33
2.4.1. Pengertian Current Ratio
Current ratio merupakan salah satu jenis rasio liquiditas, yaitu rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu
pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki
hubungan dengan harga saham perusahaan. Riyanto 2008:25 menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang
berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya yang segera harus dipenuhi. Suatu perusahaan yang
mempunyai alat-alat likuid sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban financialnya yang segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa
perusahaan tersebut likuid, dan sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak mempunyai alat-alat likuid yang cukup untuk memenuhi segala kewajiban
financialnya yang segera harus terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut insolvable.
Current Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.Current Ratio yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik
bagi kreditor jangka pendek dalam arti setiap perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban finansial jangka pendeknya. Akan tetapi
Current Ratio yang tinggi akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan memperoleh keuntungan. Dalam penelitianini penulis memilih Current Ratio
dalam rasio likuiditas.
34
Menurut Lukas 2008:365 : “Current ratio adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengetahui likuiditas suatu perusahaan. Rasio ini dihitung
dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar. Current ratio yang rendah menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan buruk. Sebaliknya jika current ratio
relatif tinggi, likuiditas perusahaan relatif baik. Namun harus dicatat bahwa tidak pada semua kasus dimana current ratio tinggi, likuiditas perusahaan pasti baik.
Meskipun aktiva lancar lebih besar dari hutang lancar, perlu diingat bahwa item- item aktiva lancar seperti persediaan dan piutang terkadang sulit ditagih atau
dijual secara tepat. Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya
masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya
dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan Sawir, 2009:10. Hal ini berarti Current Ratio yang terlalu tinggi dapat menyebabkan Sisa
Hasil Usaha SHU menjadi rendah atau bisa dikatakan bahwa Current Ratio berpengaruh negatif terhadap Sisa Hasil Usaha SHU. Hal ini disebabkan karena
Current Ratio yang tinggi menunjukan banyaknya dana yang menganggur, sehingga mengurangi kemampuan menghasilkan laba bagi Koperasi, dan secara
otomatis akan mempengaruhi Sisa Hasil Usaha SHU yang diperoleh koperasi. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut, Weston dan Copeland,
1995: Current Ratio
:
� � �
35
Pengertian Current ratio menurut Bambang Riyanto 2001:26 menyatakan bahwa :
“Current ratio merupakan ukuran yang berharga untuk mengukur kesanggupan suatu perusahaan untuk memenuhi current obligation
– nya”. Menurut Agnes Sawir 2009:8
“Current ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek, karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan
jatuh tempo utang”. Menurut S. Munawir 2007:72
Rasio lancar Current ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar, rasio ini menunjukan bahwa nilai kekayaan lancar
yang segera dapat dijadikan uang ada sekian kali hutang jangka pendek. Rasio lancar dihitung sebagai berikut :
Rasio Lancar Current Ratio
=
2.5. Penelitian Terdahulu