Output Grafik Hasil Simulasi

Gambar 4.2 ROBIN – FUJI DY23D Gambar 4.3 Parameter ROBIN – FUJI DY23D Gambar 4.4 Tampilan input

4.2.2 Output

Data yang dimasukkan ke dalam input kemudian di proses agar menghasilkan data keluaran berupa output. Gambar 4.5 menunjukkan tampilan output. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Tampilan output

4.2.3 Grafik

Grafik memiliki fungsi untuk membandingkan performansi mesin di tiga bahan bakar berbeda pada variasi putaran. Grafik dibuat dengan Visual basic dengan menambahkan komponen Microsoft chart control 6.0OLEDB pada visual basic. Gambar 4.6 menunjukkan tampilan grafik. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 Grafik Grafik dapat membandingkan putaran mesin dengan daya poros, efisiensi termal dan konsumsi bahan bakar spesifik. Kita hanya perlu memasukkan spesifikasi mesin yang akan kita bandingkan ke dalam input grafik. Sebagai contoh untuk menguji kemampuan grafik kita menggunakan data pengujian dari Tec Quipment type. TD4A-024 dengan bahan bakar premium dan premium-hidrogen. Tabel 4.2 Data untuk bahan bakar premium pada putaran mesin yang bervariasi. N Parameter Uji Putaran Mesin 1 2 2 2 2 2 3 1 Temperatur air masuk o C 4 4 4 4 4 4 4 2 Temperatur air keluar o C 4 4 4 4 5 5 5 3 Aliran udara mmH 2 O 1 2 2 2 2 3 3 4 Rotameter mm 3 3 2 2 2 2 2 5 Torsi Nm 6 6 6 6 7 7 7 6 Temperatur gas buang o C 1 2 2 2 2 3 3 7 Waktu menghabiskan 50 mL BBM s 7 7 6 5 5 5 4 8 Laju aliran udara kgh 2 2 2 2 3 3 3 Tabel 4.3 Data untuk campuran bahan bakar premiumdan hidrogen pada putaran mesin yang bervariasi. N Parameter Uji Putaran Mesin Universitas Sumatera Utara 1 2 2 2 26 28 30 1 Temperatur air masuk o C 3 3 3 3 37 38 40 2 Temperatur air keluar o C 3 4 4 4 45 47 49 3 Aliran udara mmH 2 O 3 3 3 3 38 39 40, 4 Rotameter mm 3 3 3 3 32 30, 5 5 28, 5 Torsi Nm 6 6 7 7 73 74 75 6 Temperatur gas buang o C 1 1 2 2 27 28 29 7 Waktu menghabiskan 200 mL BBM s 1 1 1 1 12 12 2 11 8 Laju aliran udara 3 4 4 4 43 44, 3 8 45, Tabel 4.4 Data AFR untuk Bahan bakar premium dan premium hydrogen pada putaran yang bervarisasi Putaran rpm Perbandingan udara – bahan bakar AFR Premium 100 Premium 99,67 + Hidrogen 0,33 1800 10,92 11,14 2000 11,412 11,07 2200 11,25 11,05 2400 11,06 10,49 2600 11,30 10,32 2800 12,03 10,10 Universitas Sumatera Utara 3000 12,41 9,36 Dengan memasukkan data dari hasil pengujian diperoleh grafik sebagai berikut: Gambar 4.7 Grafik Putaran vs Daya Poros Berdasarkan hasil perhitungan daya maka didapatdaya terendah mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar premium pada putaran mesin 1800 rpm yaitu 11,87 kW. Sedangkan daya tertinggi terjadi dengan menggunakan campuran bahan bakar premium dan hidrogen pada putaran mesin 3000 rpm sebesar 23,55 kW. Capaian daya maksimum jika menggunakan bahan bakar premium terjadi pada putaran 2800 sebesar 20,82 dan capaian daya minimum saat pemakaian campuran bahan bakar premium dan hidrogen yaitu pada putaran 1800 sebesar 12,25 kW. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Grafik Putaran vs bsfc Berdasarkan hasil perhitungan bsfc maka didapat bsfc terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan campuran bahan bakar premium pada putaran mesin 3000 rpm yaitu 471,45grkWh. Sedangkan bsfc tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar premium pada putaran mesin 1800 rpm sebesar 612,32grkWh. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Grafik Putaran vs Efisiensi Termal Berdasarkan hasil perhitungan AFR maka didapatAFR terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan campuran bahan bakar premium pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 14,11. Sedangkan AFR tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar premium pada putaran mesin 3000 rpm yaitu sebesar 18,32.

4.3 Validasi