22
Berdasarkan hasil analisis ataupun refleksi pada siklus I dan II terhadap hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan perfomansi
guru, maka peneliti akan menyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapaitidak. Jika hasil belajar, aktivitas siswa, dan perfomansi guru
sesuai indikator meningkat maka model pembelajaran melalui metode permainan yang diterapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika SD.
C. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV SD Negeri Bentarsari 03 Kecamatan Salem Kabupaten Brebes sebanyak 24 terdiri dari 16 siswa laki-
laki dan 10 siswa perempuan.
D. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Bentarsari 03 Kecamatan Salem, penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu bulan
Februari s.d Mei 2009.
E. Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data kualitatif
Dalam penelitian ini berupa hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar matematika siswa dan performansi guru.
23
b. Data kuantitatif
Dalam penelitian ini berupa skor hasil tes siklus I dan II serta rata-rata nilai tes.
2. Sumber Data
a. Hasil belajar siswa dan hasil pengamatan aktivitas belajar siswa
b. Hasil pengamatan performansi guru
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes formatif
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap perolehan hasil belajar matematika siswa materi pokok bilangan bulat
dengan metode permainan. Soal tes terdiri dari 15 butir berbentuk isian dengan 4 alternatif.
b. Observasi
Teknik observasi digunakan untuk mengungkap aktivitas belajar matematika siswa dan penampilan guru dalam pembelajaran dengan
metode permainan. c.
Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi kemampuan awal
siswa sebelum penelitian dan daftar nama siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini.
F. Teknik Analisis Data
Rumus-rumus yang digunakan untuk mengolah data hasil belajar :
24
1. Untuk Menentukan Nilai Akhir Hasil Belajar yang diperoleh masing-
masing siswa adalah :
NA =
soal bobot
x Sm
Sp
Keterangan : NA :
nilai akhir
Sp : nilai
perolehan Sm :
Skor maksimal
Bobot soal : bobot soal keseluruhan 2.
Untuk Menentukan Tingkat Tuntas Belajar Klasikal Kelas dalam Penerimaan Pelajaran :
SN NA
NR =
Keterangan : NR : Nilai rata-rata
SN : Jumlah
Siswa NA :
Nilai Akhir
G. Indikator keberhasilan
Pembelajaran melalui metode permainan dikatakan efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada operasi bilangan bulat apabila :
1. Hasil Belajar Siswa
a. Rata-rata kelas sekurang-kurangnya 65
b. Persentase tuntas klasikal sekurang-kurangnya 70 .
25
2. Aktifitas Belajar Siswa
Skor rata-rata aktivitas siswa ≥ 2,5
3. Performansi Guru dalam Pembelajaran Nilai Kinerja Guru Minimal B.
26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil tes formatif dan observasi pada siklus I dan siklus II. Hasil tes berupa penyelesaian soal-soal lawan bilangan,
lambang bilangan dan garis bilangan yang berhubungan dengan operasi bilangan bulat. Beserta hasil observasi berupa pengamatan oleh guru kepada siswa pada
saat kegiatan belajar mengajar.
1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Paparan Hasil
Data tentang hasil belajar siswa diperoleh melalui skor tes formatif. Tes formatif berbentuk essay yang terdiri dari 15 butir soal.
Selanjutnya skor tes formatif dari 26 siswa tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria ketuntasan belajar individu.
Siswa dikatakan tuntas belajar, jika skor tes lebih dari atau sama dengan 65. Sebaliknya, jika skor tes kurang dari 65 maka dikatakan
bahwa siswa tersebut tidak tuntas belajar. Berdasarkan kriteria tersebut dapat ditunujukkan bahwa pada siklus I siswa yang tuntas belajar
individu sebanyak 14 siswa 54, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 12 siswa 46 dengan nilai rata-rata 58,9 sehingga
belum memenuhi indikator yang ditentukan yaitu 65.
27
Tabel 1. Hasil Belajar Siswa
Prestasi Belajar Sebelum Siklus
I Banyak
Siswa Persentase
Banyak Siswa
Persentase Skor 65
14 54
12 46
Skor ≥ 65
12 46 14 54 Jumlah siswa yang
tuntas belajar 12 46 14 54
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
14 54 12 46 Nilai rata-rata
58,9 74,1
b. Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran 1 Lembar Observasi Siswa
Lembar Observasi siswa dibuat dengan tujuan untuk memudahkah penulis dalam pencatatan hasil pengamatan terhadap
aktivitas siswa yang diteliti. Data yang diperoleh merupakah hasil pengamatan langsung penulis terhadap siswa di dalam kelas yang
menjadi objek penelitian. Berikut ini adalah lembar observasi siswa yang sudah diisi dari
hasil pengamatan. Materi pengamatan berupa aktivitas siswa dalam pembelajaran, antara lain respon dan sikap siswa terhadap mata
pelajaran matematika, peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika, respon dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika
dengan menggunkan metode permainan, peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media kartu bilangan dan papan berpaku,
keberanian siswa untuk bertanya kepada guru, keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan guru.
28
Tabel hasil pengamatan aktivitas siswa setelah pembelajaran dengan metode permainan
Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No Aktivitas yang
diamati Hasil
Pengamatan Siklus I
Persentase Pengamatan
Siklus 1 1 Respons dan sikap siswa terhadap
pelajaran matematika 64
64 2 Peran aktif siswa dalam pembelajaran
matematika 65 65
3 Respons dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode permainan 63 63
4 Peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media kartu bilangan
bulat dan papan berpaku 65 65
5 Keberanian siswa untuk bertanya pada guru
65 65 6 Keberanian siswa dalam memberikan
jawaban atas pertanyaan guru 64 64
Jumlah 386 386
Rata-rata 64,3 64,3
2 Performansi Guru
Data performansi guru dalam pembelajaran diperoleh melalui hasil pengamatan tentang performansi guru dalam penggunaan metode
permainan. Pada siklus I, diperoleh skor rata-rata performansi guru dalam penggunaan metode permainan 58,5. Hal ini berarti guru sudah
dapat menggunakan tahap-tahap pendekatan dengan cukup baik.
Tabel 3. Hasil Observasi Performansi Guru
Performansi Guru Nilai Performansi Siklus I
Dalam penggunaan metode permainan
58,5 Skor rata-rata
58,5
29
c. Refleksi
Hambatan yang dihadapi mereka adalah membaca, menulis lambang bilangan yang berhubungan dengan operasi bilangan bulat.
Untuk memecahkan masalahnya mereka ada kesulitan dalam memahami operasi bilangan bulat. Siswa belum bisa membedakan
antara soal mana yang cara pemecahannya dengan bilangan negatif dan soal mana yang cara pemecahannya dengan bilangan positif. Inilah yang
menjadi refleksi untuk perbaikan pembelajaran pada siklus ke II. Kegiatan pembelajaran pada operasi bilangan bulat ini didahului
oleh beberapa kegiatan latihan yaitu dengan menggunakan kartu bilangan, papan berpaku, siswa secara bergantian mengambil kartu
bilangan untuk membedakan bilangan negatif dan positif dengan kartu bilangan, papan berpaku yang sudah disediakan oleh guru. Sehingga
siswa aktif dalam pembelajaran, di sini guru hanya sebagai fasilitator. Pada awalnya ada 15 siswa dalam menggunakan kartu bilangan atau
papan berpaku tidak relevan dan membuat kegiatan lain, karena mereka belum memahami penuh kegiatan yang akan dilakukan.
Setelah guru memberikan penjelasan tentang langkah-langkah menggunakan kartu bilangan atau papan berpaku dan memberikan
contoh cara menggunakannya, maka kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik.
Dalam mengerjakan tes formatif, siswa terfokus pada soal-soal yang telah diberikan oleh guru dan siswa bertanggung jawab dalam
30
mengerjakan tugasnya, dikerjakan sendiri-sendiri walaupun ada beberapa siswa yang bertanya kepada teman sebangkunya. Siswa
dapat mengerjakan tes formatif dengan tepat waktu, kemudian guru menganalisis hasil tes tersebut.
d. Revisi
Dalam Siklus I ini yang perlu direvisi adalah tentang pemecahan masalah yang berhubungan dengan operasi bilangan bulat kemudian
hal ini akan dibahas dalam siklus II.
2. Deskripsi Data Pelaksanaan Siklus II
Hasil Penelitian Tes Siklus II adalah kemampuan membandingkan dua bilangan bulat dan mengurutkan dengan menggunakan kartu bilangan
bulat, penggaris dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan operasi bilangan bulat ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
a. Paparan Hasil Belajar Tabel 4. Hasil Belajar Siswa
Prestasi Belajar Siklus I
Siklus II Banyak
Siswa Persentase
Banyak Siswa
Persentase Skor 65
12 46
3 11
Skor ≥ 65
14 54 23 88 Jumlah siswa yang
tuntas belajar 12 46 23 88
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
14 54 3 12 Nilai rata-rata
74,1 82,3
31
Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh setelah siswa melakukan evaluasi akhir siklus II. Nilai rata-rata hasil evaluasi akhir
siklus II sebesar 82,3 sedangakan prosentase hasil belajar pada siklus II sebesar 88, naik 38 dari prosentase pada siklus I sebesar 46.
Berarti ada kenaikan 38 dari prosentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 46 .
b. Observasi Proses Pembelajaran 1 Hasil observasi siswa
Tabel 5. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No Aktivitas yang
diamati Hasil
Pengamatan Siklus I
Hasil Pengamatan
Siklus II 1 Respons dan sikap siswa terhadap
pelajaran matematika 64 83
2 Peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika
65 85 3 Respons dan sikap siswa dalam
pembelajaran matematika dengan menggunakan metode permainan
63 85
4 Peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media kartu bilangan
bulat dan papan berpaku 65 83
5 Keberanian siswa untuk bertanya pada guru
65 80 6 Keberanian siswa dalam memberikan
jawaban atas pertanyaan guru 64 85
Jumlah 386 501
Rata-rata 64,3 83,5
Karena skor rata-rata siswa mencapai 83,5 dari skor maksimal 4 maka dapat dikatakan pembelajaran berjalan dengan baik. Kegiatan
prosentasenya juga berjalan dengan baik, sehingga pembelajaran pada siklus II berlangsung baik.
32
2 Hasil Observasi Performansi Guru Tabel 6. Hasil Observasi Performansi Guru
Performansi Guru Nilai Performansi
Siklus I Nilai Performans
Siklus II Dalam penggunaan
metode permainan 58,5
84,5 Skor rata-rata
58,5 84,5
Guru melakukan tahapan-tahapan pembelajaran dengan metode permainan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan skor rata-rata
pengamatan pembelajaran untuk guru, sebesar 3,25. Guru menyampaikan semua tujuan yang akan dicapai, memotivasi siswa
agar giat belajar dan memberi bimbingan siswa secara merata. Hasil observasi selengkapnya ada pada lampiran.
c. Refleksi
Kegiatan berhitung dengan menggunakan kartu bilangan bulat atau penggaris dalam menyelesaikan soal perbandingan dua bilangan
bulat dan mengurutkan bilangan yang berhubungan dengan operasi bilangan bulat, siswa sudah dapat memecahkan masalahnya dan
memahami soal mana yang berhubungan dengan operasi bilangan bulat.
Kegiatan pembelajaran ini didahului oleh beberapa kegiatan latihan menyelesaikan soal perbadingan dua bilangan bulat dan
mengurutkan bilangan yang berhubungan dengan operasi bilangan bulat dengan menggunakan kartu bilangan bulat atau penggaris. Guru
terus menerus memberikan contoh soal perbandingan dua bilangan
33
bulat dan mengurutkan bilangan agar siswa paham, dan dapat soal mana yang berhubungan dengan membandingkan dua bilangan bulat
dan soal mana yang berhubungan dengan mengurutkan bilangan. Siswa secara bergantian mengambil kartu bilangan bulat sesuai soal
yang diberikan oleh guru dan mengambil kartu bilangan bulat sesuai dengan jawaban yang diinginkan. Kegiatan ini berjalan dengan baik.
Dalam mengerjakan tes formatif, siswa terfokus pada soal-soal yang diberika oleh guru dan siswa bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugasnya, mengerjakan soal sendiri-sendiri. Siswa selesai mengerjakan tes formatif dengan tepat waktu. Kemudian guru
menganalisis hasil tes tersebut.
d. Revisi
Dalam siklus II ini tidak ada yang perlu direvisi karena sudah mencapai indikator keberhasilan.
B. Pembahasan
1. Pemaknaan Temuan Penelitian
Pada penelitian dengan metode permainan ini, penelitian dituntut ketelitian dan kecermatan mengamati dan mencatat suatu proses dari
kegiatan yang terjadi. Untuk itu, peneliti akan memaparkan hasil temuan. a.
Temuan dari Hasil Dokumentasi
34
Dari analisis dokumen berupa nilai ulangan harian sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode permainan diperoleh hasil
sebagai berikut : 1
Nilai rata-rata kelas = 58,9 2
Jumlah siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 = 14 siswa 3
Persentase siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 = 54 Dari analisis dokumen berupa tes akrhir setiap siklus setelah
pembelajaran dengan menggunakan metode permainan diperoleh hasil sebagai berikut :
1 Nilai rata-rata kelas = 74,1
2 Jumlah siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 = 12 siswa
3 Persentase siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 = 54
Pada akhir siklus II 1
Nilai rata-rata kelas = 82,3 2
Jumlah siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 = 23 siswa 3
Persentase siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 = 88 b.
Temuan dari Hasil Observasi Aktivitas Siswa Penelitian akan memaparkan hasil observasi setelah
pembelajaran dengan menggunakan metode permainan pada operasi bilangan bulat. Hasil pengamatan sebagai berikut :
Pada siklus I skor rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran yaitu 2,11, sedangkan pada siklus II skor rata-rata aktivitas siswa
dalam pembelajaran yaitu 3,11. Berarti ada peningkatan rata-rata
35
sebesar 1. Siswa sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik.
Aktivitas siswa diantaranya yaitu : 1
Respons dan sikap siswa terhadap pelajaran matematika sangat baik.
2 Peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika sangat baik.
3 Respons dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode permainan sangat baik. 4
Peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media kartu bilangan bulat dan papan berpaku sangat baik.
5 Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan
guru sangat baik. 6
Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan guru sangat baik.
c. Temuan dari Hasil Observasi Performansi Guru
Temuan hasil observasi performansi guru setelah pembelajaran dengan metode permainan pada siklus I skor rata-ratanya yaitu 2,25,
sedangkan pada siklus II skor rata-ratanya adalah 3,25 hal ini berarti ada peningkatan 1,00. Dapat dinyatakan bahwa guru sudah melaksanakan
tahap-tahap pembelajaran metode permainan dengan baik.
2. Implikasi Hasil Penelitian
Dari hasil pengamatan diperoleh data kuantitatif, ternyata siswa kelas IV SD Negeri Bentarsari 03 dengan menggunakan metode permainan
36
dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan operasi bilangan bulat.
Pernyataan tersebut dapat dibuktikan lewat pembahasan data yang diperoleh di lapangan. Data yang dimaksud terdiri dari 2 macam yaitu:
a. Data yang diperoleh sebelum pembelajaran dengan metode permainan.
b. Data yang diperoleh setelah pembelajaran dengan metode permainan.
1 Pembahasan Tes Formatif Siswa
Dari temuan dokumen yang berupa nilai rata-rata tes formatif sebelum pembelajaran dengan metode permainan dan
hasil tes setelah pembelajaran dengan metode permainan terdapat perubahan sebagai berikut :
a Nila rata-rata kelas meningkat
b Jumlah siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65, meningkat
c Persentase siswa dengan nilai rata ≥ 65, meningkat
Dari perubahan yang terjadi, dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran
dengan menggunakan metode permainan. 2
Pembahasan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dari temuan data yang telah dipaparkan di atas, penelitian
dapat memperoleh hasil bahwa setelah pembelajaran dengan menggunakan metode permainan terdapat perubahan-perubahan
sebagai berikut : a
Respons dan sikap siswa terhadap pelajaran matematika, baik.
37
b Peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika, baik.
c Respons dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika
dengan menggunakan metode permainan, baik. d
Peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media kartu bilangan bulat dan papan berpaku, baik.
e Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan
guru, baik. f
Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan guru, baik.
3 Pembahasan Hasil Observasi Guru
Dari temuan hasil observasi performansi guru, guru sudah dapat melaksanakan tahap-tahap pembelajaran metode permainan
dengan baik, sesuai dengan prosedur yang ada.
38
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil pembahasan data yang telah dipaparkan di depan, akhirnya peneliti dapat mengambil simpulan bahwa:
1. Penggunaan metode permainan dapat meningkatkan hasil belajar
matematika terutama pada materi pokok bilangan bulat. yang ditunjukkan dengan:
a. Meningkatnya nilai rata-rata kelas sebesar 58,9 menjadi 82
b. Meningkatnya jumlah siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 sebanyak 11
dari 12 siswa menjadi 23 siswa. c.
Meningkatnya persentase siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 sebanyak 42 dari 46 menjadi 88.
2. Penggunaan metode permainan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
yaitu: a.
Meningkatnya respon dan sikap siswa terhadap pelajaran matematika. b.
Meningkatnya peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika. c.
Meningkatnya respon dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode permainan.
d. Meningkatnya peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media
kartu bilangan bulat dan papan berpaku.
39
e. Meningkatnya keberanian siswa untuk bertanya pada guru.
f. Meningkatnya keberanian siswa dalam memberikan jawaban atau
pertanyaan guru. 3.
Penggunaan metode permainan dapat meningkatkan kinerja guru dari yang tidak tahu tahap-tahap pembelajaran metode permainan menjadi tahu
dan dapat melaksanakan dengan baik sesuai dengan prosedur.
B. Saran