Tujuan Cakupan Sampel 2014 116 ped Pedoman Survei Penyediaan dan Penggunaan Barang (SPPB)

Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 2 BPS akan menggunakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2009 sebagai dasar penentuan industri kolom dan menggunakan Klasifikasi Baku Komoditi Indonesia KBKI 2010 sebagai dasar penentuan produkkomoditi baris. Data yang digunakan dalam menyusun SUT adalah data internal BPS dan luar BPS. Untuk melengkapi data yang belum tersedia secara rutin di BPS perlu dilakukan suatu survei. Selain melengkapi sumber data, survei juga diperlukan untuk menghasilkan informasi-informasi yang mampu mendukung kualitas SUT yang nantinya akan berimbas pada terbentuknya neraca nasional yang konsisten dan akurat dalam menggambarkan perekonomian Indonesia. Survei khusus tersebut dilakukan dalam kegiatan Survei Penyediaan dan Penggunaan Barang SPPB 2014.

1.2 Tujuan

SPPB 2014 bertujuan untuk mengetahui struktur pendapatan dan pengeluaran dari perusahaanusaha dalam perekonomian. Struktur tersebut menjadi parameter yang akan digunakan dalam penyusunan SUT. Kegiatan yang menjadi fokus utama SPPB tahun 2014 adalah kegiatan-kegiatan di sektor barang yang ketersediaan datanya belum lengkap di BPS maupun diluar BPS.

1.3 Cakupan Sampel

Dasar klasifikasi produk atau usaha yang menjadi cakupan SPPB 2014 mengikuti konsep standar BPS. Klasifikasi yang digunakan adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI. KBLI yang terakhir diterbitkan adalah KBLI 2009 sesuai dengan Keputusan Kepala BPS No. 57 Tahun 2009. Sampel perusahaanusaha dikelompokkan menurut kelompok KBLI yaitu sebagai berikut : A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kategori ini mencakup semua kegiatan ekonomilapangan usaha, yang meliputi pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan, hortikultura, peternakan, pengambilan dan penanaman hasil hutan serta penangkapan dan budidaya ikanbiota air. Kategori ini juga mencakup jasa penunjang masing-masing kegiatan ekonomi tersebut B. Pertambangan dan Penggalian Kategori ini mencakup kegiatan ekonomilapangan usaha pengambilan mineral dalam bentuk alami, yaitu padat batu bara dan bijih logam, cair minyak Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 3 bumi atau gas gas alam. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan metode yang berbeda seperti penambangan dan penggalian di permukaan tanah atau dibawah tanah, pengoperasian sumur pertambangan, penambangan di dasar laut dan lain-lain. Kategori ini juga mencakup kegiatan tambahan untuk penyiapan barang tambang dan galian mentah untuk dipasarkan seperti pemecahan, pengasahan, pembersihan, pengeringan, sortasi, pemurnian bijih logam, pencairan gas alam dan aglomerasi bahan bakar padat. C. Industri Pengolahan Golongan pokok ini mencakup pengolahan produk pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi makanan dan juga mencakup produk setengah jadi yang tidak secara langsung menjadi produk makanan tetapi nilainya dapat lebih besar atau lebih kecil. Golongan pokok ini terdiri dari kegiatan yang berhubungan dengan berbagai macam produk makanan. Produksi dapat dilakukan atas usaha sendiri atau oleh pihak lain. Beberapa kegiatan dianggap sebagai industri pengolahan walaupun kegiatannya adalah perdagangan eceran dari produk yang dihasilkan sendiri. Tetapi ketika pengolahan yang dilakukan adalah minimal dan tidak menyebabkan suatu perubahan nyata, unit tersebut diklasifikasikan dalam perdagangan besar dan eceran Kategori G. E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang Golongan pokok ini mencakup kegiatan pengumpulan, pengolahan dan pendistribusian air untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Pengumpulan air berasal dari berbagai sumber, seperti halnya pendistribusian melalui berbagai saluran pipa, tercakup di sini. F. Konstruksi Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi umum berbagai macam gedungbangunan, termasuk pembangunan gedung baru, perbaikan gedung, penambahan dan renovasi bangunan, pendirian bangunan atau struktur prefabrikasi pada lokasi dan konstruksi yang bersifat sementara. Golongan pokok ini mencakup konstruksi bangunan tempat tinggal, gedung perkantoran, pertokoan, sarana dan prasarana umum lainnya, termasuk bangunan pertanian dan lain-lain. Kegiatan konstruksi bangunan dimungkinkan untuk disubkontrakkan sebagian atau keseluruhan. Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 4

1.4 Referensi Waktu