Perancangan Media Informasi Upaya Ibu Hamil Dalam Pencegahan Autisme Pada Anak Melalui Makanan

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI UPAYA IBU HAMIL DALAM PENCEGAHAN AUTISME PADA ANAK MELALUI MAKANAN

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh:

Astri Laras Rahayu 51910188

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Biodata

Nama : Astri Laras Rahayu Jenis kelamin : Wanita

TTL : Bandung, 29 Juni 1992

Alamat : Margahayuraya BRT Blok C-III No. 49 RT/RW 10/06 Kel. Sekejati Kec.

Buahbatu, Bandung

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Pendidikan (formal)

(1998 - 2004) SD Assalam Bandung (2004 - 2007) SMPN 28 Bandung (2007 - 2010) SMKN 9 Bandung


(4)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

KOSAKATA/GLOSSARY ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Batasan Pembahasan ... 3

1.5 Tujuan Perancangan ... 3

BAB II KEHAMILAN DAN AUTISME…..………. 2.1 Media Informasi ... 5

2.1.1 Jenis Media Informasi ... 5

2.2 Kehamilan ... 6

2.2.1 Trimester Pertama (minggu ke 0-12) ... 7

2.2.2 Trimester Kedua (minggu ke 12-24) ... 7

2.2.3 Trimester Ketiga (minggu ke 24-40) ... 8

2.3 Anjuran Konsumsi Ibu Hamil ... 8

2.4 Autisme ... 11

2.5 Pandangan Ibu Hamil Dalam Pencegahan Autisme Pada Anak ... 12


(5)

vii

2.7 Target Khalayak ... 17

2.7.1 Demografis ... 17

2.7.2 Psikografis ... 17

2.7.3 Geografis ... 18

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 3.1 Strategi Perancangan ... 19

3.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 19

3.1.1.1 Pendekatan Visual ... 19

3.1.1.2 Psendekatan Verbal ... 19

3.1.2 Strategi Kreatif ... 20

3.1.3 Strategi Media ... 20

3.1.4 Strategi Distribusi ... 22

3.2 Konsep Visual ... 23

3.2.1 Format Desain ... 23

3.2.2 Huruf ... 24

3.2.3 Illustrasi ... 25

3.2.4 Warna ... 28

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Proses Perancangan ... 30

4.1.1 Pra Produksi ... 30

4.1.2 Produksi ... 30

4.2 Teknis Media ... 31

4.2.1 Media Utama ... 31

4.2.2 Media Pendukung ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 38


(6)

38 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Lissauer, Tom, & Fanaroff. A, Avroy. (2008),. At a Galance NEONATOLOGI, Jakarta : Penerbit Erlangga

Nugahandi, Aang. (2010). Perancangan Media Informasi Terhadap Anak Penderita Autis. Universitas Komputer Indonesia.

Raswan, Awan. Suryo Hadi, Sumar. Jamari. Haryanto, Ismayo. (2013). Perancangan Mesin Peluk (HUG Machine) Sebagai Perangkat Terapi Autis. Universitas Diponogoro.

Ronosulistyo, Hanny. & Faridl, Miftah. (2011). Islamic Guidance To Create Great Generations. Bandung : Penerbit Salamadani

Saputra Irawan, Dicky. (2012). Perancangan Kampanye Sosial Tentang Metode Rapid ABC Untuk Pendeteksian Autisme Sejak Dini. Universitas Komputer Indonesia

Suririnah. (2008),. Buku Pintar kehamilan & Persalinan. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Syarif, E. (2014). Bahan Kuliah: Komunikasi Media. Universitas Komputer Indonesia. Bandung.

Winarno. (2013). Autisme dan Peran Pangan. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Media dan Jurnal Online

Hasuki. Irfan. (2012). Jajanan yang Perlu Dipantang Saat Hamil. http://female.kompas.com/read/2012/03/21/13143033/Jajanan.yang.Perlu .Dipantang.Saat.Hamil. Diakses pada 10 Mei 2014


(7)

39 Progestian. Prima. (2010). Pengertian,Llama dan Periode Kehamilan Manusia.

http://drprima.com/kehamilan/pengertian-lama-dan-periode-kehamilan-manusia.html. Diakses pada 10 Mei 2014

Salma. (2007). Tiga Trimester Kehamilan. http://majalahkesehatan.com/tiga-trimester-kehamilan/. Diakses pada 10 Mei 2014

Wikipedia. (2009). Makanan. http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan. Diakses pada 10 Mei 2014

Wilson. Lawrence. (2013). The Autism Epidemic And Natural Solutions. http://drlwilson.com/Articles/AUTISM.htm. Diakses pada 10 Mei 2014

Zuvmask. (2012). Pengertian Makanan dan Fungsi Makanan. http://matakristal.com/2012/12/06/pengertian-makanan-dan-fungsi-makanan.html. Diakses pada 10 Mei 2014


(8)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Laporan yang berjudul “Perancangan Media Informasi Upaya Ibu Hamil Dalam Pencegahan Autisme Pada Anak Melalui Makanan”. Tugas akhir ini berisikan informasi mengenai autisme, penyebab autisme, pengaruh makanan pada calon bayi, makanan yang .berdampak autisme, bagaimana mencegah autisme pada anak pada saat kehamilan.

Tugas akhir ini dibuat dengan berbagai wawancara dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu penulis berharap pembaca dapat memberikan saran serta kritik yang dapat membangun penulis. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bandung,18 Agustus 2014


(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehamilan adalah dimana seorang wanita dinyatakan memiliki janin yang sedang tumbuh atau berkembang didalam rahimnya, disetiap perkembangan kehamilan disebut fase kehamilan. Menurut Suririnah (2008) fase kehamilan terbagi menjadi trimester, trimester pertama (Minggu ke 0-12) adalah dimana dari pembuahan sel telur dan organ-organ penting bayi terus bertumbuh dan aktivitas otak sangat tinggi, trimester kedua (Minggu ke 12-24) sudah dapat dilakukan pengecekan pada bayi dan semua indra sudah dapat berfungsi, trimester ketiga (Minggu ke 24-40) semua organ bayi sempurna dan menunjukan aktivitas motorik. Trimester pertama adalah trimester yang paling rentan dan paling lemah dari trimester-trimester lainnya, tapi bukan berarti setelah melewati trimester-trimester pertama dan menjalani ke trimester berikutnya ibu hamil tidak menjaga kandungannya karena setiap hari bayi dalam kandungan selalu berkembang dan tumbuh. Ibu hamil harus selalu menjaga kondisi tubuh dan kandungan, salah satunya dengan cara memilih asupan makanan yang tepat, karena makanan adalah salah satu faktor yang mendukung tumbuh kembang bayi dalam kandungan.

Makanan biasanya berasal dari hewan dan tumbuhan lalu diolah menjadi makanan, tetapi sekarang banyak terjadi fenomena dalam makanan, yaitu banyaknya makanan yang tidak mengandung jumlah nutrisi dan gizi yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh, bahan tambahan yang dimasukan kedalam makanan seperti bahan pengawet, pewarna makanan. Bila dikonsumsi dengan jumlah yang banyak dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan sangat berbahaya pula bila dikonsumsi oleh ibu hamil karena sangat berpengaruh terhadap calon bayi

Dampak buruk yang ditimbulkan dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil terhadap calon bayi salah satunya adalah autisme. Menurut Winarno (2013) autisme merupakan kelainan yang terjadi pada anak yang tidak mengalami perkembangan normal khususnya dalam hubungan dengan orang lain, dan juga


(10)

2 menurut Wilson (2013) semua anak yang mengalami autisme pada saat lahir dalam kondisi kekurangan gizi atau gizi yang kurang seimbang, hal ini dapat berhubungan dengan nutrisi atau makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Autisme tidak hanya disebabkan dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil saja, banyak faktor yang dapat menyebabkan autisme pada anak, salah satu cara untuk mencegah autisme pada anak dari beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak autis adalah dengan ibu hamil harus memilih makanan dan juga menjaga kandungan dari makanan tersebut agar tidak terjadi hal buruk terhadap calon bayi.

Berdasarkan wawancara sebelumnya yang dilakukan di kota Bandung di Komplek Margahayuraya saat ini ibu hamil masih kekurangan informasi tentang makanan yang dikonsumsi dapat berdampak buruk terhadap calon bayi dan makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi. Ibu hamil kurang mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan dalam pencegahan autisme pada anak. Beberapa ibu hamil kurang aktif dalam mencari informasi mengenai pengaruh makanan terhadap calon bayi maupun pada ibu hamil itu sendiri, dan beberapa ibu hamil lebih mempercayai pengalaman orang-orang terdahulu tentang semua makanan dapat dimakan dalam masa kehamilan, dari pada melihat perkembangan makanan yang sekarang sudah berbeda dengan dahulu sehingga kurang mencari informasi, ada pun informasi tentang pengaruh makanan terhadap calon bayi lebih bersifat diragukan atau kurang dapat dipercaya karena bersumber dari blog yang kurang jelas dan kurang lengkap, kemudian informasi dari dokter pun masih kurang lengkap, dan tidak semua orang datang ke dokter untuk memeriksa kandungan.

Topik “Upaya Ibu Hamil Dalam Pencegahan Autisme Pada Anak Melalui Makanan” dipilih karena untuk memberikan informasi terhadap masyarakat terutama ibu hamil tentang makanan dapat berpengaruh dan juga dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, yang mengakibatkan autisme pada anak, serta agar ibu hamil lebih memilih makanan disaat masa kehamilan.


(11)

3 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat di identifikasikan masalah seperti berikut :

 Wilson (2013) semua anak yang mengalami autisme pada saat lahir dalam kondisi kekurangan gizi atau gizi yang kurang seimbang.

 Ibu hamil lebih mempercayai pengalaman-pengalaman orang terdahulu, tentang semua makanan dapat dimakan dalam masa kehamilan.

 Banyaknya ibu hamil yang kurang aktif dalam mencari informasi, tentang makanan apa saja yang berdampak buruk terhadap calon bayi, dan upaya apa yang dapat dilakukan dalam pencegahan autisme pada anak.

 Adapun informasi terkait masih bersifat diragukan, karena sumber informasi tersebut dari blog yang kurang jelas dan kurang lengkap, kemudian informasi dari dokter masih kurang lengkap, serta tidak semua orang pergi ke dokter untuk memeriksakan kandungan.

1.3 Rumusan Masalah

Semakin meningkatnya jumlah anak autis yang terlahir pada saat ini, serta kurangnya informasi tentang makanan dapat memiliki dampak yang buruk terhadap kandungan. Maka rumusan masalah yang diambil seperti:

“Bagaimana memberi informasi kepada ibu hamil, tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak.melalui makanan”

1.4 Batasan Masalah

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan autisme pada anak, maka dari itu pembahasan akan dibatasi hanya pada salah satu faktor yang dapat menyebabkan autisme pada anak, yaitu makanan yang dikonsumsi oleh ibu pada saat kehamilan.

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan ini sesuai dengan identifikasi masalah dan rumusan masalah. Maka tujuan perancanganya adalah untuk menambah informasi kepada ibu hamil,


(12)

4 tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak melalui makanan, dan memberikan informasi lebih tentang pegaruh makanan dan makanan apa saja yang dapat berdampak autisme bila dikonsumsi pada saat kehamilan, sehingga ibu hamil lebih memilih makanan yang akan dikonsumsi.


(13)

5 BAB II

MEDIA INFORMASI, KEHAMILAN DAN AUTISME 2.1 Media Informasi

Media informasi menjadi suatu yang penting pada saat ini, karena media infomasi dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan yang sedang terjadi saat ini, seperti informasi acara yang akan diadakan, informasi kesehatan, informasi mengenai produk suatu barang atau jasa yang diperlukan masyarakat.

Menggunakan media informasi akan lebih efektif dan cepat dalam penyampaian pesan, dan sekarang sudah pada aman modern banyak alat-alat pembantu yag akan mempermudah disebarkannya media informasi tersebut. Saat ini media informasi bukan hanya media yang dicetak saja, melainkan sekarang sudah dapat diakses dengan internet dan televisi sehingga lebih mudah dalam penyampaian informasi.

Media informasi adalah penyampaian informsi atau pesan melalui peantara. Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan melalui media. (Syarif, 2014)

2.1.1 Jenis Media Informasi

Ada berbagai jenis media informasi sebagai alat penyampaian pesan seperti berikut:

 Media Audio

Media Audio adalah media informasi yang hanya dapat didengarkan saja dalam penyampaian pesan kepada masyarakat. Media audio atau menyampaikan pesan pada masyarakat dengan menggunakan suatu alat yaitu radio.

 Media Visual

Media visual adalah media informasi atau alat penyampaian pesan yang hanya dapat dilihat saja oleh penerima pesan atau masyarakat. Media visual adalah


(14)

6 media penyampaian pesan yang dapat disampaikan dengan buku, koran, brosur, poster, flyer, billboard, signsystem dan lain lain.

 Media Audio Visual

Media audio visual adalah media informasi yang paling lengkap dari media yang lain, karena media audio visual adalah media yang dapat didengarkan dan juga dapat dilihat dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Media audio visual ini sekarang sangatlah mudah ditemui dimana-mana karena penyampaian pesan diberikan dengan menggunakan Televisi, (Syarif, 2014).

2.2 Kehamilan

Kehamilan adalah masa yang ditunggu dan diharapkan oleh semua wanita yang telah menikah, menurut Progestian (2010) seorang wanita dikatakan hamil ketika di dalam rahimnya bertumbuh kembang manusia baru.

(Dikutip dari: Majalahkesehatan.com, 2007) Menurut Salma proses kehamilan berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia janin adalah 38 minggu, karena dihitung dai mulai tanggal bersatunya sperma dengan telur, yang terjadi dua minggu setelahnya.

Gambar 2.0 Perut Ibu Hamil


(15)

7 2.2.1 Trimester Pertama (Minggu ke 0 – 12)

Proses kehamilan trimester pertama sebagai berikut:

 Pertumbuhan telur oleh sperma terjadi pada minngu kedua dari hari pertama menstruasi terakhir, telur yang dibuahi sperma bergerak dan menemel ke dinding uterus, ini disebut dengan periode germinal yang terjadi pada minggu ke 0-3.

 Pada periode embrio yang terjadi pada minggu ke 3-8, terbentuknya sistem saraf pusat, organ-organ utama, struktur anatomi mulai bergerak, Hati mulai memproduksi sel darah, dan janin berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar.

 Semua organ penting bertumbuh dengan cepat dan aktivitas otak sangat tinggi pada periode fetus yang terjadi pada minggu ke 8-12. (Salma,2007).

Gambar 2.1 Trimester Pertama

Sumber: http://majalahkesehatan.com/wp-content/uploads/2007/08/fase-germ-dan-embrio.jpg,(2014)

2.2.2 Trimester kedua (Minggu ke 12 – 24) Poses kehamilan trimester kedua sebagai berikut:

 Pada minggu ke-18 sudah dapat dilakukannya pengecekan USG, pada minggu ke 20-21 jaringan kuku, kulit, dan rambut berkembang dan mengeras, indra penglihatan, pendengaran, dan kelopak mata mulai berfungsi, janin mulai tampak sebagai bentuk manusia dengan panjang 30cm. (Salma,2007).


(16)

8 2.2.3 Trimester ketiga (Minggu ke 24 -40)

Proses kehamilan trimester ketiga sebagai berikut:

 Pada minggu ke 24-40 semua organ sudah tumbuh dengan sempurna, janin menunjukan aktivitas motorik seerti menendang dan memukul, serta sudah memulai periode bangun dan tidur, masa tidur janin lebih lama daripada masa bangunnya. Paru-paru berkembang sempurna, pada bulan ke-9 janin sudah dalam posisi kepala dibawah, dengan berat rata-rata antara 3-3,5 kg dan panjang 50cm. (Salma,2007).

Gambar 2.2 Trimester Ketiga

Sumber: http://majalahkesehatan.com/wp-content/uploads/2007/08/periode-fetus.jpg,(2014)

Menurut Suririnah (2008) trimester pertama membawa resiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa trimester ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Trimester ke-3 menandakan awal viabilitas, yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan yang disebut juga dengan caesar.

2.3 Anjuran Konsumsi Ibu Hamil

Makanan adalah suatu bahan dan dapat juga disebut dengan pangan, biasanya makanan berasal dari hewan atau tumbuhan (Wikipedia, 2009). Makanan adalah salah satu bahan yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari, dikarenakan makanan adalah salah satu sumber energi dan salah satu faktor untuk kelangsungan hidup seseorang (Zuvmask, 2012).


(17)

9 (Dikutip dari : kompas.com, 2012) Menurut dr.Mariono Reksoprodjo, SpOG ada beberapa jenis bahan makanan dan pengolahan makanan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dan salah satunya dapat menyebabkan autis, antara lain :

Jajanan (bakso, siomay, bakwan malang, dan sejenisnya)

Bakso, siomay, bakwan malang, dan sejenisnya biasanya mengandung boraks, formalin, dan MSG atau bumbu penyadap yang menyebabkan munculnya beberapa gangguan pertumbuhan saraf pada janin, seperti autisme.

Gambar 2.3 Makanan-Baso Sumber: Prbadi

Olahan Daging (sate, steak, burger)

Jika pengolahan daging tidak dilakukan dengan baik dan benar seperti halnya kurang matang, maka parasit dan mikroorganisme yang juga terkandung dalam daging tersebut tidak akan mati termasuk parasit toksoplasma yang sangat berbahaya bagi pertumbuhan fisik dan janin.

Ketika seorang ibu hamil mengkonsumsi daging yang terinfeksi parasit ini, maka ibu hamil tersebut juga otomatis akan terjangkit parasit ini. Parasit toksoplasma akan berkembang biak dan mempengaruhi pertumbuhan janin yang dikandungnya.

Gambar 2.4 Makanan-Olahan Daging Sumber: Pribadi


(18)

10

Lalapan

Sama halnya seperti daging mentah, sayuran mentah yang dijadikan lalapan juga dapat mengandung parasit toksoplasma. Jika sayuran mentah ini tidak dijaga kebersihannya maka juga akan membahayakan janin bayi.

Menurut Mariono jika sayuran hanya dicuci dengan air saja tidak dapat membasmi tuntas kuman dan parasit dalam sayuran, dan ada efek dari pestisida juga dapat dikhawatirkan, karena zat kimia yang berada dipestisida dapat menempel di kulit sayuran, zat kimia pestisida diduga menjadi salah satu pemicu munculnya penyakit gangguan saraf seperti autisme. Mariono menyarankan ibu hamil mengkonsumsi sayuran bebas pestisida.

Gambar 2.5 Makanan-Lalapan Sumber: Pribadi

Makanan Dalam Kemasan (sosis, nugget, kornet dan sejenisnya)

Makanan dalam kemasan biasanya mengandung bahan pengawet, zat pengawet diduga dapat mengganggu pertumbuhan saraf-saraf otak janin, pertumbuhan otak sangat pesat disaat masa kehamilan dan juga dapat mengganggu pencernaan ibu hamil sehinga zat gizi yang tersalurkan ke tubuh janin akan berkurang.

Gambar 2.6 Makanan-Sosis Sumber: Pribadi


(19)

11

Mi Instan dan Cemilan Ringan

Mi instan dan cemilan ringan biasanya mengandung MSG dan bahan Pengawet, sama seperti yang lainnya bila mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG dan pengawet dapat menyebabkan gangguan saraf pada janin.

Gambar 2.7 Makanan-Mie Sumber: Pribadi

Dapat disimpulkan dari yang disamapaikan oleh dr.Mariono Reksoprodjo, SpOG , saat ini makanan juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Makanan sangatlah harus dijaga, terutama untuk ibu hamil karena makanan juga berpengaruh terhadap bayi yang ada didalam kandungan.

Makanan yang dikonsumsi ibu hamil juga dapat berdampak buruk terhadap bayi seperti yang sudah dituliskan diatas makanan yang mengandung banyak pengawet, MSG, pestisida, dan lain-lain, pada hasil wawancara sebelumnya junkfood atau makanan siap saji, sudah menjadi salah satu makanan yang sangat biasa dikonsumsi sehari-hari, tetapi makanan itu sangatlah berdampak buruk dikarenakan banyaknya pengawet yang terkandung didalmnya.

Makanan-makanan tersebut dapat berdampak buruk terhadap bayi yang dikandung, karena dapat menimbulkan autisme pada anak. Tapi bukan berarti ibu hamil tidak boleh mengkonsumsinya sama sekali, disarankan kepada ibu hamil dapat mengurangi makanan tersebut, dan lebih baik bila ibu hamil dapat menghindarinya untuk dikonsumsi.

2.4 Autisme

Autisme berasal dari kata autos yang berarti sendiri dan isme yang berarti aliran. Penyandang Autisme seperti hidup di dunianya sendiri. Istilah Autisme baru diperkenalkan sejak tahun 1943 oleh Leo Kanner. Autisme adalah kelainan


(20)

12 perkembangan sistem saraf pada seseorang yang dialami sejak lahir ataupun saat masa balita, dan juga ada pendapat berbeda dari para ahli mengenai autisme. Autisme adalah gangguan perkembangan mental anak yang menyebabkan mereka sulit untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. (Raziyah,2008, h.4&5, dalam Raswan, dkk). Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang mengidap autisme akan kesulitan membina hubungan sosial, berkomunikasi secara normal maupun memahami emosi serta perasaan orang lain.Tanda-tanda utama autisme yang tampak paling menonjol dan jelas yaitu ketika anak berusia di bawah 3 tahun, (Nurgahandi,2010).

Gambar 2.8 Autisme Sumber :

http://4.bp.blogspot.com/-33pIfoA1tp0/TaIRLMoeuWI/AAAAAAAAACM/Aueugcref74/s1600/2.jpg (15 Mei 2014)

Tanda-tanda autisme seperti tidak pernah mnunjuk dengan jari pada usia satu tahun, pada usia 1,5 tahun tidak mengucapkan satu katapun, pada usia 2 tahun tidak pernah mengucapkan dua kata, bila dipanggil namanya dan bila ada suara keras tidak ada reaksi, tidak melakukan kontak mata dengan orang lain, perhatiannya terfokus pada objek tertentu saja contohnya kipas angin, biasanya menolak bila ada perubahan pada hal-hal yang bersifat rutin, peka terhadap tekstur dan bau, (Nurgahandi,2010).

2.5 Pandangan Ibu Hamil Pada Pencegahan Autisme Pada Anak

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan melalui teknik wawancara, pada sepuluh orang responden ibu hamil yang dilakukan di kota Bandung di Komplek Margahayuraya Barat Blok C-III, berpandangan seperti berikut:


(21)

13  Ibu hamil A mengetahui bahwa ada beberapa makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil dapat berdampak terhadap calon bayi, tetapi ibu hamil A tidak mengetahui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu hamil A tidak mengetahui bahwa salah satu dampak dari makanan itu adalah autisme. Ibu hamil A berpandangan bahwa autisme dapat dicegah dengan ibu hamil menjaga kandungannya dengan pola hidup yang sehat. Makan-makanan yang bergizi dan sehat dan juga berolahraga.

 Ibu hamil B mengetahui bahwa beberapa makanan yang dikonsumsi dapat berdampak atau berpengaruh terhadap calon bayi, ibu hamil B tidak mengetahui makanan apa saja yang berdampak buruk bila dikonsumsi. Ibu hamil B mengetahui bahwa salah satu dampak buruk pengaruh pada calon bayi adalah autisme. Ibu hamil B berpendapat bahwa autisme pada anak dapat dicegah dengan ibu hamil lebih menjaga kandungannya dengan memilih makanan yang tepat.

 Ibu hamil C mengetahui bahwa ada beberapa makanan yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi bila dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu hamil C kurang mengetahui apa saja makanan yang dapat berdampak buruk, ibu hamil C kurang mengetahui salah satu dampak buruk pada calon bayi adalah autisme. Ibu hamil C berpendapat bahwa autisme dapat dicegah dengan ibu hamil selalu menjaga badannya selalu sehat, dengan berolahraga dan mengkonsumsi makanan-makanan yang sehat.

 Ibu hamil D tidak mengetahui bahwa beberapa makanan yang dikonsumsi ibu hamil dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu hamil D kurang mengetahui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi bila dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu hamil D tidak mengetahui bahwa salah satu dampaknya adalah autisme pada calon bayi. Ibu hamil D berpendapat bahwa autisme pada anak dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat ketika kehamilan.


(22)

14  Ibu hamil E tidak mengetahui ada beberapa makanan bila dikonsumsi oleh ibu hamil dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu hamil E tidak mengetaui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu hamil E tidak mengetahui bila salah satu dampak buruk pada calon bayi adalah autisme. Ibu hamil E berpendapat bahwa autisme dapat dicegah dengan pola hidup sehat ketika kehamilan, makan teratur dan berolahraga.

 Ibu hamil F tidak mengetahui ada beberapa makanan yang berdamapak buruk terhadap calon bayi, ibu F kurang mengetahui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi bila dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu F tidak mengetahui salah satu dampak buruk terhadap calon bayi adalah autisme. Ibu hamil F berpendapat bahwa autisme bila dicegah bila ibu hamil tidak stress ketika masa kehaliman.

 Ibu hamil G mengetahui ada beberapa makanan yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu G mengetahui makanan apa saja yang berdampak buruk pada calon bayi bila dikonsumsi ketika hamil, ibu hamil G mengetahui salah satu dampak buruk terhadap calon bayi adalah autisme. Ibu G berpendapat bahwa autisme dapat dicegah dengan memilih makanan yang tepat, mengurangi makanan yang beresiko pada calon bayi atau kandungan, lebih sering memakan makanan yang dibuat sendiri dari pada membeli, karena lebih bersih, lebih banyak mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur yang tidak memakai pestisida.

 Ibu hamil H tidak mengetahui bahwa makanan dapat berpengaruh atau berdampak buruk kepada calon bayi bila dikonsumsi pada saat hamil, ibu hamil H tidak mengetahui salah satu dampak buruknya adalah autisme pada calon bayi. Ibu hamil H berpendapat bahwa autisme dapat dicegah dengan ibu hamil melakukan berbagai aktivitas sehingga badan tetap sehat.


(23)

15  Ibu hamil I mengetahui bahwa beberapa makanan dapat berdampak buruk terhadap calon bayi bila dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu hamil I mengetahui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi bila dikonsumsi pada saat masa kehamilan, ibu hamil I tidak mengetahui bahwa salah satu dampak buruk dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil adalah autisme pada calon bayi. Ibu hamil I berpendapat bahwa autisme pada anak dapat dicegah bila ibu hamil selalu berpikiran positif.

 Ibu hamil J mengetahui bahwa makanan dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu hamil J kurang mengetahui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu hamil J mengetahui bahwa salah satu dampak buruk pada calon bayi adalah autisme. Ibu hamil J berpendapat autisme dapat dicegah dengan pola hidup sehat, menjaga makan, dan memilih makanan yang sehat ketika masa kehamilan.

Hasil dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kebanyakan ibu hamil mengetahui bahwa makanan yang dikonsumsi berpengaruh terhadap calon bayi, tetapi tidak semua ibu hamil mengetahui ada beberapa makanan yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi bila dikonsumsi ibu hamil, tidak semua mengetahui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, sediakit dari ibu hamil mengetahui bahwa salah satu dampak buruk terhadap calon bayi adalah autisme. Dapat disimpulkan juga pendapat dari ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak adalah dengan pola hidup sehat, memilih makanan yang tepat dan sehat, menghidari makanan yang sifatnya dapat berdampak buruk terhadap calon bayi dan kandungan, serta beberapa pendapat dengan berolahraga, melakukan berbagai aktivitas, dan menjaga pikiran selalu positif agar tidak mengalami stress pada masa kehamilan dapat mencegah autisme pada calon bayi.

2.6 Analisis 5W1H Tentang Pencegahan Autisme Pada Anak Melalui Makanan

Berdasarkan topik yang diangkat “Upaya Ibu Hamil dalam Pencegahan Autisme pada Anak”, maka analisis 5W1H dari topik tersebut adalah:


(24)

16  What-Apa yang menjadi permasalahan dalam topik tersebut?

Dalam permasalahan pencegahan autisme pada anak melalui makanan adalah, kebanyakan ibu hamil yang kurang mengetahui beberapa faktor penyebab kelahiran anak dengan autisme, dan salah satu dari faktor penyebab anak terlahir dengan autisme adalah makanan yang dikonsumsi ibu saat kehamilan, karena kebanyakan ibu hamil yang kurang mengetahui informsi mengenai pencegahan autisme pada anak, sehingga akan dibuatnya media informasi mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak melalui makanan.

Why-Kenapa media informasi dibutuhkan?

Media informasi dibutuhkan agar ibu hamil mudah untuk mendapatkan informasi mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak melalui makanan.

Where-Dimana ibu hamil mendapatkan informasi tersebut?

Media informasi dapat didapatkan di rumahsakit-rumahsakit kandungan dan tempat pemeriksaan kandungan lainnya.

Who-Siapa yang menjadi khalayak sasaran utama dalam penyampaian informasi?

Yang menjadi khalayak sasaran utama dalam penyampaian informasi adalah ibu hamil.

When-Kapan media informasi diberikan?

Media informasi diberikan pada ibu hamil pada saat ibu hamil memeriksakan kandungan.

How-Bagaimana media informasi menarik perhatian dari khalayak sasaran?

Media informasi akan dikemas menarik dan jelas, sehingga media informasi akan mudah diterima dan dimengerti oleh khalayak sasaran.


(25)

17 2.7 Target Khalayak

Dalam merancang suatu media perlu adanya suatu analisis yang dilakukan agar pesan dari kampanye bisa sampai dan bisa dipahami oleh target sasaran, Berikut adalah penjelasan mengenai karakter dari khalayak sasaran yang ditinjau dari segi demografis, psikografis dan geografis.

2.7.1 Demografi

Jenis kelamin : Wanita, dikarenakan topik ini mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak, informasi ini diberikan untuk semua wanita, yang belum mengalami kehamilan, yang sedang mengalami kehamilan, dan sudah mengalami kehamilan, tetapi yang menjadi sasaran utama untuk diberikan informasi adalah ibu hamil.

Usia : Target usia yang akan diberikan informasi adalah dari usia 19-30, usia ini adalah usai produktif atau kebanyakan wanita yang mengalami masa kehamilan pada usia ini.

Pendidikan : SMA sampai dengan Sarjana, karena agar memudahkan dalam menangkap isi informasi yang akan diberikan tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak.

Status Ekonomi Sosial : Mengingat adanya pemberian informasi, maka target ekonominya adalah dari segala kalangan, menengah keatas maupun menengah kebawah

2.7.2 Psikografi

Psikografi yang dipilih untuk sasaran utama adalah mempunyai kepedulian tinggi atas kesehatan kandungan, senang yang sederhana, senang akan sesuatu yang menarik perhatian, ibu hamil yang tidak sering menjalani aktivitas, dan senang sesuatu yang praktis


(26)

18 2.7.3 Geografi

Adapun batasan geografis dalam perancangan ini di tunjukan untuk masyarakat di semua kota di indonesia, tetapi yang pertama akan diaksanaan di kota Bandung.


(27)

19

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan adalah suatu hal yang penting, karena untuk menyampaikan suatu informasi kepada khalayak sasaran haruslah mempunyai strategi perancangan yang tepat untuk disampaikan, menjawab permaslahan yang sudah dijabarkan pada bab II, media perancangan sebuah media informasi yang diberikan kepada ibu hamil untuk memberikan informasi dalam pencegahan autisme pada anak melalui makanan, gagasan-gagasan yang diberikan haruslah mudah dimengerti, agar penyampaian informasi akan lebih mudah pada khalayak sasaran.

3.1.1 Pendekatan Komuikasi

Pendekatan komunikasi sangat diperlukan, agar penyampain informasi lebih dimengerti oleh khalayak sasaran pendekatan komunikasi yang digunakan memiliki tujuan yang persuasi dan memberikan informasi ada beberapa makanan yang dapat berdampak autisme pada anak, dan memberikan informasi pada ibu hamil bagaimana cara mencegah autisme pada masa kehamilan, agar ibu hamil lebih memilih makanan yang akan dikonsumsi pada masa kehamilan, yang disampaikan dengan bahasa verbal serta bahasa visual, diharapkan dapat memberikan pengaruh kepada khalayak sasaran.

3.1.1.1Pendekatan Visual

Konsep visual mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak melalui makanan, menggunakan illustrasi yang ditampilkan menggunakan gambar atau foto, sehingga akan lebih jelas dan dipahami oleh khalayak sasaran.

3.1.1.2Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yang dipilih menggunakan bahasa sehari-hari sehingga mudah untuk dimengerti dan diterima oleh khalayak sasaran, pada media informasi ditekankan dengan judul yang tegas dan singkat untuk merangkum iformasi yang akan diberikan yaitu “Pencegahan Autisme Pada Masa Kehamilan”, dan diperjelas


(28)

20

lagi oleh tagline “Pilih Makanan yang Sehat, Agar Bayi Lahir Sehat!”, yang mewakili bahwa makanan adalah salah satu faktor yang menyebabkan kelahiran anak dengan autisme, sehingga akan lebih menarik dan mudah diterima oleh khalayak sasaran.

3.1.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif haruslah efektif untuk penyampaian pesan pada khalayak sasaran tersebut. Penyampaian pesan harus mudah dimengerti oleh penerima pesan, agar informasi yang diberikan lebih mudah diingat. Agar perancangan media informasi upaya ibu hamil dalam pencegahan autism pada anak memalui makanan bisa menarik bagi khalayak sasaran maka media informasi ini dirancang dengan strategi kreatif sebagai berikut:

 Menggunakan judul yang tegas dan singkat, agar mudah diingat dan dipahami oleh yang melihat atau yang menerima pesan, judul tersebut sudah lebih singkat dan merangkum dari semua pembahasan atau informasi yang akan diberikan.

 Warna yang dipakai adalah dominan warna merah muda dan ungu yang mendeskripsikan dan mewakli dari ibu hamil atau wanita, lalu warna biru yang melambangkan warna autis, hijau dan coklat melambangkan kehidupan dan alami.

 Menggunakan illustrasi yang dipakai pohon yang melengkung dan sebagian berbentuk hati, pohon melambangkan kandungan ibu yang selalu memeluk dan melindungi bayi dalam kandungan, bayi yang dilambangkan oleh buah apel, lalu pada sisi media informasi memakai bentuk tubuh ibu hamil yang mewakili dari ibu hamil itu sendiri.

3.1.3 Strategi Media

Strategi media adalah salah satu strategi dalam pemilihan media yang akan diberikan kepada masyarakat dalam pengkemasan informasi yang akan diberikan, dan juga agar penyampaian kepada masyarakat tepat serta tujuan dapat dicapai seperti yang diharapkan dengan pertimbangan dalam strategi komunikasi yang telah dibuat, maka media komunikasi alternatif yang dapat digunakan untuk


(29)

21 melakukan informasi mengenai tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak meluai makanan, seperti berikut :

3.1.3.1Media Utama

Media utama yang diambil adalah media yang mudah ditemukan dan media yang dipakai oleh masyarakat kebanyakan, media yang dipakai adalah seperti berikut:

 Kalender

Kalender dipakai oleh semua masyarakat, dan kalender juga dapat memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga kalender yang menginformasikan tanggal dan informasi upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak. Pada kalender menggunakan visual illustrasi pohon pada cover, pada sisi memakai bentuk tubuh ibu hamil, pada isi memakai layout yang hampir sama dengan cover tetapi ditambahkan foto yang sesuai dengan informasi yang diberikan.

 Poster Digital

Poster digital akan diletakan pada media sosial sehigga semua orang dapat melihatnya, dan juga disebarkan diinternet, maka informasi akan mudah dilihat oleh khalayak sasaran. Poster digital menggunakan visal yang hampir sama dengan kalender yang lebih sederha, tetapi dengan tata letak yang berbeda.

3.1.3.2Media Pendukung

Media pendukung berfungsi uuntuk mendukung media utama agar lebih efektif dan lebih memudahkan khalayak sasaran dalam mencari informasi mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak. Media pendukung yang dipilih adalah media sebagai berikut:

 Brosur

Media yang memiliki jangkauan sasaran banyak dan frekuensi yang tinggi, informasi yang dilakukan melalui poster dapat merangsang kepercayaan dan sikap. Pada brosur depan menggunakan illustrasi pohon dan foto ibu hamil, dan pada brosur belakang menggunakan foto yang sesuai dengan informasi yang diberikan.


(30)

22

 Pembatas Buku

Dapat dipakai disetiap membaca buku sehingga dapat mnjadi pengingat akan informasi yang diberikan tentag upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak. Bentuk dari pembatas buku adalah bentuk badan dari ibu hamil, dan memakai illustrasi pohon dan buah apel yang sama dengan cover kalender.

 Stiker

Media yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Pada stiker menggunakan bentuk yang sama dengan pembatas buku tetapi lebih lebar, dan menggunakan foto dari ibu hamil dan illustrasi pohon.

 Pin

Bisa ditempel dimana saja bisa mengingatkan khalayak sasaran dan masyarakat. Pin menggunakan logo dari media informasi, yaitu pohon dan buah apel yang sama dengan yang digunakan pada kalender.

 Kaos

Kaos bisa dipakai setiap hari ketika melakukan aktivitas, dan mengingatkan tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak. Kaos juga menggunakan logo media informasi yang diletakkan pada tengah kaos berukuran a4.

 Mug

Fungsinya untuk mengingatkan khalayak sasaran, karena mug dapat dipakai setiap hari. Mug memakai logo media informasi.

 X Banner

Penggunaan x banner sebagai media pendukung akan ditempatkan di tempat yang strategis dan dapat dilihat oleh khalayak sebagai salah satu media informasi. X-banner menggunakan visual yang sama dengan salah satu poster digital.

3.1.4 Strategi Distribusi

Pendistribusian media informasi dilakukan agar media informasi dapat terjangkau oleh khalayak sasaran, sehingga informasi dapat tersampaikan. Adapun cara untuk mendistribusikan informasi kampanye dengan cara mempublikasikan


(31)

media-23

media pada rumahsakit-rumahsakit kandungan,memajangkan media informasi, dan berinteraksi langsung dengan kahalayak sasaran juga memberikan media informasi yang telah disiapkan, agar kahalayak sasaran mengingat dan lebih memahami informasi yang akan diberikan, jadwal pemberian media informasi sesuai dengan tabel pendistribusian yang sudah ditentukan.

Tabel 3.1 Tabel Pendistribusian Media

3.2 Konsep Visual

Konsep visual dalam memberikan informasi ini diharapkan ibu hamil mendapatkan informasi yang lebih dan mengetahui tentang upaya pencegahan autisme pada anak, sehingga dapat menjadi salah satu cara mengurangi angka kelahiran anak autisme. Juga sekaligus dapat melaksanakan cara-cara pencegahan yang terdapat dalam media utama maupun media pendukung.

3.2.1 Format Desain

Format perancangan desain dari kaleder dan poster upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme ini adalah landscape dan potrait dengan menggunakan bidang kerja berukuran untuk kalender 23x15 dan poster berukuran A3.


(32)

24

Gambar 3.2 Ukuran Kalender Sumber: Pribadi

Gambar 3.3 Poster Sumber: Pribadi

3.2.2 Huruf

Huruf adalah salah satu visual yang penting untuk digunakan apalagi untuk sebuah media informasi, huruf akan melengkapi untuk menyampaikan informasi secara lebih jelas.

23 cm

15 cm

29,7 cm


(33)

25 Jenis Huruf yang digunakan antara lain :

1. Architects Daughter

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

!@#$%^&*()_*|}{“:?><+./;’[]

1234567890

Huruf Architects Daughter ini terpilih karena cocok dari segi bentuk yang melekuk-lekuk dan dirasa cocok untuk digunakan sebagai judul dan tagline sebuah media informasi mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak melalui, nantinya baik dari bentuknya dan pewarnaanya yang dapat disesuaikan.

2. Arial

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

~!@#$%^&*()_+|}{“:?><,./;’[] 1234567890

Jenis huruf Arial ini digunakan untuk informasi pada media dan tanggal didalam kalender, karena jenis huruf ini sangat mudah dilihat.

3.2.3 Illustrasi

Dalam perancangan media informasi ini illustrasi yang akan ditampilkan berupa visualisasi dari Informasi pencegahan autisme. Materi yang akan diillustrasikan dengan foto atau gambar yang sesuai dengan informasi yang diberikan. Illustrasi yang ditampilkan pada media informasi seperti :


(34)

26

 Pohon

Pohon yang digambarkan dengan dahan melengkung dan sebagian berbentuh hati, pohon melambangkan kehidupan, dan maksud dari lengkungan yang berbentuk hati mengartikan kandungan ibu yang selalu mlindungi dan menyayangi.

Gambar 3.4 Pohon Sumber :Pribadi  Apel

Apel yang digambarkan mengartikan dari sebuah anak, dan pemilihan buah apel dari hasil wawancara pada ibu hamil tentang buah yang paling banyak dikonsumsi dan hasilnya adalah apel, yang digambarkan menjadi anak yang dilinungi sebuah pohon yaitu kandungan ibu.

Gambar 3.5 Apel Sumber :Pribadi  Ibu Hamil

Ada dua gambar ibu hamil yang digambarkan adalah ibu hamil yang sedang makan, yang berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi ibu hamil, dan ibu hamil yang sedang memegang perutnya dengan muka tersenyum yang mengartikan melindungi dan bahagia.


(35)

27

Gambar 3.6 Ibu Hamil Sumber :Pribadi  Bayi

Gambar bayi yang diambil menjadi salah satu gambaran bayi dalam kandungan.

Gambar 3.7 Bayi

Sumber :

http://3.bp.blogspot.com/-- ZOch2bwVv8/UfaSiLv_lBI/AAAAAAAAB5g/LrDauXm-1us/s1600/Gangguan-Pertumbuhan-Janin.webp (13 Juli 2014)

 Otak

Ada dua gambar otak, gambar pertama adalah hasil dari tes yang dilakukan untuk pengetahuan sistem saraf otak pada jaringan otak anak yang normal dan anak dengan autisme sehingga dapat membandingkan perbedaannya, dan yang kedua adalah gambaran otak untuk menunjukan gambar otak yang sehat yag mencirikan bila mengkonsumsi makanan yang kurang tepat maka akan berpegaruh pada otak.


(36)

28 Gambar 3.8 Otak1

Sumber : http://cdn.medicalxpress.com/newman/gfx/news/hires/2012/ergert.jpg (13 Juli 2014)

Gambar 3.9 Otak2

Sumber : http://abisyakir.files.wordpress.com/2013/12/otak.png (13 Juli 2014)  Makanan

Gambar makanan diambil untuk melengkapi informasi tentang makanan yang seperti apa yang krang baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.

Gambar 3.10 Macam Makanan Sumber :Pribadi

3.2.4 Warna

Warna-warna yang dipilih dan yang akan digunakan adalah warna-warna yang cerah tetapi tidak mencolok dimata, karena warna-warna yang dipilih akan menjadi background setiap informasi, dan digunakan pada gambar illustrasi penjelasan tentang informasi yang akan diberikan.


(37)

29

Gambar 3.11 Warna Sumber :Pribadi


(38)

30

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

4.1 Proses Perancangan

Proses perancangan dimana sebuah awal proses dari pembuatan sebuah media, proses-proses yang harus dilakukan seperti pra produksi, produksi lalu tahap akhir yaitu teknis media yang menyelesaikan semua proses dan menjadikan media yang sesuai dengan konsep yang ditentukan.

4.1.1 Pra Produksi

Tahap awal adalah tahap sketsa dimana untuk mencari bentuk visual yang digunakan untuk media informasi. Pada tahap ini sketsa dibuat dengan mengunakan alat tulis, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan tahap eksekusi visual, dan dalam penentuan bentuk awal yang akan dibuat atau yang akan dipergunakan, sehingga mempunyai bayangan ketika mengerjakan suatu media.

Gambar 4.1 Sketsa Sumber :Pribadi

4.1.2 Produksi

Pada tahap produksi adalah kelanjutan dari tahap pra produksi, yang melanjutkan dari sketsa awal dan dikerjakan kembali degan teknik digital, software yang dipakai dalam mengerjakan media ini adalah softaware Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop. Pada tahap produksi ini adalah tahap dimana dilakukannya proses visual, dikarenakan media informasi menggunakan illustrasi sesuai dengan


(39)

31 sketsa dan kebanyakan menggunakan foto, sehingga tahap eksekusi visual media informasi adalah dengan mengambil gambar atau foto yang sesuai dengan tema yaitu tentang ibu hamil, makanan, dan gambar-gambar yang diperlukan dalam pemberian pesan, dan yang lainnya mengikuti layout yaitu tata letak yang sudah di gambar pada sketsa.

Gambar 4.2 Digital Sumber :Pribadi

4.2 Teknis Media

Teknis media adalah proses terakhir dalam proses perancangan, teknis media ini ditentukannya akan menjadi seperti apa media informasi yang diberikan, dengan pemilihan bahan dan pemilihan pencetakan sepertia apa yang akan digunakan.

4.2.1 Media Utama  Kalender

Ukuran Media : 23 x 15 cm Teknis Produksi : Cetak, Akasia Media kalender untuk media informasi


(40)

32 Gambar 4.3 Kalender


(41)

33  Poster

Ukuran Media : A3 (29,7 x 42 cm)

Teknis Produksi : Cetak, kertas Art Papper 210 gr Media kalender untuk media informasi


(42)

34 4.2.2 Media Pendukung

 Brosur

Ukuran Media : 29,7 cm x 21 cm

Teknis Produksi : Cetak, kertas artpapper 120gr double side

Gambar 4.5 Brosur (Belakang)

Gambar 4.6 Brosur (Depan)  Sticker

Ukuran Media : 10 x 5 cm

Teknis Produksi : Cetak, kertas sticker vynil


(43)

35  Pin

Ukuran Media : 4 cm x 4 cm Teknis Produksi : Cetak

Gambar 4.8 Pin  Pembatas buku

Ukuran Media : 5 cm x 15 cm

Teknis Produksi : Cetak , artpaper 260gr


(44)

36  Kaos

Ukuran Media : 20 x 20 cm untuk gambar Teknis Produksi : Kain Kaos

Gambar 4.10 Kaos

 Mug

Ukuran Media : 4 x 8 cm untuk gambar Teknis Produksi : Keramik cetak


(45)

37  X-Banner

Ukuran Media : 160 cm x 60 cm

Teknis Produksi : Cetak, bahan flexy


(1)

32 Gambar 4.3 Kalender


(2)

33  Poster

Ukuran Media : A3 (29,7 x 42 cm)

Teknis Produksi : Cetak, kertas Art Papper 210 gr Media kalender untuk media informasi


(3)

34 4.2.2 Media Pendukung

 Brosur

Ukuran Media : 29,7 cm x 21 cm

Teknis Produksi : Cetak, kertas artpapper 120gr double side

Gambar 4.5 Brosur (Belakang)

Gambar 4.6 Brosur (Depan)  Sticker

Ukuran Media : 10 x 5 cm

Teknis Produksi : Cetak, kertas sticker vynil


(4)

35  Pin

Ukuran Media : 4 cm x 4 cm Teknis Produksi : Cetak

Gambar 4.8 Pin  Pembatas buku

Ukuran Media : 5 cm x 15 cm

Teknis Produksi : Cetak , artpaper 260gr


(5)

36  Kaos

Ukuran Media : 20 x 20 cm untuk gambar Teknis Produksi : Kain Kaos

Gambar 4.10 Kaos  Mug

Ukuran Media : 4 x 8 cm untuk gambar Teknis Produksi : Keramik cetak


(6)

37  X-Banner

Ukuran Media : 160 cm x 60 cm

Teknis Produksi : Cetak, bahan flexy