1.3. HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil pengumpulan data baik sekunder maupun primer akan digunakan untuk;
− Melengkapi pembuatan Basis Data
Konservasi Bahan Galian, di Direktorat Inventarisasi SumberDaya Mineral;
− Dijadikan bahan acuan untuk evaluasi
perencanaan dan penerapan konservasi Sumberdaya batubara dan bahan galian
lain di konsesi PT. Triaryani, Di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi
Sumatera Selatan.
1.4. LOKASI PENCAPAIAN DAERAH. Secara administratif lokasi kegiatan termasuk
ke dalam wilayah Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musirawas Mura, Provinsi
Sumatera Selatan Gambar.1. Pencapaian daerah dapat dilakukan dengan cara :
1.
Perjalanan dengan pesawat terbang regular Bandung - Palembang,
dilanjutkan dengan kendaraan darat Palembang – Lb. Linggau ibukota
Kabupaten Musirawas - daerah kegiatan. 2.
Perjalanan dengan kendaraan darat Bandung - Merak melalui
penyeberangan dengan kapal ferry - Bakauheni Lampung – Lubuk Linggau -
daerah kegiatan.
1.5. DEMOGRAFI, IKLIM DAN TATAGUNA LAHAN.
Daerah konsesi terletak dalam wilayah Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi
Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. KampungDesa yang terdekat yaitu Desa
Tebing Tinggi dan Desa Beringin Makmur II. Penduduk asli menempati sebagian besar
daerah ini dengan mata pencaharian sebagai petani,perkebunan karet,sawit dan sebagian
kecil merupakan penduduk pendatang dengan mata pencaharian disamping ada yang
berkebun karet, sawit juga sebagai pegawai negeri sipil guru,perkantoran dan sebagai
TNI Kepolisian. Komoditi utama daerah ini adalah karet dan
kelapasawit, serta beras yang umumnya dikosumsi untuk mereka sendiri. Di daerah ini
transportasi cukup baik disamping transport sungai yang berdekatan dengan kota
kecamatan Bingin Teluk juga ada transportasi darat yang mana + 105 km dari Kota
Kabupaten Lubuk Linggau dengan keadaan jalan cukup baik dan mulus beraspal hotmik,
dari Simpang Nibung + 55 km ke lokasi PT.Triaryani dengan keadaan jalan pernah
beraspal dan sekarang sangat rusak berat, untuk bisa menuju kesana hanya bisa
dengan kendaraan double handle seperti Toyota Hard Top atau Hi Line apalagi
pada musin penghujan. Iklim di daerah ini umumnya panas karena
sebagian besar merupakan daerah pedataran dan perbukitan rendah, pada
umumnya tidak ada lagi pohon- pohon yang besar karena telah ditebang dan
diambil untuk bahan bangunan rumah dan kantor. Musin penghujan berlangsung
bulan November sampai Juni dan musim kemarau dari Juli sampai Oktober setiap
tahunnya. Pada tanggal 25 November 1997 No :
01KWL-6Ph1197, PT.Triaryani telah mendapat persetujuan soal Pinjam Pakai
Kawasan Hutan Produksi Tetap Meranti Musi Rawas seluas 650,80 Ha dan Areal
Penggunaan Lainnya seluas 719,20 Ha dari Kanwil Dept.Kehutanan Provinsi
Sumetera Selatan. Juga PT. Triaryani telah mendapatkan
idzin berupa KP.Eksploitasi Batubara DU. 1427 Sumsel atau KP. No. 2172
K2014DDJP1993 dengan status KP. Eksploitasi, dari tanggal 12 Oktober 1988
sampai dengan 12 Oktober tahun 2018. 1.6. KENDALA TEKNIS DAN NON
TEKNIS. Dalam pengawasan, pemantauan dan
evaluasi bahan galian yang tertinggal di daerah pendataaan PT. Triaryani, terlihat
kendala –kendala teknis sebagai berikut; Faktor jarak merupakan kendala utama
dalam transportasi batubara ke pelabuhan dan apabila batubara ini dipersiapkan
untuk komoditi eksport, sedangkan sungai Musi rawas yang semula diperkirakan bisa
dipakai sebagai jalur transportasi batubara akan tetapi tidak dapat dilalui mengingat
telah merupakan jalur perekonomian penduduk rakyat setempat.
Dalam rencana penambangan dimana stripping ratio 1 : 6 akan tetapi batubara
yang cukup potensial dan kualitas cukup baik adalah pada Seam IV ini terletak
dalam urutan penampang lubang bor RH- 19 terdapat pada kedalaman antara 168,50
m hingga 197,52 meter. Artinya harus membongkar terlebih dahulu sampai
168,50 m sebagai overburden dan baru bisa mengambil batubara setebal + 30
Kolokium Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM TA. 2002 42 - 3
meter kemudian. Walaupun ada Seam IV ini yang telah tersingkap karena topografi seperti
hulu sungai putih dekat lokasi RH-10. Mengingat PT.Tri Aryani telah mendapat
Kuasa Pertambangan Eksploitasi sejak tahun 1993, tanah penduduk belum dibebaskan
dimana lahan tersebut masih dipergunakan sebagai daerah perkebunan, ladang dan
pemukiman, akan tetapi dengan pihak kehutanan telah dilakukan ganti tanam tumbuh
tahun 1995. 2.
KEGIATAN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN
2.1. PENGUMPULAN DATA DAN PER CONTOHAN.
Dalam rangka kegiatan pengawasan dan pemantauan telah dilakukan pengumpulan
data sekunder dari ; 1. Perpustakaan Direktorat Inventarisasi
Sumber Daya Mineral dan Perpustakaan Sub Direktorat Batubara dan Gambut.
2. Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Musi Rawas di Lb. Linggau.
3. Perpustakaan Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta dan dari
Instansi terkait lainnya. Serta informasi pada person yang telah bekerja pada daerah kajian
tersebut. Disamping mengumpulkan data tersebut juga
telah dilakukan peninjauan lapangan dan pengambilan conto batubara pada lokasi hulu
sungai Putih di dekat lokasi Titik Pemboran RH-10 daerah Sungaimalam termasuk daerah
konsesi PT. Tri Aryani. 2.2.
KUALITAS DAN ANALISA KIMIA BATUBARA.
Telah dilakukan pengambilan conto
batubara di daerah konsesi PT. Triaryani di daerah sungai putih hulu dekat RH-10, dimana
pada daerah ini pula pengambilan conto untuk dianalisa pengecekan kualitas di Jepang
bulan April 2002 sebanyak 500 kg batubara. Dalam rencana conto batubara ini akan
dianalisa pada Laboratorium Kimia dan Fisika Mineral Sub Direktorat Konservasi Direktorat
Inventarisasi Sumber Daya Mineral di Bandung, sebagai mengecek kwalitas dan
mutu batubara dari daerah ini. Analisis kimia batubara terdiri analisis
proksimat dan analisis ultimat, sedangkan analisis petrografi batubara adalah untuk
menentukan komposisi mineral vitrinit, eksinit, mineral matter dan refleksi
vitrinitnya. Hasil analisa batubara Seam IV yang
dilakukan perusahaan dari data pemboran Sungaimalam adalah sbb;
Ash Content : 1,79 - 7,48 . Total Sulfur : 0,10 - 0,29
Inherent Moisture : 14,0 - 16,33 Volatil Matter : 38,71 - 50,96
Fixed Carbon . 26,17 - 41,03 Specific Gravity : 1,30 grcc – 1,37 grcc
Calorific Value : 5074 KcalKg - 5641 KcalKg.
2.3.
PENGOLAHAN DATA DAN PELAPORAN.
Mengingat di daerah Sungaimalam PT. Tri Aryani belum melakukan kegiatan
penambangan dan setelah dilakukan peninjauan lapangan, diperoleh informasi
dari kantor Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Musi Rawas sebagai
berikut :
− PT. Tri Aryani sedang melakukan
pembicaraan dengan konsorsium perusahaan-perusahaan energi dari
Jepang dan melakukan uji conto batubara dari daerah Sungaimalam
yang dilakukan di Jepang.
− PT. Tri Aryani sedang menjajaki
kemungkinan mendapatkan Soft Loan dari pihak Investor Asing untuk
bekerjasama dalam membangun pabrik pembangkit tenaga listrik di
daerah Musi Rawas. Kalau semua rencana ini dapat dilaksanakan, maka
pada tahun 20052006 pabrik diharapkan dapat berdiri.
Sebagai kewajiban perusahaan, PT. Tri Aryani selalu membayar iuran tetap
kepada pemerintah Kabupaten Musi Rawas setiap tahun foto copy kwitansi
pembayaran diperlihatkan. Mengingat pihak PT. Tri Aryani belum
melakukan kegiatan penambangan, maka data produksi, data kegiatan tambang, data
penjualan dan pengangkutan serta recovery penambangan belum bisa
disajikan, sehingga beberapa hal yang menjadi bagian dari tugas dan fungsi
Subdirektorat Konservasi Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral bidang
pengawasan, pemantauan dan evaluasi belum bisa dilaksanakan, meskipun Kuasa
Pertambangan berupa KP. Eksploitasi telah dikeluarkan sejak tahun 1993. Berarti
Kolokium Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM TA. 2002 42 - 4
telah hampir 10 tahun pihak PT. Tri Aryani belum melakukan kegiatan eksploitasi sesuai
dengan idzin KP. Eksploitasi yang diberikan oleh pihak Direktorat Jenderal Pertambangan
Umum. 3.
GEOLOGI DAN POTENSI BAHAN GALIAN
3.1. GEOLOGI REGIONAL Secara regional geologi daerah kegiatan