11 Tabel 6 menunjukkan hasil ketepatan pemilihan obat anti hipertensi yang
diterima pasien berdasarkan tepat obat adalah 97,97. Obat-obat yang diterima oleh pasien hipertensi tersebut dikatakan tepat obat karena obat yang diresepkan
merupakan drug of choice untuk pasien hipertensi. Jenis obat-obat anti hipertensi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah HCT, ramipril, lisinopril, kaptopril,
valsartan, candesartan, irbesartan, telmisartan, bisoprolol, amlodipin, diltiazem dan furosemid.
Ketidaktepatan pemilihan obat pada pada tabel 6 terjadi pada pasien dengan nomor kasus 33 dan 70. Ketidaktepatan tersebut adalah penggunaan diuretik jenis
HCT hydrochlorthiazide bukan pilihan untuk pasien hipertensi dengan hiperurisemia. Salah satu efek samping dari penggunaan HCT adalah hiperurisemia
yang dapat mempercepat terjadinya penyakit gout Dipiro et al., 2008. Pasien dengan nomor kasus 70 memperoleh kombinasi amlodipin+HCT untuk terapi
hipertensi dan allopurinol untuk terapi gout. Sedangkan pada pasien dengan nomor kasus 33 memperoleh allopurinol meskipun tidak terdiagnosa menderita gout.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi ketidaktepatan pemilihan obat berdasarkan tepat obat pada pasien hipertensi sebesar 2,02. Pemilihan obat pada
kasus selain nomor 33 dan 70 dikatakan tepat obat 97,97 karena obat anti hipertensi yang dipilihkan sesuai dengan pedoman terapi hipertensi.
4. Evaluasi Ketepatan Pasien pada Pemilihan Obat Anti Hipertensi
Ketepatan pasien perlu dipertimbangkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien yang tidak memungkinkan penggunaan obat tersebut
atau keadaan yang dapat meningkatkan resiko efek samping obat Depkes RI, 2000. Hasil evaluasi ketepatan pemilihan obat anti hipertensi yang diterima pasien
berdasarkan tepat pasien dapat dilihat pada tabel 6. Sebanyak 97 pasien 97,97 hipertensi menerima obat anti hipertensi secara tepat pasien karena obat yang
diresepkan sesuai dengan keadaan fisiologis dan patofisiologis pasien hipertensi. Data penelitian dari tabel 6 menunjukkan ada penggunaan obat yang
kontraindikasi dengan keadaaan fisiologis ataupun patofisiologis pasien hipertensi. Ketidaktepatan tersebut adalah pengobatan HCT yang tidak dianjurkan karena
kontraindikasi dengan pasien hiperurisemia. Kombinasi obat HCT dan allopurinol diterima oleh 2 pasien. Penggunaan bersama kedua obat ini dapat memperburuk
kondisi pasien karena metabolit utama dari allopurinol adalah oksipurinol menyebabkan toksisitas pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal
Baxter et al.,
20 al
P ka
pa
D
ju hi
di
G
pe ko
ko ka
pe ko
pa 10
m 3
S da
T T
008. Toksis llopurinol da
Ketida emilihan ob
arena obat a atofisiologis
D. Outcom
Outco umlah pasien
ipertensi di ipresentasika
Gambar 1. Per raw
Outco enurunan t
omplikasi D omplikasi. T
asus. Seban enyakit gin
omplikasi. Hasil
asien hipert 0,10 10 k
mengalami pe 34 kasus tek
edangkan pa arah menca
Target Tidak Tercap
sitas allopur an diuretik ti
aktepatan p bat pada kasu
anti hiperten s pasien
me Terapi H
ome terapi hi n hipertensi
i Rumah S an dalam dia
sentase outcom wat jalan di Ru
ome terapi d tekanan dar
DM penyaki Total pasien
nyak 15 ka njal, dan 8
yang ditunju tensi denga
kasus dari to enurunan tek
kanan darah asien hiperte
apai target
pai
rinol berupa iazid diguna
emilihan ob us selain nom
nsi yang dip
Hipertensi
ipertensi dar i yang menc
Sakit “A” agram yang
me terapi pad umah Sakit “A
alam penelit rah 1308
it ginjal dan n hipertensi
asus ditemu 84 kasus p
ukkan dari g an DM pen
otal 15 kasus kanan darah
pasien hipe ensi tanpa ko
14090mmH reaksi alerg
akan dalam ja bat berdasar
mor 33 dan pilihkan ses
ri penelitian capai target
tahun 2013 dapat dilihat
a pasien hiper A” tahun 2013
tian ini terb 80mmHg u
14090mm yang ditemu
ukan pasien pasien mend
ambar 2 ada nyakit ginja
s pasien hipe h mencapai
ertensi tanpa omplikasi ya
Hg adalah 5 gi yang para
angka panjan rkan tepat
70 dikataka uai dengan
ini ditunjuk tekanan dar
3. Persentas t pada gamb
rtensi yang m 3
bagi menjadi untuk pasie
mHg untuk p ukan dari pe
hipertensi derita peny
alah 5,05 al tidak me
ertensi denga 13080mm
komplikasi ang mengala
50,50 50
Ta Te
ah dapat terja ng Ikawati,
pasien adal an tepat pasi
kondisi fisi
kkan dengan rah dalam p
se tersebut bar 1.
enjalani peng
i dua jenis y en hiperten
pasien hiper enelitian ini
juga mend yakit hiperte
5 kasus tek encapai targ
an DM peny mHg. Sebany
tidak menca ami penurun
0 kasus. Ke
arget ercapai
12 adi apabila
2008. lah 2,02.
ien 97,97 iologis dan
persentase pengobatan
kemudian
obatan
yaitu target si dengan
rtensi tanpa adalah 99
derita DM ensi tanpa
kanan darah get. Hanya
yakit ginjal yak 34,34
apai target. nan tekanan
eberhasilan