PENDAHULUAN Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Negeri Dan Swasta Di Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Sragen.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bagian yang memegang peran
penting dalam kelangsungan pembangunan sebuah negara. Keberhasilan
pendidikan di suatu negara, merupakan salah satu cermin keberhasilan
pembangunan. Namun sebaliknya, pendidikan yang tidak berhasil, berarti
pembangunan sebuah negara juga tidak berhasil. Hal ini karena, pendidikan
merupakan hal yang fundamental untuk membentuk kapabilitas manusia yang
lebih luas yang berada pada makna inti pembangunan. Selain itu, pendidikan
memainkan peran kunci dalam membentuk kemampuan sebuah negara
berkembang untuk menyerap teknologi modern dan mengembangkan
kapasitas agar tercipta pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Pendidikan memberi kontribusi secara sigfikan terhadap pembangunan
ekonomi telah menjadi kebenaran yang bersifat aksiomatik. Berbagai kajian
akademis

dan

Pendidikan bukan


penelitian
hanya

empiris

telah

menghasilkan

membuktikan
sumber

keabsahannya.
daya

manusia

yang berkualitas, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai
teknologi, tetapi juga dapat menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan
kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Karena itu, investasi dibidang

pendidikan tidak saja bermanfaat bagi individu saja, tetapi juga bagi
komunitas bisnis dan masyarakat umum. Pencapaian pendidikan pada semua
level dan kalangan akan meningkatkan pendapatan dan produktivitas
masyarakat. Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian
kesejahteraan sosial dan ekonomi. Namun kegagalan membangun pendidikan
akan

melahirkan berbagai

problem

krusial

bagi

suatu

Negara

diantaranya: pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba dan welfare

dependency (ketergantungan kesejahteraan) yang menjadi beban sosial

politik bagi pemerintah.

1

2
Keberhasilan pendidikan di suatu sekolah atau madrasah tentu tidak
terlepas dari berbagai eleman atau komponen yang ada di dalamnya. Salah
satu komponen yang penting dalam pendidikan di suatu sekolah atau
madrasah yaitu pemimpin. Pemimpin di sebuah sekolah atau madrasah
merupakan leader yang memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas agar sekolah
atau madrasah yang dipimpinnya menjadi lebih baik.
Madrasah merupakan salah satu bagian sistem pendidikan Nasional
yang memerlukan perhatian dan pengelolaan secara serius. Karena itu,
kepemimpinan madrasah ke depan dengan perubahan masyarakat yang
semakin cepat dan terbuka menuntut kemampuan yang lebih kreatif, inovatif
dan dinamis. Kepala madrasah tidak hanya sekedar bergaya menunggu dan
terlalu berpegang pada aturan-aturan birokratis dan berfikir secara struktural
dan


tidak

berani

melakukan

inovasi

untuk

menyesuaikan

tuntutan

masyarakatnya, maka akan ditinggalkan oleh peminatnya. Masyarakat yang
semakin berkembang demikian cepat dan didalamnya terjadi kompetisi secara
terbuka selalu dituntut kualitas pelayanan yang berbeda dengan masyarakat
sebelumnya.
Seorang pemimpin di sebuah madrasah mempunyai tanggung jawab

yang berat. Mengingat perannya yang sangat besar, keuletannya serta
kewibawaannya dalam membuat langkah-langkah baru sebagai jawaban dari
kebutuhan masyarakat. Seorang pemimpin di madrasah harus memiliki jiwa
kepemimpinan yang baik, agarvisi, misi dan tujuan pendidikan di madrasah
yang dipimpinya dapat tercapai secara maksimal.
Kepemimpinan

merupakan

suatu

kemampuan

dan

proses

mempengaruhi, mengkoordinir dan mengendalikan orang lain yang ada
hubungannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan atau pendidikan serta
agar kegiatan yang dilaksanakan lebih efisien dan efektif untuk mencapai

tujuan pendidikan dan pengajaran. Pencapaian tujuan pendidikan dan
pengajaran di madrasah dapat tercapai secara maksimal dapat dipengaruhi
oleh gaya kepemimpinan kepala madrasah. Syaiful Sagala (2010: 88)
menyatakan, “Kepala sekolah/madrasah adalah orang yang diberi tugas dan

3
tanggung jawab mengelola sekolah, menghimpun, memanfaatkan, dan
menggerakkan seluruh potensi sekolah secara optimal untuk mencapai
tujuan.”. Sedangkan Nur Zazin (2011: 214) berpendapat, ”Kepemimpinan
kepala sekolah/madrasah merupakan suatu kemampuan dan kesiapan kepala
sekolah untuk memengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan
staf sekolah agar dapat bekerja secara efektif dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan”.
Keberhasilan untuk mewujudkan tujuan pendidikan dan tujuan
pengajaran, maka kepala sekolah/madrasah mempunyai peranan penting
dalam mengkoordinasikan, menggerakkan dan menyelaraskan sumber daya
pendidikan yang tersedia. Kepemimpinan kepala madrasah merupakan salah
satu faktor yang dapat mendorong madrasah untuk dapat mewujudkan visi dan
misi serta tujuan madrasah melalui program yang dilaksanakan secara
terencana. Kepala madrasah sebagai pemimpin dan penanggungjawab

pendidikan dan pembelajaran di madrasah hendaknya dapat meyakinkan
elemen-lemen yang ada di dalamnya agar visi dan misi serta tujuan yang
ditetapkan dapat tercapai secara maksimal.
Keberhasilan pencapaian visi dan misi serta tujuan madrasah tidak
terlepas dari gaya kepemimpinan kepala madrasah. Gaya kepemimpinan
(leadership style) merupakan suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi
bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau
kepribadian. Seorang kepala madrasah merupakan seseorang pemimpin yang
memiliki suatu program dan secara bersama-sama dengan anggota-anggota
madrasah dengan mempergunakan cara atau gaya tertentu, sehingga gaya
kepemimpinan mempunyai peranan sebagai kekuatan dinamik yang
mendorong, memotivasi dan mengkordinasikan madrasah dalam mencapai
visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin

pada umumnya

dipengaruhi oleh sifat-sifat pemimpin itu sendiri, dimana sifat-sifat tersebut
dapat terlihat melalui kepribadian sehari-harinya. Dari gaya kepemimpinan
yang ditampilkan tersebut, maka seseorang atau bawahnnya dapat menilainya


4
yang secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku atau kinerja
bawahannya.

Banyak

macam

gaya

kepemimpinan

yang

dapat

diimplementasikan oleh seorang kepala madrasah. Namun perlu disadari
bahwa, gaya kepemimpinan yang dilakukan tidak dapat lepas dari sifat-sifat
pribadinya. Nawawi (2006: 115) menyatakan, “Ada enam tipe atau gaya

kepemimpinan, yaitu kepemimpinan otokratis, kepemimpinan diktatoris,
kepemimpinan

demokratis,

kepemimpinan

kharismatik,

kepemimpinan

paternalis, dan kepemimpinan laissez-faire (free-rein)”.
Gaya kepemimpinan kepala sekolah/madrasah dapat dilihat dari enam
gaya

seperti

di

atas.


Dari

keenam

gaya

kepemimpinan

kepala

sekolah/madrasah masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Gaya kepemimpinan otokratis merupakan tipe kepemimpinan yang bersifat
menekankan kekuasaan yang berada di tangan satu orang atau sekelompok
kecil. Tipe atau gaya kepemimpinan diktatoris merupakan gaya kepemimpinan
yang lebih keras dan cenderung lebih kejam dan sadis. Gaya kepemimpinan
demokratis lebih menekankan hubungan yang baik antara pimpinan dengan
bawahan. Gaya kepemimpinan demokratis menempatkan manusia sebagai
faktor penting dalam kepemimpinan yang dilakukan mengutamakan orentasi
pada hubungan dengan anggota organisasi/sekolah. Gaya kepemimpinan

kharismatik merupakan gaya kepemimpinan yang lebih menonjolkan pada
keistimewaan kepribadain yang dimiliki oleh pemimpin. Gaya kepemimpinan
paternalis merupakan cara memimpin yang lebih cenderung mengayomi
karena memiliki tipe kebapakan atau keibuan. Gaya kepemimpinan laissezfaire (free-rein) merupakan cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin

terhadap bawahannya agar mandiri dalam melaksanakan tugas atau kerjanya
Berdasarkan tipe atau gaya kepemimpinan tersebut, tentu setiap
pegawai atau bawahan di sebuah madrasah dapat menilai gaya kepemimpinan
apa kepala maadrasah di madrasah ia bekerja. Dari tampilan gaya
kepemimpinan kepala madrasah tersebut akan mempunyai dampak atau
pengaruh terhadap kinerja bawahannya. Jika gaya kepemimpinannya
menyenangkan bawahannya, maka bawahannya akan bekerja sebaik mungkin

5
dan mendukung program-program kerja dari pimpinannya. Namun sebaliknya,
jika gaya kepemimpiannya tidak disenangi oleh bawahnnya, maka kinerjanya
akan buruk atau bahkan dapat menentang program kerja yang dibuatnya.
Berkaitan

dengan

macam-macam

gaya

kemimpinan

dan

karakteristiknya, penelitian ini meneliti gaya kepemimpinan Kepala Madrasah
Negeri dan Swasta di Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri
Sragen tahun 2016. Penelitian gaya kepemimpinan dilakukan pada Kepala
Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Swasta Kabupaten Sragen selama ini belum
dilakukan penelitian yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan Kepala
Madrasah Tsanawiyah. Selain itu, salah satu alasan penelitian ini dilakukan
terhadap gaya kepemimpinan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri dan
Swasta Kabupaten Sragen, karena banyak orang beranggapan bahwa
kepemimpinan

Madrasah

Tsanawiyah

Negeri

lebih

baik

daripada

kepemimpinan Madrasah Tsanawiyah Swasta, namun hal ini belum
dibuktikan kebenarannya. Karena orang menilai keberhasilan sebuah
Madrasah pada umumnya hanya dilihat dari fisik saja, misalnya bangunan
madrasah yang megah, siswanya banyak, sarana sekolah baik dan lain
sebagainya. Namun sebaliknya, madrasah swasta yang berbanding terbalik
dengan madrasah negeri, orang menilainya madrasah tersebut kurang baik.
Keadaan fisik sebuah madrasah yang baik dan megah tidak dapat
dijadikan tolok ukur kepemimpinan kepala madrasah. Tidak menutup
kemungkinan madrasah swasta lebih baik kinerja guru dan pegawai kantornya,
karena gaya kemepimpinan kepala madrasahnya menyenangkan. Demikian
juga sebaliknya, kinerja guru dan pegawai kantor madrasah negeri kinerjanya
kurang baik, karena gaya kepemimpinan kepala madrasahnya kurang
menyenangkan. Untuk mengetahui bagaimanakah gaya kepemimpinan Kepala
Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Swasta Kabupaten Sragen, maka perlu
dilakukan penelitian dengan judul, “Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah
Negeri dan Swasta di Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri
Sragen Tahun 2016”.

6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.

Bagaimanakah gaya kepemimpinan Kepala Madrasah Negeri di Kelompok
Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Sragen tahun 2016?

2.

Bagaimanakah

gaya

kepemimpinan Kepala Madrasah Swasta di

Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Sragen tahun
2016?
3.

Bagaimanakah perbedaan dan persamaan gaya kepemimpinan Kepala
Madrasah tersebut?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan

permasalahan

penelitian

yang

telah

dirumuskan,

penelitian ini mempuanyai tujuan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan gaya kepemimpinan Kepala Madrasah Negeri di
Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Sragen tahun
2016.
2. Mendeskripsikan gaya kepemimpinan Kepala Madrasah Swasta di
Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Sragen tahun
2016.
3. Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan gaya kepemimpinan Kepala
Madrasah tersebut

D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
memberikan

informasi

yang

dibutuhkan

tentang

pentingnya

gaya

kepemimpinan Kepala Madrasah Negeri dan Swasta di Kelompok Kerja
Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Sragen.

7
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini memberikan sumbangan ilmu tentang :
a.

gaya kepemimpinan Kepala Madrasah Negeri di Kelompok Kerja
Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Sragen tahun 2016

b. gaya kepemimpinan Kepala Madrasah Swasta di Kelompok Kerja
Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Sragen tahun 2016.
c. perbedaan dan persamaan gaya kepemimpinan Kepala Madrasah
tersebut

2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan masukan tentang
gaya kepemimpinan bagi Kepala Madrasah di Kelompok Kerja
Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Kabupaten Sragen untuk
meningkatkan kinerja guru dan tenaga kantor.
b. Sebagai gambaran bagi Dinas Pendidikan di Kabupaten Sragen dalam
upaya meningkatkan mutu pendidikan di daerah dalam rangka
pengembangan dan pengendalian strategi pembelajaran yang mengacu
pada standar yang ditetapkan sebelumnya.
c. Hasil penelitian dapat menambah bahan kajian, khususnya tentang
gaya kepemimpinan Kepala Madrasah Negeri dan Swasta.
d. Memberikan tambahan wawasan yang luas bagi penelitian selanjutnya
pada

Program

Pascasarjana

Magister

Manajemen

Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta.
e. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori dan
mendapatkan gambaran dan pengalaman praktis dalam penelitian
mengenai gaya kepemimpinan Kepala Madrasah Negeri dan Swasta di
Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Sragen.

Dokumen yang terkait

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH NEGERI DAN SWASTA DI KELOMPOK KERJA MADRASAH (KKM) TSANAWIYAH NEGERI Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Negeri Dan Swasta Di Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Sragen.

0 2 19

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH NEGERI DAN SWASTA DI KELOMPOK KERJA Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Negeri Dan Swasta Di Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Negeri Sragen.

0 1 15

PENGELOLAAN SUPERVISI PENDIDIKAN MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SWASTA DI KELOMPOK KERJA MADRASAH Pengelolaan Supervisi Pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta Di Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Kabupaten Sragen.

0 2 17

PENGELOLAAN SUPERVISI PENDIDIKAN MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SWASTA Pengelolaan Supervisi Pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta Di Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Kabupaten Sragen.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengelolaan Supervisi Pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta Di Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Kabupaten Sragen.

0 4 9

KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DI MTS NEGERI WONOSEGORO BOYOLALI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DI MTS NEGERI WONOSEGORO BOYOLALI.

0 0 14

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah, Iklim Kerja, Motivasi Kerja dan Kompetensi Pedagogik terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Lampung Selatan

10 33 267

KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU MADRASAH (Studi Kasus tentang Manajemen Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Bendosari Sukoharjo).

1 4 15

MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH (Studi tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Palopo)

1 1 139

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 102