SUSUNAN, MEKANISME, DAN PUTUSAN PERADILAN ADAT HUBUNGAN PENGADILAN ADAT DENGAN

- 5 - BAB IV TUGAS, FUNGSI, DAN KEWENANGAN PENGADILAN ADAT Bagian Kesatu Tugas Pasal 6 Pengadilan adat bertugas menerima dan mengurus perkara perdata adat dan perkara pidana adat. Bagian Kedua Fungsi Pasal 7 Pengadilan adat berfungsi untuk : a. penyelesaian perkara perdata adat dan perkara pidana adat; dan b. melindungi hak-hak orang asli Papua dan bukan Papua. Bagian Ketiga Kewenangan Pasal 8 1 Pengadilan adat berwenang menerima dan mengurus perkara perdata adat dan perkara pidana adat di antara warga masyarakat adat di Papua. 2 Pengadilan adat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat menerima dan mengurus perkara yang terjadi antara orang asli Papua dan bukan orang asli Papua jika ada kesepakatan di antara para pihak. 3 Perkara adat yang tidak bisa diselesaikan melalui kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 dapat diselesaikan melalui mekanisme peradilan umum. 4 Dalam hal salah satu pihak yang bersengketa atau yang berperkara berkeberatan atas putusan yang telah diambil oleh pengadilan adat yang memeriksanya, pihak yang berkeberatan tersebut dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Negeri. 5 Untuk membebaskan pelaku pidana dari tuntutan pidana menurut ketentuan hukum pidana yang berlaku, diperlukan pernyataan persetujuan untuk dilaksanakan dari Ketua Pengadilan Negeri yang mewilayahinya yang diperoleh melalui Kepala Kejaksaan Negeri yang bersangkutan dengan tempat terjadi peristiwa pidana. 6 Dalam hal permintaan pernyataan persetujuan untuk dilaksanakan bagi keputusan pengadilan adat ditolak oleh Pengadilan Negeri, maka kepolisian dan kejaksaan dapat melakukan penyidikan dan penuntutan, dalam hal ini keputusan pengadilan adat yang bersangkutan akan dijadikan bahan pertimbangan dalam memutuskan perkara yang diajukan.

BAB V SUSUNAN, MEKANISME, DAN PUTUSAN PERADILAN ADAT

Bagian Kesatu Susunan Pasal 9 1 Pengadilan adat bukanlah pengadilan bertingkat, melainkan lembaga peradilan masyarakat adat. 2 Lembaga ......6 - 6 - 2 Lembaga peradilan masyarakat adat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 susunan dan keanggotaannya diatur menurut ketentuan hukum adat masyarakat hukum adat yang bersangkutan. 3 Penyelenggaraan peradilan adat diurus oleh hakim adat. 4 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 dapat diatur melalui Peraturan Daerah KabupatenKota. Bagian Kedua Mekanisme Pasal 10 1 Mekanisme untuk menerima, mengurus, mengadili, dan pengambilan putusan dilaksanakan menurut hukum adat masyarakat hukum adat yang bersangkutan. 2 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diatur melalui Peraturan Daerah KabupatenKota. Bagian Ketiga Putusan Pasal 11 1 Putusan pengadilan adat diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat. 2 Putusan pengadilan adat wajib dipatuhi oleh para pihak atau pelaku. 3 Tata cara pengambilan keputusan dan pelaksanaan putusan dilaksanakan menurut hukum adat dan masyarakat hukum adat yang bersangkutan sesuai sistem kepemimpinan keondoafian, sistem kepemimpinan raja, sistem kepemimpinan pria berwibawa, dan sistem kepemimpinan campuran.

BAB VI HUBUNGAN PENGADILAN ADAT DENGAN

PEMERINTAH DAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM Bagian Kesatu Kerjasama, Dukungan Pemerintah dan Lembaga Lainnya Pasal 12 1 Pengadilan adat dalam pengurusan perkara adat, dapat meminta dukungan teknis dan finansial dari Pemerintah Provinsi dan KabupatenKota di Papua. 2 Dalam melakukan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pemerintah Provinsi dan KabupatenKota dapat memberikan dukungan teknis dan finansial berdasarkan peraturan perundang-undangan bagi penyelenggaraan peradilan adat di Papua. Pasal 13 MRP berkewajiban memberikan pembinaan dan penguatan kapasitas serta pro-aktif mengembangkan kemitraan dalam rangka pemberdayaan peradilan adat di Papua. Bagian Kedua ......7 - 7 - Bagian Kedua Kerjasama dengan Kepolisian Pasal 14 1 Pengadilan adat dalam pengurusan perkara adat, dapat bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Papua. 2 Polres dan Polresta dapat memberikan dukungan teknis bagi penyelenggaraan peradilan adat di Papua. Bagian Ketiga Kerjasama dengan Kejaksaan dan Pengadilan Pasal 15 1 Pengadilan adat dalam pengurusan perkara adat, dapat bekerjasama dengan Pengadilan Negeri. 2 Pengadilan adat dalam pengurusan perkara pidana adat, dapat bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri. 3 Pengadilan Negeri dan Kejaksaan Negeri dapat memberikan dukungan teknis bagi penyelenggaraan peradilan adat di Papua.

BAB VII LARANGAN DAN SANKSl