Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Dari Sisi Kiri Ring Dan Sisi Kanan Ring Terhadap Hasil Tembakan Freethrow Dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa Putri Ekstrakurikuler SMA N 1Bawang Tahun 2011

PENGARUH HASIL LATIHAN TEMBAKAN DARI SISI KIRI RING
DAN SISI KANAN RING TERHADAP HASIL TEMBAKAN
FREETHROW DALAM PERMAINAN BOLABASKET
PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER SMA
NEGERI 1 BAWANG 2011

SKRIPSI
diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
Sujatmi
6301407023

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

ii


SARI
Sujatmi, Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Dari Sisi Kiri Ring Dan Sisi
Kanan Ring Terhadap Hasil Tembakan Freethrow Dalam Permainan
Bolabasket Pada Siswa Putri Ekstrakurikuler SMA N 1Bawang Tahun 2011.
Permasalahan skripsi ini yaitu 1). Apakah ada pengaruh hasil latihan
tembakan dari sisi kiri ring terhadap tembakan hukuman pada siswa putri
ekstrakurikuler bolabasket SMA N 1 Bawang tahun 2011. 2). Apakah ada
pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kanan ring terhadap hasil tembakan
hukuman atau freethrow dalam permainan bolabasket pada siswa putri
Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang tahun 2011. 3). Manakah yang lebih baik
antara tembakan dari sisi kiri ring dan tembakan dari sisi kanan ring terhadap hasil
tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri Ekstrkurikuler
SMA Negeri 1 Bawang tahun 2011. Tujuannya yaitu yaitu 1). Mengetahui
pengaruh latihan tembakan dari sisi kiri ring. 2) Mengetahui pengaruh latihan
tembakan dari sisi kanan ring. 3) Manakah yang lebih baik antara antara latihan
tembakan dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring.
Metode penelitian yang di gunakan Eksperimen menggunakan pola M-S
(matched by subject). Populasi penelitian sebanyak 30 siswa putri SMA N 1
Bawang tahun 2011. Sampel penelitian jumlah 20 dengan teknik purposive
sample. Variabel penelitian meliputi variabel bebas yaitu: 1) latihan tembakan

freethrow dari sisi kiri ring (X1), latihan tembakan freethrow dari sisi kanan ring
(X2) dan variabel terikat (Y) yaitu hasil tembakan freethrow. Instrumen
penelitian: 1) tes tembakan freethrow. Metode analisis data menggunakan t-test.
Olah data menggunakan SPSS versi 16.
Hasil penelitian setelah diolah menggunakan rumus t-test diperoleh hasil
nilai t-hitung 4,13. Berdasarkan taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan 9
diperoleh t-tabel 2,262. Sehingga t-hitung 4,13> dari t-tabel 2,262. Hal ini berarti
ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kiri ring dalam hasil latihan
tembakan hukuman. Mean dari kelompok eksperimen I pada preetest adalah 1,50
sedangkan mean kelompok eksperimen 1 pada postest adalah 2,7. Dengan
demikian latihan tembakan dari sisi kiri ring lebih baik dibandingkan latihan
tembakan yang dilakukan dari sisi kanan ring.
Hasil penelitian ini diharapkan kepada pelatih maupun guru
ekstrakurikuler bolabasket untuk melatih latihan tembakan hukuman dari sisi kiri
ring maupun dari sisi kanan ring, karena telah terbukti dalam penelitian ini.
Penelitian semacam ini diharapkan banyak dilakukan demi kemajuan pendidikan
di Indonesia.
Simpulan penelitian ini adalah 1) ada pengaruh hasil latihan tembakan dari
sisi kiri ring, 2) ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kanan ring, 3)
latihan tembakan dari sisi kiri ring lebih baik dari pada tembakan dari sisi kanan

ring. Hasil penelitian ini diharapkan kepada pelatih maupun guru
ekstrakurikuler bolabasket untuk melatih latihan tembakan hukuman dari sisi kiri
ring maupun dari sisi kanan ring, karena telah terbukti dalam penelitian ini.

ii

iii

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Sujatmi

NIM

: 6301407023

Jurusan


: Pendidikan Kepelatihan Olahraga

menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi berjudul :
“Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Dari Sisi Kiri Ring Dan Sisi Kanan
Ring Terhadap Hasil Tembakan Freethrow Dalam Permainan Bolabasket
Pada Siswa Putri Ekstrakurikuler SMA N 1 Bawang 2011’’
Benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain,
baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang,

April 2011

Sujatmi
NIM. 6301407023

iii


iv

LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :

Hari

:

Tanggal

:

Semarang,

2011

Yang Mengajukan


Sujatmi
NIM. 6301407023
Menyetujui

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Drs. Margono, M. Kes
NIP.19601210.198601.1.001

Drs. Sukirno, M.Pd
NIP. 19510612.198103.1.004

Mengetahui
Ketua Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Drs. Nasuka, M.Kes
NIP. 19590916.198511.1.001


iv

v

PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

Pada hari, tanggal

: Kamis, 04 Agustus 2011

Tempat

: Lab. PKLO FIK UNNES Ruang II

Panitia Ujian
Ketua


Sekretaris

Drs Uen Hartiwan, M. Pd

Drs. Nasuka, M.Kes

NIP. 19530411 198303 1 001

NIP. 19590916 198511 1 001

Dewan Penguji

1. Moch. Senoadji K, S. Pd, M.Pd

( Ketua )

NIP. 196710131 199903 1 002

2. Drs. Margono, M. Kes


( Anggota )

NIP.19601210 198601 1 001

3. Drs. Sukirno, M.Pd
NIP. 19510612 198103 1 004

v

( Anggota )

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Awal suatu kebiasaan itu seperti anyaman yang tak tampak, tetapi setiap
kali kita mengulang tindakan yang sama, kita memperkuat anyaman itu,
menambahinya dengan satu ikatan lagi, hingga menjadi suatu kabel yang kuat
dan mengaitkan serta tindakan kita selamanya”. (0rison Swett Mareden, 2008 :
36 )


Persembahan :
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Orang Tuaku Ibu Suliyah dan Bapak
sukamto tersayang,
Teman-teman PKLO angkatan 2007,
Almamater FIK UNNES
Anak-anak d’grandle kos

vi

vii

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

penulis menjadi mahasiswa UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin dan kesempatan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNNES yang telah
memberikan dorongan dan semangat untuk meyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Margono, M. Kes, selaku Dosen Pembimbing Iyang telah sabar dan teliti
dalam memberikan petunjuk, dorongan dan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs. Sukirno, M. Pd selaku Dosen Pembimbing IIyang telah sabar dan teliti
dalam memberikan petunjuk, dorongan dan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PKLO FIK UNNES yang telah memberikan
bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
7. Budiyanto, S.Pd., M.M, Kepala SMA N 1 Bawang.

vii

viii

8. Heri Subarakah, S.Pd Pelatih Ekstrakurikuler Bolabasket SMA N 1 Bawang
9. Seluruh siswa ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang yang telah
bersedia menjadi sampel penelitian.
10. Anisa Prihantari, Retno ninok, Dyah Ika, Laela, Elmin, Nila, Lini, Anggra,
Andi budi, Wijanarko,yang telah membantu dalam penelitian.
11. Semua pihak yang membantu terlaksananya penyusunan laporan ini.
Semoga Alloh SWT memberikan pahala yang berlimpah dan memudahkan
segala urusan kita. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca semua.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Kritik,
saran dan pemanfaatan laporan ini sangat penulis harapkan.

Semarang,

Penulis

viii

2011

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
SARI ................................................................................................................... ii
PERNYATAAN ................................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iv
PENGESAHAN.................................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Penelitian ......................................................................... 1

1.2

Perumusan Masalah.................................................................................. 6

1.3

Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6

1.4

Penegasan Istilah ...................................................................................... 7

1.5

Manfaat Penelitian.................................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1

Landasan Teori....................................................................................... 11

2.1.1 Permainan Bolabasket ............................................................................. 11
2.1.2 Teknik Dasar Permainan Bolabasket ....................................................... 12

ix

x

2.1.3 Tembakan Dalam Permainan Bolabasket .................................................. 15
2.1.4 Teknik Dasar Tembakan Satu Tangan Dari Atas Kepala ........................... 17
2.1.5 Pengertian Tembakan Hukuman ............................................................... 18
2.1.6 Latihan ..................................................................................................... 19
2.1.7 Tujuan Latihan.......................................................................................... 19
2.1.8 Metode Latihan ......................................................................................... 21
2.1.9 Kerangka Berfikir ..................................................................................... 23
2.2

Hipotesis ................................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Jenis dan Desain Penelitian ...................................................................... 28

3.2

Variabel Penelitian ................................................................................... 29

3.3

Populasi ................................................................................................... 29

3.4

Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................................. 30

3.5

Instrumen Penelitian................................................................................. 32

3.6

Prosedur Penelitian................................................................................... 35

3.7

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penelitian .......................................... 37

3.8

Teknik Analisis Data ................................................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 41
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................................. 41
4.1.2 Perhitungan dengan Uji - t ........................................................................ 43
4.1.2.1 Uji Hasil Pre Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen 2 .............. 44

x

xi

4.1.2.2 Uji Hasil Pre Test dan Post Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen
2 ............................................................................................................... 45
4.1.2.3 Uji Hasil Pre Test dan Post Test Kelompok Eksperimen 2 ..................... 45
4.1.2.4 Uji Hasil Post Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen 2 ............. 46
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ..................................................................................................... 50
5.2 Saran ........................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................52
LAMPIRAN..........................................................................................................54

xi

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.

Teknik Dasar Tembakan.......................................................................

16

2.

Teknik Tembakan Satu Tangan dari Atas Kepala .................................

17

3.

Teknik Tembakan Hukuman ................................................................

18

4.

Skema Latihan Tembakan Hukuman ....................................................

23

5.

Skema Latihan Tembakan Hukuman dari sisi kiri dan sisi kanan ring ...

25

6.

Desain Penelitian..................................................................................

32

xii

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Surat Penetapan Pembimbing ...............................................................

55

2.

Surat Permohonan Penelitian ...............................................................

57

3.

Surat Keterangan Penelitian .................................................................

58

4.

Data Pretest .........................................................................................

69

5.

DataPost test ........................................................................................

60

6.

Data Pretest Berdasarkan Rangking .....................................................

61

7.

Data Matching Hasil pretest .................................................................

62

8.

Data Hasil Pretest Eksperimen I dan Eksperimen 2 ..............................

63

9.

Data Hasil Posttest Eksperimen I dan Eksperimen 2 ............................

64

10.

Statistik Hasil Pretest Eksperimen I dan Eksperimen 2 ........................

65

11.

Statistik Hasil Post test Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 .....................

67

12.

Statistik Hasil Pretest dan Post test Eksperimen I ................................

69

13.

Statistik Hasil Pretest dan Post test Eksperimen 2 ................................

71

14.

Uji Normalitas Pretest Eksperimen 1......................................................

73

15.

Uji Normalitas Pretest Eksperimen 2......................................................

74

16.

Uji Normalitas Postest Eksperimen I......................................................

75

17.

Uji Normalitas Postest Eksperimen 2......................................................

76

18.

Uji Reabilitas Instrumen.........................................................................

77

19.

Tabel Uji t (t-test) ................................................................................

79

20.

Tabel Nilai Rho....................................................................................

80

21.

Program Latihan ..................................................................................

81

22.

Data Tim Penelitian .............................................................................

85

23.

Dokumentasi Penelitian .......................................................................

86

xiii

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1.

Kelebihan dan Kekurangan Tembakan Sisi Kiri Ring...........................

25

2.

Kelebihan dan Kekurangan Tembakan Sisi Kanan Ring .......................

25

3.

PersiapanPerhitungan Statistik .............................................................

39

4.

Skor Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen 2 ..........

42

5.

Skor Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Epksperimen 2 ......

43

6.

Uji Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 ............

44

7.

Uji Hasil Pre-Test dan Post-test Kelompok Eksperimen 1....................

45

8.

Uji Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen 2...................

45

9.

Uji Hasil Post-Test Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 ............................

46

10.

Tabel Interpretasi Nilai ........................................................................

77

11.

Tabel Uji T (T-Test) .............................................................................

79

12.

Tabel Nilai Rho....................................................................................

80

xiv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan olahraga bolabasket dunia saat ini sudah sedemikian maju
pesat, namun bila kita lihat prestasi bolabasket Indonesia, ternyata sampai
sekarang ini masih belum mencapai sasaran yang diinginkan. Hal ini dapat dilihat
dalam prestasi tim nasional Indonesia yang masih gagal untuk meraih medali
emas dalam pertandingan-pertandingan tingkat internasional.
Banyak faktor untuk meningkatkan prestasi bolabasket di Indonesia yang
perlu diperhatikan dan membutuhkan perhatian diberbagai sektor, diantaranya
kondisi fisik pemain, teknik, dan taktik atau strategi. Selain hal tersebut,
PERBASI sebagai induk organisasi bolabasket di Indonesia perlu memperhatikan
faktor pendukung lainnya diantaranya sarana dan prasarana, kompetisi yang
teratur, kualitas pelatih serta penelitian-penelitian ilmiah tentang bolabasket.
Syarat untuk dapat melakukan teknik dasar permainan bolabasket adalah
keseimbangan dan kecepatan. Penguasaan teknik dasar yang baik harus benarbenar dikuasai oleh seorang pemain bolabasket karena pencapaian prestasi tidak
hanya ditentukan oleh kondisi fisik saja akan tetapi lebih ditentukan oleh
kemampuan teknik bermain.
Olahraga bolabasket merupakan cabang olahraga yang dimainkan oleh dua
tim dengan 5 pemain tiap satu tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor)
dengan memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal
serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan passing (operan) tangan atau
1

2

mendribble (batting, pushing, atau tapping) beberapa kali di lantai tanpa
menyentuhnya dengan tangan secara bersamaan. Teknik dasar mencakup footwork
(gerakan kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan menangkap, dribble,
rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola dan bertahan. (Wissel,
2000:2).
Permainan bolabasket pemain dibolehkan pada posisi apapun, tetapi posisi
yang paling umum dalam bolabasket pada tim dengan 5 pemain adalah sebagai
point guard (best ball handler), pemain 2 sebagai shooting guard (best outsider),
pemain 3 sebagai small forward (versatile inside dan outside player), pemain 4
sebagai power forward

(strong rebounding forward), dan pemain 5 sebagai

pemain tengah (inside score, rebounder dan shoot blocker). (Wissel, 2000:2).
Gerakan yang efisien adalah gerakan-gerakan yang benar tanpa kehilangan
tenaga yang sia-sia. Misalnya pada gerakan mendorong sesuatu agar efisien maka
semua otot bekerja searah ke depan, tidak ada otot yang bergerak ke samping,
baik otot pada kaki, paha, badan , lengan dan tangannya, dengan demikian semua
gerakan efisien adalah gerakan yang mengeluarkan tenaga sedikit mungkin tapi
hasil kerjanya besar (Imam Sodikun, 1992:35).
Permainan bolabasket seorang pemain harus mengusai gerakan-gerakan
atau teknik-teknik dasar dengan baik. Teknik-teknik dasar permainan bolabasket
menurut Imam Sodikun adalah : 1) teknik melempar dan menangkap, 2) teknik
menggiring bola, 3) teknik menembak, 4) teknik gerakan berporos, 5) teknik lay
up shoot dan, 6) merayah (Imam Sodikun, 1992:48).

3

Teknik melempar merupakan unsur dasar, yaitu digunakan untuk
melakukan kerjasama dalam tim. Selama bermain selalu diperlukan unsur
melempar ini khususnya dalam menyusun serangan. Oleh karena itu teknik
melempar harus dipelajari dengan baik sehingga gerakannya benar dan dapat
ditingkatkan keterampilannya.
Menangkap bola juga unsur dasar yang selalu dipergunakan, sama
frekuensinya dengan melempar. Artinya setiap lemparan diikuti dengan tangkapan
yang diteruskan dengan penguasaan bola. Apabila tangkapan bola tidak benar
tentu bentuk permainannya tidak berjalan dengan baik.
Menggiring bola atau mendribble juga merupakan unsur dasar yang selalu
diperlukan dalam suatu pertandingan. Artinya jika pada suatu saat seorang pemain
tidak dapat melempar bola ke teman, maka ia dapat menggiring bola ke tujuan
tertentu misalnya mendekati basket atau membebaskan diri dari rebutan lawan.
Dengan melakukan dribble maka ia dapat bermain dengan baik pula.
Tujuan terakhir dari permainan bolabasket adalah memasukkan bola,
karena dengan terjadi masuknya bola ke dalam keranjang maka tim tersebut akan
mendapatkan angka (point). Oleh karena itu menembak merupakan teknik
terpenting dalam permainan bolabasket.
Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik operan, jadi
jika pemain menguasai teknik dasar operan (passing), maka pelaksanaan teknik
menembak bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dilakukan.
Disamping itu, tepat tidaknya mekanika gerakan dalam menembak akan
menetapkan pula baik dan buruknya tembakan (Imam Sodikun, 1992:59).

4

Melakukan tembakan dalam permainan bolabasket memerlukan gerakan
yang kompleks meliputi gerakan tungkai, tubuh, lengan dan gerakan lompatan
vertikal ke atas. Jauh dekatnya tembakan dipengaruhi oleh posisi pemain dari ring
dan jangkauan lengan pemain. Sehingga apabila jarak tembakan semakin jauh
maka pemain harus melakukan teknik menembak yang lebih kuat dan tepat.
Untuk melaksanakan tembakan tersebut dibutuhkan adanya singkronisasi antara
kaki, punggung, bahu, siku tembakan, kelenturan pergelangan dan jari tangan
(Wissel, 2000:47).
Teknik dasar menembak yang dipergunakan oleh para pemain antara lain :
1) tembakan dengan dua tangan di dada, 2) tembakan dengan dua tangan di atas
kepala, 3) tembakan dengan satu tangan, 4) tembakan lay up, 5) tembakan
didahului dengan menggiring bola dan langsung mengadakan tembakan lay up, 6)
tembakan loncat dengan satu tangan, 7) tembakan loncat dengan dua tangan, 8)
tembakan kaitan (hook shoot), 9) tembakan lain-lain gaya (Imam Sodikun,
1992:59).
Tembakan lapangan dapat dilakukan oleh setiap pemain dari posisi
manapun di dalam lapangan. Setiap pemain yang baik harus bisa menembak dari
posisi manapun. Hal inilah yang membedakan tembakan lapangan dengan
tembakan hukuman yang tempat menembaknya sudah ditentukan. Setiap
penembak diharuskan memasukkan bola sebanyak mungkin ke dalam keranjang
lawan untuk memperoleh kemenangan.
Penulis memilih judul ”Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Dari Sisi Kiri
Ring dan Sisi Kanan Ring Terhadap Hasil Tembakan Freethrow Dalam

5

Permaianan Bolabasket Pada Siswa Putri Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang
2011”, karena penulis berpendapat bahwa latihan tembakan hukuman atau
freethrow sangat penting untuk menciptakan bibit-bibit pemain yang handal
dalam permainan bolabasket. Penulis melakukan penelitian ini pada peserta
ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang, karena siswa tersebut
memiliki usia yang relatif sama dan rata-rata mempunyai teknik dasar bolabasket
yang baik dan berlatih secara rutin bersama dengan pelatih yang tetap, maka bisa
dilihat bahwa siswa peserta ekstrakurikuler memiliki kemampuan teknik bermain
bolabasket yang setara dengan peserta lainnya. Selain itu, tembakan yang
dilakukan dari sisi kiri dan sisi kanan ring, merupakan posisi yang berada pada
samping ring sehingga peluang bola untuk masuk ke dalam ring lebih banyak
dibandingkan dengan posisi tembakan lainnya.
Pemain basket dapat melakukan tembakan dengan baik maka akan
mendapatkan kemenangan di setiap pertandingan karena tembakan atau shooting
merupakan tujuan akhir dari permainan dan kunci sukses sebuah tim. Tanpa
teknik tembakan yang baik setiap tim tidak dapat mendapatkan kemenangan.
Tembakan hukuman merupakan kesempatan yang diberikan kepada
pemain untuk mencetak satu angka, penembak tidak dihalangi oleh lawan, dari
belakang garis tembakan bebas dan di dalam setengah lingkaran (PERBASI, 2008
:50). Oleh sebab itu latihan melakukan tembakan hukuman perlu diajarkan agar
pemain dapat melakukan tembakan dengan baik, karena tembakan hukuman
merupakan kesempatan bagi pemain untuk melakukan tembakan tanpa dihalanghalangi oleh pemain lawan.

6

Penulis mencoba memberikan latihan dengan metode latihan yang berbeda
yaitu dengan melakukan latihan tembakan hukuman dengan posisi tembakan yang
berbeda yaitu dari posisi kiri ring dan sisi kanan ring.
1.2 Permasalahan
Sesuai dengan uraian yang ada pada pemilihan judul, maka muncul
permasalahan yang menarik untuk diteliti dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut:
1.2.1 Apakah ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kiri ring terhadap
tembakan hukuman pada siswa putri ekstrakurikuler bolabasket SMA N 1
Bawang tahun 2011 ?
1.2.2 Apakah ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kanan ring terhadap
hasil tembakan hukuman atau freethrow dalam permainan bolabasket pada
siswa putri Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang tahun 2011?
1.2.3 Manakah yang lebih baik antara sisi kiri ring dan sisi kanan ring terhadap
hasil latihan tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa
putri ekstrakurikuler putra SMA Negeri 1 Bawang tahun 2011?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.3.1 Mengetahui pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kiri ring terhadap
tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri
ekstrakurikuler SMA N 1 Bawang tahun ajaran 2011.

7

1.3.2 Mengetahui pengaruh hasil latihan tembakan dari kanan ring terhadap
tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri
ekstrakurikuler SMA N 1 Bawang tahun ajaran 2011.
1.3.3 Mengetahui posisi tembakan sebelah manakah yang lebih baik antara
tembakan sisi kiri ring dan sisi kanan ring dalam melakukan latihan
tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri
Ekstrkurikuler SMA N 1 Bawang tahun 2011.

1.4 Penegasan Istilah
Menghindari salah penafsiran dalam memberi pengertian yang dimaksud
dalam judul skripsi, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang dianggap
penting, dengan demikian ada kesamaan pendapat dalam memberikan penafsiran
sehingga perlu adanya penegasan istilah yang meliputi :
1.4.1 Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang atau
benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Tim
penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:849). Pengaruh menurut
Poerwardarminta (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1984:731) dapat diartikan
sebagai “ daya yang ada atau timbul dari suatu benda, orang yang ikut membentuk
watak kepercayaan atau perbuatan seseorang”. Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1976:713) pengaruh adalah daya atau yang timbul
dari sesuatu atau orang, benda yang ada atau yang timbul dari sesuatu atau orang,
benda dan sebagainya, yang berkuasa atau berkekuatan gaib dan sebagainya.

8

Berdasarkan pendapat tentang pengaruh tersebut, maka pengaruh dalam
penelitian ini adalah sesuatu yang timbul dari bentuk latihan tembakan dari sisi
kanan ring dan sisi kiri ring pada saat melakukan tembakan hukuman satu angka
dalam permainan bolabasket, setelah melakukan program latihan.
1.4.2 Latihan
Latihan adalah suatu kegiatan mengulang-ulang gerakan yang benar
sampai memperoleh gerakan yang disebut terampil. (Imam Sodikun, 1992:45)
Latihan dalam penelitian ini dapat diartikan pada suatu proses belajar
untuk meningkatkan ketrampilan menembak yang dilakukan secara berulangulang agar dapat mencapai prestasi semaksimal mungkin.
1.4.3 Sisi kanan dan Sisi Kiri
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, sisi merupakan samping atau
tepi (2005:766). Kanan merupakan lawan dari kiri (2005:417). Dari pengertian di
atas, maka sisi kanan adalah bagian samping atau tepi yang merupakan lawan
dari kiri, sedangkan kiri, bagian samping atau tepi yang merupakan lawan dari
kanan dengan jarak tembakan 4,6 m dari sisi kanan ring dan sisi kiri ring. Sisi
kanan dan sisi kiri dalam hal ini adalah depan penembak pada saat melakukan
tembakan dari belakang garis keyhole.
1.4.4 Hasil
Hasil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:351) berarti sesuatu
yang didapat dari jerih payah, panen; pendapatan, perolehan, buah; akibat,
kesudahan; sewa tanah, pajak.

9

Pendapat tentang hasil di atas, hasil dalam penelitian ini adalah sesuatu
yang timbul dari langkah awal atau perbuatan awal dengan metode latihan
tembakan hukuman dengan sudut tembakan yang berbeda dalam permainan
bolabasket.
1.4.5 Permainan Bolabasket
Permainan bolabasket adalah permainan beregu yang dimainkan oleh 2 tim
yang masing- masing tim terdiri dari 5 orang pemain (Wissel, 2000:2). Tiap regu
berusaha untuk memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan.
Permainan bolabasket dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan
pemain dalam melakukan tembakan hukuman dengan sudut tembakan

yang

berbeda.
1.4.6 Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang
Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang merupakan pemain yang ada di
kabupaten Banjarnegara yang sedang di bina prestasinya dalam bidang olahraga,
khususnya permainan bolabasket.

1.5 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dapat diambil beberapa manfaat :
1.5.1 Diharapkan dapat dijadikan bahan perbandingan bagi pelatih, guru dan
pembina olahraga dalam menentukan metode atau cara latihan dalam
melakukan tembakan hukuman dengan menentukan posisi yang berbeda.

10

1.5.2 Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif
dalam pemilihan latihan tembakan hukuman yang dilakukan dari posisi
yang berbeda.
1.5.3 Sebagai

masukan

untuk

mengembangkan

pembianaan ekstrakurikuler SMA N 1 Bawang.

dan

kemajuan

dalam

11

BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Permainan Bolabasket
Olahraga bolabasket merupakan cabang olahraga yang dimainkan oleh dua
tim dengan 5 pemain tiap satu tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor)
dengan memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal
serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan passing (operan) tangan atau
mendribble (batting, pushing, atau tapping) beberapa kali di lantai tanpa
menyentuhnya dengan tangan secara bersamaan. Teknik dasar mencakup footwork
(gerakan kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan menangkap, dribble,
rebound,

bergerak

dengan

bola,

bergerak

tanpa

bola

dan

bertahan.

(Wissel,2000:2).
Menurut Imam Sodikun (1992, 8), Bolabasket merupakan olahraga
permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh
dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (di tempat atau sambil
berjalan) dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket (keranjang) lawan.
Permainan dilakukan dua regu masing-masing terdiri dari 5 pemain setiap regu
berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan dan menjaga (mencegah)
keranjangnya sendiri kemasukan sedikit mungkin. Lapangan terdiri dari tanah
atau lantai semen atau lantai papan, dibatasi oleh garis yang berbentuk empat
persegi panjang berukuran 28 x 15 meter.

11

12

Permainan bolabasket pemain dibolehkan pada posisi apapun, tetapi posisi
yang paling umum dalam bolabasket pada tim dengan 5 pemain adalah sebagai
point guard(best ball handler), pemain 2 sebagai shooting guard (best outsider),
pemain 3 sebagai small forward (versatile inside dan outside player), pemain 4
sebagai power forward

(strong rebounding forward), dan pemain 5 sebagai

pemain tengah (inside score, rebounder dan shoot blocker). (Wissel, 2000:2).
2.1.2 Teknik Dasar Permainan Bolabasket
Teknik dasar merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam
pencapaian suatu prestasi. Karena pemahaman teknik dasar yang baik,
dimungkinkan pemain dapat menampilkan suatu permainan yang bermutu
sehingga dapat menjadi suatu permainan yang bermutu sehingga dapat menjadi
suatu tontonan atau hiburan yang menarik. Teknik dasar yang baik juga
memudahkan pemain dalam menerima instruksi dari pelatih.
“Permainan bolabasket sendiri terdiri dari suatu gabungan beberapa
gerakan yang kompleks” (Imam Sodikun, 1992:35). Hal ini berarti gerakannya
terdiri dari gabungan unsur gerak yang terkoordinasi dengan baik. Oleh karena itu
penguasaan gerak yang baik harus dilakukan sehingga dapat bermain dengan baik.
Sehingga penguasaan terhadap teknik dasar dalam permainan bolabasket harus
didahulukan. Jadi setiap unsur gerak dapat dikuasai, maka pemain akan dapat
dengan mudah mengkombinasikan gerakannya dan dapat mengembangkannya
dalam berbagai macam gerakan.
Setiap pemain basket dituntut untuk dapat melakukan setiap unsur gerak
yang terangkum dalam berbagai tehnik dasar yang benar. Jika setiap unsur gerak

13

dapat dikuasai, maka setiap pemain akan mudah mengkombinasikan dan
mengembangkan berbagai macam gerakan.
Permaianan bolabasket, untuk mendapatkan gerakan efektif dan efisien
ini perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik dasar
mencakup footwork (gerakan kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan
menangkap, dribble, rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola dan
bertahan. (Wissel, 2000:2).
Permainan bolabasket seorang pemain harus mengusai gerakan-gerakan
atau teknik-teknik dasar dengan baik. Teknik-teknik dasar permainan bolabasket
menurut Imam Sodikun adalah :
Teknik dasar yang digunakan oleh pemain antara lain:
1) Teknik melempar dan menangkap,
2) Teknik menggiring bola,
3) Teknik menembak,
4) Teknik gerakan berporos,
5) Teknik lay up shoot dan ,
6) Merayah bola (Imam Sodikun, 1992:48).
Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik operan, jadi
jika pemain menguasai teknik dasar operan (passing), maka pelaksanaan teknik
menembak bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dilakukan.
Disamping itu, tepat tidaknya mekanika gerakan dalam menembak akan
menetapkan pula baik dan buruknya tembakan (Imam Sodikun, 1992:59).

14

Teknik dasar menembak yang dipergunakan oleh para pemain antara lain :
1. Tembakan dengan dua tangan di dada
2. Tembakan dengan dua tangan di atas kepala
3. Tembakan dengan satu tangan
4. Tembakan lay up
5.

Tembakan didahului dengan menggiring bola dan langsung mengadakan
tembakan lay up

6. Tembakan loncat dengan satu tangan
7. Tembakan loncat dengan dua tangan
8. Tembakan kaitan (hook shoot)
9. Tembakan lain-lain gaya (Imam Sodikun, 1992:59).
Teknik melempar merupakan unsur dasar, yaitu digunakan untuk
melakukan kerjasama dalam tim. Selama bermain selalu diperlukan unsur
melempar ini khususnya dalam menyusun serangan. Oleh karena itu teknik
melempar harus dipelajari dengan baik sehingga gerakannya benar dan dapat
ditingkatkan keterampilannya.
Menggiring bola atau mendribble juga merupakan unsur dasar yang
selalu diperlukan dalam suatu pertandingan. Artinya jika pada suatu saat seorang
pemain tidak dapat melempar bola ke teman, maka ia dapat menggiring bola ke
tujuan tertentu misalnya mendekati basket atau membebaskan diri dari rebutan
lawan. Dengan melakukan dribble maka ia dapat bermain dengan baik pula.
Tujuan terakhir dari permainan bolabasket adalah memasukkan bola,
karena dengan terjadi masuknya bola ke dalam keranjang maka tim tersebut akan

15

mendapatkan angka (point). Oleh karena itu menembak merupakan teknik
terpenting dalam permainan bolabasket.
Menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain. Keberhasilan suatu
regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilannya dalam menembak.
Untuk dapat berhasil dalam tembakan perlu di lakukan teknik-teknik yang betul
(Imam Sodikun, 1992:59).
2.1.3 Tembakan dalam Permainan Bolabasket
Menembak atau shooting dalam permainan bolabasket adalah satu teknik
memasukkan bola ke dalam ring lawan. Dalam bolabasket teknik ini sangat
penting untuk mencetak angka dan menentukan kemenangan dalam pertandingan,
sebab kemenangan dapat

ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ring

basket. Setiap tim yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat
melakukan tembakan, oleh karena itu unsur tembakan ini merupakan teknik dasar
yang harus dipelajari dengan baik dan benar serta ditingkatkan keterampilannya
dengan latihan. Hal ini didukung oleh pendapat Wissel yang mengatakan bahwa
“Teknik dasar seperti operan, dribbling, bertahan, rebounding mungkin mengantar
anda memperoleh peluang besar membuat skor, tetapi tetap saja anda harus
melakukan tembakan” (2000:43).
Apabila dalam suatu pertandingan seorang pemain kurang menguasai
teknik dasar permainan tetapi dalam penguasaan teknik tembakannya sangat baik,
maka dalam pertandingan sesungguhnya pemain tersebut merupakan ancaman
bagi lawan. Karena setiap saat ia akan menghasilkan angka. Seperti yang telah
dikemukakan oleh Imam Sodikun bahwa “Tembakan merupakan sasaran akhir

16

setiap bermain. Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh
keberhasilan dalam tembakan” (Imam Sodikun, 1992:59). Maka hal ini perlu
diperhatikan bagi para pemain dan pelatih.
Menguasai teknik menembak dengan baik diperlukan latihan yang teratur
secara terus-menerus, latihan juga harus dilakukan untuk semua jenis tembakan
yang lainnya, pada pelaksanaannya tembakan pemain dibiasakan melakukan
dengan posisi yang berbeda-beda, sehingga pemain akan terbiasa dalam
melakukan tembakan dalam permainan.
Berikut ini adalah contoh gambar teknik tembakan hukuman satu angka.

Gambar 1
Teknik Dasar Tembakan
(Danny Kosasih, 2008:47)
Keterangan :
1. Mata melihat target/ring
2. Kaki rentang selebar bahu
3. Jari kaki lurus ke depan
4. Lutut dilenturkan
5. Bahu dirilekskan
6. Tangan yang tidak menembak berada di samping bola
7. Tangan yang menembak di belakang bola
8. Jari-jari rileks
9. Siku masuk ke dalam

17

10. Bola di antara telinga dan bahu. (Danny Kosasih, 2008:47).
2.1.4 Teknik Dasar Tembakan Satu Tangan Dari Atas Kepala
Shooting atau menembak bola adalah mengarahkan bola ke dalam ring
atau keranjang bola yang berada di atas ring untuk mendapatkan nilai.
Teknik dasar tembakan satu tangan dari atas kepala adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2
Gambar 2
Teknik Tembakan Satu Tangan dari Atas Kepala
(Danny Kosasih, 2008:49)

Keterangan :
1. Pegangan awal sesuai degan teknik memegang bola.
2. Angkat bola sampai ke depan atas dahi dengan posisi tangan kanan
menghadap ke depan dan siku masih ditekuk serta jari-jari terbuka mengenai
bola. Tangan kiri tetap menempel pada bola tetapi hanya menahan agar bola
tidak jatuh dan telapak tangan menghadap ke belakang.
3. Arahkan bola tepat sasaran atau target untuk siap dilemparkan.
4. Bersamaan dengan itu tangan kiri segera turun lewat depan dada.
5. Arah lambung bola dengan sudut kurang lebih 70% dan diharapkan bola
langsung ke ring basket.
6. Follow throw. (Danny Kosasih, 2008:49).

18

Kenyataannya sekarang ini, tembakan satu tangan lebih banyak digunakan
dalam permainan bolabasket karena keefektifan gerakannya dapat menjamin
ketepatan dari tembakan yang dilakukan. Untuk hasil terbaik pada saat melakukan
tembakan hukuman, sebaiknya menggunakan satu tangan dari atas kepala.
2.1.5 Pengertian Tembakan Hukuman
Menurut peraturan PERBASI (2008:50), menyatakan bahwa tembakan
hukuman diberikan kepada regu lawan dan diikuti dengan penguasaan bola.
Jumlah tembakan hukuman yang diperoleh regu lawan adalah sebagai berikut :
a)

Jika kesalahan dilakukan kepada pemain yang tidak dalam keadaan
menembak, maka akan diberikan dua tembakan hukuman.

b) Jika kesalahan dilakukan pada pemain yang dalam posisi menembak dan bola
masuk, maka satu tembakan hukuman akan diberikan.
c)

Jika kesalahan dinyatakan saat pemain melakukan tembakan lapangan dan
bola tidak masuk, maka dua atau tiga tembakan hukuman akan diberikan
sesuai tempat dimana dia berusaha melakukan tembakan lapangan.
Teknik dasar tembakan hukuman adalah sebagai berikut :

Gambar 3
Teknik Tembakan Hukuman
( Danny Kosasih, 2008:51)

19

Keterangan
a) :follow throw
b) : pelepasan bola
c) : tembakan bola ke arah ring
d) : akurasi bola ke arah ring
e) : persiapan tembakan kaki ditekuk
f) : pegangan awal sebelum menembak. ( Danny Kosasih, 2008:51)

2.1.6 Latihan
Latihan menurut Imam Sodikun, (1992:45) adalah suatu kegiatan
mengulang-ulang gerakan yang benar sampai memperoleh gerakan yang disebut
terampil. Latihan dapat meningkatkan kondisi tubuh seorang atlet, karena dengan
melakukan latihan secara rutin maka atlet tersebut akan merasa terbiasa dan
kondisi badannya akan merasa segar.
2.1.8 Tujuan Latihan
Tujuan utama dari latihan adalah untuk membantu atlet meningkatkan
ketrampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal tersebut
ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama yaitu :
1) Latihan fisik, 2) Latihan teknik, 3) Latihan taktik, dan 4) Latihan mental.
Keempat aspek tersebut diatas harus dilatih dan diajarkan secara serempak.
Seorang pelatih hendaknya memperhatikan aspek psikologis terhadap atletnya
karena merupakan hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan pada waktu
melatih.
Faktor kondisi fisik juga dapat mempengaruhi dalam waktu berlatih.
Faktor kondisi fisik itu meliputi : kekuatan, daya tahan, kecepatan, daya lentur,
daya otot, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan reaksi. (M.Sajoto,
1995:8)

20

a. Kekuatan
Kekuatan

adalah

komponen

kondisi

fisik

seseorang

tentang

kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu
bekerja.
b. Daya tahan
Daya tahan dibagi menjadi dua, daya tahan umum yaitu kemampuan
seseorang dalam mempergunakan sistem jantung. Daya tahan otot yaitu
kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara
terus-menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.
c. Daya otot
Kemampuan seseorang untuk memepergunakan kekeutan maksimum
yang dikerahkan dalam waktu yang sependek pendeknya.
d. Kecepatan
Kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan
dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
e. Daya lentur
Efektivitas dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan
penguluran tubuh yang luas.
f. Kelincahan
Kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu.
g. Koordinasi
Kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan
yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif.

21

h. Keseimbanagan
Kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot.
i. Ketepatan
Seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap sasaran.
j. Reaksi
Kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam
menanggapi rangsangan yang yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau feeling
lainnya.
Uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam melakukan tembakan
hukuman dalam permainan bolabasket tidak lepas dari peranan kondisi fisik.
Dalam kondisi fisik tersebut biasanya dilatih sebelum latihan teknik atau latihan
inti.
2.1.9 Metode Latihan
Salah satu teknik dasar dalam permainan bolabasket adalah menembak
atau shooting sangat penting diberikan, karena merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan permainan bolabasket.
Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik operan,
jadi jika pemain menguasai teknik dasar teknik operan (passing), maka
pelaksanaan teknik menembak bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat
dilakukan. Di samping itu, tepat atau tidaknya mekanika gerakan dalam
menembak akan menetapkan pula baik buruknya tembakan (Imam Sodikun 1992:
59).

22

Tembakan lapangan dapat dilakukan oleh setiap pemain dari posisi
manapun di dalam lapangan. Setiap pemain yang baik harus bisa menembak dari
posisi manapun. Hal inilah yang membedakan tembakan lapangan dengan
tembakan hukuman yang tempat menembaknya sudah ditentukan. Setiap
penembak diharuskan memasukkan bola sebanyak mungkin ke dalam keranjang
lawan untuk memperoleh kemenangan.
Langkah yang paling penting sebelum menembak mengawali freethrow
bagaimanapun juga menghilangkan semua gangguan pada pikiran, pusatkan
perhatian pada ring. Konsentrasikan pada tembakan yang pernah berhasil dan
biarkan tembakan yang gagal atau apa saja yang mungkin anda lakukan dengan
salah.
Menguasai teknik menembak dengan baik diperlukan latihan yang teratur
secara terus-menerus, latihan juga harus dilakukan untuk semua jenis tembakan
yang lainnya, pada pelaksanaannya tembakan pemain dibiasakan melakukan
dengan posisi yang berbeda-beda, sehingga pemain akan terbiasa dalam
melakukan tembakan dalam permainan.
Freethrow memiliki posisi yang sama dengan set shot. Penempatan berat
badan pada kaki tumpuan adalah sangat penting supaya keseimbangan tubuh
benar-benar

kokoh.

Sesaat

sebelum

melepas

bola,

pemain

disarankan

menghentikan gerakan sebentar untuk fokus pada ring. Tariklah nafas panjang
yang dalam saat akan melakukan freethrow untuk membantu konsentrasi.

23

2.1.10 Kerangka Berfikir
Permainan bolabasket untuk mendapatkan point atau angka salah satu
caranya adalah dengan latihan tembakan secara bervariasi atau latihan tembakan
dari sisi kanan penembak dan sisi kiri penembak.
Latihan tersebut meliputi :
2.1.10.1 Analisis latihan tembakan bebas satu tangan dari belakang garis
tembakan hukuman.
Tembakan hukuman adalah tembakan hadiah yang diberikan kepada
seorang pemain untuk mencetak satu angka. Latihan tembakan hukuman ini
dilakukan dibelakang garis freethrow. Tujuan latihan ini yaitu melatih tembakan
hukuman agar mendapatkan titik akurasi tembakan yang tepat. Dan membiasakan
seberapa dorongan yang harus diberikan bola agar tepat sasaran, serta melatih
konsentrasi pemain pada saat melakukan tembakan hukuman. Imam Sodikun
(1992:90),
Bentuk latihan tembakan hukuman dari belakang garis tembakan
hukuman.

trainee

trainer

Gambar 4
Skema latihan tembakan hukuman

24

Keterangan :
Tembakan dilakukan di belakang garis freethrow.
2.1.10.2 Analisis latihan tembakan bebas satu tangan dari atas kepala dari sisi
kiri ring dan sisi kanan ring.
Latihan tembakan ini merupakan suatu bentuk modifikasi latihan dengan
dari sisi yang bebeda. Dalam hal ini latihan tembakan dilakukan dari sisi kiri ring
dan sisi kanan ring. Karena dengan posisi tembakan yang berbeda dalam
melakukan tembakan akan memberikan variasi latihan bagi pemain khususnya
dalam latihan tembakan hukuman freethrow.
Menguasai teknik tembakan dengan baik diperlukan latihan yang teratur
secara terus-menerus, pada pelaksanaannya tembakan pemain dibiasakan
melakukan dengan posisi yang berbeda-beda, sehingga pemain akan terbiasa
dalam melakukan tembakan dalam permainan.
Menurut Imam Sodikun (1992:127), modifikasi tes tembakan bebas pada
pelaksanaan latihan dilakukan dari sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan. Tujuan
latihan ini pada intinya untuk melatih pemain agar dapat menentukan ketepatan
tembakan dari posisi yang berbeda, melatih konsentrasi pada saat melakukan
tembakan, dan yang lebih penting yaitu melatih akurasi tembakan pemain dari sisi
sebelah kanan ring dan kiri ring tanpa adanya pantulan dari papan pantul.
Bentuk latihan tembakan hukuman dari sisi sebelah kiri dan kanan ring.

25

Tester

A

B

Gambar 5
Skema latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring
dan sisi kanan ring

Keterangan :
1.

A : sisi kiri ring

2.

B : sisi kanan ring

Tabel 1
Kelebihan dan kekurangan tembakan dari sisi kiri ring :
Kelebihan
1.

Dapat melatih ketepatan dalam 1. Sudut tembakan lebih sedikit.
memasukkan bola ke dalam ring.

2.

Kekurangan

Latihan yang dilakukan dari sisi
kiri ring lebih dekat dengan papan

26

pantul.
3.

Dari sisi kiri ring lebih efektif
memasukan bola ke dalam ring
karena lebih terbiasa dan lebih
luwes.

Tabel 2
Kelebihan dan kekurangan tembakan dari sisi kanan ring
Kelebihan
1.

Sudut tembakan besar.

Kekurangan
1. Tangan lebih jauh dari papan.
2. Ketepatan dalam memasukan bola
ke dalam ring lebih susah.

2.1 Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah keberadaannya dan masih
perlu dibuktikan kebenarannya (Sutrisno Hadi, 2000:210). Berdasarkan kajian
teoritis tersebut di atas dapat diajukan beberapa hipotesis :
2.1.1 Ada pengaruh yang signifikan latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring
terhadap peningkatan hasil tembakan hukuman dalam permainan
bolabasket.

27

2.1.2 Ada pengaruh yang signifikan latihan tembakan hukuman dari sisi kanan
ring terhadap peningkatan hasil tembakan hukuman dalam permainan
bolabasket.
2.1.3 Latihan tembakan dari sisi kiri ring lebih baik daripada latihan tembakan
dari sisi kanan ring dalam permainan bolabasket.

28

BAB III
METODE PENELITIAN

Hal yang paling terpenting dalam penelitian adalah metode penelitian. Baik
buruknya atau berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggung
jawaban

metode

penelitian,

maka

diharapkan

dalam

penggunaan

metodemetodologi harus tepat dan mengarah pada tujuan yang diharapkan.

3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan penulis adalah metode eksperimen yaitu metode yang
menggunakan suatu gejala yang disebut percobaan atau latihan. Sedangkan
kegiatan dalam penelitian ini meliputi tes awal (pre test), pemberian perlakuan,
dan tes akhir (post test).
Proses pelaksanakan kegiatan eksperimen ini menggunakan matched by subject
dengan yang selanjutnya disebut pola M-S. Subject matching sudah tentu
sekaligus berarti juga group matching. Pada hakekatnya subject matching adalah
Eksperimen yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
yang sudah disamakan subyek demi subyek sebelum eksperimen di jalankan.
Persamaannya adalah satu variabel atau lebih yang telah diketahui mempunyai
pengaruh terhadap

hasil eksperimen,

dieksperimenkan. (Sutrisno Hadi, 2000:227)

28

yaitu

variabel atau

f

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN TEMBAKAN JARAK BERTAHAP DAN BERPINDAH TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS SATU TANGAN DARI ATAS KEPALA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG

2 8 62

PENGARUH LATIHAN TEMBAKAN JARAK BERTAHAP DAN BERPINDAH TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS SATU TANGAN DARI ATAS KEPALA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG

0 4 62

PENGARUH LATIHAN TEMBAKAN LAY UP DARI SISI KANAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN BERTAHAP DAN TIDAK BERTAHAP TERHADAP HASIL TEMBAKAN LAY UP PADA PESERTA PUTRA KLUB BOLABASKET EXITON KU 15 BANJARNEGARA

1 10 108

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP HASIL TEMBAKAN LAY UP BOLABASKET

0 4 107

UPAYA MENINGKATKAN HASIL TEMBAKAN BEBAS MELALUI LATIHAN TEMBAKAN BEBAS SATU TANGAN DARI ATAS KEPALA JARAK BERTAHAP PADA SISWA EKSTRAKURIKULER DI SMA SWASTA ISLAM ANNIZAM MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 22

PENGARUH MODIFIKASI BENTUK DAN UKURAN RING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA MI MIFTAHULFALAH.

0 2 38

PERBANDINGAN JUMP SERVE DARI SISI KANAN, TENGAH, DAN SISI KIRI TERHADAP HASIL SERVE PADA ATLET BOLA VOLI SENIOR ALKO BANDUNG.

2 6 35

PENGARUH LATIHAN AUTOGENIC RELAXATION TERHADAP HASIL TEMBAKAN 7 METER PADA PERMAINAN BOLA TANGAN.

0 0 32

Perbandingan Kemampuan Lay-up shoot Sisi Kanan dan Lay-up shoot Sisi Kiri Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bolabasket SMA Negeri 3 Yogyakarta Tahun 2015/2016.

0 4 84

PERBEDAAN KEMAMPUAN BANK SET SHOOT DARI SISI KANAN DAN KIRI PADA TIM BOLABASKET PUTRI SMP NEGERI SE – KECAMATAN PUNDONG.

0 0 86