2 Riwayat pendidikan Bapak Dewa Putu Gede Artana saat duduk di bangku
sekolah dasar adalah bersekolah di SDN 6 desa Bedulu. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 3 Singaraja, SMKN 2 Singaraja dan D1 LP2B Ratna Warta Ubud.
Sedangkan Ibu Jro Nyoman Sudiani mengenyam pendidikan di SDN 1 Melingih Payangan, SMPN 1 Payangan, SMAN 1 Payangan. Bapak Dewa Putu Gede Artana dan
Ibu Jro Nyoman Sudiani menikah pada tahun 2009. Keluarga Ibu Jro Sudiani tinggal di rumah yang merupakan tanah milik pribadi.
Keadaan rumah sangat sederhana bahkan dinding rumahnya belum di plester, halaman rumah belum disemen, lantai rumah belum dikeramik, merajan masih sederhana karena
belum ditembok, dan daun pintu rumah rusak akibat lapuk. Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga Ibu Jero Sudiani dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Identitas Keluarga Ibu Jro Sudiani
No Nama
Status Umur
tahun Tanggal lahir
Pendidikan Pekerjaan
Keterangan
1
Dewa Putu Gede Artana
Kawin
31
07-01-1985
Diploma III Karyawan
Swasta
Kepala Keluarga
2
Made Murtini
Kawin
32 09-06-1984
SLTP Sederajat
Belum Tidak
Bekerja
Menantu
3
Nyoman Sudiani
Kawin
61 31-12-1955
Tamat SD Sederajat
Mengurus Rumah
Tangga Ibu
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Ibu Jro Sudiani termasuk keluarga dengan ekonomi yang sederhana atau golongan ekonomi menengah ke bawah. Sumber pendapatan keluarga ini berasal
3 dari pendapatan Bapak
Dewa Putu Gede Artana dan penghasilan dari kebun milik
pribadi yang berada dipekarangan rumah. Pendapatan Bapak Dewa Putu Gede Artana
yang bekerja di hotel Komaneka
sebesar Rp 1.500.000,00 per bulan. Bapak
Dewa Putu Gede Artana
bekerja setiap hari senin sampai dengan jumat selama delapan jam. Kebun yang berada dipekarangan rumah tidak begitu banyak memberikan
penghasilan terhadap keluarga ini dan hanya sebagai penghasilan tambahan. Di kebun seluas 4 are ditanami bunga, rempah-rempah, sayur dan pohon buah. Terdapat banyak
bunga kamboja yang ditanam untuk dijual sebagai bunga canang dan mendapat penghasilan tertinggi pada tahun 2011. Rempah-rempah yang ditanam seperti kunyit,
jahe, cabai, merica dan sirih yang digunakan untuk keperluan memasak sehari-hari serta keperluan membuat banten. Sayur dan pohon buah yang ditanam adalah bayam, ketela
pohon, pohon pisang dan pohon buah nangka yang terkadang cukup membantu menghemat biaya belanja sayur dan buah.
Pada saat belum memasuki usia lanjut dan dalam keadaan sehat, Ibu Jro Sudiani pernah membuat dan berjualan canang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Penghasilan yang didapat dari berjualan canang pada tahun 1992 tersebut adalah Rp 16.000,00 per 50 canang. Kini Ibu Jro Sudiani tidak mampu lagi bekerja karena sudah
usia lanjut dan menderita penyakit sesak napas serta hipertensi. Di usia tuanya Ibu Jro Sudiani harus banyak beristirahat dan menjaga kondisi agar tidak mengalami sakit yang
parah. Menantu Ibu Jro Sudiani juga tidak memiliki pekerjaan tetap. Ibu Jro Made
Murtini pernah membuat usaha hiasan penjor yang terbuat dari daun lontar pada bulan Januari tahun 2016 dan hanya mendapat penghasilan Rp 300.000,00. Usaha tersebut
kini tidak diteruskan karena Ibu Jero Sudiani mengalami alergi pada daun lontar tersebut yang mengakibatkan penyakit sesak napasnya kambuh. Saat ini Ibu Jro Made
Murtin hanya disibukkan dengan kegiatan mengurus rumah tangga. setiap hari harus memasak, membersihkan rumah, membuat canang atau banten ketika hari-hari suci
agama Hindu, melaksanakan ngayah ke pura ataupun kepentingan adat di banjar. Sehingga saat ini yang benar-benar dihandalkan sebagai tulang punggung dan
menafkahi keluarga adalah Bapak Dewa Putu Gede Artana.
4
1.2.2 Pengeluaran Keluarga