PAKET A TINGKAT AHLI MADYA JAM KURIKULUM

14 dari 15 kebakaran. 6. Fire Emergency Respon Plan. − Pengorganisasian sisten tanggap darurat. − Prosedur tanggap darurat kebakaran. − Pertolongan penderitan gawat darurat 4 7. Praktek pemadaman APAR, Hydran, Penyelamatan 16 8. Evaluasi. 4 Jumlah jam pelajaran 45 menit 60

III. PAKET B TINGKAT AHLI PRATAMA JAM KURIKULUM

SILABI JAM 1. System pengawasan K3. Kebijaksanaan program pengembangan pembinaan dan pengawasan K3. 4 2. System manajemen K3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Per.05Men1996 4 3. Konsep perencanaan system proteksi kebakaran. − Peraturan dan standar system proteksi kebakaran. − Penerapan 5R di tempat kerja. 8 4. Teknis inspeksi. − Evaluasi potensi bahaya kebakaran. − Penanganan benda-benda dan pekerjaan berbahaya. − Instalasi listrik dan penyalur petir. − Manajemen pengamanan kebakaran. 10 5. System pelaporan kecelakaan. − Peraturan wajib lapor kecelakaan. − System analisa kasus kecelakaan dan kebakaran. − System pelaporan kecelakaan dan kebakaran. 4 6. Asuransi kebakaran. 2 7. Perilaku manusia dalam menghadapi kebakaran. 2 8. Manual tanggap darurat. − Penyusunan buku penanganan keadaan darurat kebakaran. − Skenario latihan penanggulangan kebakaran terpadu. 2 9. Teknik pemeriksaan dan pengujian system proteksi kebakaran. 4 10. Praktek. − Kunjungan ke tempat kerja. − Diskusiperumusan. 14 11. Evaluasi. 6 Jumlah jam pelajaran 45 menit 60

IV. PAKET A TINGKAT AHLI MADYA JAM KURIKULUM

SILABI JAM 1. Development program of occupational Health and Safety. 2 15 dari 15 2. Industrial Communication Pattern. 2 3. Fire Risk Assessment. 2 4. Cost and benefit analysis of safety. 2 5. Explosion protection. 2 6. Smoke Control System. 2 7. Building construction. 2 8. Environmental impact of fire. 2 9. Performance based design on fire safety. 2 10. Fire modeling and simulation. 2 11. Fire safety audit internal ISO 9000. 2 12. Feri safety design evaluation. 2 13. Praktek. Kunjungan ke laboratorium uji api. 10 14. Kertas kerja. 10 15. Diskusiekspose. 10 16. Evaluasi. 6 Jumlah jam pelajaran 45 menit 60 Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 29 September 1999 MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA ttd. FAHMI IDRIS 1 dari 23 KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : KEP.187MEN1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESI Menimbang: a. bahwa kegiatam industri yang mengolah, menyimpan, mengedarkan, mengangkut dan mempergunakan bahan-bahan kimia berbahaya akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan pembangunan sehingga berpotensi untuk menimbulkan bahaya besar bagi industri, tenaga kerja, lingkungan maupun sumber daya lainnya; b. bahwa untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja maka perlu diatur pengendaliannya; c. bahwa Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 612Men1989 tentang Penyedian Data Bahan Berbahaya terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja sudah tidak sesuai lagi maka perlu disempurnakan. d. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Mengingat: 1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Lembaran Negara RI Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2918; 2. Keputusan Presiden No. 122M Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabinet Reformasi Pembangunan; 3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 02Men1980 tentang Peme- riksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja; 4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 02Men1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan kerja; 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 04Men1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 2 dari 23 MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA.

BAB I KETENTUAN UMUM