Perumusan Masalah Kinerja Pendahuluan

Fokus Ekonomi Vol. 1 No. 1 Juni 2006 : 1 ­ 12 2 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi dan kemampuan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja yang dibuktikan dengan uji T. Sedangkan variabel motivasi dan kemampuan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja yang dibuktikan dengan uji F. Kata Kunci : Motivasi, Kemampuan, Kinerja.

1. Pendahuluan

Pada era ekonomi global sekarang ini, menjadikan dunia tanpa batas, hal tersebut dipacu oleh kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Kondisi tersebut mendorong persaingan bisnis global semakin kompetitif, disamping itu kecenderungan kearah perdagangan bebas serta berbagai program peningkatan keunggulan bersaing yang dilakukan perusahaan–perusahaan juga akan memacu tingkat persaingan yang semakin ketat. Terkait dengan hal tersebut kualitas sumber daya manusia yang semakin meningkat merupakan tuntutan yang tidak dapat ditunda lagi. Seperti halnya dalam kaitannya dengan pendayagunaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi, tujuan utamanya adalah untuk mencapai tujuan tunggal yaitu mamaksimalkan nilai organisasi. Kondisi tersebut menuntut upaya – upaya terobosan para pelaku utama usaha untuk secara proaktif mengkonsolidasikan diri dalam rangka penguatan keunggulan bersaing, yang tidak lagi mengandalkan keunggulan komperatif dibidang bahan baku dan sumber daya manusia saja, namun juga keunggulan teknologi informasi yang berorientasi pada pasar. Keunggulan komperatif organisaisi, artinya pebisnis dapat meningkatan kinerja yang mencakup peningkatan kinerja input, output serta manajerial Lado et al : 1992. Gibson 1997 berpendapat kinerja sumber daya manusia adalah fungsi dari motivasi dan ability atau perpaduan antara motivasi yang ada pada diri seseorang dan kemampuanya dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Dengan demikian motivasi yang diharapkan dari pegawai adalah bahwa fungsi dari fungsi motivasi dan kemampuan tersebut dapat mempengaruhi kinerja pegawai.

1.1. Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan diteliti daapat diidentifikasikan dalam bentuk pertanyaan sebaagai berikut : “Bagaimana pengaruh motivasi dan kemampuan terhadap kinerja karyawan ?”. 1.2. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat antara lain 1 Memberikan sumbangan konseptual bagi perkembangan kajian ilmu manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai masalah motivasi dan kemampuan karyawan dalam kaitannya dengan kinerja karyawan. 2 Sebagai evaluasi terhadap kebijakan­kebijakan yang telah diambil pimpinan terutama yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan. 3 Memberikan rangsangan bagi peneliti selanjutnya untuk mengupas lebih dalam tentang permasalahan ini. PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA Luhgiatno 3 2. Telaah Pustaka

2.1. Kinerja

Kinerja diartikan sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu Byars : 1984. Jadi prestasi kerja merupakan hasil keterkaitan antara usaha kemampuan dan persepsi tunggal. Usaha merupakan hasil motivasi kerja yang menunjukkan jumlah energi fisik atau mental yang digunakan oleh individu dalam menjalani suatu tugas, sedangkan kemampuan merupakan karateristik individu yang digunakan dalam menjalankan suatu pekerjaan. Pendapat lain, kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan dalam suatu pekerjaan Robbins, 2001. Pengertian kinerja menurut Hani Handoko 1995 adalah hasil yang dicapai karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan dalam suatu organisasi. Menurut Byars 1984 berpendapat kinerja diartikan sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Jadi prestasi kerja merupakan hasil motivasi yang menunjukkan jumlah energi fisik atau mental yang digunakan oleh individu dalam menjalankan suatu pekerjaan Robbins, 2001. Sedangkan menurut Sterr 1985 faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan, kepribadian dan unit kerja. Kemampuan merupakan kecakapan seseorang seperti kecerdasan dan keterampilan. Kemampuan pekerjaan dapat mempengaruhi kinerja dalam berbagai cara, misalnya dalam cara pengambilan keputusan, cara menginterprestasikan tugas dan cara penjelasan tugas. Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relatif mantap yang dipengaruhi oleh keturunan dan faktor sosial, kebutuhan dan lingkungan. Sedangkan minat merupakan suatu valensi atas sikap. 2. Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peran seseorang pekerja, yang merupakan taraf pengertian dan penerimaan seseorang individu atas tugas yang dibebankan kepadanya. Makin jelas pengertian pekerja mengenai persyaratan dan saran pekerjaannya, maka makin banyak energi yang dapat dikerahkan untuk kegiatan kearah tujuan. 3. Tingkat motivasi pekerja Motivasi adalah daya energi yang mendorong, mengarahkan dan mempertahankan perilaku. Apabila motivasi tinggi dengan didukung oleh kemampuan yang tinggi maka kinerja pegawai juga tinggi, demikian sebaliknya. 2.2. Motivasi Motivasi memiliki tiga unsur yang paling berkaitan satu dengan yang lain, terdiri dari kebutuhan need, dorongan dreves dan tujuan incentive. Sedangkan Heinz Weinhrice dan Haroled koontz 1993, 462 mengemukakan motivasi adalah sebuah istilah yang umum digunakan untuk semua bentuk keinginan, kebutuhan, rasa aman dan kekuatan serupa. Motivasi seseorang menunjukan arah tertentu kepadanya dalam mengambil langkah­langkah yang perlu untuk mengartikannya sampai pada tujuan. Dengan demikian motivasi kerja berarti dorongan atau kehendak seseorang untuk melaksanakan tindakan atau kegiatan dalam lingkup tugas­tugas yang merupakan pekerjaan atau jabatan di lingkungan sebuah organisasi. Fokus Ekonomi Vol. 1 No. 1 Juni 2006 : 1 ­ 12 4 2.3. Kemampuan Menurut Gibson 1997, kemampuan fisik dan mental yang dimulai orang untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Snell 1992 mengemukakan apabila kemampuan karyawan rendah akan menggunakan waktu dari usaha yang lebih besar dari pada karyawan yang berkemampuan tinggi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Sebagai upaya meningkatkan produktifitas kerja, para pegawai untuk memperoleh prestasi yang tinggi selain dibutuhkan perubahan change, yang tidak kalah pentingnya adalah menggerakkan drive pegawai. Tugas mengerakkan merupakan salah satu tugas pimpinan. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini adalah: Hipotesis Hipotesis yang akan diajukan adalah sebagai berikut: H1 : Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. H2 : Kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. H3 : Motivasi dan kemampuan secara bersama­sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 3. Metode Penelitian

3.1. Jenis dan Sumber Data