Variabel-variabel dalam SEM Konsep SEM

mempunyai dua jenis variabel laten yaitu eksogen dan endogen. SEM membedakan kedua jenis variabel ini berdasarkan atas keikutsertaan mereka sebagai variabel terikat pada persamaan-persamaan dalam model. Sedangkan variabel endogen merupakan variabel terikat pada paling sedikit satu persamaan dalam model, meskipun di semua persamaan sisanya variabel tersebut adalah variabel bebas. Notasi matematik dari variabel laten eksogen adalah huruf Yunani

2.2.4.2 Model-Model dalam SEM

2.2.4.2.1 Model Struktural Model struktural menggambarkan hubungan-hubungan yang ada di antara variabel-variabel laten. Hubungan-hubungan ini umumnya linier, meskipun perluasan SEM memungkinkan untuk mengikutsertakan hubungan non-linier. Sebuah hubungan di antara variabel-variabel laten serupa dengan sebuah persamaan regresi linier di antara variabel-variabel laten tersebut. Beberapa persamaan regresi linier tersebut membentuk sebuah persamaan simultan variabel-variabel laten. Model struktural dapat dikontraskan dengan model pengukuran. Model ini adalah seperangkat variabel eksogen dan endogen dalam suatu model, bersamaan dengan efek langsung atau arah anak panah langsung yang menghubungkannya, dan faktor gangguan untuk semua variabel tersebut. 1.2.4.2 Model Pengukuran Dalam SEM, setiap variabel laten biasanya mempunyai beberapa ukuran atau variabel teramati atau indikator. Pengguna SEM paling sering menghubungkan variabel laten dengan variabel teramati melalui model pengukuran yang berbentuk analisis faktor. 2 Tahap-tahap Proses SEM Terdapat dua tahapan dalam proses SEM. Pertama, melakukan validasi model pengukuran dan kedua menyesuaikan dengan model struktural. Langkah pertama diselesaikan dengan melalui analisis factor penegasan Confirmatory factor analysis, sedangkan langkah kedua diselesaikan melalui analisis jalur path analysis dengan variabel-variabel laten, yang dimulai dengan melakukan spesifikasi model yang didasarkan pada teori. Masing- masing variabel dalam model dikonseptualisasikan sebagai variabel laten dan yang diukur dengan beberapa indicator. Beberapa indikator dikembangkan untuk masing-masing model. Untuk masing-masing variabel laten diikuti dengan paling sedikit tiga indicator setelah dilakukan analisis factor penegasan. Dengan menggunakan sampel yang besar, sebaiknya di atas 100 n100, analisis factor digunakan untuk menetapkan bahwa indikator- indikator tersebut yang akan digunakan untuk mengukur variabel- variabel laten yang akan berhubungan dan yang diwakili dengan beberapa faktor. Proses dapat dilanjutkan jika model pengukuran sudah divalidasi. Dua model atau lebih kemudian dibandingkan dalam kesesuaian modelnya, yang mengukur sejauh mana kovarian yang diprediksi oleh model tersebut berhubungan dengan kovarian yang diobservasi dalam data.