Latar Belakang Pendirian Pabrik

Kapasitas 31.500 tontahun Pendahuluan Anindhita Carolina D 500 010 147

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Selulosa asetat merupakan ester asam organik dari selulosa yang telah lama dikenal di dunia. Produksi selulosa asetat adalah yang terbesar dari semua turunan selulosa. Selulosa asetat pertama kali dikenalkan oleh Schutzanberger pada tahun 1865. Pada 1879, Franchimont melaporkan penggunaan asam sulfat sebagai katalis untuk asetilasi, dimana katalis ini masih sangat biasa digunakan untuk produksi selulosa asetat secara komersial. Proses pembuatan selulosa asetat selanjutnya disempurnakan oleh Miles 1903 dan Von Bayer 1906, selanjutnya dibawah pengawasan Camille dan Henri Dreyfus untuk pertama kalinya direalisasikan proses selulosa asetat dalam skala besar di Inggris. Selulosa asetat banyak digunakan untuk berbagai macam hal, yaitu sebagai bahan untuk pembuatan benang tenunan dalam industri tekstil, sebagai filter pada sigaret, bahan untuk lembaran-lembaran plastik, film dan juga cat. Oleh karena itu selulosa asetat merupakan bahan industri yang cukup penting peranannya. Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik, kebutuhan selulosa asetat di Indonesia masih dipenuhi dengan mengimport dari luar negeri, yaitu dari Jepang, Singapura, Amerika, Belanada, Jerman, Swedia, Itali, Perancis, dan Spanyol. Dan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil tekstil terbesar di dunia, ketergantungan akan selulosa asetat dari negara lain ini tidaklah menguntungkan, karena jika timbul gejolak harga di negara lain maka harga barang-barang yang menggunakan selulosa asetat sebagai bahan baku akan ikut terpengaruh. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangatlah tepat jika pemerintah mengambil kebijakan di sektor industri yang pada hakekatnya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap negara lain, menghemat devisa dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat yaitu Kapasitas 31.500 tontahun Pendahuluan Anindhita Carolina D 500 010 147 dengan membangun industri-industri baru yang produknya dapat menggantikan peranan bahan-bahan import. Dengan demikian, pendirian pabrik selulosa asetat di Indonesia dapat dilaksanakan karena didukung oleh: 1. Kebutuhaan akan selulosa asetat yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 2. Banyaknya tenaga kerja yang memerlukan penyaluran sehingga dengan pendirian pabrik ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.

1.2 Penentuan Kapasitas Rancangan

Dokumen yang terkait

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Proses Pulping Dan Asetilasi Dengan Kapasitas Produksi 3.500 Ton/Tahun

37 136 397

PRARANCANGAN PABRIK ASETAT ANHIDRID DARI METIL ASETAT DENGAN PROSES KARBONILASI KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN (Tugas Khusus Reaktor (RE-201))

40 149 328

PRARANCANGAN PABRIK ASETAT ANHIDRID DARI METIL ASETAT DAN KARBON MONOKSIDA KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN (Perancangan Heater (HE-101))

2 5 18

PRARANCANGAN PABRIK SELULOSA DIASETAT DARI SELULOSA DAN ASETAT ANHIDRAT KAPASITAS 24.000 TON/TAHUN (Perancangan Hydrolysis Reactor (RE-202))

0 9 47

Peugaruh Nisbah Selulosa Dengan Asetat Anhidrida dan Lama Asetilasi Terhadap Produksi Selulosa Asetat dari Selulosa Mikrobial

0 6 86

Pengaruh Nisbah Selulosa-Asetat Anhidrida dan Waktu Asetilasi Terhadap Karakteristik Selulosa Asetat Pada Proses Produksi Membran Selulosa Asetat

0 11 70

PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DENGAN PROSES MONSANTO Prarancangan Pabrik Asam Asetat Dengan Proses Monsanto Kapasitas 120.000 Ton Per Tahun.

0 4 13

PRARANCANGAN PABRIK SELULOSA ASETATDARI SELULOSA DAN ASETAT ANHIDRID DENGAN PROSES ASETILASI KAPASITAS 25.500 TON PER TAHUN.

0 1 16

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK ISOAMIL ASETAT PRARANCANGAN PABRIK ISOAMIL ASETAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI DARI AMIL ALKOHOL DAN ASAM ASETAT KAPASITAS 15.000 TON / TAHUN.

2 3 11

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Proses Pulping Dan Asetilasi Dengan Kapasitas Produksi 3.500 Ton/Tahun

3 6 258