Contoh Teks Wawancara dengan Pedagang

(1)

Contoh Teks Wawancara dengan Pedagang

Pewawancara: Selamat pagi pak! Bagaimana dagangan hari ini ? Pedagang: Alhamdulillah lancar

Pewawancara: Darimana bapak terinspirasi untuk berdagang bakso?

Pedagang: Saya terinspirasi dari kakak saya yang berdagang bakso di Semarang.Disana saya di ajarkan cara membuat bakso yang enak.

Pewawancara: Sejak kapan Bapak berjualan bakso disini? Pedagang: Sekitar 1990

Pewawancara: Bahan apa saja yang di gunakan untuk membuat bakso?

Pedagang: Bahannya sangat banyak,yang paling utama adalah daging dantepungnya kalau bumbunya itu masalah gampang.

Pewawancara: Siapa yang membantu bapak membuat bakso?

Pedagang: Istri saya yang membuat bumbunya sedangkan anak saya yangmembantu saya membuat bulatan bakso

Pewawancara: Berapa keuntungan dari berjualan bakso perharinya pak? Pedagang: Ya,hanya cukup untuk makan sehari-hari sekitar Rp.60.000,00 Pewawancara: Apakah bapak nyamanberjualan bakso di daerah ini? Pedagang: Saya sangat nyaman kareba orang-orang disini tidak usil.

Pewawancara: Terimakasih pak atas informasi dari bapak.Saya permisi pulang. Pedagang: Ya, sama-sama.

Contoh Wawancara Bahasa Jawa

Kula: Sugeng ndalu Bu Tutik?

Bu Tutik: Sugeng ndalu mas Adit. Dengaren mrene, ana kaperluan napa? Kula: Kula badhe mewawancarai ibu. Angsal mboten Bu?


(2)

Kula: Kula nyuwun pangapunten amargi sampun ndalu kula malahan nganggu. Panjenengan kagungan usaha ternak menapa lan kados pundi mulabukanipun ngingah ternak menika? Bu Tutik: Wekdal menika kula usaha ternak ayam potong ( broiler ) saking yahun 1990 kalih atus ekor, sakmenika tigang doso gangsal ewu ekor. Mulabukanipun, kula niti priksa bilih kabetahan daging ayam warga masyarakat saben tahunipun saya mindhak, awit saking menika kula nggadahi krentek nyobi ternak ayam broiler saking sekedik, lan Alhamdulillah ngantos wekdal menika saget ngrembaka lan lumampah kanthi lancar.

Kula: Kangge ngawekani lan nyegah penyakitipun, kados pundi bab tedanipun lan obat-obatanipun?

Bu Tutik: "Pangopenipun dipun paringaken kandang piyambak, kandang menika kedah dipun resiki pendak dintenipun lan dipun semprot ngagem desinfektan supados kandang wau steril. Masalah pakan, kedah dipun titi priksa lan dipun paring nutrisi ingkang sae. Babagan oabt-obatan kedah rutin, obat saha tedanipun mundut saking poutry saha saking pabrik. Kula: Pikantuk pembinaan saking pundi?

Bu Tutik: Pembinaan sampun mlampah kanthi sae, saking Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sragen, UPTD Peternakan Kecamatan Kedawung saha saking PPL.

Kula: Ngingah ternak menapa kemawon ingkang saget dipun pendet hasilipun? Bu Tutik: Ingkang saget dipun pendet hasilipun : dagingipun kagem peningkatan gizi keluarga, limbahipun (kotoran ayam) inggih saget kagem pupuk organik.

Kula: Pemsaranipun dateng pundi ? Lan hasil ternak menika sisa hasilipun kados pundi ? Bu Tutik: Pemasaranipun kajaba dateng pasar ( masyarakat lokal Sragen ), ayam kala wau dipun puruki pembeli saking Surabaya, Solo, ugi daerah-daerah sekitar Kabupaten Sragen. Hasilipun Alhamdulillah saget nyekapi kebutuhan kaluarga.

Kula: Menapa wonten kendala ? Kados pundi ingkang ngawekani?

Bu Tutik: Biasanipun bilih mangsa ketiga kenging penyakit ngorok utawi pilek, kagem ngawekani dipun paring obat.

Kula: Menapa mupangatipun dateng kaluarga lan taggi tepalih?

Bu Tutik: Dateng kaluarga antawisipun saget ningkataken perekonomian keluarga. Dateng tetanggi para tetanggi saget sinau kados pundi caranipun ngingah utawi usaha ayam broiler, sak menika para tetanggi katah ingkang ngingah ayam broiler.

Kula: Rancangan menapa ingkang badhe dipun tindakaken supados ternak panjenengan saya majeng malih?


(3)

Menapa malih menika sae lan permintaan samsoyo katah.

Kula: Matur suwun sanget nggih Bu amargi angsal mewawancarai Ibu. Bu Tutik: O ya, menawa kagungan pernu mrene maneh ya Mas! Kula: Inggih Bu.Sugeng ndalu.

Contoh Teks Wawancara dengan Guru

Pewawancara: Sejak kapan Ibu mengajar BK di SMA Negeri 1 Purwokerto? Guru: Saya mengajar BK sejak tahun 1986.

Pewawancara: Menurut Ibu, bagaimana cara belajar yang efektif?

Guru: Cara belajar jika usaha yang telah dilakukan dan hasil yang diperoleh seimbang. Pewawancara: Bagaimana cara mengatur waktu yang baik antara belajar dan aktivitas lainnya?

Guru: Dengan membuat jadwal belajar yang baik.

Pewawancara: Menurut Ibu, apakah siswa – siswi SMA Negeri 1 Purwokerto sudah mencapai hasil yang maksimal dalam belajar?

Guru: Sebagian besar maksimal, tetapi ada juga yang belum maksimal. Rata – rata belum maksimal, masih perlu waktu untuk pengembangan diri.

Pewawancara : Apa upaya Ibu untuk memotivasi siswa – siswi di SMA Negeri 1 Purwokerto? Guru: Upaya saya lebih mangarah pada saat pembagian jurusan. Agar dapat memasuki program jurusan sesuai potensi dan keinginan.

Pewawancara: Sejauh mana upaya Ibu itu berhasil diterapkan?

Guru: Memberi penyadaran dan pembelajaran. Belajar bukan untuk kepentingan orang lain tetapi untuk diri sendiri.

Pewawancara : Apakah ada perubahan dan kemajuan yang signifikan selama Ibu mengajar di SMA Negeri 1 Purwokerto?

Guru: Anak – anak lebih kreatif dan mempunyai motivasi tinggi serta lebih berkembang dari segi pengembangan diri.

Pewawancara: Apakah ada hal – hal yang berkesan selama Ibu berada di SMA Negeri 1 Purwokerto?


(4)

Guru: Ada, anak yang kalau sekolah bukan untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk kepentingan orang lain.

Pewawancara: Hambatan – hambatan apa yang pernah Ibu alami selama mengajar di SMA Negeri 1 Purwokerto?

Guru: Tidak ada hambatan yang berarti. Masih terjangkau dan bisa diatasi. Pewawancara: Apa pesan Ibu untuk siswa – siswi SMA Negeri 1 Purwokerto? Guru: Tetap mengembangkan prestasi akademik dan pribadi yang tanguh. Contoh Teks Wawancara dengan Petani

Pewawancara: Mengapa Ibu gemar menekuni pekerjaan di bidang ini?

Petani Jamur: karena saya ingin menambah penghasilan yang cukup dan karena ini saya dapat memberikan lapangan kerja bagi orang lain

Pewawancara: Sudah berapa lama ibu bekerja menjadi petani jamur? Petani Jamur: saya bekerja menjadi petani sejak 5 bulan yang lalu

Pewawancara: Berapa modal awal ibu untuk memulai menjadi petani jamur? Petani Jamur: modal awal saya yaitu 3 juta untuk 1000 bibit dan tempat untuk mengembang biakkan jamur

Pewawancara: Berapa penghasilan ibu tiap bulan?

Petani Jamur: penghasilan saya tiap bulan biasanya lima ratus ribu itu sudah penghasilan bersih, tapi kadang-kadang penghasilan saya juga tidak menentu

Pewawancara: Siapa yang mempunyai ide awal untuk menjadi petani jamur? Petani Jamur: yang mempunyai ide ini yaitu saya sendiri

Pewawancara: Kesulitan apa sajakah yang pernah anda alami selama menjadi petani jamur? Petani Jamur: kesulitan yang saya alami adalah saat awal pemasaran dan saat perawatan Pewawancara: Apakah bapak sempat pernah mengalami kerugian ? Jika pernah berapa total seluruh kerugian bapak?

Petani Jamur: alhamdulillah belum pernah.


(5)

Petani Jamur: biasanya hama yang menyerang jamur ini yaitu tikus, kutu tanaman, dan semut

Pewawancara: Apa saja manfaat jamur?

Petani Jamur: manfaat kandungan protein tinggi, dapat diolah menjadi aneka masakan , dapat dijadikan sebagai pengganti daging untuk para vegetarian

Pewawancara: Bagaimanakah perkembang biakan jamur itu?

Petani Jamur: sejak bibit dimasukkan ke media, 2 bulan kemudian tunas muncul, 2 hari kemudian sudah dapat dipetik, dapat tumbuh lagi sampai dibibit di media habis

Pewawancara: Jenis jamur apa sajakah yang ibu kembang biak kan? Petani Jamur: jamur yang saya kembangkan yaitu jamur tiram

Pewawancara: Lalu menurut anda bagaimanakah perkembangan jamur di Indonesia? Petani Jamur: untuk saat ini banyak digemari masyarakat baik sebagai makanan maupun obat

Pewawancara: Dan apa yang anda harapkan dengan jamur yang anda kembangkan?

Petani Jamur: harapan saya ya, semoga pekerjaan saya ini bisa menjadi sumber

penghasilan bagi keluarga saya dan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

A. PENDERITAAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI

 Berikut adalah macam – macam penderitaan yang dirasakan

berdasarkan umur seseorang:

1. Anak – anak

Menurut data tahun 2013 Badan PBB untuk Anak-anak, UNICEF. Lembaga itu menguak, 1 dari 10 anak perempuan di dunia mengalami pelecehan seksual.

Sementara, 6 dari 10 anak di seluruh dunia, yang total jumlahnya mencapai 1 miliar, mengalami kekerasan fisik antara usia 2-14 tahun.


(6)

Berbekal data dari 190 negara, UNICEF mencatat bahwa seluruh anak-anak di dunia secara terus menerus dilecehkan secara fisik maupun emosional mulai dari

pembunuhan, tindakan seksual, bullying, dan penegakkan disiplin yang terlalu kasar. Anak – anak yang harusnya mendapatkan kasih sayang, pada kenyataannya malah mendapatkan penderitaan yang begitu besar. Berikut adalah contoh contoh penderitaan pada anak anak:

1. Penjualan anak dibawahh umur, penjualan anak dibawah umur ini merupakan kegiatan yang ilegal dan ditentang dengan hukum. Namun di negara negara eropa, benua afrika, banyak memperdagangkan anak kecil atau anak dibawah umur untuk dikirim ke berbagai negara.

2. Di negara timur tengah, negara yang selalu mengalami konflik dan perang berkepanjangan bahkan mempergunakan anak dibawah umur untuk ikut berperang membela negara. Anak anak yang harusnya bersekolah dan mendapat pendidikan yang layak justru tidak sama sekali.

3. Anak juga kerap kali menjadi korban saat kedua orang tua nya

bercerai. Disini anak akan mendapatkan penderitaan karna dia sudah tidak bisa lagi memiliki kebersamaan keluarga, atau bahkan sudah lagi tidak mendapatkan kasih sayang dari salah satu orang tuanya.

4. Selain itu, anak juga banyak dijadikan sebagai alat pelampiasan orang tua yang sedang marah. Di negara eropa, banyak anak dibawah umur yang meninggal karna mendapatkan perlakuan yang kasar oleh kedua orang tuanya.

5. Akhir – akhir ini banyak sekali terjadi penderitaan pada anak di sekolah. Seperti menjadi korban bullying, bahkan menjadi korban seksual. Sekolah yang harusnya memberikan rasa nyaman untuk anak tetapi malah memberikan rasa yang ditakuti anak.

6. Anak-anak dijadikan sebagai sumber pencari uang bagi orang tuanya atau exploitasi anak juga merupakan sebuah penderitaan bagi anak

tersebut. Tidak sedikit yang melakukan exploitasi anak dibawah umur. Penderitaan jasmani dan psikis akan dialami oleh anak tersebut.


(7)

Penderitaan yang dirasakan oleh banyak remaja di dunia saat ini ialah karna berbagai macam faktor. Berikut adalah contoh contoh penderitaan pada remaja:

1. Di afrika dan nigeria, penderitaan dialami para remaja berumur 16-19 tahun. Dia dipaksa untuk menikah dengan para pemberontak di negara mereka.

2. Di negara berkembang, banyak remaja pria atau wanita yang bekerja menjadi tenaga kerja keluar negri untuk menafkahi keluarganya. Ini juga merupakan penderitaan bagi seseorang tersebut. Dimana harusnya di usia produktif harusnya mengenyam pendidikan yang layak.

3. Selain itu, banyak remaaja wanita jaman sekarang yang hamil diluar nikah. Itu juga merupakan suatu penderitaan. Dimana ia harus menerima dan merawat bayi yang dikandungnya sementara ia masih mengenyam bangku pendidikan. Belum lagi jika pihak laki tidak mau bertanggung jawab dan lari begitu saja.

4. Namun penderitaan yang paling besar yang dialami para remaja ialah narkoba dan penyakit mematikannya aids. Dimana mereka para remaja oda “orang dengan aids” banyak menerima perlakuan yang tidak baik dimata masyarakat dan lingkungan sekitar. Dan ini juga menjadi penderitaan seseorang tersebut.

3. Orang Dewasa atau Orang Tua

Penderitaan bukan hanya menimpa anak anak, remaja, tetapi juga banyak menimpa orang dewasa atau orang tua. Tentu penderitaan yang dialaami berbeda dengan sebelumnya. Penderitaan orang dewasa atau orang tua banyak disebabkan karna kurangnya financial atau keuangan untuk menjalani hidup. Berikut adalah contoh – contoh penderitaan pada orang dewasa atau orang tua:

1. Susahnya mencari pekerjaan dan harga sembako yang semakin meningkat drastis, membuat orang tua atau orang dewasa yang sudah berkeluarga terkdanag harus berpikir keras bagaimana untuk meafkahi kelurganya. Ini juga merupakan suatu penderitaan yang diterima secara batin.


(8)

2. Selain itu KDRT juga menjadi penderitaan bagi orang dewasa atau orang tua yang sudah berkeluarga. Kdrt merupakan salah satu penderitaan secara fisik yang dialami oleh seseorang.

3. Perginya pasangan hidup karna meninggal juga menjadi penderitaan bagi orang dewasa atau orang tua ditinggalkannya. Biasanya ini menjadi penderitaan yang mendalam dan berlarut larut.

4. Selain itu menaruh orang tua di panti jompo juga menjadi penderitaan tersendiri. Mengapa tidak, dengan menaruh di panti jompo berarti sama saja anaknya kita tidak mau mengurus orang tuanya sendiri.

4. Berikut akan disebutkan penderitaan dan penyebabnya Penderitaan yang terjadi karena perbuatan manusia. Biasanya ini terjadi akibat

perbuatan yang buruk dilakukan kepada orang lain, tetapi nasib ini bisa diperbaiki agar mrnjadi baik jadi manusia lah yang bisa memperbaiki dan nasib buruk itu manusia penyebabnya.

1. Orang tua yang tega membunuh anaknya sendiri karena faktor keuangan, ketidak sempurnaan fisik anak dan lain sebagainya.

2. Akibat bencana alam banyak manusia yang mengalami gangguan kesehatan dan ada pula yang meninggal dunia karena bencana tersebut.

3. Penganiayaan terhadap pembantu sendiri dikarenakan kerja yang kurang memuaskan.

5. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan Tuhan

Penderitaan juga dapat terjadi karena penyakit, siksaan / azab Tuhan. Kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini antara lain :

1. Lahirnya seorang bayi tanpa tangan dan kaki bahkan ada yang lahir kembar hanya memiliki satu organ jantung dan ada pula yang tidak bisa melihat.

2. Seorang ibu yang berjuang hidup dengan kecacatan fisik demi membiayai hidup anak-anaknya.

3. Anak jalanan yang disiksa oleh petugas satpol pp hingga mengalami kematian.

Sebenarnya banyak sekali contoh contoh dari penderitaan. Negara kita ini banyak sekali memiliki penderitaan. Masyarakat kita yang mayoritasnya miskin semakin memperbesar celah masuknya penderitaan bagi seseorang maupun keluarga.


(9)

Kekurangan makan atau sakit kemudian ditolak oleh rumah sakit pemerintah itu juga merupakan sebuah penderitaan bagi seseorang. Makanya benar bila ada ungkapan yang menyatakan bahwa jangan hanya melihat keatas saja, tapi lihatlah kebawah juga. Masih banyak contoh penderitaan yang ada di negara ini, anak-anak Indonesia yang kekurangan gizi buruk, karena sulitnya mencari nutrisi yang baik bagi

pertumbuhan anak akhirnya ada orang tua yang hanya bisa memberikan asupan makanan seadanya bagi anak-anak mereka, sehingga akhirnya mereka menjadi pasien gizi buruk.

B. SIKSAAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI

Berikut adalah contoh – contoh siksaan dalam kehidupan sehari – hari, antara lain: 1. Rasa Sakit

Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit inidapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat ataurendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter.Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya takdapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dankarena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami

penderitaan.

2. Anak jalanan yang disiksa oleh petugas satpol pp hingga mengalami kematian. Ketika seoranng. anak jalanan yang sedang meminta – minta, mengamen dll

diamankan oleh petugas, namun mereka malahan mendapat siksaan dari para petugas satpol pp. Ini sangat sering terjadi, siksaan yang diterima anak kecil oleh petugas

membuatnya tidak tahan dan banyak dari mereka yang akhirnya meninggal.

4. Penyiksaan terhadap TKI kita, entah yang ada di Malaysia Arab Saudi , dan ditempat lainnya. TKI kita bahkan disiksa sedemikian rupa hingga terjadi luka-luka parah, di setrika, disundut rokok, bahkan baru baru ini ada yang ditembak mati di Malaysia karena dugaan kasus pencurian. Mengapa selalu hal yang diungkapkan negara yang bersangkutan yang kita percayai, pernah ada kasus percobaan pemerkosaan menurut salah satu TKI kita, tetapi ia disiksa dengan disundut rokok dan bahkan majikannya pun berkilah mengenai hal tersebut. Apa


(10)

yang sebenarnya terjadi? Dimana peran kedubes kita? Haruskan TKI kita terus menderita dengan tidak dibayarnya gaji mereka maupun siksaan yang

diterimanya.

4. Neraka. Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat. Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentang kesalahan. Dalam Al Qur‟an banyak ayat yang berisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain surat Al-Fath ayat 6 yang artinya: Dan supaya mereka menyiksa orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, oang-orang yang musyik laiki-laki dan perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadap Allah. Mereka mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka dan

menyediakan neraka Jahanam baginya. Dan neraka Jahanam itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.

(Q.S. Al-Fath : 60)

C. KEKALUTAN MENTAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI 1. Frustasi

Frustasi merupakan suatu keadaan ketegangan yang tak menyenangkan, dipenuhi perasaan dan aktivitas simpatetis yang semakin meninggi yang disebabkan oleh

rintangan dan hambatan. Frustrasi dapat berasal dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang yang mengalaminya. Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan diri sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan pada situasi sosial yang menghalangi pencapaian tujuan.

2. Patah hati

Patah hati adalah suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskansakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan


(11)

orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.

Patah hati biasanya dikaitkan dengan kehilangan seorang anggota keluarga atau pasangan hidup, meski kehilangan orang tua, anak, hewan peliharaan, orang yang dicintai atau teman dekat bisa “mematahkan hati seseorang”, dan sering dialami ketika sedih dan merasa kehilangan. Frasa ini mengarah pada sakit fisik yang dirasakan seseorang di dada sebagai dampak kehilangan tersebut, tetapi ada pula

perpanjangannya yang meliputi trauma emosional ketika perasaan tersebut tidak dialami sebagai wujud sakit somatik. Meskipun “patah hati” biasanya tidak memberi kerusakan fisik apapun pada jantung, ada sebuah kondisi bernama “sindrom patah hati” atau kardiomiopati Takotsubo, yaitu ketika sebuah insiden traumatik mendorong otak untuk menyalurkan zat-zat kimia ke jaringan jantung yang melemah.

3. Trauma

Setiap orang pasti pernah punya pengalaman traumatis, seperti ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan,

dipermalukan, melihat kejadian mengerikan dan sebagainya.

Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau mengalami “guncangan perasaan” yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan berlalu, dan kehidupan menjadi lebih normal kembali.

Contoh kasus trauma yang hilang dengan sendirinya, misalnya Anda mengalami kecelakaan mobil. Mungkin Anda menjadi takut menyetir atau sangat berhati-hati saat menyetir. Namun setelah beberapa minggu berlalu, Anda sudah kebut-kebutan di jalan lagi. Inilah trauma sementara yang sering kita alami.

Namun bagi beberapa orang, “guncangan mental” itu tidak pernah berlalu. Selalu dihantui oleh perasaan mencekam dan hidup tidak pernah tenang, seolah kejadian traumatis terus menerus terjadi. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau disebut oleh orang awam sebagai

“trauma”, sebuah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya tidak bisa merasakan kedamaian.


(12)

Pada hakekatnya semu rasa penderitaan, siksaan, kekalutan mental dengan manusia itu berdampingan bahkan penderitaan itu selalu ada pada setiap manusia karena penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan, siksaan, ataupun kekalutan mental.

Semua hal itu dapat teratasi tergantung bagaiamana seseorang menyikapi hal tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yangdapat diambil dari penderitaan, siksaan, dan

kekalutan mental. Tidak semua yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan kita dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita perbuat atau sebagai media untukmenginstropeksi diri. Karena penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental tidak akan muncul jika tidak ada penyebabnya.

Agar manusia tidak mengalami penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental yang berat. untuk itu manusia harus bisa menjagasikap dan perilaku baik kepada sesama manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan YangMaha Esa. Karena dengan kita menjaga sikap dan perilaku antar sesama manusia, alamsekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa, kita akan hidup dengan nyaman dan tentram tidak ada gangguan dari siapapun. Selain itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.

Setiap orang pasti pernah punya pengalaman traumatis, seperti ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan,

dipermalukan, melihat kejadian mengerikan dan sebagainya.

Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau mengalami “guncangan perasaan” yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan berlalu, dan kehidupan menjadi lebih normal kembali.

Contoh kasus trauma yang hilang dengan sendirinya, misalnya Anda mengalami kecelakaan mobil. Mungkin Anda menjadi takut menyetir atau sangat berhati-hati saat menyetir. Namun setelah beberapa minggu berlalu, Anda sudah kebut-kebutan di jalan lagi. Inilah trauma sementara yang sering kita alami.


(13)

Namun bagi beberapa orang, “guncangan mental” itu tidak pernah berlalu. Selalu dihantui oleh perasaan mencekam dan hidup tidak pernah tenang, seolah kejadian traumatis terus menerus terjadi. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau disebut oleh orang awam sebagai

“trauma”, sebuah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya tidak bisa merasakan kedamaian.

Pada hakekatnya semu rasa penderitaan, siksaan, kekalutan mental dengan manusia itu berdampingan bahkan penderitaan itu selalu ada pada setiap manusia karena penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan, siksaan, ataupun kekalutan mental.

Semua hal itu dapat teratasi tergantung bagaiamana seseorang menyikapi hal tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yangdapat diambil dari penderitaan, siksaan, dan

kekalutan mental. Tidak semua yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan kita dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita perbuat atau sebagai media untukmenginstropeksi diri. Karena penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental tidak akan muncul jika tidak ada penyebabnya.

Agar manusia tidak mengalami penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental yang berat. untuk itu manusia harus bisa menjagasikap dan perilaku baik kepada sesama manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan YangMaha Esa. Karena dengan kita menjaga sikap dan perilaku antar sesama manusia, alamsekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa, kita akan hidup dengan nyaman dan tentram tidak ada gangguan dari siapapun. Selain itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.


(14)

(15)

(16)

(1)

orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.

Patah hati biasanya dikaitkan dengan kehilangan seorang anggota keluarga atau pasangan hidup, meski kehilangan orang tua, anak, hewan peliharaan, orang yang dicintai atau teman dekat bisa “mematahkan hati seseorang”, dan sering dialami ketika sedih dan merasa kehilangan. Frasa ini mengarah pada sakit fisik yang dirasakan seseorang di dada sebagai dampak kehilangan tersebut, tetapi ada pula

perpanjangannya yang meliputi trauma emosional ketika perasaan tersebut tidak dialami sebagai wujud sakit somatik. Meskipun “patah hati” biasanya tidak memberi kerusakan fisik apapun pada jantung, ada sebuah kondisi bernama “sindrom patah hati” atau kardiomiopati Takotsubo, yaitu ketika sebuah insiden traumatik mendorong otak untuk menyalurkan zat-zat kimia ke jaringan jantung yang melemah.

3. Trauma

Setiap orang pasti pernah punya pengalaman traumatis, seperti ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan,

dipermalukan, melihat kejadian mengerikan dan sebagainya.

Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau mengalami “guncangan perasaan” yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan berlalu, dan kehidupan menjadi lebih normal kembali.

Contoh kasus trauma yang hilang dengan sendirinya, misalnya Anda mengalami kecelakaan mobil. Mungkin Anda menjadi takut menyetir atau sangat berhati-hati saat menyetir. Namun setelah beberapa minggu berlalu, Anda sudah kebut-kebutan di jalan lagi. Inilah trauma sementara yang sering kita alami.

Namun bagi beberapa orang, “guncangan mental” itu tidak pernah berlalu. Selalu dihantui oleh perasaan mencekam dan hidup tidak pernah tenang, seolah kejadian traumatis terus menerus terjadi. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau disebut oleh orang awam sebagai

“trauma”, sebuah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya tidak bisa merasakan kedamaian.


(2)

Pada hakekatnya semu rasa penderitaan, siksaan, kekalutan mental dengan manusia itu berdampingan bahkan penderitaan itu selalu ada pada setiap manusia karena penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan, siksaan, ataupun kekalutan mental.

Semua hal itu dapat teratasi tergantung bagaiamana seseorang menyikapi hal tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yangdapat diambil dari penderitaan, siksaan, dan

kekalutan mental. Tidak semua yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan kita dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita perbuat atau sebagai media untukmenginstropeksi diri. Karena penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental tidak akan muncul jika tidak ada penyebabnya.

Agar manusia tidak mengalami penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental yang berat. untuk itu manusia harus bisa menjagasikap dan perilaku baik kepada sesama manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan YangMaha Esa. Karena dengan kita menjaga sikap dan perilaku antar sesama manusia, alamsekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa, kita akan hidup dengan nyaman dan tentram tidak ada gangguan dari siapapun. Selain itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.

Setiap orang pasti pernah punya pengalaman traumatis, seperti ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan,

dipermalukan, melihat kejadian mengerikan dan sebagainya.

Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau mengalami “guncangan perasaan” yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan berlalu, dan kehidupan menjadi lebih normal kembali.

Contoh kasus trauma yang hilang dengan sendirinya, misalnya Anda mengalami kecelakaan mobil. Mungkin Anda menjadi takut menyetir atau sangat berhati-hati saat menyetir. Namun setelah beberapa minggu berlalu, Anda sudah kebut-kebutan di jalan lagi. Inilah trauma sementara yang sering kita alami.


(3)

Namun bagi beberapa orang, “guncangan mental” itu tidak pernah berlalu. Selalu dihantui oleh perasaan mencekam dan hidup tidak pernah tenang, seolah kejadian traumatis terus menerus terjadi. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau disebut oleh orang awam sebagai

“trauma”, sebuah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya tidak bisa merasakan kedamaian.

Pada hakekatnya semu rasa penderitaan, siksaan, kekalutan mental dengan manusia itu berdampingan bahkan penderitaan itu selalu ada pada setiap manusia karena penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan, siksaan, ataupun kekalutan mental.

Semua hal itu dapat teratasi tergantung bagaiamana seseorang menyikapi hal tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yangdapat diambil dari penderitaan, siksaan, dan

kekalutan mental. Tidak semua yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan kita dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita perbuat atau sebagai media untukmenginstropeksi diri. Karena penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental tidak akan muncul jika tidak ada penyebabnya.

Agar manusia tidak mengalami penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental yang berat. untuk itu manusia harus bisa menjagasikap dan perilaku baik kepada sesama manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan YangMaha Esa. Karena dengan kita menjaga sikap dan perilaku antar sesama manusia, alamsekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa, kita akan hidup dengan nyaman dan tentram tidak ada gangguan dari siapapun. Selain itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.


(4)

(5)

(6)