PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA WINDOWS MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA WINDOWS MOVIE
MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID

Oleh:
Yoana Situmorang Putri
NIM 4123131089
Program Studi Pendidikan Kimia

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA WINDOWS MOVIE
MAKER UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID
Yoana Situmorang Putri (NIM 4123131089)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan kemampuan
berpikir kritis siswa dengan penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) diintegrasikan dengan media Windows Movie Maker pada materi
sistem koloid serta hubungan antara kemampuan berpikir kritis terhadap
peningkatan hasil belajar siswa Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 18 Medan T.A 2015/2016, yakni 5 kelas. Sampel
diambil dengan 2 tahap, yaitu: sampel kelas diambil 2 kelas secara teknik random
sampling. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes dan instrumen non tes
Instrumen tes yang digunakan dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal
dan instrumen tes berupa lembar observasi. Kelas eksperimen I diberikan
perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) diintegrasikan dengan media Windows Movie Maker dan
kelas eksperimen II model pembelajaran Direct Instruction diintegrasikan dengan
media Windows Movie Maker. Uji persyaratan analisis uji normalitas
menggunakan uji Chi Kuadrat, uji homogenitas menggunakan uji F dan uji
hipotesis menggunakan uji-t dua pihak pada taraf α = 0,05. Dari hasil penelitian,
untuk kelas eksperimen I diperoleh rataan pretest sebesar 33,08 ± 6,94 dan
posttest 88,65 ± 5,75 dan kelas eksperimen II diperoleh rataan pretest 33,27 ±
7,34 dan posttest 77,88 ± 5,51. Untuk peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I
diperoleh rataan 0,8342 ± 0,07893 dan kelas eksperimen II 0.7896 ± 0,08479.
Dari hasil penelitian juga diperoleh untuk kelas eksperimen 1 rataan nilai
kemampuan berpikir kritis sebesar 49,99 ± 5,26 dan kelas eksperimen II rataan
nilai kemampuan berpikir kritis 17,38 ± 5,10. Dari pengujian yang dilakukan
diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan
hasil analisis uji t, diperoleh thitung > ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diintegrasikan dengan media
Windows Movie Maker lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model
pembelajaran Direct Instruction diintegrasikan dengan media Windows Movie
Maker pada materi sistem koloid dan terdapat korelasi antara kemampuan berpikir
kritis terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Direct Instruction, Windows Movie
Maker, Hasil Belajar, Berpikir Kritis

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Tri Tunggal Bapa,
Anak Yesus Kristus dan Roh Kudus atas berkat dan karunia yang dilimpahkan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Diintegrasikan dengan Media Windows Movie Maker untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Pokok
Bahasan Sistem Koloid”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan
Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dr.
Iis Siti Jahro, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis sejak awal pembuatan judul sampai dengan selesainya
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus

Silalahi, M.S, Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd dan Bapak Drs. Jasmidi, M.Si,
sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran, komentar serta perbaikan
sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada
Bapak Drs. Eddiyanto, Ph.D. selaku dosen pembimbing akademik penulis selama
menjalani perkuliahan di UNIMED.
Ucapan terimakasih juga kepada Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si selaku
Ketua Jurusan Kimia serta seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai
Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan terima
kasih juga kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru
Kimia dan Siswa/i kelas XI IPA SMA Negeri 18 Medan yang telah banyak
membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayah tercinta Ogan
Situmorang dan Ibu tercinta Rosinta Doloksaribu yang luar biasa. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada kakak tersayang Novelin Indah Permana
Situmorang, Amk, abang tersayang Atma Emplisia Sitor Situmorang, Amd dan
Preddy Ramli Herianto Pasaribu, ST, yang selalu memberikan motivasi dan

v

nasihat yang membangun kepada penulis juga keponakan tercinta David Hans

Prelin Pasaribu yang selalu menghibur saat penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga untuk Amang Pendeta, jemaat GKPI Panji Bako dan adik-adik PP
GKPI Panji Bako yang telah mendoakan penulis dan memberikan semangat.
Terimakasih untuk sahabat terbaikku Indra, Saema, Setia, Helen, Meliana,
Yohana, Novia, Ita, Intan, Judika, Martha dan seluruh teman-teman kelas Kimia
DIK C 2012, terimakasih untuk dukungan, semangat dan motivasi dan juga
doanya hingga selesainya skripsi ini. Terimakasih juga untuk PPL SMP Negeri 1
Siantar Narumonda (Indrianytha, Lilis Uliartha, Mariana, Anggreini, Lentare,
Cinde, Yolanda, Nova, dan Lamtiarma) yang selalu memberikan motivasi dan
semangat.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Kiranya isi skripsi
saya ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juni 2016
Penulis,

Yoana Situmorang Putri


vi

DAFTAR ISI

halaman
Lembar Pengesahan

i

Daftar Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv


Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah


1

1.2 Ruang Lingkup

4

1.3 Rumusan Masalah

4

1.4 Batasan Masalah

5

1.5 Tujuan Penelitian

5

1.6 Manfaat Penelitian


5

1.7 Definisi Operasional

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Model Pembelajaran Problem Based Learning

8

2.1.1 Definisi Model Pembelajaran Problem Based Learning

8

2.1.2 Ciri- Ciri Khusus Pembelajaran Problem Based Learning

9

2.1.3 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning


10

2.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning

11

2.2 Model Pembelajaran Langsung (Direct Indtruction)

11

2.3 Media Pembelajaran

13

2.3.1 Definisi Media Pembelajaran

13

2.3.2 Ciri-Ciri Media Pembelajaran


14

vii

2.3.3 Fungsi dan Peran Media Pembelajaran

15

2.3.4 Windows Movie Maker

16

2.4 Hasil Belajar

18

2.5 Berpikir Kritis

18

2.5.1 Definisi Kemampuan Berpikir Kritis

18

2.5.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

19

2.5.3 Langkah-Langkah Kemampuan Berpikir Kritis

20

2.5.4 Manfaat Berpikir Kritis

21

2.6 Sistem Koloid

21

2.6.1 Sistem Dispersi

21

2.6.2 Jenis- Jenis Koloid

23

2.6.3 Sifat-Sifat Sistem Koloid

23

2.6.4 Koloid Liofil dan Koloid Liofob

26

2.6.5 Pembuatan Koloid

27

2.6.6 Peranan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari

29

2.7 Hipotesis Penelitian

30

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

31

3.1.1 Lokasi Penelitian

31

3.1.2 Waktu Penelitian

31

3.2 Popolasi dan Sampel

31

3.2.1 Populasi

31

3.2.2 Sampel

31

3.3 Variabel Penelitian

31

3.3.1 Variabel Terikat

31

3.3.2 Variabel Bebas

32

3.3.3 Variabel Kontrol

32

3.4 Instrumen Penelitian

32

3.4.1 Instrumen Tes

32

3.4.2 Instrumen Non Tes

35

viii

3.5 Rancangan Penelitian

35

3.6 Teknik Pengumpulan Data

36

3.7 Teknik Analisis Data

39

3.7.1 Uji Normalitas

39

3.7.2 Uji Homogenitas

39

3.7.3 Uji Korelasi

38

3.7.4 Uji Hipotesis

41

3.7.5 Uji Peningkatan Hasil Belajar

43

3.7.6 Penilaian Instrumen Non Tes

43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data Instrumen Penelitian

45

4.2 Hasil dan Pembahasan Pretest Siswa

47

4.2.1 Uji Normalitas Pretest

49

4.2.2 Uji Homogenitas Pretest

49

4.3 Hasil dan Pembahasan Posttest dan Gain

50

4.3.1 Uji Normalitas Posttest dan Gain

53

4.3.2 Uji Homogenitas Posttest dan Gain

54

4.3.3 Uji Hipotesis

54

4.4 Hasil dan Pembahasan Kemampuan Berpikir Kritis

55

4.4.1 Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Kritis

56

4.4.2 Uji Homogenitas Kemampuan Berpikir Kritis

57

4.4.3 Uji Hipotesis

58

4.5 Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar

59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

60

5.2 Saran

61

DAFTAR PUSTAKA

62

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA WINDOWS MOVIE
MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID

Oleh:
Yoana Situmorang Putri
NIM 4123131089
Program Studi Pendidikan Kimia

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA WINDOWS MOVIE
MAKER UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID
Yoana Situmorang Putri (NIM 4123131089)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan kemampuan
berpikir kritis siswa dengan penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) diintegrasikan dengan media Windows Movie Maker pada materi
sistem koloid serta hubungan antara kemampuan berpikir kritis terhadap
peningkatan hasil belajar siswa Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 18 Medan T.A 2015/2016, yakni 5 kelas. Sampel
diambil dengan 2 tahap, yaitu: sampel kelas diambil 2 kelas secara teknik random
sampling. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes dan instrumen non tes
Instrumen tes yang digunakan dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal
dan instrumen tes berupa lembar observasi. Kelas eksperimen I diberikan
perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) diintegrasikan dengan media Windows Movie Maker dan
kelas eksperimen II model pembelajaran Direct Instruction diintegrasikan dengan
media Windows Movie Maker. Uji persyaratan analisis uji normalitas
menggunakan uji Chi Kuadrat, uji homogenitas menggunakan uji F dan uji
hipotesis menggunakan uji-t dua pihak pada taraf α = 0,05. Dari hasil penelitian,
untuk kelas eksperimen I diperoleh rataan pretest sebesar 33,08 ± 6,94 dan
posttest 88,65 ± 5,75 dan kelas eksperimen II diperoleh rataan pretest 33,27 ±
7,34 dan posttest 77,88 ± 5,51. Untuk peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I
diperoleh rataan 0,8342 ± 0,07893 dan kelas eksperimen II 0.7896 ± 0,08479.
Dari hasil penelitian juga diperoleh untuk kelas eksperimen 1 rataan nilai
kemampuan berpikir kritis sebesar 49,99 ± 5,26 dan kelas eksperimen II rataan
nilai kemampuan berpikir kritis 17,38 ± 5,10. Dari pengujian yang dilakukan
diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan
hasil analisis uji t, diperoleh thitung > ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diintegrasikan dengan media
Windows Movie Maker lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model
pembelajaran Direct Instruction diintegrasikan dengan media Windows Movie
Maker pada materi sistem koloid dan terdapat korelasi antara kemampuan berpikir
kritis terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Direct Instruction, Windows Movie
Maker, Hasil Belajar, Berpikir Kritis

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Tri Tunggal Bapa,
Anak Yesus Kristus dan Roh Kudus atas berkat dan karunia yang dilimpahkan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Diintegrasikan dengan Media Windows Movie Maker untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Pokok
Bahasan Sistem Koloid”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan
Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dr.
Iis Siti Jahro, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis sejak awal pembuatan judul sampai dengan selesainya
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus
Silalahi, M.S, Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd dan Bapak Drs. Jasmidi, M.Si,
sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran, komentar serta perbaikan
sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada
Bapak Drs. Eddiyanto, Ph.D. selaku dosen pembimbing akademik penulis selama
menjalani perkuliahan di UNIMED.
Ucapan terimakasih juga kepada Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si selaku
Ketua Jurusan Kimia serta seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai
Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan terima
kasih juga kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru
Kimia dan Siswa/i kelas XI IPA SMA Negeri 18 Medan yang telah banyak
membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayah tercinta Ogan
Situmorang dan Ibu tercinta Rosinta Doloksaribu yang luar biasa. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada kakak tersayang Novelin Indah Permana
Situmorang, Amk, abang tersayang Atma Emplisia Sitor Situmorang, Amd dan
Preddy Ramli Herianto Pasaribu, ST, yang selalu memberikan motivasi dan

v

nasihat yang membangun kepada penulis juga keponakan tercinta David Hans
Prelin Pasaribu yang selalu menghibur saat penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga untuk Amang Pendeta, jemaat GKPI Panji Bako dan adik-adik PP
GKPI Panji Bako yang telah mendoakan penulis dan memberikan semangat.
Terimakasih untuk sahabat terbaikku Indra, Saema, Setia, Helen, Meliana,
Yohana, Novia, Ita, Intan, Judika, Martha dan seluruh teman-teman kelas Kimia
DIK C 2012, terimakasih untuk dukungan, semangat dan motivasi dan juga
doanya hingga selesainya skripsi ini. Terimakasih juga untuk PPL SMP Negeri 1
Siantar Narumonda (Indrianytha, Lilis Uliartha, Mariana, Anggreini, Lentare,
Cinde, Yolanda, Nova, dan Lamtiarma) yang selalu memberikan motivasi dan
semangat.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Kiranya isi skripsi
saya ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juni 2016
Penulis,

Yoana Situmorang Putri

vi

DAFTAR ISI

halaman
Lembar Pengesahan

i

Daftar Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

1

1.2 Ruang Lingkup

4

1.3 Rumusan Masalah

4

1.4 Batasan Masalah

5

1.5 Tujuan Penelitian

5

1.6 Manfaat Penelitian

5

1.7 Definisi Operasional

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Model Pembelajaran Problem Based Learning

8

2.1.1 Definisi Model Pembelajaran Problem Based Learning

8

2.1.2 Ciri- Ciri Khusus Pembelajaran Problem Based Learning

9

2.1.3 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning

10

2.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning

11

2.2 Model Pembelajaran Langsung (Direct Indtruction)

11

2.3 Media Pembelajaran

13

2.3.1 Definisi Media Pembelajaran

13

2.3.2 Ciri-Ciri Media Pembelajaran

14

vii

2.3.3 Fungsi dan Peran Media Pembelajaran

15

2.3.4 Windows Movie Maker

16

2.4 Hasil Belajar

18

2.5 Berpikir Kritis

18

2.5.1 Definisi Kemampuan Berpikir Kritis

18

2.5.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

19

2.5.3 Langkah-Langkah Kemampuan Berpikir Kritis

20

2.5.4 Manfaat Berpikir Kritis

21

2.6 Sistem Koloid

21

2.6.1 Sistem Dispersi

21

2.6.2 Jenis- Jenis Koloid

23

2.6.3 Sifat-Sifat Sistem Koloid

23

2.6.4 Koloid Liofil dan Koloid Liofob

26

2.6.5 Pembuatan Koloid

27

2.6.6 Peranan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari

29

2.7 Hipotesis Penelitian

30

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

31

3.1.1 Lokasi Penelitian

31

3.1.2 Waktu Penelitian

31

3.2 Popolasi dan Sampel

31

3.2.1 Populasi

31

3.2.2 Sampel

31

3.3 Variabel Penelitian

31

3.3.1 Variabel Terikat

31

3.3.2 Variabel Bebas

32

3.3.3 Variabel Kontrol

32

3.4 Instrumen Penelitian

32

3.4.1 Instrumen Tes

32

3.4.2 Instrumen Non Tes

35

viii

3.5 Rancangan Penelitian

35

3.6 Teknik Pengumpulan Data

36

3.7 Teknik Analisis Data

39

3.7.1 Uji Normalitas

39

3.7.2 Uji Homogenitas

39

3.7.3 Uji Korelasi

38

3.7.4 Uji Hipotesis

41

3.7.5 Uji Peningkatan Hasil Belajar

43

3.7.6 Penilaian Instrumen Non Tes

43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data Instrumen Penelitian

45

4.2 Hasil dan Pembahasan Pretest Siswa

47

4.2.1 Uji Normalitas Pretest

49

4.2.2 Uji Homogenitas Pretest

49

4.3 Hasil dan Pembahasan Posttest dan Gain

50

4.3.1 Uji Normalitas Posttest dan Gain

53

4.3.2 Uji Homogenitas Posttest dan Gain

54

4.3.3 Uji Hipotesis

54

4.4 Hasil dan Pembahasan Kemampuan Berpikir Kritis

55

4.4.1 Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Kritis

56

4.4.2 Uji Homogenitas Kemampuan Berpikir Kritis

57

4.4.3 Uji Hipotesis

58

4.5 Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar

59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

60

5.2 Saran

61

DAFTAR PUSTAKA

62

ix

DAFTAR GAMBAR

halaman
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Menurut Edgar Dale

14

Gambar 2.2 Efek Tyndall pada Koloid

23

Gambar 2.3 Gerak Brown pada Koloid

24

Gambar 2.4 Adsobsi pada Koloid

25

Gambar 2.5 Koagulasi pada Koloid

25

Gambar 2.6 Skema Alat Busur Bredig

29

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian

38

Gambar 4.1 Rata-Rata Nilai Pretest

48

Gambar 4.2 Rata-Rata Nilai Posttest

51

Gambar 4.3 Persen Gain

52

Gambar 4.4 Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

56

x

DAFTAR TABEL

halaman
Tabel 2.1 Sintaks Model Problem Based Learning

10

Tabel 2.2 Sintaks Model Pengajaran Langsung

12

Tabel 2.3 Indikator Kemampuan Berpikir kritis

20

Tabel 2.4 Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi

22

Tabel 2.5 Beberapa Jenis Koloid

23

Tabel 2.6 Perbedaan antara Sol Hidrofil dan Sol Hidrofob

26

Tabel 3.1 Rancangan penelitian

36

Tabel 3.2 Makna Koefisien Korelasi

40

Tabel 4.1 Kriteria Soal yang Dipakai Untuk Instrumen

47

Tabel 4.2 Data Hasil Pretest Siswa Kelas Eksperimen I dan
Kelas Eksprimen II

48

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest

49

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Pretest

50

Tabel 4.5 Data Hasil Posttest dan Gain Siswa Kelas Eksperimen I
dan Kelas Eksperimen II
Tabel 4.6 Persen Gain

50
51

Tabel 4.7 Data Gain Siswa Kelas Eksperimen I dan Kelas
Eksperimen II

52

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Posttest dan Gain

53

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Posttest dan Gain

54

Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Data Gain

55

Tabel 4.11 Rata- Rata Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

55

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Kritis

57

Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Berpikir Kritis

57

Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Data Kemampuan Berpikir Kritis

58

Tabel 4.15 Hasil Uji Korelasi

59

xi

DAFTAR LAMPIRAN

halaman
Lampiran 1

Silabus

64

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

67

Lampiran 3

Kisi- Kisi Tes Objektif

85

Lampiran 4

Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia (Sebelum Divalidasi)

99

Lampiran 5

Kunci Jawaban Istrumen Tes (Sebelum Divalidasi)

110

Lampiran 6

Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia (Setelah Divalidasi)

111

Lampiran 7

Kunci Jawaban Instrumen Tes (Setelah Divalidasi)

117

Lampiran 8

Kisi-Kisi Instrumen Non Tes

118

Lampiran 9

Lembar Observasi Berpikir Kritis

119

Lampiran 10 Lembar Analisis Masalah

122

Lampiran 11 Jawaban Lembar Analisis Masalah

126

Lampiran 12 Tabel Validasi

132

Lampiran 13 Perhitungan Validitas Tes

133

Lampiran 14 Tabel Reliabilitas

137

Lampiran 15 Perhitungan Reliabilitas Tes

138

Lampiran 16 Tabel Tingkat Kesukaran

139

Lampiran 17 Perhitungan Tingkat Kesukaran

140

Lampiran 18 Tabel Daya Beda

141

Lampiran 19 Perhitungan Pembeda Butir Tes

142

Lampiran 20 Rekapitulasi Analisis Instrumen

143

Lampiran 21 Tabulasi Data Nilai Siswa Kelas Eksperimen I
Dan Kelas Eksperimen II

144

Lampiran 22 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians

145

Lampiran 23 Perhitungan Normalitas

148

Lampiran 24 Perhitungan Uji Homogenitas

155

Lampiran 25 Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
Kelas Eksperimen I Dan Kelas Eksperimen II
Lampiran 26 Pengujian Hipotesis

158
161

xii

Lampiran 27 Persentase Gain

165

Lampiran 28 Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Kelas Eksperimen I dan II

166

Lampiran 29 Tabulasi Data Nilai Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Kelas Eksperimen I

178

Lampiran 30 Perhitungan Uji Korelasi

180

Lampiran 31 Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment

183
2

Lampiran 32 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X )

184

Lampiran 33 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-T (Tabel T)

185

Lampiran 34 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F

186

Lampiran 35 Dokumentasi Penelitian

187

Lampiran 36 Media Windows Movie Maker

190

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek penting dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa. Begitu pentingnya pendidikan sehingga dapat mempengaruhi maju atau
tidaknya sebuah negara, termasuk Indonesia. Menurut beberapa survei,
pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Survei PISA (Programme for
International

Student

Assesment)

yang

mencakup

kemampuan

kognitif

(knowledge) dan juga keahlian siswa di bidang reading, matematika dan scientific
literacy (kemampuan sains) pada tahun 2003 menyatakan bahwa dari 49 negara
yang disurvei, kemampuan mayoritas siswa di Indonesia di mata pelajaran
matematika berada pada urutan ke-43, dan dlihat dari literasi sains, berada pada
peringkat ke-49. Hasil PISA 2009, dari 65 negara peserta, peringkat Indonesia
untuk membaca 57, matematika 61 dan sains 60.
Masalah utama dalam pembelajaran yang masih banyak ditemui adalah
tentang rendahnya hasil belajar siswa. Dari beberapa kajian data diketahui bahwa
hasil belajar siswa SMA/ sederajat masih rendah dalam hal pencapaian nilai
kriteria ketuntasan minimal (KKM 75), terutama untuk mata pelajaran MIPA.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kimia yang dilakukan di
SMA Negeri 18 Medan kelas XI IPA diketahui bahwa masih banyak siswa yang
mengalami kesulitan memahami pembelajaran kimia. Hal ini sangat berdampak
pada hasil belajar siswa yang diperoleh. Hampir semua siswa mendapatkan nilai
di bawah KKM pada saat ulangan harian. Bukan hanya berdampak pada hasil
belajar, namun dilihat dari kemampuan untuk berpikir kritis siswa juga masih
sangat rendah. Siswa masih belum mampu memecahkan masalah yang berkaitan
dengan materi.
Penyebab rendahnya hasil belajar siswa yaitu proses pembelajaran yang
dilakukan lebih cenderung teacher centre. Pembelajaran di kelas diarahkan
kepada kemampuan siswa untuk mendengarkan, mencatat, dan menghafal materi
yang disampaikan oleh guru sehingga siswa memiliki
1

kemampuan berpikir

2

kritis yang rendah.

Selain itu, kurangnya media pembelajaran menjadikan

pembelajaran kimia kurang menarik dan semakin sulit untuk dipahami siswa.
Untuk mengatasi masalah di atas maka beberapa peneliti menerapkan
model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan
berpikir kritis siswa. Salah satu model yang digunakan yaitu model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Ada tiga ciri utama model PBL; (1) merupakan
rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasinya ada sejumlah
kegiatan yag harus dilakukan siswa. Dalam PBL, menuntut siswa secara aktif
terlibat berkomunikasi, mengembangkan daya pikir, mencari dan mengolah data
serta menyusun kesimpulan bukan hanya sekedar mendengarkan, mencatat atau
menghafal materi pelajaran; (2) aktivitas pembelajaran diarahkan untuk
menyelesaikan masalah. Tanpa masalah pembelajaran tidak akan terjadi; (3)
pemecahan masalah dilakukan dengan pendekatan berpikir ilmiah (Pratiwi, 2014).
Model PBL dipilih karena mempunyai beberapa kelebihan, antara lain
adalah: 1) Pemecahan masalah yang diberikan dapat menantang dan
membangkitkan kemampuan berpikir kritis siswa serta memberikan kepuasan
untuk menemukan suatu pengetahuan baru, 2) Pembelajaran dengan model PBL
dianggap lebih menyenangkan dan lebih disukai siswa, 3) Model PBL dapat dapat
meningkatkan ativitas siswa dalam proses pembelajaran, dan 4) Model PBL dapat
memberikan kesempatan siswa untuk menerapkan pengetahuan yang mereka
miliki ke dalam dunia nyata.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rafiqoh Batubara (2013) mengenai
pengaruh strategi pembelajaran PBL dengan media peta konsep untuk
meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada materi pokok laju reaksi
menunjukkan bahwa presentase peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebesar
51,781%. Teresa Sirait (2015) dalam penelitiannya mengenai pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media powerpoint pada
pokok bahasan konsep redoks menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model
pembelajaran PBL dengan media powerpoint terhadap aktivitas belajar siswa.
Peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu sebesar 72, 93%.

3

Kimia merupakan salah satu cabang pelajaran MIPA yang masih banyak
dianggap sulit. Mata pelajaran kimia merupakan produk pengetahuan alam yang
berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum dari proses kerja ilmiah. Jadi, dalam
pelaksanaan pembelajaran kimia harus mencakup tiga aspek utama yaitu: produk
proses, dan sikap ilmiah. Siswa seringkali kesulitan memahami materi kimia
karena bersifat abstrak. Kesulitan tersebut dapat membawa dampak yang kurang
baik bagi pemahaman siswa mengenai berbagai konsep kimia, karena pada
dasarnya fakta-fakta yang bersifat abstrak merupakan penjelasan bagi fakta-fakta
dan konsep konkret. Salah satu indikator dari kelemahan kegiatan pembelajaran
berkaitan dengan implementasi belajar, yaitu lemahnya proses pembelajaran yang
berlangsung. Proses pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang
mendorong kegiatan siswa untuk dapat terlibat dan aktif mengembangkan
pengetahuan karena kegiatan masih sering didominasi guru (Wasonowati, 2014).
Salah satu materi pelajaran kimia SMA adalah Sistem Koloid. Sistem
Koloid merupakan materi pelajaran yang sangat penting diajarkan kepada siswa
karena merupakan pokok bahasan kimia di SMA yang membahas jenis-jenis
campuran. Sistem koloid adalah materi pelajaran yang bersifat teoritis dan
hafalan. Oleh karena itu, selain model pembelajaran diperlukan media yang dapat
membantu dalam proses pembelajaran. Salah satu program yang bisa
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran itu adalah media animasi dengan
aplikasi Movie Maker. Windows Movie Maker adalah software video editing yang
umumnya mudah ditemukan di setiap komputer Indonesia. Program ini telah
terintegrasi dengan operating system windows.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Gustina Panjaitan
(2008) mengenai pengaruh penggunaan media berbasis komputer (Windows
Movie Maker) pada Genius Learning Strategy. Pada penelitian ini, kelas
eksperimen memperoleh rata-rata keberhasilan belajar siswa adalah sebesar 50%
lebih tinggi dibandingkan kelas yang tidak menggunakan media komputer yang
hanya mencapai 37,4%. Penelitian lain dilakukan oleh Annisah Nur (2014)
diketahui bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan media Windows Movie
Maker pada model pembelajaran Inkuiri Terbimbing memperoleh rata-rata hasil

4

belajar siswa sebesar 68,64 yang sebelumnya rata-rata hasil belajar siswa adalah
21,03.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Diintegrasikan dengan Media Windows Movie Maker Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem
Koloid.”

1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ruang lingkup masalah
yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran yang belum berhasil menciptakan suasana belajar yang aktif
bagi siswa dan guru masih menjadi pusat pembelajaran.
2. Belum adanya penggunaan media yang tepat dalam proses pembelajaran
sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar.
3. Pelajaran kimia yang dianggap sulit dan membosankan karena pelaksanaan
pembelajaran kurang variatif dan inovatif.
4. Hasil belajar kimia sebagian siswa pada pokok bahasan Sistem Koloid masih
rendah.

1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah

peningkatan

hasil

belajar siswa yang dibelajarkan

dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning diintegrasikan
dengan media Windows Movie Maker lebih tinggi daripada peningkatan hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Direct Instruction
yang diintegrasikan dengan media Windows Movie Maker?
2. Apakah kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning diintegrasikan
dengan

media Windows Movie Maker lebih tinggi daripada kemampuan

berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Direct
Instruction yang diintegrasikan dengan media Windows Movie Maker?

5

3. Apakah ada korelasi kemampuan berpikir kritis siswa terhadap peningkatan
hasil belajar siswa?

1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup yang ada, maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah Sistem Koloid
dengan sub pokok bahasan sistem koloid dan sifat- sifat koloid, pembuatan
koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kurikulum yang digunakan dalam penelitian adalah Kurikulum 2013.

1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning diintegrasikan
dengan media Windows Movie Maker dan peningkatan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Direct Instruction yang
diintegrasikan dengan media Windows Movie Maker.
2. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning diintegrasikan
dengan media Windows Movie Maker dan kemampuan berpikir kritis siswa
yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Direct Instruction yang
diintegrasikan dengan media Windows Movie Maker.
3. Untuk mengetahui korelasi kemampuan berpikir kritis siswa terhadap
peningkatan hasil belajar siswa.

1.6 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini sebagai bahan rujukan yang dapat diterapkan khususnya
bagi guru mata pelajaran Kimia untuk dapat mengetahui pola dan model
pembelajaran yang tepat dalam upaya memperbaiki dan memudahkan

6

mengajar serta memudahkan dalam mengambil nilai kognitif, afektif dan
psikomotorik.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasa dalam
meningkatkan kompetensi sebagai calon guru.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan dalam
melakukan

penelitian

selanjutnya.

Hasil

penelitian

ini

diharapkan

berkontribusi pada khasanah data ilmiah.

1.7 Definisi Operasional
Untuk memperoleh persamaan persepsi dan menghindarkan penafsiran
berbeda dari istilah dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah
yang digunakan.
1. Model Problem Based Learning merupakan bentuk pembelajaran yang
menekankan pada pengalaman belajar agar siswa dapat mengkonstruk
pengetahuannya sendiri melalui penyajian masalah yang nyata sehingga
mampu belajar secara mandiri.
2. Direct Instruction adalah suatu pengajaran yang bersifat teacher centre yang
dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan
dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur
dengan baik.
3. Media adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pengajaran dan dapat mewakilli apa yang kurang mampu
guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu.
4. Windows Movie Maker merupakan salah satu software bawaan Microsoft
windows xp yang mempunyai kegunaan untuk membuat video dan merancang
alur video.
5. Hasil belajar merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan siswa dalam
belajar.

7

6. Berpikir kritis adalah sebuah proses aktif yang meliputi cara berpikir secara
teratur atau sistematis untuk memahami informasi lebih mendalam sehingga
membentuk sebuah keyakinan kebenaran informasi yang didapat atau
pendapat yang disampaikan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Peningkatan
menggunakan

hasil

belajar

model

diintegrasikan dengan

siswa

pembelajaran

yang

dibelajarkan

Problem

Based

dengan
Learning

media Windows Movie Maker lebih tinggi

daripada peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran Direct Instruction yang diintegrasikan dengan
media Windows Movie Maker.
2. Kemampuan
menggunakan

berpikir
model

diintegrasikan dengan

kritis

siswa

pembelajaran

yang

dibelajarkan

Problem

Based

dengan
Learning

media Windows Movie Maker lebih tinggi

daripada kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran Direct Instruction yang diintegrasikan dengan
media Windows Movie Maker.
3. Ada korelasi yang signifikan berpikir kritis siswa dengan peningkatan
hasil belajar siswa

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran:
1. Pada proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
guru bidang studi kimia dapat menggunakan model Problem Based
Leaning yang diintegrasikan dengan media Windows Movie Maker
sebagai model dan media alternatif karena model ini telah telah
terbukuti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pada proses pembelajaran untuk merangsang kemampuan berpikir
kritis, guru bidang studi kimia dapat menggunakan model Problem
60

61

Based Leaning yang diintegrasikan dengan media Windows Movie
Maker sebagai model dan media alternatif karena model ini telah telah
terbukuti dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif lainnya,
seperti kerja sama, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun
variabel afektif lainnya.

62

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta
Batubara, Rafiqoh., (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) Dengan Media Peta Konsep Untuk
Meningkatkan Hassil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Laju Reaksi,
Skripsi, Unimed, Medan
Devi, A., Mulyani, S., dan Haryono, (2014), Perbedaan Implementasi
Pembelajaran Kimia Model Problem Based Learning (PBL) Materi
Stoikiiometri Kelas X MIA SMA Negeri Di Kota Surakarta Tahun Ajaran
2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3(4)
Djamarah, S.B dan Aswan Zain., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka
Cipta, Jakarta
Hasruddin, (2009), Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui
Pendekatan Kontekstual, Jurnal Tabularasa PPs Unimed, 6 (1)
Johari, dkk., (2006), Kimia SMA dan MA Untuk Kelas XI, Esis, Jakarta
Nur, Annisah., (2014), Pengaruh Penerapan Media Windows Movie Maker Pada
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Direct Instruction Dalam
Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutanterhadap Hasil
Belajar Kimia SMA, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Panjaitan, Gustina., (2012), Pengaruh Penggunaan Media Berbasis Komputer
(Windows Movie Maker) Pada Genius Learning Strategy Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid, Skripsi,Unimed,Medan
Pratiwi , Y., Tri, R., dan Mohammad, M., (2014), Pelaksanaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas
X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan
Kimia, 3(3)
Purba, M., (2006). Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Purwanto., (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogayakarta
Samsukur, Mohammad, J., Raghel, Y., (2012), Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Animasi Dengan Windows Movie Maker Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Atmosfer Di Kelas X
MAN Model Gorontalo, F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo
Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Media Group, Jakarta

63

Sidiq, dkk., (2012), Windows Movie Maker, http://dfkhairunnisa. blogspot. co.
id/2012/04/windows-movie-maker-makalah-diajukan.
html
(diakses,
tanggal 13 Februari 2016)
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
UNIMED, Medan
Simamora, E. Nora., (2011), Pembelajaran Inkuiri Sebagai Upaya Peningkatan
Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah
Pertama, Tesis, Unimed, Medan
Sirait, Teresa., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Dengan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa
Sma Pada Pokok Bahasan Konsep Redoks, Skripsi, Unimed, Medan
Sudjana, Nana., (2005), Media Pebelajaran, CV. Sinar Baru, Bandung
Suianto, dkk., (2015), Sistem Koloid, http://ancusugianto. blogspot. co.
id/2015/06/makalahfarmasi-fisika-sistemkoloid. html (diakses tanggal 14
Februari 2016)
Surya, H., (2013), Cara Belajar Orang Genius, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta
Sutresna, Nana., (2008), Kimia, Grafindo Media Pratama, Bandung
Suyanti, Retno Dwi., (2010). Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Jakarta
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana, Surabaya
Trianto, (2011), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif,
Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta
Wasonowati, R.R.T., Tri, R., dan Sri, R.D.A., Penerapan Model Problem Based
Learning Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 surakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3(3)
Yoesoef, Achmad., (2015), Penerapan Model Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menanya dan Penguasaan Konsep Fisika
Kelas X MIA 1 SMA Negeri 2 Kediri, Jurnal PINUS, 1(2)

ii

RIWAYAT HIDUP

Yoana Situmorang Putri dilahirkan di Awaya pada tanggal 27 April
1994. Ayah bernama Ogan Situmorang dan Ibu bernama Rosinta Doloksaribu.
Yoana Situmorang Putri merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun
2000, penulis masuk SD Inpres 034781 Batangberuh dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Sidikalang dan
lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan sekolah di SMA
Negeri 1 Sidikalang dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima
di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Pada tahun 2012 penulis
tercatat sebagai anggota Ikatan Keluarga Besar Kristen Kimia (IKBKK) dan
penulis juga aktif di organisasi internal kampus seperti Unit Kegiatan Mahasiswa
Kristen Protestan (UKMKP).