Transformasi Koordinat menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Resilient (Studi Kasus: Daerah Sumatera Bagian Selatan)

(1)

ABSTRACT

NURFITRIANA. Coordinate Transformation Using Resilient Backpropagation. Supervised by AZIZ KUSTIYO.

Genuk Datum and World Geodetic System 1984 (WGS’84) are used as geodetic reference frames in Indonesia. To fully utilize the technology of WGS’84, it is necessary to transform two-dimensional (2D) coordinate data from Genuk to WGS’84. The four-parameter similarity transformation method is frequently used for 2D coordinate transformation in geodesy. In this study, Resilient Backpropagation (Rprop) model is evaluated as an alternative 2D coordinate transformation method. Rprop is compared with four-parameter similarity transformation over a test area in terms of mean square error. The result indicates that the employment of Rprop transformed 2D coordinate (x, y) is more accurate than four-parameter similarity transformation and can be useful for 2D coordinate transformation between Genuk and WGS’84.

Keywords: 2D coordinate transformation, four-parameter similarity transformation, genuk datum, resilient backpropagation, World Geodetic System 1984(WGS’84)


(2)

RESILIENT

(Studi Kasus: Daerah Sumatera Bagian Selatan)

NURFITRIANA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012


(3)

NURFITRIANA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

TRANSFORMASI KOORDINAT MENGGUNAKAN

JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

RESILIENT

(Studi Kasus: Daerah Sumatera Bagian Selatan)

NURFITRIANA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer pada


(4)

NURFITRIANA. Coordinate Transformation Using Resilient Backpropagation. Supervised by AZIZ KUSTIYO.

Genuk Datum and World Geodetic System 1984 (WGS’84) are used as geodetic reference frames in Indonesia. To fully utilize the technology of WGS’84, it is necessary to transform two-dimensional (2D) coordinate data from Genuk to WGS’84. The four-parameter similarity transformation method is frequently used for 2D coordinate transformation in geodesy. In this study, Resilient Backpropagation (Rprop) model is evaluated as an alternative 2D coordinate transformation method. Rprop is compared with four-parameter similarity transformation over a test area in terms of mean square error. The result indicates that the employment of Rprop transformed 2D coordinate (x, y) is more accurate than four-parameter similarity transformation and can be useful for 2D coordinate transformation between Genuk and WGS’84.

Keywords: 2D coordinate transformation, four-parameter similarity transformation, genuk datum, resilient backpropagation, World Geodetic System 1984(WGS’84)


(5)

Judul Skripsi : Transformasi Koordinat menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik

Resilient (Studi Kasus: Daerah Sumatera Bagian Selatan)

Nama : Nurfitriana

NIM : G64070013

Menyetujui: Pembimbing,

Aziz Kustiyo, S.Si, M.Kom NIP. 19700719 199802 1 001

Mengetahui:

Ketua Departemen Ilmu Komputer,

Dr.Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom NIP. 19660702 199302 1 001


(6)

penulis bisa membuat dan menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini. Judul penelitian ini adalah Transformasi Koordinat Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Resilient Backpropagation (Studi kasus: Daerah Sumatera Bagian Selatan). Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada Aziz Kustiyo, S.Si, M.Kom, sebagai komisi pembimbing dan Hafzal Hanief S.Si sebagai pakar, yang banyak memberikan arahan, saran, motivasi, dan semangat selama penelitian dan penulisan skripsi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom dan Annisa, S.Kom, M.Kom sebagai dosen penguji atas segala saran dan perbaikan dalam skripsi ini.

Rasa hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibunda Yuldiana dan Ayahanda Harmen atas doa, nasehat, dan motivasi yang diberikan. Kepada saudaraku Warda Nur Rahmah dan Nurul Husni penulis mengucapkan terima kasih atas doa, cinta, dan motivasinya.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Putri, Nova, Zora, Amy, Ichonk, teman-teman satu bimbingan, Amanda, Anti, Danar, Fauzan, Faza, Jilly, dan teman-teman Ilmu Komputer 44 IPB atas kebersamaan dan semangat yang telah diberikan. Kepada semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu penulis mengucapkan terima kasih. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2012


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 1 Agustus 1989 di Bukittinggi. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Harmen dan Yuldiana.

Pendidikan SD, SMP, dan SMA penulis tempuh di kota Bukittinggi. Pada tahun 2007, penulis lulus dari SMAN 3 Bukittinggi. Pada tahun yang sama, penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis juga pernah melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Pertamina Refinery Unit VI Balongan Indramayu pada tahun 2010.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 1

Ruang Lingkup Penelitian ... 1

TINJAUAN PUSTAKA Datum Genuk ... 1

Datum World Geodetic System 1984 (WGS’84) ... 2

Global Positioning System (GPS) ... 2

Similarity Transformation ... 2

Jaringan Syaraf Tiruan (JST) ... 2

Propagasi Balik Resilient ... 3

Mean Square Error (MSE) ... 3

METODE PENELITIAN Pengambilan Data ... 4

Verifikasi dan Validasi Data... 4

Data Latih dan Data Uji ... 5

Pelatihan dengan menggunakan JPBR ... 5

Pengujian dengan menggunakan JPBR ... 5

Similarity Transformation ... 5

Analisis Hasil ... 6

Lingkungan Pengembangan ... 6

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Data ... 6

Penentuan Hidden Neuron JPBR yang Optimal ... 9

Perbandingan MSE Similarity Transformation dan JPBRSeluruh Data ... 9

Perbandingan MSE Similarity Transformation dan JPBRData Screening Ketiga ... 9

Perbandingan MSE Similarity Transformation dan JPBR Data Screening Keempat ... 11

Perbandingan MSE Similarity Transformation dan JPBR Data Screening 1.96 x Standar Deviasi 13 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 15

Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 15


(9)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Parameter JPBR ... 5

2 Keterangan data awal ... 6

3 MSE data awal ... 6

4 Keterangan data screening pertama ... 7

5 MSE data screening pertama ... 7

6 Keterangan data screening kedua ... 7

7 MSE data screening kedua ... 7

8 Keterangan data screening ketiga ... 7

9 MSE data screening ketiga ... 8

10 Keterangan data screening keempat ... 8

11 MSE data screening keempat ... 8

12 MSE seluruh data ... 9

13 MSE data screening dengan z=1.96 ... 14

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 Model JST sederhana. ... 2

2 Jaringan syaraf propagasi balik dengan satu lapis tersembunyi. ... 3

3 Alur metode penelitian. ... 4

4 Tahap verifikasi dan validasi data. ... 5

5 Arsitektur JST dengan 3 hidden neuron. ... 5

6 Plot data awal. ... 6

7 Plot data screening pertama. ... 7

8 Plot data screening kedua. ... 7

9 Plot data screening ketiga. ... 8

10 Plot data screening keempat. ... 8

11 Alur penyaringan data. ... 8

12 Plot ∆x & ∆y dari data screening ketiga dan data screening keempat. ... 9

13 Histogram MSE similarity transformation dan MSE JPBR untuk seluruh data. ... 9

14 Histogram MSE similarity transformation dan MSE JPBR data latih data screening ketiga. ... 10

15 Histogram MSE data latih data screening ketiga menggunakan JPBR dengan target outputx dan target outputy... 10

16 Histogram MSE similarity transformation dan MSE JPBR data uji data screening ketiga. ... 11

17 Histogram MSE data uji data screening ketiga menggunakan JPBR dengan target outputx dan target outputy. ... 11

18 Histogram MSE similarity transformation dan MSE JPBR data latih data screening keempat. .... 12

19 Histogram MSE data latih data screening keempat menggunakan JPBR dengan target outputx dan target outputy... 12

20 Histogram MSE similarity transformation dan MSE JPBR data uji data screening keempat. ... 13

21 Histogram MSE data uji data screening keempat menggunakan JPBR dengan target outputx dan target outputy... 13

22 Histogram MSE similarity transformation dan MSE JPBR data uji data screening terakhir. ... 14

23 Histogram MSE data uji data screening terakhir menggunakan JPBR dengan target outputx dan target outputy... 15


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Algoritme propagasi balik resilient ... 18

2 Data awal... 21

3 Data screening pertama ... 24

4 Data screening kedua ... 26

5 Data screening ketiga ... 28

6 Data screening keempat ... 29

7 Plot ∆x dan ∆y seluruh data ... 30

8 MSE data latih data screening ketiga ... 31

9 MSE data uji data screening ketiga ... 32

10 MSE data latih data screening keempat ... 33

11 MSE data uji data screening keempat ... 34

12 Data screening terakhir ... 35

13 Nilai MSE data latih data screening terakhir ... 37


(11)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Datum merupakan model matematika yang membagi bumi dalam beberapa zona dengan satuan nilai meter. Menurut luas areanya, datum terbagi menjadi datum lokal, datum regional, dan datum global. Datum lokal adalah datum yang paling sesuai dengan bentuk geoid pada daerah yang tidak terlalu luas, sedangkan datum global adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang sesuai dengan bentuk geoid seluruh permukaan bumi.

Setiap titik di permukaan bumi akan memiliki koordinat geodesi yang berbeda pada datum geodesi yang berbeda. Penggunaan datum yang salah akan berakibat pada kesalahan posisi dari lokasi sebenarnya di lapangan (Abidin et al. 2005). Berdasarkan sejarah penggunaan datum, Indonesia pernah menggunakan beberapa datum lokal sebagai referensi sistem pemetaan, di antaranya Datum Genuk (Pulau Jawa) menggunakan model

ellipsoid Bessel 1841 yang ditentukan menggunakan metode triangulasi (Abidin & Handoko 2002).

Dengan kemajuan teknologi satelit Global Positioning System (GPS), Indonesia menetapkan datum global yaitu datum World Geodetic System 1984 (WGS’84) yang geosentrik. WGS’84 merupakan datum yang digunakan pada sistem pengukuran GPS. Indonesia harus melakukan transformasi datum menjadi datum WGS’84 agar bisa sepenuhnya memanfaatkan WGS’84 (Turgut 2010).

Mengingat adanya peta-peta yang menggunakan sistem lama (datum Genuk) sebagai referensi sistem pemetaan, perlu diadakan standardisasi berupa transformasi koordinat atau transformasi datum dari datum Genuk menjadi datum WGS’84. Similarity transformation empat parameter merupakan model yang biasa digunakan pada transformasi koordinat dua dimensi (2D) dalam geodesi.

Transformasi koordinat datum Genuk menjadi datum WGS’84 pernah dilakukan oleh Aji & Ristandi (2010) dengan judul penelitian

Old Wells Repositioning. Penelitian tersebut melakukan transformasi koordinat data datum Batavia 1841 yang menggunakan model

ellipsoid Bessel 1841 menjadi datum WGS’84 menggunakan model matematika Moledeski-Badekas. Pemilihan model matematika yang digunakan untuk transformasi koordinat memegang peranan yang penting dalam transformasi koordinat. Menurut Aji &

Ristandi, penggunaan model matematika

Moledeski-Badekas merupakan model yang tepat untuk transformasi data koordinat.

Penelitian lainnya yang pernah dilakukan adalah Coordinate Transformation with Neural Networks and with Polynomials in Hungary

(Zaletnyik 2004). Penelitian ini melakukan transformasi koordinat WGS’84 menjadi EOV (datum yang digunakan di Hungaria) menggunakan Jaringan Saraf Tiruan (JST) propagasi balik. Hasil transformasi kemudian dibandingkan dengan metode konvensional, yaitu transformasi polinomial. Menurut Zaletnyik, JST baik digunakan sebagai alat untuk transformasi koordinat apabila data yang digunakan berjumlah besar.

Resilient Backpropagation merupakan sebuah algoritme yang lebih baik berdasarkan kecepatan konvergen dan tingkat akurasinya (Chen & Su 2010). Algoritme propagasi balik

resilient berusaha untuk mengeliminasi besarnya efek dari turunan parsial dengan cara hanya menggunakan tanda turunannya dan mengabaikan besarnya nilai turunan.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1 Menerapkan JST propagasi balik resilient

pada sistem transformasi data koordinat. 2 Membangun aplikasi sederhana untuk

membuat model transformasi koordinat dengan menggunakan propagasi balik

resilient.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah: 1 Koordinat yang digunakan merupakan

koordinat 2D (x, y).

2 Data yang digunakan merupakan data koordinat daerah Sumatera bagian selatan yang tergabung dalam UTM 48S.

3 Penelitian menggunakan seluruh titik sekutu (110 titik sekutu) pada area Sumatera bagian selatan.

4 Data yang akan ditransformasi merupakan data koordinat datum Genuk dan hasil transformasi akan dibandingkan dengan data koordinat WGS’84.

5 Propagasi balik yang digunakan adalah propagasi balik resilient.

TINJAUAN PUSTAKA

Datum Genuk

Datum Genuk merupakan datum lokal yang digunakan di Indonesia yang menggunakan


(12)

model ellipsoid Bessel 1841 (Aji & Ristandi 2010). Datum Genuk merupakan datum yang digunakan untuk titik-titik triangulasi Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, sampai Nusa Tenggara. Wilayah laut yang menggunakan datum ini adalah Sumatera, Jawa, Bali, sampai Nusa Tenggara.

Datum World Geodetic System 1984 (WGS’84)

Datum WGS’84 merupakan kerangka acuan yang digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk semua pemetaan,

charting, survei, dan kebutuhan navigasi. Datum WGS’84 ditentukan menggunakan teknik survei satelit Doppler pada Januari 1987. Pada Januari 1994, akurasi pengukuran menggunakan WGS’84 ditingkatkan dengan menggunakan pengukuran satelit Global Positioning System (GPS). Sekarang kerangka acuan ini sudah secara resmi disebut WGS’84. Global Positioning System (GPS)

Global Positioning System (GPS) didesain, diciptakan, dan dioperasikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Satelit GPS yang pertama diluncurkan pada tahun 1978 dan sepenuhnya operasional pada pertengahan 1990-an (Xu 2007).

Global Positioning System terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa (space

segmen) yang terdiri atas satelit-satelit GPS, segmen sistem kontrol (control segment) yang terdiri atas stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen pemakai (user segment) yang terdiri atas pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan pengolah sinyal data GPS (Pratomo 2004).

Similarity Transformation

Aktivitas dasar dari survei daratan adalah pengintegrasian set-set data geodetik, yang dikumpulkan dengan berbagai macam cara, menjadi sebuah data set yang konsisten yang menggunakan kerangka referensi geodetik yang

biasa digunakan. Kebutuhan untuk

mentransformasi data dari satu kerangka referensi geodetik menjadi kerangka referensi geodetik lainnya dapat diselesaikan dengan menerapkan transformasi koordinat (Mitsakaki 2004).

Terdapat beberapa model transformasi koordinat. Salah satunya transformasi empat parameter, yaitu dua parameter translasi ∆x0

dan ∆y0, satu parameter rotasi θ, dan satu parameter skalar K. Similarity transformation

2D juga dikenal dengan transformasi Helmert, dengan rumus berikut:

x2=ax1-by1+∆x0 y2=ay1+bx1+∆y0

dengan a=Kcosθ dan b=Ksinθ. Transformasi Helmert juga bisa dirumuskan dalam bentuk matriks berikut:

x2 y2 =

x0 ∆y0 +K

cosθ sinθ

- sinθ cosθ

x1 y1 Jaringan Syaraf Tiruan (JST)

Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah pemrosesan informasi yang memiliki karakteristik yang mirip dengan jaringan syaraf biologis (Siang 2004). JST dibentuk sebagai generalisasi model matematika dari jaringan syaraf biologis, dengan asumsi bahwa:

1 Pemrosesan informasi terjadi pada banyak elemen sederhana (neuron).

2 Sinyal dikirimkan di antara neuron-neuron melalui penghubung-penghubung.

3 Penghubung antarneuron memiliki bobot yang akan memperkuat atau memperlemah sinyal.

4 Untuk menentukan output, setiap neuron menggunakan fungsi aktivasi (biasanya bukan fungsi linear) yang dikenakan pada jumlah input yang diterima. Besarnya

output ini selanjutnya dibandingkan dengan suatu batas ambang.

Sebagai contoh, neuron Y menerima input

dari neuron X1,. .., Xn (Gambar 1). Bobot pada hubungan dari X1, …, ke neuron Y adalah

, …, . Input untuk neuron ke Y (y_in) adalah jumlah perkalian antara sinyal X1, …, Xn

dan bobotnya sebagai berikut:

y_in = w1x1 + …. + wnxn =

Nilai aktivasi y dari neuron Y ditentukan oleh fungsi aktivasi terhadap input yang diterimanya, y=f(y_in). Fungsi aktivasi merupakan fungsi yang menentukan level aktivasi, yakni keadaan internal sebuah neuron dalam jaringan. Output aktivasi ini biasanya dikirim sebagai sinyal ke semua neuron pada

layer di atasnya.

Gambar 1 Model JST sederhana. x1 x2 ⬚ x3 w1 w2 w3


(13)

3

Propagasi Balik Resilient

JST propagasi balik adalah JST dengan topologi multi-lapis (multilayer) dengan satu lapis masukan (lapis x), satu atau lebih lapis tersembunyi (lapis z), dan satu lapis keluaran (lapis y). Setiap lapis memiliki neuron-neuron (unit-unit) yang dimodelkan dengan lingkaran (Gambar 2).

Gambar 2 Jaringan syaraf propagasi balik dengan satu lapis tersembunyi. Neuron pada satu lapis dengan neuron pada lapis berikutnya dihubungkan dengan model koneksi yang memiliki bobot-bobot (weights) w

dan v. Lapis tersembunyi dapat memiliki bias dengan bobot sama dengan satu (Dhaneswara & Moertini 2004).

Pelatihan propagasi balik meliputi 3 fase, yaitu:

1 Propagasi maju, sinyal masukan (xi)

dipropagasikan ke lapisan tersembunyi menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Keluaran dari setiap unit lapisan tersembunyi (zj) tersebut

selanjutnya dipropagasikan maju lagi ke lapisan tersembunyi di atasnya menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Demikian seterusnya hingga dihasilkan keluaran jaringan (yk).

2 Propagasi mundur, berdasarkan kesalahan

tk-yk, dengan tk adalah target yk yang harus

dicapai, dihitung faktor δk(k=1,2, ..,m) yang dipakai untuk mendistribusikan kesalahan unit yk ke semua unit tersembunyi yang terhubung langsung dengan yk. Faktor

δk juga dipakai untuk mengubah bobot garis yang berhubungan langsung dengan unit keluaran. Dengan cara yang sama, dihitung faktor δk di setiap unit di lapisan tersembunyi sebagai dasar perubahan bobot semua garis yang berasal dari unit

tersembunyi di lapisan di bawahnya. Demikian seterusnya hingga semua faktor δ di unit tersembunyi yang berhubungan langsung dengan unit masukan dihitung. 3 Perubahan bobot, setelah semua faktor δ

dihitung, bobot semua garis dimodifikasi secara bersamaan. Perubahan bobot suatu garis didasarkan atas faktor δ neuron di lapisan atasnya.

Ketiga fase tersebut diulang-ulang hingga kondisi penghentian dipenuhi (Siang 2009).

Algoritme propagasi balik resilient berusaha untuk mengeliminasi besarnya efek dari turunan parsial dengan cara menggunakan tanda turunannya saja dan mengabaikan besarnya nilai turunan. Tanda turunan ini akan menentukan arah perbaikan bobot-bobot. Besarnya perubahan setiap bobot ditentukan oleh suatu faktor yang diatur pada parameter yang disebut Faktor Naik (FN) atau Faktor Turun (FT). Apabila gradient fungsi error

berubah tanda dari satu iterasi ke iterasi berikutnya, bobot akan berkurang sebesar FT. Sebaliknya, apabila gradient error tidak berubah tanda dari satu iterasi ke iterasi berikutnya, bobot akan bertambah sebesar FN. Apabila gradient error sama dengan 0, perubahan bobot sama dengan perubahan bobot sebelumnya.

Pada awal iterasi, besarnya perubahan bobot diinisialisasikan dengan parameter delta0. Besarnya perubahan tidak boleh melebihi batas maksimum yang terdapat pada parameter

deltamax. Apabila perubahan bobot melebihi maksimum perubahan bobot, perubahan bobot akan disetsama dengan maksimum perubahan bobot. Algoritme lengkap propagasi balik

resilient bisa dilihat pada Lampiran 1. Mean Square Error (MSE)

Mean Square Error merupakan salah satu cara menghitung kesalahan dalam peramalan. MSE dihitung dengan mengkuadratkan hasil kesalahan peramalan. MSE memiliki beberapa kelebihan, di antaranya proses perhitungannya yang sederhana dan proses komputasinya yang mudah. Selain itu, perhitungan MSE membutuhkan memori yang sedikit, bisa mengevaluasi setiap sampel, dan antarsampel tidak saling tergantung satu sama lainnya (Wang & Bovik 2009). Rumus perhitungan MSE dapat dilihat sebagai berikut.

MSE= 1

n (F-T) 2 n


(14)

dengan n = jumlah titik,

F = nilai prediksi,

T = nilai target.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan dua model, yaitu model dengan input koordinat x dan koordinat y datum Genuk dan output koordinat

x datum WGS’84, dan model dengan input

koordinat x dan koordinat y datum Genuk dan

output koordinat y datum WGS’84. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah transformasi koordinat menggunakan JST propagasi balik resilient (JPBR) dan Similarity Transformation. Setiap model melakukan 25 kali percobaan.

Penelitian dimulai dengan melakukan studi pustaka, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data berupa data koordinat 2D. Data yang telah diperoleh kemudian diolah pada tahap verifikasi dan validasi data hingga data memenuhi kondisi tertentu.

Data yang telah diseleksi pada tahap verifikasi dan validasi data dibagi menjadi data latih dan data uji. Data latih dan data uji yang diperoleh diproses dengan menggunakan model

similarity transformation dan JPBR untuk mendapatkan nilai MSE dari masing-masing data.

Nilai MSE yang diperoleh kemudian dianalisis pada tahap analisis hasil. Hasil analisis MSE data akan digunakan sebagai evaluasi. Alur metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

Pengambilan Data

Data yang digunakan adalah data koordinat daerah Sumatera bagian selatan. Penelitian ini menggunakan titik sekutu dengan koordinat 2D, yaitu x dan y. Nilai x merupakan derajat bujur dan y merupakan derajat lintang.

Verifikasi dan Validasi Data

Pada tahap ini, data awal dibersihkan terlebih dahulu sebelum diseleksi. Data yang telah dibersihkan kemudian diseleksi untuk menghilangkan kesalahan blunder yang ada pada data. Kesalahan ini biasanya diakibatkan oleh ketidaktelitian pengamat seperti kesalahan pembacaan alat ukur atau kesalahan saat pencatatan nilai yang seharusnya.

Gambar 3 Alur metode penelitian. Proses seleksi data dilakukan dengan menggunakan distribusi Gaussian. Pencilan yang ada dalam data ditentukan dengan rumus berikut:

x= |xWGS'84- xGenuk| ∆y= yWGS'84- yGenuk

tidak ya

Pengujian JPBR

Similarity Transfromation

Pelatihan JPBR Pengambilan data

Verifikasi dan validasi data

Mulai

Studi pustaka

Selesai Analisis

hasil MSE

optimal?

Data latih

Data uji

Pengujian parameter


(15)

5

stdevx=

∑(∆x-∆x)2 (n-1)

stdevy=

∑(∆y-∆y)2 (n-1)

dengan ∆x = rata-rata dari ∆x,

∆y = rata-rata dari ∆y, stdevx = standar deviasi dari ∆x,

stdevy = standar deviasi dari ∆y.

Setelah mengetahui nilai dari ∆x, ∆y, stdevx, dan stdev∆y, dilakukan proses

pemilihan pencilan. Pencilan ini akan dihapus dari data (tidak digunakan). Proses pemilihan pencilan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

pencilan= |∆x(i)-∆x| >stdevx pencilan= |∆y(i)-∆y| > stdev∆y

Tahap verifikasi dan validasi data dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Tahap verifikasi dan validasi data.

Data Latih dan Data Uji

Setelah melalui tahap verifikasi dan validasi data, dilakukan pembagian data menjadi data latih dan data uji. Data dibagi dengan bobot 70% untuk data latih dan 30% untuk data uji. Data dipresentasikan ke dalam matriks m x 2, dengan m adalah jumlah data.

Pelatihan dengan menggunakan JPBR

Langkah selanjutnya adalah melakukan pelatihan dengan menggunakan data latih. Penelitian ini menggunakan dua neuron inputx0

dan y0datum Genuk sebagai data input dan satu neuron outputxT atau yT dari datum WGS’84.

Arsitektur JST dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Arsitektur JST dengan 3 hidden neuron.

Pelatihan dilakukan dengan parameter yang ditunjukkan Tabel 1.

Tabel 1 Parameter JPBR

Karakteristik Spesifikasi Arsitektur 1 hiddenlayer Neuron input 2

Hidden neuron 1, 2, 5, 10 Neuron output 1

Inisialisasi bobot Nguyen-Widrow Fungsi aktivasi Fungsi Identitas Learning rate 0.01

delta0 0.07

deltamax 50

Toleransi galat 10-3

Faktor Naik 1.2 Faktor Turun 0.5 Maksimum epoh 1000

Pengujian dengan menggunakan JPBR

Seperti tahap pelatihan, pada pengujian, juga digunakan dua neuron input x0 dan y0 datum

Genuk sebagai data input dan satu neuron

output xT atau yT dari datum WGS’84 sebagai

data target. Setelah dilakukan pelatihan, dilakukan pengujian menggunakan data latih dan data uji. Hasil pengujian berupa nilai MSE dari masing-masing data. Semakin kecil nilai MSE, hasil yang didapatkan akan semakin baik. Similarity Transformation

Data latih dan data uji yang telah dipilih ditranformasi dengan menggunakan similarity transformation. Berdasarkan hasil transformasi, dapat ditentukan MSE dari data latih dan data uji. Nilai MSE akan digunakan untuk menentukan kinerja dari transformasi menggunakan JPBR. Penelitian dimulai dengan Hitung ∆x, ∆y,

x, ∆y, stdevx,

stdevy

Selesai Data

Buang pencilan

1


(16)

menentukan empat parameter yang mempengaruhi transformasi untuk mendapatkan MSE. Langkah yang dilakukan untuk mendapatkan parameter tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

x2=ax1-by1+∆x0 y2=ay1+bx1+∆y0

dengan a=Kcosθ, b=Ksinθ, ∆x0=Tx, dan ∆y0=Ty. Dengan demikian, persamaan tersebut

dapat diubah ke dalam bentuk matriks menjadi:

x2=ax1-by1+∆x0 y2=bx1+ay1+∆y0 x2

y2 =K

cosθ sinθ

- sinθ cosθ

x1 y1 +

Tx Ty = a b -b a . x1 y1 +

Tx Ty

= ax1-by1+Tx

bx1+ay1+Ty

= x1 -y1 y1 x1

1 0 0 1 .

a b Tx Ty

Formula di atas dapat disederhanakan menjadi:

F = A*X

Berdasarkan formula yang disederhanakan didapat nilai X, yaitu:

X= (AT.A)*(AT.F) Fbaru = X * A

MSE= 1

n (Fbaru-F) 2 n

i=1

MSE yang didapat akan digunakan sebagai tingkat akurasi pada similarity transformation. Setelah melakukan perhitungan MSE data latih, dilakukan perhitungan MSE data uji dengan menggunakan parameter yang dihasilkan pada data latih.

Analisis Hasil

Pada tahap ini, dilakukan analisis hasil dengan cara melakukan perbandingan antara hasil yang didapatkan menggunakan model

similarity transformation dan JPBR. Hasil pengujian dikatakan bagus jika nilai MSE JPBR lebih kecil dibanding MSE similarity transformation dan nilai MSE untuk kedua model mendekati nol.

Lingkungan Pengembangan

Lingkungan penelitian yang digunakan adalah:

1 Perangkat lunak: Microsoft® Windows 7 Professional, MATLAB R2008b.

2 Perangkat keras: Komputer personal dengan spesifikasi Intel® Core™2 CPU, 1.66GHz, RAM 1024MB.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Data

Data koordinat yang digunakan merupakan seluruh titik sekutu pada daerah Sumatera bagian selatan dengan jumlah data awal sebanyak 110 data. Data awal dapat dilihat pada Lampiran 2.

Pada percobaan ini, dilakukan perhitungan nilai MSE pada data awal dan data yang telah dipilih (screening) untuk menentukan kondisi yang harus dipenuhi oleh data agar dapat diproses dengan baik oleh similarity transformation dan JPBR. Data awal terdiri atas 110 data. Plot data awal dapat dilihat pada Gambar 6. Keterangan data awal dapat dilihat pada Tabel 2.

Gambar 6 Plot data awal. Tabel 2 Keterangan data awal

Keterangan Standar deviasi Rata-rata

x 76.81 126.37

y 75.34 60.38

Data awal dibagi menjadi data latih dan data uji. Data latih dan data uji dari data awal dihitung MSE-nya dengan menggunakan kedua model. Nilai MSE data latih dan data uji dari data awal dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 MSE data awal

Keterangan Data latih Data uji Similarity 11.50x103

6.03 x103

JPBR (x) 12.30x103

15.50 x103

JPBR (y) 12.30x103

2.06 x103

96 96 97 97 98 98 99

0 20 40 60

k o o rd in a t y ( 1 0 0 0 0 0 )


(17)

7

MSE dianggap bagus apabila MSE JPBR tidak jauh berbeda dibanding MSE similarity transformation dan nilai MSE untuk kedua model mendekati nol. Untuk data awal, selisih MSE JPBR dan similarity transformation

sangat besar, baik untuk data latih maupun data uji, sehingga data perlu dibersihkan ulang.

Setelah data awal dibersihkan, diperoleh data screening pertama dengan jumlah data sebanyak 79 data. Data screening pertama dapat dilihat pada Lampiran 3. Plot dari data

screening pertama dapat dilihat pada Gambar 7. Keterangan data screening pertama dapat dilihat pada Tabel 4.

Gambar 7 Plot data screening pertama. Tabel 4 Keterangan data screening pertama Keterangan Standar deviasi Rata-rata

x 36.44 155.62

y 14.03 49.81

Data screening pertama dibagi menjadi data latih dan data uji. Data latih dan data uji dari data screening pertama dihitung MSE-nya dengan menggunakan kedua model. Nilai MSE data latih dan data uji dari data screening

pertama dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 MSE data screening pertama

Keterangan Data latih Data uji Similarity 1030.00 4.03 x103

JPBR (x) 2030.00 13.30 x103

JPBR (y) 315.81 1.28 x103

Nilai MSE data screening pertama lebih kecil dibanding nilai MSE data awal, tetapi selisih MSE dari kedua model pada data uji maupun data latih masih terlalu besar sehingga data perlu dibersihkan ulang. Setelah data

screening pertama dibersihkan, diperoleh data

screening kedua dengan jumlah data sebanyak 66 data. Data screening kedua dapat dilihat pada Lampiran 4. Plot dari data screening kedua dapat dilihat pada Gambar 8. Keterangan data

screening kedua dapat dilihat pada Tabel 6.

Gambar 8 Plot data screening kedua. Tabel 6 Keterangan data screening kedua

Keterangan Standar deviasi Rata-rata

x 15.43 169.89

y 6.11 49.98

Data screening kedua dibagi menjadi data latih dan data uji. Data latih dan data uji dari data screening kedua dihitung MSE-nya dengan menggunakan kedua model. Nilai MSE data latih dan data uji dari data screening kedua dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 MSE data screening kedua Keterangan Data latih Data uji Similarity 111.78 178.61 JPBR (x) 180.53 267.73

JPBR (y) 16.19 13.48

Nilai MSE data screening kedua lebih kecil dibanding nilai MSE data screening pertama, namun selisih MSE dari kedua model pada data uji maupun data latih masih cukup besar sehingga data perlu dibersihkan ulang. Setelah data screening kedua dibersihkan, diperoleh data screening ketiga dengan jumlah data sebanyak 30 data. Data screening ketiga dapat dilihat pada Lampiran 5. Plot dari data

screening ketiga dapat dilihat pada Gambar 9. Keterangan data screening ketiga dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Keterangan data screening ketiga Keterangan Standar deviasi Rata-rata

x 3.91 172.97

y 1.50 49.06

Data screening ketiga dibagi menjadi data latih dan data uji. Data latih dan data uji dari data screening ketiga dihitung MSE-nya dengan menggunakan kedua model. Nilai MSE data latih dan data uji dari data screening ketiga dapat dilihat pada Tabel 9.

96 96 97 97 98 98 99

30 40 50

k o o rd in a t y ( 1 0 0 0 0 0 )

koordinat x (10000)

96 96 97 97 98 98 99

30 35 40 45

k o o rd in a t y ( 1 0 0 0 0 0 )


(18)

Gambar 9 Plot data screening ketiga. Tabel 9 MSE data screening ketiga

Keterangan Data latih Data uji

Similarity 7.34 9.03

JPBR (x) 11.98 17.24

JPBR (y) 2.22 1.45

Nilai MSE data screening ketiga lebih kecil dibanding MSE data screening kedua. Selisih MSE dari kedua model pada data uji dan data latih cukup kecil, tetapi nilai MSE yang diperoleh belum mendekati nol sehingga data perlu dibersihkan ulang.

Setelah data screening ketiga dibersihkan, diperoleh data screening keempat dengan jumlah data sebanyak 16 data. Data screening

keempat dapat dilihat pada Lampiran 6. Plot dari data screening keempat dapat dilihat pada Gambar 10. Keterangan data screening keempat dapat dilihat pada Tabel 10.

Gambar 10 Plot data screening keempat. Tabel 10 Keterangan data screening keempat

Keterangan Standar Deviasi Rata-rata

x 1.20 171.09

y 0.82 49.17

Data screening keempat dibagi menjadi data latih dan data uji. Data latih dan data uji dari data screening keempat kemudian dihitung MSE-nya dengan menggunakan kedua model. Nilai MSE data latih dan data uji dari data

screening keempat dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 MSE data screening keempat Keterangan Data latih Data uji

Similarity 0.31 0.06

JPBR (x) 0.15 0.40

JPBR (y) 0.33 0.27

Nilai MSE data screening keempat lebih kecil dibanding MSE data screening ketiga. Nilai MSE untuk kedua model sudah mendekati nol sehingga data tidak perlu dibersihkan ulang. Nilai MSE data screening ketiga menggunakan similarity transformation dan JPBR dengan target y cukup kecil, dengan nilai standar deviasi ∆y = 1.50. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data yang memenuhi syarat untuk ditransformasi merupakan data dengan nilai stdev ∆x dan stdev ∆y≤2.

Batas standar deviasi data yang diperoleh akan digunakan dalam sistem pada tahap verifikasi dan validasi data. Alur penyaringan data yang digunakan oleh sistem dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11 Alur penyaringan data. Data yang memenuhi kriteria adalah data

screening keempat, namun karena jumlah data yang digunakan pada data screening keempat terlalu sedikit, penelitian ini juga menggunakan data screening ketiga. Plot ∆x dan ∆y untuk seluruh data dapat dilihat pada Lampiran 7. Plot

x dan ∆y untuk data screening ketiga dan data

screening keempat dapat dilihat pada Gambar 12. 959 960 960 961 961 962

40 42 44 46

k o o rd in a t y ( 1 0 0 0 0 )

koordinat x (10000)

959 960 960 961 961 962

42 43 44 45

k o o rd in a t y ( 1 0 0 0 0 )

koodinat x (10000)

Hitung ∆x, ∆y,

x, ∆y, stdevx,

stdevy

Selesai Data

Buang pencilan

stdev∆x &

stdevy≤2 ya tidak


(19)

9

Gambar 12 Plot ∆x & ∆y dari data screening

ketiga dan data screening

keempat.

Penentuan Hidden Neuron JPBR yang Optimal

Pada penelitian ini, dilakukan percobaan menggunakan beberapa hidden neuron untuk memperoleh model JPBR yang optimal. Jumlah

hidden neuron yang digunakan adalah 1, 2, 5, dan 10 dengan pengulangan masing-masing sebanyak lima kali. Data yang digunakan pada penentuan hidden neuron adalah data screening

keempat. Berdasarkan percobaan, jumlah

hidden neuron yang optimal adalah satu hidden neuron dengan MSE data uji bernilai 0.16 dan MSE data latih bernilai 0.25.

Perbandingan MSE Similarity Transformation dan JPBRSeluruh Data

Pada penelitian ini, dilakukan perhitungan MSE pada data awal hingga data screening

keempat untuk melihat kinerja dari JPBR. Diagram MSE similarity transformation dan MSE JPBR dapat dilihat pada Gambar 13. Berdasarkan diagram terlihat bahwa nilai MSE JPBR semakin mendekati MSE similarity transformation.

Nilai MSE terbaik diperoleh pada pengujian data screening keempat dengan MSE similarity transformation = 0.3042 dan MSE JPBR= 0.2391. Penurunan nilai MSE yang diperoleh disebabkan oleh semakin kecilnya standar deviasi ∆ dan ∆ masing-masing data. Nilai MSE seluruh data untuk kedua model dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 MSE seluruh data

Keterangan Similarity JPBR Data awal 6030.00 8759.00 Data screening pertama 4970.00 7284.00 Data screening kedua 178.61 140.60 Data screening ketiga 9.03 9.35 Data screening keempat 0.30 0.24

Gambar 13 Histogram MSE similarity transformation dan MSE JPBR untuk seluruh data.

Perbandingan MSE Similarity Transformation dan JPBR Data Screening

Ketiga

Data yang diseleksi untuk diuji pada penelitian ini merupakan data screening

keempat, karena standar deviasi dari ∆x dan ∆y dari data screening keempat sama-sama lebih kecil dari dua. Data screening ketiga memiliki nilai standar deviasi ∆y≤2 dan standar deviasi

x>2 sehingga belum memenuhi syarat untuk digunakan pada penelitian ini. Akan tetapi, karena jumlah data yang terseleksi pada data

screening keempat terlalu sedikit, yaitu enam belas data, data screening ketiga juga digunakan sebagai pembanding.

Pertama, dilakukan percobaan pada data

screening ketiga. Jumlah data pada data

screening ketiga sebanyak 30 data, dengan jumlah data latih sebanyak 21 data dan data uji sebanyak sembilan data. Proses perhitungan MSE dilakukan sebanyak 25 kali. Pada setiap percobaan, data latih dan data uji dipilih ulang secara acak.

Setelah melakukan 25 kali percobaan, diperoleh nilai MSE data latih dan data uji dengan menggunakan kedua model. MSE data latih dari data screening ketiga dapat dilihat pada Gambar 14. Histogram MSE data latih menggunakan JPBR dengan target outputx dan target output y dapat dilihat pada Gambar 15. Tabel nilai MSE data latih dapat dilihat pada Lampiran 8. 959 960 960 961 961 962

40 42 44 46

k o o rd in at y ( 1 0 0 0 0 )

koordinat x (10000) screening ketiga screening keempat

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 3 4 5

M S E ( 1 0 0 0 ) Similarity JPBR


(20)

Nilai MSE dari kedua model yang digunakan pada data uji sangat beragam. Histogram MSE data uji dari data screening

ketigadapat dilihat pada Gambar 16. MSE data uji menggunakan similarity transformation

cenderung bernilai lebih kecil dibanding MSE data uji menggunakan JPBR. Kinerja JPBR

dengan target output y lebih baik dibanding JPBR dengan target output x. Histogram MSE data uji menggunakan JPBR dengan target

output x dan target outputy dapat dilihat pada Gambar 17. Tabel nilai MSE data uji dapat dilihat pada Lampiran 9.

Gambar 14 Histogram MSE similarity transformation dan MSE JPBR data latih data screening

ketiga.

Gambar 15 Histogram MSE data latih data screening ketiga menggunakan JPBR dengan target output x dan target outputy.

0 2 4 6 8 10 12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

M

S

E

Percobaan

Similarity Transformation JPBR

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

M

S

E

Percobaan


(21)

11

Perbandingan MSE Similarity Transformation dan JPBR Data Screening

Keempat

Percobaan selanjutnya dilakukan pada data

screening keempat. Jumlah data pada data

screening keempat sebanyak enam belas data dengan jumlah data latih sebanyak sebelas data dan data uji sebanyak lima data. Proses perhitungan MSE dilakukan sebanyak 25 kali. Pada setiap percobaan, data latih dan data uji dipilih ulang secara acak. MSE data latih dari

data screening keempat dapat dilihat pada Gambar 18.

Berdasarkan percobaan, MSE data latih menggunakan similarity transformation

cenderung bernilai lebih kecil dibanding MSE data latih dengan menggunakan JPBR. Kinerja JPBR dengan target output x lebih baik dibanding JPBR dengan target output y. Histogram MSE data latih menggunakan JPBR dengan target outputx dan target outputy dapat dilihat pada Gambar 19. Tabel nilai MSE dapat dilihat pada Lampiran 10.

Gambar 16 Histogram MSE similarity transformation dan MSE JPBR data uji data screening ketiga.

Gambar 17 Histogram MSE data uji data screening ketiga menggunakan JPBR dengan target outputx

dan target outputy. 0

5 10 15 20 25 30 35

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

M

S

E

Percobaan

Similarity Transformation JPBR

0 10 20 30 40 50 60 70

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

M

S

E

Percobaan


(22)

Nilai MSE data uji menggunakan JPBR cenderung bernilai lebih kecil dibanding nilai MSE data uji menggunakan similarity transformation. Kinerja JPBR dengan target

output x lebih baik dibanding JPBR dengan target output y. MSE data uji dari data

screening keempat dapat dilihat pada Gambar 20. Histogram MSE data uji menggunakan JPBR dengan target outputx dan target outputy

dapat dilihat pada Gambar 21. Tabel nilai MSE dapat dilihat pada Lampiran 11.

Gambar 18 Histogram MSE similarity transformation dan MSE JPBR data latih data screening

keempat.

Gambar 19 Histogram MSE data latih data screening keempat menggunakan JPBR dengan target

outputx dan target outputy. 0.00

0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

M

S

E

Percobaan

Similarity Transformation JPBR

0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

M

S

E

Percobaan


(23)

13

Perbandingan MSE Similarity Transformation dan JPBR Data Screening

1.96 x Standar Deviasi

Proses screening yang dilakukan sebelumnya menggunakan nilai z=1 sehingga jumlah data yang diperoleh pada setiap proses

screening hanya 68%. Menurut sebaran Gaussian, jumlah data yang diperoleh pada setiap proses screening sebaiknya 95% dari total jumlah data yang digunakan, dengan membuang 2.5% pencilan atas dan 2.5% pencilan bawah. Untuk menghapus 2.5% pencilan atas dan 2.5% pencilan bawah, digunakan nilai z=1.96.

Data awal dengan jumlah data sebanyak 110 data diproses pada tahap verifikasi dan validasi data. Pada tahap ini, dilakukan pembuangan pencilan dengan ketentuan:

pencilan=|∆x(i)-∆x| >1.96(stdevx) pencilan=|∆y(i)-∆y| > 1.96(stdevy)

Untuk membandingkan percobaan ini dengan percobaan sebelumnya, data awal

di-screening sebanyak 4 kali dan dihitung MSE masing-masing. Proses screening juga dilakukan sehingga diperoleh data dengan MSE optimal, yaitu data yang ada sudah tidak bisa

di-screening lagi.

Gambar 20 Histogram MSE similarity transformation dan MSE JPBR data uji data screening

keempat.

Gambar 21 Histogram MSE data uji data screening keempat menggunakan JPBR dengan target

outputx dan target outputy. 0.00

0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

M

S

E

Percobaan

Similarity Transformation JPBR

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

M

S

E

Percobaan


(24)

Setelah dilakukan proses screening,

diperoleh data screening pertama dengan jumlah data sebanyak 106 data, data screening

kedua dengan jumlah data sebanyak 94 data, data screening ketiga dengan jumlah data sebanyak 88 data, dan data screening keempat dengan jumlah data sebanyak 77 data. Masing-masing data dibagi menjadi data latih dan data uji dengan proporsi 7:3. Nilai MSE data latih dan data uji dihitung dengan menggunakan kedua model. Nilai MSE untuk seluruh data

screeningz=1.96 dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 MSE data screening dengan z=1.96

Keterangan Similarity JPBR Data screening pertama 4293.20 4238.60 Data screening kedua 4179.80 4009.40 Data screening ketiga 2647.90 2552.70 Data screening keempat 1802.90 2026.00

Nilai MSE yang diperoleh dari data dengan

screening z=1.96bernilai lebih besar dibanding nilai MSE yang diperoleh dari data dengan screening z=1 (Tabel 12). Hal ini disebabkan sedikitnya pencilan yang dibuang pada setiap proses screening data. Dapat disimpulkan bahwa proses screening z=1.96belum optimal untuk digunakan pada data koordinat Sumatera bagian selatan.

Berbeda dengan screening z=1, nilai MSE dari data yang telah di-screening sebanyak empat kali dengan proses screening z=1.96belum optimal. Untuk memperoleh data

dengan nilai MSE yang optimal, data screening

keempat di-screening hingga data yang diperoleh sudah tidak bisa di-screening lagi. Data screening terakhir diperoleh setelah melakukan proses screening sebanyak delapan kali. Total jumlah data pada data screening

terakhir sebanyak 45 data, dengan jumlah data latih sebanyak 31 data dan data uji sebanyak 14 data. Data screening terakhir dapat dilihat pada Lampiran 12.

Setelah melakukan 25 kali percobaan pada data screening terakhir, diperoleh MSE data latih dan data uji dengan menggunakan kedua model. Untuk data latih, pada seluruh percobaan, MSE JPBR lebih baik dibanding MSE similarity transformation dengan kinerja JPBR dengan target output y lebih baik dibanding JPBR dengan target output x. Tabel nilai MSE data latih data screening terakhir dapat dilihat pada Lampiran 13.

Untuk data uji, MSE similarity transformation lebih baik dibanding MSE JPBR. Kinerja JPBR dengan target output y

lebih baik dibanding JPBR dengan target output x. Tabel nilai MSE data uji data screening

terakhir dapat dilihat pada Lampiran 14. Histogram MSE data uji dari data screening

ketigadapat dilihat pada Gambar 22, sedangkan histogram MSE data uji data screening terakhir menggunakan JPBR dengan target outputx dan target outputy dapat dilihat pada Gambar 23.

Gambar 22 Histogram MSE similarity transformation dan MSE JPBR data uji data screening

terakhir. 0.000 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

M

S

E

Percobaan


(25)

15

Gambar 23 Histogram MSE data uji data screening terakhir menggunakan JPBR dengan target output x dan target outputy.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penggunaan JPBR sebagai model

transformasi koordinat pada data daerah Sumatera bagian selatan untuk data screening

keempat cukup baik. Hal ini dilihat dari MSE JPBR yang bernilai lebih kecil dibanding MSE

similarity transformation dan nilai MSE kedua model mendekati nol.

Data koordinat 2D untuk daerah Sumatera bagian Selatan dapat ditransformasi dengan baik pada saat nilai standar deviasi data untuk koordinat x dan y bernilai lebih kecil dari dua.

Screening data menggunakan nilai z=1 lebih baik digunakan pada data koordinat daerah Sumatera bagian selatan dibanding screening

data menggunakan nilai z=1.96.

Saran

Hasil penelitian masih belum sempurna karena penelitian hanya menggunakan satu model pembersihan data dan data yang digunakan terlalu sedikit. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan data yang lebih banyak, dan menggunakan model pembersihan data yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin HZ, Handoko EY. 2002. Analisis transformasi datum dari datum Indonesia 1974 ke datum geodesi nasional 1995.

Surveying dan Geodesi 12(3):20-30.

Abidin HZ, Kahar J, Padmasari T, Sustina S, Villanueva KJ. 2005. Geodetic Datum of Indonesian Maritime Boundaries: Status and Problems. [terhubung berkala].

http://www.fig.net/pub/cairo/papers/ts_45/ts 45_01_abidin_etal.pdf [10 Nov 2011]. Aji HS, Ristandi E. 2010. Old Wells

Repositioning. [terhubung berkala].

http://www.fig.net/pub/fig2010/papers/fs03c %5Cfs03c_setyoajie_4525.pdf [10 Nov 2011].

Chen CS, Su SL. 2010. Resilient Back-propagation Neural Network for Approximation 2-D GDOP. Di dalam:

Proceedings of the International MultiConference of Engineers and Computer Scientists 2010; Hong kong, 17-19 Mar 2010. Hong Kong: IMECS. hlm 900-904.

Dhaneswara G, Moertini VS. 2004. Jaringan saraf tiruan propagasi balik untuk klasifikasi data. Integral 9(3): 117-131.

Han J, Kamber M. 2006. Data Mining: Concept and Techniques. Amerika Serikat: Academic Press.

Mitsakaki C. 2004. Coordinate

Transformations. [terhubung berkala].

http://fig.net/pub/athens/papers/ts07/ts07_2_ mitsakaki.pdf [1 Des 2011].

Pratomo DG. 2004. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknis Pengukuran Data Pemetaan Kota. Surabaya: Fakultas Teknik Sipil dan 0.000

100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000 1000.000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

M

S

E

Percobaan


(26)

Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Siang JJ. 2004. Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya menggunakan MATLAB. Yogyakarta: Andi.

Turgut B. 2010. A back-propagation artificial neural network approach for three-dimensional coordinate transformation.

Scientific Research and Essay 5(21):3330-3335.

Walpole ER. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wang Z, Bovik AC. 2009. Mean Square Error: Love It or Leave It. IEEE Signal Processing Magazine. 26(1):98-117.

Xu G. 2007. GPS: Theory, Algorithms and Applications. New York: Springer Berlin Heidelberg.

Zaletnyik P. 2005. Coordinate Transformation with Neural Networks and with Polynomials in Hungary. [terhubung berkala].

http://mycite.omikk.bme.hu/doc/37231.pdf [10 Okt 2011]


(27)

(28)

Lampiran 1 Algoritme propagasi balik resilient Langkah 0 Inisialisasi bobot

Langkah 1 Selama syarat henti salah, lakukan langkah 2-9

Langkah 2 Untuk setiap pasangan pelatihan (masukan dan target), lakukan langkah 3-8

Langkah 3 Setiap unit masukan (Xi, i=1, …,n) menerima sinyal masukan xi dan meneruskannya ke seluruh unit pada lapisan diatasnya (hidden unit).

Langkah 4 Setiap unit tersembunyi (Zj, j=1, …,p) menghitung total sinyal masukan terbobot,

   n i ij i j

j v xv

in z

1 0

_ ,

lalu menghitung sinyal keluarannya dengan fungsi aktivasi,

zj=f z_inj ,

dan mengirimkan sinyal ini ke seluruh unit pada lapisan atasnya (lapisan output).

Langkah 5 Setiap unit output (Yk, k=1, …,m) menghitung total sinyal masukan terbobot,

y_ink=w0k+xjwjk p j=1 ,

lalu menghitung sinyal keluaran dengan fungsi aktivasi,

yk=f y_ink ,

Langkah 6 Setiap unit output (Yk, k=1, …, m) menerima sebuah pola target yang sesuai dengan pola masukan pelatihannya. Unit tersebut menghitung informasi kesalahan,

δk= tk-yk f' y_ink φ2jk= δkzj β2k= δk

φφ2jk= φ2jk* φ2jk (old)

ββ2k=β2k*β2k (old)

kemudian menghitung koreksi bobot (digunakan untuk mengubah wjk nanti),

        ); ( ; ; old w FT FN w jk jk 0 2 0 2 0 2    jk jk jk   

∆wjk=min(∆wjk, deltamax)

          ; 0 ; ; jk jk jk w w w 0 2 0 2 0 2    jk jk jk

hitung juga koreksi bias (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai b2k)

        ); ( 2 ; ; 2 old b FT FN b k k 0 2 0 2 0 2    k k k   


(29)

19

Lampiran 1 lanjutan

         ; 0 ; 2 ; 2 2 k k k b b b 0 2 0 2 0 2    k k k

Langkah 7 Setiap unit tersembunyi (Zj, j=1, …, p) menghitung selisih input (dari unit-unit pada lapisan atasnya)

  m k jk k j w in 1 _

lalu mengalikannya dengan turunan fungsi aktivasi untuk menghitung informasi

error-nya

δ1j= δ_injf' z_inj φ1ij= δ1jxj β1j= δ1j

φφ1ij= φ1ij*φ1ij(old) ββ1j= β1j*β1j(old)

kemudian hitung koreksi bobot (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai

vij)         ); ( ; ; old v FT FN v ij ij 0 1 0 1 0 1    ij ij ij   

∆vij=min(∆vij, deltamax)

          ; 0 ; ; jk ij ij w v v 0 1 0 1 0 1    ij ij ij

hitung juga koreksi bias (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai b1j)

        ); ( 1 ; ; 1 old b FN FT b j j 0 1 0 1 0 1    j j j   

∆b1j=min(∆b1j, deltamax)

         ; 0 ; 1 ; 1 1 j j j b b b 0 1 0 1 0 1    j j j

Langkah 8 Setiap unit output (Yk, k=1, …, m) mengubah bias dan bobot-bobotnya (j=0, …, p)

wjk(new) =wjk(old)+∆wjk b2k(new)= b2k(old)+∆b2k


(30)

Lampiran 1 lanjutan

Setiap unit tersembunyi (Zj, j=1, …, p) mengubah bias dan bobot-bobotnya (i=1, …, n)

vij(new)=vij(old)+∆vij b1j(new)=b1j(old)+∆b1j Langkah 9 Uji syarat henti:

Jika besar mean square error

n

k

k k y t n 1

2

1

lebih kecil dari toleransi yang telah

ditentukan atau jumlah epoch pelatihan sudah mencapai epoch maksimum, selesai; jika tidak, kembali ke langkah 1.


(31)

21

Lampiran 2 Data awal

No Genuk WGS’84 ∆ ∆

x y x y

1 441186.03 9607559.00 441304.86 9607476.38 118.83 82.63 2 449104.66 9611497.00 449237.79 9611402.91 133.13 94.10 3 438343.09 9612809.00 438521.95 9612758.06 178.86 50.94

4 454731.32 9619316.79 454649.86 9619318.00 81.46 1.21

5 445428.48 9616441.21 445343.55 9616674.51 84.93 233.31 6 445664.52 9616902.90 445580.54 9616935.27 83.98 32.37

7 400903.48 9643247.74 400900.44 9643246.93 3.04 0.81

8 387890.43 9649628.64 387883.60 9649602.34 6.83 26.31

9 411603.82 9574517.77 411790.95 9574457.13 187.13 60.63 10 412926.23 9565915.27 413110.79 9565852.96 184.57 62.30 11 408478.84 9576811.31 408665.84 9576752.73 186.99 58.58 12 412428.74 9563521.81 412612.35 9563459.33 183.60 62.48 13 421019.45 9597629.60 421205.29 9597580.22 185.84 49.38 14 420194.54 9602018.41 420380.14 9601969.05 185.60 49.36 15 420273.49 9602035.64 420459.22 9601986.30 185.73 49.34 16 433749.55 9600460.79 433921.64 9600413.06 172.09 47.73 17 435889.58 9602107.86 436061.28 9602059.34 171.70 48.52 18 378014.36 9630274.06 378058.00 9630233.30 43.64 40.76 19 378739.03 9631468.46 378775.74 9631429.00 36.71 39.46 20 378018.15 9633128.44 378052.64 9633088.22 34.49 40.22 21 377558.74 9633275.21 377592.19 9633234.35 33.45 40.86 22 371903.89 9635882.24 371932.29 9635829.89 28.40 52.35 23 374691.22 9643466.22 374703.94 9643418.70 12.72 47.52 24 372375.73 9646675.18 372331.21 9646592.00 44.52 83.19 25 372858.95 9635390.49 372769.83 9635281.03 89.13 109.46 26 370617.69 9637428.61 370249.22 9637176.25 368.47 252.36 27 423995.96 9606836.94 424168.25 9606790.50 172.29 46.44 28 431945.78 9597373.25 432118.98 9597325.49 173.20 47.76 29 430413.31 9597809.05 430586.20 9597760.98 172.89 48.08 30 422472.44 9592844.71 422646.19 9592794.06 173.75 50.66 31 428742.91 9621573.00 428301.91 9621132.85 441.00 440.16 32 428462.14 9620374.67 428289.98 9621035.44 172.17 660.77 33 474966.80 9630868.00 474915.64 9630799.53 51.16 68.47 34 460419.40 9619777.20 460337.04 9619760.74 82.36 16.46 35 456571.85 9628925.26 456521.81 9628915.39 50.04 9.86 36 465603.87 9635617.29 465570.78 9635575.24 33.09 42.05 37 465676.68 9635603.66 465643.55 9635561.43 33.13 42.23 38 467761.13 9634960.14 467726.37 9634912.89 34.76 47.25 39 470945.21 9633135.10 470904.01 9633078.91 41.19 56.18 40 438491.27 9621308.59 438423.63 9621364.58 67.64 55.99


(32)

Lampiran 2 lanjutan

No Genuk WGS’84 ∆ ∆

x y x y

41 440138.15 9621579.91 440070.92 9621630.31 67.22 50.40 42 425142.52 9631144.36 425308.73 9631104.48 166.21 39.88 43 422796.60 9631633.39 422962.70 9631593.50 166.10 39.89 44 427604.46 9637891.89 427770.36 9637850.83 165.90 41.06 45 408427.39 9574800.32 408568.01 9574753.42 140.62 46.90 46 408353.91 9574800.96 408494.35 9574754.04 140.44 46.92 47 408366.12 9579693.40 408453.46 9579643.61 87.34 49.79 48 413375.55 9632801.72 413539.28 9632761.65 163.73 40.08 49 420493.14 9635125.33 420658.64 9635084.94 165.50 40.39 50 418177.78 9628666.74 418342.33 9628626.46 164.56 40.28 51 417716.03 9629959.85 417880.86 9629919.61 164.83 40.24 52 399461.48 9632346.96 399475.96 9632344.62 14.48 2.34 53 394865.11 9631946.58 394883.17 9631936.02 18.06 10.56

54 396225.42 9641313.29 396228.00 9641303.86 2.57 9.43

55 400664.07 9645366.33 400658.68 9645361.67 5.39 4.66

56 445554.57 9616755.52 445469.96 9616788.34 84.61 32.82 57 429682.72 9624064.66 429821.54 9624017.59 138.82 47.07 58 430739.88 9621889.34 430878.80 9621842.09 138.92 47.25 59 421784.00 9619414.47 421923.04 9619368.29 139.04 46.18 60 367292.61 9647274.92 367301.70 9647212.45 9.09 62.47 61 364176.09 9646485.98 364187.99 9646417.86 11.90 68.12 62 377686.98 9638459.70 377706.41 9638418.09 19.44 41.61 63 372745.22 9646592.27 372753.66 9646540.41 8.44 51.86 64 360901.04 9645969.46 360915.25 9645895.23 14.21 74.24 65 367292.61 9647274.92 367301.70 9647212.45 9.09 62.47 66 364176.09 9646485.98 364187.99 9646417.86 11.90 68.12 67 377686.98 9638459.70 377706.41 9638418.09 19.44 41.61 68 372745.22 9646592.27 372753.66 9646540.41 8.44 51.86 69 432502.48 9599352.48 432673.90 9599303.89 171.42 48.59 70 425551.71 9592598.95 425725.15 9592548.06 173.44 50.90 71 429142.12 9595907.54 429314.18 9595855.57 172.06 51.97 72 420457.56 9599693.23 420629.85 9599641.60 172.29 51.63 73 427479.09 9594772.81 427651.88 9594723.15 172.79 49.66 74 427494.80 9606141.23 427667.10 9606094.02 172.30 47.21 75 428354.80 9605540.86 428526.18 9605493.64 171.38 47.22 76 437159.01 9612495.00 437328.72 9612445.26 169.71 49.74 77 434872.48 9612472.84 435042.28 9612423.09 169.80 49.75 78 429931.59 9605213.05 430102.61 9605164.67 171.02 48.38 79 423477.16 9606707.17 423651.03 9606661.23 173.87 45.94 80 425163.08 9607026.61 425336.29 9606980.19 173.21 46.42


(33)

23

Lampiran 2 lanjutan

No Genuk WGS’84 ∆ ∆

x y x y

81 440692.25 9611173.30 440863.95 9611123.47 171.70 49.83 82 438387.88 9612835.17 438558.53 9612785.44 170.65 49.73 83 437249.58 9612508.60 437419.98 9612458.87 170.40 49.73 84 436722.07 9612366.14 436892.43 9612316.33 170.36 49.81 85 436301.81 9612138.65 436472.12 9612088.87 170.31 49.79 86 435212.13 9612216.49 435382.10 9612166.76 169.97 49.73 87 433825.05 9612459.82 433994.55 9612409.98 169.50 49.84 88 432645.63 9612682.53 432814.62 9612633.28 168.99 49.25 89 395406.92 9643969.83 395405.16 9643958.11 1.76 11.71 90 445554.57 9616755.52 445469.96 9616788.34 84.61 32.82 91 439292.22 9612654.59 439474.64 9612605.90 182.43 48.69 92 440495.95 9611615.58 440679.39 9611566.64 183.44 48.94 93 441322.86 9611752.03 441506.27 9611703.07 183.41 48.96 94 421784.00 9619414.47 421924.11 9619368.60 140.11 45.87 95 418236.53 9624596.98 418376.86 9624549.34 140.33 47.64 96 423803.32 9628484.13 423942.11 9628437.12 138.79 47.01 97 401255.39 9571885.55 401438.01 9571825.37 182.62 60.18 98 402687.01 9564003.39 402867.85 9563940.47 180.84 62.93 99 401787.35 9566147.67 401969.60 9566085.27 182.24 62.39 100 401501.62 9568762.98 401683.70 9568701.71 182.07 61.27 101 400638.23 9569965.37 400820.57 9569904.56 182.34 60.81 102 407535.87 9563123.49 407717.51 9563061.03 181.64 62.46 103 403427.71 9574339.23 403612.37 9574279.64 184.67 59.59 104 407490.71 9563081.46 407673.16 9563019.70 182.45 61.76 105 327076.03 9806647.30 327267.41 9806597.52 191.38 49.78 106 324941.14 9810690.07 325132.43 9810641.05 191.29 49.02 107 337247.71 9811862.85 337439.39 9811815.40 191.68 47.45 108 429682.72 9624064.66 429821.54 9624017.59 138.82 47.07 109 430739.88 9621889.34 430878.80 9621842.09 138.92 47.25 110 421784.00 9619414.47 421923.04 9619368.29 139.04 46.18


(34)

Lampiran 3 Data screening pertama

No Genuk WGS’84 ∆ ∆

x y x y

1 441186.03 9607559.00 441304.86 9607476.38 118.83 82.63 2 449104.66 9611497.00 449237.79 9611402.91 133.13 94.10 3 438343.09 9612809.00 438521.95 9612758.06 178.86 50.94

4 454731.32 9619316.79 454649.86 9619318.00 81.46 1.21

5 445664.52 9616902.90 445580.54 9616935.27 83.98 32.37 6 411603.82 9574517.77 411790.95 9574457.13 187.13 60.63 7 412926.23 9565915.27 413110.79 9565852.96 184.57 62.30 8 408478.84 9576811.31 408665.84 9576752.73 186.99 58.58 9 412428.74 9563521.81 412612.35 9563459.33 183.60 62.48 10 421019.45 9597629.60 421205.29 9597580.22 185.84 49.38 11 420194.54 9602018.41 420380.14 9601969.05 185.60 49.36 12 420273.49 9602035.64 420459.22 9601986.30 185.73 49.34 13 433749.55 9600460.79 433921.64 9600413.06 172.09 47.73 14 435889.58 9602107.86 436061.28 9602059.34 171.70 48.52 15 372858.95 9635390.49 372769.83 9635281.03 89.13 109.46 16 423995.96 9606836.94 424168.25 9606790.50 172.29 46.44 17 431945.78 9597373.25 432118.98 9597325.49 173.20 47.76 18 430413.31 9597809.05 430586.20 9597760.98 172.89 48.08 19 422472.44 9592844.71 422646.19 9592794.06 173.75 50.66 20 474966.80 9630868.00 474915.64 9630799.53 51.16 68.47 21 460419.40 9619777.20 460337.04 9619760.74 82.36 16.46 22 456571.85 9628925.26 456521.81 9628915.39 50.04 9.86 23 438491.27 9621308.59 438423.63 9621364.58 67.64 55.99 24 440138.15 9621579.91 440070.92 9621630.31 67.22 50.40 25 425142.52 9631144.36 425308.73 9631104.48 166.21 39.88 26 422796.60 9631633.39 422962.70 9631593.50 166.10 39.89 27 427604.46 9637891.89 427770.36 9637850.83 165.90 41.06 28 408427.39 9574800.32 408568.01 9574753.42 140.62 46.90 29 408353.91 9574800.96 408494.35 9574754.04 140.44 46.92 30 408366.12 9579693.40 408453.46 9579643.61 87.34 49.79 31 413375.55 9632801.72 413539.28 9632761.65 163.73 40.08 32 420493.14 9635125.33 420658.64 9635084.94 165.50 40.39 33 418177.78 9628666.74 418342.33 9628626.46 164.56 40.28 34 417716.03 9629959.85 417880.86 9629919.61 164.83 40.24 35 445554.57 9616755.52 445469.96 9616788.34 84.61 32.82 36 429682.72 9624064.66 429821.54 9624017.59 138.82 47.07 37 430739.88 9621889.34 430878.80 9621842.09 138.92 47.25 38 421784.00 9619414.47 421923.04 9619368.29 139.04 46.18 39 432502.48 9599352.48 432673.90 9599303.89 171.42 48.59 40 425551.71 9592598.95 425725.15 9592548.06 173.44 50.90


(35)

25

Lampiran 3 lanjutan

No Genuk WGS’84 ∆ ∆

x y x y

41 429142.12 9595907.54 429314.18 9595855.57 172.06 51.97 42 420457.56 9599693.23 420629.85 9599641.60 172.29 51.63 43 427479.09 9594772.81 427651.88 9594723.15 172.79 49.66 44 427494.80 9606141.23 427667.10 9606094.02 172.30 47.21 45 428354.80 9605540.86 428526.18 9605493.64 171.38 47.22 46 437159.01 9612495.00 437328.72 9612445.26 169.71 49.74 47 434872.48 9612472.84 435042.28 9612423.09 169.80 49.75 48 429931.59 9605213.05 430102.61 9605164.67 171.02 48.38 49 423477.16 9606707.17 423651.03 9606661.23 173.87 45.94 50 425163.08 9607026.61 425336.29 9606980.19 173.21 46.42 51 440692.25 9611173.30 440863.95 9611123.47 171.70 49.83 52 438387.88 9612835.17 438558.53 9612785.44 170.65 49.73 53 437249.58 9612508.60 437419.98 9612458.87 170.40 49.73 54 436722.07 9612366.14 436892.43 9612316.33 170.36 49.81 55 436301.81 9612138.65 436472.12 9612088.87 170.31 49.79 56 435212.13 9612216.49 435382.10 9612166.76 169.97 49.73 57 433825.05 9612459.82 433994.55 9612409.98 169.50 49.84 58 432645.63 9612682.53 432814.62 9612633.28 168.99 49.25 59 445554.57 9616755.52 445469.96 9616788.34 84.61 32.82 60 439292.22 9612654.59 439474.64 9612605.90 182.43 48.69 61 440495.95 9611615.58 440679.39 9611566.64 183.44 48.94 62 441322.86 9611752.03 441506.27 9611703.07 183.41 48.96 63 421784.00 9619414.47 421924.11 9619368.60 140.11 45.87 64 418236.53 9624596.98 418376.86 9624549.34 140.33 47.64 65 423803.32 9628484.13 423942.11 9628437.12 138.79 47.01 66 401255.39 9571885.55 401438.01 9571825.37 182.62 60.18 67 402687.01 9564003.39 402867.85 9563940.47 180.84 62.93 68 401787.35 9566147.67 401969.60 9566085.27 182.24 62.39 69 401501.62 9568762.98 401683.70 9568701.71 182.07 61.27 70 400638.23 9569965.37 400820.57 9569904.56 182.34 60.81 71 407535.87 9563123.49 407717.51 9563061.03 181.64 62.46 72 403427.71 9574339.23 403612.37 9574279.64 184.67 59.59 73 407490.71 9563081.46 407673.16 9563019.70 182.45 61.76 74 327076.03 9806647.30 327267.41 9806597.52 191.38 49.78 75 324941.14 9810690.07 325132.43 9810641.05 191.29 49.02 76 337247.71 9811862.85 337439.39 9811815.40 191.68 47.45 77 429682.72 9624064.66 429821.54 9624017.59 138.82 47.07 78 430739.88 9621889.34 430878.80 9621842.09 138.92 47.25 79 421784.00 9619414.47 421923.04 9619368.29 139.04 46.18


(36)

Lampiran 4 Data screening kedua

No Genuk WGS’84 ∆ ∆

x y x y

1 438343.09 9612809.00 438521.95 9612758.06 178.86 50.94 2 411603.82 9574517.77 411790.95 9574457.13 187.13 60.63 3 412926.23 9565915.27 413110.79 9565852.96 184.57 62.30 4 408478.84 9576811.31 408665.84 9576752.73 186.99 58.58 5 412428.74 9563521.81 412612.35 9563459.33 183.60 62.48 6 421019.45 9597629.60 421205.29 9597580.22 185.84 49.38 7 420194.54 9602018.41 420380.14 9601969.05 185.60 49.36 8 420273.49 9602035.64 420459.22 9601986.30 185.73 49.34 9 433749.55 9600460.79 433921.64 9600413.06 172.09 47.73 10 435889.58 9602107.86 436061.28 9602059.34 171.70 48.52 11 423995.96 9606836.94 424168.25 9606790.50 172.29 46.44 12 431945.78 9597373.25 432118.98 9597325.49 173.20 47.76 13 430413.31 9597809.05 430586.20 9597760.98 172.89 48.08 14 422472.44 9592844.71 422646.19 9592794.06 173.75 50.66 15 425142.52 9631144.36 425308.73 9631104.48 166.21 39.88 16 422796.60 9631633.39 422962.70 9631593.50 166.10 39.89 17 427604.46 9637891.89 427770.36 9637850.83 165.90 41.06 18 408427.39 9574800.32 408568.01 9574753.42 140.62 46.90 19 408353.91 9574800.96 408494.35 9574754.04 140.44 46.92 20 413375.55 9632801.72 413539.28 9632761.65 163.73 40.08 21 420493.14 9635125.33 420658.64 9635084.94 165.50 40.39 22 418177.78 9628666.74 418342.33 9628626.46 164.56 40.28 23 417716.03 9629959.85 417880.86 9629919.61 164.83 40.24 24 429682.72 9624064.66 429821.54 9624017.59 138.82 47.07 25 430739.88 9621889.34 430878.80 9621842.09 138.92 47.25 26 421784.00 9619414.47 421923.04 9619368.29 139.04 46.18 27 432502.48 9599352.48 432673.90 9599303.89 171.42 48.59 28 425551.71 9592598.95 425725.15 9592548.06 173.44 50.90 29 429142.12 9595907.54 429314.18 9595855.57 172.06 51.97 30 420457.56 9599693.23 420629.85 9599641.60 172.29 51.63 31 427479.09 9594772.81 427651.88 9594723.15 172.79 49.66 32 427494.80 9606141.23 427667.10 9606094.02 172.30 47.21 33 428354.80 9605540.86 428526.18 9605493.64 171.38 47.22 34 437159.01 9612495.00 437328.72 9612445.26 169.71 49.74 35 434872.48 9612472.84 435042.28 9612423.09 169.80 49.75 36 429931.59 9605213.05 430102.61 9605164.67 171.02 48.38 37 423477.16 9606707.17 423651.03 9606661.23 173.87 45.94 38 425163.08 9607026.61 425336.29 9606980.19 173.21 46.42 39 440692.25 9611173.30 440863.95 9611123.47 171.70 49.83 40 438387.88 9612835.17 438558.53 9612785.44 170.65 49.73


(37)

27

Lampiran 4 lanjutan

No Genuk WGS’84 ∆ ∆

x y x y

41 437249.58 9612508.60 437419.98 9612458.87 170.40 49.73 42 436722.07 9612366.14 436892.43 9612316.33 170.36 49.81 43 436301.81 9612138.65 436472.12 9612088.87 170.31 49.79 44 435212.13 9612216.49 435382.10 9612166.76 169.97 49.73 45 433825.05 9612459.82 433994.55 9612409.98 169.50 49.84 46 432645.63 9612682.53 432814.62 9612633.28 168.99 49.25 47 439292.22 9612654.59 439474.64 9612605.90 182.43 48.69 48 440495.95 9611615.58 440679.39 9611566.64 183.44 48.94 49 441322.86 9611752.03 441506.27 9611703.07 183.41 48.96 50 421784.00 9619414.47 421924.11 9619368.60 140.11 45.87 51 418236.53 9624596.98 418376.86 9624549.34 140.33 47.64 52 423803.32 9628484.13 423942.11 9628437.12 138.79 47.01 53 401255.39 9571885.55 401438.01 9571825.37 182.62 60.18 54 402687.01 9564003.39 402867.85 9563940.47 180.84 62.93 55 401787.35 9566147.67 401969.60 9566085.27 182.24 62.39 56 401501.62 9568762.98 401683.70 9568701.71 182.07 61.27 57 400638.23 9569965.37 400820.57 9569904.56 182.34 60.81 58 407535.87 9563123.49 407717.51 9563061.03 181.64 62.46 59 403427.71 9574339.23 403612.37 9574279.64 184.67 59.59 60 407490.71 9563081.46 407673.16 9563019.70 182.45 61.76 61 327076.03 9806647.30 327267.41 9806597.52 191.38 49.78 62 324941.14 9810690.07 325132.43 9810641.05 191.29 49.02 63 337247.71 9811862.85 337439.39 9811815.40 191.68 47.45 64 429682.72 9624064.66 429821.54 9624017.59 138.82 47.07 65 430739.88 9621889.34 430878.80 9621842.09 138.92 47.25 66 421784.00 9619414.47 421923.04 9619368.29 139.04 46.18


(1)

Lampiran 10 MSE data latih data

screening

keempat

No Similarity JPBR

x y x&y

1 0.30 0.15 0.33 0.24

2 0.50 0.19 0.36 0.28

3 0.38 0.21 0.35 0.28

4 0.43 0.10 0.04 0.07

5 0.38 0.23 0.03 0.13

6 0.37 0.21 0.34 0.28

7 0.30 0.14 0.21 0.17

8 0.40 0.15 0.22 0.19

9 0.33 0.20 0.18 0.19

10 0.35 0.21 0.25 0.23

11 0.32 0.17 0.34 0.26

12 0.36 0.13 0.06 0.10

13 0.44 0.20 0.30 0.25

14 0.35 0.13 0.18 0.15

15 0.25 0.11 0.31 0.21

16 0.46 0.18 0.07 0.12

17 0.42 0.09 0.34 0.22

18 0.40 0.05 0.34 0.20

19 0.39 0.18 0.07 0.12

20 0.27 0.17 0.21 0.19

21 0.31 0.13 0.16 0.15

22 0.33 0.20 0.06 0.13

23 0.41 0.04 0.27 0.15

24 0.22 0.15 0.18 0.17


(2)

Lampiran 11 MSE data uji data

screening

keempat

No Similarity JPBR

x y x&y

1 0.79 0.40 0.27 0.33

2 0.16 0.16 0.04 0.10

3 0.54 0.19 0.09 0.14

4 0.45 0.53 1.26 0.90

5 0.46 0.06 1.08 0.57

6 0.57 0.20 0.10 0.15

7 0.91 0.41 0.70 0.56

8 0.39 0.35 0.44 0.39

9 0.62 0.14 0.68 0.41

10 0.60 0.15 0.44 0.29

11 0.58 0.33 0.15 0.24

12 0.78 0.62 1.16 0.89

13 0.32 0.17 0.25 0.21

14 0.66 0.34 0.70 0.52

15 0.97 0.76 0.26 0.51

16 0.32 1.04 1.04 0.63

17 0.36 0.47 0.13 0.30

18 0.42 0.60 0.12 0.36

19 0.47 0.27 1.04 0.65

20 0.70 0.23 0.78 0.51

21 0.74 0.32 0.77 0.54

22 0.64 0.20 1.06 0.63

23 0.43 0.67 0.37 0.52

24 0.83 0.49 1.20 0.84


(3)

Lampiran 12 Data

screening

terakhir

No Genuk WGS’84 ∆ ∆

x y x y

1 438343.09 9612809.00 438521.95 9612758.06 178.86 50.94

2 421019.45 9597629.60 421205.29 9597580.22 185.84 49.38

3 420194.54 9602018.41 420380.14 9601969.05 185.59 49.36

4 420273.49 9602035.64 420459.22 9601986.30 185.73 49.34

5 433749.55 9600460.79 433921.64 9600413.06 172.09 47.73

6 435889.58 9602107.86 436061.28 9602059.34 171.70 48.52

7 423995.96 9606836.94 424168.25 9606790.50 172.29 46.44

8 431945.78 9597373.25 432118.98 9597325.49 173.20 47.76

9 430413.31 9597809.05 430586.20 9597760.98 172.89 48.08

10 422472.44 9592844.71 422646.19 9592794.06 173.75 50.66

11 408427.39 9574800.32 408568.01 9574753.42 140.61 46.90

12 408353.91 9574800.96 408494.35 9574754.04 140.44 46.92

13 429682.72 9624064.66 429821.54 9624017.59 138.82 47.07

14 430739.88 9621889.34 430878.80 9621842.09 138.92 47.25

15 421784.00 9619414.47 421923.04 9619368.29 139.04 46.18

16 432502.48 9599352.48 432673.90 9599303.89 171.42 48.59

17 425551.71 9592598.95 425725.15 9592548.06 173.44 50.89

18 427479.09 9594772.81 427651.88 9594723.15 172.79 49.66

19 427494.80 9606141.23 427667.10 9606094.02 172.30 47.21

20 428354.80 9605540.86 428526.18 9605493.64 171.38 47.22

21 437159.01 9612495.00 437328.72 9612445.26 169.71 49.74

22 434872.48 9612472.84 435042.28 9612423.09 169.80 49.75

23 429931.59 9605213.05 430102.61 9605164.67 171.02 48.38

24 423477.16 9606707.17 423651.03 9606661.23 173.87 45.94

25 425163.08 9607026.61 425336.29 9606980.19 173.21 46.42

26 440692.25 9611173.30 440863.95 9611123.47 171.70 49.83

27 438387.88 9612835.17 438558.53 9612785.44 170.65 49.73

28 437249.58 9612508.60 437419.98 9612458.87 170.40 49.73

29 436722.07 9612366.14 436892.43 9612316.33 170.36 49.81

30 436301.81 9612138.65 436472.12 9612088.87 170.30 49.79

31 435212.13 9612216.49 435382.10 9612166.76 169.97 49.73

32 433825.05 9612459.82 433994.55 9612409.98 169.49 49.84

33 432645.63 9612682.53 432814.62 9612633.28 168.98 49.25

34 439292.22 9612654.59 439474.64 9612605.90 182.43 48.69

35 440495.95 9611615.58 440679.39 9611566.64 183.44 48.94

36 441322.86 9611752.03 441506.27 9611703.07 183.41 48.96

37 421784.00 9619414.47 421924.11 9619368.60 140.11 45.87

38 418236.53 9624596.98 418376.86 9624549.34 140.33 47.64

39 423803.32 9628484.13 423942.11 9628437.12 138.79 47.01


(4)

Lampiran 12 lanjutan

No Genuk WGS’84 ∆ ∆

x y x y

41 324941.14 9810690.07 325132.43 9810641.05 191.29 49.02

42 337247.71 9811862.85 337439.39 9811815.40 191.68 47.45

43 429682.72 9624064.66 429821.54 9624017.59 138.82 47.07

44 430739.88 9621889.34 430878.80 9621842.09 138.92 47.25


(5)

Lampiran 13 Nilai MSE data latih data

screening

terakhir

No Similarity JPBR

x y x&y

1 110.68 212.81 2.43 107.23

2 139.36 275.91 2.06 138.98

3 129.72 237.03 2.09 119.56

4 138.02 277.52 19.36 130.05

5 109.66 213.24 1.80 107.52

6 149.37 292.29 2.19 147.24

7 127.02 250.64 1.97 126.30

8 146.60 290.94 1.82 146.38

9 162.03 315.21 1.67 158.44

10 133.75 263.19 1.61 132.39

11 129.05 256.03 1.68 128.85

12 114.58 224.34 1.91 113.11

13 140.21 275.78 1.68 138.73

14 141.23 274.57 1.77 138.17

15 127.42 251.35 1.84 126.59

16 117.89 225.26 6.12 109.41

17 135.39 264.91 1.95 133.43

18 126.30 246.96 1.50 124.23

19 129.63 257.36 1.53 129.45

20 129.22 246.68 1.89 124.29

21 115.86 220.89 1.92 111.39

22 152.45 289.51 1.40 145.46

23 127.92 240.38 2.09 121.23

24 126.35 240.96 1.93 121.44


(6)

Lampiran 14 Nilai MSE data uji data

screening

terakhir

No Similarity JPBR

x y x&y

1 168.38 345.63 5.26 174.09

2 111.60 214.35 1.58 107.89

3 125.60 300.25 1.65 150.95

4 110.01 804.98 81.52 210.40

5 176.86 353.51 2.20 177.86

6 82.65 160.38 1.40 80.89

7 132.29 255.80 1.77 128.79

8 88.58 179.71 2.19 90.94

9 73.38 147.26 2.93 75.10

10 117.04 227.68 3.02 115.24

11 128.38 252.07 2.46 127.27

12 166.18 326.53 2.00 164.24

13 108.15 212.59 2.48 107.53

14 106.71 216.65 3.34 110.00

15 135.90 261.91 2.17 131.81

16 163.44 908.87 30.00 295.42

17 112.85 222.11 1.98 112.06

18 137.76 273.20 4.21 138.71

19 128.40 251.81 2.75 127.28

20 136.39 283.76 1.96 142.86

21 162.47 441.39 1.97 221.85

22 88.40 200.59 3.67 102.14

23 132.89 288.84 1.57 145.21

24 134.26 282.72 2.23 142.41