BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pola hidup masyarakat Indonesia belum dapat dikatakan sebagai pola hidup yang ideal karena masyarakat Indonesia masih cenderung kurang memperhatikan
pola makan maupun aktivitas yang sehat. Sehingga masih banyak masyarakat Indonesia yang mengalami beberapa masalah kesehatan. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut
kebanyakan masyarakat
Indonesia cenderung
menggunakan obat sintetik yang banyak beredar di pasaran, namun seiring dengan itu muncul kekhawatiran terkait dengan efek samping yang mungkin ditimbulkan
oleh obat-obat sintetik tersebut. Oleh karena itu muncul pola pikir dari masyarakat untukmenggunakan obat-obatan yang berasal dari bahan alam, khususnya
tanaman karena dianggap memiliki efek samping minimal dibandingkan obat- obatan sintetik.
Tanaman merupakan salah satu sumber obat-obatan alami yang memiliki efek samping minimal dibandingkan obat-obatan sintetik, namun ekstrak tanaman
umumnya memiliki kelarutan yang rendah dan berakibat pada bioavailabilitas oral yang kurang maksimal, serta memerlukan dosis yang cukup besar dalam
penggunaannya untuk mencapai efektivitas terapi Bansal dkk., 2010. Formuladalam bentuk nanoemulsi menjadi pilihan yang diharapkan dapat
meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas oral dari ekstrak kloroform daun salam.Nanoemulsi dapat diformulasikan melalui Self-Nanoemulsifying Drug
1
Delivery System SNEDDS.Secara substansial SNEDDS terbukti meningkatkan bioavailabilitas obat lipofilik melalui pemberian oral.Sediaan dalam bentuk
SNEDDS dapat memecahkan masalah terkait penghantaran obat dengan kelarutan dalam air yang buruk Makadia dkk., 2013.
Daun salam sebagai salah satu tanaman obat memiliki beberapa efek terapi, yaitu menurunkan kadar glukosa darah sehingga dapat digunakan sebagai
antidiabetes Taufiqurrohman,2015, menurunkan kadar asam urat dalam tubuh Sinaga dkk., 2014, dan juga sebagai antihipertensi Ismiyati, 2013. Beberapa
senyawa dalam daun salam yang berkhasiat untuk menurunkan kadar glukosa darah yaitu eugenol, tanin dan flavonoid Taufiqurrohman, 2015.
Virgin Coconut Oil VCO adalah minyak dengankandungan asam laurat yang cukup tinggi.Asam laurat merupakan asam lemak jenuh rantai sedang atau
dalam istilah kesehatan lebih dikenal dengan medium chain fatty acid MCFA, sehingga VCO merupakan minyak dengan komposisi asam lemak rantai
menengahyang tinggi. Selain itu VCO juga memiliki berat molekul yang rendahDarmoyuwono, 2006.
Minyak merupakan salah satu komponen penting dalam formulasi SNEDDS.Menurut Patel dkk.2010 minyak yang sesuai untuk digunakan dalam
formulasi SNEDDS adalah minyak dengan kandungan asam lemak rantai menengah yang tinggi.Maka dari itu dalam penelitian ini digunakan Virgin
Coconut Oil VCO sebagai komponen minyak. Menurut Enig 2004 Virgin Coconut Oil VCO merupakan minyak yang sesuai untuk pembuatan
nanoemulsi.Penggunaan Virgin Coconut Oil VCO dalam SNEDDS diharapkan
dapat menghasilkan emulsi berukuran nanometer sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas ekstrak kloroform daun salam apabila diberikan secara oral.
Ekstrak kloroform daun salam digunakan sebagai model dalam penelitian ini karena kelarutannya yang rendah dalam tubuh.Pada penelitian ini, dilakukan
optimasi formula sediaan SNEDDS ekstrakkloroform daun salam menggunakan Virgin Coconut Oil VCO. Kemudian formula diamati nilai transmitansinya
menggunakan spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui sediaan yang memiliki nilai transmitansi mendekati akuades.Formula hasil optimasi tersebut kemudian
dianalisis untuk mengetahui ukuran dan distribusi ukuran partikelnya, serta nilai potensial zeta.Analisis tersebut berfungsi untuk mengetahui kualitas sediaan
SNEDDS yang dihasilkan sudah memenuhi kriteria sebagai nanoemulsi atau belum. Keberhasilan penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi terbaru bagi
sediaan nanoemulsi ekstrak kloroform daun salam serta menjadi produk yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan herbal untuk diabetes melitus
dengan bioavailabilitas yang tinggi.
B. Rumusan Masalah