Rangkaian Driver Kipas Perancangan Sensor HSM-20G

3.4. Rangkaian Driver Kipas

Untuk mengendalikan kipas tidak dapat langsung dikendalikan mikrokontroler tetapi terlebih dahulu harus melalui driver. Driver ini pengendali dengan menggunakan relay, sehingga kipas yang dikendalikan dapat menggunakan arus AC atau DC tanpa perlu khawatir akan merusak mikrokontroler. Keluran dari mikrokontroler akan masuk ke basis transistor NPN C945, sehingga jika keluaran mikrokontroler high mak transistor akan satu rasi, sehingga arus akan mengalir dari Vcc masuk ke kolektor dan diteruskan ke emitter. Ketika relay bekerja maka tegangan 12V DC akan disalurkan dan kipas akan menyala. Gambar 3.4. Rangkaian Relay Pengendali Kipas Transistor C945 dalam keadaan saturasi jika I Bsat =15 mAmp. Keluaran dari DATA tegangannya sebesar 5V High. Maka I B = 4,3 mA sehingga I B I Bsat, dan transistor akan saturasi ketika data bernilai High dan arus akan mengalir pada kumparan relay, dioda IN4004 berfungsi menahan tegangan balik dari relay ketika keadaan berubah dari aktif menuju tidak aktif. Universitas Sumatera Utara

3.5. Perancangan Sensor HSM-20G

Tabel 2.3. Pin sensor humidity Pada gambar diatas terlihat jelas konfigurasi mulai dari gambar hingga tabel pada sensor kelembaban dan temperatur ini. Dimana pada setiap kaki tentu mempunyai fungsi yang berbeda-beda untuk dihubungkan antara satu dengan yang lainnya. Pada sensor ini ada 4 kaki yaitu untuk kelembaban, temperatur, ground, dan juga Vcc. Spesifikasi: - Input Voltage: DC 5.0 + - 0.2V - Voltase Output: 1.0 DC - 3.0V - Pengukuran akurasi + - 5 RH - Operasi maksimum saat ini: 2mA - Penyimpanan RH mulai 0 sampai 99 RH - Operasi RH kisaran 20-95 RH 100 RH intermiten - Kondensasi Transient 3 RH - Suhu penyimpanan-20C ke 70C - Suhu operasi 0C untuk 50C - histeresis RH 25C RH Max 2 - jangka panjang stabilitas drift khas per tahun + - 1,5 Universitas Sumatera Utara - Linearitas - Waktu Respon 63 langkah perubahan 1 min - Dimensi L W 34mm 22mm

3.6. Relay