenges, yang dibuat dengan cara meleburkan bahan
obat, gula, gom dan perasa, kemudian dicetak dan didinginkan. Sedangkan
metode pengempaan diformulasikan dengan penambahan bahan pengikat dan
tanpa bahan disintegran dan dikempa lebih keras dibanding dengan tablet biasa,
karena persyaratan tablet hisap dapat melarut secara perlahan 5-10 menit di dalam
mulut (Parrot, 1979).
β-karoten memiliki sifat tidak tahan pemanasan dan kelembapan, maka
metode yang dipilih adalah granulasi basah dengan pelarut mudah menguap
seperti etanol untuk mencegah stabilitas senyawa β-karoten terhadap pemanasan
dan kelembapan.

3

Tablet hisap melarut secara perlahan di dalam mulut. Oleh karena itu, tablet
hisap menggunakan bahan pembantu dengan rasa seperti sukrosa, dekstrosa,
mannitol dan sorbitol (Mendes & Bhargava, 2007). Mannitol bersifat tidak
higroskopis, biasa digunakan dalam pembuatan tablet dengan metode cetak
langsung, selain itu juga biasa digunakan dalam bentuk granul. Spray-dried atau
digunakan dalam metode granulasi basah. Granulasi yang mengandung mannitol
memiliki keuntungan yaitu dapat kering dengan mudah dan granul dapat mengalir
dengan bebas. Mannitol juga digunakan sebagai eksipien dalm formulasi tablet
hisap karena rasa yang manis dan sensasi dingin di mulut (Rowe et al., 2009).
Untuk membentuk tablet hisap yang kompak dan memenuhi kekerasan
tablet yang cukup diperlukan bahan pengikat. Bahan pengikat adalah zat
tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan kekompakkan dan daya tahan
tablet melalui penyatuan partikel bersama serbuk lain dalam butir-butir granul
(Voigt, 1994). Bahan pengikat yang umum digunakan adalah polivinil pirolidon
(PVP), gelatin, HPMC, CMC-Na dan metil selulosa. Pada penelitian ini dipilih
bahan pengikat PVP K-30 karena mampu membentuk ikatan yang kuat antar
granul, sehingga tablet yang dihasilkan memilki kekerasan dan kerapuhan yang
cukup. PVP K-30 juga memiliki sifat alir yang baik, sudut diam minimum dan
menghasilkan daya kompaktibilitas lebih baik (Muktamar, 2007) dan PVP K-30
terbukti aman bahkan bisa digunakan pada larutan plasma ekspander.
PVP K-30 pada pembuatan tablet hisap memiliki kadar antara 0,5-5%
(Rowe et al, 2009). Penggunaan PVP K-30 pada konsentrasi 1-3% pada
pembuatan tablet ekstrak tanaman dapat menghasilkan tablet hisap yang
mempunyai kekerasan cukup, kerapuhan yang rendah dan waktu melarut yang
lama (Muktamar, 2007).
Adapun persyaratan untuk tablet hisap diantaranya adalah kekerasan
diantara 10-20 kg (Davies, 1995), kerapuhan tablet yang diperbolehkan adalah
kurang dari 1% (Agoes, 2012), dan waktu melarut tablet yang baik adalah 5-10
menit (Peters,1989). Syarat tablet hisap adalah memiliki kekerasan yang tinggi
dan hal ini dapat dicapai dengan metode granulasi basah (Swarbick & Boyland,
1994).

4

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian dengan
menggunakan mannitol sebagai bahan pengisi, PVP K-30 sebagai bahan pengikat
dengan kadar 1%, 2%, dan 3%, Magnesium Stearat sebagai lubrikan, dan
digunakan metode granulasi basah, selanjutnya dilakukan pemeriksaan pengaruh
pengikat PVP K-30 terhadap mutu fisik tablet hisap yang meliputi kekerasan,
kerapuhan, dan waktu melarut tablet. Dari penelitian ini dapat diketahui kadar
PVP K-30 optimal yang dapat menghasilkan mutu tablet hisap ekstrak wortel
yang memenuhi persyaratan.

1.2

Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh bahan pengikat PVP K-30 dengan kadar 1%, 2%,

dan 3% terhadap mutu fisik dari tablet hisap ekstrak wortel dengan basis mannitol
yang dibuat dengan metode granulasi basah dan pada kadar berapa PVP dapat
memenuhi persyaratan?

1.3

Tujuan Penelitian
Untuk menentukan pengaruh kadar PVP K-30 (1%, 2%, dan 3%) sebagai

bahan pengikat terhadap sifat mutu fisik tablet hisap ekstrak wortel yang dibuat
dengan metode granulasi basah, meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu
melarut tablet dan untuk mendapatkan formula tablet hisap ekstrak wortel yang
memenuhi syarat dengan pengikat PVP K-30.

1.4

Hipotesis
Peningkatan kadar PVP K-30 akan meningkatkan kekerasan, mengurangi

kerapuhan dan memperlambat waktu melarut tablet hisap ekstrak wortel.

1.5

Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui pengaruh kadar PVP K-30 sebagai bahan pengikat

terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak wortel, maka dapat diperoleh kadar PVP
K-30 yang dapat menghasilkan tablet hisap ekstrak wortel dengan mutu fisik yang
memenuhi persyaratan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

5

pertimbangan untuk pengembangan formulasi tablet hisap ekstrak wortel dengan
bahan pengikat PVP K-30.