Jenis-jenis tawuran Perkelahian kelompok

Dari kelompok itu kemudian keluar tekanan keras terhadap anggotanya untuk menegakkan kode kelompok, jika ada ketidak patuhan dan penyimpangan tingkah laku dari anggotanya akan dihukum dengan keras. Sebaliknya, rasa setiakawanan, solidaritas, loyalitas dan kesediaan berkorban demi nama besar kelompok sendiri akan dihargai oleh setiap anggota kelompok, khususnya oleh gerombolan tersebut.

2. Jenis-jenis tawuran

Menurut Mustofa dalam Alhamri, 2009:5 tawuran dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: a. Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar dari sekolah yang berbeda yang mempunyai rasa permusuhan yang telah terjadi turun-temurun bersifat tradisional. b. Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar. Kelompok yang satu berasal dari satu sekolah, sedangkan kelompok yang lainnya berasal dari suatu perguruan yang didalamnya tergabung beberapa jenis sekolah. Permusuhan yang terjadi di antara dua kelompok ini juga bersifat tradisional. c. Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar. Kelompok yang satu berasal dari suatu sekolah, sedangkan kelompok lawannya merupakan koalisi gabungan dari berbagai macam sekolah yang sejenis. Rasa permusuhan yang terjadi diantara dua kelompok ini juga bersifat tradisional. d. Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar dari sekolah yang berbeda yang bersifat insidental. Perkelahian jenis ini biasanya dipicu situasi dan kondisi tertentu. Misalnya suatu kelompok pelajar yang sedang menaiki bus secara kebetulan berpapasan dengan kelompok pelajar yang lainnya. Selanjutnya terjadilah saling ejek-mengejek sampai akhirnya terjadi tawuran. e. Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar dari sekolah yang sama tetapi berasal dari jenjang kelas yang berbeda, misalnya tawuran antara siswa kelas II dengan siswa kelas III. Menurut sarwono dalam Aprilia, 2014:5 ada beberapa bentuk perilaku yang biasa muncul pada saat suatu kelompok tawuran yaitu: a. Perkelahian, pengancaman atau intimidasi pada orang lain, b. Merusak fasilitas umum. Seperti melakukan penyerangan ke sekolah lain, dll. c. Mengganggu jalannya aktifitas orang lain. Tawuran yang terjadi juga menyebabkan terganggunya aktifitas orang lain atau masyarakat di sekitarnya. Seperti pembajakan bus atau kendaraan umum. d. Melanggar aturan sekolah, e. Melanggar undang-undang hukum yang berlaku di suatu Negara f. Melanggar aturan orang tua. Perilaku tawuran pelajar yang dilakukan oleh para remaja ini memang sudah dikategorikan sebagai bentuk tindakan kriminal karena tidak hanya membahayakan bagi diri sendiri namun juga menjadikan pihak lain sebagai korban, bahkan masyarakat sekitar yang tidak ikut terlibat dalam perilaku tawuran ini juga mendapatkan kerugian fisik maupun materi. Bentuk tindakan tawuran ini sudah termasuk ke dalam bentuk perilaku delinkuensi juvenile delinquency. Menurut Musbikin 2013:237 tawuran pelajar digolongkan ke dalam dua jenis delinkuen yaitu: 1 Delinkuensi Sistematik, tawuran terjadi karena situasi yang mengharuskan mereka berkelahi karena adanya keinginan unuk memecahkan masalah secara cepat. 2 Delinkuensi Situasional, pelajar yang terlibat tawuran itu berada dalam organisasi tertentu atau gang yang memiliki aturan harus diikuti oleh anggotanya.

3. Faktor penyebab terjadinya perkelahian antar sekolah dan antar