KESIMPULAN DAN SARAN 86 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DALAM BENTUK SOAL CERITA DI KELAS X SMA SWASTA INDONESIA MEMBANGUN (YAPIM) MEDAN TAHUN A

DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Tahapan-Tahapan Model Pembelajaran Problem Based Learning 21 Tabel 2.2. Tahap-Tahap Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika 23 Tabel 3.1. Tingkat Penguasaan Siswa 46 Tabel 3.2. Kriteria Rata-Rata Penilaian Observasi 48 Tabel 4.1. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Diagnostik 51 Tabel 4.2. Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Diagnostik 51 Tabel 4.3. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Guru Siklus I 58 Tabel 4.4. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Siswa Siklus I 62 Tabel 4.5. Nilai Minimum, Nilai Maksimum, dan Rata-Rata Siswa Berdasarkan Nilai Tes Hasil Belajar I 64 Tabel 4.6. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I 64 Tabel 4.7. Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I 64 Tabel 4.8. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Guru Siklus II 73 Tabel 4.9. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Siswa Siklus II 77 Tabel 4.10. Nilai Minimum, Nilai Maksimum, dan Rata-Rata Siswa Berdasarkan Nilai Tes Hasil Belajar II 79 Tabel 4.11. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar II 79 Tabel 4.12. Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Tes Hasil Belajar II 80 Tabel 4.13. Deskripsi Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dari Siklus I ke Siklus II 83 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 43 Gambar 4.1. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I 65 Gambar 4.2. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar II 80 Gambar 4.3. Diagram Peningkatan Prestasi Belajar Siswa 83 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I RPP I Siklus I 90 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II RPP II Siklus I 98 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I RPP I Siklus II 106 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II RPP II Siklus II 114 Lampiran 5 Lembar Kegiatan Siswa I LKS I Siklus I 121 Lampiran 6 Lembar Kegiatan Siswa II LKS II Siklus I 123 Lampiran 7 Lembar Kegiatan Siswa III LKS III Siklus II 125 Lampiran 8 Lembar Kegiatan Siswa IV LKS IV Siklus II 127 Lampiran 9 Kisi-Kisi Tes Diagnostik 129 Lampiran 10 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I dan Tes Hasil Belajar II 130 Lampiran 11 Lembar Validasi Tes Diagnostik 132 Lampiran 12 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I 141 Lampiran 13 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II 150 Lampiran 14 Tes Diagnostik 159 Lampiran 15 Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik 160 Lampiran 16 Tes Hasil Belajar I 165 Lampiran 17 Tes Hasil Belajar II 167 Lampiran 18 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 169 Lampiran 19 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 177 Lampiran 20 Pedoman Penskoran Tes 184 Lampiran 21 Kisi-Kisi Lembar Kegiatan Observasi Untuk Guru 185 Lampiran 22 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Guru Pertemuan I Siklus I 187 Lampiran 23 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Guru Pertemuan II Siklus I 193 Lampiran 24 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Siswa Pertemuan I Siklus I 199 Lampiran 25 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Siswa Pertemuan II Siklus I 203 Lampiran 26 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Guru Pertemuan I Siklus II 207 Lampiran 27 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Guru Pertemuan II Siklus II 213 Lampiran 28 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Siswa Pertemuan I Siklus II 219 Lampiran 29 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Untuk Siswa Pertemuan I Siklus II 223 Lampiran 30 Daftar Nama Siswa Kelas X-3 SMA Swasta Indonesia Membangun YAPIM Medan 227 Lampiran 31 Daftar Nama Kelompok Belajar Siswa Kelas X-3 Siklus I 228 Lampiran 32 Daftar Nama Kelompok Belajar Siswa Kelas X-3 Siklus II 229 Lampiran 33 Data Hasil Tes Diagnostik 230 Lampiran 34 Data Hasil Tes Hasil Belajar I 232 Lampiran 35 Data Hasil Tes Hasil belajar II 234 Lampiran 36 Hasil Observasi Guru dalam Pembelajaran 236 Lampiran 37 Hasil Observasi Siswa dalam Pembelajaran 238 Lampiran 38 Daftar Nama Validator 240 Lampiran 39 Jadwal Kegiatan Penelitian 241 Lampiran 40 Dokumentasi Penelitian 243

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Melalui pendidikan, manusia dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kreatifitas terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan pada semua aspek kehidupan. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar dan sarana berpikir ilmiah yang sangat diperlukan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, sistematis, mengkomunikasikan gagasan, dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menumbuhkan penalaran siswa yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika juga merupakan ilmu pengetahuan yang paling diutamakan di sekolah karena pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diikutsertakan dalam Ujian Nasional. Namun pada kenyataannya, kualitas pendidikan saat ini masih rendah dan memprihatinkan. Salah satunya dapat kita lihat dalam pembelajaran matematika. Masalah dalam pembelajaran matematika di Indonesia adalah rendahnya hasil belajar dan prestasi belajar siswa. Sejalan dengan itu, Syaban http:educare.e-fkipunla.net menyatakan bahwa : “Masalah klasik dalam pembelajaran matematika di Indonesia adalah rendahnya prestasi siswa dan kurangnya motivasi siswa untuk belajar matematika. Hal ini terlihat dari hasil pembelajaran di SMA dan yang ditunjukkan dengan hasil UN dari tahun ke tahun hasilnya belum tercapai jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Skor rata-rata yang diperoleh siswa-siswa Indonesia adalah 411. Skor ini masih jauh di bawah rata-rata internasional yaitu 467. Selain itu, bila dibandingkan dengan dua negara tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia, posisi peringkat siswa kita jauh tertinggal, Singapura berada pada peringkat pertama dan Malaysia berada pada peringkat kesepuluh. ” Tinggi rendahnya kemampuan dan hasil belajar matematika siswa dalam suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya karena banyaknya siswa yang menganggap bahwa pelajaran matematika sulit dipelajari. Seperti yang diungkapkan Abdurrahman 2009:252 yaitu : “Dari bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih- lebih yang berkesulitan belajar”. Kesulitan tersebut terletak pada sulitnya siswa menyelesaikan soal cerita matematika serta kurangnya petunjuk tentang langkah-langkah yang harus ditempuh dalam membuat kalimat matematika. Abdurrahman 2009:257 mengemukakan bahwa: “Dalam menyelesaikan soal-soal cerita banyak anak yang mengalami banyak kesulitan. Kesulitan tersebut tampak terkait dengan pengajaran yang menuntut anak membuat kalimat matematika tanpa terlebih dahulu memberikan petunjuk tentang langkah-langkah yang harus ditempuh”. Kesulitan dalam belajar matematika mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah. Siswa cenderung menghapalkan konsep-konsep matematika sehingga prestasi belajar siswa dalam matematika rendah. Selain kesulitan belajar yang yang dihadapi oleh siswa itu sendiri, rendahnya prestasi belajar matematika siswa juga disebabkan oleh metode pembelajaran yang digunakan kurang relevan dengan pembelajaran matematika. Pada umumnya di sekolah-sekolah sering dijumpai siswa-siswa yang tidak tertarik belajar matematika. Hal ini terjadi karena sebagian besar metode dan suasana pengajaran di sekolah-sekolah yang digunakan oleh guru tampaknya lebih banyak menghambat daripada memotivasi otak. Misalnya, dalam pelaksanaan pembelajaran matematika, metode pembelajaran yang ditetapkan masih konvensional yaitu masih terpusat pada guru. Akibatnya seorang siswa hanya disiapkan sebagai seorang anak yang mau mendengarkan, mau menerima seluruh informasi dan mentaati segala perlakuan gurunya. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi kemajuan siswa selanjutnya yaitu siswa menjadi tidak mampu mengaktivasi kemampuan otaknya sehingga mereka tidak memiliki keberanian menyampaikan pendapat, lemah penalaran, dan tergantung pada orang lain. Seperti yang dikemukakan Suherman http:educare.e-fkipunla.net : “Konon dalam pelaksanaan pembelajaran matematika sekarang ini pada umumnya guru masih menggunakan metode konvensional yaitu guru masih mendominasi kelas, siswa pasif, datang, duduk, nonton, berlatih, dan lupa. Demikian juga dalam latihan dari tahun ke tahun soal yang diberikan adalah soal-soal yang itu juga dan tidak bervariasi. Untuk mengikuti pembelajaran di sekolah, kebanyakan siswa tidak siap terlebih dahulu dengan mambaca bahan yang akan dipelajari siswa datang tanpa bekal pengetahuan seperti membawa wadah kosong. ” Dalam Slameto 2003:65 juga mengemukakan bahwa :

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SUBPOKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL SISWA KELAS X PEMBANGKIT LISTRIK (PBL) SMK NEGERI 2 JEMBER

28 104 151

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA SISWA KELAS X IPA 3 SMA NEGERI 3 JEMBER

0 15 15

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 FAJAR HARAPAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASET LEARNING (PBL) PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 6 1

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENGURANGI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KELAS X-2 SMA NEGERI GRUJUGAN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2010/2011

0 13 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPS SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013-2014

1 19 59

PENERAPAN STRATEGI INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) DUA VARIABEL Mahsup

0 0 13

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEMASARAN ONLINE PADA SISWA KELAS X PEMASARAN SMK BINA BANGSA SEDONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 11

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XI MAN 3 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN

0 0 13

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 12

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X-IPS2 MAN RUKOH BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2014 / 2015

0 0 7