PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN KISARAN TIMUR.

(1)

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN

PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA

DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU

DI SMP NEGERI KECAMATAN KISARAN

TIMUR KABUPATEN ASAHAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Megister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana UNIMED

OLEH SRI FAUZIAH NIM. 8136132051

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Sri Fauziah. NIM. 8136132051. Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah terhadap kepuasan kerja, pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja, pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah terhadap kinerja guru, pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru, dan pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Penelitian ini menggunakan analisis jalur dengan populasi 174 dan jumlah responden 116 guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan.Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan isaac dan Micheal. Pengumpulan data diperoleh melalui instrumen angket. Data penelitian ini terlebih dahulu diuji normalitas distribusi variabelnya dengan rumus Chi-kuadrat, untuk menguji liniaritas dan keberartian persamaan regresi diuji dengan analisis varians (ANAVA). Untuk menguji hipotesis digunakan analisis korelasi parsial jenjang pertama dan keberartiannya diuji dengan uji-t. Korelasi ganda diuji dengan analisis regresi ganda, homogenitas diuji dengan rumus Barlett, uji independensi dilakukan dengan rumus Product Moment. Hasil penelitian adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah terhadap kepuasan kerja.Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja. Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah terhadap kinerja guru.Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja guru. Kinerja guru perlu diperhatian Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan untuk memilih dan menempatkan kepala sekolah SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan agar dapat meningkatkan kinerja guru melalui pengawasan dalam prerencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran. Kepala sekolah memotivasi kerja guru agar meningakatkan hasil belajar mengajar disekolah, dengan memperhatikan struktur yang jelas, tanggung jawab dalam tugas. Guru handaknya berusaha untuk meninngkatkan pengetahuan dan keterampilan diri dengan pengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar.


(6)

ii

ABSTRACT

Sri Fauziah. NIM 8136132051. Influence Teachers Perceptions of Participative Leadership Principles, Motivation and Satisfaction on the Performance of Teachers in SMP N Asahan District of East Range.

This study aims to determine the effect of teachers perception of participatory leadership principles to the job satisfaction that influence motivation to work job satisfaction, teacher influence perceptions of participative leadership principles on teacher performance, the effect of motivation on teacher performance and the effect of job satisfaction on performance teacher Junior high School East region District of Asahan. This study used path analysis with a population of 116 174 and the number of respondents, a teacher at the Junior High School District Eastern District of area Asahan.Teknik sampling with Isaac and Micheal. Get The collection of data through questionnaires. The normality distribution of variabel of the data of reseach is tested by Chi-Kuadrat formula, while the linearity and significance of regression equation is tested by variance analysis (ANAVA). The hypothesis is tested by first level of partial correlation analysis and significance is tested by t-test. The multi correlation is tested bt multi regression analysis, homogenitas is tested by Barlett formula, the independency is tested by Product Moment Formula. The research result is a significant difference between teachers perception of participatory leadership principles on job satisfaction .. There is a significant relationship between work motivation and job satisfaction. There is a significant relationship between teacher perceptions of participative leadership principles on performance guru.Terdapat significant influence between motivation to work on the teacher performance. Performance of teachers need to be concerned Asahan district education authority to select and the principle of SMPN Eastern District of Asahan area to the performance of teachers by prerencanaan supervision in the learning process, to improve the implementation process of learning and assessment of learning outcomes. The headmaster motivate teachers to work meningakatkan education and learning outcomes, taking into account a clear structure and responsibilities of the job. Teachers handaknya on improving the knowledge and skills to deal with pengikuti various education and training, to strive to improve the professionalism of teachers in the classroom.


(7)

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan Semesta Alam yang telah melimpatkan

anuherah dan karunia-Nya kepada penulis sehingga proposal tesis ini berjudul “ Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah,

Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan “. Dalam proses penulisan tesis ini, penulis tentu banyak menghadapi kendala dan keterbatasan. Namun berkat bimbingan, arahan dan motivasi dosen pembimbing serta narasumber beserta orangtuaku dan rekan-rekan mahasiswa pascasarjana yang akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimah kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. Sri Milfayetty. MS., Kons selaku pembimbing I yang dalam kesibukannya selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan sehingga pada akhirya tesis ini dapat penulis selesaikan dengan baik. 2. Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd selaku pembimbing II yang dalam

kesibukannya selalu meluangkan waktu untuk membimbing berupa saran, gagasan, masukan yang sangat berharga sehingga menjadi ide dan membuka cakrawala berfikir yang lebih luas bagi penulis untuk dapat menulis tesis ini menjadi lebih baik.

3. Dr. Arif Rahman, M.Pd sebagai naraumber juga banyak memberikan masukan berupa saran dan ide gagasan pemikiran, sehingga hal ini sangat membantu dan mempermudah penulis dalam menyelesaikan tesis menjadi lebih baik.


(9)

iv

4. Dr. Sukarman Purba, M.Pd sebagai narasumber juga banyak memberikan masukan berupa saran dan ide gagasan pemikiran, sehingga hal ini sangat banyak membantu dan mempermudah penulisan dalam menyelesaikan tesis menjadi lebih baik.

5. Dr. Restu, M.S sebagai narasumber juga banyak memberikan masukan berupa saran dan ide gagasan pemikiran, sehingga hal ini sangat banyak membantu dan mempermudah penulisan dalam menyelesaikan tesis menjadi lebih baik.

6. Bapak Kepala Dinas Kabupaten Asahan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian bagi penulis.

7. Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur berserta guru – guru yang telah membantu dalam pelaksanaan uji coba instrumen pengumpulan data penelitian.

8. Bapak Juntin Purba selaku Kepala Sekolah SMP Swasta Daerah B.Pane rekan-rekan guru dan staf tata usaha yang selalu memberikan motivasi dan dukungan doa bagi penulis untuk terus berkarya.

9. Orang tuaku Drs Suriady dan Sukiyah yang telah banyak memberikan motivasi dan membantu baik moril maupun materil sehingga dapat mempermudah dalam menyelesaikan tesis menjadi lebih baik.

10.Kakakku Nurhayati S,Pd yang selalu memberikan motivasi sehingga dapat terselesaikan tesis ini menjadi lebih baik.

11.Abang dan Adik tersayang Andi Wastisumanto, Ma’ruf Wahyuni dan Ma’arif Arya Panca yang selalu membantu sehingga dapat terselesai dengan baik.


(10)

v

12.Temanku Dewi Astuti M.Pd dan Fadlan Rasyid S.Pd yang selalu motivasi dan membantu sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

13.Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Administrasi Pendidikan Angkatan XXII yang selalu memberikan motivasi dan bantuan serta kontribusi ide yang sangat berharga di saat perkuliahan terlebih dalam penyelesaikan penulisan tesis ini.

Akhir kata penulis dengan sepenuh hari juga mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak. Penulis menyadari tesis ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis mohon saran dan kritikan dalam membangun guna kesempurnaan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya kemajuan pendidikan di Kabupaten Asahan.

Medan, Agustus 2015 Penulis

Sri Fauziah NIM 8136132051


(11)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK . ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR . ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah . ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN TEORETIS PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoretis ... 12

1. Kinerja Guru ... 12

2. Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ... 25

3. Motivasi Kerja ... 32

4. Kepuasan Kerja ... 40


(12)

vii

C. Kerangka Berpikir ... 49

1. Pengaruh Langsung Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah terhadap Kepuasan Kerja ... .. 49

2. Pengaruh Langsung Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja . 51 3. Pengaruh Langsung Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru . ... . 52

4. Pengaruh Langsung Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru .. 54

5. Pengaruh Langsung Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru . . 55

D. Hipotesis Penelitian ... 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 59

B. Metode Penelitian ... 59

C. Populasi dan Sampel ... 59

a. Populasi ... 59

b. Sampel ... 60

D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 62

1. Vaariabel Penelitian ... 62

2. Defenisi Operasional ... 62

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 64

1. Teknik Pengumpulan Data ... 64

2. Instrumen Penelitian ... 64

F. Uji Coba Instrumen ... 66


(13)

viii

2. Uji Reabilitas ... 68

G. Teknik Analisis Data ... 69

1. Mean ... 69

2. Standar Deviasi ... 69

3. Modus ... 69

4. Median ... 70

5. Uji Analisis Data ... 71

a. Uji Normalitas Data ... 71

b. Uji Homogenitas ... 71

c. Uji Lineran Regresi ... 72

d. Uji Korelasi ... 74

e. Perhitungan Analisi Jalur ... 75

H. Hipotesis Statistik ... 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 77

A. Deskripsi Data Penelitian . ... 77

1. Kinerja Guru ... 78

2. Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah . ... 80

3. Motivasi Kerja ... 82

4. Kepuasan Kerja ... 83

B. Tingkat kecenderungan Data ... 85


(14)

ix

2. Variabel Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Partisipatif

Kepala Sekolah ... 85

3. Variabel Motivasi Kerja ... 86

4. Variabel Kepuasan Kerja ... 87

C. Uji Persyaratan Analisis ... 88

1. Uji Normalitas Data ... 88

2. Uji Homogenitas ... 89

3. Uji Linearitas dan Keberartian ... 91

D. Pengujian Hipotesis ... 99

E. Pengujian Seluruh Model Jalur ... 102

F. Temuan Penelitian ... 103

G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 105

H. Keterbatasan Penelitian ... 110

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 112

A. KESIMPULAN ... 112

B. Implikasi ... 113

C. Saran ... 116

DAFTAR PUSTAKA . ... 119 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(15)

(16)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Faktor-faktor yang mempangaruhi kinerja guru . ... 16

2.2 Faktor yang mempengaruhi kinerja (Veithzal, 2005) . ... 16

2.3 Komponen kinerja individual . ... 19

2.4 Teori Jalur Sasaran Menurut Colquitt, LePine, Wasson ... 21

2.5 Proses motivasi dasar (Robbins, 2002) . ... 34

2.6 Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja ... 35

2.7 Rangkuman hubungan teori kepemimpinan Path-Goal ... 42

2.8 Teori model kepuasan kerja ... 45

2.9 Teori lengkap kepuasan kerja ... 46

3.0 Paradigma penelitian ... 56

3.7 Diagram Jalur Penelitian ... 74

4.1 Gambar Histogram Variabel Kinerja Guru ... 79

4.2 Gambar Histogram Variabel Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ... 81

4.3 Gambar Histogram Variabel Motivasi Kerja ... 83

4.4 Gambar Histogram Variabel Kepuasan Kerja ... 84

4.5 Grafik Linearitas Variabel X1 terhadap Variabel X3 ... 92

4.5 Grafik Linearitas Variabel X2 terhadap Variabel X3 ... 94

4.7 Grafik Linearitas Variabel X1 terhadap Variabel X4 ... 95

4.8 Grafik Linearitas Variabel X2 terhadap Variabel X4 ... 97

4.9 Grafik Linearitas Variabel X3 terhadap Variabel X4 ... 98

5.0 Hubungan Sub-Struktur 1 dan 2 X1, X2, dan X3 terhadap X4 ... 102


(17)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

3.1 Distribusi Populasi Penelitian . ... 60

3.2 Kisi-Kisi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah . ... 65

3.3 Kisi-Kisi Motivasi Kerja Guru . ... 65

3.4 Kisi-Kisi Kepuasan Kerja Guru . ... 65

3.5 Kisi-Kisi Kinerja Guru . ... 66

4.1 Karakteristik Data dari Setiap Variabel Penelitian . ... 78

4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru ... 78

4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ... 80

4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kerja ... 82

4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Kerja ... 83

4.6 Kecenderungan Data Variabel Kinerja Guru ... 85

4.7 Kecenderunagn Data Variabel Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah... 86

4.8 Kecenderungan Data Variabel Motivasi Kerja ... 86

4.9 Kecenderungan Data Variabel Kepuasan Kerja ... 87

4.10 Ringkasan Uji Normalitas Data ... 88

4.11 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data ... 89

4.12 Ringkasan ANAVA untuk Persamaan Regresi X3 atas X1 ... 91

4.13 Ringkasan ANAVA untuk Persamaan Regresi X3 atas X2 ... 93

4.14 Ringkasan ANAVA untuk Persamaan Regresi X4 atas X1 ... 94

4.15 Ringkasan ANAVA untuk Persamaan Regresi X4 atas X2 ... 96

4.16 Ringkasan ANAVA untuk Persamaan Regresi X3 atas X4 ... 97

4.17 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Jalur antara Variabel Eksogenus Dan Variabel Endogenus ... 99


(18)

xii


(19)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Penelitian ... 121

2. Uji Validitas Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ... 136

3. Uji Validitas Motivasi kerja ... 137

4. Uji Validitas Kepuasan kerja ... 138

5. Uji Validitas Kinerja Guru ... 139

6. Uji Reabilitas Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ... 140

7. Uji Reabilitas Motivasi Kerja ... 141

8. Uji Reabilitas Kepuasan Kerja ... 142

9. Uji Reabilitas Kinerja Guru ... 143

10.Uji Validitas dan Reabilitas ... 144

11.Data Hasil Penelitian ... 157

12.Perhitungan Statistik Variabel Kinerja Guru ... 161

13.Perhitungan Statistik Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ... 163

14.Perhitungan Statistik Motivasi kerja ... 168

15.Perhitungan Statistik Kepuasan kerja ... 167

16.Uji Kecenderungan Data ... 169

17.Uji Normalitas ... 172

18.Uji Homogenitas ... 176

19.Perhitungan Uji Kelineran dan Keberartian Persamaan Regresi X3 atas X1 ... 196

20.Perhitungan Uji Kelineran dan Keberartian Persamaan Regresi X3 atas X2 ... 205

21.Perhitungan Uji Kelineran dan Keberartian Persamaan Regresi X4 atas X1 ... 214

22.Perhitungan Uji Kelineran dan Keberartian Persamaan Regresi X4 atas X2 ... 223


(20)

xiii

23.Perhitungan Uji Kelineran dan Keberartian Persamaan Regresi

X3 atas X4 ... 232

24.Perhitungan Koefisien Korelasi ... 241

25.Perhitungan Analisis Jalur... 245

26.Perhitungan Uji Hipotesis ... 249


(21)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan globalisasi menuntut manusia lebih berkompetensi. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahan dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas, baik pada jalur pendidikan formal, maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi ( Mulyasa 2004:4). Dikatakan lebih lanjut oleh Mulyasa tentang pentingnya pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas.

Sumber daya manusia merupakan faktor yang penting bagi keefektifan kegiatan organisasi. Hal tersebut sesuai dengan Fathoni (2006:8) mengatakan sumber daya manusia baik yang menduduki posisi pemimpinan maupun anggota merupakan faktor terpenting dalam setiap organisasi atau instansi baik pemerintah maupun swasta. Berhasil tidaknya suatu organisasi atau instansi sebagian besar berpengaruh oleh faktor manusia. Hal ini membawa perhatian yang lebih baik untuk membina, menggerakkan, menggarahkan segala sumber daya manusia yang ada dilingkungan organisasinya agar tercapai beban kerja yang terarah.

Organisasi merupakan suatu kumpulan orang-orang yang saling bekerja sama dengan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Dalam tujuan organisasi banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya kualitas sumber daya manusia atau pegawai, metode lingkungan kerja dan fasilitas-fasilitas yang menunjang tercapainya tujuan. Di sekolah merupakan


(22)

2 organisasi pendidikan membentuk pemimpin yang efektif yaitu kepala sekolah yang memiliki kemampuan dalam mempengaruhi perilaku guru atau bawahannya. Sehingga kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah akan berhasil dan sukses sebagai pemimpin jika dapat membina, mempengaruhi dan mampu mengarahkan guru dan pegawainya kearah mencapai tujuan organisasi.

Kinerja personal sekolah terkait dengan produktivitas sekolah yang merupakan tujuan akhir dari administrasi atau penyelenggaraan pendidikan (Komariah dan Triatno, 2005:30). Kinerja adalah proses yang menentukan produktivitas organisasi. Jika produktivitas sekolah diukur dari prestasi belajar siswa , maka hal tersebut sangat tergantung prosesnya yaitu kinerja mengajar guru. Usman ( 2010:5) mengemukakan guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Sardiman (2006: 125) mengemukakan guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan harus berperan aktif dan menempatkan kedudukan sebagai profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

Guru merupakan komponen utama dalam penyelenggaraan pendidikan secara teknik di sekolah. Di tangan gurulah semua proses pemberdayaan sumber daya manusia berlangsung secara efesien dan efektif demi tercapainya tujuan pendidikan. Semua unsur yang terkait dalam proses pembelajaran di kelas yang memberikan dukungan yang maksimal terhadap peningkatan mutu pendidikan. Guru merupakan keberhasilan pendidikan melalui kinerja pada tataran tingkat kependidikan tertentu sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus di


(23)

3 mulai dari aspek dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalnya maupun kesejahteraan dalam pendidikan yang profesional. Dipuncak guru telah bertanggung jawab yang besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, artinya bahwa sebelum meningkatkan kualitas pendidikan guru sendiri harus mempunyai kualitas yang baik dan memadai sebagai seorang guru.

Guru merupakan implementasi dari rencana (planning) yang telah disusun melalui perencanaan kegiatan pembelajaran yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan. Bagaimana sekolah menghargai dan memperlakukan sumber daya manusianya mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja. Kinerja guru juga di tunjukan bagaimana proses berlangsungnya kegiatan untuk mencapai tujuan. Guru perlu dilibatkan dalam penyusunan berbagai rencana, penetapan tujuan, sehingga mereka juga akan terlibat dalam bersama-sama bertanggung jawab untuk mencapai tujuan. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan sangat diharapkan guru-guru mempunyai motivasi yang kuat dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Dengan adanya motivasi akan menghasilkan kinerja yang baik dalam meningkatkan hasil prestasi. Dalam lingkungan sekolah setiap individu terlibat dalam proses persepsi misalnya persepsi guru terhadap kepala sekolah sebagai figur yang komunikatif, produktif, tegas tetapi mendidik.

Thoha (2011:141) persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayaan, perasaan dan penciuman. Persepsi merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk


(24)

4 mengetahui, menginterprestasikan dan mengevaluasikan orang lain yang dipersepsi baik mengenai sifatnya, kualitas ataupun keadaan lain yang melekat dalam diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang lain sebagai objek tersebut. Dengan persepsi akan terbentuk dorongan-dorongan dan hasrat dalam diri seseorang untuk merepons timulus yang diperoleh dari lingkungan atau individu, kemudian memakai dalam mengambil manfaat bagi dirinya yaitu terjadinya perubahan dan motivasi.

Peningkatan kualitas guru dipengaruhi oleh bagaimana baiknya seorang kepala sekolah memimpin sekolah. Kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinan turut menentukan bagaimana baiknya kualitas pendidikan disekolah. Dalam hal peningktan kompetensi guru, mengajar tidak hanya faktor pedagogisnya yang harus menjadi perhatian tetapi juga faktor akademis. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah melalui sertifikat guru sehingga diharapkan kinerja guru akan meningkatkan dan profesional melaksanakan tugas belajar dan mengajar. Di pihak lain kemampauan guru juga terus dikembangkan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan serta peningkatan jenjang pendidikan bagi guru yang belum mempunyai tingkat kependidikan S1 atau D4 serta mengaktifkan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di sekolah. Tiada henti-hentinya upaya yang dilakukan dalam peningkatan kualitas guru serta peningkatan kinerja dalam dunia pendidikan.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada suatu sekolah merupakan salah satu indikator kinerja guru. Guru merupakan sistem terpenting dalam sekolah karena kehadiran guru dalam proses pembelajaran merupakan peranan yang tidak dapat digantikan sebagai alat misalnya mesin, tef recorder, internet dan


(25)

5 komputer. Hal ini disebabkan karena guru berinteraksi secara langsung dengan siswa atau pembelajaran, maka guru seharusnya mendapatkan perhatian yang sangat penting dan utama serta dituntut memiliki suatu kompetensi dan kinerja yang berkualitas.

Guru menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa. Guru sangat berperan dalam meningkatkan proses belajar mengajar, maka dari itu seorang guru dituntut untuk memiliki berbagai kompetensi dasar dalam proses belajar mengajar. Dalam kaitanya dengan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, maka dapat di kemukakan tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 tentang Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang mutu serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

Hazkew dan Lendon dalam Hamzah (2008:15) mengatakan bahwa

Teacher is professional person who conduts classes”. Guru adalah seseorang profesional yang mampu menata dan mengelolah kelas. Sedangkan menurut Grambs dan Mc Clare” Teacher are those person who consciously direct the experiences and behavior of an individual so that educatian takes places”. Guru adalah orang-orang yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku seorang individu sehingga terjadinya pendidikan.

Kinerja guru peranannya dalam proses pembelajaran secara khusus merupakan faktor utama, sehingga mampu menghasilkan siswa yang berkualitas. Muhibbin (2007:82) menyatakan bahwa seorang guru sebagai pendidik dan pengajar merupakan faktor penentu keberhasilan belajar siswa. Sejalan dengan itu


(26)

6 Usman (2006: 9) menyatakan peranan guru yang penting dan utamadalam proses pembelajaran antara lain: (a) guru sebagai demostrator; (b) guru sebagai pengelola kelas; (c) guru sebagai mediator dan fasilisator, dituntut memiliki skill dan pengetahuan yang handal sebeb guru hendaknya mampu menjadi media yang baik siswa kemudian memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang media pendidikan; (d) dan guru sebagai evalator.

Usman (2010:4) mengemukakan peranan guru adalah dapat menciptakan serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah lakudan perkembangan siswa menjadi tujuannya, artinya guru adalah mitra siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan baik, maka siswa pun akan menjadi baik. Berkenaan dengan standar kinerja guru dalam buku panduan penilaian kinerja guru oleh pengawas menjelaskan bahwa standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugas seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual; (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran; (3) pendayagunaan media pembelajaran; (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar; (5) kepemimpinan yang aktif dari guru.

Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan peneliti di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Kenyataan ini tampak dari guru dalam kelengkapan pembelajaran seperti program tahunan, program semester, silabus, Rencana Proses Pembelajan belum tertata dengan baik keinginan yang rendah dari guru untuk melakukan inovasi dan pembelajaran yang variatif demikian juga dalam sumber belajar dan pemanfaatan media dan teknologi. Kenyataan diatas menimbulkan pertanyaan, apakah memang rendahnya


(27)

7 kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Padahal diharapkan guru-guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan memiliki kinerja yang tinggi agar mempunyai kompetensi dan memperoleh nilai hasil belajar yang tinggi bagi kepala sekolah.

Terdapat banyak jawaban atas pertanyaan itu yang biasanya dijadikan alasan guru untuk menutupi semua kekurangan itu antara lain dari keadaan sekolah yang cukup jauh dengan tempat tinggal sehingga terjadi keterlambatan untuk masuk pada jam pertama. Guru di sekolah ini masih ada beberapa yang belum menghargai waktu dengan datang terlambat dan meninggalkan rungan kelas seblum waktu yang ditentukan, pada hal di sekolah ini hampir 90% sudah pegawai negeri dengan mendapat tunjangan sertifikasi. Ada juga sebagian guru yang tidak mengajar pada bidang keahliannya. Jika fenomena tersebut dicermati dari spesifik kinerja guru maka diduga guru-guru ini mengalami ketidakpuasan dalam pekerjaannya. Keadaan ini tidak dapat diabaikan begitu saja karena besar kemungkinan akan berpengaruh negatif terhadap mutu pendidikan di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan.

Dari hasil yang dilakukan kepada beberapa orang guru dengan jawaban yang hampir sama, mereka menjawab ketidak puasan dalam pelayananan sekolah. Dimana pelayanan yang mereka terima dari kepala sekolah sebagai pimpinan maupun layanan dari administrasinya. Kepala sekolah jarang memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi misalnya kenaikan golongan dengan mencari jabatan baru. Tetapi justru sebaliknya yang terjadi dalam pengangkatan guru dalam melaksanakan tugas tambahan misalnya wakil kepala sekolah, kepala perpustakaan, kepala laboratorium.


(28)

8 Mengacu pada teori dan hasil penelitian sebelumnya maka variabel yang diduga berpengaruh terhadap kinerja guru adalah kepemimpinan partisifatif kepala sekolah, motivasi dan kepuasan kerja. Dengan demikian penelitian ini diberi judul Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang berpengaruh dengan kinerja guru yaitu: (1) Apakah persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja di SMP Negeri ? (2) Apakah motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja di SMP Negeri ? Apakah kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru di SMP Negeri ? (3) Apakah fasilitas kerja guru berpengaruh langsung terhadap kinerja guru di SMP Negeri ? (4) Apakah sifat kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap kinerja guru di SMP Negeri ? (5) Apakah mengetahui profesionalisme dapat mempengaruhi kinerja guru di SMP Negeri ? (6) Apakah kecerdasan emosional dapat mempengaruhi kinerja guru di SMP Negeri ? (7) apakah tim kerja dapat mempengaruhi kinerja guru di SMP Negeri ? (8) Apakah kedisiplinan dan moral dapat mempengaruhi kepuasan kerja di SMP Negeri ? (9) Apakah produktivitas kerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja di SMP Negeri ? (10) Apakah sikap kepemimpinan mempengaruhi kepuasan kerja di SMP Negeri ?


(29)

9

C. Pembatasan Masalah

Mencermati begitu banyaknya permasalahan yang diidentifikasi pada latar belakang masalah, perlu dibatasi agar lebih fokus. Oleh karena itu masalah dibatasi pada Pengaruh Persepsi Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan.

D. Rumusan Masalah

Perumusan yang diajukan pada penelitian adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah terhadap kepuasan kerja di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur?

2. Apakah terdapat pengaruh g motivasi kerja terhadap kepuasan kerja di SMP

Negeri Kecamatan Kisaran Timur?

3. Apakah terdapat pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur?

4. Apakah terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur?

5. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur?


(30)

10

E. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan guna memperoleh gambaran yang faktual tentang persepsi kepemimpinan partisipatif kepala sekolah SMP yang dapat memberikan pengaruh yang membangun motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di lingkungan SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan, sedangkan secara khusus untuk memperoleh data kuantitatif deskriptif yang bersifat objektif dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif

kepala sekolah terhadap kepuasan kerja di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja di SMP

Negeri Kecamatan Kisaran Timur.

3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif

kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur.

4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur.

5. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur.


(31)

11

F. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teori dan praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menguatkan teori yang berkaitan dengan kinerja guru.

b. Memperluas kajian teori tentang kinerja guru yang berkaitan dengan persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah, motivasi kerja dan kepuasan kerja.

c. Untuk menambah informasi dan wawasan pada persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru.

2. Manfaat secara Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan dalam perbaikan kepemimpinan untuk meningkatkan kinerja guru di lingkungannya.

b. Sebagai bahan masukan bagi guru yang bertugas di SMP Negeri

Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan untuk menambah wawasan dan imu pengetahuan serta keterampilan dalam meningkatkan kinerja guru.

c. Peneliti selanjutnya sebagai bahan bandingan lewat penelitian yang direlevan dikemudian hari.


(32)

112

BAB V

KESIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pemaparan dari penelitian yan diperoleh, dinyatakan beberapa hal yang menjadi simpulan inferensial sebagai berikut :

1) Terdapat pengaruh langsung positif persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah terhadap kepuasan kerja SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan dengan koefisien jalur sebesar 0,44 dan memberikan pengaruh besar 19,4%. Adanya pengaruh tersebut, menunjukan bahwa persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah akan mempengaruhi peningkatan kepuasan kerja di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan.

2) Terdapat pengaruh langsung positif motivasi kerja terhadap kepuasan kerja SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan dengan koefisien jalur sebesar 0,23 dan memberikan pengaruh besar 5,3%. Adanya pengaruh tersebut, menunjukan bahwa motivasi kerja akan mempengaruhi peningkatan kepuasan kerja di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. 3) Terdapat pengaruh langsung positif persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan dengan koefisien jalur sebesar 0,28 dan memberikan pengaruh besar 7,8%. Adanya pengaruh tersebut, menunjukan bahwa persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah akan


(33)

113

mempengaruhi peningkatan kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan.

4) Terdapat pengaruh langsung positif motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan dengan koefisien jalur sebesar 0,24 dan memberikan pengaruh besar 5,8%. Adanya pengaruh tersebut, menunjukan bahwa motivasi kerja akan mempengaruhi peningkatan kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. 5) Terdapat pengaruh langsung positif kepuasan kerja terhadap kinerja guru

SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan dengan koefisien jalur sebesar 0,46 dan memberikan pengaruh besar 21,2%. Adanya pengaruh tersebut, menunjukan bahwa kepuasan kerja akan mempengaruhi peningkatan kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan

B. Implikasi

Berdasarkan dari hasil dan kesimpulan, maka dapat diberikan implikasi sebagai berikut :

1. Dengan diterimanya hipotesis penelitian yang pertama yakni terdapat pengaruh langsung antara persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kelapa sekolah terhadap kepuasan kerja di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan, maka perlu ditingkatkan persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah. Upaya yang dilakukan kepala sekolah diantaranya dengan meningkatkan kemampuan dalam memahami keadaan emosi guru. Kemampuan ini juga membawa kepala sekolah mudah


(34)

114

dalam memotivasi guru untuk bekerja semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan sekolah.

2. Dengan diterima hipotesis penelitian kedua yakni terdapat pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kepuasan kerja di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan, maka perlu ditingkatkan motivasi kerja untuk mengoptimalkan kepuasan kerja sekolah di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya pemberian reward bagi guru yang berprestasi di sekolah maka akan memberi pengaruh baik terhadap peningkatkan kinerja guru. Dalam hal ini sekolah harus dapat melakukan upaya membantu guru secara kelompok disekolah. 3. Dengan diterima hipotesis penelitian ketiga yakni terdapat pengaruh langsung

persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah terdapat kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan, maka perlu ditingkatkan persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah terhadap kinerja guru. Guru memegang perana penting dalam belajar mengajar di sekolah. Jika kinerja guru rendah, maka akan terjadi kemangkiran guru yang akan berimplikasi negatif para prestasi belajar siswa, maka dari itu kepala sekolah perlu mengembangkan hubungan interpersonal dengan para guru agar mempermudah kepala sekolah dalam memahami keinginan guru untuk bekerja disekolah.

4. Dengan diterimanya hipotesis penelitian keempat yakni terdapat pengaruh langsung antara motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan, maka perlu ditingkatkan motivasi kerja untuk mengoptimalkan kinerja guru di SMP Negeri


(35)

115

Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Upaya yang dilakukan sekolah dalam pemberian reward diantaranya memberikan insentif tambahan bagi guru yang menjalankan tugasnya dengan benar, memberikan tugas tambahan bagi guru-guru lama yang menunjukan kinerja yang baik, bantuan biaya pendidikan dan sebagainya. Selain itu meningkatkan motivasi kerja di sekolah dapat juga memberikan umpan balik atas setiap pekerjaan yang dilakukan guru di sekolah. Dengan adanya umpan balik yang tepat, guru dapat memperbaiki cara bekerjanya di sekolah yang nantinya dapat meningkatkan kinerja guru yang baik.

5. Dengan diterimanya hipotesis kelima yakni terdapat pengaruh langsung antara kepuasan terhadap kinerja guru guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan, maka perlu ditingkatkan kepuasan kerja untuk mengaoptimalkan kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Kepuasan kerja merupakan tanggapan guru terhadap semangat kerja di sekolah yang kondusif dimana karakteristik tertentu yang membedahkan dengan sekolah yang lain. Peningkatan kepuasan kerja di sekolah dapat juga dilakukan dengan kerjasama secara berkelompok, sehingga dapat menumbuhkan semangat dalam belajar.


(36)

116

C. Saran

Berdasarkan uraian dalam simpulan dan implikasi hasil penelitian maka dapat diberikan beberapa saran antara lain :

1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan

a. Untuk meningkatkan kinerja guru, perlu menjadi perhatian Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan untuk memilih dan menempatkan kepala sekolah yang berkompeten di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Hal ini mengingat tugas dan tanggung jawab kepala sekolah yang sangat besar. Selain itu Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan perlu meningkatkan kinerja guru melalui pengawasan dalam hal perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran .

b. Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan juga menetapkan batas waktu pelaksanaan tugas sesuai dengan jangka waktu yang disesuaikan denagn proporsi tugas yang diberikan kepala sekolah oleh dinas pendidikan dengan memberikan waktu seadil-adilnya bagi seluruh kepala sekolah bukan hanya untuk SMP Negeri tetapi SMP Swasta juga.

c. Menetapakan standar tertentu pada tugas kepala sekolah dengan memberikan sosialisasi kepada seluruh kepala sekolah dan memberikan petunjuk yang jelas kepada kepala sekolah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dinas.

d. Dinas Pendidikan juga disarankan untuk terus memberikan dorongan kepada kepala sekolah untuk menjunjung tinggi standar kinerja yang maksimal sehingga kepala sekolah tidak merasa bahwa pekerjaannya


(37)

117

hanya sekedar selasai saja tanpa memperhatikan standar yang sudah ditetapkan. Kepala sekolah perlu menerapkan dalam mindsetnya untuk terus berkontribusi maksimal dalam pekerjaan.

e. Dinas pendidikan juga dengan memberikan kesempatan yang sama begi seluruh kepala sekolah untuk mengikuti pelatihan atau seminar. Penyelenggaraan pemilihan atau penilaian untuk kepala sekolah terbaik juga perlun diadakan sehingga menjadi dorongan bagi kepala sekolah semakin mengutamakan pencapaian tujuan sekolahnya dan dapat menetapkan standar kinerja yang diterapkannya di sekolah.

2. Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugasnya di sekolah termasuk dalam melaksanakan kepemimpinan partisipatif sehingga lebih meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar.

b. Kepala sekolah memberikan motivasi kerja kepada guru dapat meningkatkan hasil belajar mengajar di sekolah, dengan memperhatikan struktur tugas yang jelas, tanggung jawab yang penuh dalam tugas, adanya kerja sama yang baik dapat menghasilkan kinerja yang baik juga.

c. Kepala sekolah disarankan untuk meningkatkan kompetesinya dalam membangun hubungan antar anggotanya, pengambilan keputusan, mengendalikan jalannya organisasi dan memberikan penghargaan atau sanksi kepada bawahan. Kepala sekolah diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru melalui bimbingan terhadap guru dalam hal: perencanaan


(38)

118

proses pembelajaran, pelaksanaan proses pemebelajaran dan penilaian hasil pembelajaran.

3. Setiap Guru

a. Para guru hendaknya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri dengan mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar.

b. Tetap menjunjung tinggi etika dalam bekerja dan mendasari setiap aktivitasnya di sekolah.

c. Tetap fokus dan menanamkan rasa cinta dan kegembiraan dalam bekerja sebagai guru dimanapun guru itu mengajar.

d. Guru hendaknya mendukung dan bersedia membantu kepala sekolah dalam segala hal yang menyangkut mengenai kemajuan sekolah. Guru handaknya memberikan saran yang membangun bagi kepala sekolah serta sama-sama bersedia saling mengoreksi satu sama lain untuk peningkatan kerja masing-masing.

4. Kepala Peneliti

Kepala peneliti lain bahwa penelitian ini perlu ditindak lanjuti khususnya yang berkaitan dengan persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru. Mengingat kinerja guru sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik bagi sekolah. Selain itu perlu dikembangkan hal-hal lain yang berkaitan dengan kinerja guru diluar variabel yang telah dikaji dalam penelitian ini.


(39)

119

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita Biner, Paningkat Siburian, Benyamin Situmorang dan Sukarman Purba. 2014. Perilaku Organisasi. Bandung:Alfabeta.

Ambarita Biner, Wanapri Pangaribuan. 2013. Kemamampaun Membaca dan

Sikap Profesional dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung:

Alfabeta.

Ambarita Biner, Paningkat Siburian. 2013. Manajemen Pendidikan dan

Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.

Colquitt, Jasson A; Jeffery A. LePine & Micheal J. Wesson. 2009.Organizational

Behavior: Improving Performance end Commitment in The Workplace.

New York: MeGrow Hill.

Hamzah, B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Kadir. 2015. Statistika Terapan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Komariah, Aan. Triatria. 2005. Visionery Leadership: Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Kusnedi, 2005. Analisis Jalur Konsep dan Aplikasi dengan Program SPSS &

LISREL 8, Bandung: Jurusan Pendidikan Ekonomi (JPE) FPIPS.

Luthans, F. 2009. Organizational behavior. Singapura: The McGraw Hill Companies. Inc

Riduwan, Engkos Achmad Kuncoro. 2012. Cara Menggunakan dan Memakai

Path Analysis, Bandung:Alfabeta.

Robbins, Stephen P dan Timothy A.Judge.2008. Perilaku Organisasi. Ahli Bahasa Benyamin Molan, Jakarta:PT. Indeks Gramedia.

Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Supardi. 2014. Kinerja Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


(40)

120

Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

________. 2008. Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta Thoha, Miftah. 2011. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Usman, Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Roskarya. ---, Uzer. 2010. Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Purba Sukarman.2010. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: LaksBang Pressindo.

Wirawan. 2014. Kepemimpinan Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi

dan Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Wibowo. 2011. Manajemen Kerja. Jakarta: Rajawali Press.

Yukl, Gary. 2001. Kepemimpinan dalam Organisasi. edisi ke lima. Jakarta:PT Indeks.


(1)

Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Upaya yang dilakukan sekolah dalam pemberian reward diantaranya memberikan insentif tambahan bagi guru yang menjalankan tugasnya dengan benar, memberikan tugas tambahan bagi guru-guru lama yang menunjukan kinerja yang baik, bantuan biaya pendidikan dan sebagainya. Selain itu meningkatkan motivasi kerja di sekolah dapat juga memberikan umpan balik atas setiap pekerjaan yang dilakukan guru di sekolah. Dengan adanya umpan balik yang tepat, guru dapat memperbaiki cara bekerjanya di sekolah yang nantinya dapat meningkatkan kinerja guru yang baik.

5. Dengan diterimanya hipotesis kelima yakni terdapat pengaruh langsung antara kepuasan terhadap kinerja guru guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan, maka perlu ditingkatkan kepuasan kerja untuk mengaoptimalkan kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Kepuasan kerja merupakan tanggapan guru terhadap semangat kerja di sekolah yang kondusif dimana karakteristik tertentu yang membedahkan dengan sekolah yang lain. Peningkatan kepuasan kerja di sekolah dapat juga dilakukan dengan kerjasama secara berkelompok, sehingga dapat menumbuhkan semangat dalam belajar.


(2)

C. Saran

Berdasarkan uraian dalam simpulan dan implikasi hasil penelitian maka dapat diberikan beberapa saran antara lain :

1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan

a. Untuk meningkatkan kinerja guru, perlu menjadi perhatian Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan untuk memilih dan menempatkan kepala sekolah yang berkompeten di SMP Negeri Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Hal ini mengingat tugas dan tanggung jawab kepala sekolah yang sangat besar. Selain itu Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan perlu meningkatkan kinerja guru melalui pengawasan dalam hal perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran .

b. Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan juga menetapkan batas waktu pelaksanaan tugas sesuai dengan jangka waktu yang disesuaikan denagn proporsi tugas yang diberikan kepala sekolah oleh dinas pendidikan dengan memberikan waktu seadil-adilnya bagi seluruh kepala sekolah bukan hanya untuk SMP Negeri tetapi SMP Swasta juga.

c. Menetapakan standar tertentu pada tugas kepala sekolah dengan memberikan sosialisasi kepada seluruh kepala sekolah dan memberikan petunjuk yang jelas kepada kepala sekolah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dinas.

d. Dinas Pendidikan juga disarankan untuk terus memberikan dorongan kepada kepala sekolah untuk menjunjung tinggi standar kinerja yang maksimal sehingga kepala sekolah tidak merasa bahwa pekerjaannya


(3)

hanya sekedar selasai saja tanpa memperhatikan standar yang sudah ditetapkan. Kepala sekolah perlu menerapkan dalam mindsetnya untuk terus berkontribusi maksimal dalam pekerjaan.

e. Dinas pendidikan juga dengan memberikan kesempatan yang sama begi seluruh kepala sekolah untuk mengikuti pelatihan atau seminar. Penyelenggaraan pemilihan atau penilaian untuk kepala sekolah terbaik juga perlun diadakan sehingga menjadi dorongan bagi kepala sekolah semakin mengutamakan pencapaian tujuan sekolahnya dan dapat menetapkan standar kinerja yang diterapkannya di sekolah.

2. Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugasnya di sekolah termasuk dalam melaksanakan kepemimpinan partisipatif sehingga lebih meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar.

b. Kepala sekolah memberikan motivasi kerja kepada guru dapat meningkatkan hasil belajar mengajar di sekolah, dengan memperhatikan struktur tugas yang jelas, tanggung jawab yang penuh dalam tugas, adanya kerja sama yang baik dapat menghasilkan kinerja yang baik juga.

c. Kepala sekolah disarankan untuk meningkatkan kompetesinya dalam membangun hubungan antar anggotanya, pengambilan keputusan, mengendalikan jalannya organisasi dan memberikan penghargaan atau sanksi kepada bawahan. Kepala sekolah diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru melalui bimbingan terhadap guru dalam hal: perencanaan


(4)

proses pembelajaran, pelaksanaan proses pemebelajaran dan penilaian hasil pembelajaran.

3. Setiap Guru

a. Para guru hendaknya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri dengan mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar.

b. Tetap menjunjung tinggi etika dalam bekerja dan mendasari setiap aktivitasnya di sekolah.

c. Tetap fokus dan menanamkan rasa cinta dan kegembiraan dalam bekerja sebagai guru dimanapun guru itu mengajar.

d. Guru hendaknya mendukung dan bersedia membantu kepala sekolah dalam segala hal yang menyangkut mengenai kemajuan sekolah. Guru handaknya memberikan saran yang membangun bagi kepala sekolah serta sama-sama bersedia saling mengoreksi satu sama lain untuk peningkatan kerja masing-masing.

4. Kepala Peneliti

Kepala peneliti lain bahwa penelitian ini perlu ditindak lanjuti khususnya yang berkaitan dengan persepsi guru tentang kepemimpinan partisipatif kepala sekolah, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru. Mengingat kinerja guru sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik bagi sekolah. Selain itu perlu dikembangkan hal-hal lain yang berkaitan dengan kinerja guru diluar variabel yang telah dikaji dalam penelitian ini.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita Biner, Paningkat Siburian, Benyamin Situmorang dan Sukarman Purba. 2014. Perilaku Organisasi. Bandung:Alfabeta.

Ambarita Biner, Wanapri Pangaribuan. 2013. Kemamampaun Membaca dan Sikap Profesional dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Ambarita Biner, Paningkat Siburian. 2013. Manajemen Pendidikan dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.

Colquitt, Jasson A; Jeffery A. LePine & Micheal J. Wesson. 2009.Organizational Behavior: Improving Performance end Commitment in The Workplace. New York: MeGrow Hill.

Hamzah, B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Kadir. 2015. Statistika Terapan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Komariah, Aan. Triatria. 2005. Visionery Leadership: Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Kusnedi, 2005. Analisis Jalur Konsep dan Aplikasi dengan Program SPSS & LISREL 8, Bandung: Jurusan Pendidikan Ekonomi (JPE) FPIPS.

Luthans, F. 2009. Organizational behavior. Singapura: The McGraw Hill Companies. Inc

Riduwan, Engkos Achmad Kuncoro. 2012. Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis, Bandung:Alfabeta.

Robbins, Stephen P dan Timothy A.Judge.2008. Perilaku Organisasi. Ahli Bahasa Benyamin Molan, Jakarta:PT. Indeks Gramedia.

Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Supardi. 2014. Kinerja Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


(6)

Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

________. 2008. Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta Thoha, Miftah. 2011. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Usman, Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Roskarya. ---, Uzer. 2010. Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Purba Sukarman.2010. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: LaksBang Pressindo.

Wirawan. 2014. Kepemimpinan Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Wibowo. 2011. Manajemen Kerja. Jakarta: Rajawali Press.

Yukl, Gary. 2001. Kepemimpinan dalam Organisasi. edisi ke lima. Jakarta:PT Indeks.


Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP KOTA SIBOLGA.

1 3 42

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Pengaruh Motivasi Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2012/2

0 0 18

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI Pengaruh Motivasi Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 201

0 0 13

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Persepsi Guru Tentang Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru.

0 1 14

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Persepsi Guru Tentang Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru.

0 1 13

KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI Kontribusi Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Dan Komunikasi Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru Serta Dampaknya Pada Kinerja Guru SMP Negeri 2 Wonogiri

0 1 19

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU TERHADAP UNJUK KERJA GURU SMP SUB RAYON

0 1 14

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA, DAN KETRAMPILAN MENGAJAR TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO.

0 1 12

Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kepemimpinan Kepala Sekolah Menurut Persepsi Guru dan Iklim Sekolah terhadap Kinerja Guru Ekonomi SMP Negeri di Kabupaten Wonogiri.

1 1 12

Pengaruh kepemimpinan partisipatif kepala sekolah, iklim sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru pada SMP di Kecamatan Samigaluh Kulon Progo Yogyakarta

0 0 7