8
No. Pertanyaan
Ya Tidak
13. Apakah anda mengetahui jenis
– jenis pakan yang diberikan untuk benih krustasea ?
14. Apakah anda mengetahui persyaratan optimal kualitas
air benih krustasea ? 15.
Apakah anda mengetahui jenis hama dan penyakit yang sering menyerang benih krustasea ?
16. Apakah anda mengetahui prosedur dalam melakukan
sampling benih ? 17.
Apakah anda pernah menghitung laju pertumbuhan benih krustasea ?
18. Apakah anda pernah mendederkan benih krustasea ?
Apabila Anda menjawab Tidak pada salah satu pertanyaan diatas, Anda harus mempelajari buku teks ini, tetapi apabila Anda menjawab Ya pada seluruh
pertanyaan, maka lanjutkan dengan mengerjakan atau menjawab tes formatif pada buku teks ini.
9
II. PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran 1. Pemeliharaan Larva Krustasea A.
Deskripsi
Dari seluruh daur hidup krustasea, stadia larva adalah bagian yang paling lemah dan memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan
usaha pembenihan. Oleh karena itu, untuk menunjang keberhasilan kegiatan pemeliharaan, perlu dilakukan pengelolaan pakan, kualitas air dan pengendalian
penyakit yang menyerang larva dan benih.
Kegiatan pengelolaan pakan meliputi pemilihan jenis dan ukuran pakan, dosis pakan, frekuensi pemberian pakan dan metode pemberian pakan. Pengelolaan
kualitas air meliputi penyiphonan pembuangan sisa – sisa pakan dan feses,
pergantian air dan pengukuran kualitas air yang meliputi suhu, pH, DO, amonia dan nitrit, bertujuan untuk melakukan perbaikan kualitas air agar selalu
optimum. Sedangkan kegiatan pengelolaan penyakit yang menyerang larva dan benih adalah dengan mengamati kondisi dan tingkah laku larva, khususnya
setelah pemberian pakan, dan mengamati perubahan yang terjadi pada kondisi air media pemeliharaan. Ketiga kegiatan tersebut sebaiknya dilakukan secara
rutin setiap hari hingga pemanenan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari buku teks ini, diharapkan anda mampu memelihara larva krustasea, yang meliputi pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air,
pencegahan dan pengendalian hama penyakit, sehingga diperoleh larva dengan survival rate SR sebanyak lebih dari 70 .
10
2. Uraian Materi
Masih ingatkah anda dengan materi penetasan telur larva krustasea yang telah anda pelajari pada buku teks yang lalu ? Tentunya anda sudah
mengetahui ciri – ciri telur krustasea yang terbuahi dan tidak terbuahi,
khususnya bagi krustasea yang memijah dengan cara membiarkan telurnya berserakan, seperti pada udang windu atau udang vannamei. Bahwa ciri
– ciri telur yang terbuahi berwarna transparan, bulat dan melayang di air,
kemudian jatuh perlahan – lahan. Sedangkan telur yang tidak terbuahi
berwarna putih susu dan tenggelam di dasar wadah. Telur – telur tersebut
akan menetas menjadi larva dalam waktu 12 – 16 jam. Tahukah anda apa
yang disebut larva ? Dan bagaimana tahapan perkembangan larva krustasea ?
Mengamati
Lakukan hal
– hal berikut secara berkelompok dengan anggota 4
– 5 orang
Di bawah ini, disediakan beberapa gambar perkembangan larva udang dan kepiting secara acak
Amatilah gambar tersebut dengan cermat Gambar 1
Kelompokkan gambar tersebut menjadi 2, yaitu
kelompok udang dan kelompok kepiting. Tuliskan hasil pengelompokan dalam kolom pada Tabel 1