2 2 T a n g g u n g j a w a b p e n u t u p a n t a m b a n g A S R p a d a i n d u s t r i e k s t r a k t i f M i g a s d i I n d o n e s i a
2.2.2 Praktek di Norwegia
Proses decommissioning instalasi minyak dan gas di Laut Utara sama halnya dengan operasi di wilayah perairan laut Inggris. Seperti halnya Inggris, Norwegia terikat dengan Kon-
vensi OSPAR dan subyek bagi ketentuan keputusan OSPAR. Sampai saat ini Kementerian Min- yak dan Energi telah menyetujui lebih dari 10 rencana dekomisioning dan pada umumnya
rencana tersebut fasilitas yang tidak digunakan harus dipindah dan dibawa ke pantaidarat
23
. Petroleum Activities Act 1996 mensyaratkan keputusan pembuangan harus dibuat ber-
dasarkan evaluasi secara tersendiri dengan titik berat pada aspek teknis, keselamatan, lingkungan dan ekonomi serta pertimbangan mengenai pengguna laut yang lain. Analisis untung – rugi
cost-benefit diprediksi. Resiko biaya dan keselamatan berhubungan dengan berbagai alternatif cara pembuangan yang secara hati-hati mempertimbangkan lingkungan, perikanan dan kepent-
ingan penggunan laut lain, dan kegunaan alternative tersebut harus dipertimbangkan dan dapat diterima. Sebagai tambahan, selain Petroleum Activities Act, legislasi Norwegia yang lain seperti
undang-undang pengendalian polusi, undang-undang pelabuhan dan pelayaran serta undang- undang lingkungan kerja, harus di pertimbangkan dalam melaksanakan dekomisioning sehingga
tujuan akhir yang diharapkan tercapai.
24
Tanggung jawab residual
Tanggung jawab residual di Norwegia berbeda dengan Inggris. Di Inggris tanggung ja- wab ada pada operator dan pihak yang terkait co-venture. Sementara di Norwegia, berdasarkan
Petroleum Activities Act 1996 Bagian 4-5 disebutkan: “In the event of decision for abandon- ment, it may be agreed between the licensees and the owners on one side and the State on the
other side that future maintenance, responsibility, and liability shall be taken over by the State based on agreed financial compensation”
Secara umum berarti dalam hal abandonment, Pemerintah Norwegia dan para pihak pemilik dan pemegang izin dapat melakukan kesepakatan terkait pertanggungjawaban residual.
Pemerintah dapat mengambil alih tanggung jawab tersebut berdasarkan kompensasi keuangan yang disepakati.
2.2.3 Praktek di Nigeria