Profil Komuditas Hasil Kajian ICCO Draf 2

25 KOMODITAS JAGUNG

A. Profil Komuditas

Jagung Zea mays L. merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama. Di Indonesia Komoditas jagung saat ini telah menjadi salah satu komoditas yang strategis. Meskipun masyakarat Indonesia pada umumnya mengkonsumsi jagung bukan sebagai makanan pokok, namun permintaan terhadap komoditas ini menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan permintaan tersebut tidak terlepas dari semakin meningkatnya permintaan jagung untuk kebutuhan bahan pangan, sebagai bahan baku industri maupun pakan ternak. Jagung ditanam di seluruh wilayah Indonesia dalam rentang waktu lima tahun 2009-2013. Luas panen jagung berkisar 4 juta hektar setiap tahun, dengan kisaran produksi antara 17.6 sampai dengan 19.4 juta ton BPS 2013. Kebutuhan jagung dalam negeri untuk pakan ternak mencapai 4,90 juta ton dan bahkan masih mengimpor jagung 1.80 juta ton tahun 2005 dan diprediksi menjadi 6,60 juta ton dan diperkirakan akan mengimpor jagung mencapai 2.20 juta ton tahun 2010, kalau produksi nasional tidak dipacu Ditjen Tanaman Pangan, 2006., Balai Penelitian Tanaman Serealia, 2007a. Sumatera Utara merupakan salah satu daerah potensial untuk pengembangan jagung di Indonesia. Selama Pelita VI produktivitas jagung pipilan kering di Sumatera Utara yaitu 3,7 thapanen dan pada tiga tahun Pelita VI menurun menjadi 3,2 tonhapanen dan sejak tahun 1991-2000 permintaan jagung setiap tahunnya meningkat sebesar 6,4, sementara peningkatan laju produksi masih dibawah permintaan yaitu 5,6. Produksi jagung Sumatera Utara tahun 2007 sebesar 804.850 ton, naik sebesar 122.808 ton dibandingkan produksi jagung tahun 2006. Tahun 2008 mengalami kenaikan produksi 198.013 ton atau 18.01 dengan luas lahan 238. 168 hektar atau rata-rata produksi 4.3 tonhapanen Sidabalok, 2008 dan BPS, 2008. Gambar 20. Luas panen dan produksi 26

B. PESADA Perkumpulan Sada Ahmo