BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan rehabilitasi okupasi terapi dengan tingkat kreativitas pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa
Daerah Surakarta dengan jumlah responden penelitian sebanyak 34 orang pasien.
1. Karakteristik Responden
a. Jenis kelamin
Distribusi responden Diperoleh setelah responden mengisi lembar kuesioner
karakteristik responden. Hasil distribusi umur ditampilkan pada
gambar 3.
Gambar 3. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Gambar 3 menunjukkan responden banyak berjenis kelamin
perempuan yaitu 24 responden 70,6. 57
b. Umur
Distribusi responden menurut kelompok umur ditampilkan pada
gambar 4.
Gambar 4. Distribusi responden berdasarkan kelompok umur Berdasarkan gambar 4 menunjukkan responden banyak pada
kelompok umur 21-30 tahun sebanyak 17 responden 50. Banyaknya responden pada kelompok umur 21-30 tahun menunjukkan
bahwa mayoritas pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Surakarta adalah umur 20-30 tahun. c.
Pendidikan Distribusi responden menurut tingkat pendidikan ditampilkan
pada gambar 5.
Gambar 5. Distribusi responden berdasarkan pendidikan
Gambar 5 menunjukkan responden banyak memiliki pendidikan tingkat SMP yaitu sebanyak 17 responden 50. Responden dengan
tingkat pendidikan SMP menunjukkan bahwa penyakit skizofrenia membawa dampak pada keadaan responden ditinjau dari segi
kemampuan responden dalam mengenyam pendidikan, dimana sangat sulit bagi responden untuk dapat menyelesaikan pendidikan secara
baik jika dibandingkan dengan orang yang tidak terkena skizofrenia atau orang normal pada umumnya.
2. Analisis univariat
a. Terapi Okupasi
Pelaksanaan terapi okupasi dilakukan sebanyak 4 kali dalam satu minggu. Pasien yang menjalani terapi okupasi adalah pasien yang
sudah dinyatakan kategori health promotion. Pelaksanaan terapi sebanyak 4 kali dalam satu minggu ini, pasien menjalani beberapa
kegiatan berupa hasil karya. Pasien perempuan yang mengikuti okupasi terapi diajarkan pembuatan karya seperti membuat gantung
kunci, bros, merangkai bunga dan pasien laki-laki diajarkan ketrampilan menjahit dan merangkai sapu lidi. Pasien yang mengikuti
okupasi diajarkan oleh instruktur dari RSJD Surakarta. Setiap jadwal terapi okupasi, pasien mengikuti semua kegiatan
yang diarahkan, yang diharapkan pasien atau responden dapat mengembangkan kreativitasnya setelah mengikuti kegiatan okupasi.
Terapi okupasi pada penelitian ini dihitung berdasarkan jumlah masuk
pasien selama 1 bulan, atau sebanyak 16 pertemuan. Apabila responden masuk lebih dari 9 kali dikategorikan aktif, sedangkan
kurang dari 9 kali dikategorikan tidak aktif. Hasil mengenai keaktifan responden dalam mengikuti terapi okupasi ditampilkan dalam gambar
6.
Gambar 6. Distribusi responden berdasarkan pendidikan Gambar 6 menunjukkan bahwa responden banyak yang aktif
mengikuti terapi okupasi yaitu sebanyak 26 responden 76,5. b.
Tingkat kreativitas Tingkat kreativitas responden diperoleh dari pengisian
kuesioner kreatifitas dan diperkuat dari hasil observasi hasil karya para responden. Penilaian kuesioner dikategorikan menjadi 2 yaitu cukup
kreatif, dan kurang kreatif. Penilaian berdasarkan nilai median, yaitu sebesar 39, dimana nilai skor lebih dari 39 masuk kategori cukup
kreatif dan nilai kurang dari 39 masuk kategori kurang kreatif. Hasil kreativitas responden ditampilkan dalam gambar 7.
Gambar 7. Distribusi responden berdasarkan kreativitas Gambar 7 menunjukkan mayoritas responden memiliki cukup
kreatif sebanyak 24 70,6. Kreativitas responden ini dapat berkembang dengan adanya responden yang mengikuti perintah
terapis.
3. Analisis Bivariat