DESAIN MATERI PEMBELAJARAN 001

  Nama : Riska Amelia Kelas : 2D PGSD NIM : 1506283

DESAIN MATERI PEMBELAJARAN

  Empat elemen minimal dan utama dalam mendesain sebuah pembelajaran tertentu, yaitu desain materi/bahan ajar, desain kompetensi, desain strategi/metode pembelajaran dan desain evaluasi/assessment.

  A. Alternatif Mendesain Materi

  1. Desain materi dalam bentuk linier, yaitu desain materi dalam bentuk satu daftar topik-topik materi yang tersusun secara naratif dan linier sesuai dengan urutan topik bahasan yang diinginkan. Contoh : Mata kuliah : Penelitian Sastra Bobot : 2 (dua) SKS

  1. Sejarah Perkembangan Penelitian

  2. Paradigma Penelitian Sastra

  3. Pendekatan, Teori, Metodologi, Metode, dan Teknik

  4. Teori Penelitian Sastra I : Teori Strukturalisme I

  5. Teori Penelitian Sastra II : Teori Strukturalisme II Robert Stanton

  6. Teori Penelitian Sastra III : Teori Strukturalisme Genetik I

  7. Teori Penelitian Sastra IV :Teori Strukturalisme Genetik II Lucian Goldman

  8. Teori Penelitian Sastra V : Teori Semiotik I

  9. Teori Penelitian Sastra VI : Teori Semiotok II Roland Barthes

  10. Teori Penelitian Sastra VII : Teori Hermeneutik I

  2. Desain materi dalam bentuk gambar, yaitu peta konsep. Peta konsep merupakan diagram yang menunjukan hubungan antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran. Peta konsep menampilkan satu gambar tentang konsep-konsep materi yang tersusun sesuai dengan ilmu pengetahuan itu sendiri tanpa mementingkan urutan topik bahasan yang diinginkan.

  B. Langkah-Langkah Membuat Peta Konsep

  1. Brainstroming atau curah gagasan Dalam curah gagasan usahakan untuk menuangkan segala topik atau konsep yang terkait materi pembelajaran dengan leluasa, bebas dan tanpa beban takut salah.

  2. Menentukan 8-12 konsep (topik) utama (mayor)

  Setelah melakukan curah gagasan, hendaknya menyeleksi konsep-konsep atau topik topik misalnyadari 20konsep menjadi sekitar 7-12 konsep yang lebih besar.

  3. Menulis dan menyusun konsep-konsep dalam satu bentuk gambar Setelah menyeleksi atau menyortir konsep-konsep menjadi lebih besar yang terdiri atas 7-12 konsep, gambarlah satu peta konsep dalam satu halaman.

  4. Menghubungkan konsep-konsep dengan garis Setelah menggambar satu peta konsep, berikan tanda hubungan antar konsep

  5. Memberikan label di atas garis panah Setelah memberikan tanda hubungan antar konsep, berikan makna pada garis penghubung. Label ini menjadi penjelas atas sifat hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya

  C. Cara Memperbaiki Peta Konsep

  1. Perbaikan bersifat teknis

  a. Pastikan semua konsep sebaga konsep utama

  b. Pastikan antarkonsep telah memiliki hubungan

  c. Apa yang terjadi jika memindahkan konsep “X” ke tempat yang lain?

  d. Apa yang terjadi memindahkan konsep “Y” ke tempat yang lain?

  e. Apa yang terjadi jika mengubah arah panah?

  f. Apakah bentuk peta konsep ini yang terbaik?

  2. Perbaikan yang bersifat substansial a. Pastikan semua label antarkonsep bersifat substansial.

  b. Apakah peta konsep tersebut telah menggambarkan tabiat (nature) bangunan struktur ilmu dimaksud? c. Bisa juga dengan cara membandingkan dengan karakteristik bentuk gambar yang lain, seperti flow chart atau mind map.

  Perbandingan antara Mind Map, Flow Chart, dan Concept Map : Flow Chart menggambarkan satu prosedur tugas  Mind Map menggambarkan satu asosiasi  Concept Map menggambarkan satu arti hubungan di antara konsep dan  juga tingkat dan kualitas pemahaman si pembuat tentang topik.

  D. Karakteristik Peta Konsep

  1. Hanya memiliki konsep konsep atau ide ide pokok (sentral, mayor, utama)

  2. Memiliki hubungan yang mengaitkan antara satu konsep dengan konsep yang lain

  3. Memiliki label yang membunyikan arti hubungan yang mengaitkan antar konsep-konsep

  4. Desain berwujud sebuah diagram atau peta yang merupakan satu bentuk representasi konsep-konsep atau materi bahan ajar yang penting.

  E. Karakteristik Teknik Peta Konsep

  1. Kata-kata yang menghubungan selalu ada di atas garis-garis yang menghubungkan konsep-konsep

  2. Peta konsep mengalir dari atas ke bawah halaman. Tanda panah digunakan untuk menunjukan arah hubungan.

  3. Sebuah peta konsep merupakan gambaran pemahaman seseorang tentang sebuah masalah (materi pelajaran, topik persolaan).

  4. Kekuatan peta konsep berasal dari inter-koneksi antarkonsep

  5. Perasaan seseorang mungkin terekspresikn ke dalam sebuah peta konsep dengan memasukkan konsep-konsep yang bernada emoati atau perasaan tidak suka atau perasaan stres terhadap sebuah konsep seperti senang, takut, marah , tertekan, dan sebagainya

  F. Urgensi Peta Konsep Ada beberapa urgensi peta konsep ditinjau dari beberapa kepentingan pembelajaran. Pertama peta konsep merupakan representasi secara visual dari ide ide kunci yang berhubungan. Artinya, peta konsep merupakan satu bentuk diagram atau gambar visualisasi konsep-konsep yang saling berhubungan. Kedua, peta konsep mampu menunjukkan arti hubungan-hubungan tersebut ke dalam bentuk tabel.

  1. Peta konsep dapat digunakan untuk teknik mengajar

  a. Dapat digunakan oleh guru untuk memperkenalkan keseluruhan materi dari mata pelajarannya secara utuh dalam satu lembar kertas, dalam bentuk gambar, dan dalam satu waktu yang sama.

  b. Dapat digunakan sebagai dasar untuk merencanakan pemilihan urutan materi perkuliahan.

  c. Dapat berperan sebagai satu panduan proses pembelajaran materi materi perkuliahan,k sehingga terhindar dari kesesatan penyampaian bahan ajar.

  d. Dapat menjaga konsistensi pengontrolan penyampaian materi dan menjaga batas-batas informasi luar yang akan masuk nke dalam materi bahan ajar.

  e. Dapat membuat tgransisi antar unit bahan ajar, karena peta konsep dapat dengan mudah menunjukan letak konsep konsep.

  f. Daya ingat otak akan gambar jauh lebih kuat bertahan dalam otak dibandingkan daya ingat otak akan susunan kalimat.

  g. Dapat berperan untuk meringkas bahan ajar, karena peta konsep anya menujukan butir-butir penting tentang materi bahan ajar..

  h. Dapat digunakan sebagai alat pertimbangan dalam pemilhan strategi pembelajaran yang tepat. Sebab, konsep konsep dalam peta konsep dapat juga menunjukan bobot informasi yang dikandungnya. a. Peta konsep dapat digunakan sebagai cara lain dalam mencatat pelajaran sewaktu belajar. Siswa dapat menggunakannya sebagai alternatif cara membuat catatan kelas yang biasanya bersifat naratif.

  b. Petakonsepdapat digunakan siswa secara individual sebagai alat belajar dengan membandingkan peta konsep yang dibuat di awal dengan diakhir sebuah kelas. Siswa melakukan penilaian mandiri terhadap sejauh mana penguasaan terhadap bahan ajar dengan mencoba melihat perbedaan antara dua peta konsep yang dibuat di awal dengan di akhir pembelajaran.

  c. Petakonsep dapat meningkatkandayaingat siswa dalam belajar. Siswa belajar semakin efektif dan efisien karena siswa belajar berpikir reduktif dengan merangkum informasi yang banyak ke dalam konsep-konsep utama yang saling berhubungan ke dalam sebuah diagram atau gambar yang mengcover keseluruhan konsep-konsep yang dipelajari.

  G. Guna Peta Konsep Dalam Pembelajaran

  1. Persiapan desain materi untuk semester. Dengan peta konsep guru dapat mempetakan konsep-konsep utama yang akan diajarkan selama satu semester dengan menunjukkan organisasi konseptual mata pelajaran.

  2. Persiapan mengajar per-topik bahasan. Pembuatan peta konsep pertopik bahasan mata pelajaran akan membantu guru menunjukkan kepada siswa letak hubungan konsep-konsep per-topik ke atau dengan bingkai konsep utama khususnya dalam pertemuan per-sesi kelas.

  3. Menghubungkan sesi kelas dengan tutorial, laboratorium atau studi tour misalnya seminar. Kegiatan tutorial, laboratorium dan seminar-seminar adalah kegiatan yang menjabarkan materi-materi yang didapatkan sewaktu dikelas.

  4. Menghubungkan kelas sebelumnya dengan kelas yang akan diajarkan.

  Petakonsep dapat digunakan untuk menunjukkan posisi hubungan konsep- konsep yang akan diajarkan. Sehingga siswa akan lebih mudah mengikuti materi pelajaran karena mereka mencoba memahami hubungan antara konsep- konsep yang berhubungan.

  5. Membuat rangkuman teks bacaan sebagai alternatif cara belajar. Seorang guru mungkin meminta siswanya untuk membuat satu rangkuman dalam bentuk petakonsep hasil bacaan mereka dari sejumlah buku yang ditentukan untuk dibaca, hal ini akan mendorong siswa membaca sebelum belajar dikelas.

  6. Mengurangi kesalahpahaman. Dengan meminta siswa membuat satu petakonsepsebelum atau sesudah diajarkan materi-bahan ajar dapat memberi perhatian kepada guru tentang kesalahpahaman yang terjadi

  7. Merangkum catatan-catatan ceramah kelas. Dengan teknik petakonsep ini mendorong siswa mempetakan catatan-catatan kelasnya. Demikian itu membuat siswa merasa bertanggungjawab terhadap belajarnya.

  8. Membuat kertaskerja. Kadangkala siswa menemukan kesulitan dalam merencanakan dan mengurutkan informasi yang mereka akan sajikan dalam sebuah tugas kelas. Dengan mem-peta-kan tugas itu dapat membantu mereka mengurutkan materi dan melahirkan satu makalah yang utuh dan koheren.

  9. Evaluasi dan penilaian. Anda mnugkin meminta mahasiswa mem-peta-kan sejumlah konsep sebagai bagian dari ujian, kuis, atau ujian (dibawa pulang0. menurut Concept map adalah salah satu tekhnik diagnostik yang ekselen.

  H. Keuggulan Peta Konsep Keunggulan Peta Konsep terletak pada pemahaman yang terwakili di dalam Peta

  Konsep yang dihasilkan, pada proses pembuatan peta konsep, dan di dalam potensi proses memfasilitasi satu hubungan yang lebih antara guru dengan siswa.

  1. Berbagi pemahaman Peta konsep adalah satu teknik pendidikan yang penuh kekuatan, karena baik siswa maupun guru dapat membuat dan berbagi peta konsep agar tercipta berbagai pengertian/pemahaman tentang topik.

  2. Proses Pembuatan Peta Konsep Proses aktualisasi pemetaan konsep-konsep menuntut individu untuk menetukan hirarki konsep-konsep, memilih konsep-konsep untuk disaling- hubungkan , dan melukiskan tabiat yang tepat kesaling-hubungan diantara konsep- konsep itu.

  3. Hubungan Peta konsep dapat membantu memfasilitasi hubungan yang lebih sepadan antara guru (yang lebih berkuasa) dengan siswa. Mengurangi kemungkinan siswa melawan dan tergantung pasif.

  DAFTAR PUSTAKA