Pemberian subsidi pemerintah kepada masyarakat merupakan fungsi APBN
42
Ekonomi XI untuk SMAMA
A. Pasar dan Instrumen Pasar Modal
Seperti halnya di pasar barang, pasar modal juga merupakan tempat untuk mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal jangka panjang. Definisi pasar modal menurut Undang-Undang No. 8
Tahun 1995 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, dan lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Istilah lain bagi pasar
modal adalah bursa efek. Adapun efek artinya surat-surat berharga. Di Indonesia terdapat dua jenis bursa efek yaitu
Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES.
Layaknya sebuah pasar, tentu ada barang yang diper- dagangkan. Di dalam pasar modal, barang yang diperdagangkan
tidak seperti pada pasar barang seperti baju, sepatu, tas, tetapi barang yang diperdagangkan berupa surat-surat berharga. Surat-
surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal disebut sebagai instrumen pasar modal. Instrumen di pasar modal dapat
digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu saham, obligasi, dan derivatif.
1. Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan dengan adanya modal yang disetor. Jika kalian menanam modal di suatu perusahaan,
maka kalian ikut andil dalam kepemilikan perusahaan tersebut. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasannya di perusahaan
tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham tersebut disebut dividen. Adapun jenis saham dibedakan menjadi dua yaitu saham biasa common
stock
dan saham preferen preferred stock.
2. Obligasi
Obligasi merupakan surat pengakuan utang jangka panjang yang dikeluarkan suatu
perusahaan dengan tujuan untuk mem- peroleh dana. Selain perusahaan, pemerintah
juga menerbitkan obligasi untuk memperoleh dana pembangunan, misalnya perbaikan
jalan, pembangunan gedung sekolah, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. Pemegang
obligasi akan memperoleh bunga secara periodik dan akan menerima pokok pinjaman
pada tanggal jatuh tempo. Keuntungan membeli obligasi diwujudkan dalam bentuk
kupon.
Pasar modal Republik Indonesia dimulai
tahun 1950 dengan diterbitkannya obligasi
pemerintah RI tahun 1950. Penyelenggaraan
bursa efek di Jakarta dilakukan oleh
perserikatan per- dagangan uang dan
efek dengan Bank Indonesia sebagai
penasihatnya. Pada tahun 1977 pemerintah
membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal
BAPEPAM, kemudian tahun 1991 namanya
berubah menjadi Badan Pengawas Pasar
Modal.
Sumber: Jawa Pos, 4 Maret2006
Gambar 3.2 Aktivitas transaksi di sebuah bank yang berkaitan dengan
valuta asing, suku bunga, dan pasar modal.