Digestibility of Ration Containing Indigofera sp. or Waste Bean Sprouts on UP3-Jonggol and Garut Rams

KECERNAAN RANSUM YANG MENGANDUNG Indigofera sp.
ATAU LIMBAH TAUGE PADA DOMBA UP3 JONGGOL
DAN DOMBA GARUT

SKRIPSI
ANDRE MEIDITAMA KASENTA

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

RINGKASAN
ANDRE MEIDITAMA KASENTA. D24080123. 2012. Kecernaan Ransum yang
Mengandung Indigofera sp. atau Limbah Tauge pada Domba UP3 Jonggol dan
Domba Garut. Skripsi. Departeman Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Anita S.Tjakradidjaja, M.Rur.Sc.
Pembimbing Anggota : Ir. Kukuh Budi Satoto, MS
Fluktuasi ketersediaan pakan baik kuantitatif maupun kualitatif merupakan
tantangan dalam peningkatan produktifitas ternak ruminansia di daerah tropis.

Musim kemarau umumnya menurunkan produksi dan kualitas nutrisi hijauan dengan
akibat menurunnya tingkat produktifitas ternak, seperti tingginya angka kematian
dan rendahnya laju pertumbuhan. Pemberian leguminosa seperti Indigofera sp. dan
bahan pakan inkonvensional seperti limbah tauge dalam ransum untuk ternak dapat
menjadi solusi pemecahan masalah dalam usaha peternakan di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua jenis perlakuan ransum
pakan yang mengandung Indigofera sp. atau limbah tauge terhadap performa
produksi, konsumsi dan kecernaan zat makanan serta Total Digestible Nutrient
(TDN) pada domba UP3 jonggol dan domba garut. Penelitian dilakukan dari bulan
Juli sampai Oktober 2011 di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak
Ruminansia Kecil Blok B, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Ternak
yang digunakan sebanyak 8 ekor domba garut dan 8 ekor domba UP3 jonggol yang
berumur 7-8 bulan dengan rataan bobot badan awal 14,93±1,38 kg. Pakan yang
diberikan dalam bentuk pellet dengan rasio hijauan dan konsentrat 30:70 yang terdiri
dari R1 (ransum dengan kandungan Indigofera sp. 30%) dan R2 (ransum dengan
kandungan limbah Tauge 30%). Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak
lengkap pola faktorial 2x2 dengan faktor pertama adalah je domba (B1 = UP3
jonggol dan B2 = garut), faktor kedua yaitu jenis ransum (R1 = Indigofera sp. dan R2
= limbah tauge). Ulangan dilakukan sebanyak empat kali. Analisis data
menggunakan analisis sidik ragam (Analysis of Variance) dan uji orthogonal kontras.

Peubah yang diamati adalah performa produksi, konsumsi zat makanan ransum,
kecernaan zat makanan ransum dan Total Digestible Nutrient (TDN) ransum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ransum limbah tauge
menghasilkan bobot badan akhir domba yang lebih besar (P