31
2.6. Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak dilakukan pada tiap fase pengembangan perangkat lunak mulai dari fase definisi kebutuhan sampai implementasi. Terdapat
4 teknik pengujian, yaitu Static Testing, White Box Testing, Black Box Testing, dan Performance Testing Everett McLeod Jr., 2007.
2.6.1. Static Testing
Static Testing merupakan pengujian yang dilakukan terhadap dokumentasi yang dilakukan pada tahap pengembangan sistem. Dokumentasi ini berasal dari tiap
fase pengembangan sistem yaitu definisi kebutuhan, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Pengujian terhadap dokumentasi tersebut dilakukan
dengan 3 cara yaitu 1.
Desk checking merupakan pengujian dokumentasi yang dilakukan oleh pembuat dokumen itu sendiri.
2. Inspections merupakan pengujian dokumentasi yang dilakukan oleh 2 orang
dalam 1 tim pengembangan sistem, yaitu penulis dokumen sendiri dan misalnya anggota senior dari tim pengembang.
3. Walk-throughs merupakan pengujian dokumentasi yang dilakukan oleh
beberapa tim pengembang, misalnya fasilitator, penulis dokumen, staf bisnis, atau technical staf senior.
2.6.2. White Box Testing
White Box Testing merupakan sebuah pengujian yang dilakukan terhadap source code dari program. White Box Testing dilakukan oleh tester dengan cara
melakukan pengujian terhadap setiap fungsi code. Salah satu metode yang digunakan dalam White Box Testing adalah
pengujian basis path testing atau disebut dengan Cylomatic Complexity. Dalam pelaksanaan White Box Testing, berikut langkah yang dilakukan Pressman, 2010:
a. Menggambar flowgraph yang ditransfer oleh flowchart.
b. Menghitung Cylomatic Complexity V G untuk flowgraph yang telah dibuat.
VG untuk flowgraph dapat dihitung dengan rumus:
32
VG = E – N + 2
Keterangan: E = Jumlah edge pada flowrgaph
N = Jumlah node pada flowrgaph c.
Menentukan jalur pengujian dari flowgraph yang berjumlah sesuai dengan Cyclomatic Complexity yang telah ditentukan.
Cyclomatic complexity yang tinggi menunjukkan prosedur kompleks yang sulit untuk dipahami, diuji dan dipelihara. Ada hubungan antara cyclomatic
complexity dan resiko dalam suatu prosedur. Berikut hubungan antara cyclomatic complexity dan resiko dalam suatu prosedur.
Tabel 2.5. Hubungan Cyclomatic Complexity dan Resiko
Cyclomatic Complexity Evaluasi Resiko
1-10 Sebuah program sederhana, tanpa banyak resiko
11-20 Agak kompleks, resiko sedang
21-50 Kompleks, program resiko tinggi
Lebih dari 50 Program belum diuji resiko sangat tinggi
2.6.3. Black Box Testing