Ada faktor keturunan dan familial dengan model gen tunggal. Genotip ibu lebih menentukan terjadinya hiperensi dalam kehamilan secara familial jika dibandingkan
dengan genotip janin. f Teori defisiensi gizi teori diet
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kekurangan defisiensi gizi berperan dalam terjadinya hipertensi dalam kehamilan. Penelitian terakhir membuktikan bahwa
konsumsi minyak ikan dapat mengurangi risiko pre-eklamsia. Karena minyak ikan banyak mengandung asam lemak tidak jenuh yang dapat menghambat produksi
tromboksan, menghambat aktivasi trombosit, dan mencegah vasokonstriksi pembuluh darah. Beberapa penelitian juga menganggap bahwa defisiensi kalsium pada diet
perempuan hamil mengakibatkan resiko terjadinya preeklamsiaeklamsia.
3
3.1.4. Manifestasi Klinis
Pasien pre-eklamsia dapat mengeluhkan hal-hal berikut: 1 a Sakit kepala
b Gangguan penglihatan: kabur atau skotoma c Gangguan status mental
d Kebutaan: dapat bersifat kortikal atau retina e Sesak nafas
f Bengkak; dapat terjadi pada kedua kaki ataupun wajah g Nyeri perut kuadran kanan atas atau epigastrium
h Kelemahan atau malaise
3.1.5. Kriteria Diagnosis
1. Preeklampsia Ringan Diagnosis preeklampsia ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya hipertensi disertai
proteinuria danatau edema setelah kehamilan 20 minggu. - Hipertensi : sistolikdiastolik ≥ 14090 mmHg. Kenaikan sistolik ≥ 30 mmHg dan
kenaikan diastolik ≥ 15 mmHg tidak dipakai lagi sebagai kriteria preeklampsia. - Proteinuria : ≥300 mg24 jam atau ≥ 1+ dipstik.
- Edema : edema lokal tidak dimasukkan dalam kriteria preeklampsia, kecuali edema pada lengan, muka dan perut, edema generalisata.
2. Preeklampsia Berat
10
Diagnosis ditegakkan berdasar kriteria preeklampsia berat sebagaimana tercantum dibawah ini. Preeklampsia digolongkan preeklampsia berat bila ditemukan satu atau
lebih gejala sebagai berikut : - Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥110 mmHg.
Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di rumah sakit dan sudah menjalani tirah baring.
- Proteinuria lebih 5 g24 jam atau ≥ 2+ dipstik. - Oligouria, yaitu produksi urin kurang dari 500 cc24 jam.
- Kenaikan kadar kreatinin plasma. - Gangguan visus dan serebral : penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma, dan
pandangan kabur. - Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadaran kanan atas abdomen akibat
teregangnya kapsula Glisson. - Edema paru-paru dan sianosis.
- Hemolisis mikroangipatik. - Trombositopenia berat: 100.000 selmm
3
atau penurunan trombosit dengan cepat. - Gangguan fungsi hepar kerusakan hepatoselular: peningkatan kadar alanin dan
aspartate aminotransferase. - Pertumbuhan janin intrauterin yang terhambat.
- Sindrom HELLP. Preeklampsia berat dibagi menjadi :
1. Preeklampsia berat tanpa impending eklampsia
2. Preeklampsia berat dengan impending eklampsia Disebut impending eklampsia bila preeklampsia berat disertai gejala-gejala subjektif
berupa nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah-muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresif tekanan darah.
3
3.1.6. Penatalaksanaan