BIOGRAFI PERJUANGAN AMIR SYARIFUDDIN (1927-1948).

BIOGRAFI PERJUANGAN AMIR SYARIFUDDIN (1927-1948)

OLEH:
RUT APRIANSI
3111121006

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

ABSTRAK
Rut Apriansi. NIM. 3111121006. Biografi Perjuangan Amir Syarifuddin
(1927-1948). Pembimbing Skripsi Drs. Yushar, M.Si. Fakultas Ilmu Sosial.
Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika pergerakan Nasionalisme,
mengetahui kehidupan Amir Syarifuddin dan perjuangan Amir Syarifuddin masa

penjajahan hingga kemerdekaan Republik. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dan penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan
dengan cara mengumpulkan karya-karya tertulis Amir Syarifuddin dan tulisan
yang berkaitan dengan Amir Syarifuddin. Ada beberapa hasil penelitian yang
diperoleh yaitu dinamika pergerakan Nasionalisme didorong oleh dua faktor, yang
pertama faktor dari luar dan faktor dari dalam. Indonesia mencapai puncak
pergerakan kebangsaan di tandai dengan bersatunya gerakan pemuda dalam
Kongres Pemuda I dan II serta menghasilkan Sumpah Pemuda. Kemudian latar
belakang kehidupan Amir Syarifuddin. Amir Syarifuddin lahir di Medan pada
tanggal 27 Mei 1907 di Medan. Ia adalah anak sulung dari Bagindo Soripada
Harahap dengan Basoenoe boru Siregar dari Sipirok. Beliau berasal dari elite
social lokal keturunan raja-raja dari Padang Lawas yang juga sebagai Amtenaar di
zaman Belanda dan juga sebagai Hoofdjaksa. Ia memulai pendidikannya di ELS.
Kemudian melanjutkan studinya ke jenjang Gymnasiumdi Belanda. Setelah
selesai dari Gymnasium akhirnya melanjutkan Rechtshogeschool di Batavia
dengan jurusan Hukum serta perjuangan-perjuangan yang dilakukan Amir
Syarifuddin dimulai sejak penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, masa
kemerdekaan Republik Indonesia beliau menduduki jabatan sebagai bendahara
dalam Kongres Pemuda II, sebagai Menteri Penerangan dan Menteri Pertahanan
ketika Sjahrir duduk sebagai Perdana Menteri. Kemudian puncak karir Amir

ketika ia duduk sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia.

i

Kata Pengantar
Segala puji dan syukur bagi Tuhan, Yesus Kristus yang Maha mengerti pada
segala hal, karena atas berkat, kasih sayang dan karunia yang melimpah darinya penulis
masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi tentang Biografi Perjuangan Amir Syarifuddin (1927-1948) ini ditulis
hingga akhirnya selesai berkat doa dan dukungan orang-orang yang berjasa dalam hidup
penulis. Bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil tidak lepas dari penulis
selama penulisan skripsi ini sehingga beban yang dihadapi terasa lebih ringan. Karena
itu untuk orang-orang yang menjadikan hidup penulis lebih berwarna, penulis ingin
mengucapkan terimakasih, yaitu:
1. Ibunda tercinta Nesi Pangaribuan, Ompung Doli Yansi, Samri Pangaribuan,
Ompung Boru Yansi Br. Sihombing dan Ayahanda Dehotman Parulian
Sinabang sebagai sumber kekuatan dan penyemangat dalam kehidupan
penulis yang telah membesarkan, mengajar dan mendidik dengan cinta kasih
yang tiada henti, serta atas pengorbanan yang begitu banyak untuk penulis
hingga sampai saat ini. Terimakasih.

2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor Universitas Negeri
Medan.
3. Dr. H. Restu, MS selaku Dekan FIS Unimed dan para stafnya yang telah
membantu administrasi selama berjalan perkuliahan.
4. Dra. Flores Tanjung, M.A selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah untuk
setiap dukungan dan bantuan yang telah penulis terima selama perkuliahan
atas ilmu, waktu dan motivasi yang tiada henti diberikan kepada penulis.
5. Drs. Yushar, M.Si selaku sekretaris jurusan dan juga pembimbing. Tiada
kata yang lebih indah yang penulis dapat katakan selain ucapan terimakasih
atas ilmu yang begitu banyak yang saya dapatkan selama dibimbing dalam
perkuliahan terlebih dalam penulisan skripsi ini.
6. Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku pembimbing akademik yang begitu
perhatian dan membantu penulis dan membimbing untuk menghadapi setiap

ii

perkuliahan dan memberikan nasehat-nasehat dan telah menjadikan penulis
layaknya anak sendiri.
7. Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku penguji atas saran, motivasi, kasih
sayang dan seluruh pengorbanan yang ibu berikan selama penguji

menempuh perkuliahan.
8. Pristi Suhendro Lukitoyo, S.Hum, M.Si selaku penguji atas ilmu dan
bimbingan yang diberikan kepada penulis.
9. Drs. Ponirin, M.Si; Dr. Hidayat, MS; Ika Purnama Sari, S.Pd, M.Si; Lister
Eva Simanunsong S.Pd, M.A; Pulung Sumantri, M.Si dan semua dosen
Jurusan pendidikan Sejarah UNIMED atas ilmu, dukungan, doa dan
perhatian kepada penulis yang tiada hentinya. Terimakasih juga atas
pengalaman-pengalaman baru yang telah diberikan kepada penulis selama
ini.
10. Seluruh keluargaku, Sinabang dan Pangaribuan khususnya Tante Neni, Tante
Rini, Tante Rose, Tante Iyus, Tulang Evan, Tulang Renol, serta semua
sepupu atas cinta, dukungan, nasehat dan doa yang selalu diberikan kepada
penulis. Adik-adikku tersayang Sara Oki Purwanti dan Rahel Uli Triana
untuk setiap doa, dukungan, kasih sayang dan kebersamaan kita baik dalam
suka dan duka.
11. Sahabat terkasih, Eva Angraini, Beni Hutajulu, Riana Sara Silaban, Melda
Lamtiur Sitorus, Indra Gita Saragih dan Kiki Amelia Tambunan untuk
persahabatan dan persaudaraan, terimakasih untuk doa dan pelukan yang
begitu berarti terimakasih untuk semua kebersamaan yang terjalin hingga
hari ini. Kawan-kawan Reguler A 2011 Deni Hartanto, Aldi Rizaldi,

Marselina, Dwi, Iki, Siti Nursanada, Debora, Adiyati, Yuri, Rudi, dan yang
tak bisa disebutkan satu persaru untuk kebersamaan yang telah terukir
melalui canda, tawa marah yang telah mewarnai hari-hari kita di bangku
kuliah.
12. Terkhusus Elena Lucia dan seluruh keluarga Amir Syarifuddin atas
informasi dan bantuan mengumpulkan data hingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Juga kepada Ompung Toga Tambunan atas dukungan, doa dan
iii

informasi yang berharga yang diberikan sehingga skripsi ini dapat selesai.
Serta kepada Tulang Jones Batara Manurung atas ilmu waktu yang diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. Juga abangda Augus Batubara,
S.Pd terimakasih untuk dukungan dan informasi kepada penulis.
13. Senior, rekan dan junior Pendidikan Sejarah UNIMED Saiful Anwar, S.Pd;
Abdul Haris Nst, S.Pd, M.A; M. Ihsan Syahaf Nst, S.Pd; Risa Christina
Simatupang, S.Pd; Aldiva Putra S.Pd; Nurul Amalia S.Pd; Fairunissa, S.Pd;
Leo Chilson Sitohang, S.Pd; Adam Zaki, S.Pd; Deva Manurung, S.Pd;
Ammar Zhafran Ryanto, Surya Nababan, Habriansyah, Novriansyah, Echa
dan Joan untuk kebersamaan, dikungan dan waktu untuk berbagi.
14. Terkhusus yang terkasih Saut Siringo-ringo terimakasih atas segala

dukungan, doa, waktu, kasih sayang dan kebersamaan yang telah terlewati
dan yang akan kita jalani nantinya yang diberikan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan baik isi,
metode penulisan maupun interpretasi data sehingga masih membutuhkan perbaikan
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan karya ini.
Akhir kata penulis berharap karya ini dapat bermanfaat demi memperluas wahana
pengetahuan dan perjuangan tentang sejarah khususnya biografi perjuangan.

Medan,

Januari 2015

Rut Apriansi
NIM. 3111121006

iv

Daftar Isi


Abstrak .........................................................................................................................

i

Kata pengantar .............................................................................................................

ii

Daftar Isi ......................................................................................................................

v

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ................................................................................................

1

B. Identifikasi Masalah .........................................................................................

4


C. Rumusan Masalah ...........................................................................................

4

D. Tujuan Penelitian ............................................................................................

4

E. Manfaat Penelitian ...........................................................................................

5

Bab II Kajian Pustaka
A. Tinjauan Pustaka .............................................................................................

6

B. Kerangka Konsep ............................................................................................. 10
C. Kerangka Berpikir......................................................... .................................. 13

Bab III Metodelogi Penelitian
A. Metode Penelitian ............................................................................................ 14
B. Sumber Data ..................................................................................................... 14
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 15
D. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 15
Bab IV Pembahasan
A. Sejarah Dinamika Pergerakan Naionalisme ..................................................... 16
B. Kehidupan Amir Syarifuddin ........................................................................... 34
C. Perjuangan Amir Syarifuddin........................................................................... 42
1. Perjuangan Kedaerahan.................................................................................. 42
2. Perjuangan Profesi ......................................................................................... 43
3. Perjuangan Politik .......................................................................................... 45
4. Propaganda Amir Syarifuddin ...................................................................... 63

v

Bab V Penutup
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 72
B. Saran ................................................................................................................ 74
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 75

Lampiran ...................................................................................................................... 78

vi

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Munculnya Indonesia sebagai sebuah negara pada awalnya bukanlah
anugerah tanpa perjuangan yang gigih dan memakan waktu yang cukup lama.
Semua elemen masyarakat menyuarakan diri dalam terwujudnya Negara Republik
Indonesia. Perjuangan bersenjata, melalui organisasi dan peran individu yang
bulat jiwa dan semangat merupakan suatu keniscayaan yang melekat dalam jiwa
setiap elemen masyarakat yang rindu kemerdekaan sehingga sebagai orang yang
berusaha untuk membuat “sejarah”sebagai kenangan berusaha menyajikan
peristiwa masa lalu sebagai pembelajaran. Setiap orang, setiap negara pasti pernah
mencatatkan sejarahnya baik sejarah tentang bangsanya, maupun sejarah tentang
dirinya. Dan untuk mengetahui, memahami, dan mengerti bagaimana kejadian
tersebut dapat terjadi kita harus mengumpulkan bukti-bukti peninggalan sejarah
baik tertulis maupun non tertulis untuk dipelajari. Dengan demikian penulisan
sejarah bisa menjadi suatu karya ilmiah.

Romantika perjuangan kemerdekaan Indonesia yang heroik menampilkan
banyak tokoh yang tampil di garis terdepan dalam upaya menentukan identitas
sebagai bangsa. Tampilan tokoh-tokoh dalam memperjuangkan terbentuknya
Negara Indonesia adalah sesuatu tema yang menarik untuk ditelusuri. Tidak dapat
dipungkiri para tokoh sangat mempengaruhi terbentuknya “sejarah”.

1

Amir Syarifuddin merupakan salah satu tokoh pendiri bangsa Indonesia
yang keberadaannya hampir dilupakan dan bahkan dianggap sebagaipengkhianat.
Dia termasuk salah satu pilar pendiri bangsa (founding fathers) bersama
Soekarno, Hatta dan Sjahrir. Ketiga tokoh itu telah mendapat pengakuan dan
gelar sebagai pahlawan sementara Amir Syarifuddin justru diabaikan dan dibuang
dari kebenaran sejarah Republik. Padahal perjuangannya dalam mewujudkan
kemerdekaan sangat luar biasa. Buku yang menulis tentang kisahnya sendiri
dilarang beredar pada zaman Orde Baru. Sebaliknya buku sejarah di sekolah
memberikan catatan hitam tentang pergerakannya. Kisah perjuangannya dalam
kemerdekaan tidak pernah disebut atau disinggung sedikitpun. Kroni sejarah ini
berlanjut terus sampai saat ini.
Kebijaksanaan politik pemerintahan acap kali mengabaikan hal-hal yang
menjadi fundamental dalam terwujudnya sesuatu sebagai hasil perjuangan. Jadi
tidak mengherankan bahwa karya nyata suatu lembaga atau individu tidak/kurang
dapat penghargaan dari penguasa. Penghargaan atas apa yang telah diperbuat
suatu kelembagaan atau individu sejatinya memang bukan penghargaan dari yang
berperan dalam perjuangannya. Penghargaan banyak disampaikan buat lembaga
dan atau individu yang berjasa atas masyarakat luas apalagi sampai mewujudkan
adanya suatu negara.
Munculnya suatu negara secara nyata adalah hasil perjuangan orang-orang
dan lembaga-lembaga yang peduli dengan kemerdekaan. Kepedulian individu dan
atau kelembagaan untuk menuju suatu identitas kenegaraan dan kebangsaan perlu
ditelusuri dan direkonstruksi agar menjadi pembelajaran. Penelusuran dan
2

rekonstruksi peran aktif para tokoh dan atau lembaga diperlukan untuk
mendapatkan suri teladan dalam menata kehidupan kebangsaan dan bernegara.
Kajian terhadap tokoh-tokoh yang aktif dalam pembentukan Republik
Indonesia perlu digerakkan terus menerus apalagi Republik Indonesia mempunyai
banyak tokoh yang patutdi teladani dan dipahami pemikirannya agar generasi
penerus Bangsa Indonesia menyadari bahwa perjuangan mewujudkan republik ini
penuh dengan dinamika dan cenderung saling silang sikut dan kompromis. Sikat
sikut dan kompromis dalam memperjuangkan berdirinya Negara Indonesia perlu
dikaji untuk mendapatkan pemahaman yang utuh tentang kehidupan berbangsa
dan

bernegara,

menjauhkan

pemikiran

mau

menang

sendiri

serta

menumbuhkembangkan pemahaman yang pluralistik. Salah seorang tokoh yang
ditenggarai kurang kompromis dan menimbulkan sikat sikut dalam perjuangan
membentuk negara ini adalah Amir Syarifuddin.
Peran aktif Amir dalam mewujudkan lahirnya republik ini perlu ditelaah
secarahistorik agar ditemukan makna yang tersirat dari kejadian-kejadian yang
pernah dialaminya. Menemukan dan menganalisis peran perjuangannya
diperlukan untuk menempatkan posisinya sebagai putra bangsa yang telah
berbuat.
Dalam sejarah republik ini nama Amir Syarifuddin dilupakan begitu saja
oleh pemerintah Indonesia. Hal ini terbukti dengan tidak adanya apresiasi
pemerintah terhadap jasa-jasa yang telah dilakukan Amir Syarifuddin Harahap,
pahlawan yang cenderung terlupakan. Oleh karena itu peneliti merasa penting

3

untuk mengkaji riwayat hidup serta perjuangan yang telah dilakukan Amir
Syarifuddin. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengadakan
penelitian dengan judul “Biografi Perjuangan Amir Syarifuddin 1927-1948”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latarbelakang di atas maka dapat di ambil suatu identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Latar belakang dinamika pergerakan Nasionalisme di Indonesia.
2. Latar belakang kehidupan Amir Syarifuddin.
3. Perjuangan Amir Syarifuddin masa penjajahan hingga kemerdekaan
Republik Indonesia.
C. Rumusan Masalah
Dari latarbelakang diatas, maka peneliti mengambil rumusan masalah
yaitu:
1. Bagaimana dinamika pergerakan Nasionalisme di Indonesia?
2. Bagaimana kehidupan Amir Syarifuddin?
3. Bagaimana perjuangan Amir Syarifuddin masa penjajahan hingga
kemerdekaan Republik Indonesia?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Untuk mengetahuidinamika pergerakan Nasionalisme di Indonesia.

2.

Untuk mengetahui kehidupan Amir Syarifuddin.

3.

Untuk mengetahuiperjuangan Amir Syarifuddin masa penjajahan
hingga kemerdekaan Republik Indonesia.

4

E. Manfaat Penelitian
1.

Memberikan tambahan wawasan bagi peneliti dan pembaca tentang
Biografi Amir Syarifuddin sebagai founding fathers bangsa Indonesia
yang merupakan putra batak dan terlupakan.

2.

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam
menuangkan buah pikiran dalam bentuk skripsi.

3.

Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang bermaksud
mengadakan penelitian lebih lanjut tentang Amir Syarifuddin.

4.

Menambah sumber kajian mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas
Negeri Medan tentang sejarah lokal dalam cakupan sejarah nasional.

5.

Menjadi rekomendasi bagi pemerintah provinsi Sumatera Utara untuk
menjadikan Amir Syarifuddin sebagai Pahlawan Nasional.

6.

Menambah pembendaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendiddikan
khususnya Universitas Negeri Medan.

7.

Penelitian ini diharapkan menambah referensi hasil penelitian yang
dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

5

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat diambil kesimpulan antara
lain, Amir Syarifuddin adalah anak seorang pejabat tinggi dalam pemerintahann
kolonial Belanda. Pada masa kecilnya Amir hidup dengan berkecukupan.
Sekalipun demikian perhatiannya kepada rakyat Indonesia sangat besar. Amir
sendiri meyakini bahwa apa yang dialami Indonesia sekarang adalah prodak dari
kekejaman dan penjajahan Belanda.Amir mulai aktif dalam gerakan kebangsaan
ketika ia bersekolah di Rechtshogeschool di Batavia. Ia bergerak dalam organisasi
kedaerahan dan organisasi pemuda yang bersifat nasional. Karirnya dalam
duniapergerakan kebangsaan menempatkan dirinya sejajar dengan tokoh-tokoh
senior seperti Soekarno, Hatta, M.H. Thamrin, Sartono dan sebagainya. Seluruh
hidupnya, bakatnya, kecakapannya dan uangnya dipersembahkan untuk
membangkitkan semangat nasionalisme.
Amir adalah seorang yang ramah dan bersahabat dengan siapa saja.
Sesudah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Amir diangkat menjadi Menteri
Penerangan, Menteri Keamanan Rakyat dan Perdana Menteri. Amir Syarifuddin
adalah seorang politikus dan negarawan. Ia juga adalah seorang pecinta damai.
Hal itu nampak dari usaha-usaha perudingannya dengan Belanda untuk
menyelesaikan pertikaian Indonesia dengan Belanda. Amir selalu berharap agar
pertikaian tersebut diselesaikan lewat meja perundingan dan bukan lewat adu
kekuatan senjata karena baginya penyelesaian lewat kekuatan senjata membawa

72

banyak korban. Itulah sebabnya maka Amir menandatangani naskah Persetujuan
Renville pada tanggal 17 Januari 1948. Jikalau saja tidak terjadi perpecahan dalam
kalangan partai-partai politik di Indonesia dan Persetujuan Renville dijalankan
dengan jujur dan serta adil maka persetujuan tersebut akan menjadi kemenangan
yang gemilang bagi Indonesia dalam bidang diplomasi. Akan tetapi hal tersebut
hanya angan semata.Amir yang kecewa dan bergabung dengan FDR telah
merencanakan perampasan kekuasaan di Indonesia. Amir tetap ingin memimpin
dan memerintah Indonesia. Akan tetapi setelah kedatangan Musso apa yang
diinginkan Amir tidak tercapai karena FDR lebih simpatik dan percaya kepada
Musso. Amir menginginkan Republik Indonesia yang sosialis sedangkan Musso
menginginkan pemerintah Republik Indonesia yang komunis. Namun karena tidak
ada jalan lain, Amir memilih untuk mengikuti Musso.
Fakta sejarah yang tidak dapat disangkal bagaimanapun juga adalah
peranannya dalam perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Amir adalah seorang pejuang nasional yang revolusioner, radikal, dinamis, orator
yang ulung serta seorang yang ambisius. Fakta lain juga adalah Amir adalah
seorang pejuang nasional yang memberontak terhadap pemerintah yang sah dari
suatu republik yang menjadi korban. Amir Syarifuddin telah mati sebagai seorang
pemberontak sama seperti tokoh pejuang lainnya, seperti Tan Malaka, Sukarni
dan sebagainya. Walau begitu Amir merupakan founding father Republik ini.

73

B. Saran
1. Dengan adanya perjuangan yang dilakukan Amir Syarifuddin dalam
memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia hendaknya
masyarakat memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai perjuangan
yang terkandung didalamnya.
2. Kepada pemerintah Indonesia hendaklah lebih memperhatikan tokoh-tokoh
penting yang telah berjasa dalam membentuk suatu Republik Indonesia agar
masyarakat mengetahui tokoh yang telah berjasa dan kurang adanya aspresiasi
yang diberikan kepada Amir Syarifuddin walaupun Amir memilih jalannya
sendiri tetapi jasa-jasanya tidak dilupakan

74

Daftar Pustaka
Adam, Asvi Warman. 2007. Seabad Kontroversi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Adam, Asvi Warman. 2007. Pelurusan Sejarah Indonesia. Yogyakarta: Ombak
Agung, Ide Anak Agung Gde. 1991. Renville. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Anderson, Ben. 1988. Revoloesi Pemoeda; Pendudukan Jepang dan Perlawanan
di Jawa 1944-1946. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Anwar, Rosihan. 1966. Perdjalanan Terachir Pahlawan Nasional Sutan Sjahrir.
Jakarta: PT. Pembangunan Djakarta
DEPDIKBUD. 1983. Pemikiran Biografi Kepahlawanan dan Kesejarahan.
Jakarta: DEPDIKBUD
Fakultas Ilmu Sosial.2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal
Penelitian Mahasiswa. Medan. Universitas Negeri Medan
Furchman, Arief. 2005.Studi Tokoh. Jakarta: Pustaka Pelajar
Gie, Soe Hok. 2005. Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan. Jakarta: Bentang
Markas Besar ABRI. 1991. Bahaya Laten Komunisme di Indonesia: Jilid I
Perkembangan Gerakan dan Pengkhianatan Komunisme di Indonesia
(1913-1948). Jakarta. Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI
Markas Besar ABRI. 1992. Bahaya Laten Komunisme di Indonesia: Jilid II
Penumpasan Pemberontakan PKI (1948). Jakarta. Pusat Sejarah dan
Tradisi ABRI
Nasution, A.H. 1978. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid II. Bandung.
Penerbit Angkasa
Poeze, A Harry. 2011.Madiun 1948 PKI Bergerak. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia

75

Pranoto, Suhartono W. 2001. Revolusi Agustus. Yogyakarta: Lapera Pustaka
Utama
Pringgodigdo, A.K. 1980. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta:
Penerbit Dian Rakyat
Prisma. 1982. Paradoks Amir Sjarifuddin. Jakarta : LP3ES
Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-1800. Jakarta: Serambi
Sekretariat Negara Republik Indonesia. 1975. 30 Tahun Indonesia Merdeka.
Jakarta: PT. Citra Lamtoro Gung Persada
Sianipar, Bangarna. 2012. Horas, dari Batak untuk Indonesia. Jakarta. Rumah
Indonesia
Sinuhaji, Wara. 2000. Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia. Medan:USU
Press
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Soetanto, Himawan. 2006. Madiun dari Republik ke Republik. Jakarta: Kata
Penerbit
Tatap. 2007. Olah Otak dan Pencak Kata: Pengacara Batak. Jakarta: Tatap
Tempo. 2002. Musso Si Merah di Simpang Republik. Jakarta: Kepustakaan
Populer Gramedia
Tempo. 2012. Soedirman Seorang Panglima, Seorang Martir. Jakarta: Tempo
Tempo. 2009. Sutan Sjahrir: Peran Besar Bung Kecil. Jakarta: Tempo
Tobing, K.M.L. 1986. Perjuangan Poltik Bangsa Indonesia RENVILLE. Jakarta:
Gunung Agung
Utomo, Cahyo Budi. 1995. Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia: dari
Kebangkitan hingga Kemerdekaan. Semarang: IKIP Semarang Press

76

Wellem, Frederick Djara. 2009.Perdana Menteri RI Amir Sjarifoeddin Tempatnya
dalam Kekristenan dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Jakarta:
Jala
Yayasan Gedung-Gedung Bersejarah Jakarta. 1974. 45 Tahun Sumpah Pemuda.
Jakarta
Yunarti, Rini. 2003. BPUPKI, PPKI, Proklamasi Kemerdekaan RI. Jakarta:
Kompas
Zara, M. Yuanda. 2009. Peristiwa 3 Juli 1946: Menguak Kudeta Pertama dalam
Sejarah Indonesia. Yogyakarta: MedPress

77