Perancangan Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE PENYULUHAN AKTIF MENCARI INFORMASI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh :

Ratnasari Qomariah Afiff 51910103

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Biodata

Nama : Ratnasari Qomariah Afiff Jenis kelamin : Wanita

TTL : Bandung, 9 Juni 1990

Alamat : JL. Bojongloa Gg. Barokah No. 185-92 RT/RW 03/05

Kel. Astana Anyar Kec. Panjunan, Bandung

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Pendidikan (formal)

(1997 - 2003) SDN Babakan Ciparay Bandung (2003 - 2006) SMPN 38 Bandung

(2006 - 2009) SMKN 9 Bandung


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

KOSAKATA/GLOSARY ... xii

Bab I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Rumusan Masalah... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Perancangan ... 3

Bab II KAMPAYE, KEHAMILAN, TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN, SERTA OPINI MASYARAKAT ... 4

2.1 Kampanye ... 4

2.1.1 Jenis Kampanye ... 5

2.1.2 Tujuan Kampanye Sosial ... 7

2.2 Kehamilan ... 8

2.2.1 Diagnosis Kehamilan ... 9

2.2.2 Gambaran Kehamilan Normal ... 9

2.3 Tanda Bahaya Pada Kehamilan ... 10

2.3.1 Contoh Tanda Bahaya Pada Kehamilan ... 10

2.3.2 Gejala Bahaya Pada Kehamilan ... 19


(6)

2.4 Opini Masyarakat ... 20

2.5 Analisis 5W + 1H ... 22

2.6 Target Khalayak ... 23

Bab III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 25

3.1 Strategi Perancangan ... 25

3.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 25

3.1.2 Strategi Kreatif ... 27

3.1.3 Strategi Media... 28

3.1.4 Strategi Distribusi ... 31

3.2 Konsep Visual... 32

3.2.1 Format Desain... 32

3.2.2 Tata Letak (layout) ... 33

3.2.3 Huruf ... 33

3.2.4 Ilustrasi ... 35

3.2.5 Warna ... 39

Bab IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 40

4.1 Proses Perancangan ... 40

4.1.1 Pra Produksi ... 40

4.1.2 Produksi ... 41

4.2 Teknis Media ... 41

4.2.1 Media Utama ... 41

4.2.2 Media Pendukung ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 50


(7)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Departemen Kesehatan RI. 1999. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan

Dinas Kesehatan Kota Bandung. 2012. Kesehatan ibu dan anak. Jakarta: Kementrian kesehatan RI

Hanifa, W. (Ed). 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP

Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika

Judi, J.E. 2002. Mempersiapkan Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa Swara Kusrianto, Adi. 2009. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi

Mandriwati GA, Ester M. 2007 Penuntun belajar asuhan kebidanan ibu hamil. Jakarta: EGC

Manuaba, I.B.G. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Saifuddin, A.B. (Ed). 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: YBP-SP

Songo, Edi. 2008. Genius senior. Jakarta: Wahyu media

Susanti, N.N. 2008. Psikologi kehamilan. Jakarta: Wahyu media Yuliastantri, Ana. 2008. Bekerja Sebagai Desainer Grafis. Esensi Yulaikah, Lily, S.Si.T. 2012. Kehamilan. Jakarta: EGC

Wijaya, S.B. 2011 Iklan Ambient Media, Konsep Strategi Pesan, dan Implementasi. Malang: UB press

Website

Memobee, 2012. 5 Simbol Populer Yang Memiliki Arti Jauh Dari Yang Dibayangkan, http://www.memobee.com/5-simbol-populer-yang-memiliki-arti-jauh-dari-yang-dibayangkan-6798-news.html [5 Mei 2014] Doktersehat, 2013. Tanda-Tanda Bahaya Pada Kehamilan,

http://doktersehat.com//tanda-tanda-bahaya-pada-kehamilan/[30 Desember 2013]


(8)

Artisty, Trisha. 2013 Kenali Arti Makna Dibalik Warna, http://www.idseducation.com/2013/09/13/kenali-makna-di-balik-warna/ [4 Agustus 2014]

Dr. Avie Andriyani. 2013. Mengenal 9 Tanda Bahaya Pada Kehamilan, http://kesehatanmuslim.com/mengenal-9-tanda-bahaya-pada-kehamilan/ [30 Desember 2013]

Febri. 2008. Kenali Tanda Bahaya Pada Kehamilan, http://bidanshop.blogspot.com//kenali-tanda-bahaya-pada-kehamilan/ [30 Desember 2013]

Indriyani, Mona. 2013. Manfaat Terapi Warna Bagi Ibu Hamil, http://life.viva.co.id/news/read/451610-manfaat-terapi-warna-untuk-ibu-hamil [5 Mei 2014]

Momydev. 2013. Terapi Warna Untuk Ibu Hamil,

http://momymilk.com/blog/2013/10/terapi-warna-untuk-ibu-hamil/ [5 Mei 2014]


(9)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rakhmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Laporan Pengantar Tugas Akhir ini disusun dengan judul “Perancangan Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan”. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Komputer Indonesia.

Dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini, penulis telah mendapatkan bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama penyusunan laporan ini, sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Akhir kata, semoga makalah akademik ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Bandung, 14 Agustus 2014


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mendapat kehamilan merupakan anugerah yang tak terkira dari yang Maha Kuasa, sebuah keluarga akan terasa lengkap dengan kehadiran buah hati. Menurut Dra. Ni Nengah Susanti, M.Kes dalam Psikologi Kehamilan, 2008 kehamilan merupakan hasil konsepsi (pembuahan) antara ovum atau sel telur dan spermatozoa atau sel mani. Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa kehamilan merupakan pertemuan antara sel telur atau ovum dengan spermatozoa sehingga menghasilkan janin atau calon bayi. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan, triwulan pertama dimulai dari pembuahan sampai bulan ke 3, triwulan kedua dimulai dari bulan ke 4 sampai bulan ke 6, dan triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai bulan ke 9.

Pada saat masa kehamilan umumnya para ibu akan mengalami beberapa gangguan kehamilan. Menurut Pusdiknakes tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang menunjukan adanya bahaya yang dapat terjadi selama masa kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi. Sehingga tanda bahaya pada kehamilan dapat diartikan sebagai suatu pertanda telah terjadinya masalah yang serius pada ibu hamil atau janin yang dikandungnya. Tanda bahaya pada masa kehamilan terjadi secara mendadak dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga dapat mengakibatkan bayi terlahir cacat, keracunan pada kehamilan, keguguran, serta kematian pada ibu dan janin.

Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 2009) tentang masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yaitu pada tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2008 sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2009 masih juga cukup tinggi yaitu 390 per 100.000.

Idealnya menjaga kesehatan wajib dilakukan begitu pula saat sedang hamil, oleh karena itu, penting sekali dilakukan pemeriksaan secara rutin agar ibu mengetahui kondisi kehamilannya sehingga dapat terhindar dari beberapa gangguan kehamilan.


(11)

Berdasarkan hasil observasi serta wawancara yang dilakukan di tempat studi kasus yaitu di daerah Kecamatan Astana Anyar Kelurahan Panjunan RW 05 Kota Bandung dapat disimpulkan bahwa saat ini kurang aktifnya para ibu hamil dalam mencari informasi, serta kurangnya pengertian masyarakat khususnya para ibu hamil mengenai informasi tanda bahaya pada kehamilan. Hal itu dapat menjadi faktor penentu angka kematian ibu dan bayi. Namun, ternyata masih ada faktor lain yang juga cukup penting. Misalnya, minimnya latar belakang pendidikan, rendahnya status sosial ekonomi, dan lingkungan masyarakat, serta rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibu hamil dan melahirkan. Kaum laki-laki pun dituntut harus berupaya ikut aktif dalam segala permasalahan dalam bidang reproduksi.

Pentingnya perancangan ini dilakukan agar dapat mengubah pemahaman serta prilaku para ibu hamil agar lebih memperhatikan kesehatan kandungannya serta lebih aktif mencari informasi mengenai tanda bahaya pada kehamilan guna menghindari komplikasi dari tanda bahaya pada kehamilan.

1.2 Identifikasi Masalah

Setelah melihat latar belakang yang dipaparkan, terdapat beberapa masalah yang muncul, antara lain :

 Ibu hamil kurang aktif dalam mencari informasi mengenai tanda bahaya pada kehamilan.

 Kurangnya pengertian masyarakat khususnya para ibu hamil mengenai informasi tanda bahaya pada kehamilan.

 Minimnya latar belakang pendidikan, rendahnya status sosial ekonomi, serta lingkungan masyarakat merupakan tingginya faktor penyebab bahaya pada kehamilan.

 Kurangnya dukungan atau pengetahuan kaum laki-laki (suami) mengenai tanda bahaya pada kehamilan.


(12)

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diambil yaitu sebagai berikut:

“Bagaimana mempersuasi agar masyarakat terutama ibu hamil menjadi lebih aktif dalam mencari informasi mengenai tanda bahaya pada kehamilan”.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah ditekankan pada pembahasan tanda bahaya pada kehamilan. Masalah akan difokuskan kepada tanda bahaya pada kehamilan untuk para ibu dengan studi kasus pada masyarakat di daerah Kecamatan Astana Anyar Kelurahan Panjunan RW 05 Kota Bandung karena pada daerah tersebut terdapat beberapa faktor yang berpotensi terjadinya tanda bahaya pada kehamilan.

1.5 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan ini yaitu untuk membujuk, mempengaruhi, mengubah prilaku serta pola pikir para ibu khususnya ibu hamil primigravida (ibu yang baru pertama kali hamil) ataupun multigravida (ibu yang sudah pernah hamil) mengenai pentingnya mengetahui info secara detil tentang tanda bahaya pada kehamilan. Dengan begitu diharapkan perlahan-lahan ibu hamil akan mulai merubah pola berpikirnya bahkan sebaliknya ibu hamil akan lebih aktif dalam mencari informasi serta lebih peduli dalam memperhatikan kondisi kehamilannya.


(13)

BAB II

KAMPANYE, KEHAMILAN, TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN, SERTA OPINI MASYARAKAT

2.1 Kampanye

Menurut Rogers dan Storey (1987) dalam Venus, (2004, 7) mendefinisikan kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

Sedangkan menurut Pfau dan Parrot (1993) (Venus, 2004), mendefinisikan kampanye sebagai suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan.

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kampanye adalah serangkaian proses kegiatan komunikasi yang terencana dan bertujuan untuk memberikan informasi, mempengaruhi, serta menciptakan suatu perubahan sosial atau efek pada masyarakat banyak. Dengan demikian setiap tindakan kampanye pada prinsipnya adalah tindakan persuasi. Meski inti kampanye adalah persuasi, namun tindakan persuasi dalam kampanye berbeda dengan tindakan persuasi perorangan. Menurut Drs. Antar Venus, M.A. (2004: 29) ada empat aspek dalam kegiatan kampanye persuasif yang tidak dimiliki tindakan persuasif perorangan yakni:

 Kampanye secara sistematis berupaya menciptakan “tempat” tertentu dalam pikiran khalayak tentang produk, kandidat, atau gagasan yang disodorkan.  Kampanye berlangsung dalam berbagai tahapan mulai dari menarik perhatian

khalayak, menyiapkan khalayak untuk bertindak, hingga akhirnya mengajak mereka melakukan tindakan nyata.

 Kampanye juga mendramatisasi gagasan-gagasan yang disampaikan pada khalayak dan mengundang mereka untuk terlibat baik secara simbolis maupun praktis, guna mencapai tujuan kampanye.


(14)

 Kampanye juga secara nyata menggunakan kekuatan media dalam upaya menggugah kesadaran hingga menggugah perilaku khalayak.

2.1.1 Jenis Kampanye

Menurut buku (Venus, 2004:20) kampanye terbagi kedalam beberapa jenis diantaranya:

 Kampanye Sosial

Kampanye sosial adalah suatu kegiatan berkampanye yang mengkomunikasikan pesan-pesan yang berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan, dan bersifat non komersil.

Gambar 2.1 Contoh kampanye sosial

Sumber: http://reypadji.files.wordpress.com/2013/02/20-detik-cuci-tangan.jpg (24 Agustus 2014)

 Kampanye Bisik

Kampanye yang dilakukan melalui gerakan untuk melawan atau mengadakan aksi secara serentak dengan menyiarkan kabar angin.


(15)

 Kampanye Promosi

Kegiatan kampanye yang dilaksanakan dalam rangka promosi untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan dan sebagainya.

Gambar 2.2 Contoh kampanye promosi

Sumber: http://web7crawler.files.wordpress.com/2013/12/kampanye-iklan.jpg (24 Agustus 2014)

 Kampanye Politik

Kampanye yang menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar masyarakat memperoleh informasi tentang, dan bagaimana suatu partai, program maupun visinya. Dengan demikian masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan dari partai tersebut untuk menentukan dipilih atau tidak.


(16)

Gambar 2.3 Contoh kampanye politik Sumber:

http://us.images.detik.com/content/2014/03/30/1562/jokowikampanyedimalang.jpg (24 Agustus 2014)

Dari uraian tersebut maka kampanye mengenai informasi tanda bahaya pada kehamilan merupakan jenis kampanye sosial. Hal itu dilihat dari tujuan kampanyenya yaitu untuk membujuk, mempengaruhi, mengubah prilaku serta pola pikir para ibu khususnya ibu hamil akan pentingnya mengetahui info secara detil tentang tanda bahaya pada kehamilan.

2.1.2 Tujuan Kampanye Sosial

Tujuan dari kampanye sosial adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial yang sedang terjadi.

Kriteria penentuan kampanye pelayanan masyarakat adalah:  Non Komersil

 Tidak bersifat keagamaan  Tidak bermuatan politik  Berwawasan nasional

 Diperuntukan bagi semua masyarakat

 Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima  Dapat diiklankan

 Memiliki dampak dan kepentingan tinggi sehingga mendapat dukungan media local maupun nasional


(17)

2.2 Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 213), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).

Menurut BKKBN (Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional), kehamilan adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh menjadi janin.

Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat dipahami bahwa kehamilan merupakan pertemuan antara sel telur atau ovum dengan spermatozoa sehingga menghasilkan janin atau calon bayi dan kehamilan normal berlangsung selama 40 minggu.

Gambar 2.4 Proses terjadinya pembuahan manusia

Sumber:http://www.agarcepathamil.info/admin/ckeditor/kcfinder/upload/images/per kembangbiakan-manusia-1.jpg (30 Desember 2013)


(18)

2.2.1 Diagnosis Kehamilan

Menurut Manuaba (2010; h. 106-107) lama kehamilan berlangsung sampai persalinan adalah sekitar 280 sampai 300 hari dengan perhitungan sebagai berikut:  Usia kehamilan 28 minggu dengan berat janin 1000 g bila berakhir disebut

keguguran.

 Usia kehamilan 29-36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematuritas.  Usia kehamilan 37-42 minggu disebut aterm.

 Usia kehamilan lebih dari 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau serotinus.

Gambar 2.5 Tahapan proses kehamilan

Sumber: http://hamil.co/wp-content/uploads/2013/10/Proses-Kehamilan.jpg (30 Desember 2013)

Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, yaitu trimester 1 (0-12 minggu), trimester 2 (13-28 minggu), dan trimester 3 (29-42 minggu).

2.2.2 Gambaran Kehamilan Normal

Gambaran dari kategori diagnosis kehamilan normal menurut (Saifuddin, A.B, 2002) adalah:

 Ibu sehat

 Tidak ada riwayat obstetri buruk

 Ukuran uterus sama atau sesuai usia kehamilan  Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal


(19)

Gambar 2.6 Gambaran kehamilan normal

Sumber: http://inarohmaningsih.files.wordpress.com/2013/12/hamil-1.jpg (30 Desember 2013)

Menurut Tranter bahaya diartikan sebagai potensi dari rangkaian sebuah kejadian untuk muncul dan menimbulkan kerusakan atau kerugian. Jika salah satu bagian dari rantai kejadian hilang, maka suatu kejadian tidak akan terjadi. Bahaya terdapat dimana-mana baik di tempat kerja atau di lingkungan, namun bahaya hanya akan menimbulkan efek jika terjadi sebuah kontak atau eksposur.

Dari pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahaya adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan kerusakan, kerugian, atau hasil yang negatif.

2.3 Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamila, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi (Pusdiknakes, 2003).

2.3.1 Contoh Tanda Bahaya Pada Kehamilan 1. Pendarahan

Terjadi pengeluaran tidak normal, yaitu cairan yang cukup banyak, dan darah bercampur lendir (Manuaba, I.B.G, 1998).

Perdarahan seperti haid atau lebih banyak lagi, ibu dan janin dalam bahaya yang mungkin merenggut nyawa mereka (Depkes RI, 1999).


(20)

Perdarahan setelah usia 20 minggu disebut juga hemoragia ante partum (HAP). Dapat disebabkan oleh plasenta yang menutupi jalan lahir (placentae praevia), plasenta yang terlepas dari tempat melekatnya pada dinding rongga rahim (solusio placentae), atau putusnya pembuluh darah pada daerah selaput ketuban di sekitar mulut rahim (vasa praevia) (Judi J.E, 2002).

Macam macam perdarahan pervaginam:

Abortus

Pengeluaran hasil pembuahan pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram.

Tanda-tandanya: Perdarahan dengan nyeri dibagian perut, rasa mulas atau rasa nyeri.

Ada beberapa jenis abortus yaitu: 1. Abortus imminens

Abortus yang mengancam, pendarahannya bisa berlanjut beberapa hari atau dapat diulang. Dalam kondisi ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan.

2. Abortus insipiens

Apabila pada wanita hamil ditemukan pendarahan banyak, kadang-kadang keluar gumpalan darah disertai nyeri, karena kontraksi rahim yang kuat dan adanya dilatasi seviks.

3. Abortus incomplitus

Pendarahan biasanya, banyak dan membahayakan ibu karena masih ada benda didalam rahim yang dianggap sebagai benda asing.

4. Abortus komplitus

Pendarahan segera berkurang setelah isi rahim dikeluarkan dan selambat-lambatnya dalam 10 hari pendarahan karena dalam masa ini luka rahim telah sembuh dan epitelisasi telah selesai.


(21)

5. Abortus tertunda

Sekitar kematian janin kadang-kadang ada pendarahan per vaginam sedikit sehingga menimbulkan gambaran abortus imminens.

6. Abortus habitualis

Terjadi tiga kali berturut-turut atau lebih. Disebabkan karena kelainan ginetik (kromosom), hormonal dan anatomis.

7. Abortus febrialis

Abortus yang disertai dengan rasa nyeri atau febris. Biasanya gejala yang ditunjukkan yaitu panas, perdarahan dari jalan lahir berbau.

Kehamilan ektopik

Kehamilan dimana implantasi (pelekatan telur pada Rahim) dan pertumbuhan hasil pembuahan di luar dinding rahim atau di luar rahim. Tanda-tandanya: Perdarahan berwarna coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri perut, uterus terasa lembek.

Gambar 2.7 Kehamilan ektopik

Sumber: http://bidanku.com/images/stories/kandungan/kehamilan-ektopik.jpg (30 Desember 2013)

Hamil Mola (Hamil anggur)

Hamil mola adalah suatu kehamilan dimana setelah penggabungan antara sperma dan sel telur hasil pembuahan tidak berkembang menjadi embrio kavum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian buah


(22)

anggur korialis yang seluruhnya atau sebagian berkembang tidak wajar berbentuk gelembung-gelembung seperti anggur.

Tanda-tandanya: Perdarahan berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian janin, tidak terdengar detak jantung janin.

Gambar 2.8 Mola hidatidosa (hamil anggur) Sumber:

http://medicastore.com/images/Mola_Hidatidosa_(Hamil_Anggur).JP G (30 Desember 2013)

Saran: Pada saat mengalami perdarahan seorang ibu hamil harus segera berbaring agar perdarahan tidak semakin banyak. Bila perdarahan cukup banyak hingga menembus kain atau pakaian dan tempat pelayanan kesehatan jauh sebaiknya selama perjalanan menuju ke rumah sakit posisikan kedua kaki lebih tinggi dengan di ganjal bantal. Kepala dibaringkan datar sejajar tubuh. Beri minum manis pada ibu hamil yang mengalami perdarahan. Jangan memaksakan diri menuju rumah sakit yang jauh, segera menuju tempat pelayanan kesehatan yang ditemukan dalam perjalanan agar mendapat tindakan pertolongan penambahan cairan dan upaya penghentian perdarahan. Keterlambatan penanganan sering terjadi karena keluarga berusaha menuju rumah sakit yang jauh tanpa adanya tindakan darurat dari tenaga kesehatan terdekat.

2. Demam tinggi

Ibu hamil dalam usia kehamilan berapapun bila mengalami panas atau demam tinggi perlu segera dibawa kepada tenaga kesehatan atau pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pertolongan. Keterlambatan penanganan


(23)

dapat menimbulkan bahaya bagi ibu akibat infeksi. Selain itu, bayi berpotensi mengalami keguguran dan terlahir prematur bahkan kematian bayi dalam kandungan.

Saran: Ibu hamil dengan panas tinggi tidak dianjurkan untuk minum obat penurun panas tanpa ada pemeriksaan dari tenaga kesehatan. Selama mengalami demam ibu hamil minum air putih yang cukup agar tidak terjadi kekurangan cairan tubuh. Bila sudah mendapat pengobatan, sebaiknya ibu hamil istirahat dan berbaring di atas tempat tidur hingga suhu tubuh kembali normal.

3. Bengkak pada tangan, kaki dan wajah

Ibu yang dinyatakan mengalami pembengkakan yaitu jika ibu mengalami gejala seperti pembengkakan pada kelopak mata, muka, tangan dan kaki atau bertambahnya berat badan secara abnormal (Manuaba, I.B.G, 1998). Sedikit bengkak pada mata kaki dapat terjadi pada kehamilan normal, namun bengkak pada tangan atau wajah merupakan tanda preeklampsi. Jika ibu sulit melepaskan cincin atau gelang yang biasa dipakainya, serta mata kaki yang bengkak dan menimbulkan cekungan yang tak cepat hilang bila ditekan, merupakan tanda bengkak yang tidak normal (Depkes RI, 1999). Perlu diwaspadai bila terjadi pembengkakan pada bagian tubuh tersebut lalu diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati, pusing kepala, serta penglihatan berbayang, dan bahkan jika disertai kejang-kejang mendadak semua tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan eklampsia bila disertai kejang (Hanifa W, 2005).

Saran: Untuk mengetahui pembengkakan yang tidak normal antara lain dengan menekan pada daerah tungkai kaki yang bengkak, bila bagian yang ditekan tampak cekung dan tidak segera kembali seperti semula berarti terdapat penumpukan cairan. Untuk ibu hamil yang mengalami kenaikan tekanan darah selama kehamlan seringkali diikuti dengan pembengkakan pada anggota tubuh bagian kaki, bila sudah mendapat perawatan dan


(24)

pengobatan sebaiknya ibu hamil sering sering mengganjal kedua kaki lebih tinggi dari tubuh agar memperlancar aliran darah dan mencegah penumpukan cairan berlebihan di area kaki. Hindari penggunaan pakaian yang ketat selama hamil. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat.

4. Ibu muntah terus menerus dan tak bisa makan sama sekali

Pada kehamilan, ada perubahan hormon tubuh yang berguna untuk mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kehamilan. Namun pada beberapa ibu hamil hal ini dapat mengakibatkan muntah berlebihan bahkan hingga kesadaaran menurun akibat kekurangan cairan dan zat makanan. Keadaan ini sangat membahayakan kondisi ibu dan janin dalam kandungan.

Saran: Segera membawa ibu hamil yang mengalami muntah berlebihan dan tidak bisa makan atau minum, ataupun dalam keadaan setelah makan dan minum ibu hamil langsung muntah lagi dan terdapat demam. Bila dalam pemeriksaaan ternyata ibu hamil disarankan untuk perawatan di rumah sakit dan dibantu dengan penambahan cairan makanan melalui infus maka hendaknya ada dukungan dari keluarga. Keluarga bisa membantu mengamati tanda - tanda ibu hamil kekurangan cairan tubuh antara lain bibir kering dan pecah pecah, nafas bau, kulit kekenyalan menurun saat dicubit, keriput tidak segera kembali, mata tampak cekung dan peningkatan suhu tubuh.

5. Nyeri perut (epigastrik)

Nyeri perut pada kehamilan usia 22 minggu atau kurang mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. Nyeri perut bawah secara terus-menerus, yang kadang-kadang menjalar ke samping atau ke punggung yang tidak berkurang dengan istirahat, mungkin hal ini disebabkan oleh infeksi kandung kencing, yang dapat menyebabkan persalinan sebelum waktunya (Depkes RI, 1999).


(25)

Saran: Jika ibu mengalami nyeri perut terutama bagian perut bawah secara terus menerus, dan terkadang menjalar ke samping atau kebagian punggungyang tidak berkurang setelah diistirahatkan, segeralah periksakan kondisi anda ke bidan atau dokter terdekat.

6. Berat badan ibu hamil tidak naik

Normalnya, selama hamil ibu akan mengalami kenaikan berat badan sekitar 9-12 kg. Peningkatan berat badan akan mulai terlihat sejak kehamilan usia 4 bulan hingga menjelang persalinan. Jika berat badan ibu tidak naik pada akhir bulan keempat atau kurang dari 45 kg pada akhir bulan keenam, maka kemungkinan pertumbuhan janin akan terganggu. Bahkan nyawa janin bisa terancam. Tidak bertambahnya berat badan ibu mungkin disebabkan kekurangan gizi atau ibu menderita penyakit seperti malaria, batuk menahun, atau penyakit lainnya yang perlu segera diobati.

Saran: Jika berat badan ibu hamil tidak naik, ibu wajib berkonsultasi segera dengan dokter ataupun bidan.

7. Bayi kurang bergerak atau tidak bergerak sama sekali

Bagi ibu hamil penting memantau gerak bayi dalam kandungan. Pada kehamilan yang masih muda memang belum dapat dirasakan. Pada umumnya, memasuki kehamilan lima bulan, ibu hamil semakin sering meraskan gerakan-gerakan janin dalam kandungan.

Jika ibu merasakan gerakan janin berkurang atau hilang sesudah kehamilan 22 minggu diagnosis kemungkinannya adalah solusio plasenta dan gawat janin (Saifuddin, A.B, 2002).

Janin berkurang geraknya, janin mungkin kekurangan oksigen atau makanan dari ibunya, sehingga menjadi lemah atau bahkan tewas (Depkes RI, 1999).

Saran: Untuk merangsang gerak bayi sehari hari bisa dilakukan antara lain ibu coba berbaring miring ke satu sisi tubuh ke arah kiri dan usap perlahan perut ibu, ajak bayi berkomunikasi sambil ibu relaksasi dan menarik nafas


(26)

panjang. Bila dalam keadaan terjaga, diharapkan seorang ibu hamil bisa merasakan gerakan janin kurang lebih sepuluh kali dalam 12 jam. Selain itu ibu hamil bisa mempraktikkan menghitung gerakan janin ini misalnya dengan menulis di kertas saat sambil melakukan aktifitas, misalnya dengan membuat tulisan dengan sepuluh huruf : “ S A Y A N G B A Y I “ bila setiap merasakan bayi bergerak, segera ibu menulis satu huruf saja maka selama bekerja atau saat di rumah. bila sudah terangkai kalimat sayang bayi berarti sudah aman. Atau bila ibu rumah tangga bisa dengan menggunakan koin uang logam, saat bayi bergerak tandai dengan koin uang logam yang dikumpulkan dalam wadah kecil, bila sudah terkumpul sepuluh koin berarti bayi aman. Namun demikian perlu tetap diwaspadai bila bayi tiba tiba berhenti bergerak sama sekali setelah gesit bergerak terus menerus tanpa henti. Pada beberapa kasus bayi dengan lilitan tali pusat seringkali janin dalam kandungan setelah bergerak lincah, tiba-tiba bayi tidak bergerak sama sekali.

Bila ditemukan satu atau lebih tanda bahaya tersebut, jelaskan kepada ibu dan keluarganya bahwa keadaan itu mudah menimbulkan kegawatdaruratan. Anjurkan agar ibu segera dibawa ke rumah sakit atau tempat-tempat pelayanan kesehatan lainnya, untuk mencegah kejadian yang tak diinginkan (Depkes RI, 1999).

8. Keluar air ketuban sebelum waktunya

Bagi ibu hamil dalam usia kehamilan berapapun bila mengalami ada cairan keluar dari jalan lahir, baik itu merembes maupun mengalir, segera menuju ke tempat pelayanan kesehatan untuk memastikan apakah ibu mengalami pecah ketuban. Jangan lupa perhatikan warna air ketuban atau perembesan air ketuban. Beritahukan pada bidan saat memeriksa misalnya banyaknya air ketuban hingga membasahi sprei atau berapa kali ganti pembalut, warna dan baunya.

Saran: Jangan menunda untuk memeriksakan diri karena air ketuban semakin berkurang dan bisa kering. Berisiko bayi mengalami infeksi dalam kandungan. Terutama bila air ketuban yang keluar berwarna kuning kental


(27)

atau kehijauan bau, ibu hamil wajib segera datang kepada tenaga kesehatan terdekat. Bila terasa ada perembesan air ketuban atau ada cairan ketuban mengalir dari jalan lahir sebaiknya ibu hamil segera di bawa ke bidan atau dokter dan posisikan duduk atau bila air ketuban mengalir deras upayakan berbaring selama perjalanan agar tidak semakin banyak cairan yang keluar.

9. Kelainan letak janin

Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan. Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa diselamatkan.

Kelainan letak janin antara lain:

 Face (letak muka): kepala berada dalam posisi hiperekstensi sehingga oksipt menempel pada punggung bayi dan dagu (mentum) menjadi bagian terbawah janin

 Brow (letak dahi): bagian kepala janin yang berada diantara tonjolan orbita dengan ubun-ubun besar tampak pada pintu atas panggul.  Breech (letak sungsang): kepala janin di bagian atas rahin  Shoulder (letak lintang): letak janin melintang di dalam Rahim

Gambar 2.9 Kelainan letak janin

Sumber:http://www.merckmanuals.com/media/home/figures/GYN_posi tion_presentation_fetus_b.gif (30 Desember 2013)

Saran: Pada kondisi seperti ini ibu hamil diharuskan untuk rutin melakukan pemeriksaan oleh badan kesehatan agar posisi letak bayi dapat terpantau.


(28)

Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di rumah sakit.

2.3.2 Gejala Bahaya Pada Masa Kehamilan

Beberapa gejala tertentu saat dalam masa kehamilan terkadang memerlukan pertolongan dokter segera, yaitu:

 Sakit pada perut yang hebat atau bertahan lama.  Pendarahan atau terjadi bercak pada vagina.

 Bocornya cairan atau perubahan dalam cairan yang keluar dari vagina yakni jika menjadi berair, lengket, atau berdarah.

 Adanya tekanan pada panggul, sakit dipunggung bagian bawah atau kram sebelum usia 37 minggu kehamilan.

 Pipis yang sakit atau sampai terasa terbakar.  Sedikit pipis atau tidak pipis sama sekali.  Muntah berat atau berulangkali.

 Menggigil atau demam di atas 38,3̊ C.

 Rasa gatal yang menetap diseluruh tubuh, khususnya jika disertai kulit tubuh menguning, urine berwarna gelap, dan feses berwarna pucat.

 Gangguan penglihatan, seperti pandangan ganda, pandangan kabur, buram, atau ada titik mata yang terasa silau jika memandang sesuatu.

 Sakit kepala berat yang bertahan lebih dari 2-3 jam.

 Pembengkakan atau terasa berat akibat cairan (edema) pada tangan, muka dan sekitar mata, atau penambahan berat badan yang tiba-tiba, sekitar 1 kilo atau lebih yang tidak berkaitan dengan pola makan.

 Kram parah yang menetap pada kaki atau betis, yang tidak mereda ketika ibu hamil menekuk lutut dan menyentuhkan lutut itu ke hidung.

 Penurunan gerakan janin. Sebagai panduan umum, jika terjadi kurang dari 10 gerakan dalam 12 jam pada kehamilan minggu ke - 26 atau lebih, artinya kondisi janin tidak normal.

 Trauma atau cedera pada daerah perut.


(29)

2.3.3 Komplikasi tanda bahaya pada masa kehamilan

Komplikasi tanda bahaya pada masa kehamilan menurut Firdaus,2006 yaitu:  Pendarahan yang disebabkan oleh beberapa factor seperti:

1. Kelainan letak plasenta.

2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.

3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap smear.

 Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut: 1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim. 2. Perdarahan.

3. Stress fisik atau mental. 4. Kehamilan ganda.

5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.  Bayi lahir belum cukup bulan

 Bayi lahir dengan berat akhir rendah (BBLR).  Keguguran (abortus).

 Persalinan tidak lancar atau macet.

 Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.  Janin mati dalam kandungan.

 Ibu hamil atau bersalin meninggal dunia.  Keracunan kehamilan atau kejang-kejang.

2.4 Opini Masyarakat Tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, opini masyarakat tentang tanda bahaya pada kehamilan adalah sebagai berikut:

 Menurut ibu Iyus (48th, ibu dari 7 orang anak) selaku ketua RT 03 sekaligus ibu kader posyandu di RW 05 Kecamatan Astana Anyar mengatakan bahwa tanda bahaya pada kehamilan adalah suatu keadaan bahaya pada ibu hamil yang


(30)

berpotensi terjadinya kematian ibu atau janin. Oleh karena itu sangat penting untuk diketahui para ibu khususnya ibu hamil untuk mengetahui tanda-tanda bahaya tersebut sehingga jika ada ibu hamil yang mengalaminya dapat segera tertangani agar dapat terhindar dari komplikasi tanda bahaya pada kehamilan.  Menurut ibu Dewi (30th, ibu dari 2 orang anak) selaku ketua RT 06 sekaligus

ibu kader posyandu di RW 05 Kecamatan Astana Anyar ini mengatakan tanda bahaya pada kehamilan itu adalah gangguan yang terjadi pada saat masa kehamilan, maka dari itu ibu hamil harus sangat memperhatikan kondisi kandungan dan rutin melakukan pemeriksaan kandungan agar dapat mengetahui tanda bahaya pada kehamilan yang dapat mengakibatkan atau merugikan kesehatan ibu dan bayi.

 Menurut ibu Suci (44th, ibu dari 4 orang anak dan sedang mengandung 8 bulan) berpendapat bahwa tanda bahaya pada kehamilan adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan sakit atau cedera pada saat kehamilan, dan para ibu hamil penting sekali untuk mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan.

 Sedangkan ibu Nengsih (21th, ibu dari 1 anak dan sedang mengandung 7 bulan) memberikan pendapatnya bahwa masa kehamilan bukan sesuatu yang menakutkan dan membahayakan, karena ia belum pernah merasakan tanda bahaya pada kehamilan. Jika terjadi sesuatu yang menyakitkan atau terjadi sesuatu yang aneh padanya baru ia akan memeriksakan kandungannya.

 Menurut menurut ibu Ai (25th ibu dari 2 orang anak) mengatakan bahwa tanda bahaya pada kehamilan itu dapat terjadi pada ibu hamil dalam kondisi apapun, ia pun tidak mengetahui secara detil apa saja tanda bahaya pada kehamilan tersebut, mungkin hal-hal aneh yang dapat mengakibatkan keguguran.

 Menurut ibu Tuti (17th, sedang mengandung 2 bulan) berpendapat bahwa tanda bahaya pada kehamilan disebabkan karena terlalu lelah, jatuh, dll. Sehingga jika kita menghindari hal tersebut maka kehamilan akan baik-baik saja, jadi tidak begitu penting untuk mengetahui tanda-tanda bahaya lainnya.

 Dan menurut ibu Yanti (20th, sedang mengandung 2 bulan) mengatakan bahwa tanda bahaya pada kehamilan yaitu pendarahan sehingga berpotensi keguguran oleh karena itu kita harus menjaga kesehatan kandungan.


(31)

Dari hal-hal yang dijabarkan oleh masyarakat diatas maka secara umum dapat disimpulkan bahwa masyarakat memandang tanda bahaya pada kehamilan adalah sebagai suatu hal yang penting untuk dicegah. Namun mereka kurang mengetahui informasi apa yang harus diserap serta apa saja yang harus dilakukan.

2.5 Analisis 5W+1H

Dalam menganalisis suatu permasalahan dibutuhkan aplikasi pertanyaan yang benar sehingga solusi yang dicapai akan tepat dan efisien. Berikut ini analisa (5W+1H) yang terdiri dari beberapa pertanyaan yaitu:

What – Apa yang menjadi inti permasalahan?

Yang menjadi inti permasalahan adalah kurang aktifnya ibu hamil dalam mencari informasi sehingga minimnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya pada kehamilan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin.

Who– Siapa saja yang terlibat dalam masalah?

Diantaranya yaitu dari ibu hamilnya sendiri yang kurang berkemauan dalam mencari informasi serta bersikap acuh tak acuh dalam merawat kehamilannya. Sikap tersebut terbentuk dari berbagai alasan, mulai dari ketidak siapan mengalami kehamilan, dukungan pihak keluarga akan pentingnya pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan. Latar belakang pendidikan dan status ekonomi juga merupakan salah satu pihak yang menyebabkan masalah ini dapat muncul.

Why– Mengapa masalah tersebut dapat muncul?

Ada dua faktor yang menyebabkan masalah ini dapat muncul, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor-faktor penyebab yang datang dari diri setiap ibu hamil itu sendiri. Masalah ini dapat muncul dari sikap ibu hamil itu sendiri yang belum siap mengalami kehamilan, kurang aktif dalam mencari informasi tentang tanda bahaya pada kehamilan yang dapat berdampak buruk bagi dirinya kelak. Sedangkan faktor dari luar atau eksternal diantaranya yaitu lingkungan sekitar, latar belakang pendidikan, serta faktor keluarga dalam merawat ibu hami.


(32)

When– Sejak kapan masalah tersebut muncul?

Biasanya masalah ini muncul pada fase kehamilan, saat melahirkan serta saat masa nifas.

Where– Dimana biasanya masalah tersebut muncul?

Kasus ini dapat terjadi pada lingkungan dengan latar belakang kesibukan yang tinggi, kurangnya latar belakang pendidikan, serta status ekonomi yang kurang memadai.

How – Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut?

Dalam mengatasi masalah ini, hal yang harus dilakukan yaitu menanamkan kesan kepada ibu hamil untuk lebih aktif mencari infromasi tentang tanda bahaya pada kehamilan, dengan cara merancang media persuasi seperti kampanye sosial yang bertujuan untuk membujuk, mempengaruhi, mengubah prilaku serta pola pikir para ibu khususnya ibu hamil primigravida ataupun multigravida mengenai pentingnya mengetahui info secara detil tentang tanda bahaya pada kehamilan. Hal ini dapat dilakukan melalui media cetak seperti brosur, poster, spanduk, billboard, koran, majalah dan media cetak lainnya. Dengan begitu diharapkan perlahan-lahan ibu hamil akan mulai merubah pola berpikirnya bahkan sebaliknya ibu hamil akan lebih aktif dalam mencari informasi serta lebih peduli dalam memperhatikan kondisi kehamilannya.

2.6 Target Khalayak

Dalam merancang suatu kampanye perlu adanya suatu analisis yang dilakukan agar pesan dari kampanye bisa sampai dan bisa dipahami oleh target khalayak, Berikut adalah penjelasan mengenai karakter dari target khalayak yang ditinjau dari segi demografis, geografis, dan psikografis.

Demografis

Dalam segi demografis perancangan ditunjukan untuk beberapa kriteria yaitu:  Jenis kelamin yaitu wanita karena yang mengalami hamil adalah wanita.


(33)

 Usia dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:

Primer : 20-35 tahun karena merupakan kondisi ideal untuk hamil (usia produktif).

Sekunder : 17-19 tahun atau lebih dari 36 tahun untuk informasi.

 Tingkat pendidikan terakhir yaitu SD-SMA berdasarkan hasil observasi dan wawancara.

 Status menikah

 Status Ekonomi Sosial, Menengah ke bawah (rendah) berdasarkan hasil observasi dan wawancara.

Geografis

Dari segi geografis perancangan ditunjukan untuk wilayah sub urban di Indonesia, dengan studi kasus pada kawasan Kecamatan Astana Anyar Kelurahan Panjunan RW 05 Kota Bandung.

Psikografis

Dari segi psikografis perancangan ditujukan untuk para ibu khususnya ibu hamil yang kurang aktif dalam mencari informasi khususnya mengenai informasi tanda bahaya pada kehamilan.


(34)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan

Untuk membujuk, mempengaruhi, mengubah prilaku serta pola pikir para ibu khususnya ibu hamil mengenai pentingnya mengetahui informasi secara detil tentang tanda bahaya pada kehamilan, dibutuhkan suatu perancangan yang mampu membujuk serta mengajak para ibu agar lebih aktif mencari info yang telah banyak beredar melalui media persuasi dengan pesan yang mudah dimengerti oleh komunikan. Strategi perancangan yang akan dilakukan yaitu membuat suatu kegiatan kampanye penyuluhan yang bersifat memperkenalkan, melaksanakan (mengajak), serta mengingatkan para ibu untuk lebih aktif dalam mencari informasi tentang tanda bahaya pada kehamilan yang dilengkapi dengan dengan perancangan suatu media persuasi yang bersifat ambient media serta didukung dengan media-media pendukung lainnya.

Strategi perancangan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :  Pendekatan Komunikasi

 Strategi Kreatif  Strategi Media  Strategi Distribusi

Untuk itu langkah-langkah strategi perancangannya meliputi :

3.1.1 Pendekatan Komunikasi

Keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh bagaimana caranya agar dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan (komunikan). Untuk itu maka “Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan” menggunakan dua pendekatan komunikasi yaitu pendekatan komunikasi visual dan pendekatan komunikasi verbal.


(35)

Pendekatan Komunikasi Visual

Komunikasi visual menurut Ana Yuliastanti adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial dari individu atau kelompok ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pada prinsipnya komunikasi visual adalah perancangan untuk menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien, dan tepat.

Maka dari itu komunikasi visual dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian proses penyampaian informasi atau maksud tertentu kepada pihak lain (komunikan) dengan menggunakan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien, dan tepat. Elemen dalam komunikasi visual adalah gambar atau foto, huruf, warna, dan tata letak (layout) dalam berbagai media.

Teknik yang digunakan dalam hal pendekatan secara visual adalah mengutamakan huruf dan gambar. Dengan kata lain, penggabungan gambar dan huruf dapat meminimalisir persepsi komunikan yang berbeda-beda, sehingga target khalayak dapat melakukan aksi yang tepat seperti yang diharapkan. Pendekatan visual dalam media persuasi ini dengan menggunakan gaya ilustrasi kartun yang menggambarkan ibu hamil dengan teknik vektor dilengkapi tipografi sebagai penjelas slogan (tagline) kampanye tersebut.

Pendekatan Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan berupa tulisan yang memiliki peranan penting dalam sebuah media komunikasi, agar informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik. Pendekatan komunikasi verbal dalam perancangan ini menggunakan bahasa yang bersifat persuasif atau ajakan. Dimana strategi komunikasi bertujuan memberikan pesan yang baik. Agar para ibu lebih aktif dalam mencari informasi yang telah banyak beredar mengenai tanda bahaya pada kehamilan. Gaya bahasa yang akan digunakan dalam penyampaian informasi ini, merupakan gaya bahasa yang disesuaikan dengan karakter para ibu


(36)

ditempat studi kasus yaitu masyarakat Kecamatan Astana Anyar Kelurahan Panjunan RW 05, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang tidak terlalu formal dengan menyisipkan bahasa-bahasa keseharian agar pesan dapat lebih mudah dipahami oleh para target khalayak.

Taglinepada kampanye ini adalah : “Ayoo, jadi ibu hamil yang aktif !”, Headline: “Tahukah Ibu, Apa Tanda Bahaya Pada Kehamilan Itu??”.

3.1.2 Strategi Kreatif

Terdapat banyak media informasi yang mejelaskan tentang tanda bahaya pada kehamilan, namun masyarakat khususnya ibu-ibu kurang aktif dalam mencari informasi tersebut sehingga para ibu kurang mengetahui informasi apa saja yang harus diserap serta apa saja yang harus dilakukan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi kreatif untuk mengajak ibu-ibu agar lebih aktif mencari info mengenai tanda bahaya pada kehamilan tersebut sehingga informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik. Strategi kreatif sangat penting dalam menerjemahkan pesan yang ingin disampaikan kedalam bahasa visual karena pesan yang disampaikan jelas menggunakan elemen grafis sebagai dasar pada media yang dirancang. Strategi kreatif yang akan dibuat adalah dengan membuat ambient media.

Ambient media itu sendiri merupakan salah satu bentuk media baru dalam beriklan. Ambient media berusaha melibatkan target khalayak menjadi satu layar dengan media, sehingga target khalayak dapat langsung merasakan kebenaran pesan yang disampaikan, dan karena unik ambient media juga dapat menimbulkan word of mouth dan publisitas yang luas. Ambient media yang akan dibuat yaitu “Standing Board” yang sifatnya memberi himbauan atau ajakan kepada para ibu, standing board dibuat dengan menggunakan teknik ilustrasi vektor seorang ibu hamil, dilengkapi banner yang berisikan info mengenai jenis-jenis tanda bahaya pada kehamilan beserta tips menangani tanda bahaya pada kehamilan, dilayout sederhana namun semenarik mungkin agar para target khalayak tertarik untuk melihat dan membacanya serta target audiens akan lebih mudah untuk memahami isi pesan tersebut.


(37)

3.1.3 Strategi Media

Strategi media yang digunakan dalam studi kasus perancangan kampanye penyuluhan aktif mencari informasi mengenai tanda bahaya pada kehamilan akan dikemas dalam sebuah ambient media, karena melalui ambient media tersebut diharapkan akan menarik perhatian target khalayak dan lebih mudah untuk dijangkau oleh para target khalayak, selain itu untuk menciptakan serta membangkitkan perasaan konsumen agar merasa nyaman dan suka ketika berinteraksi dengan media tersebut.

3.1.3.1 Pemilihan Media

Berdasarkan pada permasalahan yang ada, pemilihan suatu media diharapkan dapat menjadi solusi dan menjawab permasalahan, berikut ini pemilihan medianya: 1. Media Utama

Strategi media yang digunakan sebagai media utama yaitu berupa media persuasi berbasis ambient media. Karena dengan media ini akan lebih mudah dijangkau atau diperoleh oleh para target khalayak.

Adapun media utama yang akan digunakan adalah sebagai berikut:  Standing Board

Berangkat dari fokus permasalahan yang sebelumnya dibahas adalah mengenai ambient media sebagai media kampanye penyuluhan aktif mencari informasi mengenai tanda bahaya pada kehamilan. Untuk mencapai tujuan ambient media ini nantinya akan ditempatkan di rumah sakit bersalin, puskesmas serta dalam talk show yang akan dilakukan di setiap kecamatan kota bandung.

2. Media Pendukung

Agar penyampaian media utama kepada target khalayak berjalan dengan baik, maka dibutuhkan media pendukung, baik media pendukung bersifat persuasi maupun media pendukung yang bersifat mengingatkan, yang diantaranya, yaitu:

Poster

Poster merupakan media pendukung untuk menginformasikan pesan yang akan disampaikan karena poster adalah media konvensional yang sering dijumpai dan merupakan media yang bersinggungan langsung dengan


(38)

masyarakat. Poster akan ditempel di puskesmas, bidan, posyandu, kecamatan, atau tempat-tempat lainnya yang sering dikunjungi oleh para target khalayak. Poster akan dibuat dalam dua jenis yaitu poster teaser (poster gebrakan agar membuat target khalayak penasaran) dan poster jadwal acara (poster berisi jadwal acara, tempat berlangsungnya acara).

Flyer

Media flyer diharapkan akan membantu dalam penyebaran informasi karena bentuknya yang lebih kecil dari poster sehingga media ini akan dibagikan secara langsung kepada target khalayak pada saat acara talk show berlangsung, serta akan disebarkan di rumah-rumah atau ditempat dimana ibu-ibu banyak berkumpul, flayer pun berguna sebagai alat ganti penyampaian pesan pada media utama.

Stiker

Stiker sangat praktis dan efektif, dapat ditempelkan dimana saja sehingga memperluas jangkauan dari pesan kampanye yang ingin disampaikan. Media ini bisa diaplikasikan pada rumah-rumah warga, bidan, posyandu, serta puskesmas.

Kalender

Kalender merupakan media yang sering dilihat dan pada umumnya sebagian besar wanita sering menggunakan kalender misalkan untuk mencatat siklus bulanan, sehingga media ini sangat cocok untuk media pengingat. Selain itu dengan penggunaan kalender jangka waktu penyampaian pesan kampanye dapat bertahan hingga satu tahun. Kalender akan dibagikan secara Cuma-cuma sebagai merchandise pada saat talk show berlangsung.

JamDinding

Selain digunakan sebagai alat untuk pengingat waktu oleh target khalayak, jam juga bisa dijadikan sebagai aksesoris di ruangan, sehingga dapat dilihat setiap saat oleh target khalayak. Jam dinding akan dibagikan ke puskesmas, bidan, serta posyandu.

BantalSantai

Media ini diharapkan akan sering digunakan oleh para ibu hamil, karena ibu hamil memerlukan istrahat yang cukup serta biasanya ibu hamil selalu ingin


(39)

merasa nyaman. Bantal santai akan dibuat berukuran 30cm x 30cm agar ringan dan mudah untuk dibawa kemana-mana. Bantal santai ini akan dibagikan sebagai door prize pada saat talk show berlangsung.

Daster

Media ini merupakan benda yang termasuk sering digunakan oleh para wanita terutama ibu hamil, daster ini bertujuan sebagai alat untuk pengingat pesan kampanye. Daster akan dibuat dalam satu ukuran (all size) namun cukup besar agar dapat digunakan oleh ibu hamil. Daster akan dibagikan sebagai door prize pada saat talk show berlangsung.

Mug

Mug merupakan media yang paling sering digunakan, sehingga media ini sangat cocok untuk media pengingat. Mug akan dibagikan sebagai door prize pada saat talk show berlangsung.

Pin

Pin dibuat sebagai merchandise. Tujuan pembuatanya sebagai alat pengingat dan untuk menarik minat target khalayak. Pin akan dibagikan pada saat talk show berlangsung.

Kipas

Kipas dibuat sebagai merchandise, Tujuan pembuatannya sebagai alat pengingat dan untuk menarik minat target khalayak, selain itu kipas dapat membantu ibu hamil merasa nyaman jika pada cuaca panas. Kipas akan dibagikan pada saat talk show berlangsung.

Pocket Mirror

Pocket mirror dibuat sebagai merchandise, Tujuan pembuatannya yaitu sebagai alat pengingat karena sebagian besar sifat wanita suka berdandan dan bercermin sehingga pocket mirror akan sering digunakan. Pocket mirror akan dibagikan pada saat talk show berlangsung.

Panggung dan Latar

Panggung dan latardibuat untuk tempat berlangsungnya talk show. Panggung berukuran kecil dan terdapat dua buah kursi dan satu meja untuk pembicara.


(40)

3.1.4 Strategi Distribusi

Pendistribusian dilakukan melalui kerjasama dengan kantor-kantor kecamatan, rumah sakit bersalin, puskesmas, serta bidan di kota Bandung dengan kategori yang dimaksud dalam target khalayak. Media utama akan disebarkan ke rumah sakit bersalin, dan puskesmas. Sedangkan media pendukung akan disebarkan ke kantor kecamatan (tempat diselenggarakan talk show), rumah sakit bersalin, puskesmas, bidan, rumah-rumah target khalayak yang ada di Bandung dengan kategori yang memang perlu untuk dilakukan proses kampanye, serta tempat-tempat publik lainnya tempat dimana sering dikunjungi para ibu-ibu. Hal ini bertujuan agar lebih teorganisir dalam penempatan media dan pemerataan. Adapun tabel tahapan strategi distribusinya sebagai berikut:

Tabel Tahapan Strategi Distribusi Media

Media

Tahapan

Oktober 2014 November 2014 Desember 2014

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Standing Board Poster teaser Poster Acara Flyer Stiker Kalender Jam Dinding Bantal Santai Daster Mug Pin Kipas Pocket Mirror Panggung dan Latar


(41)

3.2 Konsep Visual

Konsep visual yang ditampilkan dalam kampanye sosial ini bersifat persuasi dengan menggunakan tekhnik ilustrasi vektor sebagai visual utama dengan menggunakan pemilihan bahasa verbal untuk memperkuat visual yang ditampilkan. Visual mengunakan gambar yang berkaitan langsung dan sering dilihat oleh target audiens agar pesan dan kesan dapat mudah dipahami. Beberapa aspek yang ada didalam konsep visual adalah sebagai berikut:

3.2.1 Format Desain

Untuk media utama yaitu standing board format tersebut akan berisikan banner dengan format desain portrait. Format desain yang akan digunakan bersifat simetri dimana letak unsur-unsur visual hampir semua sama, hanya diolah sedemikian rupa dan disesuaikan dengan media yang akan digunakan sehingga tidak terkesan monoton. Peletakan gambar, tagline, headline atau pun teks letaknya disesuaikan dengan media yang akan digunakan pada kampanye sosial ini, serta ukuran yang akan digunakan adalah sebesar 163cm x 112cm (total standing board) dan 125cm x 70cm (banner), sedangkan untuk media lainnya mengikuti format media itu sendiri.

Gambar 3.1 Format desain Sumber: Dokumen pribadi (22 Juni 2014)


(42)

3.2.2 Layout

Layout merupakan usaha untuk menyusun berbagai unsur grafis (gambar, teks, tabel, dan lain-lain) menjadi satu kesatuan yang mempunyai nilai komunikatif tanpa meninggalkan nilai estetis dari kesan yang ingin ditampilkan. Dalam hal ini layout yang digunakan pada media kampanye ini yaitu portrait. Dengan menggunakan jenis layout ini sangat efektif untuk tingkat keterbacaan yang mudah dan tidak terkesan membosankan. Unsur-unsur pendukung kampanye seperti logo lembaga ditempatkan sesuai berdasarkan media yang digunakan.

Gambar 3.2 Layout

Sumber: Dokumen pribadi (22 Juni 2014) 3.2.3 Huruf

Huruf merupakan bagian dari pesan yang ingin disampaikan, huruf juga berfungsi sebagai penjelasan dari visual yang dapat mudah dipahami oleh target khalayak, maka pemilihan huruf harus memperhatikan aspek keterbacaan, keindahan dan kesesuaian agar dapat menarik perhatian target khalayak. Huruf yang dibaca akan mempercepat keterbacaan dan penangkapan pesan dari perancang. Adapun jenis huruf yang digunakan adalah sebagai berikut:


(43)

Gabriola

Huruf gabriola digunakan untuk logo karena mempunyai kesan serius dan cantik serta memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, huruf ini juga memiliki ukuran yang ramping dan berlekuk lekuk sehingga terlihat feminine sehingga cocok dengan ibu-ibu.

Gambar 3.3 Huruf Goudy Old Style Sumber: Dokumen pribadi (22 Juni 2014)  Follow You Into the World

Huruf Follow You Into the World digunakan untuk tagline karena memiliki kesan santai dan feminim, serta mudah dibacaa.

Gambar 3.4 Huruf Follow You Into the World Sumber: Dokumen pribadi (22 Juni 2014)


(44)

Little Miss Priss

Huruf Little Miss Prissdigunakan untuk body text karena memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, huruf ini juga memiliki bentuk lurus yang dapat memberi kesan santai, feminim, serta cocok digunakan dengan tagline.

Gambar 3.5 Huruf Little Miss Priss Sumber: Dokumen pribadi (22 Juni 2014) 3.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang bertujuan menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan atau informasi tertulis lainnya sehingga tulisan tersebut lebih mudah dipahami. Berikut ini adalah beberapa ilustrasi yang digunakan dalam media kampanye diantaranya:

Ilustrasi Media Utama

Dalam perancangan media utama ini yaitu standing board, ilustrasi yang akan ditampilkan berupa visualisasi vektor seorang ibu hamil yang sedang berdiri sambil memegangi perut dan memegang banner disebelahnya, lalu disisipkan sebuah gelembung bicara yang berisikan tagline yang ditempatkan pada posisi atas disamping kepala agar dapat terbaca jelas dan menimbulkan kesan seolah ibu hamil itu sedang berbicara. Lalu dibagian wajah ibu hamil tersebut dipasangkan sebuah cermin bertujuan untuk memberi kesan saat ibu-ibu berkaca seolah-olah merekalah yang berbicara, menjadi ibu hamil yang aktif, serta mengajak ibu-ibu hamil lainnya untuk ikut menjadi ibu hamil yang aktif. Dipasangkannya sebuah kaca bertujuan karena pada umumnya wanita ingin selalu tampil cantik, gemar berdandan dan berkaca dengan demikian diharapkan informasi yang dibuat pun dapat tersampaikan dengan baik.


(45)

Gambar 3.6 lustrasi vektor ibu hamil Sumber: Dokumen pribadi (22 Juni 2014)

Sedangkan ilustrasi pada bagian banner sebagian besar berisikan teks pemberian informasi singkat seputar tanda bahaya pada kehamilan serta tips pertolongan pertama bagi ibu hamil yang mengalami tanda bahaya pada kehamilan, menggunakan background yang meyerupai tekstur dari berlian yang didominasi dengan warna merah muda, bertujuan ingin memberikan kesan bahwa seorang ibu merupakan sosok yang berharga, serta pada umumnya kebanyakan wanita menyukai perhiasan.

Gambar 3.7 lustrasi background Sumber: Dokumen pribadi (22 Juni 2014)


(46)

Ilustrasi Logo Kampanye

Logo merupakan sebuah simbol yang dirancang untuk mewakili karakter dan menjadi identitas dari sebuah perusahaan, lembaga atau produk. Agar kampanye sosial ini dapat dikenal dan diingat oleh masyarakat, maka perancangan logo sangatlah penting dalam membangun citra baik dan positif terhadap kampanye sosial ini, oleh sebab itu logo ini dirancang sebagai ciri identitas visual untuk Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Konsep awal dari logo kampanye ini yaitu menggunakan gambaran umum yang mengambarkan ibu hamil, yang pada akhirnya dilakukan penyederhanaan bentuk (stilasi) agar memperoleh gambar yang lebih sederhana. Stilasi gambar tersebut dikombinasikan dengan logotype dan warna yang mempunyai arti khusus, sehingga logo yang dirancang bertujuan sebagai visual pengingat. Konsep desain logo kampanye yang dirancang meliputi:

 Bentuk

Bentuk yang digunakan yaitu menggambarkan ibu hamil agar mudah diingat dan dimengerti oleh para target khalayak. Dilengkapi dengan ilustrasi yang sedang membaca buku agar memberi kesan ibu hamil aktif yang mencari informasi.

Gambar 3.8 Bentuk logo

Sumber: Dokumen pribadi (22 Juni 2014)  Huruf

Jenis huruf yang digunakan untuk logotype adalah huruf

Gabriola

, yang


(47)

Gambar 3.9 Logotype

Sumber: Dokumen pribadi (22 Juni 2014)  Warna

Warna yang digunakan untuk logo yaitu:

Gambar 3.10 Warna logo Sumber: Dokumen pribadi (22 Juni 2014)

Dari proses perancangan logo yaitu mendesain logogram dan logotype, jadilah sebuah logo kampanye yang memiliki arti dan keterkaitanya dengan ibu hamil aktif mencari informasi.

Gambar 3.11 Logo Kampanye Sumber: Dokumen pribadi (22 Juni 2014)


(48)

3.2.3 Warna

Warna merupakan pelengkap gambar serta dapat mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi, Warna memiliki daya tarik yang kuat dan menciptakan makna tersendiri. Warna juga dapat mengurangi rasa bosan, ataupun membangkitkan semangat pada objek warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya mood. Dengan mempertimbangkan keharmonisan warna-warna yang digunakan, adapun tema warna yang digunakan dalam Perancangan kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan adalah:

Gambar 3.12 Warna

Sumber: Dokumen pribadi (22 Juni 2014)

Warna-warna di atas dipilih berdasarkan latar belakang psikologis warnanya dimana warna pink (merah muda) dapat memberikan kesan feminin (melambangkan warna untuk wanita), serta memberikan arti kasih sayang dan juga kehangatan. Warna biru adalah warna yang paling sering digunakan untuk logo perusahaan. Warna ini dapat menunjukan profesionalisme, pemikiran yang serius, ketulusan dan ketenangan. Dan menurut Dr Poornima Ramakrishna, Consulting ginekolog dari Cradle India, warna biru baik untuk ibu hamil karena dapat menimbulkan perasaan tenang dan nyaman lalu warna hitam dan krem untuk pelengkap pada ilustrasi .


(49)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Proses Perancangan

Untuk Media utama menggunakan kekuatan teks dan visual, penekanan pada standing board ini adalah pada pemberian informasi singkat seputar tanda bahaya pada kehamilan serta tips pertolongan pertama bagi ibu hamil yang mengalami tanda bahaya pada kehamilan bahaya, dengan visual ilustrasi verctor seorang ibu hamil yang sedang berdiri sambil memegangi perut dan memegang banner disebelahnya, lalu disisipkan sebuah gelembung bicara yang berisikan tagline yang ditempatkan pada posisi atas disamping kepala agar dapat terbaca jelas dan menimbulkan kesan seolah ibu hamil itu sedang berbicara. Lalu dibagian wajah ibu hamil tersebut dipasang cermin bertujuan untuk memberi kesan saat ibu-ibu berkaca seolah-olah mereka yang berbicara, menjadi ibu hamil yang aktif, serta mengajak ibu-ibu hamil lainnya untuk ikut menjadi ibu hamil yang aktif, mengapa disisipkan sebuah kaca, karena pada umumnya wanita ingin selalu tampil cantik, gemar berdandan dan berkaca dengan demikian diharapkan informasi yang dibuat dapat tersampaikan dengan baik.

4.1.1 Pra Produksi

Dalam pembuatan media utama Perancangan Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan melalui beberapa tahap dalam pengerjaannya, dimulai dari tahap sketsa visual, sketsa dilakukan untuk menentukan ilustrasi pada media utama dan media pendukung.

Gambar 4.1 Sketsa media utama Sumber: Dokumen pribadi (5 Juli 2014)


(50)

4.1.2 Produksi

Setelah melakukan proses sketsa visual, sketsa tersebut diolah kembali menjadi visual dalam bentuk digital menggunakan apilkasi software desain yaitu CorelDRAW Graphics Suite X5 sebagai berikut:

Gambar 4.2 Perancangan visual digital Sumber: Dokumen pribadi (5 Juli 2014)

4.2 Teknis Media

Dalam pembuatan media Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan melalui beberapa tahap dalam pengerjaannya, mulai dari sketsa visual dan visual digital. Dalam teknis produksi media dilakukan beberapa tahap dan menggunakan media-media untuk mengoptimalkan perancangan media Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan agar pesan kampanye terlihat menarik dan dapat tersampaikan dengan baik dan jelas, berikut merupakan tahap-tahap perancangan dan media-medianya.

4.2.1 Media Utama

Strategi media yang digunakan sebagai media utama yaitu berupa media persuasi berbasis ambient media, yang diberi nama Standing Board Mirror. Media ini diharapkan lebih mudah dijangkau atau diperoleh oleh para target khalayak. Material : baner Korean glossy, papan triplek 9ml, dan cermin


(51)

Ukuran : baner 163cm x 125cm, papan triplek 9 ml, cermin 18cm x 20cm Teknis : cetak sparasi

Gambar 4.3 Hasil akhir media utama Sumber: Dokumen pribadi (9 Juli 2014) 4.2.2 Media Pendukung

Poster

Konsep poster satu yaitu berupa poster teaser yang bertujuan untuk membuat target audien penasaran dengan acara yang akan diadakan. Menggunakan kekuatan teks dan visual, penekanan pada poster ini adalah hanya memunculkan logo beserta kalimat ajakan “ Ibu-ibu... Tunggu kedatangan kami di daerahmu yaa !!!” Pada poster teaser logo ditempatkan pada posisi atas samping kiri agar dapat terlihat jelas dan di bawahnya terdapat ilustrasi vektor ibu hamil (icon mascot) sambil memegang sebuah buku, serta kalimat ajakan yang berfungsi sebagai isi pesan dalam poster.

Material : Art Paper 260gram Ukuran : A3 (27cm x 42cm)


(52)

Gambar 4.4 Poster teaser Sumber: Dokumen pribadi (8 Juli 2014)

Konsep poster kedua yaitu poster jadwal acara talkshow tidak terlalu berbeda dengan poster pertama yaitu menggunakan kekuatan teks dan visual, penekanan pada poster ini adalah menyisipkan logo serta icon maskot seorang ibu hamil yang memberitahu jadwal acara serta tempat pelaksanaan talkshow tersebut. Pada headline ditempatkan pada posisi atas agar dapat terbaca dengan jelas dan di bawahnya terdapat subheadline yang berfungsi sebagai pendukung dari headline, lalu ada body text yang berfungsi sebagai penjelas yang lebih rinci dari headline dan subheadline yang diberikan kepada target primer dan sekunder.

Material : Art Paper 260 gram Ukuran : A3 (27cm x 42cm)

Teknis : cetakoffset sparasi dengan laminasi glossy

Gambar 4.5 Poster acara Sumber:Dokumen pribadi (8 Juli 2014)


(53)

Flyer

Media ini tidak jauh berbeda dengan kinerja poster, hanya saja penempatannya yang berbeda. Flyer berguna sebagai media pengganti dari media utama. Flyer yang dibagikan secara langsung kepada target audiens saat menghadiri talk show, fungsinya agar ibu dapat membaca dan menanyakan jika ada pesan yang tidak ibu mengerti mengenai topik pembahasan pada saat sesi tanya jawab di acara talkshow tersebut. Flyer tersebut berisi tentang informasi singkat mengenai tanda bahaya pada kehamilan serta tips pertolongan pertama jika ibu mengalami tanda bahaya pada kehamilan.

Material : Art paper 210 gram dengan Ukuran : A5 (14.8cm x 21cm)

Teknis : cetakoffset sparasi bolak-balik

Gambar 4.6 Flyer bagian depan Sumber: Dokumen pribadi (8 Juli 2014)

Gambar 4.7 Flyer bagian belakang Sumber: Dokumen pribadi (8 Juli 2014)


(54)

Stiker

Media ini bersifat selalu mengingatkan pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan yang dapat diaplikasikan pada beberapa media.

Material : ketas stiker vinil Ukuran : 12cm x 11.2cm Teknis : cetak offset sparasi

Gambar 4.8 sticker

Sumber: Dokumen pribadi (8 Juli 2014)  Kalender

Media ini juga bersifat sebagai media pengingat pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : Art paper 260 gram dengan

Ukuran : A3 (27cm x 42cm)

Teknis : cetakoffset sparasi dengan laminasi glossy

Gambar 4.9 kalender


(55)

Jam Dinding

Media ini juga bersifat sebagai media pengingat pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : jam dinding plastic dan Art paper 210 gram

Ukuran : diameter 24cm Teknis : cetakoffset sparasi

Gambar 4.10 Jam dinding

Sumber: Dokumen pribadi (9 Agustus 2014)  Bantal Santai

Media ini bersifat mengingatkan kembari pesan yang telah disampaikan dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : kain katun

Ukuran : 30cm x 30cm Teknis : print digital

Gambar 4.11 Bantal santai


(56)

Daster

Media ini bersifat mengingatkan kembari pesan yang telah disampaikan dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : kain katun

Ukuran : all size (semua ukuran) Teknis : print digital

Gambar 4.12 Daster

Sumber: Dokumen pribadi (11 Agustus 2014)  Mug

Media ini juga bersifat sebagai media pengingat pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : keramik

Teknis : print digital

Gambar 4.13 Mug


(57)

Pin

Media ini bersifat selalu mengingatkan kembali pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : plastik

Ukuran : diameter 4,5cm Teknis : print digital

Gambar 4.14 Pin

Sumber: Dokumen pribadi (8 Juli 2014)  Kipas

Media ini bersifat selalu mengingatkan kembali pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : plastik, dan stiker vinil

Ukuran : 19.7cm x 16.4cm (bentuk hati)

Teknis : cetakoffset sparasi dengan laminasi dove

Gambar 4.15 Kipas


(58)

Pocket Mirror

Media ini bersifat selalu mengingatkan kembali pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : stiker vinil

Ukuran : 7cm x 9.3cm Teknis : print digital

Gambar 4.16 Pocket mirror

Sumber: Dokumen pribadi (12 Agustus 2014)  Panggung dan Latar

Media ini bersifat sebagai pelengkap, panggung dan latar dibuat untuk tempat berlangsungnya talk show. Panggung dan latar berukuran 300cm x 250cm.

Gambar 4.17 Panggung dan latar Sumber: Dokumen pribadi (9 Agustus 2014)


(1)

Flyer

Media ini tidak jauh berbeda dengan kinerja poster, hanya saja penempatannya yang berbeda. Flyer berguna sebagai media pengganti dari media utama. Flyer yang dibagikan secara langsung kepada target audiens saat menghadiri talk show, fungsinya agar ibu dapat membaca dan menanyakan jika ada pesan yang tidak ibu mengerti mengenai topik pembahasan pada saat sesi tanya jawab di acara talkshow tersebut. Flyer tersebut berisi tentang informasi singkat mengenai tanda bahaya pada kehamilan serta tips pertolongan pertama jika ibu mengalami tanda bahaya pada kehamilan.

Material : Art paper 210 gram dengan Ukuran : A5 (14.8cm x 21cm)

Teknis : cetakoffset sparasi bolak-balik

Gambar 4.6 Flyer bagian depan Sumber: Dokumen pribadi (8 Juli 2014)

Gambar 4.7 Flyer bagian belakang Sumber: Dokumen pribadi (8 Juli 2014)


(2)

Stiker

Media ini bersifat selalu mengingatkan pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan yang dapat diaplikasikan pada beberapa media.

Material : ketas stiker vinil Ukuran : 12cm x 11.2cm Teknis : cetak offset sparasi

Gambar 4.8 sticker

Sumber: Dokumen pribadi (8 Juli 2014)

Kalender

Media ini juga bersifat sebagai media pengingat pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : Art paper 260 gram dengan

Ukuran : A3 (27cm x 42cm)

Teknis : cetakoffset sparasi dengan laminasi glossy

Gambar 4.9 kalender


(3)

Jam Dinding

Media ini juga bersifat sebagai media pengingat pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : jam dinding plastic dan Art paper 210 gram

Ukuran : diameter 24cm Teknis : cetakoffset sparasi

Gambar 4.10 Jam dinding

Sumber: Dokumen pribadi (9 Agustus 2014)

Bantal Santai

Media ini bersifat mengingatkan kembari pesan yang telah disampaikan dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : kain katun

Ukuran : 30cm x 30cm Teknis : print digital

Gambar 4.11 Bantal santai


(4)

Daster

Media ini bersifat mengingatkan kembari pesan yang telah disampaikan dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : kain katun

Ukuran : all size (semua ukuran) Teknis : print digital

Gambar 4.12 Daster

Sumber: Dokumen pribadi (11 Agustus 2014)  Mug

Media ini juga bersifat sebagai media pengingat pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : keramik

Teknis : print digital

Gambar 4.13 Mug


(5)

Pin

Media ini bersifat selalu mengingatkan kembali pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : plastik

Ukuran : diameter 4,5cm Teknis : print digital

Gambar 4.14 Pin

Sumber: Dokumen pribadi (8 Juli 2014)

Kipas

Media ini bersifat selalu mengingatkan kembali pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : plastik, dan stiker vinil

Ukuran : 19.7cm x 16.4cm (bentuk hati)

Teknis : cetakoffset sparasi dengan laminasi dove

Gambar 4.15 Kipas


(6)

Pocket Mirror

Media ini bersifat selalu mengingatkan kembali pesan yang terdapat dalam Kampanye Penyuluhan Aktif Mencari Informasi Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Material : stiker vinil

Ukuran : 7cm x 9.3cm Teknis : print digital

Gambar 4.16 Pocket mirror

Sumber: Dokumen pribadi (12 Agustus 2014)

Panggung dan Latar

Media ini bersifat sebagai pelengkap, panggung dan latar dibuat untuk tempat berlangsungnya talk show. Panggung dan latar berukuran 300cm x 250cm.

Gambar 4.17 Panggung dan latar Sumber: Dokumen pribadi (9 Agustus 2014)