keuangan rumah sakit, dana yang berasal dari pembayaran klaim diserahkan ke bendahara Tim Swakelola Instalasi farmasi.
3.4.3.4 Pelayanan Farmasi Instalasi Gawat Darurat IGD
Pelayanan farmasi di IGD dipimpin oleh seorang apoteker. Pelayanan farmasi di IGD buka 24 jam dilaksanakan oleh petugas yang dibagi atas 3 shift
yaitu pagi, siang dan malam hari. Pada setiap pergantian shift dilakukan serah terima barang dan uang. Pengadaan barang dari unit gudang dengan menggunakan
formulir B2 Daftar Permintaan dan Pengeluaran Farmasi. Tugas dan fungsi dari pelayanan farmasi di IGD:
a. Melayani perbekalan farmasi untuk pasien yang masuk dari IGD, baik pada
jam kerja maupun diluar jam kerja dan hari libur. Melayani pasien umum, pasien Askes, pasien Jamkesmas, pasien Medan Sehat, pasien PJKMU, pasien
kredit dan pasien yang tidak diketahui identitasnya Mr.Ms. X. b.
Melayani perbekalan farmasi untuk pasien yang memerlukan tindakan bedah di KBE Kamar Bedah Emergensi, yaitu tindakan bedah yang tidak
terjadwal. c.
Pasien yang membutuhkan Observasi ODC One Day Care Fungsi ODC One Day Care yaitu sebagai tempat observasi pasien yang
memerlukan penanganan khusus seperti pasien jantung dan hipertensi. Pemantauan keadaan pasien di ODC ini dilakukan selama 12 jam, jika pasien
belum diperbolehkan pulang setelah lebih dari 12 jam, maka pasien dimasukkan ke ruang rawat inap.
Prosedur pelayanan farmasi di IGD: a.
Pasien Umum
Universitas Sumatera Utara
a Dokter menulis perbekalan farmasi yang diperlukan oleh pasien di kartu
obat Lampiran 20 dan di resep sementara Lampiran 21 b
Perawat IGD membawa kartu obat dan resep tersebut ke pelayanan c
Petugas pelayanan farmasi IGD memberikan perbekalan farmasi yang diminta dan menginput data ke komputer pada pelayanan obat pasien
umum. d
Pembayaran langsung dipungut oleh juru pungut IGD untuk pasien PBJ Pulang Berobat Jalan. Sedangkan untuk pasien rawat inap dipungut oleh
juru pungut ruangan. Selanjutnya juru pungut instalasi farmasi akan menghitung dan mengklaim jumlah biaya perbekalan farmasi yang dipakai
ke keuangan RSUD Dr. Pirngadi. e
Pada resep bebas petugas farmasi IGD memberi harga dan menginformasikan pada keluarga pasien. Bila keluarga pesien setuju maka
petugas IGD menyiapkan perbekalan farmasi dan menginput ke komputer pada penjualan langsung dan mencetak kuitansi. Kuitansi asli diberikan
pada keluarga pasien bersamaan dengan penyerahan perbekalan farmasi setelah pembayaran.
b. Pasien Askes
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pasien Askes yaitu pasien harus membawa kartu Askes. Perbekalan farmasi yang diberikan untuk pasien Askes
harus sesuai dengan DPHO Daftar Plafon Harga Obat.
Universitas Sumatera Utara
Prosedur pelayanan pasien Askes: a
Dokter menulis perbekalan farmasi yang dibutuhkan pada resep sementara yang dibawa oleh perawatkeluarga pasien ke pelayanan farmasi IGD.
b Obat yang diresepkan harus sesuai DPHO. Jika diluar DPHO, maka
petugas farmasi IGD mengkonfirmasikan ke dokter untuk mengganti obat sesuai dengan DPHO.
c Petugas farmasi memberikan perbekalan farmasi tersebut kepada
perawatkeluarga pasien. d
Jika pasien tidak membawa kartu Askes, maka pasien dianggap pasien Calon Askes dan resep diinput di komputer pada pelayanan obat pasien
umum. Apabila dikemudian harinya pasien telah menyerahkan fotokopi kartu Askes, maka petugas IGD merubah status pasien ke komputer
menjadi pelayanan obat pasien Askes. Penyerahan dilakukan paling lambat 3 hari kerja.
e Penagihan biaya obat dilakukan oleh bagian keuangan Instalasi Farmasi
dengan mengarsipkan kuitansi dan kopi resep, untuk diberikan kepada Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan. Setelah disetujui
kemudian oleh bendahara Tim Swakelola farmasi dilakukan pengklaiman ke perusahaan yang bersangkutan PT. Askes.
c. Pasien JamkesmasMedan Sehat
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pasien JamkesmasMedan Sehat yaitu membawa kartu JamkesmasMedan Sehat. Perbekalan farmasi yang
diberikan harus sesuai dengan formularium Jamkesmas. Prosedur pelayanan pasien JamkesmasMedan Sehat:
Universitas Sumatera Utara
a Dokter menulis perbekalan farmasi yang dibutuhkan pada resep sementara
yang dibawa oleh perawatkeluarga pasien ke pelayanan farmasi IGD. b
Obat yang diresepkan harus sesuai formularium Jamkesmas. Jika diluar Formularium Jamkesmas, maka petugas farmasi IGD mengkonfirmasikan ke
dokter untuk mengganti obat yang sesuai dengan Formularium Jamkesmas. c
Petugas farmasi memberikan perbekalan farmasi tersebut kepada perawatkeluarga pasien.
d Jika pasien tidak membawa kartu JamkesmasMedan Sehat , maka pasien
dianggap pasien Umum dan resep diinput di komputer pada pelayanan obat pasien Umum. Apabila pasien telah menyerahkan kelengkapan jaminan
kesehatan paling lambat 3 hari kerja, maka petugas farmasi IGD merubah status pasien di komputer menjadi pelayanan obat sesuai dengan jaminan
kesehatan pasien tersebut. d.
Pasien Mr.Ms. X Untuk pasien Mr.Mrs. X perbekalan farmasi yang diberikan sama seperti
pada pasien Jamkesmas. Biaya perbekalan farmasi dimasukkan ke komputer pada pelayanan obat pasien umum dan akan ditagih ke bagian keuangan rumah sakit
setelah pasien meninggalkan rumah sakit. Jika pasien tidak mampu membayar, maka petugas farmasi IGD melaporkan ke bagian pelayanan medis agar membuat
surat keterangan miskin yang ditandatangani oleh direktur rumah sakit, sehingga pasien tersebut tidak perlu membayar biaya pengobatan dan perbekalan farmasi
yang digunakan. Penagihan biaya dilakukan ke bagian keuangan rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
e. Pasien Kamar Bedah Emergancy KBE
a Petugas KBE akan mencatat semua kebutuhan operasi ke dalam formulir
pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien operasi. b
Obat dan alat kesehatan disiapkan, petugas farmasi IGD menganalisa dan melayani kebutuhan operasi sesuai dengan jenis operasi. Petugas KBE
menulis kebutuhan perbekalan farmasi selama operasi berlangsung dan setelah operasi selesai maka petugas farmasi akan menginput total
pengeluaran farmasi ke komputer pada pelayanan obat pasien berdasarkan status pasien tersebut.
c Untuk obat golongan narkotika, petugas farmasi IGD mencatat ke formulir
pemakaian narkotika yang dilengkapi nama dokter, nama pasien dan ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan untuk keperluan pelaporan
narkotika setiap bulannya. Pembuatan laporan seluruh narkotika yang digunakan di rumah sakit dilakukan oleh bagian administrasi instalasi
farmasi rumah sakit RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan.
3.4.3.5 Pelayanan Farmasi Instalasi Bedah Sentral IBS