PERFORMANS SAPI POTONG DENGAN PERLAKUAN DEDAK FERMENTASI DI PERUSAHAAN FEEDLOT SUKOWATI, BOJONEGORO

PERFORMANS SAPI POTONG DENGAN PERLAKUAN DEDAK
FERMENTASI DI PERUSAHAAN FEEDLOT SUKOWATI,
BOJONEGORO

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S-1) Pada Program Studi Peternakan

Oleh:

DENI ERIAWAN
06910012

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2010

RINGKASAN

DENI ERIAWAN, 2006. Performans sapi potong dengan perlakuan dedak

fermentasi diperusahaan feedlot sukowati, Bojonegoro
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui performans sapi potong dengan
perlakuan dedak fermentasi yang meliputi pertambahan bobot badan harian (PBBH),
konsumsi, konversi dan efisiensi pakan. Pada akhirnya penelitian ini dapat
memberikan informasi dan smbangan pemikiran kepada perusahaan tentang
performans sapi potong sehingga dapat digunakan untuk menentukan manajemen dan
kebijakan diperusahaan. Bagi institusi dapat digunakan sebagai acuan dalam system
pemeliharaan ternak sapi potong pada skala industri.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari sampai februari 2010 yang
bertempat di PT. EKA PUTRA JAYA, SUKOWATI, BOJONEGORO.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi potong dengan jumlah
sekitar 500 ekor, yang dibagi menjadi beberapa Lot setiap lot ada 20 kandang, setiap
kandang di isi sapi potong 5 sampai 6 ekor. Dengan berat badan antara 300 kg sampai
350 kg dan 350 kg sampai 400 kg. metode yang digunakan adalah metode survei,
data primer diperoleh dari wawancara untuk informasi data sekunder. Data sekunder
diproleh dari catatan PBBH, konsumsi pakan konsentrat dan hijauan dari perusahaan.
Hasil penelitian dalam 30 hari untuk berat badan akhir dengan berat badan
awal 300 kg sampai 350 kg menghasilkan PBBH 1,0 kg, lebih tinggi dibandingkan
dengan PBBH pada bobot awal 350 kg sampai 400 kg yaitu 0,92 kg. untuk PBBH
perlakuan dedak fermentasi lebih tinggi dari pada PBBH dedak non fermentasi yaitu

masing – masing 0, 9550 kg dan 0, 7960 kg. pada konsumsi dedak fermentasi lebih
rendah dari pada dedak non fermentasi yaitu masing – masing 9,2640 kg dan 12,0040
kg. konversi pada dedak fermentasi lebih rendah dari konversi dedak non fermentasi
yaitu masing – masing 18,4460 dan 27,0000. Efisiensi pakan dedak fermentsi lebih
tinggi dari dedak non fermentasi yaitu masing – masing 9,,26 persen dan 6,20 persen.
Kesimpulan yang di dapat dari hasil penelitian menunjukkan performans sapi
potong baik PBBH, konsumsi, konversi dan efisiensi yang diberi pakan dedak
fermentasi lebih baik dibandingkan dengan pakan dedak non fermentasi.

SUMMARY
DENI ERIAWAN, 2006. Performance of cattle feedlot in the company of fermented
bran treatment Sukowati, Bojonegoro.
This study aimed to determine the performance of beef cattle treated with
fermented bran covering the daily body weight gain (ADG), intake, feed conversion
and efficiency. Ultimately this research could provide information to companies and
smbangan thinking about the performance of beef cattle that can be used to determine
the management and policies of the company. in beef cattle husbandry systems in
industrial scale.
This research was conducted from January to February 2010 in PT. EKA
PUTRA JAYA, SUKOWATI, BOJONEGORO. EKA PUTRA JAYA, Sukowati,

Bojonegoro.
The materials used in this study is to beef cattle with a total of about 500 tails,
which are divided into several lots are Lot every 20 cages, each cage on the content of
beef cattle 5 to 6 rats. With a weight of 300 kg to 350 kg and 350 kg to 400 kg.
method used is survey method, data were collected from interviews for information
on secondary data. Secondary data from records ADG. consumption of concentrate
feed and forage from the company.
The results in 30 days for the final weight with initial weight 300 kg to 350 kg
to produce 1.0 kg of ADG, higher than the ADG in the initial weight 350 kg to 400
kg is 0.92 kg. fermented bran treatment for ADG was higher than in non-fermented
bran ADG, with everyone - each 0, 9550 kg and 0, 7960 kg. on the consumption of
fermented bran was lower than in non-fermented rice bran, with everyone - 9.2640 kg
respectively and 12.0040 kg. conversion of fermented rice bran is lower than the
conversion of non-fermented rice bran, with everyone - 18.4460 and 27.0000
respectively. Fermentsi bran feed efficiency was Fermentsi bran feed efficiency was,
with everyone - each 9,26 per cent and 6.20 per cent.
Conclusions obtained from the results showed good performance of beef
cattle ADG, intake, conversion and efficiency of fermented rice bran fed better food
than the non-fermented rice bran.


KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmatNya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya Ilmiah berupa skipsi berjudul:
Performans Sapi Potong Dengan Perlakuan Dedak Fermentasi Diperusahaan
Feedlot Sukowati Bojonegoro dengan tepat waktu.
Tujuan penulis skripsi ini adalah dalam rangka menyelesaikan rangkaian
Tugas Akhir guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana di fakultas
Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Sehubungan dengan semua itu, maka pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir Damat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Ir. Indah Prihartini. MP selaku Pembimbing Utama dan Bapak Ir.
Tedjo Budi Wijono selaku Pembimbing Pendamping.
3. Bapak Ir. Wehandaka Pancapalaga, MM, M.kes dan Ibu Ir. Endang Sri
Hartatik, MP selaku Penguji.
4. Ibu drh. Imbang Dwi Rahayu, M.kes selaku Ketua Jurusan Peternakan
Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malng.
5. Ibu Ir. Endang Sri Hartatik, MP selaku Kepala Laboratorium Peternakan
Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bapak Nur Khozin Aziz S.pt selaku Kepala Eksperimental Farm Peternakan
Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Rekan–rekan angkatan tahun 2006 dan Karyawan Laboratorium dan Kandang
yang telah membantu penelitian mulai dari persiapan hingga terselesaikannya
sekripsi ini.
8. Ayahanda Ismuni (Alm) dan Ibunda Supami tercinta “Terima kasih tiada
terbatas atas doa, curahan kasih sayang dan segala yang kuterima selama ini”.
Kakakku makasih dukunganya dan pengertiannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sekripsi ini belum sepenuhnya
sempurna. Oleh karena itu, koreksi dan saran – saran perbaikan selanjutnya sangat
penulis harapkan.
Semmoga usaha ini di ridho-nya dan semoga pula sekripsi ini dapat dijadikan
acuan, kutipan literatur dan sebagainya dalam rangka beribadah kepada-Nya.
Semoga sekripsi ini dapat dijadikan bahan informasi bagi pihak – pihak yang
membutuhkan.
Wassallammu’allaikum Wr. Wb.

Malang, 1 Agustus 2010


Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
RINGKASAN ................................................................................................... iv
SUMMARY ...................................................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
2.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Kegunaan ............................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5
2.1 Sapi Potong ............................................................................................ 5
2.2 Bahan Pakan ........................................................................................... 6
2.3 Pakan Hijauan ........................................................................................ 7

2.4 Konsentrat .............................................................................................. 8
2.5 Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Fermentasi .......... 9
2.6 Dedak ..................................................................................................... 10
2.7 Pertumbuhan .......................................................................................... 11
2.8 Kebutuhan Pakan ................................................................................... 12
2.9 Kebutuhan Air ........................................................................................ 13
2.10 Kebutuhan Bahan Kering ..................................................................... 13
2.11 Kebutuhan Protein ................................................................................ 14
2.12 Kebutuhan Energi ................................................................................. 15
2.13 Kebutuhan Mineral ............................................................................... 16

2.14 Konversi dan Efisiensi pakan ................................................................ 17
BAB III. MATERI DAN METODE ............................................................... 18
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................. 18
3.2 Materi dan Metode ................................................................................. 18
3.3 Variabel yang Diukur ............................................................................. 19
3.4 Analisa Data ........................................................................................... 19
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 20
4.1 Tinjauan Khusus .................................................................................... 20
4.2 Hasil Penelitian ...................................................................................... 20

4.3 Pembahasan ............................................................................................ 22
4.3.1 Pengaruh Pakan yang Berbeda Terhadap PBBH ................................ 22
4.3.2 Pengaruh Pakan yang Berbeda Terhadap Konsumsi ........................... 23
4.3.3 Pengaruh Pakan yang Berbeda TerhadapAsupan Pakan ..................... 25
4.3.4 Pengaruh Pakan yang Berbeda Terhadap Konversi ............................. 26
4.3.5 Pengaruh Pakan yang Berbeda Terhadap Efisiensi .............................. 28
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 30
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 30
5.2 Saran ....................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
LAMPIRAN ......................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Meningkatkan produksi daging sapi merupakan salah satu upaya untuk
mewujudkan ketahanan pangan sekaligus mewujudkan tingkat kecerdasan sumber
daya manusia Indonesia. Daging sapi adalah sumber protein hewani yang
kontribusinya dalam memenuhi kebutuhan konsumen nasional baru sekitar 23%

(Luthan, 2006).
Program kecukupan daging 2010 memerlukan upaya terobosan yang efektif
serta dukungan yang memadai dari pemerintah dan masyarakat, khususnya yang
bergerak di bidang usaha sapi potong. Kondisi peternakan sapi potong lima tahun
terakhir ini dapat dikatakan mengkhawatirkan telah terjadi penurunan populasi
sebesar 4,10 persen atau dari 11.137.000 ekor pada tahun 2001 menjadi 10.680.000
ekor pada tahun 2005. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
populasi, namun hasilnya belum memperlihatkan dampak yang positif (Yusdja dkk,
2003).
Selain penurunan populasi, produktivitas yang rendah merupakan kendala
peningkatan produksi daging terutama pada usaha sapi potong rakyat. keterbatasan
modal, kurang berwawasan agribisnis serta tata laksana pemeliharaan yang masih
tradisional

merupakan

penyebab

rendahnya


produktivitas

pertumbuhan dibawah 0,5 kg/hari (Utomo dkk, 2000).

dengan

tingkat

Untuk meningkatkan populasi dalam waktu yang relatif cepat adalah dengan
mengembangkan indutri – industri sapi potong, Industri peternakan sapi potong
sebagai suatu kegiatan agribisnis mempunyai cakupan yang sangat luas. Rantai
kegiatan tidak terbatas pada kegiatan produksi di hulu tetapi juga sampai kegiatan
bisnis di hilir dan semua kegiatan bisnis pendukungnya. Suatu industri peternakan
sapi potong yang tangguh adalah suatu industri peternakan yang mempunyai daya
saing yang tinggi dan mampu secara mandiri terus tumbuh berkembang di era
persaingan dalam ekonomi pasar yang global.
Salah satu daerah kantong ternak sapi potong di jawa timur adalah
Bojonegoro, Saat ini telah didirikan salah satu industri sapi potong yaitu perusahaan
feedlot sukowati Bojonegoro. Dalam perjalanannya rintisan usaha sapi potong oleh
perusahaan feedlot Sukowati Bojonegoro dengan 500 ekor akan meningkat menjadi

2000 ekor sapi potong lokal dan dikembangkan untuk 10.000 ekor sapi potong
import.
Untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi potong sangat didukung oleh
tiga faktor yang dikenal dengan segitiga produksi dimana ketiga faktor tersebut
saling berkaitan urut dan saling mendukung. Adapun ketiga faktor tersebut adalah :
pakan, bibit, dan Manajemen pemeliharaan atau proses produksi yaitu cara pemberian
pakan,pengendalian penyakit, termasuk pemasaran dan analisa untung dan rugi
(Tedjo dan Sujono,2009).
Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) optimal untuk sapi bakalan yaitu
1,5 kg/ hari dapat tercapai apabila jumlah pemberian bahan kering pakan pada sapi
bakalan adalah 2 sampai 3 persen dari berat badan. Selanjutnya dinyatakan pula

bahwa kosentrat yang mengandung PK 13 persen dan TDN sebanyak 70 persen ideal
digunakan sebagai pakan penguat pada sapi potong bakalan karena selain
menghsilkan PBBH yang optimal untuk sapi potong juga menghasilkan nilai
ekonomis yang tinggi. (Umiyasih dkk, 2003).
Untuk meningkatkan pakan dengan efisiensi konsumsi yang tinggi salah
satunya menggunakan teknologi fermentasi pada bahan pakan dengan kualitas
rendah. Diharapkan dengan fermentasi kualitas bahan pakan menjadi lebih baik dan
selanjutnya meningkatkan produktivitas ternak.
Teknologi fermentasi bisa dilakukan pada dedak sekam dimana fungsinya
untuk melarutkan silica, mendegradasi lignoselulosa dan melarutkan phitat sehingga
kandungan nutrisi dan ketersediaan Ca dan P meningkat (Prihartini, 2010, Sarwono
dan Arianto, 2006). Dedak fermentasi juga meningkatkan efisiensi pakan ternak sapi
potong (Sarwono dan Arianto, 2006).

Performans sapi potong untuk mengetahui pengaruh pakan dengan indikator
atau parameter yang diukur umumnya adalah PBBH, konversi dan efisiensi.

1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana performans sapi potong dengan perlakuan dedak fermentasi yang
meliputi Pertambahan Berat Badan Harian (PBBH), konversi dan efisiensi pakan.

1.3 Tujuan dan Kegunaan
1.3.1 Tujuan
Untuk mengetahui performans sapi potong dengan perlakuan dedak
fermentasi yang meliputi Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH), Konsumsi,
konversi dan efisiensi pakan.

1.3.2 Kegunaan
Kegunaan dari penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan informasi
dan sumbangan pemikiran kepada perusahaan tentang performans sapi potong
sehingga dapat digunakan untuk menentukan manajemen dan kebijakan di
perusahaan. Bagi institusi dapat digunakan sebagai acuan dalam sistem pemelihara
ternak sapi potong pada skala industri.