Pengecekan Keabsahan Data. METODE PENELITIAN

Abdul Rohman, 2014 Internalisasi Nilai Disiplin Dan Tanggungjawab Dalam Kurikulum Boarding School Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Persistent Observation. Pengujian terhadap kredibilitas data melalui pengamatan terus menerus persistent observation, dalam konteks penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi berulang-ulang terkait dengan fokus penelitian baik tentang landasan kurikulum, desain kurikulum, implementasi kurikulum maupun evaluasi kurikulum dalam internalisasi nilai disiplin dan tanggung jawab. b. Triangulation. Dalam penelitian ini, triangulasi dilakukan dalam sumber, metode dan teori atau ketentuan yang berlaku. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari informan yang satu denga informan lainnya. Dalam konteks penelitian ini, misalnya bagaimana dalam hal penegakan kedisiplinan, informasi diperoleh dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, pembina asrama. Sedangkan triangulasi metode dilakukan dengan cara memanfaatkan beberapa metode yang berbeda untuk mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh. Dalam konteks penelitian ini, misalnya dalam hal metode yang diterapkan dalam menanamkan nilai, informasi yang diperoleh melalui wawancara dicrosscheck dengan metode observasi dan juga dicek lagi dengan metode dokumen yang sesuai. Pengecekan data dengan teori atau ketentuan yang berlaku dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara teori atau ketentuan yang berlaku. Dalam penelitian ini, misalnya tentang apakah dalam implementasi kurikulum berkaitan dengan internalisasi nilai di SMP-SMA Semesta BBS telah sesuai dengan dengan teori atau ketentuan yang berlaku, maka berbagai teori, ketentuan kebijakan yang berlaku digunakan untuk mengecek kebenaran dan ketepatannya. Abdul Rohman, 2014 Internalisasi Nilai Disiplin Dan Tanggungjawab Dalam Kurikulum Boarding School Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Member check. Pengujuan terhadap kredibilitas data melalui member check ini dilakukan pada subyek wawancara secara tidak langsung dalam bentuk penyampaian hasil wawancara yang sudah dibuat peneliti. Dalam hal ini tidak setiap fokus penelitian mendapat member check, namun pengakuan kebenaran data oleh pihak SMP- SMA Semesta BBS dinyatakan memadai, mewakili sumber informasi sasaran wawancara. d. Referential adequacy checks. Pengujian terhadap kredibilitas data melalui pengecekan kecukupan referensi dilakukan untuk mengkaji lebih dalam tentang data khususnya yang berkaitan dengan fokus penelitian. Peneliti berusaha memperoleh referensi yang banyak tentang pengembangan kurikulum internalisasi nilai, baik mengenai desain, implementasi maupun evaluasinya. 2. Keteralihan transferability. Dalam penelitian kualitatif, transferabilitas dapat dilakukan karena adanya kesamaan antara konteks pemberi informasi dengan penerima. Dalam konteks ini, peneliti menyediakan data deskriptif secukupnya dalam membuat kesimpulan penemuan Moleong, 2004: 173. Penemuan yang didapatkan bukanlah bagian dari uraian rinci yang telah disusun oleh peneliti, melainkan penafsiran atas data yang diuraikan secara rinci dengan rasa tanggung jawab dan didasarkan pada keadaan nyata yang ada di lapangan. 3. Kebergantungan dependability. Kebergantungan atau dependabilitas dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam konseptualisasi rencana penelitian, pengumpulan data, interpretasi temuan, dan pelaporan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Untuk menghindari adanya kesalahan dalam penelitian, peneliti mempertimbangkan pemeriksaan data dengan cara memperhatikan faktor-faktor Abdul Rohman, 2014 Internalisasi Nilai Disiplin Dan Tanggungjawab Dalam Kurikulum Boarding School Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu lainnya yang berhubungan dalam konteks pemeriksaan data Moleong, 2004: 174. Dalam penelitian ini, pembimbing yang terdiri dari promotor, kopromotor dan anggota promotor memiliki kontribusi besar dalam mengaudit proses penelitian. Teman-teman mahasiswa Program Doktor program studi pengembangan kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia UPI Bandung, juga ikut berpartisipasi dalam melakukan audit terhadap penelitian ini. Di samping itu, juga teman-teman sejawat dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang merupakan pihak yang penting dalam penelitian ini. 4. Kepastian confirmability. Konfirmabilitas atau kepastian diperlukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh objektif atau tidak Emzir, 2010: 80. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan pengauditan dependabilitas. Perbedaannya, jika pengauditan dependabilitas ditujukan pada penilaian proses yang dilalui selama penelitian, sedangkan pengauditan konfirmabilitas adalah untuk menjamin keterkaitan antara data, informasi, dan interpretasi, serta didukung oleh bahan- bahan yang tersedia yang dituangkan dalam laporan Ekosusilo, 2003: 74-75. Dalam penelitian ini, pembimbing yang terdiri dari promotor, kopromotor dan anggota promotor merupakan pihak yang memiliki kontribusi besar dalam melakuka konfirmasi. Di samping itu, juga ada teman-teman sejawat dosen FITK dalam sebuah FGD focused Group Discussion yang aktif dalam melakukan diskusi-diskusi intensif. Kepastian atas kesahihan data yang diperoleh secara objektif tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan temuan seseorang. Jika data tersebut telah disepakati oleh beberapa atau banyak orang maka dapat dikatakan objektif, namun penekanannya tetap pada datanya Moleong, 2004: 174-175. Abdul Rohman, 2014 Internalisasi Nilai Disiplin Dan Tanggungjawab Dalam Kurikulum Boarding School Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Keseluruhan deskripsi dan pembahasan dalam penelitian ini merupakan upaya untuk memberikan jawaban terhadap rumusan masalah yang telah diajukan pada bab pertama. Berikut ini merupakan beberapa simpulan dari kesemua proses tersebut. Pertama, landasan kurikulum SMP-SMA Semesta BBS yaitu filsafat, psikologi, sosiologi dan sain-teknologi secara integratif-eklektik. Secara filosofis, kurikulumnya didasarkan pada filsafat perenialisme, esensialisme, progresivisme dan rekonstruksionisme secara eklektik. Secara psikologis, kurikulum mendasarkan pada psikologi behavioristik dan humanistik secara eklektik. Secara sosiologis, kurikulum dikembangkan atas dasar kebutuhan kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Secara sain-teknologis, kurikulum didasarkan pada ilmu dan teknologi yang selalu berkembang. Kedua, berkaitan dengan desain, beberapa hal yang bisa dinyatakan: 1 kurikulum SMP-SMA Semesta BBS yang memposisikan boarding system sebagai basisnya, didesain dengan pengintegrasian sekolah-asrama selama 24 jam setiap harinya, di mana learning activities yang merupakan salah satu komponen kurikulum, diposisikan sebagai hal yang menyatu antara sekolah-asrama. 2 Kurikulum sekolah didesain dengan kerangka dan struktur “kurikulum nasional plus”, yaitu kurikulum nasional sebagaimana yang diterapkan di sekolah-sekolah lain dengan pengayaan dari Asosiasi Passiad Turki, sedangkan kurikulum asrama lebih ditekankan pada penguatan aspek afektif. 3 Desain kurikulum yang dikembangkan di SMP-SMA Semesta BBS bercorak “rationale”, dirumuskan dari bentuk umum yang berupa kurikulum tingkat satuan pendidikan sampai pada bentuk yang paling operasional. Bentuk pertama dikembangkan oleh tim yang dibentuk oleh sekolah digunakan sebagai pedoman dalam menyusun model berikutnya, sedangkan bentuk kedua merupakan model yang lebih operasional Abdul Rohman, 2014 Internalisasi Nilai Disiplin Dan Tanggungjawab Dalam Kurikulum Boarding School Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang dibuat oleh masing-masing guru, yang berupa prota, promes, silabus, lesson plan. 4 Berkaitan dengan internalisasi nilai, ada beberapa bentuk desain yang dirancang, yakni: a desain yang menyatu secara integratif ke dalam desain kurikulum semua mata pelajaran yang ada di sekolah, b desain pembiasaan c desain melalui penciptaan iklim sekolah-asrama yang mendukung terhadap suasana perwujudan nilai values. Dari tiga bentuk desain itu, bisa dikelompokkan menjadi dua, yakni: a program-program yang eksplisit dan tertulis, baik secara makro sekolah-asrama maupun secara mikro guru-walikelas- pembina asrama. Program ini hadir dalam suatu dokumen sehingga bisa dikatakan sebagai kurikulum formal written curriculum atau official curriculum; b program-program implisit dan tak tertulis, tetapi secara nyata menjadi komitmen komunitas Semesta dan dipraktekkan dalam suatu iklim, budaya Semesta sesuai dengan visi, misi, tujuan lembaga. Program-program ini merupakan kurikulum tersembunyi hidden curriculum. Ketiga, berkaitan dengan implementasi kurikulum, bisa dinyatakan beberapa hal, yakni: 1 implementasi kurikulum mengacu pada desain yang terwujud dalam beberapa bentuk kegiatan, yakni: pembelajaran, pembiasaan, ekstra kurikuler, club-club, bimbingan rehberlik, camping, ujian-ujian. 2 Implementasi kurikulum lebih bersifat “mutually adaptive”, dengan bentuk eklektik antara transmisi, transaksi dan transformasi. Berkaitan dengan internalisasi nilai, ketiga model tersebut transmisi, transaksi dan transformasi juga diterapkan secara eklektik, 3 Pembelajaran merupakan eklektik antara model konstruktivistik dan non-konstruktivistik; eklektik antara model interaksi sosial the social family, pemrosesan informasi the information-processing family, pribadi the personal family, perilaku the behavioral systems family. Nilai disiplin dan tanggung jawab siswa-siswi SMP-SMA Semesta BBS sebagai hasil proses internalisasi nilai yang dilaksanakan melalui sekolah dengan sistem boarding dikategorikan baik. Keempat, berkaitan dengan evaluasi kurikulum di SMP-SMA Semesta BBS masih terfokus pada evaluasi pembelajaran assessment yang dari sudut

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BOARDING SCHOOL DI SMA SEMESTA SEMARANG

5 49 21

MODEL PENDIDIKAN DAN PENGASUHAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL SEMARANG

1 10 160

Boarding School Sebagai Penunjang Keberhasilan Pendidikan Nilai di MAN Insan Cendekia Serpong

5 31 145

POLA PENDIDIKAN ISLAM SISTEM BOARDING SCHOOL DI SMP-SMA SRAGEN BILINGUAL BOARDING SCHOOL Pola Pendidikan Islam Sistem Boarding School Di SMP-SMA Sragen Bilingual Boarding School Gemolong Sragen Tahun 2012/ 2013.

0 2 20

POLA PENDIDIKAN ISLAM SISTEM BOARDING SCHOOL DI SMP-SMA SRAGEN BILINGUAL BOARDING SCHOOL Pola Pendidikan Islam Sistem Boarding School Di SMP-SMA Sragen Bilingual Boarding School Gemolong Sragen Tahun 2012/ 2013.

0 2 22

PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL/BBS SEMARANG Pengelolaan Kurikulum Dan Pembelajaran Matematika Di SMP Semesta Bilingual Boarding School/BBS Semarang.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengelolaan Kurikulum Dan Pembelajaran Matematika Di SMP Semesta Bilingual Boarding School/BBS Semarang.

0 2 7

PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL/BBS SEMARANG Pengelolaan Kurikulum Dan Pembelajaran Matematika Di SMP Semesta Bilingual Boarding School/BBS Semarang.

0 1 21

MODEL PENDIDIKAN DAN PENGASUHAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL SEMARANG.

0 0 2

INTERNALISASI NILAI DISIPLIN DAN TANGGUNGJAWAB DALAM KURIKULUM BOARDING SCHOOL : Studi pada SMP-SMA SEMESTA Bilingual Boarding School Kota Semarang - repository UPI D PK 1102500 Title

0 0 3