BAB II METODE PENELITIAN Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisisaca L.) Sebagai Moodbooster Pada Mencit Stres Kronis Ringan.

BAB II
METODE PENELITIAN

A. Kategori dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk kategori kuantitatif eksperimental dengan desain
penelitian posttest only with control.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasionalnya
Variabel bebas

:

Mencit diberi perlakuan dengan pemberian kontrol negatif (CMC
Na 0,5%), kontrol positif (Sertralin 6,5 mg/ kgBB), ekstrak air
rimpang kunyit 560 mg/ kgBB, ekstrak aseton kulit pisang (200
mg/ kgBB) dan kombinasi ekstrak air rimpang kunyit-aseton kulit
pisang muda (760 mg/ kgBB, rasio 1:1).

Variabel terikat

:


Durasi immobility time dan durasi climbing serta durasi aktivitas
lokomotor (rearing, grooming, dan aktivitas central square).

Variabel terkontrol :

1.

Sampel : pisang ambon usia ±3 bulan dan rimpang kunyit
usia tua ±10 bulan

2.

Hewan uji : mencit putih jantan galur Swiss ± 3 bulan

3.

Induksi stres kronis ringan (CMS) selama 5 minggu:
mengguncangkan

kadang,


mengotorkan

kandang,

membasahi serbuk gergaji, mengurangi serbuk gergaji
inversi siklus gelap/terang, mempuasakan mencit 12 jam,
dan memberikan suara predator.

C. Alat dan Bahan
1.

Alat
Lampu UV (Vilber Lourmat) 254 dan 366 nm (alat uji spot warna KLT),

Alat uji depresi: Seperangkat alat uji FST (akuarium 44 x 20,5 x 23 cm beserta
jaring panjat), seperangkat alat uji OFT (kotak tanpa tutup 40 x 40 x 40 cm dan
isolasi hitam sebagai penanda central square) dan seperangkat alat uji TST (tiang
penjepit ekor hewan uji), handphone Xperia Sony (berisi Voice recorder suara
anjing dan kucing), alat-alat gelas Pyrex (bekker glass, gelas ukur, pipet tetes,

pipet volum), spuit injeksi oral (Terumo), alat sentrifugasi (TOHO), alat freeze-

9

10

dryer untuk liofilisasi (Alpha 1-2 LO plus) dan alat pemekatan ekstrak (rotary
evaporator (Stuart).
2.

Bahan
Rimpang kunyit 2 kg (±10 bulan) dan kulit pisang muda berumur ±3

bulansebanyak 600 g (bahan uji ekstrak), mencit jantan galur Swiss (berumur 3
bulan), aquadest, CMC Na 0,5%, obat Sertraline 50 mg, bahan-bahan fase gerak
uji KLT (aquadest (teknis), metanol p.a, butanol p.a, asam asetat glasial p.a, etil
asetat p.a, ammonia 28% p.a, natrium hipoklorit, metanol p.a), aseton 70%
(teknis), serbuk magnesium p.a dan NaCl p.a (seperangkat bahan kimia untuk uji
flavonoid), reagen Wagner dan reagen Hager (seperangkat bahan kimia untuk uji
alkaloid).

D. Tempat Penelitian
Laboratorium

Farmakognosi

dan

Farmakologi

Fakultas

Farmasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta.
E. Jalannya Penelitian
1.

Pembuatan Ekstrak dan Identifikasi

a. Pengambilan Sampel

Rimpang kunyit diperoleh dari kota Solo, Jawa Tengah dan pisang
ambon muda diperoleh dari kota Pemalang, Jawa tengah.
b. Determinasi
Determinasi tanaman kunyit dan pisang ambon muda

dilakukan di

Fakultas Biologi UMS.
c. Ekstraksi
1) Ekstraksi Rimpang Kunyit
Ekstraksi rimpang kunyit dengan cara merebus 1 kg rimpang kunyit
kering menggunakan 8 L air panas (dengan penjagaan suhu 85oC - 95oC) sambil
diaduk 2 jam, lalu ekstrak air dipisahkan dari ampasnya. Cara ekstraksi metode
dekokta ini diulang dua kali (diperoleh ekstrak air ke-1 dan ke-2). Hasil ekstrak
pertama dan kedua digabungkan, lalu diserbukkan menggunakan alat Freezedryer (Yu et al., 2002). Prinsip kerja alat Freeze-dryer (liofilisasi) yaitu
menghilangkan pelarut air dari produk yang telah dibekukan dan ditempatkan

11

dibawah vakum. Sampel yang beku akan menjadi uap melalui proses sublimasi air

pada suhu dan tekanan dibawah triple point seperti 4,579 mmHg dan 0,0099oC
(Nireesha et al., 2013).
2) Ekstraksi Kulit Pisang
Ekstraksi kulit pisang ambon muda menggunakan metode maserasi. Kulit
pisang ambon ditimbang 600 g lalu dirajang, kemudian dipanaskan 2 menit
dengan air mendidih yang dijaga pada suhu 80oC. Kulit pisang diambil dan
diblender 2x dengan aseton 70% q.s. Hasil kulit pisang yang telah diblender,
disentrifugasi 6000 rpm selama 10 menit. Maserat pada lapisan atas diambil lalu
dipekatkan dengan rotatory evaporator pada suhu 50oC hingga diperoleh ekstrak
pekat (Tee and Hassan, 2011).
d. Uji Kualitatif Golongan Metabolit Sekunder: Flavonoid (CurcuminRimpang Kunyit) dan Asam Amino/ Alkaloid Indol (Triptofan/
Serotonin-Kulit Pisang Muda)
Tabel 1. Uji kualitatif pada sampel ekstrak air rimpang kunyit dan ekstrak aseton kulit
pisang
Uji
Metode
Perubahan warna yang
Sampel
Cara kerja
metabolit

uji
diamati
sekunder

Ekstrak air
rimpang

Shinoda
Flavonoid

Alkali

Ekstrak
aseton kulit
pisang

Merah tua

dimasukkan serbuk


(Mukherjee, 2002)

magnesium dan diteteskan
HCl secara perlahan.

kunyit

Asam

2 mL larutan sampel

Hager

2 mL larutan sampel

Kuning

ditambah NaCl

(Mukherjee, 2002)


1 mL ekstrak diteteskan
reagen Hager

amino/

(Sawant and Godghate,
2013)
Endapan merah

alkaloid
indol

Endapan kuning

Wagner

1 mL ekstrak diteteskan

kecoklatan


reagen Wagner

(Sawant and Godghate,
2013)

12

e. Uji KLT Flavonoid dan Alkaloid/ Asam Amino
1) Uji KLT Flavonoid
Fase gerak yang digunakan yaitu campuran kloroform : etanol : asam
asetat glacial (94 : 5: 1). Totolan ekstrak yang telah terelusi fase gerak, dilihat
fluorosensi spot berwarna hijau kekuningan pada UV 366 nm (Yusuf, 2015).
2) Uji KLT Alkaloid/ Asam Amino
Fase gerak menggunakan campuran pelarut metanol : 28% ammonia (100
: 1,5). Spot sampel di KLT yang telah dielusi, disemprot dengan pereaksi semprot
campuran 1,5 g Sodium Hipoklorit dalam 0,1 M NaOH lalu keringkan dan dilihat
dibawah spektrofotometer 366 nm. Apabila warna spot fluoresensi vivid blue
maka sampel mengandung asam amino triptofan, jika berwarna coklat kemerahan
atau jingga maka sampel mengandung serotonin (Kato et al., 2007).

2.

Uji Pendahuluan

3.

Induksi Stres Kronis Ringan (CMS)
Masing-masing kelompok hewan uji dipapar stres selama 5 minggu.

Hewan uji diberikan 2-3 jenis stresor yang berbeda setiap harinya dalam 1 minggu
yang disajikan pada tabel 1 (Sun et al., 2013).
Tabel 2. Jadwal paparan stres

Jenis Stressor
Puasa 12 jam
Suara predator
Guncangan kandang 15
menit
Mengotorkan kandang
Menggunakan serbuk
gergaji basah
Pergantian siklus gelapterang secara mendadak
Mengurangi serbuk
gergaji

1










2







Hari ke3
4


























5









6

7





















13

Pemberian stressor dilakukan dengan cara berikut:
1.

Mencit dipuasakan 12 jam dengan cara: Selama 12 jam 2x seminggu (dari
jam 6 pagi-jam 6 sore) mencit tidak diberi makan saja.

2.

Suara predator: Level suara/ kebisingan yang digunakan sebesar 85 dB
selama 4 jam (jam 10.00-14.00) (Jung et al., 2014). Pengukuran level suara
predator (anjing dan kucing) menggunakan aplikasi Sound Meter (Google
Play-Android).

3.

Guncangan pada kandang: Setiap kelompok mencit dimasukkan dalam
kandang kosong secara bergantian. Kandang ditutup dengan ram kawat.
Kandang digoyangkan secara memutar dari kanan ke kiri (15 kali/ menit).

4.

Mengotorkan kandang: Kandang yang berisi serbuk gergaji, diberi pengotor
seperti sampah potongan plastik, taburan tanah/ pasir, lumpur (100 mL) dan
taburan kerikil. Masing-masing lima kelompok mencit ditempatkan pada tiap
kandang yang kotor selama 3 jam.

5.

Menggunakan serbuk gergaji basah: Sebanyak 5 kandang mencit diberi
serbuk gergaji yang dibasahi seluruhnya dengan 400 mL air. Setiap kelompok
mencit dimasukkan kedalam masing-masing kandang yang berisi serbuk
gergaji basah dan dibiarkan selama 3 jam.

6.

Pergantian siklus gelap terang: Setiap kelompok mencit berada pada kandang
berisi serbuk gergaji bersih. Pagi harinya seluruh kelompok mencit
ditempatkan di bawah sinar matahari selama 5 menit. Kandang ditutup kain
satin hitam yang diberi lubang udara selama 11 jam dari jam 6 pagi-jam 5
sore. Menjelang malam, ditempatkan seluruh kelompok mencit pada ruangan
gelap selama 5 menit, kemudian dari jam 6 petang- jam 6 pagi seluruh
kandang ditempatkan di ruangan terang (sinar lampu kekuatan 18 watt).

7.

Mengurangi serbuk gergaji: Setiap kelompok mencit ditempatkan pada 5
kandang yang berisi serbuk gergaji 200 g (berat serbuk gergaji standar untuk
mencit yaitu 236,3 g (Babu et al. 2013)), lalu dibiarkan selama 3 jam.

3.

Pengujian Ekstrak Kombinasi dan Ekstrak Tunggal Kunyit dan Kulit
Pisang sebagai Antidepresan

14

Uji metode stressor (CMS) digunakan 5 ekor mencit. Uji perlakuan
ekstrak, menggunakan 25 ekor mencit yang sudah stres dibagi kedalam 5
kelompok, yaitu:
1. Kontrol negatif

:

CMC Na 0,5%.

2. Kontrol positif

:

obat Sertraline dengan dosis 6,5 mg/ kgBB mencit p.o.

3. Ekstrak air rimpang ekstrak air rimpang kunyit dengan dosis 560 mg/kgBB
kunyit

:

p.o.

4. Ekstrak aseton kulit ekstrak aseton kulit pisang dengan dosis 200 mg/kgBB
pisang

:

p.o.

5. Ekstrak kombinasi air ekstrak kombinasi ekstrak air rimpang kunyit-aseton
rimpang kunyit-aseton kulit pisang.
kulit pisang

:

4. Metode Uji Antidepresan
a. Tail Suspension Test (TST)
Batang panjang (50 cm) diletakkan secara horizontal diatas meja.
Kemudian, ekor mencit digantung menggunakan alat perekat antar ekor dan ujung
kayu (jarak 1 cm). Uji ini dilakukan selama 60 menit setelah dosis terakhir
diberikan dan dipantau pergerakan mencit atau immobility time (gambar 2)
menggunakan handycam (Buccafusco, 2009).
b. Open Field Test (OFT)
Mencit dimasukan ke dalam kotak tanpa tutup dan diamati selama 5
menit sebelum diberi perlakuan sebagai data pre-test, kemudian mencit diberi
perlakuan selama seminggu dan 45 menit setelah dosis terakhir diberikan. Mencit
diuji aktivitas centre square, rearing, dan grooming (Anas et al., 2013). Keadaan
mencit normal dan stres saat di kotak OFT ditunjukkan pada gambar 1 dan
gambar 2.
c. Forced Swimming Test (FST)
Mencit dimasukan ke dalam akuarium berisi air. Pada pre-test mencit
diuji selama 5 menit. Post-test mencit didiamkan selama 1 jam, kemudian
direnangkan. Hal yang dipantau pada uji ini yaitu immobility time (immobility)
dan mobilitas (mobility). Immobility time yaitu keadaan mencit menggerakan

15

kepalanya agar tetap diatas air (gambar 2). Mobility mencit berupa renang dan
memanjat (Buccafusco, 2009).

(a)

(b)

(c)

Gambar 1. Keadaan mencit normal pada uji OFT. (a) mencit grooming, (b) mencit rearing,

dan (c) mencit melintasi central square

(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 2. Keadaan mencit ketika stres dan depresi. (a) Immobility time TST. (b) Keadaan
mencit yang diinduksi CMS berdiam diri di sudut pojok kotak OFT. (c) Keadaan mencit
memanjat jaring pada uji FST-Climbing. (d) Keadaan mencit terapung mempertahankan
kepala berada pada atas air yang menunjukkan immobility time.

5.

Analisis Data
Uji T pada data pretest-posttest (basal sebelum induksi CMS dan basal

setelah induksi CMS) untuk menguji hasil model stressor CMS 5 minggu. Hasil
data posttest pengukuran depresi/ antidepresan: durasi immobility time (IT) pada
uji TST dan FST, climbing (FST), serta peningkatan rearing, grooming, dan
melewati central square (CS) pada uji OFT kombinasi ekstrak kunyit-kulit pisang
pada posttest hari ke-7 dibandingkan dengan posttest hari ke-7 ekstrak
tunggalnya. Pengambilan kesimpulan untuk melihat perbedaan hasil antar
kelompok mencit pada setiap pengukuran antidepresan diolah menggunakan SPSS
MANOVA-LSD dengan taraf kepercayaan 95%.

Dokumen yang terkait

Formulasi Tablet Effervesen Ekstrak Temulawak (Curcuma Zanthorrhizaroxb.)

5 108 64

Efek Hipoglikemia Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahogani Jack.) Dan Gambaran Mikrostruktur Limpa Pada Mencit (Mus musculus L.) Yang Telah Diinduksi Diabetes Dengan Aloksan

5 43 77

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

Efek Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) pada Mencit Putih Jantan

4 49 100

ANTIDEPRESAN NON-PSIKOTROPIK KOMBINASI EKSTRAK AIR RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN EKSTRAK Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisisaca L.) Sebagai Moodboost

0 3 18

ANTIDEPRESAN NON-PSIKOTROPIK KOMBINASI EKSTRAK AIR RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisisaca L.) Sebagai Moodbooster Pada

0 3 14

PENDAHULUAN Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisisaca L.) Sebagai Moodbooster Pada Mencit Stres Kronis Ringan.

0 6 8

BAB 3 Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisisaca L.) Sebagai Moodbooster Pada Mencit Stres Kronis Ringan.

0 3 17

DAFTAR PUSTAKA Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisisaca L.) Sebagai Moodbooster Pada Mencit Stres Kronis Ringan.

0 5 4

DAFTAR LAMPIRAN Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisisaca L.) Sebagai Moodbooster Pada Mencit Stres Kronis Ringan.

0 3 91