Pengaruh Kemampuan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

(1)

PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi di Bank BNI Syariah Cabang Bogor)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

oleh: Ika Rahmatika NIM: 109046100038

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435/2014


(2)

(3)

(4)

iii ABSTRAK

Ika Rahmatika, 109046100038, “Pengaruh Kemampuan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi di Bank BNI Syariah Cabang Bogor)”.

Skripsi Strata Satu (S1) Konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014, xiv + 101+ 10 halaman.

Masalah utama dalam manajemen sumber daya manusia yang patut mendapat perhatian perusahaan adalah kinerja karyawan. Kinerja karyawan dianggap penting karena keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kinerja karyawan itu sendiri. Dan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor kemampuan dan faktor motivasi. Tujuan skripsi ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Model analisis yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis), dengan menggunakan program komputer (software) SPSS dan Microsoft excel. Penelitian dilakukan terhadap 50 orang karyawan BNI Syariah cabang Bogor.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan sebesar 28.1%, sedangkan pengaruh tidak langsungnya sebesar 21.6%. dan untuk motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kiinerja karyawan sebesar 22%, sedangkan pengaruh tidak langsungnya sebesar 21.6%. Kinerja karyawan paling dominan dipengaruhi oleh variabel kemampuan yaitu sebesar 49.7%. Dan pengaruh kemampuan dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar 93.3%.

Kata Kunci: Kemampuan, Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan


(5)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan untuk memenuhi gelar strata satu (S1) di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta 03 April 2014


(6)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa memberi

nikmat iman dan Islam kepada kita semua. Karena kasih sayang dan anugerahNya

yang selalu diberikan kepada seluruh makhluk di alam semesta. Shalawat beriring

salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga, dan sahabatnya. Beliau merupakan figur pemimpin sejati yang penuh cinta

dan kemuliaannya yang tidak pudar termakan waktu serta perjuangannya yang tanpa

henti untuk berjuang dalam kejayaan Islam dan keselamatan umatnya.

dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mengungkapkan rasa syukur atas

pertolongan dan hidayah Allah SWT sehingga Alhamdulillah skripsi ini dapat

diselesaikan. Walaupun penulis mengakui bahwa masih begitu banyak kekurangan

dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

konstruktif dari pembaca agar tidak terjadi kesalahan di masa yang akan datang.

Selain itu, penulis merasa perlu mengungkapkan begitu banyak terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, meraka yang

terhormat adalah:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta para


(7)

vi

2. Dr. Euis Amalia, M.Ag., dan Mu’min Rauf, M.Ag., Ketua dan Sekretaris, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dosen pembimbing I, Bapak Rizqon Halal Syah Aji, M.Si dan dosen

pembimbing II, Ibu Yuke Rahmawati, MA. Yang telah banyak membantu

dalam pengerjaan skripsi ini. Terima kasih atas waktunya yang tidak sedikit,

arahan dan bimbingannya, tenaga dan pikiran serta kesabarannya dalam

membimbing penulis.

4. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah mendidik penulis selama

menjadi mahasiswa.

5. Pihak Bank BNI Syariah Cabang Bogor, seluruh karyawan, dan khususnya

Bapak Bagoes Irianto yang telah menyediakan waktu untuk wawancara dan

membantu penulis untuk memberikan informasi yang penulis butuhkan.

6. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tuaku tersayang papa

Amirullah dan mama Nurhayati yang selalu memberikan kasih sayang,

semangat, nasihat, dan do’a yang tiada henti bagi penulis. Terima kasih Papa, Mama untuk semuanya, semoga penulis bisa menjadi apa yang diharapkan.

7. Kakak-kakakku tersayang (Indah Aryani, Indra Ismawan, dan Irmawati) yang

telah memberikan semangat, dukungannya dan berbagi pengalaman dalam

melakukan penelitian. Juga sepupuku Adistya dan Assya Putri yang

membantu dan menemani penulis mencari buku-buku ke UI dan IPB (sampe


(8)

vii

8. Seluruh teman-teman PS-A 2009, Mala, Nita, Ridha, Icha, Citra, Ilham, dll.

Terima kasih atas masa-masa kebersamaan yang terjalin selama ini bersama kalian. Terimakasih atas bantuan, semangat dan do’anya.

9. Terima kasih teman-teman ku tersayang, Dini, Sarah, Lela, Elis, Lyta, Fadilah dan Rina yang selalu memberi semangat serta do’anya.

10. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semangat yang selalu kalian

berikan, dan semoga kita semua sukses.

Semoga Allah SWT membalas seluruh kebaikan Bapak, Ibu, dan

Saudara-saudari atas semuanya dengan pahala yang berlipat ganda. Dan Akhirnya tiada

untaian kata yang pantas dan berharga kecuali ucapan Alhamdulillahirobbil ‘alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jazaa kumullah khairan katsiraan.

Wassalamualaikum Wr.Wb


(9)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ... ii

ABSTRAK ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR……….. .. v

DAFTAR ISI……… viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan 1. Pengertian Kemampuan ... 9

2. Komponen Kemampuan... 12


(10)

ix B. Motivasi

1. Pengertian Motivasi ... 16

2. Teori Motivasi ... 20

3. Prinsip-Prinsip Dalam Motivasi Kerja ... 26

4. Tujuan Pemberian Motivasi ... 27

C. Kinerja 1. Pengertian Kinerja ... 28

2. Perencanaan Kinerja... 32

3. Aspek-Aspek Mengukur Kinerja ... 33

4. Penilaian Kinerja ... 34

5. Tujuan Penilaian Kinerja... 36

D. Kerangka Berfikir... 38

E. Review Studi Terdahulu ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian... 43

B. Lokasi Penelitian ... 44

C. Populasi dan Sampel ... 44

D. Metode Pengumpulan Data ... 46

E. Operasional Variabel Penelitian ... 48


(11)

x

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 56

B. Gambaran Umum Responden ... 57

C. Analisis Validitas, Reliabilitas dan Normalitas ... 60

D. Analisis dan Intepretasi Data ... 64

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 101


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional variable penelitian ... 49

Tabel 4.1 Profil responden berdasarkan jenis kelamin ... 57

Tabel 4.2 Profil responden berdasarkan usia ... 58

Tabel 4.3 Profil responden berdasarkan pendidikan terakhir responden ... 59

Tabel 4.4 Profil responden berdasarkan lama bekerja ... 60

Tabel 4.5 Pengujian validitas ... 61

Tabel 4.6 Pengujian reliabilitas ... 63

Tabel 4.7 Kolmogorov-Smirnov ... 63

Tabel 4.8 Responden mampu menggunakan logika dan menilai implikasi dari suatu argument ... 65

Tabel 4.9 Responden mampu mengaplikasikan pengetahuan sesuai Pekerjaan ... 65

Tabel 4.10 Responden mampu bekerja sama dengan rekan kerja dan atasan ... 66

Tabel 4.11 Responden bersikap terbuka apabila mendapat teguran dan masukan dari atasan atau rekan kerja ... 67

Tabel 4.12 Responden bersikap netral dan ramah kepada nasabah ... 67

Tabel 4.13 Responden menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu ... 68

Tabel 4.14 Responden bersedia bekerja lembur untuk menyelesaikan Pekerjaan ... 69

Tabel 4.15 Responden Selalu mempertimbangkan sesuatu dalam mengambil keputusan terkait pekerjaan ... 69


(13)

xii

Tabel 4.16 Responden mampu menyampaikan ide-ide atau gagasan

terkait pekerjaan ... 70 Tabel 4.17 Responden mampu menyatakan ketidaksetujuan tanpa

harus menciptakan konflik ... 71 Tabel 4.18 Responden bekerja di lingkungan yang harmonis ... 72 Tabel 4.19 Pencapaian prestasi kerja menggerakkan saya untuk

bekerja lebih baik ... 72 Tabel 4.20 Merasa dihargai apabila mendapatkan pengakuan

atas pekerjaan yang saya lakukan ... 73 Tabel 4.21 Perusahaan memberikan kesempatan untuk mengembangkan

potensi diri melalui pendidikan dan pelatihan ... 74 Tabel 4.22 Responden lebih nyaman bekerja di lembaga keuangan

dengan prinsip syariah... 74 Tabel 4.23 Gaji yang diterima memberikan dorongan untuk bekerja

lebih baik ... 75 Tabel 4.24 Responden bekerja untuk menghidupi keluarga ... 76 Tabel 4.25 Responden membutuhkan keamanan dan keselamatan

kerja dalam bekerja ... 76 Tabel 4.26 Kondisi kerja yang nyaman, aman, tenang dan peralatan

yang memadai memberikan kenyamanan kerja ... 77 Tabel 4.27 Selalu bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang

saya lakukan ... 78 Tabel 4.28 Responden menginginkan adanya promosi ke jenjang


(14)

xiii

Tabel 4.29 Keadilan dan kebijaksanaan yang berlaku sangat

mempengaruhi pekerjaan saya ... 79

Tabel 4.30 Tunjangan yang saya terima sesuai dengan yang saya Harapkan ... 80

Tabel 4.31 Adanya bonus, saya dapat bekerja lebih produktif dan kreatif dalam bekerja ... 80

Tabel 4.32 Status pekerja mempengaruhi motivasi saya dalam bekerja. ... 81

Tabel 4.33 Responden mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat... 82

Tabel 4.34 Selalu membuat rencana kerja untuk menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien ... 83

Tabel 4.35 Responden pernah menyampaikan ide-ide atau gagasan dalam rapat ... 83

Tabel 4.36 Responden emngikuti seminar-seminar atau pelatihan- pelatihan terkait pekerjaan ... 84

Tabel 4.37 Responden mampu bekerja sama dengan semua karyawan... 85

Tabel 4.38 Responden teliti dalam melaksanakan tugas ... 85

Tabel 4.39 Responden Selalu Hadir Tepat waktu ... 86

Tabel 4.40 Dalam bekerja saya mempunyai target dan sasaran yang hendak dicapai ... 87

Tabel 4.41 Responden ramah dalam memberikan pelayanan ... 87

Tabel 4.42 Hubungan saya dengan rekan kerja baik ... 88

Tabel 4.43 Responden mampu memimpin rekan kerja dalam melaksanakan tugas ... 89

Tabel 4.44 Responden mampu mengambil inisiatif dalam bekerja ... 89


(15)

xiv

Tabel 4.46 Model Summary ... 92 Tabel 4.47 Koefisien ... 93 Tabel 4.48 Korelasi Antar Variabel Bebas ... 96 Tabel 4.49 Persentase Pengaruh Variabel Eksogen (X1 dan X2)


(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian ... 39 Gambar 3.1 Model Analisis Jalur... 52 Gambar 4.1 Diagram Jalur Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y ... 91


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan syariah merupakan badan usaha yang bergerak dalam sektor jasa yang

mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Perbankan syariah di Indonesia terus

berkembang dan perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak

ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Hal ini terlihat dengan jumlah Bank

Umum Syariah (BUS) telah mencapai 11 unit dan Unit Usaha Syariah (UUS)

mencapai 24 unit. Memang, jumlah ini tidak mengalami perubahan sejak tahun 2011.

Namun, jumlah jaringan kantor perbankan syariah semakin meningkat. Jika pada

Bulan April 2012 jumlah kantor mencapai 1.457 unit, pada bulan yang sama di tahun

2013 jumlah ini bertambah menjadi 1.858 unit.1

Dilihat dengan bertambahnya kantor Bank Umum syariah dan Unit usaha

Syariah di Indonesia hal ini membuktikan bahwak eksistensi perbankan syariah terus

mengalami peningkatan. Tentu hal ini membutuhkan sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan untuk mengisi pos-pos pekerjaan di perbankan syariah. Sama

halnya pada perusahaan-perusahaan lain, pada bank syariah sumber daya manusia

memegang peranan yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan dan tujuan

suatu perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan berusaha mencari dan membina

1Anita Priantina, Perjalanan Perbankan “yariah di Indonesia Habis , artikel diakses pada 30


(18)

2

karyawan agar menjadi karyawan mampu bersaing, dengan begitu karyawan tersebut

dapat menjadi tulang punggung bagi keberhasilan perusahaan.

Sumber daya manusia merupakan aktivitas yang memiliki peranan ideal dalam

sebuah perusahaan. Fokus utamanya adalah orang-orang atau para karyawan.

Karyawan merupakan salah satu unsur yang paling dominan dan strategis dalam

usaha pencapaian tujuan. Sehingga dalam suatu organisasi usaha memberdayakan dan

mengembangkan sumber daya manusia dalam hal ini karyawan, perlu selalu

ditingkatkan guna mencapai tujuan-tujuan dan hasil seperti yang dikehendaki.

Masalah utama yang ada dalam manajemen sumber daya manusia yang patut

mendapat perhatian perusahaan adalah kinerja karyawan. Kinerja karyawan dianggap

penting bagi perusahaan karena keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh

kinerja karyawan itu sendiri. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan

setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan

peranannya dalam perusahaan. Menurut Keith Davis faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi

(motivasion).2

Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas

dalam suatu pekerjaan. Kemampuan dapat berupa bakat dan minat yang dimiliki oleh

pegawai, dengan kemampuan yang dimilikinya para karyawan dapat menjalankan

dan menyelesaikan tugas secara baik dengan hasil yang maksimal. Kemampuan

2

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 67.


(19)

3

karyawan juga dapat berupa skill (keahlian) yang perlu terus ditingkatkan, karena

skill adalah kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang sifatnya spesifik,

fokus namun dinamis yang membutuhkan waktu tertentu untuk mempelajarinya dan

dapat dibuktikan. Skill apapun dapat dipelajari namun membutuhkan dedikasi yang

kuat untuk mempelajari ilmu tersebut seperti perlunya mental positif, semangat

motivasi, waktu dan terkadang uang. Untuk itulah kemampuan kerja diperlukan

mutlak karena dengan kemampuan karyawan, tujuan perusahaan dapat dicapai.

Selain kemampuan kerja, kinerja tidak terlepas dari pengaruh motivasi, baik

motivasi yang berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri ataupun motivasi yang

berasal dari luar, karena motivasi menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu

kegiatan guna mendapat hasil yang terbaik. Oleh karena itu tidak heran jika karyawan

yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi biasanya memiliki kinerja yang tinggi

pula. Untuk itu motivasi kerja karyawan perlu dibangkitkan agar karyawan dapat

menghasilkan kinerja yang terbaik, semakin tinggi motivasi karyawan dalam bekerja

maka kinerja yang dihasilkan pun tinggi.

Bank BNI Syariah cabang Bogor adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

bidang keuangan yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Dengan Visi utama

menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

Maka dari itu Bank BNI Syariah cabang Bogor akan selalu meningkatkan kualitas

sumber daya manusianya. Karena diharapkan dengan keberadaan karyawan yang

memiliki kinerja yang baik, Bank BNI Syariah cabang Bogor dapat memberikan


(20)

4

Menurut Bagus Irianto selaku Kepala Bagian Umun BNI Syariah cabang Bogor,

salah satu bentuk kongkrit Bank BNI Syariah cabang Bogor untuk mendorong

peningkatan kinerja karyawan yaitu, dengan cara meningkatkan kemampuan kerja

para karyawan seperti dengan mengikuti pelatihan maupun seminar-seminar sampai

dengan 10 kali dalam setahun. Hal ini dilakukan agar para karyawan lebih memahami

mengenai pekerjaannya sehingga mampu untuk melakukan berbagai aktivitas

pekerjaan sesuai dengan tanggung jawabnya dan mampu memecahkan masalah

dalam pekerjaan.

Selain kemampuan kerja, BNI Syariah juga harus dapat meningkatkan motivasi

kerja para karyawan karena motivasi dapat mempengaruhi seseorang atau

memberikan dorongan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Faktor-faktor

yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dapat bersifat individu seperti

kebutuhan dan sikap, sedangkan yang bersifat organisasi meliputi pembayaran gaji,

pengawasan, pujian, dan pekerjaan itu sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

kemampuan dan motivasi kerja dengan menuangkannya dalam skripsi dengan judul

PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN ( Studi di Bank BNI Syariah Cabang Bogor)


(21)

5

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang diatas didalam permasalahan yang dapat di

identifikasi oleh penulis, diantaranya sebagai berikut?

1. Apakah Kemampuan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan?

2. Apakah Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan?

3. Apakah maksud dari Kemampuan, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan?

4. Kinerja karyawan seperti apa yang bagus untuk perusahaan?

5. Bagaimana penerapan Kemampuan dan Motivasi Kerja dalam perusahaan?

6. Apakah Kemampuan dan Motivasi Kerja berpengaruh secara bersama-sama

terhadap Kinerja Karyawan?

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penulisan ini lebih terarah dan terfokus, maka dibuat

batasan-batasan masalah. Adapun batasan-batasan masalahnya ialah:

a. Kemampuan dibatasi pada Kemampuan intelektual, Kemampuan

emosional, Kemampuan fisik dan Kemampuan kognitif.

b. Motivasi Kerja dibatasi pada Motivasi kepuasan dan Motivasi proses.

c. Kinerja karyawan berdasarkan ha-hal yang termasuk dalam Penilaian

kinerja


(22)

6 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, umusan masalahnya adalah

sebagai berikut:

a. Apakah Kemampuan dan Motivasi Kerja berpengaruh secara parsial

terhadap Kinerja Karyawan Bank BNI Syariah Cabang Bogor?

b. Apakah Kemampuan dan Motivasi Kerja berpengaruh secara

bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan Bank BNI Syariah Cabang

Bogor?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui apakah Kemampuan dan Motivasi Kerja

berpengaruh secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan Bank

BNI Syariah Cabang Bogor.

b. Untuk mengetahui apakah Kemampuan dan Motivasi Kerja

berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan Bank BNI

Syariah Cabang Bogor.

c. Untuk mengetahui faktor manakah yang lebih dominan dalam


(23)

7 2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Bagi penulis, menambah khasanah pengetahuan, melengkapi dan

mendapat informasi yang berharga mengenai kemampuan dan

motivasi dalam bekerja.

b. Bagi perusahaan, sebagai tolak ukur dan bahan evaluasi untuk

memberikan suatu keputusan dan kebijakan-kebijakan baru di BNI

Syariah cabang Bogor.

c. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat menjadi informasi mengenai

kualitas pelayanan di BNI Syariah cabang Bogor.

E. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini menyajikan pendahuluan yang memuat latar belakang

penulisan, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, teknik penulisan dan

sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini berisi tinjauan pustaka, yang mencakup pengertian,

kemampuan, motivasi kerja dan kinerja, faktor yang

mempenaruhi kemampuan, teori, prinsip dan tujuan dari


(24)

8

BAB III Metodelogi Penelitian

Bab ini berisikan ruang lingkup penelitian, metode penentuan

sampel, metode pengumpulan data, pengujian validitas,

reliabilitas, dan normalitas, serta metode analisa data

BAB IV Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan pengaruh kemampuan dan

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di BNI Syariah

cabang Bogor, seperti jawaban dan perspektif responden serta

pengujian hipotesis dan interpretasi data.

BAB V Penutup

Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan dan saran


(25)

9

BAB II

LANDASAN TEORI A. Kemampuan

1. Pengertian kemampuan

Di dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah SWT menggunakan beberapa istilah yang pada dasarnya menjelaskan tentang konsep manusia, bahkan istilah-istilah

itu disebutkan lebih dari satu kali. Salah satunya adalah konsep Konsep Al-Insan.

Al-Ihsan memiliki arti melihat, mengetahui, dan minta izin. Istilah ini

menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan menalar dan berpikir

dibanding dengan makhluk lainnya. Manusia dapat mengambil pelajaran dari apa

yang dilihatnya, mengetahui yang benar dan yang salah, serta dapat meminta izin

ketika menggunakan sesuatu yang bukan miliknya.1

Untuk itulah berdasarkan istilah Al-Insan, manusia merupakan makhluk

yang dapat dididik, memiliki potensi yang dapat digunakan untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan. Sehingga potensi yang ada dalam diri

manusia menurut konsep al-Insan, dapat diarahkan pada upaya mendorong

manusia untuk berkreasi dan berinovasi.

Berdasarkan konsep dasar manusia, maka hal ini dapat dijadikan acuan

setiap perusahaan yang mengharapkan dan berupaya sekuat tenaga agar para

karyawannya dapat mencapai tujuan kinerja yang ditetapkan sebelumnya.

1

Abd Wahid Thahir, Konsep Manusia Dalam Al-Quran, artikel diakses pada 3 maret 2014 dari http://sulsel.kemenag.go.id/file/file/ArtikelTulisan/rtmn1362081548.doc.


(26)

10

Meskipun banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan maupun

kegagalan untuk mencapai tujuan tersebut, namun untuk sebagian besar

ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia yang terdapat didalamnya.

Baik karyawan dilapisan bawah, menengah maupun mereka yang menduduki

jabatan pimpinan puncak.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian mampu adalah kesanggupan

atau kecakapan, sedangkan kemampuan berarti seseorang atau aparat yang

memiliki kecakapan atau kesanggupan untuk mengerjakan sesuatu yang

diwujudkan melalui tindakannya untuk meningkatkan produktivitas kerja.2

Seseorang yang memiliki kemampuan berarti akan sanggup melakukan

tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Seperti yang diungkapkan oleh Robbins

bahwa kemampuan (ability) adalah kapasitas individu untuk mengerjakan

berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.3

Pengertian kemampuan menurut Siagian adalah perpaduan antara teori dan

pengalaman yang diperoleh dalam praktek di lapangan, termasuk peningkatan

kemampuan menerapkan teknologi yang tepat dalam rangka peningkatan

produktivitas kerja.4

Sedangkan Menurut Keith Davis secara psikologis, kemampuan (ability)

terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill),

2

Tim Penyusun Kamus Bahasa Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke 3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 623.

3

Stephen P Robbins, Perilaku Organisasi: Konsep, Kontrversi, Aplikasi Penerjemah Hadyana Pujaatmaka dkk (Jakarta: Prehallindo, 2001), h. 46.

4

Suratno, Konsep Kemampuan Sumber Daya Manusia, artikel diakses pada 18 Nopember 2013 dari http://sulut.kemenag.go.id/file/file/kepegawaian/aunw1341283316.pdf.


(27)

11

artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan

sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.5

Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa dengan kemampuan yang

dimiliki oleh karyawan, maka akan memudahkan dalam penyelesaian setiap

pekerjaan secara efektif dan efisien tanpa adanya kesulitan sehingga akan

menghasilkan suatu pekerjaan atau kinerja yang baik.

Untuk itulah faktor kemampuan kerja merupakan salah satu faktor yang

sangat penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan karyawan di dalam

melaksanakan suatu pekerjaan, karena kemampuan merupakan potensi yang ada

dalam diri seseorang unuk berbuat sesuatu, sehingga memungkinkan seseorang

untuk dapat melakukan pekerjaan ataupun tidak dapat melakukan pekerjaan

tersebut.

Kemampuan para karyawan inilah yang harus terus dikembangkan oleh

perusahaan agar mampu menjadi tulang punggung keberhasilan perusahaan,

banyak cara yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan karyawan

seperti seminar, pelatihan ataupun meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi.

5

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 67.


(28)

12

2. Komponen Kemampuan

Menurut Schumacher, ada tiga komponen penting yang tampak dalam

kemampuan diri manusia, yaitu:6 a. Keterampilannya.

b. Kemampuannya.

c. Etos Kerjanya.

Kutipan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Keterampilannya

Keterampilan dimiliki oleh karyawan didasarkan atas pengalaman

yang dilakukannya selama bekerja. Keterampilan dapat meningkat

apabila seorang karyawan memiliki masa kerja lebih lama

dibandingkan dengan karyawan yang memiliki masa kerja lebih

sedikit.

2) Kemampuannya

Kemampuan dimiliki oleh karyawan didasarkan atas bakat yang

dibawanya semenjak kecil atau yang diperolehnya pada masa

mengikuti pendidikan, semakin baik pendidikan seorang karyawan

maka semakin tinggi kemampuan yang diperolehnya.

6


(29)

13

3) Etos kerjanya.

Etos kerja dihubungkan dengan sikap dan motivasi karyawan dalam

bekerja. Prinsip yang tidak kenal lelah dalam bekerja sebagai dasar

etos kerja yang tinggi yang dimiliki oleh seorang karyawan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka diketahui bahwa tanpa ketiga komponen

tersebut, semua kemampuan karyawan tetap terpendam, tidak dapat

dimanfaatkan, dan tetap menjadi potensi belaka. Jika diperhatikan, ketiga

komponen tersebut memang berada dalam diri setiap manusia, maka dengan

peningkatan kemampuan kerja diharapkan semua karyawan dapat bekerja

semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada dalam dirinya

sehingga diperoleh kerja yang positif yang mendukung terpainya tujuan

perusahaan.

3. Jenis-Jenis Kemampuan

Setiap organisasi pasti mengharapkan dan berupaya sekuat tenaga untuk

dapat mencapai tujuan kinerja yang ditetapkan sebelumnya. Meskipun banyak

faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalannya mencapai

tujuan tersebut, namun untuk sebagian besar ditentukan oleh kemampuan sumber

daya manusia yang terdapat didalamnya. Baik sebagai pekerja bawah, menengah,

maupun yang menduduki jabatan pemimpin.

Senada dengan penjelasan mengenai pengertian kemampuan diatas, menurut

Greenberg dan Baron kemampuan merupakan kapasitas mental dan fisik untuk


(30)

14

kemampuan dalam tiga kategori, yaitu cognitive, emotional, dan physical. Secara

bersama-sama kemampuan ini menunjukkan pada what people can do, apa yang

dapat dilakukan orang. Hal ini untuk membedakan dengan kepribadian yang

menunjukkan what people are like, seperti apa orang itu.7

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat

bermacam-macam jenis kemampuan, yaitu:

a. Kemampuan intelektual

Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk

menjalankan kegiatan mental, seperti berpikir, menalar, dan

memecahkan masalah.8 Setiap pekerjaan mempunyai tuntutan terhadap kemampuan intelektual yang berbeda. Karena setiap pekerjaan tertentu

memerlukan kemampuan intelektual yang sesuai untuk mendapatkan

hasil dengan efektif.

Menurut Robbins terdapat lima dimensi kemampuan intelektual, yaitu:9 1). Kecerdasan numeric (kemampuan untuk berhitung dengan cepat

dan tepat).

2). Pemahaman verbal (kemampuan memahami apa yang dibaca atau

di dengar serta hubungan kata satu sama lain).

7

Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 94.

8

Stephen P Robbins, Perilaku Organisasi: Konsep, Kontrversi, Aplikasi Penerjemah Hadyana Pujaatmaka dkk, (Jakarta: Prehallindo, 2001), h. 46.

9


(31)

15

3). Penalaran induktif (kemampuan mengenali suatu urutan logis dalam

suatu masalah dan kemudian memecahkan masalah tersebut.

4). Penalaran deduktif (kemampuan mengenakan logika dan menilai

implikasi dari suatu argumen).

5). Ingatan (kemampuan menahan dan mengenang kembali pengalaman

masa lalu).

b. Kemampuan kognitif

Kemampuan ini menunjukkan kapabilitas berkaitan dengan aplikasi

pengetahuan dalam pemecahan masalah. Kemampuan kognitif sangat

relevan dengan pekerjaan, karna menyangkut pekerjaan yang

melibatkan penggunaan informasi untuk membuat keputusan dan

pemecahan masalah. Terdapat lima tipe kemampuan kognitif, yaitu:10 1). Verbal ability, seperti kemampuan mengkomunikasikan gagasan

baik dengan berbicara maupun dengan tertulis.

2). Quantitative ability, kemampuan memilih dan mengaplikasikan

formula untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut angka.

3). Reasoning ability, merupakan kemampuan yang berkaitan dengan

pengertian dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan

wawasan, aturan dan logika.

4). Spatial ability, kemampuan ini berkaitan kemampuan visual, seperti

mampu melakukan imajinasi bagaimana sesuatu yang terpisah akan

10


(32)

16

terlihat apabila ditempatkan bersama dengan cara tertentu, contoh

seorang arsitek.

5). Perseptual ability, kemampuan ini berkenaan dengan mampu

mengambil pola informasi dengan cepat meskipun terdapat

informasi yang mengganggu, atau bahkan tanpa cukup infomasi.

c. Kemampuan fisik

Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan

dan keterampilan yang semacam.11 Jadi kemampuan ini lebih pada menuntut stamina dan ketangkasan dalam menyelesaikan setiap

pekerjaannya.

d. Kemampuan Emosional

kemampuan ini lebih pada kemampuan seseorang dalam mengendalikan

diri, sehingga ketika terjadi masalah tidak akan menggangu kinerjanya

maupun orang lain yang ada disekitanya, dengan demikian orang

tersebut dapat mengendalikan emosinya.

B. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Motivasi (Motivasion) kata dasarnya adalah Motif (Motive) yang berarti

dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Untuk mempermudah

11

Stephen P Robbins, Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi Penerjemah Hadyana Pujaatmaka dkk, (Jakarta: Prehallindo, 2001), h. 47.


(33)

17

pemahaman motivasi kerja, sebelumnya dikemukakan terlebih dahulu pengertian

motif dan motivasi. Motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan yang muncul

dalam diri seorang individu, sehingga motif merupakan alasan yang melandasi

perilaku individu.12

Menurut Abraham Sperling motif didefinisikan sebagai suatu kecendrungan

untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri dan diakhiri dengan

penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motif, dan motif

menurut William J Stanton adalah kebutuhan yang distimulasi yang berorientasi

kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas.13

Sedangkan motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam

menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri

pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Motivasi

menurut Berelson dan Steiner adalah kondisi internal, kejiwaan, dan mental

manusia seperti aneka keinginan, harapan, kebutuhan, dorongan, dan kesukaan

yang mendorong individu untuk berperilaku kerja untuk mencapai kepuasan atau

mengurangi ketidakseimbangan.14

12

J Winardi, Motivasi & Pemotivasian Dalam Manajemen ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001) h. 33.

13

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011)h. 93.

14

Yaslis Ilyas, Kinerja: Teori Penilaian dan Penelitian (Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKMUI, 2002), h. 129.


(34)

18

Motivasi menurut Veithzal Rivai adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai

yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan

tujuan individu.15

Motivasi kerja menurut Edwin B Flippo didefenisikan sebagai suatu

keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara

berhasil, sehinggga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus

tercapai.16

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa motif

merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi

agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya,

sedangkan motivasi adalah kondisi yang menggerakkan pegawai agar mampu

mencapai tujuan dari motifnya. Oleh karena itu setiap karyawan bukan saja

menunjukan perbedaan dalam kemampuan, tetapi juga ada perbedaan dalam

keinginan untuk melakukan sesuatu atau motivasi. Motivasi pada diri setiap

karyawan bergantung pada motif-motif mereka, seperti:

a. Kebutuhan (Needs)

b. Keinginan (Wants)

c. Dorongan (drives)

15

Veitzal Rivai, Manajemen Sumber daya Manusia (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Cet. Ke-I, h. 837.

16

Suhendra dan Murdiyah hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 9.


(35)

19

sehingga dapat dikatakan faktor-faktor inilah yang menjadi landasan seorang

karyawan untuk melakukan sesuatu.17

Sesungguhnya kebutuhan dan keinginan manusia telah Allah SWT sediakan

dengan segala fasilitas sumber daya yang diperlukan, tinggal peran manusia

sendiri dalam mendaya gunakannya secara optimal. Akan tetapi kebutuhan dan

keinginan yang ingin kita penuhi akan menjadi sia-sia jika tidak ada niat dalam

dalam diri kita, karena hanya diri kita sendirilah yang tahu apa yang kita

butuhkan dan kita inginkan dan bagaimana cara memenuhi itu semua, seperti

dalam Al-Quran Allah berfirman:

م سفْنأب ام ا رِّغي ٰىَّح مْ قب ام رِّغي ال هَّلا َّ

Artinya: “…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri...”

(Ar-Ra’d Ayat: 11)

Dari ayat di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa untuk dapat merubah keadaannya, seseorang harus berusaha dan berdo’a. seseorang yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maka ia harus bekerja, seseorang

yang bekerja berarti dia telah memiliki keinginan yang ingin diraihnya, hal inilah

yang disebut motivasi yang mempengaruhi seorang karyawan untuk bekerja giat

agar apa yang menjadi tujuannya dapat tercapai.

17

J Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi, (Bandung: Kencana Prenada Media Group, 2004), h. 372.


(36)

20

2. Teori Motivasi

Terdapat bermacam-macam teori tentang motivasi, masing-masing dari teori

tersebut tentunya menerangkan bagaimana manusia itu dapat mencapai sesuatu.

Dalam hal ini terdapat dua pendekatan berbedayang menjelaskan mengenai teori

motivasi, yaitu:

a. Teori Motivasi Kepuasan.

Pendekatan yang dipakai dalam teori ini adalah faktor-faktor kebutuhan

dan kepuasan individu yang memotivasi individu bertindak dan

berprilaku dengan cara tertentu.18 Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu

kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila kebutuhannya

tidak terpenuhi maka karyawan tersebut akan menunjukan perilaku

kecewa, akan tetapi apabila kebutuhannya itu terpenuhi maka semangat

bekerjanya pun semakin baik. Yang termasuk dalam jenis teori ini

adalah sebagai berikut:19

1) Teori Hirarki Kebutuhan Abraham H Maslow

Menurutnya kebutuhan karyawan identik dengan kebutuhan

biologis dan psikologis, yaitu berupa kebutuhan material dan non

material. Dasar teori ini adalah bahwa manusia merupakan makhluk

18

Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 94

19

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 94-98.


(37)

21

sosial yang mempunyai berbagai keinginan dan selalu

menginginkan yang lebih baik.

a) Kebutuhan fisilogis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum,

perlindungan fisik, bernapas, seksual dan kebutuhan ragawi

lainnya.

b) Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan keselamatan dan

perlindungan dari kerugian fisik maupun emosional.

c) Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan kasih sayang,

diterima baik oleh kelompok, berinteraksi dan persahabatan.

d) Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati

dan dihargai oleh orang lain.

e) Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan

untuk menggunakan kemampuan, dan potensi. Kebutuhan

untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide memberi

penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

2) Teori David McClelland mengemukakan adanya tiga macam

kebutuhan manusia, yaitu:

a) Need for Achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi

yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab

untuk pemecahan masalah. Kebutuhan untuk berprestasi


(38)

22

sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih

tinggi.

b) Need for Affiliation, yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang

merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain,

berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu

yang merugikan orang lain.

c) Need for Power, yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang

merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas

untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain.

3) Teori ERG (Existence, Relatedness, Growth) dari Alderfer

merupakan refleksi dari nama tiga dasar kebutuhan

a) Existence Needs, kebutuhan ini berhubungan dengan fisik dari

eksistensi pegawai, seperti makan, minum, pakaian, bernapas,

gaji, keamanan kondisi kerja.

b) Relatedness Needs, kebutuhan interpersonal, yaitu kepuasan

dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja.

c) Growth Needs, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan dan

meningkatkan pribadi. Hal ini berhubungan dengan

kemampuan dan kecakapan pegawai.

Dalam islam pun teori kebutuhan dijelaskan oleh cendikiawan-cendikiawan

muslim seperti Al-Ghazali dan Imam Asy-Syatibi yang menjelaskan tentang


(39)

23

meningkatkan kesejahteraan seluruh manusia. Kemaslahatan disini dapat

diartikan sebagai segala sesuatu yang menyangkut rezeki manusia, pemenuhan

hidup manusia, dan perolehan apa-apa yang dituntut oleh manusia baik secara

emosional maupun intelektualnya.20

kemaslahatan menusia dapat terealisasi apabila lima unsur pokok dapat

diwujudkan dan dipelihara, yaitu keimananan (hifz ad-din), jiwa (An-nafs), akal

(al-aql), keturunan (an-nasl), dan kekayaan (al-amal). Berdasarkan skala

prioritasnya maslahah dibagi kedalam tiga bagian, yaitu:21

a) Dharuriyah (kebutuhan primer), yaitu kebutuhan yang harus

dipenuhi oleh setiap muslim karena bila tidak terpenuhi maka

akan sia-sia kehidupan di dunia ini, dan kesemua maslahah di

atas termasuk dalam kategori ini.

b) Hajiyyah (kebutuhan sekunder), yaitu kebutuhan yang

diperlukan untuk mempermudah melaksanakan kebutuhan

dharuri dan menghilangkan kesulitan yang dihadapi dalam

melaksakannya.

c) Tahsiniyyah (kebutuhan tersier) kebutuhan yang

pemenuhannya bertujuan untuk memperindah seseoranng

dalam melaksanakan sesuatu.

20

Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Depok: Gramata Publishing, 2010), h. 254

21


(40)

24

Dapat dilihat dari teori-teori tersebut bahwa kebutuhan dasar manusia bukan

hanya semata-mata merupakan hal-hal yang dikehendaki untuk memenuhi

tuntutan primer seperti makan, pakaian, rumah yang bertujuan sekedar untuk

mempertahankan dan memelihara kelangsungan hidup saja, tetapi dapat

meningkat pada tahap kebutuhan akan aktualisasi diri.

Akan tetapi Motivasi kerja yang dikedepankan oleh Islam bukanlah untuk

mengejar hidup hedonis, bukan juga untuk status, apa lagi untuk mengejar

kekayaan dengan segala cara yang haram, tapi untuk beribadah. Karena dalam

menjalani kehidupan manusia dituntut untuk seimbang, maksudnya manusia

harus mempersiapkan dirinya untuk kehidupan akhirat yang lebih baik, tapi

jangan sampai melupakan memenuhi kebutuhan dunia.

b. Teori Motivasi proses

Pendekatan yang dipakai dalam teori ini adalah pendekatan kausalitas

(sebab-akibat) bagaimana seseorang itu bekerja dan hasil yang akan

diperolehnya.22 Yang termasuk dalam teori ini adalah: 1) Teori Harapan Victor H. Vroom

Teori ini membahas adanya hubungan antara upaya melaksanakan

kerja dengan kinerja dan hasil kinerja. Sehingga dapat dilihat

22

Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 99.


(41)

25

bahwa tujuan bekerja adalah untuk mewujudkan

harapan-harapannya dari pekerjaannya tersebut, dasar teori ini adalah:23 a) Harapan adalah kesempatan yang diberikan terhadap

terjadinya perilaku

b) Nilai adalah merupakan nilai yang diakibatkan oleh perilaku

tertentu. Sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat bernilai

positif maupu negatif sesuai perilaku karyawan itu sendiri.

c) Pertautan adalah persepsi individu bahwa hasil pertama

berhubungan dengan hasil berikutnya. Maksudnya apakah

bekerja secara efektif akan terpenuhi keinginan dan

kebutuhannya sesuai harapan.

2) Teori Keadilan

Teori ini menjelaskan bahwa keadilan merupakan daya penggerak

yang memotivasi semangat kerja seseorang, jadi atasan harus

bertindak adil terhadap bawahannya, serta objektif. Jika hal ini

dilakukan dengan baik maka semangat kerja karyawan cenderung

meningkat.24

23

Suyadi Prawirosentono, Manajemen Sumberdaya Manusia: Kebijakan Kinerja Karyawan, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1999), h. 5.

24

Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 100.


(42)

26

3) Teori Motivasi Pengukuhan

Pendekatan teori ini berhubungan dengan sebab akibat dari perilaku

dengan pemberian kompensasi. Contoh adanya kebijakan promosi

didapat karena seorang karyawan berhasil mempertahankan kinerja

dengan baik dari waktu ke waktu atau bonus kelompok ditentukan

oleh tingkat produksi kelompok. Dan hal ini pun dapat berupa

hukuman, seperti karyawan akan mendapat teguran apabila ia

melakukan kesalahan dalam bekerja, ataupun keterlambatan

seorang karyawan menyebabkan ia kehilangan salah satu

komponen dalam upahnya.25

3. Prinsip-Prinsip Dalam Motivasi Kerja

Terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai.26 a. Prinsip partisipasi

Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan

ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh

pemimpin.

b. Prinsip komunikasi

Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan

dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai

akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.

25

Ibid,. H. 100

26

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 100


(43)

27

c. Prinsip mengakui andil karyawan

Pemimpin mengakui bahwa karyawan mempunyai andil di dalam usaha

pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih

mudah dimotivasi kerjanya.

d. Prinsip pendelegasian wewenang

Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada karyawan

untuk dapat sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap

pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat karyawan yang

bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang

diharapkan oleh pemimpin.

e. Prinsip memberi perhatian

Memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan karyawan,

tentunya akan memotivasi pegawai bekerja sesuai harapan perusahaan.

4. Tujuan Pemberian Motivasi

Adapun tujuan pemeberian motivasi adalah:27

a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan

b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan

c. Meningkatkan kedisiplinan karyawan

d. Mempertahankan kestabilan perusahaan

e. Mengefektifkan pengadaan karyawan

27

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke-9, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h. 146.


(44)

28

f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

g. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan partisipasi.

Berdasarkan tujuan-tujuan pemberian motivasi tersebut, tentunya hal ini

menunjukan bahwasannya motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam

mendorong seorang karyawan untuk bekerja, hal ini akan terlihat dari perilaku

karyawan dalam berkerja, mereka akan berusaha memberikan hasil yang terbaik

dalam pekerjaanya, sehingga tujuan-tujuan perusahaan maupun pegawai dapat

tercapai.

C. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Islam mengajarkan agar umatnya harus mengawali kerja dengan niat yang

utamanya untuk ibadah pada Allah. Selain itu tidak melakukan pekerjaan yang

haram seperti korupsi dan merampok. Kemudian tidak merugikan orang lain,

saling meridhai, tak ada unsur penipuan, tidak merusak lingkungan, dan untuk

meningkatkan kesejahteraan umat atau berdasarkan rahmatan lil alamin. Seperti

menurut Imam Asy- Syaibani mendefinisikan Al-Kasb (kerja) sebagai mencari

perolehan harta melalui berbagai cara yang halal.28

Dengan bekerja seseorang telah menjalankan salah satu tanggung jawabnya,

karena dengan bekerja seseorang dapat memenuhi segala sesuatu sesuai dengan

yang dibutuhkan dan apa yang diharapkannya nya tanpa harus mengandalkan

28

Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Depok: Gramata Publishing, 2010), h. 137.


(45)

29

pemberian orang lain. Dalam bekerja, seseorang atau karyawan akan selalu

dituntut untuk mengerahkan segala kemampuannya bagi perusahaan, sehingga

mampu menghasilkan kinerja yang baik sesuai dengan harapan perusahaan dan

tentunya perusahaan akan memberikan kompensasi atas semua yang telah

dilakukan para karyawannnya, seperti gaji, bonus dan tunjangan. Sehingga para

karyawan dapat memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya.

Karena kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan pegawai dalam

melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Maka

seperti yang kita ketahui bahwasannya tujuan suatu perusahaan hanya dapat

dicapai, karena perusahaan tersebut didukung oleh unit-unit kerja yang terdapat

didalamnya. Kinerja karyawan dapat dikelompokkan kedalam tingkatan kinerja

tinggi, menengah atau rendah, dan dapat juga dikelompokkan melampaui target,

sesuai target atau dibawah target. Berangkat dari hal-hal tersebut, kinerja

dimaknai sebagai keseluruhan “unjuk kerja” dari seorang karyawan.29

Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian kinerja. Kinerja berasal

dari kata “kerja” atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah performance

yang berarti pelaksanaan, keberlangsungan, perbuatan dan prestasi. Dalam

Kamus Besar Bahasa Idonesia, kinerja diartikan dengan kemampuan kerja,

sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan.30

29

Cokroaminoto, Membangun Kinerja Melalui Motivasi Kerja Karyawan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 21.

30

Tim Penyusun Kamus Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke 3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 570.


(46)

30

Menurut Armstrong dan Baron kinerja merupakan hasil pekerjaan yang

mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan

konsumen, dan memberikan konstribusi pada ekonomi.31

Kinerja menurut Simamora adalah tingkat dimana karyawan mencapai

persyaratan pekerjaan. Dan kinerja menurut As’ad adalah hasil yang dicapai oleh

seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.32 Menurut Mangkunegara kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan

suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan, hal ini sesuai dengan pernyataan

Keith Davis bahwasannya faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah

faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation).33

Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam

suatu perusahaan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing dalam mencapai

tujuan perusahaan. sehingga pencapaian tujuan yang maksimal merupakan buah

dari kinerja individu atau tim yang optimal. Begitu pula sebaliknya, kegagalan

dalam mencapai sasaran yang telah dirumuskan juga merupakan akibat dari

kinerja individu atau tim yang kurang optimal.

31

Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 7

32

Asri Laksmi Riani, Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 61.

33

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 67.


(47)

31

Untuk itulah kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena

sangat berkaitan dengan produktifitas perusahaan. Sehubungan dengan itu maka

upaya untuk mengadakan penilaian kinerja merupakan hal yang sangat penting.

Sasaran yang menjadi objek penilaian kinerja adalah kecakapan, kemampuan

karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dievaluasi

dengan menggunakan tolak ukur tertentu secara objektif dan dilakukan secara

berkala.

Kinerja dikatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat dicapai

dengan baik. Efisiensi dan efektifitas merupakan dua aspek penting dalam

menilai suatu kinerja. Efisiensi adalah perbandingan antara hasil yang dicapai

dengan usaha yang dikeluarkan, sedangkan efektifitas adalah perbandingan

antara hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan.34

Dalam Al-Qur’an pun dijelaskan mengenai imbalan bagi seseorang yang bekerja dengan baik seperti dalam Surat An-Nahl ayat 97 Allah S.W.T

berfirman:

نمْ م ه ٰىثْنأ ْ أ ركذ ْنم احلاص لمع ْنم

ْمهرْجأ ْم َنيزْجنل ۖ ِّط اّح هَنّّْحنّف

ّ ّمْعي ا ناك ام نسْحأب

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun

perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan

34

Malayu Hasibuan S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Gunung Agung, 2001), h. 326


(48)

32

Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. ( An-Nahl Ayat: 97).

Tafsir dari balasan dalam keterangan diatas adalah balasan di dunia dan di

akhirat. Ayat ini menegaskan bahwa balasan atau imbalan bagi mereka yang

beramal saleh adalah imbalan dunia dan imbalan akherat. Amal Saleh sendiri

oleh Syeikh Muhammad Abduh didefenisikan sebagai segala perbuatan yang

berguna bagi pribadi, keluarga, kelompok dan manusia secara keseluruhan.

Sementara menurut Syeikh Az-Zamakhsari, Amal Saleh adalah segala perbuatan

yang sesuai dengan dalil akal, al-Qur’an dan atau Sunnah Nabi Muhammad Saw.35

Berdasarkan defenisi menurut Muhammad Abduh dan Zamakhsari diatas,

maka seorang yang bekerja pada suatu badan usaha (perusahaan) dapat

dikategorikan sebagai amal saleh, dengan syarat perusahaannya tidak

memproduksi/menjual atau mengusahakan barang-barang yang haram. Dengan

demikian, maka seorang karyawan yang bekerja dengan benar, akan menerima

dua imbalan, yaitu imbalan di dunia dan imbalan di akherat.

2. Perencanaan Kinerja

Perencanaan merupakan tahap perumusan tujuan dan sasaran, penentuan

tolak ukur serta rencana pengorganisasian, penganggaran dan dukungan sumber

daya manusia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan

35

Hendri Tanjung, Pengertian Upah Dalam Konsep Islam, artikel diakses pada 10 maret 2014 dari http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/06/20/pengertian-upah-dalam-konsep-islam/


(49)

33

kinerja setiap karyawan. Menurut Timpe, kinerja yang dilakukan oleh para

karyawan dalam suatu perusahaan harus berdasarkan standar kinerja yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. standar kinerja dibuat untuk setiap karyawan dengan

berpedoman pada uraian jabatan. 36

Seperti karyawan bagian Account Officer tugas mereka adalah melakukan

pemasaran pembiayaan (sesuai dengan kebijakan pembiayaan bank yang

bersangkutan), kemudian melakukan analisis pembiayaan seperti menghitung

tingkat resiko, tingkat pengembalian pinjaman serta memerikasa dan memastikan

kebenaran data calon debitur dan memantau perkembangan usaha debitur sesuai

dengan jadwal, sehingga dapat membuat suatu keputusan apakah permohonan

pembiayaan yang diajukan oleh calon debitur atau debitur (jika permohonan

merupakan penambahan fasilitas pembiayaan) layak untuk dibiayai. Maka jika

standar kinerja setiap karyawan telah dipenuhi maka dapat dikatakan kinerja

karyawan tersebut dianggap memuaskan.

3. Aspek-Aspek Mengukur Kinerja

Aspek-aspek yang digunakan mengukur kinerja menurut simamora adalah:37 a. Kuantitas kerja yaitu pencapaian kinerja karyawan yang dapat terlihat

pada diri karyawan itu sendiri pada saat bekerja, yang meliputi

36

Dale A Timpe, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia: Kinerja, Penerjemah Sofyan Cikmat, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2002), h. 247.

37

Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: STIE YKPN, 2006), h. 338.


(50)

34

ketetapan waktu dalam mengerjakan pekerjaan, ketelitian dalam

mengerjakan tugas dan juga terampil dalam mengerjakan tugas.

b. Kualitas kerja adalah pencapaian kinerja karyawan yang diukur atas

hasil pekerjaan yang dicapai pekerja dalam bekerja, kualitas kerja juga

dapat diukur oleh output atau hasil kerja dibandingkan dengan standar

output yang telah ditetapkan perusahaan.

4. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja atau prestasi kerja adalah proses suatu perusahaan

mengevaluasi atau menilai kinerja karyawan. Kegiatan ini dapat mempengaruhi

keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para

karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Dan penilaian kinerja dapat

dilakukan perseorangan ataupun perkelompok atau divisi usaha dengan maksud

untuk mencapai target kinerja perususahaan secara bersama-sama, penilaian

kinerja perorangan biasanya terkait dengan kenaikan gaji, bonus dan promosi.

Oleh karena itu penilaian prestasi kerja harus dilakukan dengan baik, tertib

dan benar sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan

secara objektif, karena penilaian kinerja dapat membantu meningkatkan motivasi

berprestasi dan meningkatkan loyalitas para karyawan perusahaan yang ada


(51)

35

sendiri. Menurut Prawirosentono dimensi kerja yang perlu dimasukkan kedalam

penilaian kinerja, yaitu:38

a. Pengetahuan atas pekerjaan, kejelasan pengetahuan atas tanggung jawab

pekerjaa yang menjadi tugasnya.

b. Perencanaan dan organisasi, kemampuan membuat rencana pekerjaan

meliputi jadwal dan urutan pekerjaan, sehingga tercapai efisiensi dan

efektifitas.

c. Mutu pekerjaan, ketelitian dan ketepatan kerja.

d. Produktifitas, jumlah pekerjaan yang dihasilkan dibanding dengan

waktu yang digunakan.

e. Pengetahuan teknis dasar dan kepraktisan sehingga pekerjaannya

mendekati standar kinerja.

f. Judgemen, kebijakan naluriah dan kemampuan menyimpulkan tugas

sehingga tujuan organisasi tercapai.

g. Komunikasi, kemampuan berhubungan secara lisan dengan orang lain.

h. Kerjasama, kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan memiliki

sikap yang terbuka dalam tim.

i. Kehadiran dalam rapat disertai dengan kemampuan menyampaikan ide

atau gagasan-gagasannya kepada orang lain.

38

Suyadi Prawirosentono, Manajemen Sumberdaya Manusia: Kebijakan Kinerja Karyawan, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1999), H. 236.


(52)

36

j. Manajemen proyek, kemampuan mengelola proyek, baik membina tim

membuat jadwal kerja, anggaran, dan menciptakan hubungan baik antar

karyawan.

k. Kepemimpinan, kemampuan mengarahkan dan membimbing bawahan,

sehingga tercipta efisiensi dan efektivitas.

l. Kemampuan memperbaiki diri sendiri, dengan studi lanjutan atau

kursus.

5. Tujuan Penilaian Kinerja

Ada pendekatan ganda terhadap tujuan penilaian kinerja sebagai beikut:39 a. Tujuan evaluasi

Hasil-hasil penilaian kinerja digunakan sebagai dasar bagi evaluasi

reguler terhadap kinerja karyawan-karyawan perusahaan, yang meliputi:

1) Telaah Gaji. Keputusan-keputusan kompensasi yang mencakup

kenaikan merit-pay, bonus dan kenaikan gaji lainnya merupakan

salah satu tujuan utama penilaian kinerja.

2) Kesempatan promosi. Keputusan-keputusan penyusunan pegawai

yang berkenaan dengan promosi, demosi, transfer dan

pemberhentian karyawan merupakan tujuan kedua dari penilaian

kinerja.

39

Asri Laksmi Riani, Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 57.


(53)

37

b. Tujuan pengembangan

Informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja dapat digunakan

untuk mengembangkan pribadi karyawan-karyawan perusahaan, yang

meliputi:

1) Mengukuhkan dan menopang kinerja. Umpan balik kinerja

merupakan kebutuhan pengembangan yang utama karena hampir

semua karyawan ingin mengetahui hasil penilaian yang dilakukan.

2) Meningkatkan kinerja. Tujuan penilaian kinerja juga untuk

memberikan pedoman kepada karyawan bagi peningkatan kinerja

dimasa yang akan datang.

3) Menentukan tujuan-tujuan progresi karir. Penilaian kinerja juga

akan memberikan informasi kepada karyawan-karyawan yang dapat

digunakan sebagai dasar pembahasan tujuan dan rencana karir

jangka panjang.

4) Menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan. Penilaian kinerja

individu dapat memaparkan kumpulan data untuk digunakan


(54)

38

D. Kerangka Berpikir

Pada dasarnya manajemen sumber daya manusia adalah ilmu yang mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja (karyawan) agar efektif dan efisisen membantu

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.40

Tentunya dalam hal ini peran sumber daya manusia (karyawan) menjadi penting

bagi perusahaan agar tetap dapat bersaing dalam persaingan bebas, untuk itulah

perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang mampu bekerja dengan baik,

bekerja keras, dan mau mengembangkan diri.

Karena masalah utama yang ada dalam manajemen sumber daya manusia yang

patut mendapat perhatian perusahaan adalah kinerja karyawan. Kinerja karyawan

dianggap penting bagi perusahaan karena keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi

oleh kinerja karyawan itu sendiri. Kinerja merupakan perilaku nyata yang

ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai

dengan peranannya dalam perusahaan.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yaitu

faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai dengan

pendapat Keith Davis yang merumuskan bahwa Human Performance = Ability +

Motivation.41

40

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h. 146.

41

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 67.


(55)

39

Kinerja individu adalah tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari

sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu

tertentu. Untuk itu dibutuhkan kemampuan yang mumpuni, untuk menyelesaikan

setiap tugas yang menjadi tanggung jawab karyawan. Serta pemenuhan kebutuhan

karyawan seperti gaji, dan harapan masa depan yang baik merupakan salah satu hal

yang menciptakan motivasi seorang karyawan dalam melaksanakan setiap pekerjaan

dengan baik.

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan di atas maka secara ringkas hubungan

antara variabel kemampuan, motivasi kerja dengan kinerja karyawan dapat

digambarkan dalam kerangka pikir pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2. 1 Model Penelitian

Kemampuan

Kinerja Karyawan


(56)

40

E. Review Studi Terdahulu

Nama/ Judul Penelitian/

Tahun

Isi Perbedaan Dengan Penulis

Eva Rosdiana Dewi/

Pengaruh Gaya

Kepemimpinan dan

Motivasi Kerja

Terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan (Studi

Kasus di Bank Syariah

Mandiri Cabang BSD) /

Konsentrasi Perbankan

Syariah UIN Jakarta

2013

Penelitian ini mejelaskan

bahwa Gaya

kepemimpinan dan

motivasi berpengaruh

secara signifikan

terhadap kepuasan kerja

karyawan, baik secara

bersama-sama ataupun

secara parsial, dan

motivasi kerja

berpengaruh lebih

dominan dibandingkan

gaya kepemimpinan. Dan

metode yang digunakan

Dalam Penelitian untuk

mengetahui faktor yang

mempengaruhi kinerja

karyawan menggunakan

variabel kemampuan dan

motivasi kerja, dan metode

penelitian yang digunakan

menggunakan analisis jalur

(Path), serta studi kasus

penelitian ini dilaksanakan

di Bank BNI Syariah

Cabang Bogor.

Titan Erwinia Gayatri /

Analisis Motivasi,

Kemampuan Kerja dan

Tesis ini membahas

bahwa motivasi dan

kemapuan kerja terhadap

Penulis sama dengan

penelitian sebelumya


(57)

41

Kinerja Pegawai Pusat

Pengelolaan Komplek

Gelora Bung Karno/

Program Magister

Perencanaan dan

Kebijakan Publik FEUI

2011

kinerja memiliki nilai

yang positif dan

signifikan. Tapi pada

variabel motivasi

hubungannya terhadap

kinerja sedang sedangkan

hubungan variabel

kemampuan terhadap

kinerja itu kuat. Dan

penelitian ini

menggunakan jenis

penelitian deskriptif

analisis dan metode

penelitian regresi

kemampuan dan motivasi

untuk mengukur kinerja

karyawan, akan tetapi studi

kasus pada penelitian ini

pada karyawan Bank BNI

Syariah Cabang bogor dan

metode penelitian yang

digunakan menggunakan

analisis jalur (Path)

Jono M. Munandar,

dkk/ Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan dalam Penentuan Kinerja Penelitian ini menyatakan bahwasannya kinerja

karyawan, sikap dan

perilaku karyawan, sikap

atasan, serta uraian

pekerjaan yang jelas

Penelitian ini lebih

memfokuskan pada

pengaruh Kemampuan dan

Motivasi Kerja terhadap

Kinerja Karyawan di Bank

BNI Syariah Cabang Bogor


(58)

42

Karyawan/ Jurnal

Manajemen IPB. Vol 1.

No 2. November 2006

mempunyai hubungan

yang positif terhadap

penilaian kinerja, metode

penelitian yang

digunakan adalah

analisiss deskriptif dan

analisis korelasi

digunakan menggunakan

analisis jalur (path)

pada penelitian ini, penulis lebih berfokus untuk menggetahui apakah

kemampuan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di BNI


(59)

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian adalah proses belajar atau usaha untuk menemukan atau untuk

mengembangkan dan menguji suatu kebenaran/pengetahuan, atau untuk memperoleh

jawaban atas suatu masalah. Namun demikian, setiap orang bisa saja mendefinisikan

penelitian berbeda-beda, tetapi substansinya adalah usaha untuk menemukan

mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, serta memperoleh

jawaban suatu masalah.1 Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

yaitu penelitian yang informasi atau datanya dianalisis menggunakan statistik, mulai

dari pengumpulan data, validasi dan sebagainya.2 Adapun pendekatan penelitian ini adalah penelitian dengan survei. Karena dalam penelitian ini informasi yang

dikumpulkan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data yang pokok.3 Alasan peneliti memilih menggunakan pendekatan ini adalah karena pendekatan ini sangat efektif digunakan dalam

penelitian sosial.

1

Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Gramata Publishing, 2013), h. 3.

2

Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PPM, 2007), h. 109.

3

Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1995), edisi revisi, h. 3


(60)

44

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian ini dilaksanakan. Penelitian

ini dilakukan di PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bogor, di Jl. Pajajaran Raya

No. 27 A - B Bogor.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok

objek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi merupakan

keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,

peristiwa dan sebagainya, sehingga obejek-objek ini dapat menjadi sumer

data penelitian.4

Pendapat lain menyatakan populasi adalah sekelompok orang, kejadian

atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.5 Dalam penelitian ini yang mejadi objek populasi adalah karyawan Bank BNI Syariah cabang

Bogor yang berjumlah 57 karyawan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili

populasi penelitian. Adapun rumus yang digunakan dalam menentukan

4

M Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakata: Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 99.

5

Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), h. 35.


(1)

40 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 35

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

42 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 27

43 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 31

44 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 43

45 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 43

46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

47 3 2 4 3 4 3 3 4 2 4 32

48 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 37

49 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 38

50 4 4 3 3 3 4 3 3 4 5 36

Skor Item Motivasi Kerja

Responden MK 1 MK 2 MK 3 MK 4 MK 5 MK 6 MK 7 MK 8 MK 9 MK 10 MK 11 MK 12 MK 13 MK 14 MK 15 jml

1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 51

2 3 4 4 3 5 3 4 1 3 5 1 3 5 4 3 51

3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 54

4 4 5 3 3 4 4 5 3 3 4 3 3 4 5 4 57

5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 54

6 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 51

7 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 51

8 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 46

9 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 5 4 3 4 4 60

10 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 63

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

12 3 4 2 4 3 3 4 2 4 3 2 4 3 4 3 48

13 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 48

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

15 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 54

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

17 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 39

18 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 45

19 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 63

20 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 63

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

22 2 4 3 4 2 2 4 3 4 2 3 4 2 4 2 45

23 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 54

24 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 44

25 3 3 3 5 3 3 3 2 5 3 2 5 3 3 3 49

26 3 5 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 42


(2)

28 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 39

29 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 51

30 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 66

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

32 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74

33 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 72

34 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

36 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 61

37 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 61

38 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62

39 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74

40 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 54

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

42 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 39

43 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 45

44 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 63

45 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 63

46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

47 2 4 3 4 2 2 4 3 4 2 3 4 2 4 2 45

48 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 54

49 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 54

50 4 5 3 3 4 4 5 3 3 4 3 3 4 5 4 57

Skor Item Kinerja

Responden

KJ

1

KJ

2

KJ

3

KJ

4

KJ

5

KJ

6

KJ

7

KJ

8

KJ

9

KJ

10

KJ

11

KJ

12

jml

1

4

3

3

4

3

3

4

3

3

4

4

3

41

2

5

1

3

4

3

3

5

4

3

5

4

3

43

3

4

4

3

3

4

4

4

4

4

4

3

4

45

4

4

3

4

5

3

3

4

3

3

4

5

3

44

5

3

4

3

4

4

4

3

4

4

3

4

4

44

6

4

3

2

4

3

4

4

3

4

4

4

4

43

7

3

3

4

3

3

4

3

3

4

3

3

4

40

8

4

2

3

3

2

3

4

2

3

4

3

3

36

9

3

5

4

4

5

4

3

5

4

3

4

4

48


(3)

16

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

48

17

3

2

3

2

2

3

3

2

3

3

2

3

31

18

3

4

3

2

4

3

3

4

3

3

2

3

37

19

4

4

4

4

4

5

4

4

5

4

4

5

51

20

4

4

4

4

4

5

4

4

5

4

4

5

51

21

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

48

22

2

3

2

4

3

4

2

3

4

2

4

4

37

23

4

3

4

3

3

4

4

3

4

4

3

4

43

24

3

2

3

3

2

3

3

2

3

3

3

3

33

25

3

2

3

3

2

5

3

2

5

3

3

5

39

26

3

2

3

2

2

3

3

2

3

4

2

3

32

27

3

4

3

2

4

3

3

4

4

3

2

3

38

28

2

3

2

3

3

3

2

3

3

2

3

3

32

29

4

3

4

3

3

3

4

3

3

4

3

3

40

30

5

5

4

4

5

4

5

5

4

5

4

4

54

31

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

48

32

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

60

33

4

4

3

5

4

4

4

4

4

4

4

4

48

34

5

5

4

3

2

4

4

4

5

4

5

5

50

35

4

3

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

48

36

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

3

4

46

37

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

48

38

4

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

49

39

4

4

4

4

4

4

4

5

5

4

4

5

51

40

4

3

4

4

3

3

4

3

3

4

4

3

42

41

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

48

42

3

2

3

2

2

3

3

2

3

3

2

3

31

43

3

4

3

2

4

3

3

4

3

3

2

3

37

44

4

4

4

4

4

5

4

4

5

4

4

5

51

45

4

4

4

4

4

5

4

4

5

4

4

5

51

46

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

48

47

2

3

2

4

3

4

2

3

4

2

4

4

37

48

4

3

4

3

3

4

4

3

4

4

3

4

43

49

4

4

3

3

4

4

4

4

4

4

3

4

45


(4)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .966a .933 .930 1.722

a. Predictors: (Constant), motivasi kerja karyawan, kemampuan karyawan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1933.292 2 966.646 326.175 .000a

Residual 139.288 47 2.964

Total 2072.580 49

a. Predictors: (Constant), motivasi kerja karyawan, kemampuan karyawan b. Dependent Variable: kinerja karyawan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.772 1.893 -.408 .685

kemampuan karyawan .701 .102 .530 6.842 .000

motivasi kerja karyawan .334 .055 .468 6.034 .000


(5)

Correlations

kemampuan karyawan

motivasi kerja karyawan

kemampuan karyawan Pearson Correlation 1 .873**

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

motivasi kerja karyawan Pearson Correlation .873** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50


(6)