3
PETUNJUK TEKNIS SHORT COURSE
RESEARCH METHODOLOGY IN OVERSEAS COUNTRIES DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
TAHUN 2015
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mempersiapkan sumberdaya manusia Indonesia yang berkualitas dan memiliki daya saing internasional melalui pendidikan tinggi, pemerintah terus berusaha meningkatkan kualitas
dan kualifikasi dosen. Dalam konteks ini, berdasarkan UU RI Nomor 14 tahun 2005, setidaknya ada dua hal yang sangat penting dilakukan, yaitu, 1 meningkatkan dan mengembangkan kompetensi
dosen secara terus menerus; dan 2 memberi kesempatan dosen untuk mendapatkan akses ke sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Bahkan, profesor dan doktor bukanlah puncak akhir dari kegiatan belajar, justru harus ada upaya penyegaran kembali recharging bagi dosen yang sudah sampai pada jabatan dan
kualifikasi akademik tertinggi ini.
Menghadapi tantangan di atas, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, melaksanakan beberapa skema kegiatan percepatan
peningkatan kualifikasi dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam PTKI dengan memberi beasiswa pendidikan S2S3 ke luar negeri, beasiswa studi BS untuk pendidikan S2S3 dalam negeri, Bantuan
Biaya Pendidikan BBP, Program Academic Recharging for Islamic Higher Education POSFI, Visiting Professor Program VIPP bagi para guru besar, juga memberi kesempatan bagi dosen yang sedang
melaksanakan program S3 di dalam negeri untuk melakukan magang di perguruan tinggi atau institusi riset luar negeri selama maksimum 4 empat bulan melalui Program Sandwich-S3 Luar Negeri
PROSALE.
Di samping beberapa program di atas, masih dalam kerangka peningkatan kompetensi dan kualitas dosen terutama bidang penelitian di setiap PTKI, pada tahun 2015 ini, Direktorat Pendidikan
Tinggi Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, akan meluncurkan program Short Course Research Methodology in Overseas.
Program ini dimaksudkan memfasilitasi dosen untuk mengembangkan metode penelitian dengan pendekatan multi disiplin ilmu dalam upaya mengintegrasikan ilmu umum dan ilmu keislaman,
B. DESKRIPSI PROGRAM
Short Course Research Methodology in Overseas Countries merupakan program pengiriman dosen magister S2 calon doktor Kandidat Doktor dan doktor baru lulusan dalam negeri atau luar
negeri ke perguruan tinggi luar negeri dengan durasi 1 bulan, yang akan melakukan penyegaran keilmuan sekaligus training metodologi riset di perguruan tinggilembaga mitra di luar negeri.
Adapun beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di luar negeri, antara lain: a. Mengikuti training metodologi riset yang difasilitasi oleh lembaga mitra di luar negeri. Selama
training juga diharapkan peserta bisa melakukan mini riset.
4 b. Mengadakan library research untuk menyempurnakan riset proposal yang sudah di buat dengan
referensi atau bahan mutakhir terutama yang berkaitan dengan metodologi penelitian. c. Membangun serta menjajaki kerjasama riset dengan universitaslembaga mitra luar negeri
tujuan.
D. TUJUAN
Tujuan Short Course Research Methodology in Overseas Countries tahun 2015 adalah: 1. Peningkatan daya saing karya penelitian dosen dan daya saing kelembagaan PTKI menuju
PTKI bertaraf internasional melalui jalinan kerjasama dan kemitraan dengan Perguruan Tinggilembaga mitra luar negeri.
2. Pengembangan kompetensi dosen PTKI dalam bidang research, academic writing dan networking di luar negeri melalui presentasi ilmiah, penerbitan naskah di jurnal internasional
bereputasi; 3. Pengembangan capacity building dosen agar mampu melakukan riset dengan pendekatan multi
disiplin ilmu.
E. TARGET OUT PUT
Target out put yang ingin dicapai dari Short Course Research Methodology in Overseas Countries tahun 2015 adalah:
1. Proposal Riset yang baik dengan rujukan metodologi riset mutakhir; 2. Proposal riset yang telah direview dan dipresentasikan, dan siap dikompetisikan pada Program
Bantuan Penelitian Kompetitif Kolektif, Kolaboratif Internasional, dan Sabbatical Leave pada Direktorat Pendidikan Tinggi Islam.
Semua hasil kegiatan tersebut kemudian dilaporkan secara tertulis, baik dari sisi akademik maupun administratif, kepada Direktur Pendidikan Tinggi Islam.
F. NEGARA TUJUAN