2.7.4 Karakteristik sebuah
firewall
Karakteristik dari
fir ewall
yang mempunyai tujuan sebagai berikut 1. Segala lalu lintas jaringan baik dari dalam maupun dari luar harus melewati
fir ewall
. Hal ini menghalangi semua akses dalam bentuk apapun kecuali melalui
fir ewall
. 2. Kebijakan keamanan, hanya memberikan izin untuk masuk ke server atau jaringan
komputer yang memenuhi syarat tertentu, tentu dalam hal ini bisa jadi berbagi jenis firewall yang bisa digunakan untuk suatu kebijakan.
3.
Fir ewall
itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap serangankelemahan. hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan dengan sistem yang
relatif aman.
2.7.5 Hal-hal yang tidak bisa di atasi oleh
firewall
Berikut adalah hal-hal yang tidak bisa diatasi
fir ewall
1. Serangan yang dilakukan dengan mem
bypass fir ewall
. 2.
Fir ewall
tidak bisa melindungi serangan yang dilakukan di dalam sistem internal. 3.
Fir ewall
tidak bisa melindungi pengiriman virus yang disisipkan ke suatu
pr ogr am
atau
file
. Karena
fir ewall
tidak bisa melakukan
scanning
terhadap
file
,
pr ogr am
,
email
yang berisi virus. 2.7.6 Keuntungan
Firewall
Fir ewall
dapat mengerjakan banyak hal untuk jaringan dan
ser ver
. Pada prakteknya, beberapa keuntungan utama yang dapat diperoleh dengan adanya
fir ewall
adalah sebagai berikut:
2.7.6.1
Firewall
sebagai fokus keputusan
security
Fir ewall
diibaratkan sebagai sebuah check point, dimana semua traffic yang masuk dan keluar harus melewati pos pemeriksaan.. Oleh karena itu firewall dapat
memilah-milah trafik yang disetujui dan yang tidak. M emfokuskan
secur ity
dengan cara ini jauh lebih efisien dibanding memanfaatkan teknologi lain yang
mengonsentrasikan
secur ity
melalui perangkat
har dwar e
atau
softwar e
komersial lain.
2.7.6.2
Firewall
mendukung
security policy
Beberapa servis
inter net
seringkali tidak
secur e
, dan kebanyakan orang tidak menyadarinya. M aka
fir ewall
dapat menjadi polisi penyelamat atas servis-servis ini, menjamin
secur ity policy
situs-situs terjaga. Pada beberapa situs, manajemen mungkin memutuskan hal-hal dibawah ini untuk
diijinkan oleh firewall: a. hanya satu, dua, atau beberapa sistem internal saja yang diperbolehkan
berkomunikasi dengan dunia luar b. hanya beberapa
user
atau
gr oup
saja yang boleh memanfaatkan servis-servis tertentu
c. hanya sistem-sistem tertentu yang diijinkan untuk mentransfer
file-file
ke atau dari
inter net
2.7.6.3
Firewall
mencatat log aktifitas Internet
Oleh karena semua traffic melewati
fir ewall
, maka
fir ewall
merupakan tempat yang tepat untuk mengoleksi informasi tentang sistem dan jaringan yang
digunakan beserta beragam penyalahgunaannya. Sebagai sebuah point tunggal dari akses-akses,
fir ewall
dapat merekam apa-apa yang terjadi di antara jaringan terproteksi dengan jaringan eksternal.
Pada umumnya
fir ewall
merupakan sebuah komputer yang telah dikonfigurasikan sedemikian rupa agar berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
Namun dalam prakteknya sebuah
fir ewall
yang dibuat harus juga mempertimbangan beberapa hal berikut , seperti :
: a. Pembatasan jumlah aplikasi dan librari yang terinstal pada firewall. Semakin
banyak aplikasi atau libari yang tidak perlu yang terinstal semakin membuka peluang untuk memanfaatkan apl
ikasi tersebut untuk keperluan yang tidak “wajar”.
b. M enonaktifkan servis-servis yang dianggap tidak perlu atau rawan serangan. Banyak penyusup memasuki server dengan memanfaatkan servis-servis tertentu yang
memiliki titik lemah. c. Jumlah user yang dapat mengakses
shell fir ewall
secara langsung. Semakin banyak
user
yang dapat
telnet
langsung ke
fir ewall
akan semakin memperbesar peluang untuk mencuri
passwor d
atau mempelajari aplikasi dan librari yang terdapat pada
fir ewall
tersebut serta menemukan titik lemahnya. d. Penggunaan
passwor d
yang sulit ditebak, biasanya berupa gabungan huruf besar dan kecil serta kombinasi nama dan angka. Seringkali orang malas menggunakan
passwor d
yang sulit ditebak. Akibatnya penyusup dapat leluasa memanfaatkan titik lemah tersebut. Di samping itu sebaiknya juga dibiasakan untuk mengganti
passwor d
secara periodik , misalkan seminggu sekali , terutama bagi
r oot
. e. Penempatan
fir ewall
pada suatu lokasi yang aman yang tidak mudah diakses oleh setiap orang. M enempatkan
ser ver
di ruangan yang mudah dijangkau memperbesar peluang untuk me-
r eboot ser ver
tersebut dan mengaktifkan
single mode
untuk mengganti
passwor d r oot
-nya sesuka hati.
2.8 Kebijakan-Kebijakan
Firewall
1.
pass
Dengan opsi ini setiap paket akan langsung diterima oleh
fir ewall
dan diteruskan kepada tujuan dari paket tersebut. M isalnya paket tersebut menuju
ser ver
kita dengan tujuan port 80 maka paket tersebut akan langsung diteruskan untuk diproses oleh
ser ver
.
2.
block
Berbeda dengan
pass
, setiap paket y ang memiliki kata
block
ini akan ditolak, tapi
fir ewall
akan mengirimkan pesan ICM P
er r or
kepada sipengirim paket. Secara default, firewall akan mengirimkan pesan ICM P berupa port -unreachable.
3.
redirect
r edir ect
bertugas untuk mengubah tujuan dari paket ke mesin
fir ewall
itu sendiri dan juga mengalihkan sebuah
website
terlarang menuju ke alamat IP atau website yang telah ditentukan
BAB III RANCANG BANGUN
3.1 Tujuan Pembuatan
Firewall
berbasis OpenBS D
Perancangan dan pembuatan system merupakan hal yang sangat penting dalam proyek akhir ini. Sebagai langkah awal dalam pembuatan system dibutuhkan
suatu perencanaan terhadap segala komponen-komponen yang diperlukan dalam pembuatan system, karena dengan perencanaan tersebut diharapkan nantinya akan
mendapatkan suatu system yang baik dan siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun tujuan pembuatan
fir ewall
berbasis OpenBSD adalah untuk membatasi akses ke sebuah website yang mengandung unsur pornografi dan penipuan
.
3.2 Perencanaan
Firewall
berbasis OpenBS D
Perencanaan merupakan suatu tahapan yang sangat penting dalam pembuatan sistem karena dengan perencanaan tersebut diharapkan nantinya akan
mendapatkan suatu sistem yang baik seperti yang diharapkan. Perencanaan perancangan
fir ewall
berbasis OpenBSD mengenai bagaimana cara mengkonfigurasi
fir ewall
untuk mengatur keluar dan masuknya paket data serta kebijakan-kebijakan yang perlu dilakukan dalam pengamanan komputer yang
terhubung ke jaringan
inter net
.