Hambatan media Hambatan dalam bahasa dan sandi

201

3.2.3. Hambatan media

Dalam kegiatan reses, peranan media komunikasi sangatlah penting agar pesan yang disampaikan oleh pimpinan dewa dan diterima dengan baik oleh konstituen. Ada dua macam media komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan dewan dalam pelaksanaan kegiatan reses. Pertama media yang digunakan pada saat acara reses itu sendiri, semisal : sound system, pemberian ―materi‖ transport, hiburan, dan makanan. Yang kedua adalah media yang digunakan untuk mempublikasikan kegiatan reses, yaitu media massa. Lemahnya dukungan media massa untuk mengamplifikasikan kegiatan komunikasi politik pada saat pelaksanaan kegiatan reses pimpinan DPRD Provinsi Jawa Tengah menjadi hambatan tersendiri. Tercatat hanya Bambang Sadono dan Fikri Faqih yang mengajak wartawan untuk mempublikasikan kegiatan reses mereka di tengah masyarakat. Bambang Priyoko hanya sekali mengajak wartawan. Sedangkan Riza Kurniawan dan Murdoko tidak pernah mengajak wartawan terutama media cetak. Memang tidak ada kewajiban untuk mempublikasikan pelaksanaan dan temuan hasil reses di media massa, namun dengan dimuatnya kegiatan reses tersebut di media massa, maka secara langsung maupun tidak langsung masyarakat akan mengetahui kiprah dan kinerja anggota dewan yang bersangkutan. Minimnya publikasi ini membuat masyarakat apatis dan tidak mengetahui secara pasti informasi program pembangunan dan pentingnya kegiatan reses. 202

3.2.4 Hambatan dalam bahasa dan sandi

Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi bahasa tubuhisyarat yang dilakukan komunikator oleh si penerima. Hambatan ini muncul ketika pesan yang disampikan oleh pimpinan dewan di tafsirkan berbeda oleh konstituen. Yang sering terjadi adalah pada saat kegiatan reses yang dilakukan oleh Riza Kurniawan. Ketika ia menerangkan sebuah persoalan dengan serius tetapi disalah tafsirkan oleh konstituen. Hal disebabkan oleh kelatahan tubuhnya yang mengganggu. Ia menerangkan serius malah dianggap guyonan . Riza juga menerangkan suatu materi secara tidak utuh. Hanya sepotong-sepotong. Secara tidak sadar ia menggiring konstituennya untuk berfikir menginterpretasikan maksud pembicaraannya. Bagi yang sudah mengenal Riza secara dekat, tentu paham dengan maksud pesan yang disampaikannya. Tapi ketika massa konstituennya adalah masyarakat umum, ini menjadi hambatan tersendiri.

3.2.5. Hambatan dari audience