Prototype monitoring pengukuran beban dan biaya arus listrik dengan mikrokontroler arduino pada pelanggan pascabayar berbasis web

(1)

PROTOTYPE MONITORING PENGUKURAN BEBAN DAN

BIAYA ARUS LISTRIK DENGAN MIKROKONTROLER

ARDUINO PADA PELANGGAN PASCABAYAR BERBASIS

WEB

Oleh:

ARIEFMAN ZULPA 1110091000058

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

iii


(4)

iv

HALAMAN PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Januari 2015

Ariefman Zulpa 1110091000058


(5)

v ABSTRAK

Ariefman Zulpa – 1110091000058,“Prototype monitoring Pengukur Beban dan Biaya Arus Listrik Dengan Mikrokontroler Arduino Pada Pelanggan Pascabayar Berbasis Web”, Skripsi. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN). Pembimbing: Nenny Angraini, dan Defiana Arnaldy.

Listrik adalah salah satu kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari, terdapat dua layanan yang ditawarkan PLN kepada konsumen di Indonesia, yaitu listrik prabayar dan pascabayar. Dalam pemakaian listrik pasca bayar memiliki permasalahan dalam penggunaannya. Permasalahannya, seperti bagaimana cara membuat sebuah sistem yang mampu memonitoring, mengukur serta menghitung biaya pemakaian listrik pada pada tempat tinggal yang menggunakan listrik pascabayar. Dari permasalahan tersebut dilakukan penelitian ini, dengan tujuan untuk membuat prototype untuk merekam beban daya listrik dan membuat aplikasi web untuk memonitoring pemakaian beban daya listrik dan mengkonversi kedalam rupiah. Untuk melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metodologi penelitian observasi atau studi lapangan dan studi pustaka. Pada penelitian ini perlu diperhatikan pemahaman tentang cara berpikir dan cara melaksanakan hasil berpikir menurut langkah-langkah ilmiah. Peneliti menggunakan strategi pengembangan sistem RAD dalam pengembangan sistem informasi. Dengan diadakannya penelitian ini, peneliti berharap dapat mengurangi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pembayaran, mengukur bagaimana cara memonitoring serta menghitung biaya listrik pada tempat tinggal.

Kata Kunci: Prototype, Monitoring, Pengukur Beban, Biaya Arus Listrik, Mikrokontroler, Arduino, PelangganPasca Bayar.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamiin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan hidayah dan nikmat sehat kepada penulis dalam proses pembuatan skripsi ini. Terima kasih kepada orang tua, dan rekan-rekan yang telah memberikan dukungan secara moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Prototype monitoring Pengukur Beban dan Biaya Arus Listrik Dengan Mikrokontroler Arduino Pada Pelanggan Pascabayar Berbasis Web.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan guna melengkapi tugas dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

2. Dr. Agus Salim, M.SI selaku dekan Fakultas Teknik Informatika.

3. Nurhayati, P.hD, selaku ketua Program Studi Teknik InformatikaNenny Anggraini, MT, selaku pembimbing pertama dengan kesabaran yang luar biasa telah meluangkan waktu, ilmu, dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(7)

vii

4. Defiana Arnaldy. selaku dosen pembimbing kedua yang telah dengan kesabaran yang luar biasa telah meluangkan waktu, ilmu, dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen-dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti pendidikan di Unniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

6. Ibundaku tercinta Silfiniyenti dan Ayahanda Zulpa yang tidak berhenti mendoakan ananda serta tidak bosan-bosannya memberikan dukungan serta semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Keluarga besar penulis yang selalu memberikan doa dan semangat.

8. Teman spesial penulis Dian Nursukma, ruchdi, syukri, yudha, hadi, yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sabahat saya, terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan untuk penulis.

10.Teman-teman Teknik Informatika angkatan 2010, terima kasih atas semua keakraban dan keceriaan yang terlah terjalin sampai saat ini.Terima kasih kepada subjek penelitian yang telah bersedia meluangkan waktu kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan siapa saja yang membacanya. Hanya Allah yang Maha Rahman dan Rahim yang mampu


(8)

viii

membalas semua amal kebaikan yang telah diberikan dengan balasan yang berlipat ganda Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Tangerang, 12 Januari 2015


(9)

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PENGESAHAN UJIAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

Daftar Lampiran ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Tabel ... xvi

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.5.1 Bagi Pengguna ... 4

1.5.2 Bagi Universitas ... 4

1.5.3 Bagi Penulis ... 5

1.6 Metode Penelitian... 5

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 5

1.6.2 Metode Pengembangan Aplikasi... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Prototype ... 8

2.1.1 Teknik Prototyping ... 9

2.2 Monitoring ... 10

2.2.1 Tujuan Monitoring ... 10


(10)

x

2.3.1 Arus Listrik AC ... 12

2.3.2 Arus Listrik DC ... 14

2.3.3 Menghitung Tagihan Listrik PascaBayar dan Prabayar ... 15

2.3.3.1 Pasca Bayar ... 15

2.3.3.2 Pra Bayar ... 17

2.4 Mikrokontroler Arduino ... 17

2.5 Modul Ethernet Shield ... 18

2.6 Sensor Arus Listrik AC/DC ... 19

2.7 Aplikasi Berbasis WEB ... 20

2.8 Konsep Database ... 21

2.9 Bahasa Pemrograman ... 23

2.9.1 PHP ... 23

2.9.2 MYSQL ... 25

2.9.2 C Programming Language ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 28

3.1 MetodePenelitian... 28

3.2 Subjek Penelitian ... 28

3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.4.1 Kuisioner ... 29

3.4.2 Studi Pustaka ... 29

3.4.3 Studi Literatur ... 30

3.4.4 Observasi atau Studi Lapangan ... 31

3.5 Metode Pengembangan Sistem ... 31

3.6 Rapid Application Development (RAD) ... 31

3.6.1 Definisi lingkup (Scope Definition) ... 32

3.6.2 Analisa Sistem (Analysis) ... 32


(11)

xi

3.6.4 Implementasi Sistem (Construction & Testing) ... 35

3.6.4.1 Pemrograman ... 36

3.6.4.2 Pengujian (Testing) ... 36

3.7 Kerangka Pemikiran (Logical Frame Work) Penelitian... 37

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL ... 38

4.1 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition) ... 38

4.2 Analisis Sistem (Analysis) ... 39

4.2.1 Analisis Masalah (Problem Analysis) ... 40

4.2.2 Analisis Persyaratan (Requirement Analysis) ... 42

4.2.2.1 Functional Requirements ... 43

4.2.2.1 Nonfunctional Requirements ... 43

4.3 Analisis Keputusan (Decision Analysis) ... 44

4.4 Perancangan Sistem (Sistem Design)... 44

4.4.1 Identifikasi Use case dan Aktor ... 45

4.4.2 Use case Diagram ... 46

4.4.3 Deskripsi Use caseberikut. ... 48

4.4.4 Activity Diagram... 53

4.4.5 Sequence Diagram ... 56

4.4.6 Class Diagram ... 58

4.4.7 Rancangan Sistem Basis Data ... 59

4.4.8 Blok Diagram dari Perangkat Keras yang Digunakan ... 59

4.4.9 Rancangan Interface... 60

4.5 Implementasi ... 61

4.5.1 Konstruksi Perangkat Lunak ... 62

4.5.2 Hardware ... 62

4.5.3 Penyiapan Rencana Implementasi Jaringan ... 63

4.5.4 Pengujian Mandiri ... 69


(12)

xii

4.6 Hasil Perbandingan Sekring dan Alat ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76


(13)

xiii

Daftar Lampiran

1. Sourcecode mikrokontroler ... 80 2. Sourcecode PHP ... 82 3. Perbandingan KWH sekring dan Alat ... 89


(14)

xiv Daftar Gambar

Gambar 2.1 Mikrokontroler Arduino Uno ... 18

Gambar 2.2 Mikrokontroler Ethernet Shield ... 19

Gambar 2.3 Mikrokontroler Arduino Uno ... 20

Gambar 3.1: Kerangka berpikir ... 37

Gambar 4.1. Use Case memonitoring penggunaan arus listrik ... 47

Gambar 4.2 Use Case Edit menu harga listrik ... 47

Gambar 4.3 Use Case menambahkan penggunaan arus listrik ... 48

Gambar 4.4 Activity Diagram dari Use case memonitoring penggunaan arus listrik54 Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use case menambah data penggunaan arus listrik ... 54

Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case mengubah data harga sesuai yang ditentukan PLN pada menu harga ... 55

Gambar 4.7 sequence diagram menambahkan penggunaan daya listrik... 56

Gambar 4.8 Sequence diagram monitor penggunaan listrik tempat tinggal ... 57

Gambar 4.9 Sequence diagaram merubah harga listrik pln... 58

Gambar 4.10 class diagram aplikasi... 58

Gambar 4.11 blok diagram proses pengiriman data dari sensor ke server... 60

Gambar 4.12 Interface halaman monitor ... 61

Gambar 4. 13 Interface halaman harga listrik PLN ... 61

Gambar 4.14 cara kerja Current sensor mendapatkan pemakaian arus listrik pada kabel yang akan diukur ... 64

Gambar 4. 15 rangkaian alat ... 64

Gambar 4. 16 Tampilan database yang digunakan ... 66

Gambar 4. 17 Tampilan dua table arus_sejam dan sensor_arus ... 66

Gambar 4. 18 Tampilan proses table arus_sejam... 67

Gambar 4. 19 Tampilan tabel sensor_arus ... 67

Gambar 4. 20 Tampilan web apabila tidak ada data pemakaian arus listrik atau kesalahan dalam pengiriman data pada Ethernet Shield (terputus) ... 68


(15)

xv

Gambar 4. 21 tampilan data setelah ada pemakaian listrik selama dua jam ... 68 Gambar 4. 22 rencana implementasi jaringan ... 69 Gambar 4. 23 Awal belum terjadi pengukuran ... 70 Gambar 4. 24 Perubahan pada meteran dan tampilan pada web setelah terjadi pengukuran dua jam arus listrik. ... 71 Gambar 4. 25 Data setelah dua jam pengukuran arus listrik... 71 Gambar 4.26 Grafik Pemakaian Listrik ... 72


(16)

xvi Daftar Tabel

Tabel 3.1: Studi sejenis ... 30

Tabel 4.1 Cause and Effect Analysis (Analisis Sebab Akibat) ... 41

Tabel 4.2 System Improvement Objectives (Tujuan-tujuan Perbaikan Sistem) ... 42

Tabel 4.3 Nonfunctional requirement ... 43

Tabel 4.4 Requirement Aktor dan Use Case ... 45

Tabel 4.5 Spesifikasi Naratif untuk Use case monitoring beban daya arus listrik . 49 Tabel 4.6 Spesifikasi Naratif untuk Use case merubah data harga sesuai harga dari PLN ... 50

Tabel 4.7 spesifikasi Naratif untuk Use case menambah data penggunaan arus listrik ... 52

Tabel 4.8 Daftar Tools Pengembangan Perangkat Lunak Sistem ... 62


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Listrik adalah salah satu kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia terdapat badan usaha milik negara, yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), yang menjadi satu-satunya produsen listrik yang menaungi seluruh wilayah Indonesia.

Mengutip dari buku stastik PLN tahun 2013,pada akhir Desember 2013 total kapasitas terpasang dan jumlah unit pembangkit PLN (Holding dan Anak Perusahaan) mencapai 34.206 MW dan 4.925 unit, dengan 26.768 MW (78,26%) berada di Jawa. Total kapasitas terpasang meningkat 3,96% dibandingkan dengan akhir Desember 2012. Prosentase kapasitas terpasang per jenis pembangkit sebagai berikut: PLTU 15.554 MW (45,47%), PLTGU 8.814 MW (25,77%), PLTD 2.848 MW (8,33%), PLTA 3.520 MW (10.29%), PLTG 2.894 MW (8,46%), PLTP 568 MW (1,67%), PLT Surya dan PLT Bayu 8,37 MW (0,02%) (www.pln.co.id) diakses pada tanggal 22/12/2014, jam 18.03.

Terdapat dua layanan yang ditawarkan PLN kepada konsumen di Indonesia, yaitu listrik prabayar dan pascabayar. Listrik prabayar seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler, pelanggan terlebih dahulu membeli pulsa (voucher atau token listrik isi ulang) yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket - loket pembayaran tagihan listrik online. Sedangkan listrik pascabayar, para pelanggan membayar biaya tagihan setiap bulan. Petugas PLN


(18)

2

secara teratur mengecek pemakaian listrik di pelanggan yang menggunakan sistem listrik pascabayar.

Mengutip dari situs pln.co.id, terdapat beberapa kelebihan listrik prabayar yang tidak dimiliki oleh pascabayar diantaranya:

 Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik. Melalui meter elektronik prabayar pelanggan dapat memantau pemakaian listrik sehari-hari dan setiap saat. Pada alat tersebut tertera angka sisa pemakaian KWH terakhir. Bila dirasa boros, pelanggan dapat mengurangi pemakaian listriknya.

 Pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja. Dengan nilai Pulsa Listrik (voucher) bervariasi mulai Rp 20.000,00 s.d. Rp 1.000.000,- memberikan keleluasaan bagi pelanggan dalam membeli listrik sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan (lebih terkontrol dalam mengatur anggaran belanja keluarga).

 Untuk pelanggan yang menginginkan kenyamanan lebih,dengan menggunakan Listrik Pintar tidak perlu menunggu dan membukakan pintu untuk petugas pencatatan meter karena meter prabayar secara otomatis mencatat pemakaian listrik anda (akurat dan tidak ada kesalahan pencatatan meter (www.pln.co.id) diakses pada tanggal 22/12/2014, jam 18.30.

Meskipun banyak keuntungan memakai listrik prabayar, masih banyak pengguna yang menggunakan listrik pascabayar, menurut situs pln.co.id jumlah


(19)

3

pengguna listrik prabayar tahun 2013 golongan Rumah Tangga baru 24% dari total 42,5 juta pelanggan Rumah Tangga, penulis sendiri menyebarkan 100

kuisioner melalui media social sebanyak 87% pengguna listrik bertahan menggunakan listrik pascabayar karena dianggap lebih mudah dimana pengguna tidak perlu melakukan pengisian pulsa berulang kali. Namun demikian, pada listrik pascabayar dapat terjadi pembengkakan pembayaran biaya listrik bulanan karna tidak memiliki fitur kontrol monitoring yang dimiliki oleh listrik prabayar.

Terkait kekurangan pada listrik pascabayar yang dikeluhkan pada studi kasus tersebut, maka diperlukan sebuah sistem yang dapat melakukan monitoring penggunaan listrik pada sebuah tempat tinggal.Hal ini dapat disiasati dengan sebuah sistem yang terdiri dari microcontroller yang dapat menghubungkan sensor arus dan aplikasi web.Dimana aplikasi web berperan sebagai media yang dapat menyimpan beban daya arus listrik yang digunakan dan menampilkannya kedalam rupiah. Aplikasi web dipilih karena kemudahan akses dari berbagai perangkat seperti: mobile, browser, maupun perangkat lainnya. Oleh karna itu penulis tertarik untuk membuat skripsi dengan judul Monitoring Pengukur Beban dan Biaya Arus Listrik Dengan Mikrokontroler Arduino Pada Pelanggan Pascabayar Berbasis Web”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana memonitoring penggunaan listrik pascabayar


(20)

4

dengan sebuah prototype monitoring yang mampu mengukur, serta menghitung biaya pemakaian listrik.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mempermudah dan membatasi cakupan pembahasan masalah pada Skripsi yang saya tulis ini maka diberikan batasan - batasan sebagai berikut:

1. Aplikasi web hanya memonitoring dan mengkonversi beban daya listrik yang direkam oleh mikrokontroler kedalam rupiah.

2. Prototype yang dibuat hanya dapat merekam beban daya listrik.

3. Tidak membahas secara detail tentang pemograman mikrokontroler dan PHP pada Aplikasi.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Membuat prototype untuk merekam beban daya listrik.

2. Membuat aplikasi web untuk memonitoring pemakaian beban daya listrik dan mengkonversi kedalam rupiah.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Pengguna

1. Dapat membantu pemilik tempat tinggal dalam memonitoring pemakaian arus listrik.

2. Dapat membantu pemilik tempat tinggal dalam menentukan biaya pemakaian arus listrik.


(21)

5

1. Menambah referensi literature kepustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sebagai bahan masukan mahasiswa lain dalam mengembangkan penulisan mengenai penelitian sejenis.

1.5.3 Bagi Penulis

1. Memahami lebih dalam bagaimana cara kerja mikrokontroler dalam merekam beban arus listrik dan cara memonitoring dan menampilkan kedalam rupiah.

2. Sebagai portofolio penulis di masa yang akan datang. 1.6 Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi menjadi dua bagian pokok, yaitu metode pengumpulan data dan Metode pengembangan aplikasi.

1.6.1 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka

Penulis melakukan pengumpulan data dengan merujuk buku, jurnal, literature yang bertemakan topik penelitan.

2. Studi Lapangan

Penulis melakukan studi lapangan dengan cara sebagai berikut:

 Observasi (Pengamatan)

Penulis melakuan pengumpulan data dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan di lapangan.


(22)

6

 Kuisioner

Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan kepada pengguna listrik rumah tangga sebanyak 100 orang

1.6.2 Metode Pengembangan Aplikasi

Untuk metode pengembangan aplikasi ini penulis akan menggunkan metode Rapid Application Development (RAD), yang memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut (Kendall & Kendal, 2008:183):

1. Fase Perencanaan Syarat-syarat 2. Fase Perancangan

3. Fase Konstruksi 4. Fase pengujian 1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis menyajikan pembahasan yang terbagi menjadi lima bab, secara singkat diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitan, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.


(23)

7 BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang mendukung dan menjadi dasar dalam pemecahan masalah penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan penulis terkait penelitian yang dilakukan.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan penjelasan mengenai penelitian yang dilakukan serta hasil dari penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini mengemukakan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang diusulkan penulis untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.


(24)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dan alat yang digunakan pada penelitian skripsi ini. Penjelasan yang diberikan pada bab ini diharapkan dapat membantu peneliti serta pembaca dalam memahami teori yang dipakai dalam laporan penelitian ini. Teori yang dijelaskan pada bagian ini meliputi teori tentang prototype. Mikrokontroler arduino, Ethernet shield, sensor arus listrik AC/DC, PHP, C, MYSQL dan Metodelogi penulisan.

2.1 Prototype

Prototype menurut buku interaksi manusia dan komputer penerbit Gunadarma (suryadi,HS & Bunawan,1996) merupakan alat yang digunakan untuk mensimulasikan beberapa atau tidak semua fitur dari sistem yang akan dibuat. Terdapat 3 pendekatan utama prototyping, yaitu:

THROW-AWAY

Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

INCREMENTAL

Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).


(25)

9  EVOLUTIONARY

Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Di sisi manajemen, terdapat beberapa masalah potensial yang terkait dengan prototyping, seperti:

 WAKTU, membangun prototype membutuhkan waktu, sehingga seringkali prototype dipakai jika waktunya cepat. Hingga muncul istilah rapid prototyping.

 RENCANA, sebagian manajer proyek tidak memiliki pengalaman untuk menyatukan proses prototyping dengan keseluruhan rencana perancangan.  FITUR NON-FUNGSIONAL, seringkali fitur sistem yang paling penting

merupakan fitur non-fungsional seperti safety dan reliability, tidak disertakan dalam prototyping.

 KONTRAK, proses desain kadang dibatasi oleh kontrak antara desainer dengan customer yang mempengaruhi aspek teknik dan manajerial (Suryadi, HS & Bunawan, 1996).

2.1.1 Teknik Prototyping

Terdapat beberapa terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk membuat rapid prototype, seperti:

STORYBOARD, adalah bentuk prototype yang paling sederhana


(26)

10 tanpa fungsi dari sistem.

SIMULASI FUNGSI TERBATAS, fungsi sistem disertakan pada

prototype tidak sekadar gambar tampilannya saja.

HIGH-LEVEL PROGRAMING SUPPORT, HyperTalk adalah contoh dari special-purpose high-level programming language yang memudahkan desainer membuat fitur tertentu dari sebuah sistem interaktif (Suryadi, HS & Bunawan, 1996).

2.2 Monitoring

Monitoring menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (1981) adalah: “a device for observing or giving admonition or warning”. Sementara itu menurut Webstern’s New World Dictionary, maka pengertian “monitoring adalah something that reminds or warns’ or any of various devices for checking or regular the performance”.

Menurut pengertian yang diberikan oleh kedua kamus international tersebut, maka semakin jelaslah apa yang dimaksudkan dengan “monitoring “ yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengecek penampilan dari aktivitas yang sedang dikerjakan. Monitoring adalah bagian dari kegiatan pengawasan, dalam pengawasan ada aktivitas smemantau (monitoring). Pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa apakah program yang telah berjalan itu sesuai dengan sasaran atau sesuai dengan tujuan dari program.

2.2.1 Tujuan Monitoring

Secara umum Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program proses pembelajran yang sedang berjalan, dengan


(27)

11

mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program akan segera mempersiapkan kebutuhan dalam pembelajaran tersebut. Kebutuhan bisa berupa biaya, waktu, personel, dan alat. Pelaksanaan program akan mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut.

Dengan demikian akan diketahui pula berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan, serta alat apa yang harus disediakan untuk melaksanakan program tersebut. Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk :

1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan bagi peserta ada proses pembelajaran.

2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program pembelajaran bagi peserta didik.

3. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan proses pembelajaran.

4. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan selama kegiatan proses pembelajaran.

5. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program pembelajran yang lebih baik lagi.

6. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai terhadap proses pembelajaran yang telah di lakukan.

7. Adalah pengukuran dan penilaian kinerja pembinaan, sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan baik secara kualitas dan kuantitas dengan efektif. Pada dasarnya fokus dari monitoring


(28)

12

adalah masukan dan proses pelaksanaan sekaligus kontribusi faktor-faktor terkait terhadap hasil pembinaan secara kualitas dan kuantitas, kerjasama, proses pengambilan keputusan dan kebijakan, advokasi dan koordinasi.

8. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan. mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan (Susilowati, dkk. 2012).

2.3 Listrik

Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa kabel, adanya arus listrik dikarenakan muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dalam kehidupan manusia listrik memiliki peran yang sangat penting. Selain digunakan sebagai penerangan listrik juga digunakan sebagai sumber energi untuk tenaga dan hiburan, contohnya saja pemanfaatan energi listrik dalam bidang tenaga adalah motor listrik. Keberadaan listrik yang sangat penting dan fital akhirnya saat ini listrik dikuasai oleh negara melalui perusahaan yang bernama PLN. (Linsley, 2004)

2.3.1 Arus Listrik AC


(29)

13

dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lenHIGH-LEVEL PROGRAMING SUPPORTgkaHIGH-LEVEL PROGRAMING SUPPORTpnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan frekuensi ini terdapat pada rumah anda, kecuali jika anda tidak berlangganan listrik PLN.Contoh pemanfaatan listrik AC

Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah sebenarnya anda dapat melihat barang-barang yang ada dirumah anda, perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC. Sebagai pengaman listrik AC yang ada dirumah anda, biasanya pihak PLN menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB (miniature circuit breaker). Meskipun demikian tak semua barang yang anda lihat menggunakan listrik AC, adasebagian barang yang menggunakan listrik PLN namun barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC, contohnya saja Laptop. Laptop menggunakan listrik DC, listrik tersebut diperoleh dari adaptor yang terdapat pada laptop (atau terdapat pada charger) tersebut. Jadi saat anda mengisi ulang baterai laptop dengan listrik PLN (AC) maka adaptor didalam laptop akan merubah listrik AC menjadi DC, sehingga sesuai kebutuhan dari laptop anda. Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Untuk mesin


(30)

14

cuci, penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih banyak lagi. (Budiharto dan Rahardi, 2007)

2.3.2 Arus Listrik DC

Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah. Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif. Contoh pemanfaatan listrik DC.

Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat lektronika. Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus DC (contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan untuk keperluan beban elektronika. Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu LED (Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Intinya kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC merupakan beban perangkat elektronika.

Sekian semoga artikel singkat ini bermanfaat bagi anda. Berbicara soal listrik, marilah melalui artikel ini saya berharap agar kita semua bisa bijak dalam menggunakan listrik dan menghematnya. Jika energi kita hemat kita


(31)

15

bisa mencegah atau paling tidak bisa memperlambat terjadinya pemanasan global yang semakin parah.banyak lagi. Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Intinya kebanyakan perangkat yang. (Budiharto dan Rahardi, 2007)

2.3.3 Menghitung Tagihan Listrik PascaBayar dan Prabayar

Menurut kawulur et all ( 2013:1) Berikut adalah cara menghitung listrik pasca bayar dan prabayar:

2.3.3.1 Pasca Bayar

Berikut adalah contoh cara perhitungan listrik pasca bayar besar daya dan barang-barang yang digunakan:

Daya listrik: 900 VA

1 Seterika 350 watt, 2 jam/hari 0,70 kWh/hari 1 Pompa air 150 watt, 3 jam/hari 0,45 kWh/hari 1 Kulkas sedang 100 watt, 6 jam/hari : 0,60 kWh/hari 1 TV 20" 110 watt, 6 jam/hari 0,66 kWh/hari

1 Rice cooker 300 watt, 2 jam/hari: 0,60 kWh/hari

6 Lampu hemat energi 20 watt, 6 jam/hari: 0,72 kWh/hari 4 Lampu hemat energi 10 watt, 6 jam/hari 0,24 kWh/hari Jumlah kebutuhan listrik perhari 3,91 kWh

Jumlah Kebutuhan listrik per bulan 3,91 kWh x 30 = 117,30 kWh Golongan Tarif R1 900 VA(Rumah Tangga) dengan pemakaian 117,30kWh:


(32)

16

Rumus Perhitungannya = Pemakaian x Tarif Dasar Listrik 1 Blok 1 (20 kWh pertama) = 20 kWh x Rp 275 = Rp 5500 2 Blok 2 (40 kWh berikutnya) = 40 kWh x Rp 445 = Rp 17800 3 Blok 3 (diatas 60 kWh) = 57,3 kWh x Rp 495 = Rp 28363,5 4 Jumlah = 117,30 kWh = Rp 51663.5

117,30 kWh = Rp 51663.5 ( Ini belum biaya Abodemen dan PJU ) Berikut adalah cara perhitungan abodemen:

Rumus Perhitungan Abodemen PLN = ( Daya / 1000 ) x ( Rp/kVA )

JADI : (900/1000) X Rp. 20000 0.9 X Rp. 20000 = Rp.18000

Total : Rp. 51663.5 + Rp.18000 = Rp. 69663.5 PAJAK PJU ( 3% s.d 10 % )

Rumus Perhitungan Pajak PJU = 3% x Total Tagihan Listrik Plus Abodemen :

3% x Rp 69663.5,- = Rp 2089.905 (dibulatkan Rp 2100,-) ADMIN BANK ( Rp. 1600 s.d Rp. 5000 )

Jadi Seluruhnya Rp. 51663.5 + Rp.18000 + Rp.2100 = RP. 71763.5

Tambah Admin Bank Rp. 1600 (ambil yang termurah ) TOTAL Rp. 71763.5 + Rp. 1600 = Rp. 73363.5


(33)

17 2.3.3.2 Pra Bayar

Berikut adalah perhitungan prabayar dengan kondisi seperti contoh pasca bayar diatas:

{(NominalBELI – Adm Bank) – (NominalBELI-Adm Bank)x PPJ} : Biaya per Kwh

Misal voucher yang dibeli Rp. 75.000

{( 75.000 - 1.600 ) – ( 75.000 – 1.600 ) x 3% } : 605 ( 73.400 - 2202 ) : 605 = 117.68264

Jika membeli Token Rp. 75.000 maka jumlah KWH yang didapat kurang lebih 117.68264. Ini cukup untuk 1 bulan dengan situasi sama seperti diatas, dan kalau diperhatikan antara Pasca bayar dan Pra Bayar hampir sama tidak jauh beda.

2.4 Mikrokontroler Arduino

Arduino adalah suatu mikrokontroler kecil yang berisi semua komponen komputer dan memiliki keukatan yang tidak begitu besar.Tapi dengan Arduino yang murah tersebut, kita dapat membuat alat – alat yang sangat menarik. Arduino merupakan chip berwarna hitam yang mempunyai 28 kaki yang disebut ATmega168. Agar mikrokontroler Arduino dapat berkerja dengan baik dan dapat berkomunikasi dengan komputer, seluruh komponen-komponen yang dibutuhkan harus diletakkan pada tempatnya.

Arduino memiliki banyak sekali versi.Salah satu yang paling simple adalah Arduino Uno yang mudah untuk dipakai. (www.arduino:cc 2010). Berikut adalah contoh gambar mikrokontroler Arduino Uno:


(34)

18

Gambar 2.1 Mikrokontroler Arduino Uno

Penjelasan dari gambar 2.1.adalah sebagai berikut : a)14 Pin Digital Input/Output (pin 0-13)

14 pin tersebut dapat difungsikan sebagai input atau output yang dapat dispesifikasikan di dalam program.

b)6 Pin Analog Input (pin 0-5)

Enam pin tersebut diperuntukkan guna mendapat data analog dari suatu sensor dan mengubah data tersebut menjadi angka antara 0 dan 1023. c)6 Pin Analog Output (pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11)

Enam pin ini sebenarnya adalah pin digital yang dapat diprogram ulang sehingga dapat mengubah mode pin yang dapat mengelurkan data analog. (Banzi : 2009)


(35)

19

Berikut adalah gambar dari Ethernet Shield yang menghubungkan arduino dengan database menggunakan jaringan LAN.

Gambar 2.2 Mikrokontroler Ethernet Shield

2.6 Sensor Arus Listrik AC/DC


(36)

20

Gambar 2.3 Mikrokontroler Arduino Uno


(37)

21

Aplikasi berbasis web (web based application) adalah aplikasi yang dapat dijalankan langsung melalui web browser baik menggunakan internet ataupun intranet dan tidak tergantung pada sistem operasi yang digunakan (Rizky, 2010). Unsur- unsur yang terdapat dalam web adalah sebagai berikut:

1. Web browser, web browser merupakan aplikasi di pihak client yang berfungsimenerjemahkan serta menampilkan informasi dari server secara grafiskepada client.

2. Webserver, sebuah komputer (server) dan software yang menyimpan dan mendistribusikandata komputer lainnya melalui jaringan internet.

2.8 Konsep Database

James F. Courtney Jr. dan David B. Paradice dalam buku “Database Sistem for Management” menjelaskan sistem database adalah sekumpulan database yang dapat dipakai secara bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola database, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola database, serta komputer untuk mendukungnya (Sutabri, 2005 : 161).

Berdasarkan definisi, peneliti menyimpulkan bahwa sistem database mempunyai beberapa elemen penting, yaitu database sebagai inti sistem database, perangkat lunak untuk mengelola database.

Perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan data serta yang terakhir, manusia mempunyai peran penting dalam sistem tersebut.


(38)

22

Characters adalah bagian data yang terkecil yang dapat berupa karakter numeric, huruf ataupun karakter-karakter khusus yang membentuk suatu item data atau field.

b.Field

Field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti nama, jenis kelamin, dan lain-lain. Kumpulan dari field membentuk suatu record.

Nama field (field name)

Field harus diberi nama untuk membedakan field yang satudengan field yang lain.

Representasi dari field (field representation)

Representasi dari field menunjukkan tipe dari field (field type) dapat berupa tipe numeric, karakter, tanggal, dan lain-lain. Sementara lebar field menunjukkan ruang maksimum dari field yang dapat diisi dengan karakter-karakter data.

Nilai dari field (field value)

Nilai dari field menunjukkan isi dari field untuk masing-masing record.

c.Record

Record adalah kumpulan dari field yang membentuk suatu record. Kumpulan dari record membentuk file. Misalnya pada file pegawai, tiap-tiap record mewakili data tiap-tiap-tiap-tiap pegawai.


(39)

23

File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuandata yang sejenis. Misalnya file pangkat berisi tentang semua pangkat yang ada. 2.9 Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrogragaman yang digunakan untuk aplikasi web adalah PHP dan untuk mikrokontrolernya menggunkan bahasa C yang akan dijelaskan sebagai berikut.

2.9.1 PHP

PHP merupakan hasil kerja seorang bernama Rasmus Lerdorf pada 1995 Namun pada perkembangannya, PHP tidak hanya merupakan proyek pribadi Rasmus. PHP ditulis ulang dengan bayak menambahkan fungsi-fungsi baru yang dilakukan oleh ZEEV Suraski dan Andi Gutmants (disingkat Zend) hingga kemudian lahir PHP 3 pada 1998 (Astamal, 2006).

PHP adalah bahasa server-side scripting yang didesain khusus untuk web. Pada halaman HTML dapat ditempelkan (embed) kode PHP. Kode PHP dieksekusi di sisi server buakan dikomputer klien dan hasil yang ditampilkan adalah kode HTML (Astamal, 2006).

Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML biasa. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. PHP dikenal sebagai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis. PHP merupakan software yang open source dan mampu dijalankan


(40)

24 lintas platform.

PHP mampu berjalan di windows NT dan beberapa versi UNIX, PHP dapat dibangunsebagai modul pada web server Apache. PHP dapat mengirim HTTP header, dapat mengeset cookies, mengatur authentication dan redirect users. PHP menawarkan konektivitas yang baik dengan beberapa basis data antara lain Oracle, Sybase, MySQL, Postgre SQL dan tak terkecuali semua database ber-interface ODBC. Selain itu, PHP juga terintegrasi dengan beberapa library eksternal hingga dapat membuat programmer melakukan segalanya dari dokumen PDF hingga mem-parse XML. PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan lain melalui protocol SNMP, POP3 atau bahkan HTTP.

Konsep kerja PHP sebenarnya amat sederhana. Programmer hanya perlu melakukan penterjemahan khusus untuk kode-kode PHP yang nantinya akan diterjemahkan oleh mesin PHP kekode HTML sebelum diterjemahkan browser untuk ditampilkan dilayar klien. Aturan penulisan script PHP adalah:

1. Semua script PHP harus diapit oleh tanda : <?php dan>, atau

<script language=’php’>dan</script>, atau <? Dan ?>, atau

<% dan %>

2. Tanda yang resmi dan paling banyak digunakan adalah yang pertama, yaitu <?php dan ?>


(41)

25 (Yuliano: 2003).

Berikut ini contoh sederhana pemakaian bahasa PHP dalam halaman web:

<html> <head>

<title>Example</title> </head>

<body>

<? Echo “Hello Word”;?> </body>

</html>

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PH versi 5 karena PHP versi 5 memilki fitur seperti java yang dapat membuat sebuah method. 2.9.2 MYSQL

Pengertian MySQL menurut MySQL manual adalah sebuah open source software database SQL (search query language) yang menangani sistem manajemen database rational MySQL didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General public license (Syahril Sitorus, 2010).

MySQL mempunyai fitur-fitur yang sangat mudah dipelajari bagi para penggunanya dan dikembangkan untuk menangani database yang besar dengan waktu yang lebih singkat Kecepatan, Konektivitas dan keamanannya yang lebih baik membuat MySQL sangat dibutuhkan untuk mengakses database di internet sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis


(42)

26

data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu PHP MyAdmin.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan database MySQL yang akan digunakan untuk menyimpan data dari mikrokontroler.

2.9.2 C Programming Language

C adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Dennis Ritchie pada tahun 1970 untuk pemakain pada sistem operasi UNIX. Hingga sekarang, bahasa ini telah dipergunakan secara praktis pada hampir semua sistem operasi. Bahasa C merupakan bahasa yang paling populer untuk menulis sistem software dan aplikasi sertaa dalam pelajaran computer sains (Hendra, S.T. 2004).

C adalah bahasa yang lebih low-level dibandingkan dengan bahasa pemograman lainnya. Walau terkadang disebut sebagai ”high -level-language”, sebenarnya ia hanya lebih high-level dibandingkan dengan bahasa assembly C memiliki dua keunggulan utama dibandingkan dengan assembly. Pertama, kodenya lebih mudah dibaca dan ditulis, terutama untuk program yang panjang. Kedua, kode assembly biasanya hanya bisa diterapkan pada arsitektur computer tertentu saja, sedangkan program C dapat dipindahkan ke berbagai arsitektur dimana compiler dan library-nya tersedia.

Efisiensi dari kode C sangatlah bergantung pada kemampuan dari compiler untuk mengoptimisasi bahasa mesin yang dihasilkan, dimana hal ini berada diluar kendali programmer. Demikian juga keunggulan dan kelemahan antara C dengan bahasa high-level lainnya dimana efisiensi yang dihasilkan oleh kode C dapat terkontrol hingga konsekuensinya adalah lebih


(43)

27

sulit dibaca dan ditulis. Tetapi perlu dicatat bahwa C adalah bahasa tingkat tinggi yang potable, karena sampai saat ini hampir semua arsitektur computer menyediakan compiler C dan library.

Fasilitas dari C yang perlu menjadi perhatian programmer adalah kemampuannya dalam mengatur isi memori computer. C standar tidak menyediakan fasilitas array bounds checking yang dengan mudah akan menyebabkan bug dalam kaitannya dengan operasi memori, seperti buffer overflows, serta computer insecurity. Beberapa fasilitas bahasa pemrograman C antara lain:

1. Suatu bahasa dengan (kernel) inti yang sederhana , dimana fungsi-fungsi yang kurang penting tersedia sebagai kumpulan pustaka (library) yang distandarisasi.

2. Terfokus pada paradigma pemrograman procedural, dengan fasilitas pemrograman yang terstruktur.

3. Memiliki bahasa preprocessor

4. Memiliki performance (1) untuk semua operator.

5. Akses secara low-level pada memori computer melalui pointer. 6. Parameter selalu dilewatkan ke function secara by value, bukan by

reference. (Hendra, S.T: 2004)

Pada penelitian ini, bahasa pemrograman C digunakan untuk memprograman Mikrokontroler Arduino.


(44)

28 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 MetodePenelitian

Metode penulisan dan penyusunan skripsi dilakukan dengan pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif merupakan suatu studi penelitian yang mengambil latar belakang alamiah yang memperlihatkan bermacam-macam fenomena yang terjadi dilapangan. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami sesuatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interkasi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti (Moleong, 2005, dalam Herdiansyah, 2009:9).

Tipe penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan untuk memahami secara utuh kasus tersebut tanpa harus dimaksudkan untuk menghasilkan konsep-konsep atau teori, maupun tanpa ada upaya menggeneralisasi (Poerwandari, 2007).

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai prototype monitoring pengukur beban dan biaya arus listrik dengan mikrokontroler arduino pada pelanggan pascabayar berbasis web pada tempat tinggal pascabayar. Berdasarkan tujuan tersebut maka pendekatan kualitatif dianggap sesuai untuk menjawab permasalahan penelitian ini.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pemilik tempat tinggal yang menggunakan listrik pascabayar.


(45)

29 3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner disosial media dengan target 100 orang yang menggunakan listrik prabayar maupun pascabayar dengan seleksi lokasi penelitian dilakukan disekitar JABODETEK saja.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berguna pada saat melakukan analisis terkait tentang penelitian yang sedang dilakukan. Data yang didapat nantinya akan digunakan untuk acuan lebih lanjut. Proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik-teknik tertentu, tergantung pada karakteristik penelitian.

3.4.1 Kuisioner

Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan kepada pengguna listrik rumah tangga sebanyak 100

orang,kuisioner yang dilakukan mengenai kebutuhan pemilik tempat tinggal yang nantinya akan dituangkan dalam sistem ini. Secara detail, hasil

kuisioner dapat dilihat di lampiran. 3.4.2 Studi Pustaka

Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti. Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, took buku, maupun secara online melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan tersebut, penulis lalu mencari berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun informasi yang dapat digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan aplikasi secara


(46)

30

langsung. Referensi yang dijadiakan acuan dapat dilihat di DaftarPustaka yang terdiri 19 sumber, yaitu 16 e-book, 2 buku, dan informasi dari website. 3.4.3 Studi Literatur

Selain studi pustaka, dalam penelitian ini menggunakan referensi lain berupa bahan tuisan dari skripsi, jurnal atau penelitian yang memiliki keterkaitan dengan topic yang dibahas dalam penelitian ini. Berikut beberapa literatur sejenis yang menjadi referensi pada penelitian ini:

Penelitian mengenai sistem prototype monitoring alat pengukur beban arus dan daya listrik banyak dilakukan sebelumnya. Namun dengan alat dan cara penginformasian yang berbeda. Seperti terlihat pada 2 penelitian berikut ini :

Tabel 3.1: Studi sejenis

No Nama Judul Tahun Kekurangan Kelebihan

1 Akbar Satria Permadi dan Muhammad Luthfi Priadi Analysis And Design Application Home Remote Automation Sistem Based On Arduino In Smartphone Device

2012 aplikasi antar muka untuk pengguna berjalan di ponsel, sistem ini tidak bias diakses daru desktop maupun web

browser.

sistem ini dapat digunakan untuk mengatur penggunaan listrik seperti seperti meredupkan lampu.

2 Muhammad

Izwan Home Electrical Energy Monitoring Sistem

2013 aplikasi berjalan pada perangkat lunak Visual Basic di dekstop, sistem ini hanya bias diakses pada desktop yang telah

Sistem dapat memberikan peringatan kepada pengguna jika mereka mencapai batas listrik yang dapat


(47)

31

di install aplikasi tersebut.

penggunaan terakhir listrik.

3.4.4 Observasi atau Studi Lapangan

Pada observasi ini penulis mengamati alur perpindahan informasi secara langsung yang dilakukan pihak pemilik tempat tinggal mengenai pemakaian listrik pasca bayar.Hal ini sangat dibutuhkan agar penulis dapat melakukan analisis untuk membuat suatu solusi terhadap cara pemilik tempat tinggal agar dapat mengetahui pemakaian listrik serta menetukan rancangan pengembangan sistem yang akan dibangun sesuai dengan harapan pihak pemilik tempat tinggal.

Selain menganalisis kebutuhan, penulis juga mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membangun aplikasi, data yang dimaksud adalah quisioner sebanyak 100 orang pemakai listrik prabayar dan pascabayar. 3.5 Metode Pengembangan Sistem

Berikut akan dibahas dengan lebih jelas alasan peneliti menggunakan strategi pengembangan sistem RAD dalam pengembangan sistem “Prototype monitoring

Pengukur Beban dan Biaya Arus Listrik Dengan Mikrokontroler Arduino Pada Pelanggan Pascabayar Berbasis Web dan tahapan dari alur RAD tersebut.


(48)

32

Pada pengembangan aplikasi Sistem Informasi Beban arus Listrik pada pelanggan pascabayar dalam alur proses RAD digunakan 4 tahapan yaitu :

1. Fase Perencanaan Syarat-syarat 2. Fase Perancangan

3. Fase Konstruksi 4. Fase pengujian

3.6.1 Definisi lingkup (Scope Definition)

Fase pertama pengembangan sistem ini adalah mendefinisikan lingkup sistem, yang artinya batas pengembangan sistem. Berikut adalah batas-batas pengembangan sistem:

1. Pengembangan aplikasi ini hanya sebuah prototype yaitu kerangka dasar yang kedepannya dapat dikembangkan lebih lanjut lagi sehingga aplikasi ini dapat diimplementasikan dengan baik.

2. Pengguna dalam aplikasi ini adalah pemilik tempat tinggal. 3.6.2 Analisa Sistem (Analysis)

Terdapat tiga fase dalam tahapan analisis sistem pada alur pengembangan sistem RAD, yaitu:

a. Analisis Masalah, yaitu mempelajari sistem yang ada atau sistem berjalan dengan pemahaman mendalam akan masalah-masalah pengembangan sistem. Adapun analisis masalah yang dibuat adalah:


(49)

33

2. Matriks masalah serta kesempatan, Tujuan dan Batasan (Problems, Opportunities, Objectives and Constrains Matrix) secara rinci dapat dilihat pada bab 4 halaman 46, tabel 4.1 dan 4.2

b. Analisis persyaratan, yaitu mendefinisikan dan memperioritaskan persyaratan-persyaratan bisnis. Terdapat dua persyaratan, yaitu: 1. Functional Requirement secara rinci dapat dilihat pada bab 4 2. Nonfunctional requirement secara rinci dapat dilihat pada bab 4

halaman 49

c. Analisis Keputusan, dilakukan setelah mengetahui permasalahan dan persyaratan sistem yang diinginkan fase ini akan menghasilkan arsitektur aplikasi untuk solusi yang disetujui, secara rinci dapat dilihat pada bab 4 halaman 50.

3.6.3 Perancangan sistem (Design)

Pada perancangan sistem, metode yang digunakan adalah desain berorientasi Objek atau Object Oriented Design (OOD) dengan menggunakan UML (Unified modeling Language) sebagaitools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya.

Namun tidak semua diagram yang disediakan oleh UML akan digunakan dalam rancangan sistem ini. Hanya 4 diagram UML saja yang digunakan adapun diagram tersebut adalah:


(50)

34

a. Use Case Diagram: merupakan diagram yang menjelaskan aktifitas apa saja yang dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sisem tersebut. Adapun use case yang dirancang adalah sebanyak 3, yaitu:

1.Use Case melihat pemakain listrik kamar kos, secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.5 halaman 56.

2.Use Case merubah harga listrik yang ditetapkan oleh PLN, secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.6 halaman 57.

b. Activity Diagram: merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal. Adapun activity diagram yang dirancang adalah 5, yaitu:

1.Activity Diagram melihat data pemakaian beban daya listrik, secara rinci dapat dilihat pada gambar 4.4 halaman 60.

2.Activity Diagram dari use case merubah harga listrik, secara rinci dapat dilihat pada gambar 4.6 halaman 62. c. Sequence Diagram: merupakan diagram yang menjelaskan secara

detail urutan proses yang dlakukan oleh sistem untuk mencapai tujuan dari use case, interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat serta urutan antar operasi dan informasi yang


(51)

35

diperlukan oleh masing-masing operasi. Adapun sequence diagram yang dirancang adalah 3, yaitu:

1.Sequence diagram untuk melihat pemakaian beban daya listrik, secara rinci dapat dilihat pada gambar 4.8 halaman 64.

2.Sequence diagram untuk merubah harga listrik yang ditetapkan PLNsecara rinci dapat dilihat pada gambar 4.9 halaman 65.

d. Class Diagram: merupakan diagram yang selalu ada pada pemodelan sistem yang berorientasi objek. Class diagram menunjukan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan. Class diagram untuk sistem informasi yang diusulkan secara rinci dapat dilihat pada gambar 4.10 halaman 66.

Selain studi pustaka, dalam penelitian ini menggunakan referensi lain berupa bahan tuisan dari skripsi, jurnal atau penelitian yang memiliki keterkaitan dengan topic yang dibahas dalam penelitian ini. Berikut beberapa literatur

3.6.4 Implementasi Sistem (Construction & Testing)

Tahap perancangan diikuti oleh tahap implementasi. Pada tahap ini dilakukan beberapa proses. Berikut adalah penjabarannya:


(52)

36 3.6.4.1 Pemrograman

Menerjemahkan perancangan ke kode program adalah proses yang relatif sederhana dan bersifat mekanis sebab perancangan yang baik sudah dapat menggambarkan dengan baik apa yang harus dilakukan dengan bahasa pemrograman.

Pada tahap pemrograman aplikasi ini akan digunakan bahasa pemrograman PHP 5 yang digunakan membuat web dan C yang digunakan untuk memprogram microcontroller arduino. Sebagai software yang menunjang database pada aplikasi ini, akan digunakan MySQL karena mendukung infrastruktur jaringan. Sementara softwareeditor dan software fungsionalitas yang digunakan dalam pemrograman ini adalah Macromedia Dreamweaver serta Arduino IDE. 3.6.4.2 Pengujian (Testing)

Pada tahap ini dilakukan pengujian masing-masing modul atau unit program guna mengetahui apakah modul-modul tersebut bekerja sesuai dengan tugasnya. Setelah itu dilakukan uji coba terhadap integrasi keseluruhan unit program untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sudah memenuhi kriteria yang diinginkan. Pengujian ini dilakukan oleh peneliti dan pemilik kos dengan metode pengujian black box.

Pengujian secara black box yang dilakukan dalam sistem ini diantaranya adalah fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input maupun


(53)

37

output, kesalahan interface serta kesalahan dalam struktur data atau akses database.

3.7 Kerangka Pemikiran (Logical Frame Work) Penelitian Berikut kerangka pemikiran yang penulis gunakan:

TOPIK DAN JUDUL PENELITIAN INPUT ANALYSIS ___________________ STUDI PUSTAKA STUDI LITERATUR OBSERVASI OUTPUT ANALYSIS ______________________________________________________________________

KESIMPULAN DAN SARAN

OUTCAME ANALYSIS ______________________________

REKOMENDASI

______________________________ Disusun berdasarkan kesimpulan dan saran

untuk disampaikan kepada pihak yang berkepentingan FENOMENA RUMUSAN MASALAH LATAR BELAKANG MASALAH PROCESS ANALYSIS ______________________________________________________________________ RAPID APLICATION DEVELOPMENT

---Plan

Requirement Cut over design

model

prototype build

PENGAMBILAN SAMPLE UJI

________________ Pengambilan sample

untuk menguji keakuratan aplikasi

ANALISIS KEAKURATAN APLIKASI


(54)

38 BAB IV

IMPLEMENTASI DAN HASIL

Bab ini akan membahas secara detail dan terperinci mengenai aplikasi sistem yang akan diimplementasikan dengan menerapkan metode penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

Pada bab sebelumnya telah dibahas bahwa metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah metode pemodelan berorientasi objek dengan alur pendekatan Rapid Application Development (RAD). Dalam bab empat ini diuraikan tentang tahap pengembangan sistem RAD diantaranya adalah scope definition, analisis sistem terdiri dari analisis masalah, analisis persyaratan dan analisis keputusan serta tahap desain atau perancangan dan implementasi (Construction & Testing).

Sebelum membahas tahapan pengembangan sistem akan dijelaskan terlebih dahulu profil umum tempat tinggal yang merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitiannya.

4.1 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition)

Perangkat lunak atau suatu aplikasi merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan kebutuhan untuk semua elemen sistem yang kemudian dilanjutkan dengan menentukan kebutuhan perangkat lunak. Penentuan kebutuhan sistem ini sangat diperlukan sebab nantinya perangkat lunak harus berinteraksi dengan


(55)

elemen-39

elemen sistem yang lain seperti perangkat keras, manusia dan basis data. Hal ini akan dijelaskan dalam pendefinisian lingkup dan batasan sistem yang dikembangkan. Penelitian pengembangan sistem yang dilakukan difokuskan pada batasan masalah dan ruang lingkup kegiatan pada tempat tinggal (rumah) dengan pengembangan Sistem Informasi sensor beban daya arus listrik pada tempat tinggal.

Pengembangan sistem ini memonitoring pemakaian beban daya arus listrik. Mikrokotroler yang secara otomatis mengirim data setiap detik ke server secara realtime dan mengolah data tersebut menjadi suatu laporan pemakaian beban daya arus listrik. Sistem infromasi sensor beban daya arus listrik ini hanya dibatasi dalam ruang lingkup bagaimana suatu Mikrokontroler Arduino mendapatkan data dari sensor arus AC/DC, mengirimkan data yang di dapat ke server menggunakan LAN Ethernet shield serta bagaimana suatu server dapat menerima data dari mikrokontroler lalu menampilkan data tersebut secara realtime lalu mengubahnya menjadi sebuah laporan. Oleh karena itu peneliti membatasi hanya data beban daya arus listrik saja yang akan diterima server. Penerapan aplikasi yang berada dalam lingkup tempat tinggal dilakukan guna memudahkan Pemilik untuk memonitoring pemakaian beban daya arus listrik.

4.2 Analisis Sistem (Analysis)

Analisis sistem mempelajari suatu masalah dan mempunyai tujuan utama untuk melakukan tindakan. Terdapat tiga tahapan analisis sistem dalam metodologi RAD yang akan digunakan. Diantaranya adalah Analisis Masalah


(56)

40

(Problem Analysis). Analisis Persyaratan (Requirement Analysis) dan Analisis Keputusan (Decision Analysis).

4.2.1 Analisis Masalah (Problem Analysis)

Sistem Informasi pemakaian beban daya arus listrik saat ini hanya dapat diketahui melalui pembayaran listrik melalui tempat pembayaran listrik (PLN), tidak dapat mengontrol harga pemakaian secara berkala pada tempat tinggal/rumah. Setelah masalah dijelaskan secara rinci di atas, maka pada bagian ini dibahas mengenai analisis terhadap problems (masalah-masalah) yang dihadapi dan opportunities (peluang-peluang) yang bisa diambil dari keadaan sistem saat ini. Analisis terhadap problem dan opportunities akan diperlihatkan dengan menggunakan 2 (dua) metode yaitu Rich Picture dan Matriks Masalah, Kesempatan, Tujuan dan Batasan.

a. Rich Picture

Analisis masalah dari sistem yang berjalan dan sistem yang di usulkan divisualisasikan dalam pemodelan rich picture.

b. Problems, Opportunities, Objectivesand Constraints Matrix

Hasil analisis permasalahan dan peluang disebutkan secara lengkap pada Matriks Masalah, Kesempatan, Tujuan dan Batasan (Problems, Opportunities, Objectives, and Constraints Matrix). Matriks ini dijabarkan dalam dua tabel yaitu Analisis Sebab dan Akibat (Cause and Effect Analysis) serta tabel Tujuan-Tujuan Perbaikan Sistem (Sistem Improvement Objectives). Cause and Effect Analysis merupakan sebuah


(57)

41

teknik tempat masalah-masalah dipelajari untuk menentukan penyebab-penyebab dan akibat-akibatnya sampai penyebab-penyebab dan akibat tersebut tidak kembali menghasilkan gejala-gejala masalah yang lainnya.

Sistem Improvement Objectives memiliki tujuan yaitu untuk menentukan kriteria di mana semua perbaikan pada sistem akan diukur dan untuk mengidentifikasi semua batasan yang membatasi fleksibilitas semua perbaikan tersebut. Berikut adalah tabel Cause and Effect Analysis dan Sistem Improvement Objectives pada sistem berjalan.

Tabel 4.1 Cause and Effect Analysis (Analisis Sebab Akibat)

problem

(Masalah)

Cause-Effect

(Sebab-Akibat) Penggunaan sistem manual yang tidak

fleksible lagi

Cause: Pengecekan pemakaian listrik dilakukan di PLN

Effect: Tidak dapat mengetahun pemakaian listrik pada tempat tinggal

Opportunities

(Kesempatam)

Cause-Effect

(Sebab-Akibat) Sistem monitoring arus listrik berbasis

WEB

Cause: Sistem informasi arus listrik berjalan secara jaringan local

Effect:Mempermudah memonitoring pemakaian arus listrik pada tempat tinggal


(58)

42

Tabel 4.2 System Improvement Objectives (Tujuan-tujuan Perbaikan Sistem)

Sistem Objective (Tujuan Sistem) System Constraint (Batasan Sistem) 1. Mempermudah proses

monitoring pemakaian arus listrik

2. Mencegah kehilangan data

1.1 Besarnya biaya awal

pengimplementasian sistem secara jaringan local dan biaya operasionalny. 1.2 Jumlah data yang banyak

4.2.2 Analisis Persyaratan (Requirement Analysis)

Fase ini merupakan fase yang sangat penting dalam pengembangan sebuah sistem informasi.Fase ini bertujuan untuk menentukan apa yang dapat dilakukan oleh sistem dan harus memenuhi System Objectives dari sistem tersebut. Hal ini dilakukan agar terciptanya sebuah sistem informasi yang dapat membantu kinerja pemantauan pemakaian beban daya arus listrik menjadi lebih efisien dan efektif.

Requirements yang ada akan dibagi menjadi 2 (dua) bagian. Bagian pertama adalah Functional Requirement yaitu aktivitas dan service yang harus disediakan oleh sistem yang akan dikembangkan. Bagian kedua adalah Nonfunctional Requirement yaitu fitur-fitur lain yang diperlukan oleh sistem agar sistem dapat lebih memuaskan. Berikut adalah requirements dari pengukuran beban daya arus listrik.


(59)

43 4.2.2.1 Functional Requirements

Sistem yang dikembangkan harus mempunyai functiona lrequirements sebagai berikut:

1. Dapat melihat data pemakaian beban daya arus listrik. 2. Merubah harga listrik yang ditetapkan PLN.

4.2.2.1 Nonfunctional Requirements

Nonfunctional Requirements dari sistem yang dikembangkanakan dijelaskan lebih rinci pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Nonfunctional requirement

Jenis kebutuhan Penjelasan

1. Model tampilan

2. Model penyimapanan data 3. Model pelayanan sistem

a. Tampilan lebih user friendly sehingga lebih mudah dimengerti dan digunakan user

b. Mencegah hilangnya data c. Menghasilkan informasi yang

akurat

d. Memberi kemudahan dalam memonitoring arus listrik

Menerjemahkan perancangan ke kode program adalah proses yang relatif sederhana dan bersifat mekanis sebab perancangan yang baik sudah dapat menggambarkan dengan baik apa yang harus dilakukan dengan bahasa pemrograman.


(60)

44 4.3 Analisis Keputusan (Decision Analysis)

Dari tahapan analisis sebelumnya telah diketahui permasalahan dari sistem berjalan serta persyaratan dan kebutuhan sistem yang diinginkan, maka fase selanjutnya adalah analisis keputusan yaitu menentukan komponen-komponen dari sistem usulan yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Berikut merupakan komponen-komponen yang dibutuhkan:

Data pemakaian beban daya arus listrik. Data yang akan digunakan untuk mendapatkan batas pemakaian dalam 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, dan 4 minggu dari pemakaian beban daya arus listrik pada tempat tinggal.Setelah mengetahui komponen-komponen sistem yang diusulkan, selanjutnya adalah menentukan jenis perangkat sistem yaitu berupa tools atau alat untuk merancang dan mengimplementasikan sistemsehingga menghasilkan arsitektur sistem yang diinginkan. Dalam menentukan arsitektur sistem usulan yang terpenting adalah pemahaman terhadap jenis tools yang akan digunakan karena harus sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsi-fungsi sistem yang terdapat di dalamnya.

sistem informasi yang akan dikembangkan adalah sistem informasi berbasis web. Sistem usulan dirancang dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan bahasa pemograman PHP. Sehingga konsep tentang UML dan PHP harus benar-benar dikuasai. Selain itu, pada perancangan sistem database akan menggunakan diagram Database Relational dan mengimplementasikannya pada MySQL.


(61)

45

Desain atau perancangan sistem didefinisikan sebagai tugas yang fokus pada spesifikasi solusi detail berbasis komputer. Jika analisis sistem menekankan pada masalah bisnis, maka sebaliknya desain sistem fokus pada segi teknis atau implementasi sebuah sistem.

Perancangan berorientasi objek merupakan contoh salah satu pendekatan model driven, yaitu menekankan penggambaran model sistem untuk mendokumentasikan aspek teknis dan implementasi dari sebuah sistem. Saat ini pendekatan model driven hampir selalu ditingkatkan oleh penggunaan peralatan otomatis, yang disebut juga CASE tools. Peralatan CASE ini menawarkan konsistensi dan kelengkapan seperti pengecekan error berbasis aturan (rule based error checking).

4.4.1 Identifikasi Use case dan Aktor

Identifikasi aktor dan use case ini didasarkan pada kebutuhan fungsi-fungsi sistem. Kebutuhan akan fungsi-fungsi ini diakomodir di use case. Selanjutnya use case menyediakan nilai hasil kepada aktor. Atas dasar spesifikasi ini paling tidak didapat cara menentukan aktor.

Berdasarkan penjelasan bab sebelumnya use case mencakup aliran-aliran kerja (workflow) dalam sistem (bersifat internal) sedangkan aktor-aktor mencakup segala sesuatu yang ada di luar sistem (bersifat eksternal). Pemodelan sistem dilakukan untuk mendeskripsikan use case apa saja dan aktor yang akan terlibat dalam analisis sistem usulan. Secara lebih rinci hal ini dapat dilihat dalam Tabel 4.4.


(62)

46

Requirement Aktor Use Case

1. Mikrokontroler menginput data ke server

2. Pemilik tempat tinggalmengatur data harga listrik sesuai ketentuan harga dari PLN dan monitoring penggunaan listrik

Mikrokontroler

Pemilik tempat tinggal

Menambah data pemakaian arus listrik

Mengubah harga listrik dan memonitor

penggunaan listrik

4.4.2 Use case Diagram

Use Case Diagram menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem. Use Case Diagramdapat dibuat sesuai dengan Tabel 4.1Requirement Aktor dan Use Case. Berikut ini merupakan use case diagram dari sistem usulan SistemInformasisensor beban daya arus listrik.


(63)

47

System

monitoring beban arus dan biaya listrik Pemlik tempat

tinggal

Gambar 4.1. Use Case memonitoring penggunaan arus listrik

Pemilik tempat tinggal

* *

Merubah harga listrik sesuai ketentuan dari

PLN

System


(64)

48 Mikro

kontroler -End5

*

-End6

*

menambahkan penggunaan arus listrik

System

Gambar 4.3 Use Case menambahkan penggunaan arus listrik

4.4.3 Deskripsi Use caseberikut.

Tingkat Perancangan

Setiap use case pada Gambar 4.3 harus dideskripsikan dalam dokumen yang disebut dokumen flow of event. Dokumentasi ini mendefinisikan apa yang harus dilakukan oleh sistem ketika aktor mengaktifkan use case. Struktur dari dokumen use case inberikut.

i bisa bermacam-macam tetapi umumnya deskripsi ini paling tidak harus mengandung:

1. Brief Description (deskripsi singkat) 2. Aktor yang terlibat

3. Precondition yang penting bagi use case untuk memulai 4. Deskripsi rinci dari aliran kejadian yang mencakup:


(65)

49

a. Main flow dari kejadian yang bisa dirinci lagi menjadi sub flow dari kejadian (sub flow bisa dibagi lagi lebih jauh menjadi sub flow yang lebih kecil agar dokumen lebih mudah dibaca dan dimengerti).

b. Alternative flow untuk mendefinisikan situasi perkecualian. 5. Postcondition yang menjelaskan state dari sistem setelah use case

berakhir

Selain beberapa hal yang disebutkan sebelumnya, dapat juga memakai beberapa deskripsi tambahan lainnya untuk melengkapi pendeskripsian yang dibuat. Setelah menjelaskan use case pada bahasan sebelumnya, maka berikut ini dijelaskan spesifikasi use case yang telah ditentukan.

Tabel 4.5 Spesifikasi Naratif untuk Use case monitoring beban daya arus listrik Nama Use case: Monitoring penggunaan arus listrik pada

tempat tinggal

Actor Pemilik tempat tinggal

Deskripsi Use Case ini mendeskripsikan event dari pemilik tempat tinggal yang

memonitoring penggunaan arus listrik Prakondisi Masuk ke dalam web Sistem Informasi

Monitoring Arus Listrik


(66)

50

Langkah 1: pemilik tempat tinggal membuka halaman

monitoring pada aplikasi web

Langkah 2: sistem menampilkan data penggunaan arus listrik pada tempat tinggal

Bidang Alternatif Alt-Langkah 1: jika system down pemilik tempat tinggal tidak dapat membuka halaman sistem aplikasi web

Postkondisi -

Aturan Bisnis Pemilik tempat tinggal harus memiliki alamat aplikasi web

Tabel 4.6 Spesifikasi Naratif untuk Use case merubah data harga sesuai harga dari PLN

Nama Use Case: Mengedit data harga listrik yang sudah di tentukan dari PLN

Actor (s) Pemilik tempat tinggal

Deskripsi: Use Case ini mendeskripsikan event pemilik kos merubah data harga listrik yang ditentukan PLN


(67)

51

Prakondisi: Mengakses menu harga listrik PLN

Basic Flow kegiatan Pelaku Respons Sistem

Langkah 1: pengguna harus masuk ke menu harga halaman sistem aplikasi web Langkah 2:

pemilik tempat tinggal mengubah data harga yang sudah ditentukan pihak PLN

Langkah 3: sistem Aplikasi web menampilkan menu harga

Langkah 4: Sistem merubah data harga PLN yang

tersimpan dalam database

Bidang Alternatif Alt-Langkah 1: jika sistem aplikasi down pemilik tempat tinggal tidak dapat mengakses halaman web

Postkondisi -

Aturan Bisnis Pemilik tempat tinggal harus memiliki alamat aplikasi web


(68)

52

Tabel 4.7 spesifikasi Naratif untuk Use case menambah data penggunaan arus listrik

Nama Use Case: Menambah data penggunaan arus listrik

Actor (S) Mikrokontroler

Deskripsi: Use Case ini mendeskripsikan event dari mikrokontroler menambah data

penggunaan listrik

Prakondisi: Kegiatan Pelaku Respons Sistem Langkah 1:

mikrokontroler akan membaca data penggunaan arus listrik dari sensor arus

Langkah 2: Selanjutnya data yang didapat dikirim melalui Ethernet shield ke server sistem informasi monitoring arus

Langah 3: Sistem akan memasukan data ke database server

Langkah 4: Sistem akan menampilkan data di halaman web utama


(69)

53 listrik

Bidang Alternatif Alt-Langkah 1: jika dalam

mengirimkan data keserver koneksi LAN terputus maka data tidak akan masuk kedalam database server

Postkondisi -

Aturan Bisnis -

4.4.4 Activity Diagram

Activity diagram memodelkan alur kerja (work flow) sebuah urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan proses logika, proses bisnis dan alur kerja. Perbedaan utamanya adalah flowchart dibuat untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas aktor.

Berikut adalah gambar 4.4 sampai dengan gambar 4.6 yang menjelaskan activity diagram untuk masing-masing use case.


(70)

54 Akses aplikasi WEB

akses menu monitor Pemilik tempat

tinggal

Menampilkan penggunaan Listrik pada tempat tinggal System

Gambar 4.4 Activity Diagram dari Use case memonitoring penggunaan arus listrik

Pemilik tempat tinggal mengakases menu monitoring di halaman web yang sudah ditentukan dan sistem akan menampilkan data penggunaan listrik pada tempat tinggal.

Membaca arus listrik

Menerima data pemakaian arus listrik

Mengirim data pemakaian arus listrik Data diterima server

Data disimpan ke database Data ditampilkan pada aplikasi web

Mikrokontroler System Pemilik tempat tinggal

Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use case menambah data penggunaan arus listrik


(71)

55

Mikrokontroler akan menambah data beban daya arus listrik yang di dapat dari sensor arus AC/DC dan mengirim data tersebut ke server Sistem Informasi monitoring penggunaan arus listrik dengan menggunakan Ethernet shield. Kemudian webserver akan membaca data dari Ethernet Shield dan menyimpannya di dalam database.

Akses aplikasi WEB

Klik menu ubah harga PLN

Klik tombol edit

edit harga

Pemilik tempat tinggal

klik tombol simpen

Menampilkan data harga PLN

menampilkan form edit

Data di simpan ke database *

*

System

Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case mengubah data harga sesuai yang ditentukan PLN pada menu harga


(72)

56

Pemilik kos akan mengatur data harga dengan cara mengakses alamat WEB terlebih dahulu. Kemudian klik menu ubah harga listrik pln dan masukkan data harga yang akan diinput. Data yang telah dimasukkan tersebutakan disimpan di dalam database.

4.4.5 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan sekitar objek (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Gambar 4.7 sampai dengan 4.8 merupakan sequence diagram yang dikelompokkan berdasarkan fungsinya:

1. Menambahkan penggunaan daya listrik

Gambar 4.7 sequence diagram menambahkan penggunaan daya listrik Pada sequence diagram untuk menambahkan data beban daya arus listrik, mikrokontroler akan mendapatkan data dari sensor Arus AC/DC.


(73)

57

Kemudian data dikirim menggunakan WIFI ke server.Data yang diterima server kemudian dimasukkan ke dalam database.

2. Monitoring Penggunaan Listrik pada tempat tinggal

Gambar 4.8 Sequence diagram monitor penggunaan listrik tempat tinggal

Pada sequence diagram untuk melihat penggunaan listrik tiap kamar sistem akan mengambil data ke database dan akan menampilkan data yang diambil pada halaman monitor.


(74)

58

Gambar 4.9 Sequence diagaram merubah harga listrik pln

Pada sequence diagram ini pemilik kos merubah harga listrik pln (apabila terjadi perubahan harga dari pln) dengan mengakses halaman merubah harga listrik pln dan sistem akan mengambil data harga pln untuk ditampilkan. Setelah data ditampilkan pemilik kos bisa merubah harga dan harga akan disimpan kedatabase (data yang lama diganti).

4.4.6 Class Diagram

Class diagram ini digunakan untuk menggambarkan kumpulan dari class dan hubungannya. Diagram ini merupakan diagram yang paling umum ditemukan dalam pemodelan sistem berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu sistem, sekaligus layanan untuk memanipulasi keadaaan metode atau fungsi sehingga class memiliki tiga area pokok, yaitu: nama, atribut, dan metode. Selain itu setiap class yang ada dapat menjadi sebuah form saat pembuatan program. Class diagram sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.16.

+BacaDataPenggunaanListrik() +KirimdataPenggunaanListrik() -Data penggunaan listrik

Mikrokontroler

+add()

-Data penggunaan listrik

+Ubah()

Harga listrik PLN


(75)

59 4.4.7 Rancangan Sistem Basis Data

Rancangan sistem basis data (database) ini merupakan rancangan sistem informasi berbasis web yang mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Database ini didapat dari pemetaan (mapping) class entity yang telah digambarkan dalam class diagram sebelumnya. Pemetaan data-data yang berhubungan dalam sistem dijabarkan dalam bentuk tabel 4.15 sampai dengan tabel 4.17.

1. Tabel Data pmakaian beban daya arus listrik. Namatabel : sensor_arus

Primary key: id Foreign key : -

Pada gambar 4.10 dapat dilihat alur data yang dapat diterima oleh server dari microcontroller. Data yang di dapat dari sensor arus AC/DC akan diterjemahkan di dalam microcontroller hingga menjadi data yang dapat diterjemahkan oleh manusia setelah itu data tersebut akan dikirim melalui WIFI menggunakan koneksi internet ke server. Data yang telah dikirim ke server akan disimpan di dalam database dan akan ditampilkan sebagai informasi pada halaman depan web.


(76)

60

Gambar 4.11 blok diagram proses pengiriman data dari sensor ke server

Dapat dilihat alur data yang dapat diterima oleh server dari microcontroller. Data yang di dapat dari sensor listrik akan diterjemahkan didalam microcontroller hingga menjadi data yang dapat diterjemahkan oleh manusia setelah itu data tersebut akan dikirim melalui ETHERNET Shield menggunakan koneksi wireless jaringan lokal ke server. Data yang telah dikirim ke server akan disimpan di dalam database dan akan ditampilkan sebagai informasi pada halaman depan web.

Sistem Informasi pemakaian beban daya arus listrik saat ini hanya dapat diketahui melalui pembayaran listrik melalui tempat pembayaran listrik (PLN), tidak dapat mengontrol harga pemakaian secara berkala pada tempat tinggal


(77)

61

Pada tahap ini dilakukan perancangan tampilan (antarmuka) halaman-halaman web. Perancangan antarmuka ini diharapkan dapat memudahkan penggunaan sistem aplikasi web

a. Halaman Depan Web aplikasi yang menjadi tampilan utama untuk memonitoring arus listrik sebagai berikut.

Gambar 4.12 Interface halaman monitor

b. Halaman Harga Listrik PLN yang dapat diubah dan disesuaikan menurut harga resmi dari PLN.

Gambar 4. 13 Interface halaman harga listrik PLN


(78)

62

Tahap implementasi sistem dibagi menjadi dua bagian yaitu construction dan testing sistem. Berikut ini adalah penjelasannya.

4.5.1 Konstruksi Perangkat Lunak

Blueprint (cetak biru) sistem yang telah dimodelkan dan dirancang sebelumnya dieksekusi menjadi sebuah set kode program dengan menggunakan bahasa pemograman PHP guna mengimplementasikan sistem informasi manajemen ketinggian air. Sejumlah tools digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak Sistem Informasi Peringatan Banjir ini. Pada tabel berikut ditunjukkan daftar tools yang digunakan dalam pengembangan.

Tabel 4.8 Daftar Tools Pengembangan Perangkat Lunak Sistem

No. Tools Kegunaan

1 Ms Visio Mendesain diagram UML

2 PHP5 Bahasa pemrograman aplikasi web

3 Mysql Database system

4 Xampp Apache Http Server Web server

5 PHP MyAdmin Untuk mengakes database (bagian dari

XAMPP)

6 Mozilla Firefox Web browser

7 Arduino IDE Menuliskan program kedalam arduino

4.5.2 Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan aplikasi ini agar dapat dijalankan adalah sebagai berikut:


(79)

63

Sebuah komputer yang digunakan pemilik tempat tinggal sebagai server aplikasi Sistem Informasi sensor beban daya arus listrik. Spesifikasi minimum komputer yang disarankan adalah:

a. Processor dengan kecepatan 1 GHz b. RAM 512 MB

c. Monitor Super VGA minimum 15” d. Harddisk 20 GB

e. Keyboard f. Mouse

g. Modem / Jaringan Internet

4.5.3 Penyiapan Rencana Implementasi Jaringan

Sistem informasi beban daya arus listrik ini menggunakan current sensor, dengan cara kerja arus pada tempat tinggal mendeteksi/menangkap gelombang arus yang terdapat pada sekeliling kabel listrik yang akan dikaitkan current sensor.terdapat dua sisi magnet pada current sensor satu sisi voltage dan satu lagi arus, digambarkan seperti berikut:


(80)

64

Gambar 4.14 cara kerja Current sensor mendapatkan pemakaian arus listrik pada kabel yang akan diukur

Tampilan rancangan alat curent arus dan arduino sebagai mikrokontroler yang memproses data mentah dari curent arus menjadi ampere.


(81)

65

Dalam proses data mentah curent arus, lalu arduino memproses hingga menjadi ampere. Berikut perhitungan dalam IDE arduino.

Emonl.current(1, 60.6); ini adalah code input pin, dan proses calibration ini berfungsi untuk menentukan berapa ampere maksimal arus yang dapat diditeksi oleh current arus pada kabel yang akan diukur. Berikut perhitungan calibration

Arus diukur alternatif dan sensor dikalibrasi untuk mengukur maksimal 30A AC. 30A adalah nilai RMS dari arus maksimum sensor dapat menangani. Jadi Pertama-tama kita perlu tahu berapa maksimal sebenarnya current sensor dapat mengukur.

i(measured) = √2 * i(rms_current) = 1.414 * 30A = 42.42 A


(1)

89 3. Perbandingan KWH sekring dan Alat

Tanggal 9 February


(2)

90


(3)

91


(4)

92


(5)

93 sekring hari pertama tanggal 09.( 72585,4 kWh)


(6)

94

sekring hari kedua tanggal 11. (72604,5 kWh)

sekring hari kedua tanggal 12. (72631,0 kWh)