Penjasorkes
– SMP
| 290 SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 dan cara untuk membantu peserta didik mengembangkan sikap positif mengenai
pembelajaran dan tugas yang harus dilakukan.
8.
Merencanakan cara kerja peserta didik dan atau pasangannya menilai kinerjanya. Dalam penilaian autentik dikenal beberapa teknik yang dapat digunakan. Guru dapat memilih
beberapa cara yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, kompetensi dasar yang akan dinilai,
serta pertimbangan lainnya. Berikut adalah teknik penilaian otentik tersebut: 1.
Tes Tertulis
Tes tertulis digunakan untuk mengungkap pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran penjasorkes. Berdasarkan waktu pelaksanaannya tes dilakukan dalam situasi
yang disediakan khusus, misalnya: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester ataupun ulangan kenaikan kelas. Tes dapat juga dilakukan melekat dalam proses
pembelajaran, misalnya dalam bentuk kuis, untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik dapat menguasai atau menyerap materi pelajaran.
2. Penilaian Berbasis Kinerja Performance Based Asessment
Penilaian kinerja dapat berbentuk penilaian keterampilan gerak skill test. Melalui penilaian kinerja peserta didik diminta mendemonstrasikan kinerjanya dalam aktivitas jasmani atau
melaksanakan berbagai macam keterampilan gerak sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran penjasorkes.
Penilaian kinerja dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan dapat berupa penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menerapkan keterampilan dasar bermain
sepakbola, keterampilan dasar bermain bolabasket, keterampilan dasar bermain bolavoli, dan sebagainya ke dalam permainan yang sesungguhnya. Penilaian domain keterampilan dalam
penilaian kinerja yang diterapkan pada pembelajaran penjasorkes akan sangat tergantung dari jenis keterampilan yang akan dinilai. Menilai keterampilan yang bersifat terpenggaltunggal
discrete tentu berbeda dengan keterampilan yang bersifat rangkaian beberapa gerak dasar serial atau berulang continuous. Berbeda pula menilai keterampilan yang bersifat tertutup
close loop skill dengan keterampilan yang bersifat terbuka open loop skill. Demikian pula dengan jenis gerak kasar gross motor skill dengan menggunakan otot besar tentu berbeda
cara menilainya dengan jenis gerak halus fine motor skill dengan menggunakan otot halus.
3. PengamatanObservasi
Pengamatan terhadap kinerja dilakukan untuk mengumpulkan data, sehingga dapat diketahui seberapa jauh peserta didik telah menguasai suatu kompetensi berdasarkan kinerja yang
ditampilkan selama, sesudah, dan atau setelah beberapa kali proses pembelajaran penjasorkes. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan dipandu
dengan pedoman pengamatan perilaku. Pengamatan juga dilakukan terhadap perilaku yang ditampilkan peserta didik terkait dengan
ranah afektif. Kompetensi afektif meliputi perwujudan sikap dalam pembelajaran penjasorkes yang dapat diidentifikasi sebagai sikap menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan
Penjasorkes
– SMP
| 291 SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai, percaya diri dalam melakukan
berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan dan santun kepada teman dan guru selama pembelajaran.
4. Penilaian Portofolio