Keanekaragaman dan Kelimpahan Arthropoda pada Perkebunan Teh 300-600 m dari Tepi Hutan di PTPN VIII Gunung Mas, Bogor

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ARTHROPODA
PADA PERKEBUNAN TEH 300-600 METER
DARI TEPI HUTAN DI PTPN VIII GUNUNG MAS, BOGOR

ARINI

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

ABSTRAK
ARINI. Keanekaragaman dan Kelimpahan Arthropoda pada Perkebunan Teh 300600 m dari Tepi Hutan di PTPN VIII Gunung Mas, Bogor. Dibimbing oleh
DADAN HINDAYANA.
Pengendalian hama menggunakan pestisida sintetik menimbulkan berbagai
pengaruh negatif, baik terhadap lingkungan, tanaman, maupun kesehatan dan
keamanan manusia. Konsep pengendalian hama terpadu (PHT) dikembangkan
sebagai alternatif pengendalian. Pengetahuan tentang keanekaragaman dan
kelimpahan Arthropoda pada suatu ekosistem menjadi dasar pertimbangan untuk
melakukan sistem PHT. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi

mengenai keanekaragaman dan kelimpahan Arthropoda pada perkebunan teh yang
berjarak 300-600 m dari tepi hutan di PTPN VIII Gunung Mas. Pengambilan
sampel dilakukan sejak Maret hingga Mei 2013. Lokasi pengambilan sampel adalah
di lahan perkebunan teh yang berjarak 300-400, 400-500, hingga 500-600 m dari
tepi hutan. Metode pengambilan sampel menggunakan jaring serangga, branches
beating, dan pitfall trap. Pengambilan sampel dilakukan 12 kali dengan interval
pengamatan satu minggu sekali. Jumlah Arthropoda yang diperoleh pada
pengamatan adalah 4403 individu yang terdiri dari 18 ordo dan 58 famili.
Keanekaragaman Arthropoda tertinggi terdapat pada lokasi 300-400 m dari tepi
hutan. Kelimpahan Arthropoda tertinggi terdapat pada lokasi 400-500 m dari tepi
hutan. Proporsi peranan Arthropoda predator diperoleh paling tinggi yaitu 52%,
herbivor 27%, detrivor 20%, dan parasitoid serta serangga lain sekitar 1%.
Kata kunci: Arthropoda, jauh dari hutan, kelimpahan, keanekaragaman, teh.

ABSTRACT
ARINI. Diversity and Abundance of Arthropods in Tea Plantation 300-600 m from
the Forest Edge in Gunung Mas PTPN VIII, Bogor. Supervised by DADAN
HINDAYANA.
Pest control with synthetic pesticides causes various negative influences, on
the environment, plant, or human health and safety. The concept of integrated pest

control (IPC) began to be developed as an alternative. Understanding on the
diversity and abundance of arthropods in an ecosystem is the basic consideration to
implement the IPC system. The research is conducted to identify the diversity and
abundance of arthropod in tea plantations within 300-600 m from edge of the forest
in Gunung Mas PTPN VIII. Sampling was conducted from March until May 2013.
The sampling location is in areas of tea plantations within 300-400, 400-500, to
500-600 m from the forest edge. Arthropod sampling method is to use insect
netting, branches beating, and using pitfall trap. Observation performed 12 times
with one week interval between observations. Number of arthropods obtained in
the observations is 4403 individuals consisting of 18 orders and 58 families.
Arthropod diversity was highest in locations 300-400 m from the forest edge.
Arthropod abundance was highest at locations 400-500 m from the forest edge. The
proportion of predatory arthropods obtained the highest is 52%, then 27% herbivor,
detrivor 20%, and parasitoids and other insects about 1%.
Key words: Arthropods, far from the forest, abundance, diversity, tea

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2013
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau

menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ARTHROPODA
PADA PERKEBUNAN TEH 300-600 METER
DARI TEPI HUTAN DI PTPN VIII GUNUNG MAS, BOGOR

ARINI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Proteksi Tanaman

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Keanekaragaman dan Kelimpahan Arthropoda pada Perkebunan
Teh 300-600 m dari Tepi Hutan di PTPN VIII Gunung Mas,
Bogor
Nama
: Arini
NIM
: A34090010

Disetujui oleh

Dr. Ir. Dadan Hindayana
Dosen Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Ir. Abdjad Asih Nawangsih, M.Si

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Alhamdulillah, segala syukur hanya bagi Allah Pemilik Semesta yang telah
memberikan begitu banyak kenikmatan dan kekuatan bagi penulis sehingga mampu
menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk
Rasulullah SAW, pembawa risalah agama yang sempurna yang dengannya
keselamatan dunia akhirat akan tercapai.
Tugas akhir berjudul, “Keanekaragaman dan Kelimpahan Arthropoda pada
Perkebunan Teh 300-600 m dari Tepi Hutan di PTPN VIII Gunung Mas, Bogor”
ini menggunakan data yang diperoleh dari Perkebunan Teh PTPN VIII Gunung
Mas, Bogor yang kemudian diidentifikasi di Laboratorium Ekologi Serangga
Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan tak terkira dalam penyusunan usulan tugas akhir ini. Kepada
Ayahanda Muhammad Alis dan Ibunda Roslita, Kakanda Aldina Safitri dan Aulia
Rahman, serta Adinda Ainul Hikmah atas doa dan motivasi yang tak pernah putus.
Dr.Ir. Dadan Hindayana selaku dosen pembimbing tugas akhir yang begitu banyak

memberikan masukan serta bimbingan. Dr. Ir. Abdul Muin MS selaku dosen
penguji tamu yang telah memberikan masukan dan perbaikan. Dr.Ir. Supramana,
M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan dorongan
sehingga penulis berani dan mandiri dalam berpikir. Kepada teman seperjuangan,
Nisa Rizki Poerwitasari atas kesediaan berbagi ilmu, teman-teman Proteksi
Tanaman 46, teman-teman LDK BKIM IPB, dan penghuni Wisma Agung 1 dan 2
atas doa yang tak pernah hilang. Serta kepada seluruh civitas akademika
Departemen Proteksi Tanaman IPB yang telah begitu banyak memberikan
dorongan dan doa, penulis ucapkan terima kasih.
Sebagai penutup, besar harapan penulis tugas akhir ini akan bermanfaat bagi
berbagai pihak terutama bagi dunia pertanian Indonesia.

Bogor, September 2013
Arini

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Manfaat

BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Metode Penelitian
Kategori lokasi
Pengambilan sampel
Identifikasi Arthropoda
Analisis data
Hubungan Proporsi Arthropoda Predator dengan Tingkat Serangan Hama
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelimpahan dan Keanekaragaman Arthropoda
Proporsi Peranan Arthropoda
Predator
Herbivor
Parasitoid dan Arthropoda lain
Proporsi Peran Arthropoda Berdasarkan Metode Pengambilan Sampel
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

1
1
2
2
3
3
3
3
4
5
5
5
6
6
8
10
11
14

16
17
17
17
18
20
24

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah individu Arthropoda berdasarkan peran pada setiap lokasi
Tabel 2 Peranan ordo dan family Arthropoda yang ditemukan
Tabel 3 Famili dan jumlah Arthropoda dari ordo Araneae

8
9
11

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kategori lokasi (a) dan titik pengambilan sampel (b)
3

Gambar 2 Teknik pengambilan sample
4
Gambar 3 Persentase kelimpahan individu tiap ordo Arthropoda
6
Gambar 4 Lokasi penelitian
7
Gambar 5 Persentase peranan Arthropoda yang ditemukan
8
Gambar 6 Famili Arthropoda predator
10
Gambar 7 Famili Arthropoda Herbivor
12
Gambar 8 Famili Arthropoda detrivor
13
Gambar 9 Famili parasitoid dan Arthropoda lain
14
Gambar 10 Luas serangan hama pada blok 11 dan 5
15
Gambar 11 Proporsi peran Arthropoda berdasarkan metode pengambilan sampel
16


DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5

Posisi lokasi pengambilan sampel
Jumlah individu pada setiap lokasi
Data suhu dan kelembapan mingguan
Data serangan hama di PTPN VIII Gunung Mas, Bogor
Jenis gulma di sekitar lokasi

20
20
22
22
22

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Teh (Camellia sinensis L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang
memiliki peranan strategis bagi Indonesia. Ekspor teh telah menyumbang devisa
yang cukup tinggi sehingga berada di peringkat ke-3 setelah minyak dan gas. Tahun
2010 volume ekspor teh sebesar 87.101 ton atau total nilai sebesar US$178.5 juta
(BPS 2010). Peran lainnya di sektor hilir, perkebunan teh menjadi penyedia bahan
baku industri minuman di dalam maupun luar negeri dan mampu menyerap tenaga
kerja yang besar.
Produksi perkebunan teh Indonesia tahun 2011 menurut Direktorat Jenderal
Pertanian mencapai 150 ton dan lebih rendah dibandingkan dengan produksi tahun
2010 yaitu sebesar 156 ton. Selain produksi yang menurun, volume impor Indonesia
tahun 2011 tercatat cukup tinggi yaitu 19.812 ton atau senilai US$27,32 juta. Faktor
yang mempengaruhi produktivitas teh antara lain sosial-ekonomi seperti biaya
produksi, harga, tenaga kerja, atau tingkat pendidikan, dan faktor biologi, seperti
kondisi lahan pertanian, bibit, varietas, pupuk, pestisida, ataupun keberadaan OPT.
Kartasasmita (2011) menuliskan bahwa tantangan besar dalam produksi bidang
perkebunan teh salah satunya adalah menangani perkembangan hama dan penyakit
tanaman.
Direktur Perlindungan Perkebunan (2002) mengemukakan beberapa hama
tanaman teh seperti Helopeltis spp., Homona coffearia Neitner, Hyposidra talaca
(Walker), dan Cydia leucostoma Meyr. Penyakit yang umum antara lain cacar daun
teh oleh Exobasidium vexans Masse, Ganoderma pseudoferrum (Wakef.) Overeem
& B., penyakit busuk daun, dan die back. Serangan hama dan penyakit ini akan
mempengaruhi produktivitas serta menurunkan kualitas teh.
Gangguan hama dan penyakit tanaman tersebut di atas, saat ini umumnya
dikendalikan dengan aplikasi pestisida. Teknik pengendalian ini bila berlebihan
dapat menimbulkan dampak negatif (Das 2010). Dampak tersebut antara lain
menyebabkan resistensi hama, musnahnya musuh alami, residu pada bahan panen
dan berbahaya bagi lingkungan.
Sistem pengendalian yang lebih ramah lingkungan adalah sistem
pengendalian hama terpadu (PHT). PHT ini telah menjadi kebijakan pengendalian
utama di Indonesia seperti yang digariskan pada UU No.12 tahun 1992 pasal 20
ayat 1. PHT adalah upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan organisme
pengganggu tumbuhan dengan menggunakan satu atau lebih dari berbagai teknik
pengendalian yang dikembangkan dalam suatu kesatuan, untuk mencegah
timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup.
PHT akan berfungsi dengan optimal bila informasi keanekaragaman dan
kelimpahan komponen ekosistem diketahui dengan baik. Peran Arthropoda yang
berfungsi sebagai musuh alami akan sangat penting. Keberadaan musuh alami
dipengaruhi oleh kondisi ekosistem pertanaman yang ada. Keanekaragaman
serangga berkorelasi positif dengan tingkat kompleksitas lingkungannya (Erawati
dan Kahono 2010). Studi terkait peranan hutan oleh Rizali et al. (2002)
menunjukkan bahwa keanekaragaman serangga pada ekosistem sawah sekitar

2

2

hutan yang cenderung masih alami lebih tinggi dibandingkan dengan ekosistem
persawahan biasa.
Namun, informasi mengenai keanekaragaman dan kelimpahan Arthropoda
pada tanaman teh yang berhubungan dengan keanekaragaman lingkungan ini masih
belum banyak dilakukan. Sehingga dirasa penting untuk dilakukan penelitian atau
survey lapang mengenai Arthropoda di teh yang berada di sekitar hutan.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi terkait keanekaragaman dan
kelimpahan Arthropoda dan proporsi peranan Arthropoda pada kebun teh yang
berjarak 300-600 m dari tepi hutan.
Manfaat
Informasi yang diperoleh terkait keanekaragaman dan kelimpahan
Arthropoda pada teh ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan dan pertimbangan
bagi peneliti lain. Bagi perusahaan PTPN VIII diharapkan memperoleh informasi
baru terkait pengelolaan hama teh secara PHT dengan teknik menjaga
keseimbangan komponen ekosistem seperti musuh alami dan hama.

3

BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan data berupa keanekaragaman dan kelimpahan Arthropoda
dilakukan pada perkebunan teh PTPN VIII Gunung Mas, Cisarua, Bogor.
Identifikasi Arthropoda dilaksanakan di laboratorium Ekologi Serangga
Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2013.

Metode Penelitian
Kategori lokasi
Pengambilan data keanekaragaman dan kelimpahan Arthropoda dilakukan
pada kebun teh yang berlokasi 300-600 m dari tepi hutan. Luas lokasi kebun teh
yang diamati adalah 9000 m2 dengan panjang 300 m dan lebar 30 m. Lokasi
penelitian dibagi dengan tiga kategori jarak, yaitu jarak 300-400 m (lokasi D), 400500 m (lokasi E), dan 500-600 m (lokasi F) (Gambar 1a). Setiap kategori ditetapkan
lima titik pengambilan sample (pola diagonal) dengan perkiraan luas masingmasing titik sample adalah 2 m2 (Gambar 1b). Total titik pengambilan sampel
adalah 15 titik.

(a)
(b)
Gambar 1 Kategori lokasi (a) dan titik pengambilan sampel (b)

4

4

Pengambilan sampel
Pengambilan sample Arthropoda menggunakan tiga teknik yaitu pemasangan
pitfall trap, penjaringan serangga, dan penggoyangan dahan (branches beating).
Dilakukan pula pengambilan data berupa suhu dan kelembapan lingkungan dengan
termohigrometer dan pencatatan data curah hujan dari pengelola kebun teh Gunung
Mas.
Pitfall trap. Metode pitfall trap digunakan untuk mendapatkan Arthropoda
permukaan tanah. Pitfall trap adalah perangkap yang terbuat dari gelas bekas
minuman yang ditanam di tanah (Gambar 2a). Posisi permukaan gelas diatur sejajar
dengan permukaan tanah. Gelas kemudian diisi air sabun sehingga memenuhi 1/3
bagian gelas. Gelas ditutup dengan seng penutup untuk menghindari masuknya air
hujan. Setiap titik sampel diletakkan satu buah pitfall trap yang disimpan selama
24 jam. Arthropoda kemudian diambil dan disimpan di botol koleksi untuk
diidentifikasi di laboratorium.
Penjaringan serangga. Metode penjaringan serangga dilakukan untuk
mendapatkan Arthropoda yang aktif terbang. Penjaringan dilakukan dengan 10 kali
ayunan tunggal pada setiap titik pengambilan sampel (Gambar 2b). Arthropoda
yang diperoleh kemudian diambil dan disimpan di botol koleksi untuk diidentifikasi
di laboratorium.
Branches beating. Metode ini dilakukan untuk memperoleh Arthropoda yang
ada di pohon teh, baik menempel di daun ataupun di dahan yang memiliki
kemungkinan tidak masuk ke dalam jaring atau pitfall trap. Dahan teh digoyang
dengan menggunakan tongkat sebanyak 10 kali penggoyangan dahan (Gambar 2c).
Di bagian bawah pohon diberi alas kain putih berukuran 1x1 m untuk menampung
serangga yang jatuh. Arthropoda kemudian diambil dan disimpan di botol koleksi
untuk diidentifikasi di laboratorium.

(a)

(b)
Gambar 2 Teknik pengambilan sampel

(c)

5

Identifikasi Arthropoda
Arthropoda yang diperoleh diidentifikasi di Laboratorium Ekologi,
Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor. Identifikasi dilakukan
hingga tingkat famili dengan menggunakan buku identifikasi Pengenalan Pelajaran
Serangga edisi keenam Borror et al (1996) dan website www.bugguide.net yang
dikelola oleh Iowa State University Entomology.
Analisis data
Data keanekaragaman dan kelimpahan Arthropoda ditampilkan
menggunakan Microsoft Excel 2013, dilanjutkan dengan analisis deskriptif.
Hubungan proporsi Arthropoda predator dengan Tingkat Serangan Hama
Bagian tanaman di PTPN VIII Gunung Mas memiliki data mengenai tingkat
serangan hama setiap bulan. Data dikaitkan dengan proporsi Arthropoda predator
yang ditemukan dengan pengkategorian serangan hama meliputi serangan ringan
(< 2 ha), sedang (2 ha), dan serangan berat (