Menurut Sudarsono 2012:11 dalam bukunya “Kenakalan
Remaja” mengemukakan pendapat tentang, Kenakalan remaja ialah perbuatankejahatanpelanggaran yang
dilakukan oleh anak remaja yang bersifat melawan hukum, anti sosial, anti susila, dan menyalahi norma-norma agama. Paham
kenakalan remaja dalam arti luas, meliputi perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan kaidah-kaidah hukum
tertulis, baik yang terdapat dalam KUHP pidana umum maupun perundang-undangan diluar KUHP pidana khusus.
Menurut Asmani 2012:89 kenakalan remaja adalah fenomena umum yang telah lama menjadi sumber keprihatinan bersama.
Kenakalan remaja ini terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan sosial ataupun nilai dan norma sosial yang berlaku.
Kenakalan anak menurut M. Gold dan J. Petronio dalam Sarwono, 2006:203 adalah tindakan oleh seseorang yang belum
dewasa yang sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika perbuatannya itu sempat diketahui oleh petugas
hukum ia bisa dikenai hukuman.
2. Jenis-jenis kenakalan remaja
Kenakalan remaja menurut Gunarsa dalam Musbikin, 2013:19 digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Kenakalan yang bersifat amoral dan asosial dan tidak teratur
dalam undang-undang, sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan ke dalam perbuatan melanggar hukum.
b. Kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyesuaian
sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku, sama dengan perbuatan melanggar hukum bilamana dilakukan oleh
orang dewasa.
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S dalam Asmani, 2012:98 membagi kenakalan remaja ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
a. Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, keluyuran, membolos
sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit, dan sebagainya. b.
Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, seperti mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang
tua tanpa izin atau mencuri, dan sebagainya. c.
Kenakalan khusus, seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks di luar nikah, pemerkosaan, dan lain-lain.
Kenakalan remaja meliputi perbuatan yang sering menimbulkan keresahan dilingkungan masyarakat, sekolah maupun keluarga. Contoh
yang sangat sederhana yaitu pencurian oleh remaja, perkelahian dikalangan anak didik yang kerap berkembang menjadi perkelahian
antar sekolah, mengganggu wanita di jalan yang pelakunya anak remaja. Demikian juga sikap anak memusuhi orang tua dan sanak
saudaranya, atau perbuatan-perbuatan lain yang tercela seperti menghisap ganja, mengedarkan pornografis dan coret-coret tembok
pagar yang tidak pada tempatnya Sudarsono 2012:12. Dalam kondisi dinamis, gejala kenakalan remaja merupakan
gejala yang terus menerus berkembang, berlangsung secara progresif sejajar dengan perkembangan teknologi, industrialisasi dan urbanisasi.
Menurut Asmani 2012:106 rata-rata, kenakalan-kenakalan yang biasanya dilakukan oleh remaja Indonesia ialah bentuk-bentuk
kenakalan yang masih bersifat “ingin menunjukkan eksistensi diri”. Berikut kenakalan minor disekolah menurut Asmani:
a. Rambut panjang bagi siswa putra
b. Rambut disemir
c. Mentato kulit
d. Merokok
e. Berkelahi
f. Mencuri
g. Merusak sepedamotor temannya
h. Pergaulan bebas, seperti bergadang malam, trek-trekan,
minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba, melihat flm porno, melakukan seks bebas, perkelahian, dan lain-lain.
i. Pacaran
j. Tidak masuk sekolah
k. Sering bolos
l. Tidak disiplin
m. Ramai di kelas
n. Bermain play station pada waktu jam pelajaran
o. Mengotori kelas dan halaman sekolah
Menurut Zakiyah Darajat dalam Musbikin, 2013:17 kenakalan dapat dibedakan menjadi:
a. Kenakalan ringan, misalnya keras kepala, tidak mau patuh
kepada orang tua dan guru, lari bolos dari sekolah, tidak mau belajar, sering berkelahi, suka mengeluarkan kata-kata yang
kurang sopan, cara berpakaian dan lain sebagainya.
b. Kenakalan yang mengganggu keamanan dan ketentraman orang
lain, misalnya memfitnah, mencuri, merampok, monodong, menganiaya, merusak milik orang lain, membunuh, kebut-
kebutan dan lainnya.
c. Kenakalan seksual, baik terhadap jenis lain hetero-seksual
maupun terhadap orang sejenis homo-seksual. Menurut Jensen dalam Sarwono, 2013:256 bentuk kenakalan
remaja dapat di golongkan dalam 4 jenis, yaitu : a.
Kenakalan remaja yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, seperti perkelahian, pemerkosaan, pembunuhan, dan lain-
lain. b.
Kenakalan remaja yang menimbulkan korban materi, seperti perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain.
c. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak
orang lain, seperti pelacuran, penyalahgunaan obat, kumpul kebo dan lain-lain.
d. Kenakalan yang melawan status, mengingkari status pelajar
dengan cara membolos, mengingkari status orang tua dengan minggat dari rumah atau melawan orang tua.
Soejanto 2005:204 menyebutkan salah satu bentuk kesesatan pemuda ialah gangguan kelakuan. Perbuatan ini disamping merugikan
diri sendiri, juga dapat merugikan masyarakat. Misalnya: membolos, membohong, mencuri, menipu, merusak, berkelahi, melanggar
kesusilaan dan sebagainya. Bentuk-bentuk kenakalan yang sering dilakukan oleh para siswa
menurut Musbikin 2013:14 yaitu: membolos, ngobrolramai pada jam pelajaran berlangsung, lari dari sekolah pada jam pelajaran berlangsung,
merokok, tidak mengerjakan PR sekolah, tidak memakai ikat pinggang dan kaos kaki, sering terlambat datang sekolah, menyotek, dan
berpacaran.
3. Faktor terjadinya kenakalan remaja.