PERBANDINGAN JUMP SERVE DARI SISI KANAN, TENGAH, DAN SISI KIRI TERHADAP HASIL SERVE PADA ATLET BOLA VOLI SENIOR ALKO BANDUNG.
Charlingga, 2013
PERBANDINGAN JUMP SERVE DARI SISI KANAN, TENGAH, DAN SISI KIRI TERHADAP HASIL SERVE PADA ATLET BOLA VOLI
SENIOR ALKO BANDUNG
(Studi Deskriptif pada Atlet Senior Putra Bola Voli ALKO Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh :
Charlingga
0800202
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
(2)
LEMBAR PENGESAHAN (UJIAN SIDANG)
Nama : CHARLINGGA NIM : 0800202
Judul : PERBANDINGAN JUMP SERVE DARI SISI KANAN, TENGAH, DAN SISI KIRI TERHADAP HASIL SERVE PADA ATLET BOLA VOLI SENIOR ALKO BANDUNG (Studi Deskriptif pada Atlet Senior Putra Bola Voli ALKO
Bandung)
Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I,
Dr. R. Boyke Mulyana NIP. 196210231989031001
Pembimbing II,
Drs. Basiran, M.Pd NIP. 195611281986031004
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Dr. R. Boyke Mulyana NIP. 196210231989031001
(3)
Charlingga, 2013
PERBANDINGAN JUMP SERVE DARI SISI KANAN, TENGAH, DAN SISI KIRI TERHADAP HASIL SERVE PADA ATLET BOLA VOLI
SENIOR ALKO BANDUNG
(Studi Deskriptif pada Atlet Senior Putra Bola Voli ALKO Bandung)
Oleh
Charlingga
Sebuah skripsi yang Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
©
Charlingga
2013 Universitas Pendidikan IndonesiaAgustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(4)
ABSTRAK
PERBANDINGAN JUMP SERVE DARI SISI KANAN, TENGAH, DAN SISI KIRI TERHADAP HASIL SERVE PADA ATLET BOLA VOLI SENIOR
ALKO BANDUNG
Dosen Pembimbing : Dr. R. Boyke Mulyana Drs. Basiran, M.Pd
Charlingga 0800202
Sekripsi ini dilatarbelakangi pentingnya teknik serve dalam permainan bola voli, oleh karena teknik serve dapat memberikan pengaruh untuk mmemperoleh angka dalam permainan bola voli. Berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan teknik serve dalam permainan bola voli dapat dilakukan dengan menggunakan teknik jump serve. Adanya system scoring rally point, maka sifat atau peranan teknik serve yaitu jump serve pada sisi kanan, tengah dan sisi kiri hampir sama mematikan permainan lawan dan menyulitkan lawan untuk mengembalikan bola pada pemain yang berperan sebagai pengumpan, sedangkan yang membedakannya adalah pada posisi-posisi tertentu dimana seorang jumper melakukan serve. Permasalahan yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan antara jump serve dari sisi kanan, tengah, dan dari sisi kiri terhadap hasil serve pada atlet bola voli senior ALKO Bandung?. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui posisi manakah yang lebih efektif antara teknik jump serve dari sisi kanan, tengah, dan dari sisi kiri terhadap hasil serve atlet bola voli senior ALKO Bandung. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan yaitu terdapat perbedaan efektifitas teknik jump serve antara sisi kanan, tengah dan sisi kiri terhadap hasil serve pada atlet bola voli senior putra ALKO Bandung.Penelitian ini menggunakan metode ex post facto. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara acak, dengan jumlah sampel 10 orang atlet bola voli senior putra ALKO Bandung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
serve pada cabang olahraga bola voli.
Hasil pengolahan dan analisis data penelitian ini kesimpulanya adalah teknik
jump serve dari sisi kanan, tengah dan sisi kiri memiliki kualitas yang sama dan tidak
(5)
Charlingga, 2013
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK………
KATA PENGANTAR………. UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI ………... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR……….. DAFTAR LAMPIRAN………...
i ii iii v ix x xi BAB I BAB II PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………
B. Rumusan Masalah……….
C. Tujuan Penelitian………..
D. Manfaat Penelitian………
E. Anggapan Dasar………...
F. Penjelasan Istilah……….. TINJAUAN TEORETIS, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Olahraga Bola Voli………. B. Teknik Dasar Bola Voli……….. C. Macam macam Servis Dalam BolaVoli……….
1. Servis Bawah………....
2. Servis Atas………
3. Change-up Seervice……….
1 5 5 6 6 8 10 12 13 14 14 15
(6)
BAB III
BAB IV
4. Jumping Service………
D. Analisis Gerak Teknik Jump Serve………
1. Sikap Awal Servis………
a). Analisis Gerak Awal Jump Serve………...
b). Sikap Pelaksanaan Jump Serve………..
c). Sikap Akhir Jump Serve………
E. Konsep Ketepatan………….………...
F. Anggapan Dasar Penelitian……….... G. Hipotesis... PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian………..
B. Populasi dan Sampel Penelitian………...
1. Populasi………..
2. Sampel………
C. Desain Penelitian………
D. Intrumen Penelitian………
E. Lokasi dan Pelaksanaan Pengumpulan Data……….
F. Teknik dan Analisis Data………... PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data...
B. Uji Persyaratan…….………..
1. Hasil Uji Rata-rata dan Simpangan Baku ……… 2. Uji Normalitas Lilliefors………...
15 20 20 20 21 27 27 28 30 31 32 32 33 34 36 38 39 42 42 42 43
(7)
Charlingga, 2013
BAB V
3. Uji Homogenitas Kesamaan Dua Varians... 4. Uji Kesamaan Beberapa Rata-rata dengan Pendekatan
Analisis Varians (ANAVA)...
C. Diskusi Penemuan……….
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……….
B. Saran………
DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
44
45 50
53 53
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 4.1. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Ketiga Variabel ... 42 4.2. Hasil Pengujian Normalitas dan Lilliefors Ketiga Variabel ... 43 4.3. Hasil Pengujian Homogenitas (Kesamaan Dua Varians)………….. 44 4.4. Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Beberapa Rata-rata dengan
Pendekatan Analisis Varians (ANAVA)... 45 4.5.Hasil Presentase Jump Serve Sisi Kanan di Gambarkan dengan
Menggunakan Grafik……… 47
4.6. Hasil Presentase Jump Serve Tengah di Gambarkan dengan
Menggunakan Grafik……… 48
4.7. Hasil Presentase Jump Serve Tengah di Gambarkan dengan
(9)
Charlingga, 2013
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN
Gambar Halaman
2.1. Lapangan Permainan Bola Voli ... 12
2.2. Sikap Awal Melakukan Jump Serve ... 18
2.3. Sikap Pelaksanaan Melakukan Jump Serve ... 19
2.4. Rangkaian Gerak Jump Serve ... 20
2.5. Analisis Gerak Jump Serve ... 22
2.6. Contoh Gambar Momen Inertia Pada Lempengan Besi ... 23
2.7. Gaya Melalui Titik Berat ... 25
2.8. Impac Pada Jump Serve ... 26
3.3. Lapangan Untuk Tes Jump Serve ... 38
Bagan 3.1. Desain Penelitian ... 35
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Hasil Tes Serve dari Sisi Kanan ... 57
2. Data Hasil Tes Serve dari Tengah ... 58
3. Data Hasil Tes Serve dari Sisi Kiri ... 59
4. Mencari Rata-rata, Simpangan Baku dan Variansi Jump Serve Sisi Kanan ... 60
5. Mencari Rata-rata, Simpangan Baku dan Variansi Jump Serve Tengah ... 61
6. Mencari Rata-rata, Simpangan Baku dan Variansi Jump Serve Sisi Kiri... 62
7. Uji Normalitas Lilliefors Tes Serve Sisi Kanan ... 63
8. Uji Normalitas Lilliefors Tes Serve Tengah ... 64
9. Uji Normalitas Lilliefors Tes Serve Sisi Kiri ... 65
10. Uji Kesamaan Beberapa Varians... 66
11. Uji Kesamaan Beberapa Rata-rata dengan Menggunakan Pendekatan Analisis Varians (ANAVA) ... 68
12. Daftar Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 71
13. Luas di Bawah Lengkungan Normal Standar dari 0 ke z ... 72
14. Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 73
15. Profil Pelatih Bola Voli Senior Putra ALKO Bandung ... 76
(11)
Charlingga, 2013
17. Dokumentasi Penelitian ... 82
23. Surat Keputusan penelitian ... 85
24. Surat Keterangan ... 89
25. Surat Keputusan ... 90
(12)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada tahun 1895, William C. Morgan, seorang direktur YMCA di Holyke, Massachusetts, menemukan sebuah permainan yang bernama mintonette. Permainan aslinya dahulu menggunakan bola yang ukuranya lebih kecil dari bola basket. Peraturan awalnya membebaskan berapa pun jumlah pemain dalam satu tim. Pada tahun 1896 nama permainan ini di buat oleh Alfred T. Halstead, yang setelah menyaksikan permainan ini, menganggap bahwa bola voli lebih sesuai menjadi nama permainan ini mengingat ciri permainan ini yang dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh tanah (volleying).
Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh 2 regu dan masing-masing regu terdiri dari 6 orang. Permainan ini adalah kontak tidak langsung, sebab masing-masing regu bermain dalam lapangan sendiri dan dibatasi oleh jaring atau net. Prinsip bermain bola voli adalah memainkan bola dengan memvoli dan berusaha menjatuhkannya ke dalam lapangan permainan lawan dengan cara menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring dan mempertahankannya agar bola tidak jatuh dilapangan sendiri. Hal ini seperti yang dijelaskan Irsyada (2000:13).
Pada awalnya ide dasar permainan bola voli itu adalah memasukan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memanangkan permainan dengan mematikan bola itu didaerah lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum bola jatuh atau sebelum bola menyentuh lantai.
Ada juga yang perlu diperhatikan dalam permainan bola voli yaitu harus memiliki senjata-senjata yang ampuh untuk mematikan dalam permainan bola
(13)
2
Charlingga, 2013
voli, terutama mental setiap pemain pasti punya karakter masing-masing diantaranya mempunyai prinsip bermain dalam bola voli.
Adapun mengenai prinsip bermain bola voli yang lain Yudiana dan Subroto
(2010:36) menjelaskan bahwa “Prinsip bermain bola voli adalah menjaga bola
jangan sampai jatuh di lapangan sendiri dan brusaha menjatuhkan bola dilapangan
lawan atau mematikan bola dipihak lawan”.
Permainan bola voli telah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh Masyarakat Indonesia, bahkan dunia Internasional. Permainan bola voli ini adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak sampai orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, serta masyarakat kota sampai masyarakat pedesaan.
Penguasaan teknik dasar yang baik merupakan salah satu faktor penentu dalam mencapai puncak prestasi seorang atlet seperti yang dijelaskan Harsono
(1988:100) bahwa “Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan adalah penting oleh karena akan menentukan gerak keseluruhan”. Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet dalam permainan bola voli yaitu Servis, Pass, Spike, dan Blok. Atlet harus didasari dengan teknik, ketika atlet bola voli tidak menguasai teknik dasar tidak akan berprestasi, karena modal utama pemain bola voli ialah teknik dasar yang baik. Lebih lanjut Beutelstahl (2011:8) menyatakan
“teknik dasar permainan bolla voli terdiri dari Servis, Dig, Attack, Volley, Blok, Defence”.
Permainan bola voli mempunyai berbagai teknik dasar yang merupakan salah satu unsur dominan untuk menentukan menang kalahnya suatu regu dalam suatu pertandingan, salah satu teknik dalam permainan bola voli adalah servis. Pada mulanya dalam permainan bola voli, servis hanya sebagai awal dimulainya suatu permainan, namun perkembangannya sekarang ini servis bukan lagi sebagai pukulan pertama melainkan servis juga sebagai serangan pertama yang sangat penting untuk memperoleh angka sebagai bagian dari kemenangan yang harus diraih. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Yudiana dan Subroto (2010:52)
(14)
3
bahwa “Pada awalnya servis hanya merupakan penyajian bola pertama untuk
mengawali permainan. Dalam perkembanganya bola voli modern, servis
merupakan serangan pertama untuk memperoleh angka”.
Peranan servis dalam bola voli sangat menentukan permainan, bila servis dilakuan dengan tepat kesasaran yang kosong atau diarahkan ke pemain yang kurang baik dalam menerima sevis akan menyulitkan lawan. Permainan bola voli membutuhkan kerjasama tim yang baik, bila seorang pemain kurang baik menerima servis maka bola yang diumpan ke toser akan kurang baik, sehingga umpan toser ke seorang spiker kurang baik, akibatnya terjadilah serangan yang kurang baik pula. Bila lawan melakukan serangan yang kurang baik tentunya kita bisa menerima bola dengan mudah, dari bola itu kita bisa membuat serangan yang mematikan.
Permainan bola voli harus diawali dengan servis, karena servis merupakan awal dari permainan bola voli. Adapun berbagai macam servis yang dijelaskan oleh Yudiana dan Subroto (2010:52-55) yaitu “servis bawah, Servis atas,
Change-up servis dan Jumping servis”. Namun penulis ingin membahas tentang
jump servis, Yudiana dan Subroto mengatakan “jumping servis dilakukan dari
daerah servis dengan cara melompat. Pemain yang sudah memiliki kemampuan fisik dan keterampilan tingkat tinggi, melalui perhitungan yang cermat antara timing lompatan dan timing melambungkan bola, tolakan dilakukan pada batas akhir garis lapangan permainan.
Jump serve merupakan servis yang sangat mematikan, oleh karena itu
banyak pemain bola voli menggunakan teknik jump serve. Menurut Viera dan Fergusson, yang diterjemahkan oleh Monti (2004:71) bahwa “Jump Serve ini merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 atau 3 orang jump server yang dapat
mengacaukan irama permainan lawan”. Keuntungan menggunakan jump serve adalah yang tertera pada halaman 4.
(15)
4
Charlingga, 2013
Dapat menjatuhkan mental lawan, seperti ada keraguan pada diri pemain itu untuk menerima passing dari seorang jumper
Mempersulit lawan untuk membangun serangan
Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
Memudahkan kerja defender Teknik Jump Serve :
Awalan 4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
Lompat pada langkah ke 4 di luar garis belakang dan jatuh di dalam lapangan.
Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
Ayunan tangan sama seperti melakukan spike bola tinggi (open spike).
Step ketiga baru bola dilempar ke atas, setelah melakukan step sekali lagi, server melompat dan memukul bola.
Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike.
Permainan bola voli ialah permainan yang menggunakan srategi yang matang untuk menjatuhkan mental lawan, oleh karena itu banyak strategi yang kurang matang, sehingga ketika pada saat menyerang tidak efektif. Menurut Viera dan Fergusson, yang diterjemahkan oleh Monti (2004:3) bahwa:
dalam bola voli, terdapat 3 metode penyerangan yang sangat efektif, metode pertama yang dipelajari adalah melakukan tips. Tips yang sering kali terlihat sebagai manuver bertahan yang dilakukan ketika kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan serangan yang lebih bertenaga. Tetapi sesungguhnya tips juga merupakan teknik menyerang yang sangat efektif karena ia mengganggu perhitungan pemain tim bertahan yang sudah terpola.
Untuk dapat memulai pertandingan dibutuhkan teknik jump serve yang tepat dan keras agar menyulitkan pemain lawan dalam melakukan serangan, terutama
(16)
5
dalam mengarahkan bola ke arah sasaran lawan yang mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam menerima bola jump serve. Sedangkan posisi servis yang tepat dan jangkauanya lebih mudah untuk mengarahkan bola belum diketahui.
Apabila jump serve posisi dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri belum diteliti, maka pemain bola voli pada saat pertandingan tidak tahu posisi mana yang harus digunakan dalam memulai permainan, bila jump serve dilakukan dengan asal maka pihak lawan akan mudah menerima jump serve sehingga mereka bisa membuat serangan yang baik.
Keuntungan yang akan didapat apabila masalah ini diteliti bisa membantu dan bermanfaat bagi para pelatih dan pemain bola voli dalam mempertimbangkan
jump serve diposisi mana yang akan digunakan untuk memulai suatu permainan
ke arah lawan.
Dengan uraian diatas maka penulis sangat tertarik untuk mengambil penelitian ini khususnya penelitian perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri terhadap hasil ketepatan jump serve pada klub bola voli putra senior ALKO Bandung. Dengan adanya penelitian ini diharapkan memberikan gambaran tentang jump serve dari sisi kiri, tengah, dan sisi kanan.
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengajukan permasalahan yang di anggap penting untuk diteliti lebih lanjut, yaitu sebagai berikut: Perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri terhadap hasil serve pada atlet bola voli senior putra ALKO Bandung?.
C. Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan adalah penting sebagai awal untuk kegiatan selanjutnya. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efektifitas hasil serve antara sisi kanan, tengah, dan sisi kiri dalam permainan bola voli.
(17)
6
Charlingga, 2013
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan penulis melalui penelitian ini bisa diambil manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Secara teoretis adalah sebagai sumbangan informasi dan keilmuan yang berarti bagi guru atau pelatih tentang ketepatan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri dalam permainan bola voli.
2. Secara praktis adalah sebagai bahan pertimbangan bagi pelatih dan pemain dalam melakukan jump serve ke daerah lawan pada saat memulai pertandingan.
a. Bagi Peneliti
Sebagai bahan untuk menerapkan teori keilmuan yang berkaitan dengan jump serve terhadap keterampilan atlet dalam cabang bola voli, serta mendapatkan pengalaman praktis di lapangan.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan dalam mengembangkan ilmu pendidikan mengenai jump
serve.
c. Bagi Pelatih
Sebagai taktik bagi pelatih dalam merencanakan strategi pada atlet akan pentingnya taktik terhadap pola penyerangan atau bertahan. d. Bagi Atlet
Penelitian ini diharapkan dapat membuka dan memahami pola permainan khususnya pemain bola voli tentang pentingnya memahami taktik.
E. Anggapan Dasar
Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi atau anggapan dasar yang kuat tentang kedudukan permasalahan yang akan diteliti.
(18)
7
Anggapan dasar menurut Arikunto (2006:24) mengatakan bahwa “ anggapan
dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenaranya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti didalam
melaksanakan penelitiannya “.
Anggapan dasar ini merupakan landasan teori didalam pelaporan hasil nanti. Pentingnya tentang anggapan dasar dijelaskan oleh Arikunto (1993:55) yang dikutif dari pendapat Winarno Surachmad adalah.
Anggapan dasar atau postulat adalah suatu titik tolak pemikiran yang kebenaranya diterima oleh penyidik itu. Hal ini berarti bahwa setiap penyidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyidik mungkin saja meragu-ragukan sebuah anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran dari sifat anggapan dasar itu. Selanjutnya diartikan pula bahwa penyidik dapat merumuskan satu atau lebih hipotesis yang dianggapnya sesuai dengan penyidiknya.
Beberapa anggapan dasar menjadi titik tolak dari pemikiran penulis dalam penelitian ini yang akan dijelaskan lebih lanjut.
Setiap individu mempunyai tingkat kebugaran jasmani dan kondisi fisik yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan derajat sehat seseorang dipengaruhi oleh aktifitas pada masing-masing individu dalam melakukan aktivitas maupun bergerak.
Kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam upaya pencapaian prestasi yang maksimal. Oleh karena itu, setiap pemain bola voli dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang prima. Mempunyai Kondisi fisik yang prima diharapkan pemain bola voli dapat mengikuti pertandingan maupun latihan dengan maksimal, serta memberikan pengaruh bagi pengembangan aspek-aspek latihan seperti teknik, taktik, dan mental.
Metode yang tepat dan sesuai yang digunakan dalam proses penelitian akan mempermudah dalam pencapaian tujuan penelitian. Oleh karena itu, semakin tepat metode yang dipergunakan dalam menyajikan bahan latihan akan semakin efektif dalam pencapaian tujuan pelatihan.
(19)
8
Charlingga, 2013
Seorang pelatih yang tidak menguasai metode- metode dalam proses pelatihan, tidak akan dapat mencapai tujuan pelatihan yang baik. Oleh karena itu pelatih sendiri sebagian besar belum mengetahui bahwa jump serve adalah modal awal serangan utama pada permainan bola voli. Akibatnya akan timbul proses latihan yang tidak bervariasi dan monoton, sehingga menimbulkan dan kurangnya perhatian serta kesungguhan belajar pada diri siswa atau atlet.
Menurut Viera dan Fergusson, yang diterjemahkan oleh Monti (2004:71)
bahwa “Jump serve ini merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan
serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 atau 3 orang
jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan”.
Dalam proses pelaksanaan terdapat beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan pelaksanaan, diantaranya adalah metode perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri. Pada prinsipnya perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri memiliki kesamaan dalam pelaksanaanya.
F. Penjelasan istilah
1. Bola voli menurut Barbara dan Bonnie (2004:2) yaitu dimainkan oleh dua
tim dimana tiap tim beranggotakan du sampai enam orang dalam suatu lapangan berukuran 30 kaki persegi (9 meter persegi) bagi tiap tim.
2. Servis menurut Beutelstahl (2011:8) adalah sentuhan pertama dengan bola.
Mula-mula servis ini hanya dianggap sebagai permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis kemudian berkembang menjadi suatu senjata ampuh untuk menyerang.
3. Jump servis menurut Subroto dan Yudiana (2010:55) servis ini dilakukan
dari daerah servis dengan cara melompat.
4. Efektif menurut Arfina (1994:95) adalah ada pengaruh atau akibat.
5. Servis menurut Ma’mun dan Subroto (2001:54) bahwa servis merupakan
awal terjadi suatu permainan.
6. Ketepatan menurut Nasir (2010:1) dalam website
(20)
http://pendidikanolahragadipontianak.blogspot.com/2010/10/komponen-9
kebugaran-jasmani.html adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran.
7. Jump Serve menurut Viera dan Fergusson, yang diterjemahkan oleh Monti
(2004:71) bahwa “Jump Serve ini merupakan salah satu senjata ampuh
untuk mengacauan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 atau 3 orang jumper yang dapat mengacaukan irama permainan lawan
(21)
Charlingga, 2013
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Seperti yang dipaparkan oleh Surakhmad (1985:131) yaitu “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri terhadap hasil ketepatan jump serve dalam permainan bola voli. Oleh karena itu, dibutuhkan metode yang tepat untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah diajukan, maka penulis melakukan penelitian dengan metode penelitian
ex post facto. Tujuan menggunakan metode ex post facto adalah untuk
menyelidiki apakah satu atau lebih kondisi yang sudah terjadi mungkin menyebabkan perbedaan perilaku pada subjek, dengan kata lain, penelitian ini untuk menentukan apakah perbedaan yang terjadi antar kelompok subjek (dalam variable independen) menyebebkan terjadinya perbedaan pada variable dependen. Seperti dalam sebuah website http://www.4skipsi.com/metodologi-penelitian/penelitian-ex-post-facto.html#ixzz2s66WDyMe menjelaskan:
“penelitian ex post facto menguji apa yang telah terjadi pada subjek. Ex post facto secara harfiah berarti “sesudah fakta”, karena kuasa atau sebab yang diselidii tersebut sudah berpengaruh terhadap variable lain. Penelitian ini disebut penelitian kuasal komparatif karena dimaksud untuk menyelidiki kuasa yang mungkin untuk suatu pola perilaku yang dilakukan dengan cara membandingkan subjek dimana pola tersebut ada dengan subjek yang serupa dimana pola tersebut tidak ada atau berbeda”.
Metode ex post facto merupakan penelitian dengan rancangan ex post facto sering disebut dengan after de fact. Artinya penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi. Disebut juga restropective study karena penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa atau suatu
(22)
32
kejadian dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
Metode penelitian ex post facto merupakan prosedur kegiatan peristiwa yang sudah terjadi dengan tujuan untuk menyelidiki suatu masalah ada tidaknya perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri, serta berapa besar efektifitas hasil terhadap target.
Adapun variabel-variabel yang menjadi pokok dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas ke-1 (X1) Jump serve dari sisi kanan
2. Variabel bebas ke-2 (X2) Jump serve dari tengah 3. Variabel bebas ke-3 (X3) Jump serve dari sisi kiri 4. Variabel terikat (Y1) Hasil ketepatan jump serve
Dengan demikian, tujuan dalam penelitian ini adalah memperoleh gambaran yang jelas mengenai perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri terhadap hasil ketepatan sasaran dalam cabang olahraga bola voli.
B. Populasi dan Sampel Pnelitian 1. Populasi
Penentuan populasi bagi seorang peneliti sangat penting, karena merupakan subyek data dari suatu penelitian yang berada dalam suatu wilayah yang jelas sifat-sifatnya dan lengkap. Populasi mempunyai makna berkaitan dengan elemen, yakni unit tempat-tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut bisa berupa individu, keluarga, kelompok sosial, sekolah, dan kelas, dengan kata lain populasi adalah sekumpulan dari sejumlah elemen. Sudjana (1982:5) menjelaskan bahwa:
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karateristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
(23)
33
Charlingga, 2013
Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian. Dalam hal ini Sugiyono (2008:117) memberikan penjelasan tentang populasi bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas an karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah atlet senior putra SBV ALKO Bandung, yang berjumlah 10 orang. Penulis mengambil populasi di atas dengan alas an bahwa mereka yang mengikuti latihan bola voli di ALKO Bandung yang mayoritas sudah memahami dasar-dasar teknik bola voli, terutama yang ingin di ujicobakan pada atlet yaitu jump serve, namun dalam implementasi di lapangan terkadang atlet masih bingung harus berbuat apa di lapangan sehingga penulis berpendapat sangat tepat diadakannya penelitian ini.
Sampel
Sampel dalam penelitian berarti sekelompok subyek dimana informasi diperoleh. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua populasi dijadikan sampel. Oleh karena itu, penelitian ini disebut juga penelitian populasi. Seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2006:134) sebagai berikut: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti. Kemudian Surakhmad (1998:100) menjelaskan bahwa: “Adakalanya masalah penarikan sampel ini ditiadakan sama sekali, dengan memasukan seluruh populasi sebagai sampel, yakni selama jumlah populasi itu diketahui terbatas”. Berdasarkan penjelasan diatas, maka jumlah sampel penelian yang penulis tetapkan sebesar 100% atau sebanyak 10 orang. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi kurang dari 100 orang.
Sampel merupakan sebagian dari seluruh individu yang menjadi obyek penelitian. Menurut Hasan (2002:58) bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karateristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi”. Dari penjelasan di atas
(24)
34
dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto. Teknik ex post facto dalam website http://www.4skipsi.com/metodologi-penelitian/penelitian-ex-post-facto.html#ixzz2s66WDyMe bahwa:
“teknik ex post facto tidak adanya manipulasi perlakuan dan penempatan subjek secara acak menyebabkan validitas internal dalam penelitian ex post facto kurang dapat dikendalikan dengan kata lain hipotesis tandingan yang logis sulit dibatasi”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis membuat kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Pemain bola voli putra senior yang telah menguasai teknik dasar jump serve dalam permainan bola voli, maka yang diambil untuk menjadi sampel adalah 10 orang.
C. Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian ex post facto pengambilan data yang digunakan harus dipilih sesuai dengan karateristik penelitian. Pada penelitian ini langkah-langkah yang disusun adalah:
1. Menetapkan masalah penelitian
2. Membandingkan dua kelompok yang terpilih 3. Pemilihan desain dasar penelitian ex post facto 4. Mengumpulkan data
5. Analisis data
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah post tess only, hanya sekali tes dan tidak ada perlakuan yang tertera pada halaman 35.
(25)
35
Charlingga, 2013
Variabel Bebas Variabel Terikat
Jump Serve Dari Sisi Kanan (A ) 1 Ketepatan Hasil Servis (Y ) 1 Jump Serve Dari Tengah (A ) 2 Ketepatan Hasil Servis (Y ) 2 Jump Serve Dari Sisi Kiri (A3) Ketepatan Hasil Servis (Y ) 3
Bagan 3.1 Desain Penelitian
Keterangan :
1
A : adalah penggunaan tes dengan teknik Jump Serve dari sisi kanan
2
A : adalah penggunaan tes dengan teknik Jump Serve dari tengah
3
A : adalah penggunaan tes dengan teknik Jump Serve dari sisi kiri
1
Y : adalah ketepatan hasil service dalam cabang olahraga bola voli
2
Y : adalah ketepatan hasil service dalam cabang olahraga bola voli
3
Y : adalah ketepatan hasil service dalam cabang olahraga bola voli
Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka dapat dibuat langkah-langkah penelitian pada bagan 3.2 yang dapat dilihat pada halaman 36.
(26)
36
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Bagan 3.2
Langkah-langkah Penelitian
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Arikunto (2006:160) adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Berdasarkan pernyataan di atas maka Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes ketepatan servis dari NCSU Volleyball Skills Test Battery dalam
Populasi
Sampel
Tes jump serve dari tengah
Hasil
Pengolahan data
Kesimpulan Tes jump serve
dari sisi kanan
Tes jump serve dari sisi kiri
(27)
37
Charlingga, 2013
sekripsi Fahmi (2004:41) dengan validitas 0,96 dan reliabilitas 0,90. Adapun alat-alat pendukungnya adalah yang tertera pada halaman 37.
1. Lapangan voli 2. Bola voli 3. Meteran 4. Kapur putih
Tata cara pelaksanaan tes tersebut sebagai berikut: Tes ketepatan servis pada cabang olahraga bola voli
a) Tujuan: Untuk mengukur ketepatan service pada cabang olahraga bola voli.
b) Alat/fasilitas: Formulir skor, alat tulis, lapangan voli, meteran, bola voli, dan peluit
c) Tahapan tes: 1. Pemanasan 2. Penjelasan
3. Pemanasan melakukan serve 4. Pelaksanaan tes
5. Pelemasan dan selesai d) Pelaksanaan tes:
1. Testee melakukan servis sesuai dengan teknik yang akan digunakan yaitu teknik jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri
2. Testee berada di belakang daerah service dan melakukan service sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Apabila bola yang jatuh di luar lapangan dan bola tidak melewati net dianggap gagal dengan mendapatkan nilai nol sebagai data testee. 4. Bola yang dipukul dan masuk namun terlebih dahulu mengenai net
dianggap sah
5. Bola yang jatuh pada batas pembagian daerah sasaran, diambil nilai yang terbesar.
(28)
38
e) Penilaian: Skor diambil dari jatuhnya bola ke daerah sasaran. Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak sasaran maka skor yang dicatat adalah skor yang paling tinggi, dan skor diperoleh dari hasil jumlah keseluruhan testee dalam 10 kali kesempatan melakukan jump serve. Untuk lebih jelasnya mengenai tes yang akan digunakan untuk ketepatan
service dalam permainan bola voli dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar 3.3
Tes Servis Dalam Permainan Bola Voli Sumber: Volleyball Skills Test Battery
E. Lokasi dan Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data akan lebih lancar bilamana mempersiapkan jadwal yang terencana, agar kelangsungan penelitian berjalan dengan baik. Adapun jadwal pelaksanaan pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Tempat Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan Club Bola Voli ALKO yang letaknya di GOR Kosambi, yang berlokasi di Jl. Kosambi Bandung.
(29)
39
Charlingga, 2013
2. Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua hari dan satu kali pertemuan, yaitu: a. Hari/Tanggal : Senin, 22-24 April 2013
b. Waktu : 15.00 sampai selesai
F. Teknik dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan setelah data hasil penelitian diperoleh. Pengolahan data dilakukan berdasarkan metode statistika agar diperoleh suatu akhir atau kesimpulan yang benar. Adapun rumus-rumus statistika agar diperoleh suatu akhir atau kesimpulan yang benar. Adapun rumus-rumus statistika yang digunakan untuk mengolah data hasil tes dikutip dari buku “Modul Statistika” karangan Nurhasan, dkk.
Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data ini adalah sebagai berikut:
1. Mencari rata-rata dari setiap kelompok data yaitu dengan rumus:
n X X
i Keterangan :̅ = Skor rata-rata yang dicari Σ = Jumlah
Xi = Skor mentah n = Jumlah Sampel
2. Menghitung simpangan baku dari kelompok data atau variabel-variabel yaitu dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
1 )
( 2
n X X S
(30)
40
S = Simpangan Baku yang dicari
X = Skor mentah
n = Jumlah sampel
X = Rata-rata skor mentah
3. Menguji normalitas data menggunakan uji normalitas liliefors. Prosedur yang digunakan sebagai berikut:
a. Pengamatan, X , 1 X , ...X2 n dijadikan bilangan bakuZ , 1 Z2, ...Zn menggunakan dengan rumus:
S X X Z 1
1
(X dan S merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel). b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian di hitung peluang F(Z ) = P(Z1 Z ). 1
c. Selanjutnya dihitung proporsiZ , 1 Z2, …, Z n ΣZ . Jika proporsi ini i
dinyatakan s(Z ), maka: i
Banyaknya, Z , 1 Z2,…, ZnΣZ i
S (Z ) = i
n
d. Menghitung selisih F (Z ) i – S (Z ) kemudian tentukan harga i
mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo
dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel.
(31)
41
Charlingga, 2013
4. Menguji homogenitas. Uji kesamaan beberapa varians dengan rumus yang tertera pada halaman 41.
Sampel kel dk 1/dk Si Log Si dk (Log Si)
1 n - 1 1/ n - 1 S Log S n – 1 (Log S)
2 n - 1 1/ n – 1 S Log S n – 1 (Log S)
K n - 1 1/ n - 1 S Log S n – 1 (Log S)
J u m l a h ∑( n - 1) ∑ 1/n - 1 ∑ n – 1 (Log S)
5. Uji kesamaan beberapa rata-rata. Uji ini digunakan untuk membandingkan parameter berupa nilai rata-rata yang lebih dari dua kelompok. Uji ini sering pula diistilahkan pendekatan analisis varians (ANAVA), adapun harga-harga yang diperlukan untuk analisis varians ini adalah.
Sumber Variansi dk JK RJK F
Rata-rata 1 Ry R = Ry / 1
A / D Rata-rata antar kelompok k - 1 Ay A = Ay/(k-1)
Rata-rata dalam kelompok ∑ ( ni – 1 ) Dy D=Dy/∑(ni-1)
Total ∑ ( ni ) ∑ 2
y
Ry = J2/ ∑ni
Ay = ∑(J2/ni) – Ry
∑ 2
y = Jumlah kuadrat dari semua nilai pengamatan Dy = ∑ y2 - Ry – Ay
(32)
BAB V
KSIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis akan menyimpulkan secara keseluruhan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Dari hasil pengolahan serta analisis data, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah jump serve dari posisi kanan, tengah, dan sisi kiri lebih efektif, karena memiliki kualitas yang sama dan tidak ada perbedaan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri terhadap hasil serve pada atlet bola voli senior ALKO Bandung.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan sebagai masukan dan saran sebagai berikut:
1. Bagi para pelatih dan Pembina olahraga dalam proses latihan, hendaknya memperhatikan dan memberikan beberapa bentuk latihan teknik jump serve untuk meningkatkan hasil serve dengan teknik yang baik. Dalam hal ini, hendaknya para pemain bola voli menggunakan teknik jump serve, karena
jump serve ini merupakan serangan utama dalam permainan bola voli
terutama pada posisi kanan, tengah dan sisi kiri , karena dari ketiga model
jump serve memiliki kualitas yang sama terhadap hasil serve pada atlet bola
voli senior ALKO Bandung.
2. Bagi para atlet cabang olahraga bola voli disarankan untuk lebih mengembangkan kemampuan serve terutama teknik jump serve, karena
(33)
54
Charlingga, 2013
dalam hal ini seorang pemain mempunyai masing-masing karakter serve yang baik dan tepat. Oleh karena itu teknik jump serve merupakan salah satu senjata utama awal permainan bola voli, maka sangat penting untuk diterap kan dalam latihan.
3. Bagi rekan peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian tentang pengaruh atau perbandingan suatu teknik jump serve terhadap hasil serve pada atlet bola voli Kota Bandung, penulis menganjurkan untuk mencobakan bentuk teknik serve lainya yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan cabang olahraga bola voli dan kondisi pelatihan atau aspek-aspek latihan lainya yang dapat meningkatkan ketepatan dalam melakukan pukulan serve pada khususnya, dan umumnya untuk meningkatkan prestasi pada cabang olahraga bola voli.
(34)
DAFTAR PUSTAKA
Amung Ma’mun dan Subroto. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Permainan Bola Voli.Direktorat Jendral Olahraga.
Arfina, Yani. (1994). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Tiga Dua. Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2006). ProsedurPenelitian Suatu pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Artikata.com. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.artikata.com/arti-354220-tepat.html. [6 April 2011].
Beutelstahl. (2007). Belajar Bermain Bola Voli. Edisi Revisi Bandung: CV. PIONIR JAYA.
Barbara dan Bonnie. (2004). Permainan Bola Voli. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Dieter, Beutelstahl. (2005). Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: CV. Pioner Jaya. Fahmi. (2004). Kontribusi Power Lengan dan Power Tungkai Terhadap Ketepatan
Jump Service pada Cabang Olahraga Bola Voli. Skipsi UPI Bandung.
Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia
Harsono. (1998). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.
Hidayat, R. Imam. (1998). Biomekanika. Bandung: CV Andira.
Irsyada, Machfud. (2000). Bola Voli. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ma’mun, Amung dan Subroto, Toto. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam
Permainan Bola Voli, DIRJEN Olahraga. Jakarta.
(35)
56
Charlingga, 2013
http://pendidikanolahragadipontianak.blogspot.com/2010/10/komponenkebugar an- jasmani.html. [29 Oktober 2010].
Nurhasan dan Cholil. D. H. (2008). Statistika. Bandung: FPOK UPI Bandung.
Nurhasan (2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, FPOK-UPI.
Sunardi. (Eds). (2008). Melatih Bola Voli Remaja. Yogyakarta: P.T. Citra Aji Parama.
Theng, K.H. (1973). Permainan Volleyball Modern. Bandung: Yayasan Kanisius. Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Viera, B. L. dan Fergusson B.j. (1996). Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.
Website. [Online] Tersedia: http://www.Artikata.com/arti-354220-tepat.html. [6 Maret 2009].
Website. [Online] Tersedia: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/penelitian-ex-post-facto.html#ixzz2c66WDyMe. [13 Juni 2007]. Yudiana, Yunyun dan Subroto, H. Toto. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung:
FPOK-UPI.
Yusuf, Boyke, dan Sunaryadi (2007). Biomekanika Olahraga. Bandung. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, FPOK-UPI.
(1)
Charlingga, 2013
Perbandingan Jump Serve Dari Sisi Kanan, Tengah, Dan Sisi Kiri Terhadap Hasil Serve Pada Atlet Bola Voli Senior Alko Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu S = Simpangan Baku yang dicari
X = Skor mentah n = Jumlah sampel
X = Rata-rata skor mentah
3. Menguji normalitas data menggunakan uji normalitas liliefors. Prosedur yang digunakan sebagai berikut:
a. Pengamatan, X , 1 X , ...X2 n dijadikan bilangan bakuZ , 1 Z2,
...Zn menggunakan dengan rumus:
S X X Z 1
1
(X dan S merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel). b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian di hitung peluang F(Z ) = P(Z1 Z ). 1
c. Selanjutnya dihitung proporsiZ , 1 Z2, …, Z n ΣZ . Jika proporsi ini i
dinyatakan s(Z ), maka: i
Banyaknya, Z , 1 Z2,…, ZnΣZ i
S (Z ) = i
n
d. Menghitung selisih F (Z ) i – S (Z ) kemudian tentukan harga i mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo
dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel.
(2)
41
4. Menguji homogenitas. Uji kesamaan beberapa varians dengan rumus yang tertera pada halaman 41.
Sampel kel dk 1/dk Si Log Si dk (Log Si)
1 n - 1 1/ n - 1 S Log S n – 1 (Log S)
2 n - 1 1/ n – 1 S Log S n – 1 (Log S)
K n - 1 1/ n - 1 S Log S n – 1 (Log S)
J u m l a h ∑( n - 1) ∑ 1/n - 1 ∑ n – 1 (Log S)
5. Uji kesamaan beberapa rata-rata. Uji ini digunakan untuk membandingkan parameter berupa nilai rata-rata yang lebih dari dua kelompok. Uji ini sering pula diistilahkan pendekatan analisis varians (ANAVA), adapun harga-harga yang diperlukan untuk analisis varians ini adalah.
Sumber Variansi dk JK RJK F
Rata-rata 1 Ry R = Ry / 1
A / D Rata-rata antar kelompok k - 1 Ay A = Ay/(k-1)
Rata-rata dalam kelompok ∑ ( ni – 1 ) Dy D=Dy/∑(ni-1)
Total ∑ ( ni ) ∑ 2 y
Ry = J2/ ∑ni
Ay = ∑(J2/ni) – Ry
∑ 2
y = Jumlah kuadrat dari semua nilai pengamatan Dy = ∑ y2 - Ry – Ay
(3)
Charlingga, 2013
Perbandingan Jump Serve Dari Sisi Kanan, Tengah, Dan Sisi Kiri Terhadap Hasil Serve Pada Atlet Bola Voli Senior Alko Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V
KSIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis akan menyimpulkan secara keseluruhan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Dari hasil pengolahan serta analisis data, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah jump serve dari posisi kanan, tengah, dan sisi kiri lebih efektif, karena memiliki kualitas yang sama dan tidak ada perbedaan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri terhadap hasil serve pada atlet bola voli senior ALKO Bandung.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan sebagai masukan dan saran sebagai berikut:
1. Bagi para pelatih dan Pembina olahraga dalam proses latihan, hendaknya memperhatikan dan memberikan beberapa bentuk latihan teknik jump serve untuk meningkatkan hasil serve dengan teknik yang baik. Dalam hal ini, hendaknya para pemain bola voli menggunakan teknik jump serve, karena jump serve ini merupakan serangan utama dalam permainan bola voli terutama pada posisi kanan, tengah dan sisi kiri , karena dari ketiga model jump serve memiliki kualitas yang sama terhadap hasil serve pada atlet bola voli senior ALKO Bandung.
2. Bagi para atlet cabang olahraga bola voli disarankan untuk lebih mengembangkan kemampuan serve terutama teknik jump serve, karena
(4)
54
dalam hal ini seorang pemain mempunyai masing-masing karakter serve yang baik dan tepat. Oleh karena itu teknik jump serve merupakan salah satu senjata utama awal permainan bola voli, maka sangat penting untuk diterap kan dalam latihan.
3. Bagi rekan peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian tentang pengaruh atau perbandingan suatu teknik jump serve terhadap hasil serve pada atlet bola voli Kota Bandung, penulis menganjurkan untuk mencobakan bentuk teknik serve lainya yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan cabang olahraga bola voli dan kondisi pelatihan atau aspek-aspek latihan lainya yang dapat meningkatkan ketepatan dalam melakukan pukulan serve pada khususnya, dan umumnya untuk meningkatkan prestasi pada cabang olahraga bola voli.
(5)
Charlingga, 2013
Perbandingan Jump Serve Dari Sisi Kanan, Tengah, Dan Sisi Kiri Terhadap Hasil Serve Pada Atlet Bola Voli Senior Alko Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Amung Ma’mun dan Subroto. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam
Permainan Bola Voli.Direktorat Jendral Olahraga.
Arfina, Yani. (1994). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Tiga Dua. Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2006). ProsedurPenelitian Suatu pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Artikata.com. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.artikata.com/arti-354220-tepat.html. [6 April 2011].
Beutelstahl. (2007). Belajar Bermain Bola Voli. Edisi Revisi Bandung: CV. PIONIR JAYA.
Barbara dan Bonnie. (2004). Permainan Bola Voli. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Dieter, Beutelstahl. (2005). Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: CV. Pioner Jaya. Fahmi. (2004). Kontribusi Power Lengan dan Power Tungkai Terhadap Ketepatan
Jump Service pada Cabang Olahraga Bola Voli. Skipsi UPI Bandung.
Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia
Harsono. (1998). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.
Hidayat, R. Imam. (1998). Biomekanika. Bandung: CV Andira.
Irsyada, Machfud. (2000). Bola Voli. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ma’mun, Amung dan Subroto, Toto. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam
Permainan Bola Voli, DIRJEN Olahraga. Jakarta.
(6)
56
http://pendidikanolahragadipontianak.blogspot.com/2010/10/komponenkebugar an- jasmani.html. [29 Oktober 2010].
Nurhasan dan Cholil. D. H. (2008). Statistika. Bandung: FPOK UPI Bandung.
Nurhasan (2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, FPOK-UPI.
Sunardi. (Eds). (2008). Melatih Bola Voli Remaja. Yogyakarta: P.T. Citra Aji Parama.
Theng, K.H. (1973). Permainan Volleyball Modern. Bandung: Yayasan Kanisius. Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Viera, B. L. dan Fergusson B.j. (1996). Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.
Website. [Online] Tersedia: http://www.Artikata.com/arti-354220-tepat.html. [6 Maret 2009].
Website. [Online] Tersedia: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/penelitian-ex-post-facto.html#ixzz2c66WDyMe. [13 Juni 2007]. Yudiana, Yunyun dan Subroto, H. Toto. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung:
FPOK-UPI.
Yusuf, Boyke, dan Sunaryadi (2007). Biomekanika Olahraga. Bandung. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, FPOK-UPI.