Analisis Rasio Jenis-jenis Rasio Keuangan

25 g. Analisis perubahan laba kotor, adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab- sebab perubahan laba kotor suatu perubahan dari suatu periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dianggarkan untuk periode tersebut. h. Analisis break-even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisis ini akan diketahui juga berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

E. ANALISIS RASIO DAN JENIS-JENIS RASIO KEUANGAN

1. Analisis Rasio

Dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan diperlukan adanya ukuran yang tepat. Ukuran yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah rasio. Rasio menggambarkan suatu hubungan matematis antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain Horngren, C.T and Harrison, W.T, 1989: 750.

2. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Leopold A.Bernstein dalam bukunya Financial Statement Analysis menyatakan bahwa angka-angka rasio keuangan dapat dikategorikan seperti berikut ini. 26 a. Rasio-rasio untuk menilai likuiditas Short-term liquidity ratios; misalnya current ratio, acid test ratio, account receivable turnover, inventory turnover dan lain sebagainya. b. Rasio-rasio untuk menilai struktur modal dan solvabilitas Capital stucture and long-term solvency ratios, misalnya rasio antara modal sendiri dengan total utang, rasio antara modal sendiri dengan aktiva tetap dan sebagainya. c. Return on investment ratios. d. Rasio-rasio untuk menilai operasi. e. Rasio-rasio untuk menilai penggunaan aktiva. Ditinjau dari sumber dimana rasio itu dibuat, maka rasio dapat dibedakan menjadi seperti berikut ini. a. Rasio-rasio neraca, merupakan rasio dimana semua datanya bersumber pada neraca, misalnya current ratio, acid test ratio, cash ratio, dan lainnya. b. Rasio-rasio laporan laba rugi, merupakan rasio dimana semua datanya bersumber pada laporan rugi laba, misalnya gross margin ratio, operating margin ratio , net margin ratio, dan lainnya. c. Rasio-rasio antar laporan, merupakan rasio dimana sebagian datanya bersumber dari neraca dan data lainnya dari laporan rugi laba, misalnya tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang, dan lainnya. Munawir dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan mengklasifikasikan rasio berdasarkan tujuannya menjadi seperti berikut ini.

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Rasio ini dibedakan seperti berikut ini. 1 Current Ratio Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk 27 membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimiliki. Current Ratio = 100 Lancar tan Lancar Aktiva ´ g U 2 Acid Test Ratio Acid test ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar selain persediaan dengan utang lancar. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva yang lebih likuid atau aktiva lancar selain persediaan. Acid Test Ratio = 100 Lancar tan Persediaan - Lancar Aktiva ´ g U 3 Cash Ratio Cash ratio merupakan perbandingan antara kas dan efek yang segera dapat dicairkan dengan utang lancar, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancarnya dengan kas yang dimiliki dan efek yang dapat segera diuangkan. Cash Ratio = 100 Lancar Utang Efek Kas ´ + 4 Perputaran Piutang Perputaran piuang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan kas dari kredit kepada pelanggan atau piutang perusahaan. Untuk mengukur kemampuan tersebut dilakukan dengan membandingkan penjualan dengan rata-rata piutang. 28 Perputaran Piutang = Piutang rata - Rata Penjualan 5 Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang Periode rata-rata pengumpulan piuang menunjukkan periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan dengan membagi 360 hari dengan perputaran piutang. Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang = Perputaran 360 6 Perputaran Persediaan Perputaran persediaan menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam suatu periode tertentu. Perputaran persediaan dapat diketahui dengan membandingkan harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata. Perputaran Persediaan = Persediaan rata - Rata Pokok Harga 7 Periode Rata-rata Persediaan Tersimpan di Gudang Periode rata-rata persediaan tersimpan di gudang menunjukkan periode menahan persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang berada di gudang. Dapat diketahui dengan membagi 360 hari dengan perputaran persediaan. Persediaan rata - rata Periode Gudang di Tersimpan = Perputaran 360 8 Perputaran Modal Kerja 29 Perputaran modal kerja digunakan untuk menilai keefektifan modal kerja. Rasio ini menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja.Modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang lancar. Perputaran Modal Kerja = rata - Rata Kerja Modal Penjualan

b. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur sejauhmana kebutuhan keuangan perusahaan dipenuhi dengan pinjaman, atau rasio untuk menunjukkan sejauhmana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas adalah sebagai berikut. 1 Rasio Modal dengan Aktiva Rasio ini membandingkan antara modal sendiri dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan berapa investasi dalam aktiva dengan menggunakan dana dari modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik, karena modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan semakin kecil. Rasio Modal dengan Aktiva = 100 Aktiva Sendiri Modal ´ 2 Rasio Modal dengan Aktiva Tetap 30 Rasio ini membandingkan antara modal sendiri dengan aktiva tetap. Rasio ini menunjukkan berapa investasi dalam aktiva tetap dengan menggunakan dana dari modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti perluasan aktiva tetap lebih banyak menggunakan modal sendiri daripada modal pinjaman. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap= 100 Tetap Aktiva Sendiri Modal ´ 3 Rasio Aktiva Tetap dengan Utang Jangka Panjang Rasio ini membandingkan antara aktiva tetap dengan utang jangka panjang. Dengan perbandingan tersebut dapat diketahui kemampuan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan untuk menjamin utang jangka panjang perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, maka perusahaan semakin solvabel. Tetap Aktiva Rasio Panjang Jangka Utang dengan = 100 Panjang Jangka Utang Tetap Aktiva ´ 4 Rasio Utang Jangka Panjang dengan Modal Sendiri Rasio ini membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Dengan rasio ini dapat diketahui bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang. Panjang Jangka Utang Rasio Sendiri Modal dengan = 100 Sendiri Modal Panjang Jangka Utang ´ 5 Rasio antara Utang dengan Modal Sendiri 31 Rasio ini membandingkan antara total utang dengan modal sendiri, untuk mengetahui bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang perusahaan. Utang antara Rasio Sendiri Modal dengan = 100 Sendiri Modal Utang Total ´ 6 Rasio antara Utang dengan Aktiva Rasio ini membandingkan antara total utang dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Rasio Utang dengan Aktiva = 100 Aktiva Total Utang Total ´

c. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas operasional perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari laba bagi perusahaan. Rasio ini dikelompokkan sebagai berikut. 1 Rasio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha Rasio ini merupakan perbandingan antara laba usaha yang diperoleh perusahaan dengan aktiva usaha yang dimiliki untuk menjalankan usahanya, yang menggambarkan keuntungan yang diperoleh dari setiap rupiah aktiva usaha yang digunakan. Usaha Laba Rasio Usaha Aktiva dengan = 100 Usaha Aktiva Usaha aba L ´ 2 Perputaran Aktiva Usaha 32 Perputaran aktiva usaha merupakan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Perputaran Aktiva Usaha = Usaha Aktiva Penjualan 3 Gross Margin Ratio Gross margin ratio merupakan rasio antara gross profit atau laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama. Rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan, atau bila rasio ini dikurangkan terhadap angka 100 maka akan menunjukkan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya operasi dan laba bersih. Gross Margin Ratio = 100 Penjualan Kotor Laba ´ 4 Operating Margin Ratio Operating margin ratio merupakan rasio antara laba usaha yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama. Rasio ini menggambarkan laba usaha yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan. Operating Margin Ratio = 100 Penjualan Usaha Laba ´ 5 Net Margin Ratio 33 Net margin ratio merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama. Rasio ini menggambarkan laba bersih setelah pajak yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan. Net Margin Ratio = 100 Penjualan Pajak - Bersih Laba ´ 6 Operating Ratio Operating ratio merupakan selisih antara net margin ratio dengan 100, yang menunjukkan persentase yang tersisa untuk menutup harga pokok penjualan dan biaya operasi, atau rasio antara harga pokok penjualan ditambah biaya operasi dengan penjualan bersih. Rasio ini mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan. Operating Ratio = 100 neto Penjualan Operasi Biaya Pokok a arg H ´ + 7 Rate of ROI Rate of ROI merupakan rasio antara laba bersih sebelum pajak dengan aktiva usaha. Dengan rasio ini dapat diketahui kemampuan dari aktiva usaha untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Rate of ROI = 100 Usaha Aktiva Pajak Sebelum Bersih aba L ´ 8 Net Rate of ROI Net rate of ROI merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak dengan aktiva usaha. Dengan rasio ini dapat diketahui kemampuan dari aktiva usaha untuk menghasilkan laba setelah dikurangi pajak bagi perusahaan. 34 Net Rate of ROI = 100 Usaha Aktiva Pajak Sesudah Bersih aba L ´ 9 Rentabilitas Modal Sendiri Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba setelah pajak yang tersedia bagi pemilik modal dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas modal sendiri menunjukkan kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan laba. as Rentabilit Sendiri Modal = 100 Sendiri Modal Pajak Setelah Bersih aba ´ L

F. ANALISIS LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Koperasi Syariah

6 43 109

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan BUMN PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Periode 2012-2014.

0 6 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA BISNIS INDONESIA TAHUN Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada CV. Mitra Bisnis Indonesia Tahun 2010 – 2012 Di Jakarta.

0 1 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA BISNIS INDONESIA TAHUN Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada CV. Mitra Bisnis Indonesia Tahun 2010 – 2012 Di Jakarta.

0 1 18

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA BMT SYARI’AH SURYA DANA MAKMUR Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada BMT Syari’ah Surya Dana Makmur Di Tulung Klaten.

0 1 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA BMT SYARI’AH SURYA DANA MAKMUR Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada BMT Syari’ah Surya Dana Makmur Di Tulung Klaten.

0 2 20

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI “SEGAR” ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI “SEGAR” KECAMATAN GIRIWOYO WONOGIRI.

0 0 15

ANALISIS RASIO UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT LIPPO CIKARANG Tbk PERIODE 2011-2013.

0 0 13

Analisis rasio untuk menilai kinerja koperasi primkopti Klaten.

0 2 63

Penilaian kinerja keuangan pada perusahaan industri consumer goods perdasar analisis rasio periode tahun 1999-2001 aningtyas

0 1 53