Sel HeLa Sitotoksik Manfaat Tanaman

12 g. Pencegahan dan Pengobatan Kanker Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor-faktor risiko terserang kanker. Pencegahan kanker dapat dilakukan dengan cara menghindari makanan yang berlemak tinggi, hubungan seksual dengan pasangan yang bukan suami istri, asap rokok atau berhenti merokok, stress, terkena sinar matahari yang berlebihan, dan sebaiknya periksalah kesehatan secara berkala. Pengobatan kanker dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: pembedahan operasi, penyinaran radioterapi dan dengan obat pembunuh sel kanker sitotoksika atau kemoterapi, peningkatan daya tahan tubuh imunoterapi, pengobatan dengan hormon Mangan, 2003.

4. Sel HeLa

HeLa cell lines merupakan continous cell lines yang tumbuh sebagai sel yang semi melekat. Sel HeLa diturunkan dari sel epitel kanker leher rahim cerviks manusia. Sel ini diisolasi sejak tahun 1951 dari rahim wanita penderita kanker leher rahim, berasal dari Baltimore yang bernama Henrrieta Lack yang berusia 31 tahun Julia, 2001, cit Da’I, 2003. Media yang digunakan pada kultur sel HeLa adalah media RPMI 1640 serum. Media RPMI mengandung nutrisi yang dibutuhkan sel seperti asam amino, vitamin, garam-garam organik dan glukosa. Dan serum mengandung hormon yang memacu pertumbuhan sel. Albumin yang merupakan protein 13 transport, lipid diperlukan untuk pertumbuhan sel dan mineral yang merupakan kofaktor enzim. Seluruh komponen dalam media RPMI serum tersebut berguna untuk memberikan nutrisi yang cukup pada sel untuk tetap bertahan hidup dan memperbanyak diri Freshney, 1986.

5. Sitotoksik

Uji sitotoksik merupakan pengembangan untuk mengidentifikasi obat sitotoksik baru atau deteksi obat dengan aktivitas antitumor. Dasar dari percobaan ini antara lain bahwa sistem penetapan aktivitas biologis seharusnya memberikan kurva dosis respon yang menunjukkan hubungan lurus dengan jumlah sel. Informasi yang diperoleh dari kurva seharusnya berhubungan dengan efek in vivo dari obat sitotoksik yang sama. Sitotoksik senyawa merupakan syarat aktivitas antikanker Burger, 1970. MTT assay merupakan metode yang penggunaannya sudah banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang. Metode ini berdasarkan pada perubahan garam tetrazolium 3,4,5-dimetiltiozol-2-11-2,5-difenil tetrazolium bromide MTT menjadi formazan dalam mitokondria sel hidup. Konsentrasi dari formazon yang berwarna ungu dapat ditentukan secara spektrofotometri visible dan berbanding lurus dengan jumlah sel hidup Price, dkk, 1999, cit. Setyaningsih, 2005. Garam tetrazolium MTT dilarutkan dalam Phosphat- Buffer Saline PBS 5 mgml. MTT ditambahkan secara langsung pada plate yang berisi medium kultur 10-100 µL dan kemudian diinkubasikan selama kurang lebih 4 jam pada 37ºC. Kristal formazan berwarna ungu yang 14 terbentuk terlarut dengan adanya penambahan iso-propanol asam 100 µL 0,04 N HCl dalam isopropanol Mostman, 1983, cit. Setyaningsih, 2005 atau SDS 10 dalam HCl 0,01N Tada, dkk, 1986, cit. Setyaningsih, 2005. Selanjutnya dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 550 nm Mostmann, 1983, cit. Setyaningsih, 2005. Intensitas warna ungu yang terbentuk berbanding langsung dengan sel yang aktif melakukan metabolit Sigma, 1999, cit. Setyaningsih, 2005

6. Kromatografi Lapis Tipis

Dokumen yang terkait

UJI SITOTOKSIK FRAKSI POLAR EKSTRAK METANOLKULIT BATANG KAMBONG ( UJI SITOTOKSIK FRAKSI POLAR EKSTRAK METANOL KULIT BATANG KAMBONG (Dipterocarpus validus Blume) TERHADAP SEL HeLa DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA.

0 1 10

PENDAHULUAN UJI SITOTOKSIK FRAKSI POLAR EKSTRAK METANOL KULIT BATANG KAMBONG (Dipterocarpus validus Blume) TERHADAP SEL HeLa DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA.

1 3 19

DAFTAR ISI UJI SITOTOKSIK FRAKSI POLAR EKSTRAK METANOL KULIT BATANG KAMBONG (Dipterocarpus validus Blume) TERHADAP SEL HeLa DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA.

0 1 8

UJI SITOTOKSIK EKSTRAK METANOL KULIT BATANGKAMBONG ( UJI SITOTOKSIK EKSTRAK METANOL KULIT BATANG KAMBONG (Dipterocarpus validus Blume) TERHADAP SEL HeLa DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA.

0 0 15

UJI SITOTOKSIK FRAKSI SEMIPOLAR EKSTRAK METANOL KULIT BATANG KAMBONG ( UJI SITOTOKSIK FRAKSI SEMIPOLAR EKSTRAK METANOL KULIT BATANG KAMBONG (Dipterocarpus validus Blume.) TERHADAP SEL HeLa DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA.

0 0 8

PENDAHULUAN UJI SITOTOKSIK FRAKSI SEMIPOLAR EKSTRAK METANOL KULIT BATANG KAMBONG (Dipterocarpus validus Blume.) TERHADAP SEL HeLa DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA.

0 0 17

DAFTAR ISI UJI SITOTOKSIK FRAKSI SEMIPOLAR EKSTRAK METANOL KULIT BATANG KAMBONG (Dipterocarpus validus Blume.) TERHADAP SEL HeLa DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA.

0 1 6

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK METANOL KULIT BATANGKLUWIH (Artocarpus altilis Park) TERHADAP SEL HeLa DANPROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA Efek Sitotoksik Ekstrak Metanol Kulit Batang Kluwih (Artocarpus altilis Park) Terhadap Sel HeLa dan Profil Kromatografi La

0 1 9

PENDAHULUAN Efek Sitotoksik Ekstrak Metanol Kulit Batang Kluwih (Artocarpus altilis Park) Terhadap Sel HeLa dan Profil Kromatografi Lapis Tipisnya.

0 3 22

DAFTAR ISI Efek Sitotoksik Ekstrak Metanol Kulit Batang Kluwih (Artocarpus altilis Park) Terhadap Sel HeLa dan Profil Kromatografi Lapis Tipisnya.

0 1 9